Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KONSEP ISLAM TENTANG AMAL SHALEH

Disusun oleh kelompok 3 :


Kurnia Amanda
Nia Ernawati
Putri
Doni Romadon

DOSEN PEMBIMBING:
Dra.Nanik.,M.Pd.I

STIKES AL-FATAH BENGKULU


TAHUN AJARAN 2021/2022
KOTA BENGKULU
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………..……………………………….……….…….i
KATA PENGANTAR…………………………..………………………………….………ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………….iii
BAB I  PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang…...…….…………………………………………………..…….1
1.2.Rumusan masalah……....…………………………………………………..……1
1.3.Tujuan penullisan…….……...……………………………………………..…….1
BAB II PEMBAHASAN
            2.1. Pengertian amal……………….…………………….……………………………2
            2.2. Nilai amal shaleh………………………………………………………….…3
3.1 Amal shaleh tanpa iman akan sia sia………………………………………..4
3.2 Kualitas iman amal shaleh dapat menentukan taqwa………………………5

           

BAB III  PENUTUP


            4.1. Kesimpulan………………………………………………………………………18
            4.2. Saran…………...………………………………….……………………………..18
            43. Daftar pustaka……………………………………………………………………19
i

KATA PENGANTAR

Assalammualaikumwr.wb
Pujisyukurkami haturkankepada Allah SWT karenaatasseizinNYAlah kami
dapatmenyelesaikansebuahmakalahPendidikan Agama Islam dengaanjudul AMAL.
Dalammakalahinidabahasmengenaiapapengertiandariamalterutamaamalshaleh,
keutamaanamaldanilmu, sertapentingnyaberamaldanhubunganantaraamaldanilmu.
Dalammenyelesaikanmakalahinitentunya kami
mendapatpengarahandanbimbingandaridosenyaituDra.Yusfanetidanbantuandariteman –
temankelompokenam.Olehsebabitu kami sebagaipenyusuninginmengucapkanterimakasih yang
sebesarbesarnyaataskesediaanparapihak yang
bersangkutanuntukketerlibatannyadalammenyelesaikanmakalahini.
Shalawatteriringsalamsemogasenantiasatercurahkepadajunjungannabibesar Muhammad
Saw yang telahbekerjakeras, relaberjuangbertumpahdarah demi menegakkan agama islam.
Semogakitamenjadibagiandari orang – orang yang akanmendapatsafaatnyakelakamien.
Dalammakalahinipastinyamasihbanyakterdapatkekurangan –
kekurangan.Baikdalampengetikanmaupunmateri yang di
sampaikan.Olehsebabitukepadapembacasangat di harapkankritikdan saran yang
membangunkearahyang lebihbaik.Semogamaklahinidapatbermanfaatbagikitasemua.terutamabagi
kami sebagaipenyusun.
Akhir kata kami ucapkanterimakasih.
WassalammualaikumWr. Wb

i
BAB  I
PENDAHULUAN

1.1.         Latar Belakang


Amal dalam bahasa Indonesia berarti perbuatan baik atau buruk. Dari sini terlihat, bahwa
istilah amal dan perbuatan sudah sulit dibedakan.Dalam pemakaian sehari-hari, kedua kata itu
dipandang sebagai kata kembar yang mempunyai satu arti, sehingga keduanya sering
dimajemukkan dalam ungkapan "amal perbuatan”.
Menurut Ragib Al-lsfahani (wafat 502 H/ 108 M), seorang ahli bahasa dari kalangan Ahlus
Sunah wal Jamaah, antara amal dan perbuatan yang merupakan terjemahan dari al-fi'l, disamping
ada persamaannya, terdapat perbedaan mendasar. Menurutnya, perbuatan dapat dihubungkan
dengan insan (manusia), hayawanat (binatang-binatang), dan nabat (tumbuh- tumbuhan), baik
yang diperbuat berdasarkan ilmu pengetahuan, maupun tidak, dan baik yang diperbuat dengan
sengaja (al-qasd) maupun tidak.
Sedangkan istilah amal hanya boleh dihubungkan dengan manusia.Oleh sebab itu,
mendefinisikan amal sebagai "suatu perbuatan yang dilakukan berdasarkan ilmu pengetahuan,
pilihan sendiri, dan dilakukan dengan sengaja atau niat."Hal ini hanya diperoleh dari manusia
karena hewan dan tumbuh-tumbuhan atau benda-benda mati lainnya tidak mungkin melakukan
suatu perbuatan dengan ilmu dan niat.Inilah pengertian amal yang dimaksud oleh fukaha.

