Anda di halaman 1dari 2

Parameter farmakokinetik adalah besaran yang diturunkan secara matematis dari model

berdasarkan hasil pengukuran kadar obat utuh dan atau metabolitnya didalam darah, urin, atau
cairan hayati lainnya. Kegunaan menetapkan parameter farmakokinetik suatu obat adalah untuk
menkasi kinetika absorpsi, distribusi dan eliminasi didalam badan. Hasil dari kajian memiliki arti
penting dalam penetapan aturan dosis.

Setiap Obat yang masuk dalam tubuh akan mengalami proses ADME, Jika Sesuatu yang
masuk di dalam tubuh pasti akan keluar setelah melalui proses, begitu juga dengan obat.
Eliminasi yang terjadi pada obat itu ada di metabolism dan di ekskresi. Dimana jika obat
dimetabolisme dan masih bisa digunakan maka dia akan di metabolism
kembali,sedangkan kalau obat yang tidak dapat lagi dimetabolisme (dipakai lagi)maka akan
di eliminasi dari dalam tubuh atau ekskresi.

Praktikum kali ini dilakukan penetapan parameter farmakokinetik obat setelah pemberian
dosis tunggal secara intravena menggunakan data ekskresi urin kumulatif. Tujuan dari
praktikum ini unruk menetapkan parameter farmakokinetik dari obat paracetamol
setelah pemberian dosis tunggal menggunakan data ekskresi urin.
Pada praktikum ini, untuk memperoleh harga tetapan kecepatan eliminasi (Kel) digunakan
metode ARE (Amount of Drug Remaining to be Excreted), pengumpulan cuplikan urin setelah
pemberian suatu produk obat, berlangsung sampai seluruh obat tak berubah praktis telah
diekskresikan seluruhnya dari tubuh, yakni pada waktu tak terhingga

Tujuan :

Ketika obat masuk di dalam tubuh, ketika obat terabsorpsi maka ketika itu juga
obat mengalami eliminasi.

Adapun untuk ekskresi banyak dapat keluar diantaranya melalui kulit berupa keringat,
paru-paru berupaCO2, serta ginjal berupa urin.

Pada percobaan ini, kita melihat obat diekskresi melalui urin. Dimana urin dikumpulkan
pada jarak waktu tertentu dan konsentrasi obat dianalisis .Kemudian laju
ekskresi urin rata-rata dihitung untuk tiap waktupengumpulan.

Adapun tujuan melakukan percobaan ini adalah untuk menganalisisdan mempelajari


parameter farmakokinetik obat setelah pemberian obatParacetamol ® dosis tunggal
menggunakan data ekskresi urin.
Pengukuran atau penggunaan cuplikan urin dapat lebih baik daripada cuplikan darah, terutama jika
obat yang diekskresikan kedalam urin secara sempurna dalam bentuk tudak berubah. Keunggulan
penggunaan data urin dalam penentuan parameter farmakokinetik antara lain data urin dapat
mengukur langsung jumlah obat yang berada didalam badan, kadar obat dalam urin lebih besar
yang tersedia dalam darah, volume yang tersedia lebih besar, dan adanya variabilitas klirens renal
yang dapat diabaikan. Namun penggunaan data urin memiliki keterbatasan seperti sulit diperoleh
pengosongan kandung kencing sempurna

Metode ekskresi urin kumulatif biasanya dipergunakan untuk menetapkan parameter K el, fa, t1/2,
yang diabsorpsi, Untuk memperoleh nilai tetapan kecepatan eliminasi (K el) dapat menggunakan
metode ARE (Amount of Drug Remaining to be Excreted). Pengumpulan cuplikan urin setelah
pemberian suatu produk obat berlangsung sampai seluruh obatt tak berubah praktis telah
diekskresikan seluruhnya dari tubuhnyaitu pada waktu tak hingga.Dengan metode eksresi renal,
pengumpulan culikan urin, tidak diperlukan sampai seluruh obat tak berubah praktis di eksresikan
secara sempurna dari tubuh. Dan harga K el dapat diperoleh dari plot semilogaritmik kecepatan
eksresi (dAe/dt) lawan waktu tengah

Anda mungkin juga menyukai