Telah melaksanakan Survey Kepuasan Masyarakat pada RSUD dr. Soedono Madiun
Provinsi Jawa Timur periode tahun 2020. Survey Kepuasan Masyarakat pada RSUD dr.
Soedono Madiun telah sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2017 tentang Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat
Unit Penyelenggara Pelayanan Publik, dan dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kualitas
Mengetahui,
CV. Mapah Karya Natar
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga Laporan Survei
Kepuasan Masyarakat pada RSUD dr. Soedono Madiun dapat diselesaikan dengan baik.
Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat ini penting selain untuk menjalankan Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 14 Tahun 2017
tentang Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat, tetapi juga sebagai upaya untuk
meningkatkan kualitas pelayanan. Menyadari pentingnya hal itu, maka pada periode 2020 ini
dilakukan Survei Kepuasan Masyarakat.
Laporan ini merupakan hasil survei pengukuran kepuasan masyarakat terhadap layanan di
RSUD dr. Soedono Madiun. Survei ini mengkaji tingkat kepuasan masyarakat yaitu
pasien/keluarga pasien terhadap layanan yang telah diberikan.
Tim Penyusun sangat berterima kasih kepada seluruh pihak atas partisipasinya dalam
memberikan informasi kebutuhan Laporan Survei Kepuasan Masyarakat RSUD dr. Soedono
Madiun. Tim Penyusun selaku pelaksana mengharapkan saran dan kritik sebagai masukan
untuk kesempurnaan laporan ini. Semoga hasil survei ini dapat dijadikan bahan masukan dan
menyempurnakan kebijakan perbaikan di RSUD dr. Soedono Madiun.
Hormat Kami,
Tim Penyusun
Bab I Pendahuluan
Bab VI PENUTUP
Daftar Pustaka
Lampiran
P
1.1. LATAR BELAKANG
elayanan publik merupakan segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam
bentuk barang maupun jasa publik yang pada prinsipnya menjadi tanggung
jawab dan dilaksanakan oleh Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) dalam
rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka
pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pemerintah mempunyai peranan penting untuk menyediakan layanan publik sesuai yang telah
diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik dimana
pada pasal 1 menyebutkan bahwa “Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa dan/atau pelayanan
administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik”.
Dalam kondisi masyarakat yang saat ini kritis dalam menanggapi segala hal, maka diperlukan
pelayanan publik yang lebih profesional, efektif, sederhana, transparan, tepat waktu, responsif
serta sekaligus dapat membangun kualitas individu dan masyarakat untuk secara aktif
menentukan masa depannya sendiri. Oleh karena itu, pemerintah sebagai penyedia layanan
publik akan bertanggungjawab dan terus berupaya untuk memberikan pelayanan prima
kepada seluruh masyarakat.
Kualitas pelayanan mempunyai dua komponen yaitu pemenuhan terhadap standar mutu yang
telah ditetapkan dan pemenuhan akan kepuasan masyarakat. Upaya untuk meningkatkan
kualitas pelayanan publik tidak terlepas dari evaluasi kepuasan masyarakat. Kepuasan erat
kaitannya dengan pelayanan yang diharapkan dan kenyataan pelayanan yang telah diberikan.
Agar dapat memenuhi kualitas yang diharapkan masyarakat terhadap pelayanan publik,
sejauh mana pelayanan publik telah diberikan dan bagaimana tingkat kepuasan masyarakat
mengenai pelayanan publik, maka perlu dilaksanakannya survei kepuasan masyarakat RSUD
dr. Soedono Madiun. Survei kepuasan masyarakat dilaksanakan juga untuk memenuhi
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun
2017 tentang Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik.
Dari survei ini diharapkan dapat mengetahui bagaimana penyelenggaraan pelayanan publik
di RSUD dr. Soedono Madiun sebagai ujung tombak pelayanan publik bidang kesehatan
masyarakat di Provinsi Jawa Timur, sehingga pelayanan publik di lingkungan Pemerintah Jawa
Timur dapat berjalan efektif dan bertanggung jawab.
1.2. TUJUAN
Pelaksanaan survei kepuasan dilakukan untuk mencapai tujuan sebagai berikut :
1. Mengukur tingkat kepuasan masyarakat sebagai pengguna layanan RSUD dr. Soedono
Madiun.
2. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pelayanan pada RSUD dr. Soedono Madiun.
3. Sebagai bahan pengambilan keputusan bagi pengambil keputusan di RSUD dr.
Soedono Madiun dalam rangka meningkatkan dan mempertahankan kualitas
layanannya.
1.3. SASARAN
Sasaran yang ingin dicapai dari pelaksanaan kegiatan Survei Kepuasan Masyarakat ini adalah:
1. Mendorong partisipasi masyarakat sebagai pengguna layanan dalam menilai kinerja
penyelenggara pelayanan.
2. Mendorong penyelenggara pelayanan untuk meningkatkan kualitas pelayanannya.
3. Mendorong penyelenggara pelayanan menjadi lebih inovatif dalam menyelenggarakan
pelayanan.
1.4. MANFAAT
Kegiatan Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) dapat diperoleh manfaat sebagai berikut:
1. Mengetahui kelemahan/kekurangan dari masing-masing unsur dalam
penyelenggaraan pelayanan publik.
2. Mengetahui kinerja penyelenggaraan pelayanan yang telah dilaksanakan oleh unit
pelayanan publik secara periodik.
3. Sebagai bahan penetapan kebijakan yang perlu diambil dan upaya tindak lanjut yang
perlu dilakukan atas hasil Survei Kepuasan Masyarakat.
4. Mengetahui indeks kepuasan masyarakat secara menyeluruh terhadap hasil
pelaksanaan pelayanan.
5. Memacu persaingan positif, antar unit penyelenggara pelayanan dalam peningkatan
kinerja pelayanan.
6. Bagi masyarakat dapat diketahui gambaran tentang kinerja unit pelayanan.
2.1. PELANGGAN
P
elanggan menurut Supranto (2001) adalah setiap individu yang menerima
suatu jenis barang atau jasa dari beberapa orang lain atau kelompok orang.
Lupiyoadi mendifinisikan pelanggan sebagai seorang individu yang secara
continue dan berulang kali datang ke tempat yang sama untuk memuaskan
keinginannya dengan memiliki suatu produk atau mendapatkan suatu jasa.
Individu atau kumpulan individu yang dipengaruhi oleh aspek – aspek eksternal dan internal
yang mengarah untuk memilih dan mengonsumsi barang atau jasa yang diinginkan disebut
pelanggan (Umar, 2003). Menurut Gasperz (2004), pelanggan adalah semua orang yang
menuntut perusahaan untuk memenuhi suatu standar kualitas tertentu yang akan
memberikan pengaruh pada performansi perusahaan dan manajemen perusahaan. Dari
semua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pelanggan adalah individu atau sekelompok
individu yang mengonsumsi barang/jasa untuk memenuhi kebutuhannya, dengan standar
kualitas tertentu, pelayanan yang baik serta dapat memberikan rasa puas.
Seperti yang sudah disinggung pada Bab 1, ada dua jenis pelanggan, yaitu pelanggan internal
dan pelanggan eksternal. Pelanggan internal (internal customers) adalah orang yang berada
di dalam organisasi dan memiliki pengaruh pada kinerja perusahaan. Pelanggan internal
adalah pengguna selanjutnya (next user) dari keluaran (output) yang dihasilkan proses atau
kegiatan yang ada dalam unit kerja tersebut. Sedangkan pelanggan eksternal (external
customers), yaitu pembeli atau pemakai akhir produk, yang sering disebut sebagai pelanggan
nyata (real customers).
Dalam konteks ini pemerintah lebih bertindak sebagai regulator dibanding implementor atau
aktor pelayanan. Oleh karena itu pemerintah perlu memberdayakan kelompok masyarakat itu
sendiri sebagai penyedia atau pelaksana pelayanan. Sementara itu pemerintah hanya
membantu masyarakat agar mampu membantu dirinya sendiri (helping people to help
themselves), yang merupakan prinsip self-help atau steering rather than rowing dalam
gagasan Reinventing Government.
Dipandang dari sisi masyarakat, tuntutan pelayanan terus mengalami perubahan yang
didorong oleh arus globalisasi. Di samping itu tuntutan masyarakat mempunyai perbedaan
yang sangat dipengaruhi oleh tingkat kebutuhan dan nilai yang berlaku pada masing-masing
individu maupun kelompok masyarakat. Hal ini membuka cakrawala baru bagi aparatur untuk
semakin berperan secara lebih baik dalam membantu masyarakat memenuhi kebutuhannya.
Menurut Keputusan MENPAN Nomor 63 Tahun 2003, pelayanan publik dapat dikelompokkan
kedalam 3 (tiga) kelompok besar, yaitu:
1. Pelayanan Administratif, yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk dokumen
resmi yang dibutuhkan publik misalnya status kewarganegaraan, sertifikat kompetensi,
kepemilikan atau penguasaan terhadap suatu barang dan sebagainya.
Menurut Sinambela (2011:6) kualitas pelayanan adalah segala sesuatu yang mampu
memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan (meeting the needs of customers).
Sedangkan menurut Kasmir dan Pasolong (2011:133) mengatakan bahwa pelayanan yang
baik adalah kemampuan seseorang dalam memberikan pelayanan yang dapat memberikan
kepuasan kepada pelanggan dengan standar yang telah ditentukan.
Kualitas pelayanan berupa sarana fisik perkantoran. Dimensi ini berkaitan dengan kekinian
peralatan yang digunakan, kerapian personil dan kelengkapan media atau peralatan
komunikasi.
Kemampuan atau keandalan untuk menepati janji dengan akurat. Dimensi ini berkaitan
dengan janji menyelesaikan sesuatu seperti penyelesaian pelayanan sesuai dengan waktu
yang dijanjikan, penanganan keluhan, serta tuntutan pada kesalahan pencatatan.
4. Assurance (jaminan)
Pengetahuan dan kesopanan petugas serta kemampuan mereka menyampaikan
kepercayaan dan meyakinkan pelanggan. Dimensi ini mencakup kepercayaan diri petugas
ketika melayani, perasaan aman pelanggan dan kemampuan petugas untuk menjawab
pertanyaan pelanggan. Hal ini meliputi beberapa komponen, antara lain :
a. Komunikasi (communication), yaitu secara terus menerus memberikan informasi
kepada pelanggan dalam bahasa dan penggunaan kata yang jelas sehingga para
pelanggan dapat dengan mudah mengerti apa yang diinformasikan pegawai serta
dengan cepat dan tanggap menyikapi keluhan dan komplain dari para pelanggan.
b. Kredibilitas (credibility), perlunya jaminan atas suatu kepercayaan yang diberikan
kepada pelanggan, believability atau sifat kejujuran, menanamkan kepercayaan,
memberikan kredibilitas yang baik bagi perusahaan pada masa yang akan datang.
c. Keamanan (security), adanya suatu kepercayaan yang tinggi dari pelanggan akan
pelayanan yang diterima. Tentunya pelayanan yang diberikan mampu memberikan
suatu jaminan kepercayaan.
d. Kompetensi (competence) yaitu keterampilan yang dimiliki dan dibutuhkan agar dalam
memberikan pelayanan kepada pelanggan dapat dilaksanakan dengan optimal.
e. Sopan santun (courtesy), dalam pelayanan adanya suatu nilai moral yang dimiliki
dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan. Jaminan akan kesopan-santunan
yang ditawarkan kepada pelanggan sesuai dengan kondisi dan situasi yang ada.
Garvin dalam Tjiptono dan Diana (2003:27) menyatakan terdapat delapan dimensi kualitas
untuk memberikan pelayanan yang baik, yaitu :
Suatu organisasi diharapkan memiliki pengertian dan pengetahuan tentang masyarakat secara
spesifik, serta memilki waktu operasional yang nyaman bagi masyarakat. Seiring dengan
meluasnya bidang kehidupan dan cakupan fungsi pemerintah membuat jenis pelayanan
umum yang diberikan menjadi sangat beraneka ragam, dimana masyarakat tidak hanya
mengharapkan terpenuhinya kebutuhan akan pelayanan publik.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan tersebut, maka instansi pemerintah sebagai pelaksana
pemberi layanan bias menjadi beraneka ragam pada berbagai tingkat pemerintah. Ada
kemungkinan bahawa layanan hanya perlu diberikan pada satu instansi di satu tingkat
1. Fungsional
Pola pelayanan publik diberikan oleh penyelenggara pelayanan, sesuai dengan tugas,
fungsi dan kewenangannya.
2. Terpusat
Pola pelayanan public diberikan secara tunggal oleh penyelenggara pelayanan
berdasarkan pelimpahan wewenang dari penyelenggara pelayanan terkait lainnya yang
bersangkutan.
3. Terpadu
a. Terpadu Satu Atap
Pola pelayanan terpadu satu atap diselenggarakan dalam satu tempat yang meliputi
berbagai jenis pelayanan yang tidak mempunyai keterkaitan proses dan dilayani
melalui beberapa pintu.
b. Terpadu Satu Pintu
Pola pelayanan terpadu satu atap diselenggarakan dalam satu tempat yang meliputi
berbagai jenis pelayanan yang mempunyai keterkaitan proses dan dilayani melalui satu
pintu.
4. Gugus Tugas
Petugas pelayanan publik secara perorangan atau dalam bentuk gugus tugas ditempatkan
pada instansi pemberi pelayanan dan lokasi pemberian pelayanan tertentu.
Kepuasan masyarakat merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan kebersihan
suatu organisasi karena masyarakat adalah pelanggan dari produk/jasa yang dihasilkan.
Menurut Philip Kotler (2006,70) mengatakan bahwa kepuasan pelanggan adalah tingkat
perasaan senang dan kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja atau
hasil produk yang dipikirkan terhadap kinerja atau hasil yang diharapkan. Jika kinerja berada
di bawah harapan, pelanggan tidak puas. Sebaliknya jika kinerja memenuhi harapan
pelanggan puas. Jika kinerja melebihi harapan, pelanggan amat puas atau senang. Dari teori
yang dikemukakan dapat dikatakan bahwa kepuasan masyarakat adalah respon, evaluasi,
dan tingkat emosi masyarakat terhadap pelayanan publik yang telah dinikmati pada tingkat
hasil (outcome) sama atau melewati batas penilaian persepsi masyarakat.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan, mulai dari saat pelanggan
memasuki ruangan, proses yang dilaluinya, dan saat pelanggan akan meninggalkan ruang
pelayanan. Alma (2002) menyatakan penyebab munculnya ketidakpuasan terhadap sesuatu
yang diterima antara lain :
1. Tidak sesuai harapan dengan kenyataan yang dialami,
2. Layanan selama proses menikmati jasa tidak memuaskan,
3. Perilaku petugas pelayanan kurang menyenangkan,
4. Suasana dan kondisi fisik lingkungan tidak mendukung.
Kepuasan pelanggan telah menjadi tolok ukur yang sangat penting di dalam bisnis. Secara
umum kepuasan pelanggan akan memberikan keuntungan bagi organisasi karena
berhubungan dengan loyalitas, kecuali ada faktor lain seperti situasi pasar yang monopolistik.
Hal kedua yang sama pentingnya adalah bila kepuasan pelanggan disosialisasikan dengan
baik di dalam organisasi, akan menjadi salah satu daya pendorong untuk memfokuskan
segenap personil dalam organisasi untuk lebih menyadari pentingnya melakukan layanan
bermutu yang berujung pada pelangan yang puas.
Keuntungan dari metode ini adalah dapat memberikan ide-ide baru dan masukan yang
berharga bagi tempat pelayanan tersebut, sehingga memungkinkan memberikan respon yang
cepat dan tanggap terhadap setiap masalah yang timbul. Kerugian dari metode ini adalah
sulitnya mendapatkan gambaran yang lengkap mengenai kepuasan pelanggan karena tidak
semua pelanggan menyampaikan keluhannya. Upaya mendapat saran juga sulit diwujudkan
dengan metode ini.
2. Ghost Shopping
Metode ini dilaksanakan dengan cara mempekerjakan beberapa orang ( ghost shopper) untuk
berperan sebagai pelanggan pada perusahaan sendiri dan pesaing, lalu mereka
menyampaikan temuan-temuannya berdasarkan pengalaman mereka.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun
2017 tentang Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan
Publik adalah dasar untuk melakukan Survei Kepuasan Masyarakat. Dalam peraturan ini
mewajibkan penyelenggara pelayanan publik wajib melakukan Survei Kepuasan Masyarakat
secara berkala minimal 1 (satu) kali setahun.
Survei Kepuasan Masyarakat yang dilakukan terhadap unit penyelenggaraan pelayanan publik
menggunakan indikator dan metodologi survei yang sudah ditetapkan. Dengan unsur survei
kepuasan masyarakat yang meliputi :
Kepuasan pegawai merupakan salah satu elemen yang penting dalam menunjang tingkat
produktifitas dan juga kreativitas pegawai. Pegawai yang puas cenderung akan lebih produktif
dalam bekerja, dan lebih banyak menghasilkan gagasan yang inovatif. Sebaliknya pegawai
yang kurang puas atau kecewa dengan kondisi pekerjaan atau lingkungan kantornya
cenderung akan mengalami stagnasi dalam bekerja. Ia akan mudah bosan, lelah, dan
ujungnya akan mengganggu level produktivitas yang bersangkutan.
Dengan melihat hal tersebut, maka selayaknya melakukan proses untuk melihat lebel
kepuasan pegawainya secara regular. Salah satu caranya adalah melalui survey kepuasan
pegawai. Kuisioner kepuasan pegawai biasanya terdapat lima elemen utama yaitu :
1. Kepuasan pegawai terhadap pekerjaannya (job content)
2. Kepuasan pegawai terhadap lingkungan kerja (baik lingkungan fisik seperti tata ruangan
ataupun lingkungan non fisik seperti relasi kerja atau suasana kerja)
3. Kepuasan pegawai terhadap atasan
4. Kepuasan pegawai terhadap kebijakan perusahaan dalam memerikan remuneration and
benefit pada pegawainya.
Selain empat elemen utama diatas, biasanya ada faktor tambahan lain yang ditanyakan seperti
kepuasan pegawai terhadap kebijakan pengembangan karir, kepuasan pegawai terhadap
program pelatihan yang diberikan, ataupun kepuasan pegawai terhadap kualitas
kepemimpinan secara umum di perusahaan tersebut.