1.2.         Rumusan  Masalah.


a.       Apa itu pengertian dari amal?
b.      Bagaimana hubungan antara amal shaleh dan ilmu pengetahuan?
c.       Amalan apa saja yang pahalanya akan terus mengalir saat seseorang telah meninggal?
d.      Apa keutamaan orang yang menuntut ilmu/ berilmu?

1.3.          Tujuan penulisan.


a.       Memahami tentang pengertian amal shaleh.
b.      Dapat mengetahui bahwa ilmu dan amal adalah suatu kesatuan yang tak dapat di pisahkan.
c.       Mengetahui tentang apa saja keutamaan orang yang menuntut ilmu dan amalan apa saja yang
pahalanya terus menerus mengalir.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1.  Pengertian   Amal


Amal (dari bahasa Arab: ‫ ) َع َم َل‬berarti mengamalkan, berbuat, bekerja. Kata ini sering
dipertukarkan dengan sedekah.
Imam Bukhari rahimahullah meriwayatkan di dalam Shahihnya :
Qutaibah menuturkan kepada kami dari Hisyam bin Urwah dari ayahnya dari Aisyah
-radhiyallahu’anha-, dia berkata, “Amal yang paling disukai oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam adalah yang dikerjakan secara terus menerus oleh pelakunya.” (HR. Bukhari dalam
Kitab ar-Riqaq)
Muhammad bin Ar’arah menuturkan kepadaku. Dia berkata; Syu’bah menuturkan kepada kami
dari Sa’d bin Ibrahim dari Abu Salamah dari Aisyah radhiyallahu’anha, dia berkata, “Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya, ‘Amal apakah yang paling dicintai Allah?’. Maka
beliau menjawab,”Yaitu yang paling kontinyu, meskipun hanya sedikit.”Beliau juga bersabda,
“Bebanilah diri kalian dengan amal-amal yang mampu untuk kalian kerjakan.” (HR. Bukhari
dalam Kitab ar-Riqaq)
Kedua hadits di atas menunjukkan kepada kita bahwa :
1.      Penetapan sifat mahabbah bagi Allah
2.      Amalan satu dengan yang lainnya memiliki perbedaan keutamaan di sisi Allah
3.      Amal yang paling Allah cintai adalah amalan yang dikerjakan secara kontinyu
4.      Apa yang dicintai oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam -dalam pandangan syari’at- maka
hal itu menunjukkan bahwa Allah ta’ala juga mencintai perkara tersebut
5.      Manusia memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam mengerjakan amalan
6.      Dalam memilih amalan -sunnah- maka hendaknya seorang memperhatikan kemampuannya agar
bisa kontinyu dalam mengerjakannya, lebih baik sedikit tapi kontinyu daripada banyak namun
terhenti.
7.      Hadits ini menganjurkan agar seorang hamba istiqomah dalam beramal dan mengikhlaskan
amalnya karena Allah dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
8.      Amal salih merupakan sebab datangnya kecintaan Allah
9.      Seorang mukmin hendaknya mencitai apa yang dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya, sebagaimana
dia juga harus membenci segala perkara yang dibenci oleh Allah dan Rasul-Nya
10.  Hadits ini menunjukkan keutamaan sabar di dalam ketaatan
11.  Hadits ini menunjukkan pentingnya menjaga motivasi dan semangat dalam beramal supaya bias
kontinyu
12.  Hadits ini menunjukkan perlunya targhib/dorongan dan tarhib/ancaman dalam menjaga stabilitas
keimanan
13.  Hadits ini juga menunjukkan bahwa amal termasuk bagian dari iman
14.  Allah tidak membebankan sesuatu kepada hamba-Nya melainkan sesuai dengan batas
kemampuannya
15.  Dan faidah lainnya yang belum saya ketahui, wallahu a’lam. Wa shallallahu ‘ala Nabiyyina
Muhammadin wa ‘ala aalihi wa sallam. Walhamdu lillahi Rabbil ‘alamin.
2.2 Nilai amal soleh
1. Akan menerima pahala dari Allah

 Al Baqarah: 62

‫ف‬ٌ ْ‫صالِحًا فَلَهُ ْم أَجْ ُرهُ ْم ِعن َد َربِّ ِه ْم َواَل َخو‬


َ ‫صا َر ٰى َوالصَّابِئِينَ َم ْن آ َمنَ بِاهَّلل ِ َو ْاليَوْ ِم اآْل ِخ ِر َو َع ِم َل‬
َ َّ‫إِ َّن الَّ ِذينَ آ َمنُوا َوالَّ ِذينَ هَادُوا َوالن‬
َ‫َعلَ ْي ِه ْم َواَل هُ ْم يَحْ زَ نُون‬

Sesungguhnya orang orang mukmin, orang orang Yahudi, orang orang Nasrani dan orang
orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang benar benar beriman kepada Allah, hari
kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada
kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.

 Al Isra: 9

ِ ‫إِ َّن ٰهَ َذا ْالقُرْ آنَ يَ ْه ِدي لِلَّتِي ِه َي أَ ْق َو ُم َويُبَ ِّش ُر ْال ُم ْؤ ِمنِينَ الَّ ِذينَ يَ ْع َملُونَ الصَّالِ َحا‬
‫ت أَ َّن لَهُ ْم أَجْ رًا َكبِيرًا‬

Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi
khabar gembira kepada orang orang Mu'min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka
ada pahala yang besar,

 Al Kahf 2

ِ ‫قَيِّ ًما لِّيُن ِذ َر بَأْسًا َش ِديدًا ِّمن لَّ ُد ْنهُ َويُبَ ِّش َر ْال ُم ْؤ ِمنِينَ الَّ ِذينَ يَ ْع َملُونَ الصَّالِ َحا‬
‫ت أَ َّن لَهُ ْم أَجْ رًا َح َسنًا‬

sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan siksaan yang sangat pedih dari sisi Allah
dan memberi berita gembira kepada orang orang yang beriman, yang mengerjakan amal saleh,
bahwa mereka akan mendapat pembalasan yang baik,

 Maryam 76

‫ك ثَ َوابًا َوخَ ْي ٌر َّم َر ًّدا‬ ُ َ‫َويَ ِزي ُد هَّللا ُ الَّ ِذينَ ا ْهتَدَوْ ا هُدًى ۗ َو ْالبَاقِي‬
ُ ‫ات الصَّالِ َح‬
َ ِّ‫ات َخ ْي ٌر ِعن َد َرب‬

Dan Allah akan menambah petunjuk kepada mereka yang telah mendapat petunjuk. Dan amal
amal saleh yang kekal itu lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu dan lebih baik kesudahannya.

2. Mendapatkan tempat yang baik yaitu Surga

 Al Baqarah: 82

َ ِ‫ت أُو ٰلَئ‬


َ‫ك أَصْ َحابُ ْال َجنَّ ِة ۖ هُ ْم فِيهَا خَالِ ُدون‬ ِ ‫َوالَّ ِذينَ آ َمنُوا َو َع ِملُوا الصَّالِ َحا‬

Dan orang orang yang beriman serta beramal saleh, mereka itu penghuni surga; mereka kekal
di dalamnya.
 Al Kahf 107

ِ ْ‫ات ْالفِرْ دَو‬


‫س نُزُاًل‬ ِ ‫إِ َّن الَّ ِذينَ آ َمنُوا َو َع ِملُوا الصَّالِ َحا‬
ْ ‫ت َكان‬
ُ َّ‫َت لَهُ ْم َجن‬

Sesungguhnya orang orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga
Firdaus menjadi tempat tinggal,

 Maryam 60

ْ ‫صالِحًا فَأُو ٰلَئِكَ يَ ْد ُخلُونَ ْال َجنَّةَ َواَل ي‬


‫ُظلَ ُمونَ َش ْيئًا‬ َ ‫إِاَّل َمن ت‬
َ ‫َاب َوآ َمنَ َو َع ِم َل‬

kecuali orang yang bertaubat, beriman dan beramal saleh, maka mereka itu akan masuk surga
dan tidak dianiaya (dirugikan) sedikitpun,

3. Mendapatkan ampunan dari Allah

 Al Maidah: 9

ِ ‫ت ۙ لَهُم َّم ْغفِ َرةٌ َوأَجْ ٌر ع‬


‫َظي ٌم‬ ِ ‫َو َع َد هَّللا ُ الَّ ِذينَ آ َمنُوا َو َع ِملُوا الصَّالِ َحا‬

Allah telah menjanjikan kepada orang orang yang beriman dan yang beramal saleh, (bahwa)
untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.

 Al Ankabut 7

َ‫ت لَنُ َكفِّ َر َّن َع ْنهُ ْم َسيِّئَاتِ ِه ْم َولَنَجْ ِزيَنَّهُ ْم أَحْ َسنَ الَّ ِذي َكانُوا يَ ْع َملُون‬
ِ ‫َوالَّ ِذينَ آ َمنُوا َو َع ِملُوا الصَّالِ َحا‬

Dan orang orang yang beriman dan beramal saleh, benar-benar akan Kami hapuskan dari
mereka dosa dosa mereka dan benar benar akan Kami beri mereka balasan yang lebih baik
dari apa yang mereka kerjakan.

4. Disukai dan disenangi oleh Allah

 Al Maidah: 93

‫ت ثُ َّم اتَّقَوا َّوآ َمنُوا ثُ َّم اتَّقَوا‬ ِ ‫صالِ َحا‬ َّ ‫اح فِي َما طَ ِع ُموا إِ َذا َما اتَّقَوا َّوآ َمنُوا َو َع ِملُوا ال‬
ٌ َ‫ت ُجن‬ َّ ‫س َعلَى الَّ ِذينَ آ َمنُوا َو َع ِملُوا ال‬
ِ ‫صالِ َحا‬ َ ‫لَ ْي‬
َ‫سنِين‬ ‫ح‬ ‫م‬ ْ
‫ل‬ ‫ا‬ ‫ب‬
ِ ْ ُ ُّ ِ ُ ُ َ ‫ح‬ ‫ي‬ ‫هَّللا‬‫و‬ ۗ ‫وا‬ ُ ‫ن‬‫س‬ ‫ح‬ َ
َ ْ َّ‫أ‬ ‫و‬

Tidak ada dosa bagi orang orang yang beriman dan mengerjakan amalan yang saleh karena
memakan makanan yang telah mereka makan dahulu, apabila mereka bertakwa serta beriman,
dan mengerjakan amalan amalan yang saleh, kemudian mereka tetap bertakwa dan beriman,
kemudian mereka (tetap juga) bertakwa dan berbuat kebajikan. Dan Allah menyukai orang
orang yang berbuat kebajikan.
5. Bertemu dengan Allah

 Al Kahf 110

‫ش ِركْ بِ ِعبَا َد ِة َربِّ ِه أَ َحدًا‬ َ ‫وح ٰى إِلَ َّي أَنَّ َما إِ ٰلَ ُه ُك ْم إِ ٰلَهٌ َوا ِح ٌد ۖ فَ َمن َكانَ َي ْر ُجو لِقَا َء َربِّ ِه فَ ْليَ ْع َم ْل َع َماًل‬
ْ ُ‫صالِ ًحا َواَل ي‬ َ َ‫قُ ْل إِنَّ َما أَنَا ب‬
َ ُ‫ش ٌر ِّم ْثلُ ُك ْم ي‬

Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku:
"Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa". Barangsiapa mengharap
perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan
janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya".

3.1 Amal soleh tanpa iman akan sia sia

Iman tanpa Amal itu Hampa, Amal tanpa


Iman Percuma
Islam adalah agama yang sesuai dengan fitrah manusia, yang tidak akan memberatkan. Namun,
bukan berarti penganutnya dapat menggampangkan urusan agama dengan alasan yang dibuat-
buat sendiri.

Dalam buku berjudul Kesepaduan Iman dan Amal Saleh, Abdul Malik Karim Amrullah atau
Buya Hamka menegaskan bahwa pertanda kosongnya jiwa serta binasa nya hati. Yaitu, ketika
seorang Muslim sekadar mengaku beriman, tapi enggan mengerjakan amal saleh secara
berkelanjutan.

Hal itu sesuai dengan kondisi sekarang. Keimanan hanya dijadikan 'topeng' untuk meraih
keuntungan tertentu, seperti halnya dalam politik. Namun, untuk mengerjakan amal saleh mereka
lalai.

Padahal, iman dan amal saleh merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Karena, apabila
salah satunya hilang, kesungguhan menjalankan Islam menjadi tidak sempurna. Iman tanpa amal
itu hampa, sedangkan amal tanpa iman itu percuma.

Hal ini terlihat dari sabda Nabi SAW: Allah tidak menerima iman tanpa amal perbuatan dan
tidak pula menerima amal perbuatan tanpa iman. (HR ath-Thabrani). Dalam karyanya ini, Buya
Hamka menjelaskan tentang bagaimana seharusnya menempatkan porsi iman dan amal saleh
secara tepat sesuai tuntunan syariat.
Bukti kita percaya kepada-Nya ten tu kita ikuti perintah-Nya. Kita mengikuti perintah-Nya
adalah karena kita percaya, kata Buya Hamka. Pada zaman modern ini, sebagian masyarakat
mungkin masih banyak yang beranggapan bahwa shalat tidak harus berupa ritual ibadah.

Perempuan tidak harus menutup aurat, yang penting adalah menjaga hati, dan lain sebagainya.
Anggapan semacam itu sangat bertolak belakang dengan ajaran agama Islam. Karena, Rasulullah
sangat tekun melaksanakan ibadah dan amal saleh.

Saat mengerjakan shalat, kaki Rasulullah bahkan sampai bengkak. Uangnya pun tak pernah
tersimpan lama di rumahnya karena langsung disedekahkan. Allah menjadikan manusia sebagai
makhluk teristimewa.

Allah menciptakan manusia sebagai khalifah di bumi sehingga malaikat dan iblis pun disuruh
sujud padanya. Sementara, manusianya sendiri justru banyak yang mengabaikan perintah-Nya.

Melihat fenomena semacam itu, Buya Hamka pun tergugah un tuk menyusun tulisan-tulisannya
berke naan dengan keimanan yang lekat dengan amal saleh. Jika me ngaku Islam, menurut
Hamka, umat sudah selayaknya menger jakan ibadah dan amal saleh lainnya.

Namun, sebaliknya amal saleh tanpa iman juga tidak dibenarkan dalam agama. Banyak orang
yang kelihatan berbuat baik, padahal ia tak beriman. Ia banyak beramal, tapi hal yang
dilakukannya tidak berlandaskan iman.

Padahal, Allah telah menegaskan dalam Alquran bahwasanya amal seseorang menjadi sia-sia
jika mempersekutukan Allah dengan yang lain (Surah al-An'am ayat 88). Karena itu, umat mem
butuhkan iman agar amal saleh nya diterima oleh Allah.

Menurut Buya Hamka, iman yang baik akan menimbulkan amal yang baik. Sedangkan, amal
yang baik ti dak akan ada kalau imannya ti dak ada. Hal ini sesuai dengan hadis Nabi SAW:
Allah tidak menerima iman tanpa amal perbuatan dan tidak pula menerima amal perbuat an tanpa
iman. (HR ath- Thab rani).

Hamka juga mengatakan, suatu amal yang timbul bukan dari iman pada hakikatnya adalah
menipu diri sendiri. Mengerjakan kebaikan tidak dari hati adalah dusta. Jika manusia
menegakkan kebaikan tidak dari iman, akan telantar di tengah jalan. Lantaran tidak ada semangat
suci yang men dorongnya.

Jika seseorang telah mengakui percaya kepada Allah dan rasul- Nya, niscaya kepercayaan itu
akan mendorongnya berbuat baik. Tujuannya tentu untuk menggapai ridha Allah. Hubungan
antara iman dan amal adalah antara budi dan perangai.

Suatu budi yang tinggi hendaklah dilatih terus agar menjadi perangai dan kebiasaan. Islam dan
iman yang sebe narnya adalah pertalian di antara iman dan amal saleh. Menurut Buya Hamka,
tidak ada satu ayat pun dalam Alquran yang hanya menyebut perkara iman.
Pasti diikuti dengan menyebut amal saleh. Sumber konten Buku ini disusun dari karyakarya
Buya Hamka yang pernah diterbitkan dalam majalah ataupun dari karangannya yang pernah
disampaikan dalam seminar.

Tidak hanya itu, buku ini juga dilengkapi dengan beberapa nasihat Buya Hamka yang pernah
ditayangkan di salah satu stasiun televisi nasional sekitar 1975. Buku ini juga mencantumkan
ayat Alquran ataupun hadis untuk memperkuat tema pembahasan.

Hal ini menunjukkan bahwa Buya Hamka dalam menyampaikan pandangannya selalu
berlandaskan kitab suci dan sabda nabi. Pandangan Buya Hamka dalam buku penuh dengan
makna yang dapat menggugah kesadaran nurani umat Islam. Walaupun, penyampaian bahasa
dalam buku harus sedikit diulang-ulang untuk memahaminya.

Bagi umat yang masih menganggap bahwa beribadah kepada- Nya tidaklah penting, Buya
Hamka menyarankan agar berkumpul dengan sahabat yang bisa mengantarkan pada jalan yang
diridhai-Nya. Teladanilah sunah Rasulullah SAW.

Lawanlah segala ben tuk pertentangan hati dari hal buruk yang hanya membawa pada kesesatan
dunia dan akhirat. Selain itu, tekanlah nafsu dalam mengejar nikmat dunia yang fana. Jangan
hanya mendamba surga tanpa bersusah payah menggapai ridha-Nya. Ingatlah selalu bahwa
perintah maupun larangan-Nya adalah kebaikan bagi umat Islam itu sendiri.

3.2 kualitas iman amal soleh dapat menentukan tingkat taqwa


Iman Dan Amal Shaleh Sebagai Standar Kebaikan IMAN DAN AMAL SHALEH
SEBAGAI STANDAR KEBAIKAN ‫ص ِح ْي ُح َو َع َملِ ِه‬ َّ ‫ إِ ْي َمانُهُ ال‬: ‫يُرْ ِش ُد ْالقُرْ آنُ إِلَى أَ َّن ْال ِع ْب َرةَ بِ ُح ْس ِن َحا ِل ا ِإل ْن َسا ِن‬
ْ ْ
َ‫ُق ال ُمن َح ِرفِ ْين‬ ُ
ِ ‫ك ِمن طر‬ ْ َ ُ
َ ِ‫ كلُّ ذل‬,‫ت‬ ِ ‫ك باِل َّدعَا َوى ْال ُم َج َّر َد ِة أَوْ بِإ ِ ْعطا ِء هللاِ لِل َع ْب ِد ِمنَ الدنيَا بِال ِّريَا َسا‬
ْ ُّ ْ َ َ ِ‫ َوأَ َّن ا ِال ْستِ ْدالَ َل َعلَى َذل‬،ُ‫ الصَّالِح‬Al-
Qur’ân memberikan petunjuk bahwa standar baiknya seseorang adalah keimanan dan amal
shalehnya. Al-Qur’ân juga menunjukkan bahwa mengukur kebaikan seseorang berdasarkan
pengakuan hampa, kekayaan yang Allâh Azza wa Jalla berikan kepada seseorang atau
berdasarkan jabatan adalah metode orang-orang menyimpang. Kaidah ini menunjukan bahwa
bukti baiknya keadaan seseorang adalah keistiqamahannya dalam iman dan amal shaleh serta
semangatnya untuk selalu bergegas melakukan kebaikan, bukan harta melimpah, bukan pula
pengakuan-pengakuan hampa. Orang yang senantiasa melakukan perbuatan taat dan konsisten
menjalankan al-Qur’an dan sunnah, dialah orang baik, sebaliknya yang tidak seperti itu berarti
dia buruk, bagaimanapun pengakuan dan perkataannya. Kaidah dijelaskan dalam banyak ayat,
diantaranya firman Allâh Azza wa Jalla : ‫َو َما أَ ْم َوالُ ُك ْم َواَل أَوْ اَل ُد ُك ْم بِالَّتِي تُقَ ِّربُ ُك ْم ِع ْن َدنَا ُز ْلفَ ٰى إِاَّل َم ْن آ َمنَ َو َع ِم َل‬
‫ْف بِ َما َع ِملُوا‬ ِ ‫ضع‬ َ ِ‫صالِحًا فَأُو ٰلَئ‬
ِّ ‫ك لَهُ ْم َج َزا ُء ال‬ َ Dan sekali-kali bukanlah harta dan bukan (pula) anak-anak
kamu yang mendekatkan kamu kepada Kami sedikitpun; tetapi orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal-amal (shaleh, mereka itulah yang memperoleh balasan yang berlipat ganda
disebabkan apa yang telah mereka kerjakan. [Saba’/34:37] Juga firman-Nya : َ‫يَوْ َم اَل يَ ْنفَ ُع َما ٌل َواَل بَنُون‬
‫ب َسلِ ٍيم‬ ٍ ‫﴾ إِاَّل َم ْن أَتَى هَّللا َ بِقَ ْل‬٨٨﴿ (Yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali
orang-orang yang menghadap Allâh dengan hati yang bersih [As-Syu’ara/26 : 88-89] Sebagian
orang mengira bahwa harta melimpah yang diberikan oleh Allâh Azza wa Jalla kepada seseorang
adalah tanda kedekatan mereka kepada Allâh Azza wa Jalla dan kecintaan Allâh Azza wa Jalla
kepada mereka. Ini merupakan sangkaan yang keliru. Seandainya karunia harta itu merupakan
bukti kecintaan Allâh Azza wa Jalla kepada mereka tentu Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa
sallam adalah orang paling banyak menerima anugerah ini. Namun faktanya, Rasûlullâh
Shallallahu ‘alaihi wa sallam miskin dan beliau n menjelaskan bahwa dunia diberikan kepada
siapa saja yang dikehendaki sedangkan akhirat hanya diberikan kepada insan yang bertaqwa.
BAB III
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Dengan perspektif kesepaduan ilmu dan amal, maka akan memberikan perkembangan ke
arah perbaikan dalam kehidupan masyarakat. Masyarakat akan berlomba-lomba dalam
memberikan amal saleh satu sama lain. Imam Ali Abi Thalib berkata, “Jangan sampai ilmumu
menjadi kebodohan dan keyakinanmu menjadi keraguan. Jika engkau berilmu, maka beramallah,
dan jika engkau yakin maka majulah”. Dengan ilmu yang benar serta amal shaleh masyarakat
bergerak dari kebodohan menuju kepintaran, dari ketertinggalan menuju kemajuan dan dari
kehancuran menuju kebangkitan. Allah SWT menempatkan orang yang berilmu dan beramal
shaleh sesuai dengan ilmunya pada derajat yang paling tinggi. Jelasnya, Allah yang memiliki
segala sesuatu dan Maha Pemberi pasti memuliakan derajat orang-orang yang didalam dirinya
terdapat tiga hal yaitu keimanan yang kokoh, ilmu pengetahuan yang bermanfaat dan selalu
melakukan amal shaleh, sabar, ikhlas, dan selalu bertawakal padaNya. Ilmu adalah landasan
iman, hakekat pencarian ilmu pengetahuan pada diri manusia sesungguhnya adalah dalam rangka
mengenal Alllah SWT dengan segala konsekuensinya.Dan hubungan antara ilmu dan amal
shaleh tidak dapat dipisahkan karena dua hal tersebut saling mempengaruhu satu sama lain.
4.2. Saran
Semoga apa yang telah di sampaikan dalam makalah ini dapat barmanfaat terutama
dalam pengembangan kepribadian serta lebih giat dalam meningkatkan amal shaleh dan
ilmu..Sebaiknya dalam membuat makalah tentunya mencari informasi dari berbagai sumber.Agar
materi yang di sampaikan dapat lebih akurat.
DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an Alkarim
Fajar.(2010). Keutamaan orang yang berilmu.
            Diakses dari: http://www.kabutfajar.wordpress.com
Indah, suci.(2012). Kewajiban menuntut ilmu dan beramal shaleh.
            Diakses dari:  http://www.google.co.id/http://sucikias.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai