Kompetensi
Uraian Materi
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan bidang yang terkait dengan
materi standar, prosedur, kebijakan, karakter dan budaya kerja di industri. Tujuan
utama K3 adalah mencegah, mengurangi bahkan menghilangkan resiko
kecelakaan kerja (zero accident). Maksud utama dibutuhkannya K3 adalah untuk
mencegah terjadinya cacat/kematian pada tenaga kerja, mencegah kerusakan
tempat dan peralatan kerja, mencegah pencemaran lingkungan dan masyarakat
disekitar tempat kerja, dan norma kesehatan kerja diharapkan menjadi instrumen
yg menciptakan dan memelihara derajat kesehatan kerja.
Penerapan K3 di industri jaringan komputer dan telekomunikasi lumayan luas,
pada materi ini akan difokuskan penerapan K3 pada pekerjaan jaringan komputer
meliputi K3 pada pelaksanaan kerja perakitan Personal Computer (PC) mulai dari
persiapan, perakitan, dan pengujian perakitan PC. Adapun penerapan K3 pada
| 23
pekerjaan jaringan telekomunikasi mulai dari pemasangan, perbaikan, sampai
pemeliharaan perangkat jaringan telekomunikasi.
Beberapa hal diatas merupakan tahapan yang secara umum biasa dilakukan
sebelum melakukan perakitan PC secara detail penerapan K3 akan dilakukan
telaah K3 pada tiap tahapan perakitan PC berikut:
24 |
b. Penerapan K3 pada perakitan komponen PC
Penerapan K3 pada pemasangan komponen PC meliputi pemasangan
motherboard, processor, heatsink, memory, power suply, drive hingga
pemasangan kabel motherboard ke casing PC.
1) Penerapan K3 pada pemasangan motherboard, mulai dengan membaca
buku manual motherboard untuk mengetahui posisi jumper untuk
pengaturan Central Processing Unit (CPU) speed, speed multiplier dan
tegangan masukan ke motherboard. Atur setingan jumper sesuai
petunjuk, kesalahan mengatur jumper tegangan dapat merusak
prosessor.
2) Penerapan K3 pada pemasangan processor, terlebih dahulu menentukan
posisi pin 1 pada prosessor dan socket prosessor di motherboard,
umumnya terletak di pojok yang ditandai dengan titik atau lekukan.
Kemudian tegakkan posisi tuas pengunci socket untuk membuka.
Masukkan prosessor ke socket dengan menyelaraskan posisi kaki-kaki
prosessor pada socket. rapatkan hingga tidak terdapat celah antara
prosessor dengan socket kemudian turunkan kembali tuas pengunci.
3) Penerapan K3 pada pemasangan heatsink yang berfungsi membuang
panas yang dihasilkan oleh prosessor. Untuk mengoptimalkan
pemindahan panas maka heatsink harus dipasang rapat pada bagian atas
prosessor dengan beberapa clip sebagai penahan sedangkan permukaan
kontak pada heatsink dilapisi gen penghantar panas. Bila heatsink
dilengkapi dengan kipas/fan maka konektor power pada fan dihubungkan
ke konektor fan pada motherboard.
4) Penerapan K3 pada pemasangan memori, modul memori umumnya
dipasang berurutan dari nomor socket terkecil. Urutan pemasangan dapat
dilihat dari diagram motherboard. Setiap jenis modul memori yakni SIMM,
DIMM dan RIMM dapat dibedakan dengan posisi lekukan pada sisi dan
bawah pada modul.
5) Penerapan K3 pada pemasangan motherboard ke casing, terlebih dahulu
tentukan posisi lubang untuk setiap dudukan plastik dan logam. Lubang
| 25
untuk dudukan logam (metal spacer) ditandai dengan cincin pada tepi
lubang. Kemudian pasang dudukan logam atau plastik pada tray casing
sesuai dengan posisi setiap lubang dudukan yang sesuai pada
motherboard kemudian tempatkan motherboard pada tray casing sehinga
kepala dudukan keluar dari lubang pada motherboard, pasang sekrup
pengunci pada setiap dudukan logam, pasang bingkai port I/O pada
motherboard jika ada, pasang tray casing yang sudah terpasang
motherboard pada casing dan kunci dengan sekrup.
6) Penerapan K3 pada pemasangan power supply, pemasangan power
supply pada rak di bagian belakang casing. Pasang ke empat buah
sekrup pengunci dengan baik. Kemudian hubungkan konektor power dari
power supply ke motherboard. Konektor power jenis ATX hanya memiliki
satu cara pemasangan sehingga tidak akan terbalik. Untuk jenis non ATX
dengan dua konektor yang terpisah maka kabel-kabel ground warna
hitam harus ditempatkan bersisian dan dipasang pada bagian tengah dari
konektor power motherboard.
7) Penerapan K3 pada pemasangan kabel motherboard pada casing PC,
terlebih dahulu pasang kabel data untuk floppy drive pada konektor
pengontrol floppy di motherboard, kemudian pasang kabel IDE untuk
pada konektor IDE primary dan secondary pada motherboard. Untuk
motherboard non ATX pasang kabel port serial dan pararel pada konektor
di motherboard. Perhatikan posisi pin 1 untuk memasang pada bagian
belakang casing terdapat lubang untuk memasang port tambahan jenis
non slot. Buka sekrup pengunci pelat tertutup lubang port lalu masukkan
port konektor yang ingin dipasang dan pasang sekrup kembali.
8) Penerapan K3 pada pemasangan drive, pemasangan drive hardisk,
floppy, CD ROM, CD-RW atau DVD yang telah dirakit dapat diuji dengan
menjalankan program setup BIOS.
9) Penerapan K3 pada pemasangan card adapter, dimulai dengan
memegang card adapter pada tepi, hindari menyentuh komponen atau
rangkaian elektronik. Tekan card hingga konektor tepat masuk pada slot
ekspansi di motherboard. Pasang sekrup penahan card ke casing.
26 |
c. Penerapan K3 pada pengujian
Penerapan K3 pada tahap pengujian dengan terlebih dahulu menghidupkan
monitor lalu unit sistem. Perhatikan tampilan monitor dan suara dari speaker.
Program FOST dari BIOS secara otomatis akan mendeteksi hardware yang
terpasang dikomputer. Bila terdapat kesalahan maka tampilan monitor kosong
dan speaker mengeluarkan bunyi beep secara teratur sebagai kode indikasi
kesalahan. Periksa referensi kode BIOS untuk mengetahui indikasi kesalahan
yang dimaksud oleh kode beep. Jika tidak terjadi kesalahan maka monitor
menampilkan proses eksekusi dari program POST. Tekan tombol interupsi
BIOS sesuai petunjuk di layar untuk masuk ke program setup BIOS. Periksa
semua hasil deteksi hardware oleh program setup BIOS. Beberapa setingan
mungkin harus dirubah nilainya terutama kapasitas hardisk dan boot
sequence. Simpan perubahan setingan dan keluar dari setup BIOS. Setelah
keluar dari set-up BIOS, komputer akan loading sistem operasi dengan urutan
pencarian sesuai setingan boot sequence pada BIOS.
| 27
a) Aturlah agar posisi kepala dan leher tegak dengan pandangan lurus
kedepan, posisi kepala yang menengadah atau menunduk saat
menghadap monitor, serta posisi leher yang lentur akan membuat cepat
lelah.
b) Duduk dengan punggung yang tegak dan rileks, badan yang terlalu
membungkuk miring kekanan atau kekiri, dapat menimbukan rasa sakit
c) Atur posisi pundak agar otot-otot pundak tidak tegang.
d) Posisi lengan yang baik adalah berada dibawah samping badan dan
siku membentuk sudut lebih besar dari 90°.
e) Gunakan sandaran kaki sehingga tungkai berada pada posisi yang
nyaman.
2) Posisi mata dimana harus lurus dan tidak terlalu tinggi atau rendah, jika
posisi mata tingga atau rendah akan membuat leher cepat lelah, layer yang
digunakan sebainya low radiasi atau layer jenis LED.
3) Posisi tangan dimana pilihlah tuts keyboard yang lembut dan gunakan jari
sebanyak meungkin untuk mengetik.
28 |
5) Hindarkan monitor dari percikan air yang dapat mengakibatkan korsleting
yang membahayakan keselamatan kerja
6) Penempatan casing CPU diletakan ditempat yang aman dari percikan air,
serangga, dan tidak ditempatkan di lantai untuk menghindari terjadi
kortsleting, bila perlu dihubungkan ke grounded.
7) Rapihkan dan susun dengan baik kabel yang terhubung ke listrik, posisi
stop kontak yang longgar bisa mengakibatkan kortsleting
Syarat teknis ruang komputer tidak lepas dari sifat amannya ruang terhadap
gangguan – gangguan, yaitu :
A. Terjaminnya nilai temperatur ruang.
B. Terjaminnya nilai kelembaban ruang.
C. Bebas debu.
D. Bebas pengaruh medan magnet dan listrik.
E. Bebas getaran.
F. Bebas asap.
G. Bebas dari gasgas tertentu
H. Bebas zat kimia.
I. Terjaminnya nilai pencahayaan.
| 29
Rangkuman
Pada Proses Perakitan PC penerapan K3 juga sangat penting. Ini diterapkan pada
tiap pemasangan komponen PC meliputi pemasangan motherboard, processor,
heatsink,memori, power suply, drive hingga pemasangan kabel motherboard ke
casing PC. Ini bertujuan agar semua proses dapat berjalan lancer dan aman.
30 |