2.5.1. PELAKSANAAN
Pelaksanaan Survei Kepuasan Pelanggan dapat dilaksanakan melalui tahapan perencanaan,
persiapan, pelaksanaan, pengolahan dan penyajian hasil survei, yang mencakup langkah-
langkah sebagai berikut :
Instrumen pengumpul data menurut Sumadi Suryabrata (2008:52) adalah alat yang
digunakan untuk merekam pada umumnya secara kuantitatif keadaan dan aktivitas atribut-
atribut psikologis. Atibut-atribut psikologis itu secara teknis biasanya digolongkan menjadi
atribut kognitif dan atribut non kognitif. Sumadi mengemukakan bahwa untuk atribut kognitif,
perangsangnya adalah pertanyaan. Sedangkan untuk atribut non-kognitif, perangsangnya
adalah pernyataan.
Dari beberapa pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian adalah
alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan informasi kuantitatif tentang
variabel yang sedang diteliti.
Ada beberapa jenis instrument yang biasa digunakan dalam penelitian, yaitu:
▪ Tes
Tes adalah sederetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk
mengukur ketrampilan, pengukuran, inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh
individu atau kelompok.
▪ Angket atau Kuesioner
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh
informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atu hal-hal yang ia
ketahui.
▪ Wawancara (Interview)
Interviu digunakan oleh peneliti untuk menilai keadaan seseorang, misalnya untuk mencari
data tentang variabel latar belakang murid, orang tua, pendidikan, perhatian, sikap
terhadap sesuatu.
▪ Observasi
Di dalam artian penelitian observasi adalah mengadakan pengamatan secara langsung,
observasi dapat dilakukan dengan tes, kuesioner, ragam gambar, dan rekaman suara.
▪ Krejcie dan Morgan (1970) dalam Uma Sekaran (1992) membuat daftar yang bisa dipakai
untuk menentukan jumlah sampel dapat dilihat Tabel 2.1.
Contoh :
Probability Sampling
Dari Gambar 2.1, terlihat bahwa teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi
dua yaitu Probability Sampling dan Nonprobability Sampling, yaitu :
▪ Probability Sampling
Sugiyono (2001: 57) menyatakan bahwa probability sampling adalah teknik sampling yang
memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih
menjadi anggota sampel. Teknik sampel ini meliputi :
a. Simple Random Samping
Menurut Sugiyono (2001: 57) dinyatakan simple (sederhana) karena pengambilan
sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada
▪ Nonprobability Sampling
Menurut Sugiyono (2001: 60) nonprobability sampling adalah teknik yang tidak memberi
peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih
menjadi sampel. Teknik sampel ini meliputi:
a. Sampling Sistematis
Sugiyono (2001: 60) menyatakan bahwa sampling sistematis adalah teknik penentuan
sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut.
Misalnya anggota populasi yang terdiri dari 100 orang. Dari semua anggota itu diberi
nomor urut, yaitu nomor 1 sampai dengan nomor 100. Pengambilan sampel dapat
dilakukan dengan nomor ganjil saja, genap saja, atau kelipatan dari bilangan tertentu,
misalnya kelipatan dari bilangan lima. Untuk itu maka yang diambil sebagai sampel
adalah 5, 10, 15, 20 dan seterusnya sampai 100.
b. Sampling Kuota
Menurut Sugiyono (2001: 60) menyatakan bahwa sampling kuota adalah teknik untuk
menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah
(kuota) yang diinginkan. Menurut Margono (2004: 127) dalam teknik ini jumlah
populasi tidak diperhitungkan akan tetapi diklasifikasikan dalam beberapa kelompok.
Sampel diambil dengan memberikan jatah atau quorum tertentu terhadap kelompok.
Pengumpulan data dilakukan langsung pada unit sampling. Setelah jatah terpenuhi,
pengumpulan data dihentikan. Sebagai contoh, akan melakukan penelitian terhadap
pegawai golongan II, dan penelitian dilakukan secara kelompok. Setelah jumlah
sampel ditentukan 100, dan jumlah anggota peneliti berjumlah 5 orang, maka setiap
anggota peneliti dapat memilih sampel secara bebas sesuai dengan karakteristik yang
ditentukan (golongan II) sebanyak 20 orang.
c. Samping Aksidental
d. Sampling Purposive
Sugiyono (2001: 61) menyatakan bahwa sampling purposive adalah teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan tertentu. Menurut Margono (2004: 128), pemilihan
sekelompok subjek dalam purposive sampling, didasarkan atas ciri-ciri tertentu yang
dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri populasi yang sudah
diketahui sebelumnya. Dengan kata lain unit sampel yang dihubungi disesuaikan
dengan kriteria-kriteria tertentu yang diterapkan berdasarkan tujuan penelitian.
Misalnya akan melakukan penelitian tentang disiplin pegawai, maka sampel yang
dipilih adalah orang yang ahli dalam bidang kepegawaian saja.
e. Sampling Jenuh
Menurut Sugiyono (2001: 61) sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila
semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila
jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang. Istilah lain sampel jenuh adalah
sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.
f. Snowball Sampling
Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil,
kemudian sampel ini disuruh memilih teman-temannya untuk dijadikan sampel
(Sugiyono, 2001 : 61). Begitu seterusnya, sehingga jumlah sampel semakin banyak.
Ibarat bola salju yang menggelinding, makin lama semakin besar. Pada penelitian
kualitatif banyak menggunakan sampel purposive dan snowball.
T
ahapan ini merupakan tahapan awal dalam melakukan survei kepuasan
masyarakat yang terdiri dari beberapa langkah, antara lain :
Bagian ini berisi judul kuisioner dan nama instalasi yang dilakukan survei.
2. Bagian Kedua
Bagian ini berisi identitas responden yang meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan
terakhir, pekerjaan, hubungan status, jenis layanan yang diterima. Identitas
dipergunakan untuk menganalisis profil responden berkaitan dengan persepsi responden
terhadap layanan yang diperoleh.
Pada bagian ini berisi daftar pertanyaan yang terstruktur (berisikan jawaban dengan
pilihan ganda) dan tidak terstruktur (berisikan jawaban bebas, dimana responden dapat
menyampaikan pendapat, saran, kritik dan apresiasi) terkait mutu pelayanan yang akan
ditanyakan tentang pendapat penerima pelayanan.
Bentuk jawaban dalam setiap pertanyaan unsur pelayanan dalam kuisioner berupa jawaban
pilihan berganda. Bentuk pilihan jawaban pertanyaan bersifat kuantitatif untuk mencerminkan
tingkat kualitas pelayanan. Tingkat kualitas pelayanan dimulai dari sangat puas sampai
dengan tidak puas. Dengan skala likert 4 (empat) point yaitu :
▪ 1 = Tidak Puas
▪ 2 = Kurang Puas
▪ 3 = Puas
▪ 4 = Sangat Puas
Responden dipilih secara acak, dan untuk besaran sampel menggunakan Tabel 2.1 Sampel
dari Krejcie and Morgan. Sampel yang dibutuhkan untuk memenuhi akurasi hasil penyusunan
survei adalah 380 orang untuk Instalasi Pelayanan Medik dan Perawatan dan 200 orang untuk
Instalasi penunjang. Pada survei tahun 2020 diperoleh total sampel adalah responden dengan
rincian sesuai Tabel 3.1.
Setiap pertanyaan survei masing-masing unsur diberi nilai. Nilai dihitung dengan
menggunakan “nilai rata-rata tertimbang” masing-masing unsur pelayanan. Dalam
perhitungan survei kepuasan masyarakat terhadap 9 (Sembilan) unsur pelayanan yang dikaji,
setiap unsur pelayanan memiliki penimbang yang sama dengan rumus sebagai berikut :
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 1
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔 = = =𝑁
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑈𝑛𝑠𝑢𝑟 𝑋
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 1
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔 = = = 0,11
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑈𝑛𝑠𝑢𝑟 9
Untuk memperoleh nilai Survei Kepuasan Masyarakat digunakan pendekatan nilai rata-rata
tertimbang dengan rumus sebagai berikut :
Tahapan akhir berisi analisa dari hasil keseluruhan survei, penarikan kesimpulan terhadap
hasil survei kepuasan masyarakat dan saran-saran rekomendasi tindak lanjut yang harus
dilakukan terutama pada unsur-unsur yang mempunyai nilai kurang baik, sehingga diharapkan
dapat meningkatkan kinerja pelayanan pada unit pelayanan publik.
R
SUD dr. Soedono Madiun adalah Rumah Sakit Umum Daerah Kelas B Pendidikan milik
Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang berada di bagian Barat-Selatan dari pusat Ibukota
Provinsi Jawa Timur. RSUD dr. Soedono Madiun merupakan rumah sakit rujukan regional
yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan melalui Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor
HK.02.2/Menkes/391/2014 tentang Pedoman Penetapan Rumah Sakit Rujukan Regional dan
ditetapkan dengan Keputusan Gubernur Jawa Timur nomor 188/359/KPTS/013/2015 tentang
Pelaksanaan Regional Sistem Rujukan Provinsi Jawa Timur sebagai rumah sakit rujukan RSUD dr.
Soedono Madiun mencakup wiayah kerja Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) I di Madiun.
Sebagai Pelayanan Publik RSUD dr. Soedono Madiun melaksanakan pelayanan prima di segala
bidang, meliputi:
2. Sistem Pelayanan terpadu (Pelayanan medis, penunjang medis dan penunjang non
medis)
3. Adanya Standar Prosedur Operasional yang jelas
Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat dan mengikuti perkembangan dunia
kesehatan, RSUD dr. Soedono Madiun sebagai Rumah Sakit Pendidikan melakukan re-Akreditasi RS
Pendidikan pada Tahun 2018 dan ditetapkan sebagai RS Pendidikan Utama Fakultas
Kedokteran Universitas Islam Indonesia Yogyakarta berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/677/2018 Tanggal 23 November 2018.
RSUD dr Soedono Madiun terus-menerus berbenah untuk meningkatkan kualitas pelayanannya, tahun
2019 RSUD dr. Soedono Madiun dilakukan survei akreditasi oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit
(KARS) dan dinyatakan Lulus Paripurna.
RSUD dr. Soedono Madiun terus berinovasi untuk memberikan pelayanan terbaik, salah
satunya adalah melalui pengembangan teknologi informasi. Untuk memudahkan akses pasien ke
rumah sakit, pada tahun 2019 dikembangkan layanan Pendaftaran dan Cetak SEP Mandiri, Sistem
Manajemen Informasi IGD dan Pengembangan SIM RS Mandiri.
Pada tahun 2019, untuk meningkatkan pelayanan sebagai rumah sakit rujukan, RSUD dr Soedono
Madiun melanjutkan pembangunan Gedung Trauma Center dan Intensive Care yang memiliki 8
lantai. Selain itu, RSUD dr. Soedono Madiun juga menambah peralatan canggih untuk mendukung
pelayanan.
Tugas dan fungsi RSUD dr. Soedono Madiun diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa
Timur Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Daerah Provinsi
Jawa Timur.
Melaksanakan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit secara Paripurna yang berdaya guna dan
berhasil guna, mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang dilaksanakan secara
serasi terpadu dengan senantiasa berupaya meningkatkan kepuasan pelanggan/ masyarakat serta
melaksanakan upaya rujukan
4.1.4. VALUE
4.1.5. MOTTO
4.1.6. LOGO
Semangat dan komitmen RSUD dr. Soedono Madiun dalam memberikan pelayanan yang terbaik
digambarkan dengan logo sebagai berikut (berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 38 Tahun
2013 tentang Tata Kelola RSUD dr. Soedono Madiun Provinsi Jawa Timur).
TAHUN 1930
TAHUN 1942
TAHUN 1945
Bangunan dipergunakan sepenuhnya sebagai rumah sakit yang akhirnya menjadi Rumah Sakit
Umum Daerah dan dikelola oleh Pemerintah Kotamadya Madiun
Pihak Pemerintah Kotamadya Madiun menyerahkan RSU Madiun kepada Pemerintah Propinsi Jawa
Timur
TAHUN 1993
1164/Menkes/SK/XII/1993 tentang Peningkatan kelas RSU dr. Soedono Madiun dari kelas C
menjadi kelas B Non Pendidikan
TAHUN 2003
RSU Dr. Soedono Madiun ditetapkan sebagai Percontohan Pelayanan Publik oleh Pemerintah Provinsi
Jawa Timur
TAHUN 2010
Peningkatan Status RSUD dr. Soedono Madiun menjadi Rumah Sakit Pendidikan Utama Fakultas
Kedokteran Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta (SK Menkes RI No YM.01.06
2010).
TAHUN 2017
1. Penghargaan Top 8 stand terbaik dalam acara Gelar Pameran dan Simposium Pelayanan
Publik Provinsi Jawa Timur tahun 2017.
2. Piagam Penghargaan dalam penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Tahun 2017 dengan predikat nilai Kategori “A” (memuaskan).
3. Penghargaan 10 Nominasi Terbaik Kelompok Budaya Kinerja dalam Kompetisi Budaya
Kinerja (S1YAKIN) Provinsi Jawa Timur Tahun 2017
1. RSUD dr. Soedono Madiun telah memenuhi Standar Akreditasi Rumah Sakit Pendidikan
berdasarkan SK Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/677/2018 Tanggal 23
November 2018
3. Penghargaan 10 Nominasi Terbaik Kelompok Budaya Kinerja dalam Kompetisi Budaya Kinerja
(S1YAKIN) Provinsi Jawa Timur Tahun 2018.
4. Sertifikat Akreditasi Rumah Sakit dari (KARS) sebagai pengakuan bahwa RSUD dr. Soedono
Madiun telah memenuhi Standar Akreditasi Rumah Sakit dan dinyatakan Lulus Tingkat
Utama.
1. Sertifikat Akreditasi Rumah Sakit dari (KARS) sebagai pengakuan bahwa RSUD dr.
Soedono Madiun telah memenuhi Standar Akreditasi Rumah Sakit dan dinyatakan Lulus
Tingkat Paripurna.
2. Penghargaan dari Yakes Telkom sebagai Mitra Rumah Sakit Administrasi Tagihan Terkeren se
Jawa Timur.
Sebagai Upaya Dalam Meningkatkan Pelayanan Kepada Masyarakat, Rsud dr. Soedono Madiun
Senantiasa Berinovasi. Berbagai Inovasi Dihasilkan Dari Berbagai Kegiatan Baik Program
Pengembangan Rumah Sakit, Diklat, KBK Maupun KAIZEN. Beberapa Inovasi/Perubahan yang
telah Dihasilkan antara lain :
KATEGORI INOVASI/PERUBAHAN
Manajemen Perjalanan Dinas Elektronik (E-SPPD)
Pelabelan Barang Inventaris dengan QR Code
E-Arsip
Sistem Informasi SDM
SIM RS Pendaftaran Online
Manajemen Bed
Manajemen Informasi IGD
Pendaftaran dan Cetak SEP Mandiri
Pelayanan E-Resep
Penunjang
LIS (Laboratory Information System)
Peningkatan Kualitas Waktu Distribusi Dokumen Rekam Medis Pasien Rawat Jalan
Poliklinik Jiwa RSUD dr. Soedono Madiun dari Waktu Distribusi
≥10 Menit menjadi ≤10 Detik
Menurunkan Ketidaktepatan Pengisian Sensus Harian Rawat Inap dari 22
kejadian menjadi 0 Kejadian dengan Menggunakan Aplikasi E-SEHATI di Ruang
Wijaya Kusuma D dalam Jangka Waktu Januari-April 2019
Menurunkan Angka Tertukarnya Sampel Darah Pasien Rawat Inap dari 20 Kejadian
Menjadi 0 Kejadian dengan Menggunakan Wadah Sampel Collection Smart Selama
4 Bulan di Laboratorium Patologi Klinik RSUD dr. Soedono Madiun
IGD Terpadu terletak di Lantai 1 Gedung Trauma Center memberikan pelayanan 24 jam
dengan tenaga yang profesional dan terlatih. Pelayanan rawat darurat melayani pasien
dengan kondisi tertentu yang memerlukan. IGD Terpadu terdiri dari beberapa unit kerja yaitu
Ruang Gawat Darurat Umum dan Bedah, Ruang Observasi Darurat (ROD), Ruang Gawat Darurat
Kebidanan dan Kandungan, dan Ruang NICU.
Label Kuning
Label Hijau
Untuk bukan penderita gawat
• Laboratorium
• Radiologi
• Hemodialisis
• Kamar Operasi Emergency
• Apotek
Instalasi Rawat Jalan (IRJA) RSUD dr. Soedono Madiun berada di lantai 1 dan 2 dengan 24
klinik yang siap memberikan pelayanan setiap hari kerja senin – jumat mulai pukul 07.00
sampai dengan pukul 14.00 WIB.
Pelayanan rawat jalan dimulai dari pelayanan pendaftaran di TPP (Tempat Pendaftaran
Pasien) sampai dengan pasien mendapatkan pelayanan di klinik, laboratorium, radiologi,
pelayanan penunjang medis lainnya dan diakhiri dengan pelayanan farmasi.
Pasien yang ingin berobat harus melalui tempat pendaftaran pasien (TPP) :
a. Kelompok pasien umum dan penjamin di luar BPJS mengambil nomor antrian A,
kemudian ke pendaftaran pasien umum;
b. Kelompok pasien BPJS, Jamkesda dan pasien lanjutan (episode 1) mengambil nomor
antrian B, kemudian ke pendaftaran pasien penjamin;
c. Kelompok pasien konsul dan pemeriksaan penunjang menga m bil nomor antrian C,
kemudian ke pendaftaran pasien penjamin.
Lantai I :
c. Klinik Geriatri
d. Klinik Orthopedi
e. Klinik Bedah
i. Klinik Paru
j. Klinik Jantung
k. Klinik Saraf
m. Klinik TB MDR
n. Klinik PTRM
Lantai II :
a. Klinik Mata
d. Klinik Anak
e. Klinik THT
g. General Check Up
h. Klinik Gizi
i. Klinik ASIH
j. Klinik Kandungan/Kebidanan
k. Klinik Jiwa
Pelayanan rawat inap dibagi dalam beberapa kelas perawatan meliputi perawatan kelas
utama (terdiri dari klas VVIP dan VIP), kelas I, II dan III. Berdasarkan SK Direktur RSUD dr.
Soedono Madiun Nomor 445/8049/303/2019 tanggal 11 Maret 2019 tentang Penyempurnaan
Penetapan Jumlah Tempat Tidur Pelayanan Rawat Inap, total tempat tidur pasien RSUD dr.
Soedono Madiun berjumlah 353 tempat tidur.
➢ WIJAYA KUSUMA A
▪ Ruangan perawatan kelas I dan II non infeksius
➢ WIJAYA KUSUMA B
▪ Blok B1 untuk perawatan infeksius paru kelas II dan III dengan kapasitas 8 tempat tidur.
▪ Blok B2 untuk perawatan GEA dan B20 kapasitas 8 tempat tidur.
▪ Blok B3 untuk perawatan pasien infeksius interna kelas II dan III kapasitas 8 tempat
tidur.
▪ Blok B4 untuk perawatan pasien difteri kapasitas 2 tempat tidur
▪ Blok B5 untuk bronkoskopi
➢ WIJAYA KUSUMA C
▪ Ruangan perawatan kelas III non infeksius dan non bedah
▪ Ruangan untuk perawatan kasus penyakit biasa, terdiri dari 36 tempat tidur
▪ 1 ruangan khusus untuk penyakit DM dan gangren terdiri 4 tempat tidur
▪ 3 ruangan perawatan khusus penyakit bedah, yaitu bedah orthopedi, bedah syaraf, bedah
umum, bedah urologi dan pasien lainnya dengan kapasitas 34 tempat tidur
▪ 1 ruangan untuk penyakit tetanus dengan 3 tempat tidur
▪ 1 ruangan khusus untuk penyakit combustio/luka bakar, terdiri dari 2 tempat tidur
➢ WIJAYA KUSUMA E
Ruang Wijaya Kusuma E berada di Lantai 5 Gedung Lima Lantai
▪ Perawatan kelas I terdiri dari 12 tempat tidur dan perawatan kelas II terdiri dari 16 tempat
tidur
▪ Ruang pemberian kemoterapi dan pemberian terapi hemophilia
➢ UNIT STROKE
Ruang perawatan untuk pasien stroke akut yang membutuhkan observasi setingkat HCU
dengan kapasitas 6 tempat tidur.
Irna Mawar adalah salah satu instalasi rawat inap di RSUD dr. Soedono Madiun yang merupakan
bagian dari Irna Kebidanan Post Natal Care dan Kandungan. Irna mawar terdiri dari :
Instalasi Rawat Inap Melati khusus merawat bayi dan anak dari usia 29 hari sampai 12 tahun,
dengan kasus neonatus dan penyakit anak, sedangkan kasus bedah, trauma, THT, tulang dari
usia 29 hari sampai 7 tahun.
ICU merupakan ruangan yang melayani perawatan pasien kritis dewasa baik kasus trauma
maupun non trauma. ICU memiliki 6 tempat tidur.
ICCU merupakan ruangan yang digunakan untuk melayani perawatan pasien jantung yang
membutuhkan perawatan intensif.
Paviliun Merpati merupakan salah satu Instalasi/Bagian dari RSUD dr. Soedono Madiun.
Paviliun Merpati diperuntukkan bagi masyarakat yang menginginkan kepuasan tersendiri.
Masyarakat akan mendapatkan pelayanan kelas utama yaitu ruang perawatan yang nyaman.
Pelayanan yang tersedia di Paviliun Merpati antara lain :
Pelayanan rawat jalan di Instalasi Merpati buka setiap hari kerja Senin- Jumat mulai pukul 06.00 -
14.00 WIB. Pada rawat jalan Instalasi Merpati, pasien dapat memilih dokter spesialis yang dituju,
serta memilih kelas perawatan jika membutuhkan rawat inap.
Ruang rawat inap yang nyaman, tenang dan mengutamakan privasi diharapkan dapat
mendukung proses pemulihan pasien. Dengan kapasitas 59 tempat tidur (55 VIP dan 4 VVIP),
ruangan Paviliun Merpati dibagi menjadi Merpati A, B, C, D, E dan F.
▪ VVIP
1. Bed electric
2. Bed jaga
3. AC (Air Conditioner)
5. LED TV
6. Almari
7. Lemari es
9. Meja makan
1. Bed Electric
2. AC (Air Conditioner)
3. Sofa
4. LED TV
5. Lemari es
▪ VIP B DAN C
1. Bed pasien
2. AC (Air Conditioner)
3. Sofa
4. Televisi
5. Lemari es
➢ DIAGNOSTIC CENTER
Dalam menegakkan diagnosa serta tindakan yang tepat dan akurat, RSUD dr. Soedono Madiun
ditunjang dengan tenaga yang profesional serta peralatan canggih. Pelayanan penunjang ini
dilakukan dalam satu atap di Gedung Diagnostic Center.
➢ BANK DARAH
Bank Darah Rumah Sakit (BDRS) adalah suatu unit pelayanan di Rumah Sakit yang bertanggung
jawab atas tersedianya darah untuk transfusi yang aman, bermutu, dan dalam jumlah yang cukup
untuk mendukung pelayanan kesehatan di rumah sakit.
A. LABORATORIUM TERPADU
B. RADIOLOGI
Instalasi Radiologi dikepalai seorang Dokter Ahli Radiologi dan dibantu beberapa Radiografer
serta staf administrasi lainnya. Kegiatan yang dilakukan di Instalasi Radiologi meliputi X-Ray
Foto, USG, Fluoroscopy, Foto panoramic, C.ARM, CT Scan 128 Slice, MRI 3 Tesla dan
Pelayanan yang diberikan kepada pasien dengan gangguan pada sistem pencernaan dengan tujuan
diagnostik maupun tujuan terapi/pengobatan. Unit Endoskopi berada di Paviliun Merpati Lantai 1.
D. INSTALASI GIZI
Instalasi gizi RSUD dr. Soedono Madiun adalah unit fungsional yang memberikan pelayanan
gizi untuk masyarakat rumah sakit. Kegiatan pelayanan Gizi RSUD dr. Soedono Madiun
meliputi :
• Penyelenggaraan makanan
Rehabilitasi Medik melayani pasien yang memerlukan pemulihan fungsi tubuh terutama yang
berhubungan dengan syaraf motorik dan kemampuan verbal untuk membantu kemandirian
pasien.
F. INSTALASI FARMASI
Instalasi Farmasi di RSUD dr. Soedono Madiun adalah unit pelaksana fungsional yang
menyelenggarakan seluruh kegiatan pelayanan kefarmasian di rumah sakit. Untuk
memudahkan distribusi obat, RSUD dr. Soedono Madiun bekerjasama dengan Halodoc!
Sehingga tidak perlu antre dan obat akan diantarkan ke rumah tanpa biaya.
• Administrasi
• Manajemen Mutu
Instalasi Sterilisasi Sentral (ISS) merupakan salah satu dari mata rantai dalam upaya
menekan kejadian infeksi terutama infeksi nosokomial. Instalasi Sterilisasi Sentral (ISS) di
RSUD dr. Soedono Madiun memberikan pelayanan yang mengurus suplai peralatan bersih
dan steril.
Instalasi Penyehatan Lingkungan (IPL) RSUD dr. Soedono juga memiliki Laboratorium
Kesehatan Lingkungan yang dapat digunakan untuk melakukan pemeriksaan baku mutu air,
udara dan limbah cair.
Instalasi IPAM – E adalah unit fungsional yang memberikan pelayanan pemeliharaan dan
pemantauan peralatan medis kedokteran, alat elektrikal dan mekanikal.
b. Pemeliharaan dan pemantauan alat elektrik yaitu jaringan listrik, jaringan telepon, genset dan
lain – lain
c. Pemeliharaan dan pemantauan peralatan mekanikal yaitu mesin pendingin, mesin cuci, mesin
pengering dan lain – lain.
IPDE RSUD dr. Soedono Madiun merupakan instalasi yang dibentuk pada tanggal 5 Juni 2006
dengan berdasarkan Keputusan Direktur Nomor 061/5211/307/2006. Pembentukan unit
kerja/IPDE ini sebagai pemenuhan kebutuhan rumah sakit akan adanya unit kerja yang
memfasilitasi pengelolaan data secara elektronik, baik yang akan digunakan untuk internal dan
eksternal rumah sakit.
Tugas pokok dan fungsi IPDE saat ini adalah memfasilitasi seluruh kegiatan yang berkenaan dengan
pengelolaan data elektronik atau bisa disebut sebagai bagian IT rumah sakit. Mulai dari
pemeliharaan hardware, aplikasi software dan pemasangan jaringan baik LAN maupun Wifi.
Instalasi Peduli Masyarakat dan Sekuriti (IPMS) adalah unit yang memberikan pelayanan
kepada pengguna rumah sakit dalam hal memberi petunjuk, mengarahkan dan memberikan
keamanan. IPMS bertugas 24 jam dengan 3 (tiga) shift yang terbagi di bagian rawat jalan, rawat
inap Wijaya Kusuma, IRD, Instalasi Merpati dan Pos Security di Jalan Sumbawa.
2. IRNA (pasien baru atau pasien reguler yang menjalani rawat inap)
3. IRD (pasien emergency yang memerlukan tindakan haemodialisa den segera)
Instalasi Bedah Sentral terletak di GDC Lt. 4, merupakan pusat pelayanan pembedahan yang
memfasilitasi tindakan operatif dari setiap SMF pengguna kamar operasi.
Instalasi Kedokteran Forensik adalah salah satu pelayanan penunjang yang ada di RSUD dr.
Soedono Madiun. Fungsi dan tugas pelayanan di IKF adalah memenuhi kepentingan peradilan
dan memperlancar kegiatan Visum Et Repertum sesuai dengan permintaan pihak kepolisian.
Tarif pelayanan kesehatan dan pelayanan penunjang Rumah Sakit Umum Daerah dr.
Soedono Madiun mengacu pada Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soedono
Madiun nomor 445/7963/307/2010 tentang Petunjuk Teknis Peraturan Gubernur Jawa Timur
nomor 9 Tahun 2010 tentang Tarif Pelayanan Kesehatan Badan Layanan Umum Daerah
(BLUD) Rumah Sakit Daerah Provinsi Jawa Timur dan Keptusan Direktur Nomor
900/20.362/303/2019 tentang Tarif Pelayanan Kesehatan Instalasi Merpati.
JASA
JENIS PELAYANAN SARANA PELAYANAN
NO (Rp)
(Rp) (Rp)
1. Dengan Rujukan
a. Dari pelayanan Kesehatan Pemerintah
5.000 2.500 7.500
JASA
SARANA PELAYANAN
NO JENIS PELAYANAN TARIF (Rp)
(Rp) (Rp)
1. Dengan/Tanpa Rujukan 11.000 9.000 20.000
Jasa Konsultasi (Masuk
2. 2.500 7.500 10.000
biling)
JASA TARIF
NO JENIS KAMAR PAVILIUN BHP MAKAN TARIF
1. VVIP 477.650 170.000 152.350 800.000
2. VIP A 227.650 170.000 152.350 550.000
3. VIP B 250.250 76.000 123.750 450.000
4. VIP C 200.250 76.000 123.750 400.000
5. HIGH CARE 165.350 56.000 78.650 300.000
6. ODC 144.350 27.000 78.650 250.000
KAMAR
7. 144.350 27.000 78.650 250.000
BERSALIN
8. HIGH CARE BAYI 29.300 36.000 84.700 150.000
4.7.1 PASIEN
iii. Konsultasi pagi hari diberikan oleh dokter yang merawat atau dokter jaga
ruangan dan atau perawat sesuai keinginan klien
iv. Konsultasi sore hari diberikan oleh dokter jaga ruangan dan atau
perawat.
a. Jam berkunjung
ii. Sore jam 17.00 s/d 19.00 WIB, Ruang bayi jam 16.00 s/d 17.00 WIB
(Berdasarkan Undang-undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit pasal 32)
1. Pasien dan keluarganya berkewajiban mentaati segala peraturan dan tata tertib rumah
sakit
2. Pasien berkewajiban mematuhi instruksi dokter dan perawat dalam pengobatannya
3. Pasien berkewajiban memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah
kesehatannya kepada dokter yang merawat
4. Pasien dan atau penanggungnya berkewajiban untuk melunasi biaya atas jasa Rumah
Sakit / dokter
5. Pasien dan atau penanggung jawabnya berkewajiban memenuhi hal – hal yang telah
disepakati/perjanjian yang telah dibuatnya
1. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di rumah
sakit
2. Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien
Data yang digunakan diperoleh dari jawaban responden terhadap pertanyaan yang diajukan
dalam kuesioner yang telah disebarkan pada pelanggan eksternal (masyarakat) secara offline
menggunakan kuisioner dengan tenaga surveyor sedangkan untuk pelanggan internal
(pegawai) dilakukan secara online (e-survei). Kuesioner ini digunakan untuk mengetahui
kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan oleh masing – masing instalasi pada
RSUD dr. Soedono Madiun. Responden dipilih secara acak yaitu masyarakat yang pernah
menerima layanan dari masing – masing instalasi RSUD dr. Soedono Madiun serta pelanggan
internal (pegawai).
Secara umum responden terbagi ke dalam karakteristik umur, jenis kelamin, pendidikan
terakhir, dan pekerjaan utama.
Dominasi masing-masing karakteristik responden di RSUD dr. Soedono Madiun dapat dilihat
pada Tabel 5.1. Karakteristik responden yang mewakili pelanggan RSUD dr. Soedono Madiun
secara keseluruhan perlu mendapat perhatian secara khusus, sehingga diharapkan dengan
mengetahui tipe mayoritas pelanggan, RSUD dr. Soedono Madiun dapat mempersiapkan
strategi dan pelayanan yang spesifik. Jumlah dan persentase karakteristik responden secara
lengkap, dapat dilihat pada pembahasan masing – masing instalasi. Profil responden pada
masing-masing instalasi dapat dilihat pada Lampiran II Karakteristik Responden.
Hasil Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) akan menampilkan kualitas pelayanan di RSUD dr.
Soedono Madiun yang didasarkan pada unsur pelayanan yang terdapat di Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 14
Tahun 2017 tentang Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat terhadap Penyelenggaraan
Pelayanan Publik yaitu persyaratan, prosedur, waktu pelayanan, biaya/tarif, produk spesifikasi
jenis pelayanan, kompetensi pelaksana, perilaku pelaksana, penanganan pengaduan, saran
dan masukan serta sarana dan prasarana.
0,5
1,5
2,5
3,5
0
1
2
3
4
Instalasi Kedokteran Forensik
Instalasi
C. TAMBAHAN
Instalasi Merpati
Instalasi Bedah Sentral
Instalasi Rawat Inap Melati
Instalasi
Instalasi Hemodialisa
Pemeliharaan
76,85
76,62
87,07
Instalasi Farmasi
Konversi
B
Mutu
Baik
Kinerja
V-5
Berdasarkan Tabel 5.2 Gambar 5.1, sebagian besar indeks kepuasan masyarakat pada
instalasi di RSUD dr. Soedono Madiun mendapatkan nilai baik. Bahkan Instalasi Kedokteran
Forensik, Instalasi Merpati, Instalasi Bedah Sentral, Instalasi Rawat Inap Melati, Instalasi
Hemodialisa, Instalasi Rawat Inap Wijaya Kusuma, Instalasi Rehab Medik, Instalasi Radiologi,
dan Instalasi Gizi mendapatkan nilai sangat baik.
Selain mengukur kepuasan masyarakat kepada kinerja RSUD dr. Soedono Madiun, pada survei
kepuasan masyarakat tahun 2020 ini juga terdapat penilaian masyarakat terhadap peserta
didik RSUD dr. Soedono Madiun. Penilaian masyarakat terhadap peserta didik di RSUD dr.
Soedono Madiun mendapatkan nilai Baik yaitu 3,07 atau 76,85.
Selanjutnya untuk memberikan gambaran yang lebih lengkap dari setiap unsur survei
kepuasan masyarakat yang meliputi persyaratan, prosedur, waktu layanan, biaya/tarif, produk
spesifikasi jenis pelayanan, kompetensi pelaksana, perilaku pelaksana, pengaduan, saran dan
masukan serta sarana dan prasarana, maka akan dijelaskan secara lebih rinci pada
pembahasan masing-masing bagian sebagai berikut :
Berdasarkan Tabel 5.3, sebagian besar unsur pelayanan mendapatkan nilai sangat baik.
Hanya unsur biaya/tarif mendapatkan nilai baik. Hal ini menunjukkan responden telah sangat
puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh Instalasi Kedokteran Forensik.
Survei pada Instalasi Merpati dilaksanakan pada pelayanan rawat jalan dan rawat inap,
dengan persentase jumlah responden dapat dilihat pada Gambar 5.2. Sebagian besar
responden adalah yang telah mendapatkan layanan di rawat jalan (poliklinik VIP).
40,00%
Sebagian besar unsur pelayanan mendapatkan nilai sangat baik. Hal ini menunjukkan
responden telah sangat puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh Instalasi Merpati.
Namun terdapat unsur biaya/tarif yang dinilai kurang baik dikarenakan biaya pelayanan yang
cukup mahal. Hal ini wajar dikarenakan Instalasi Merpati adalah layanan VIP, masyarakat
pada instalasi ini mendapatkan pelayanan rawat jalan (poliklinik VIP) dan rawat inap kelas
utama.
Sebagian besar unsur pelayanan mendapatkan nilai baik. Bahkan unsur biaya/tarif, sarana
dan prasarana, serta penanganan pengaduan, saran dan masukan mendapatkan nilai sangat
baik.
Hasil survei kepuasan masyarakat pada Instalasi Rawat Inap Melati RSUD dr. Soedono Madiun
Tahun 2020 mempunyai kategori SANGAT BAIK dengan Indeks Kepuasan Masyarakat yaitu
3,57 atau konversi sebesar 89,31 dapat dilihat pada Tabel 5.6.
Sebagian besar unsur pelayanan mendapatkan nilai baik. Unsur biaya/tarif, kompetensi
petugas, perilaku petugas serta penanganan pengaduan, saran dan masukan mendapatkan
nilai sangat baik.
Pelaksana pelayanan pada Instalasi Rawat Inap Melati meliputi dokter, perawat, petugas
pendaftaran, dan kasir. Untuk melihat kepuasan masyarakat kepada masing-masing petugas
pelayanan dari sisi kompetensi dan perilaku petugas pelayanan maka dilakukan penilaian
terhadap unsur tersebut.
Sedangkan kepuasan masyarakat untuk perilaku petugas pelayanan dapat dilihat pada Tabel
5.8. Berdasarkan Tabel 5.8, petugas pendaftaran dan kasir mendapatkan nilai sangat baik
namun dokter dan perawat mendapatkan nilai baik. Hal ini menunjukkan bahwa petugas
pelayanan dalam memerikan pelayanan kepada masyarakat dengan sopan dan ramah.
3,56
Indeks Kepuasan Masyarakat Sangat Baik
89,07
Sebagian besar unsur pelayanan mendapatkan nilai baik. Bahkan biaya/tarif serta penanganan
pengaduan, saran dan masukan mendapatkan nilai sangat baik. hal ini menunjukkan
masyarakat telah sangat puas dengan pelayanan yang diberikan oleh instalasi Hemodialisa.
Sebagian besar unsur pelayanan mendapatkan nilai baik. Bahkan biaya/tarif serta penanganan
pengaduan, saran dan masukan mendapatkan nilai sangat baik. Hal ini menunjukkan
masyarakat telah sangat puas terhadap pelayanan yang diberikan Instalasi Rawat Inap Wijaya
Kusuma.
Pelaksana pelayanan meliputi dokter, perawat, petugas pendaftaran, dan kasir. Untuk melihat
kepuasan masyarakat kepada masing-masing petugas pelayanan dari sisi kompetensi dan
perilaku petugas pelayanan maka dilakukan penilaian terhadap unsur tersebut.
Sedangkan kepuasan masyarakat untuk perilaku petugas pelayanan dapat dilihat pada Tabel
5.12. Seluruh petugas pelayanan mendapatkan nilai baik. Hal ini menunjukkan bahwa petugas
pelayanan dalam memerikan pelayanan kepada masyarakat dengan sopan dan ramah.
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid General Check Up 10,00 6,94 6,94 6,94
Klinik Anak 4,00 2,78 2,78 9,72
Klinik Asih 1,00 ,69 ,69 10,42
Klinik Bedah Umum 9,00 6,25 6,25 16,67
Klinik Gigi dan Mulut 4,00 2,78 2,78 19,44
Klinik Gizi 1,00 ,69 ,69 20,14
Klinik Kebidanan dan Kandungan 6,00 4,17 4,17 24,31
Klinik Kulit dan Kelamin 4,00 2,78 2,78 27,08
Klinik Mata 14,00 9,72 9,72 36,81
Klinik Orthopedi 8,00 5,56 5,56 42,36
Klinik Penyakit Dalam 60,00 41,67 41,67 84,03
Klinik Psikiatri/Jiwa 5,00 3,47 3,47 87,50
Klinik Saraf 2,00 1,39 1,39 88,89
Klinik THT 10,00 6,94 6,94 95,83
Klinik Urologi 4,00 2,78 2,78 98,61
Hasil survei kepuasan masyarakat pada Instalasi Rawat Jalan RSUD dr. Soedono Madiun
Tahun 2020 mempunyai kategori BAIK dengan Indeks Kepuasan Masyarakat yaitu 3,53 atau
konversi sebesar 88,14 dapat dilihat pada Tabel 5.14.
Sebagian besar unsur pelayanan mendapatkan nilai baik. Bahkan unsur biaya/tarif serta
Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan mendapatkan nilai sangat baik.
Pelaksana pelayanan meliputi dokter, perawat, petugas pendaftaran, dan kasir. Untuk melihat
kepuasan masyarakat kepada masing-masing petugas pelayanan dari sisi kompetensi dan
perilaku petugas pelayanan maka dilakukan penilaian terhadap unsur tersebut.
Sedangkan kepuasan masyarakat untuk perilaku petugas pelayanan dapat dilihat pada Tabel
5.16 yang menunjukkan seluruh petugas pelayanan mendapatkan nilai baik. Hal ini
menunjukkan bahwa petugas pelayanan dalam memerikan pelayanan kepada masyarakat
dengan sopan dan ramah.
Sebagian besar unsur pelayanan mendapatkan nilai baik. Bahkan unsur biaya/tarif,
kompetensi petugas, perilaku petugas serta penanganan pengaduan, saran dan masukan
mendapatkan nilai sangat baik.
Pelaksana pelayanan meliputi dokter, perawat, petugas pendaftaran, dan kasir. Untuk melihat
kepuasan masyarakat kepada masing-masing petugas pelayanan dari sisi kompetensi dan
perilaku petugas pelayanan maka dilakukan penilaian terhadap unsur tersebut.
Sedangkan kepuasan masyarakat untuk perilaku petugas pelayanan dapat dilihat pada Tabel
5.19 yang menunjukkan seluruh petugas pelayanan mendapatkan nilai sangat baik. Hal ini
menunjukkan bahwa petugas pelayanan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
sangat sopan dan ramah.
Sebagian besar unsur pelayanan mendapatkan nilai baik. Bahkan unsur biaya/tarif serta
penanganan pengaduan, saran dan masukan mendapatkan nilai sangat baik. Namun unsur
sarana dan prasarana mendapatkan nilai kurang baik. Hal ini disebabkan kran air rusak belum
diperbaiki, sabun tidak ada serta ruangan rawat inap panas. Untuk meningkatkan kepuasan
masyarakat dapat dilakukan dengan menyediakan sarana dan prasarana yang memadai,
melakukan pemeliharaan/perbaikan sarana dan prasarana.
Pelaksana pelayanan meliputi dokter, perawat, petugas pendaftaran, dan kasir. Untuk melihat
kepuasan masyarakat kepada masing-masing petugas pelayanan dari sisi kompetensi dan
perilaku petugas pelayanan maka dilakukan penilaian terhadap unsur tersebut.
Sedangkan kepuasan masyarakat untuk perilaku petugas pelayanan dapat dilihat pada Tabel
5.22. Sebagian besar petugas pelayanan mendapatkan nilai baik. Namun dokter masih
mendapatkan nilai kurang baik dikarenakan terdapat responden yang menilai dokter kurang
ramah.
Sebagian besar unsur pelayanan mendapatkan nilai baik. Bahkan unsur penanganan
pengaduan, saran dan masukan mendapatkan nilai sangat baik. Namun unsur biaya/tarif,
perilaku pelaksana, serta sarana dan prasarana mendapatkan nilai kurang baik. Hal ini
disebabkan karena :
1. Pasien merupakan pasien umum sehingga biaya/tarif dinilai cukup mahal
2. Terdapat petugas pelayanan yang kurang ramah
3. AC ICCU mati, ruang tunggu pasien berisik karena ada perbaikan gedung, tidak ada air
galon minum.
Seluruh unsur pelayanan mendapatkan nilai sangat baik. Hal ini menunjukkan responden telah
sangat puas dengan pelayanan yang diberikan oleh instalasi ini.
Sebagian besar unsur pelayanan mendapatkan nilai baik. Bahkan unsur biaya/tarif pelayanan,
kompetensi pelaksana, perilaku pelaksana serta penanganan pengaduan, saran dan masukan
mendapatkan nilai sangat baik. hal ini menunjukkan masyarakat telah sangat puas dengan
layanan yang telah diberikan.
Sebagian besar unsur pelayanan mendapatkan nilai sangat baik. Namun waktu pelayanan
mendapatkan nilai kurang baik dikarenakan antrian yang lama sehingga waktu pelayanan
dirasa kurang cepat. Untuk meningkatkan unsur waktu pelayanan sebaiknya meninjau waktu
pelayanan, sehingga dapat mengurangi waktu antrian misalnya dengan menambah petugas
pelayanan atau menyampaikan target/informasi waktu pelayanan sehingga masyarakat dapat
mengerti jika antrian lama, dll.
Hasil survei kepuasan masyarakat pada Instalasi Sterilisasi Sentral dan Laundry RSUD dr.
Soedono Madiun Tahun 2020 mempunyai kategori BAIK dengan Indeks Kepuasan
Masyarakat yaitu 3,35 atau konversi sebesar 83,65 dapat dilihat pada Tabel 5.30.
Berdasarkan Tabel 5.30, seluruh unsur pelayanan mendapatkan nilai baik. Hal ini
menunjukkan responden telah puas dengan pelayanan yang diberikan oleh Instalasi Sterilisasi
Sentral dan Laundry. Pada unsur produk spesifikasi jenis pelayanan lebih dirinci lagi sesuai
Tabel 5.31.
Tabel 5.31 Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap
Unsur Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan
No. Uraian Nilai Kualitas
4,1 Kebersihan peralatan 3,00 Kurang Baik
4,2 Hasil Sterilisasi 3,46 Baik
4,3 Pelayanan laundry 3,00 Kurang Baik
Nilai 3,15 Baik
Berdasarkan Tabel 5.31, Secara keseluruhan responden telah puas terhadap pelayanan
Instalasi Sterilisasi Sentral dan Laundry. Hal ini ditunjukkan dengan nilai 3,15 (Baik). Namun
kebersihan peralatan dan pelayanan laundry masih dinilai kurang baik. Hal ini dikarenakan
hasil cucian kurang tertata, masih terdapat sisa darah (tidak bersih) dan jumlahnya tidak
sesuai terdapat linen yang kadang tidak kembali ke ruangan.
Untuk meningkatkan nilai kepuasan maka perlu ditingkatkan kebersihan laundry serta
memperhatikan jumlah peralatan atau cucian sebelum dan setelah proses sterilisasi dan
laundry misalnya dengan mencatat peralatan/laundry sebelum dan sesudah proses sterilisasi
dan laundry, serta melakukan pengecekan/control terhadap kualitas dan kuantitas peralatan
dan cucian sebelum dikembalikan ke ruang pelayanan.
Berdasarkan Gambar 5.4, sebagian besar responden berasal dari Instalasi Merpati dan
Instalasi Rawat Inap Wijaya Kusuma.
Hasil survei kepuasan masyarakat pada Instalasi Rekam Medik RSUD dr. Soedono Madiun
Tahun 2020 mempunyai kategori BAIK dengan Indeks Kepuasan Masyarakat yaitu 3,22 atau
konversi sebesar 80,43 dapat dilihat pada Tabel 5.32.
Unsur produk spesifikasi jenis pelayanan meliputi kemudahan akses SIM-RS, Tampilan SIM-
RS, Menyajikan informasi yang dibutuhkan, membantu dalam melakukan pekerjaan,
menjamin keakuratan/penyajian data serta menjamin keamanan data. Indeks kepuasan untuk
masing-masing spesifikasi unsur produk layanan tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.33.
Tabel 5.33 Indeks Kepuasan terhadap Unsur Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan
No. Uraian Nilai Kualitas
1,1 Kemudahan Akses SIM-RS 3,04 Kurang Baik
1,2 Tampilan SIM-RS 3,09 Baik
1,3 Menyajikan Informasi yang Dibutuhkan 3,00 Kurang Baik
1,4 Membantu dalam Melakukan Pekerjaan 3,17 Baik
1,5 Menjamin Keakuratan/Kevalidan Data 3,00 Kurang Baik
1,6 Menjamin Keamanan Data 3,09 Baik
Nilai 3,07 Baik
Secara keseluruhan produk spesifikasi jenis pelayanan mendapatkan nilai baik. Untuk
kemudahan akses SIM-RS, menyajikan informasi yang dibutuhkan, dan jaminan
keakuratan/kevalidan data mendapatkan nilai kurang baik. Alasan ketidakpuasan responden
dapat dilihat pada Tabel 5.34.
Unsur perilaku pelaksana dirinci lagi meliputi kemudahan menghubungi petugas, ketanggapan
petugas serta kesopanan dan keramahan petugas. Berdasarkan Tabel 5.35, perilaku petugas
Instalasi Rekam Medik mendapatkan nilai baik pada semua spesifikasi unsur perilaku
pelaksana.
Bidang Keperawatan
19,05% 9,52%
Inst. Anestesiologi dan Terapi
19,05%
Inst. Bedah Sentral
Inst. Merpati
Hasil survei kepuasan masyarakat pada Instalasi Penyehatan Lingkungan RSUD dr. Soedono
Madiun Tahun 2020 mempunyai kategori BAIK dengan Indeks Kepuasan Masyarakat yaitu
3,07 atau konversi sebesar 76,68 dapat dilihat pada Tabel 5.36.
Unsur produk layanan dirinci meliputi kebersihan ruang kerja, toilet, lingkungan Rumah Sakit,
ketersediaan air bersih dan pengelolaan limbah. Untuk kebersihan Rumah Sakit dilakukan
survei kepada pelanggan internal (pegawai) dan pelanggan eksternal (pasien/keluarga
pasien) di Instalasi Rawat Jalan, Rawat Inap serta Instalasi Merpati.
Berdasarkan Tabel 5.37 kebersihan toilet dan pengelolaan limbah mendapatkan nilai kurang
baik. Kebersihan toilet mendapatkan nilai kurang baik karena toilet masih berbau meskipun
sudah disiram, dinding dan kerak di selang jetshower toilet kurang bersih. Sedagkan
pengelolaan limbah mendapatkan nilai kurang baik karena Incenerator masih konservatif,
sangat menimbulkan polusi udara, dan menimbulkan bau di lingkungan kerja dan lingkungan
sosial, misal jalan raya dan Masjid. Sebaiknya pemusnahan limbah menggunakan high
technology yang ramah lingkungan.
Survei dilakukan kepada pegawai dengan penyebaran berdasarkan unit kerjanya dapat dilihat
pada Gambar 5.6. Sebagian responden berasal dari intalasi merpati yaitu sebesar 22,22%.
Bidang Keperawatan
22,22%
11,11% Inst. Merpati
Hasil survei kepuasan masyarakat pada Instalasi Pemeliharaan Alat Medik dan Elektronik
RSUD dr. Soedono Madiun Tahun 2020 mempunyai kategori BAIK dengan Indeks Kepuasan
Masyarakat yaitu 3,06 atau konversi sebesar 76,69 dapat dilihat pada Tabel 5.38.
Berdasarkan Tabel 5.38, sebagian besar unsur pelayanan mendapatkan nilai baik. Namun
unsur waktu pelayanan dan produk spesifikasi jenis pelayanan mendapatkan nilai kurang baik.
Untuk meningkatkan kepuasan Instalasi Pemeliharaan Alat Medik dan Elektronik, sebaiknya
membuat jadwal pemeliharaan dan melaksanakan jadwal pemeliharan tersebut secara
berkala.
Survei dilakukan di beberapa instalasi yang terdapat peserta didik. Responden berasal dari
Rawat Inap Wijaya Kusuma, Rawat Inap Melati dan rawat Inap Mawar. Persentase jumlah
responden dapat dilihat pada Gambar 5.7.
37,04% 37,04%
1. Rawat Inap Wijaya Kusuma
2. Rawat Inap Melati
3. Rawat Inap Mawar
25,93%
Hasil survei kepuasan masyarakat terhadap peserta didik di RSUD dr. Soedono Madiun Tahun
2020 mempunyai kategori BAIK dengan Indeks Kepuasan Masyarakat yaitu 3,07 atau
konversi sebesar 76,85 dapat dilihat pada Tabel 5.42.
Selama pelaksanaan survei, kami selaku pelaksana kegiatan menampung saran dari
responden dengan harapan saran - saran ini dapat diakomodir demi kemajuan bersama.
Saran-saran yang telah disampaikan dapat digunakan untuk memperbaiki kinerja masing -
masing Instalasi di RSUD dr. Soedono Madiun lebih baik lagi untuk kedepannya. Berikut ini
saran-saran yang disampaikan responden kepada masing - masing Instalasi di RSUD dr.
Soedono Madiun
Total 2 66,67%
Total 10 20,00%
Total 5 50,00%
Total 13 16,67%
Total 4 80,00%
Total 18 36,00%
Total 8 16,00%
Total 13 100,00%
13 Bagaimana kalau bon rekam medis yang lebih dari 5 tahun 1 4,35%
Total 17 73,91%
Tabel 5.60 Saran Responden Instalasi Pemeliharaan Alat Medik dan Elektromedik
Total 17 94,44%
6.1. KESIMPULAN
B
erdasarkan hasil survei kepuasan masyarakat, dapat disimpulkan sebagai berikut :
2. Indeks Kepuasan Masyarakat RSUD dr. Soedono Madiun Tahun 2020 adalah 3,48 atau
konversi sebesar 87,07 dengan kategori BAIK (B)
6. Indeks kepuasan masyarakat pada tahun 2020 mengalami peningkatan 0,02 jika
dibandingkan dengan nilai indeks kepuasan masyarakat tahun 2019, dimana indeks
kepuasan masyarakat tahun 2019 yaitu 3,48 atau 87,05 dan tahun 2020 yaitu 3,48 atau
87,07.
6.2. SARAN
Saran untuk perbaikan oleh RSUD dr. Soedono Madiun agar menjadi lebih baik dapat
dilakukan beberapa hal sebagai berikut :
1. Unsur – unsur yang mendapatkan nilai kurang baik perlu mendapat perioritas perbaikan
antara lain :
No. Instalasi Unsur Pelayanan
1. Instalasi Merpati ▪ Biaya/Tarif
2. Instalasi Rawat Inap Mawar ▪ Sarana dan Prasarana
▪ Biaya/Tarif
3. Instalasi Anestesi dan Terapi ▪ Perilaku Pelaksana
▪ Sarana dan Prasarana
4. Instalasi Farmasi ▪ Waktu Pelayanan
5. Instalasi Laboratorium ▪ Sarana dan Prasarana
Instalasi Sterilisasi Sentral dan ▪ Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan (kebersihan
6.
Laundry peralatan dan pelayanan laundry)
7. Instalasi Rekam Medik ▪ Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan
Instalasi Penyehatan
8. ▪ Kompetensi Pelaksana
Lingkungan
Instalasi Pemeliharaan Alat ▪ Waktu Pelayanan
9.
Medik dan Elektronik ▪ Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan