Assalamu’alaikumWr. Wb.
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa mencurahkan
limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah
Keperawatan Medikal Bedah ini, Sholawat serta salam senantiasa dihaturkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman kegelapan
menuju dunia yang terang yang penuh dengan ilmu pengetahuan. Semoga kita mendapat
syafa’atnya di yaumul akhir nanti. Aamiin.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam tugas ini masih banyak terdapat
kekurangan, sehingga melalui kesempatan ini penulis mohon saran dan masukan yang
membangun untuk perbaikan tugas ini. Terima Kasih.
Kelompok III
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………………
Daftar Isi……………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………...
B. Rumusan Masalah……………………………………………………..
C. Tujuan Penulisan……………………………………………………...
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian harga diri…………………………………………………
B. Etiologi harga diri……………………………………………………
C. Tanda dan gejala harga diri………………………………………….
D. Penatalaksanaan medis dan keperawatan harga diri………………….
E. Asuhan keperawatan………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Spiritualitas adalah salah satu aspek kehidupan pasien yang sangat penting untuk
dipenuhi dalam perawatan kesehatan. Pentingnya spiritualitas dalam pelayanan kesehatan
dapat dilihat dari definisi kesehatan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang
menetapkan empat unsur kesehatan yaitu sehat fisik, psikis, sosial, dan spiritual.
Spiritulitas dapat meningkatkan kesehatan mental terhadap suatu diagnosis penyakit
kronis. Kekuatan spiritual seseorang yang rendah dapat menimbulkan permasalahan psiko-
sosial di bidang kesehatan
Harga diri merupakan salah satu dimensi dari konsep diri. Harga diri adalah proses
evaluasi yang ditujukan individu pada diri sendiri, yang nantinya berkaitan dengan
proses penerimaan individu terhadap dirinya. Dalam hal ini evaluasi akan
menggambarkan bagaimana penilaian individu tentang dirinya sendiri, menunjukkan
penghargaan dan pengakuan atau tidak, serta menunjukan sejauh mana individu tersebut
merasa mampu, sukses dan berharga. Secara singkat harga diri diartikan sebagai
penilaian terhadap diri tentang keberhargaan diri yang diekspresikan melalui sikap-sikap
yang dianut individu (Oktavianti, 2008).
Harga diri didefinisikan sebagai suatu hasil penilaian individu terhadap dirinya
sendiri yang diungkapkan dalam sikap-sikap yang dapat bersifat positif maupun negatif.
Bagaimana seorang menilai tentang dirinya akan mempengaruhi perilaku dalam
kehidupan sehari-hari. (Tambunan dalam Henggaryadi, 2009).
Menurut Minchinton ( dalam Khalid 2011), self esteem adalah penilaian terhadap
diri sendiri, tolak ukur harga diri kita sebagai manusia, berdasarkan pada kemampuan
penerimaan diridan perilaku sendiri.
B. Rumusan Masalah
3. Tanda dan gejala apa saja yang terjadi pada harga diri ?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah
Keperawatan Medikal Bedah III selain itu, penulisan makalah ini bertujuan untuk
menambah dan meningkatkan wawasan dan ilmu pengetahuan bagi para pembaca
khususnya mahasiswa.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Harga Diri
1. Pengertian Harga Diri
Harga diri merupakan penilaian yang dibuat oleh setiap individu yang
mengarah pada dimensi negatif dan positif (Baron, dkk, dalam Simbolon,
2008; 10). Menurut Santrock (dalam Desmita, 2010; 165), harga diriadalah
dimensi penilaian yang menyeluruh dari diri. Harga diri (Self-Esteem) juga
sering disebut dengan Self-Worth atau Self-Image.
Frey dan Carlock (dalam Simbolon, 2008; 10) mengungkapkan bahwa
harga diri adalah penilaian yang mengacu pada penilaian positif, negatif, netral
dan ambigu yang merupakan bagian dari konsep diri, tetapi bukan berarti cinta
diri sendiri. Individu dengan harga diri yang tinggi menghormati dirinya
sendiri, mempertimbangkan dirinya berharga, dan melihat dirinya sama
dengan orang lain. Sedangkan harga diri rendah pada umumnya merasakan
penolakan, ketidak puasan diri dan meremehkan diri sendiri.
Sedangkan Coopersmith (dalam Rahmawati, 2006; 4) mendefinisikan
harga diri sebagai suatu penilaian yang dilakukan oleh individu terhadap
dirinya sendiri.Penilaian tersebut mencerminkan sikap penerimaan dan
penolakan serta menunjukkan seberapa jauh individu percaya bahwa dirinya
mampu, penting, berhasil dan berharga. Individu yang memiliki harga diri yang
positif akan menerima dan menghargai dirinya sendiri serta tidak cepat
menyalahkan dirinya atas kekurangan dan ketidak sempurnaan dirinya, selalu
merasa puas dan bangga dengan hasil karyanya sendiri, selalu percaya diri
dalam menghadapi berbagai tantangan. Sedangkan individu yang memiliki
harga diri yang negatif merasa dirinya tidak berguna, tidak berharga, selalu
menyalahkan dirinya atas ketidak sempurnaan dirinya, cenderung tidak percaya
diri dalam melakukan setiap tugas dan tidak yakin dengan ide-ide yang
dimilikinya (Santrock, dalam Desmita, 2010; 165-166).
Harga diri merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi manusia yang
Kebutuhan akan harga diri tidak akan pernah berhenti sehingga mendominasi
sdki, 2016 harga diri rendah adalah evaluasi atau perasaan negatif terhadap diri
sendiri atau kemampuan klien seperti tidak berarti, tidak berharga, tidak
1. Kekuatan (Power)
pengakuan atas tingkah laku tersebut dari orang lain. Kekuatan dinyatakan
orang lain dan adanya kualitas atas pendapat yang diutarakan oleh
2. Keberartian (significance)
afeksi, dan ekspresi cinta yang diterima oleh seseorang dari orang lain
3. Kebajikan (virtue)
mengikuti standar moral dan etika serta agama dimana individu akan
menjauhi tingkah laku yang harus dihindari dan melakukan tingkah laku
yang diizinkan oleh moral, etika, dan agama. Seseorang yang taat terhadap
nilai moral, etika dan agama dianggap memiliki sikap yang positif dan
4. Kemampuan (competence)
2) Kegagalan berulang
5) Gangguan psikiatre
3. Menyukai tugas baru dan menantang serta tidak cepat bingung bila
realistis.
3. Tidak menyukai segala hal atau tugas yang baru, sehingga akan sulit
jelas baginya.
6. Kurang memiliki nilai dan sikap yang demokratis serta orientas yang
kurang realistis.
dari lingkungan.
b) Konsep diri
1) Gambaran`diri
Disukai dan tidak disukai, klien akan mengatakan tidak ada
keluhan apapun.
2) Identitas diri
Kaji bagaiman kepuasan klien terhadap jenis kelaminnya,
status sebelum dirawat dirumah sakit. Klien merasa tidak
berdaya dan rendah diri sehingga tidak mempunyai status
yang dibanggakan atau diharapkan dikeluarga maupun
masyarakat
3) Peran
Biasanya pasien mengalami penurunan produktifitas,
ketegangan peran dan merasa tidak mampu dalam
melaksanakan tugas.
4) Ideal diri
Tanyakan harapan terhadap tubuh, posisi, status,
tugas/peran. Harapan klien terhadap lingkungan (keluarga,
sekola, tempat kerja, masyarakat),harapan klien terhadap
penyakitnya.
5) Harga diri
Pasien mengejek dan mengkritiki diri sendiri, menurunkan
martabat, menolak kemampuan yang dimiliki yang nyata
dan perasaan dirinya lebih penting.
c) Hubungan sosial
1) Klien tidak mempunyai orang yang berarti untuk mengadu
atau meminta dukungan
2) Pasien merasa berada dilingkungan yang mengancam.
3) Keluarga kurang memberikan penghargaan kepada klien.
4) Klien sulit berinteraksi karena berprilaku kejam
dan mengeksploitasi orang lain
d) Spiritual
1) Falsafah hidup
Pasien merasa perjalanan hidupnya penuh dengan ancaman,
tujuan hidup biasanya jelas, kepercayaannya terhadap sakit
serta dengan penyembuhannya.
3. Perencanaan
Langkah kita selanjutnya untuk mengatasi masalah pasien dengan
harga diri rendah adalah menetapkan beberapa tindakan keperawatan
(Purba, Jenny Marlindawati, dkk. 2008)
1. Tindakan keperawatan pada pasien:
A. Tujuan
1. Pasien dapat mengidentifikasikan kemampuan dan
aspek positif yang dimiliki.
2. Pasien dapat menilai kemampuan yang digunakan
3. Pasien dapat menetapkan atau memilih kegiatan yang
sesuai kemampuan
4. Pasien dapat berlatih kegiatan yang sudah dipilih, sesuai
kemampuan
5. Pasien dapat merencanakan kegiatan yang sudah dilatihnya
B. Tindakan Keperawatan
1. Mengidentifikasikan kemampuan dan aspek positif yang
dimiliki pasien. Untuk membantu pasien dapat
mengungkapkan kemampuan dan aspek positif yang
masih dimiliki pasien, saudara dapat:
Mendiskusikan bahwa pasien masih memiliki
sejumlah kemampuan dan aspek positif seperti
kegiatan pasien dirumah, adanya keluarga dan
lingkungan terdekat pasien.
Beri pujian yang realistik/nyata dan hindarkan setiap
kali bertemu pasien penilaian negatif.
2. Membantu pasien menilai kemampuan yang masih
dapat digunakan. Untuk tindakan tersebut, saudara
dapat:
PENUTUP
A. Kesimpulan
Harga diri merupakan penilaian yang dibuat oleh setiap individu yang mengarah pada
dimensi negatif dan positif (Baron, dkk, dalam Simbolon, 2008; 10). Menurut Santrock
(dalam Desmita, 2010; 165), harga diri adalah dimensi penilaian yang menyeluruh dari diri
Harga diri merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi manusia yang dapat memberi
perasaan bahwa dirinya berhasil, mampu dan berguna sekalipun ia memiliki kelemahan
dan pernah mengalami kegagalan. Kebutuhan akan harga diri tidak akan pernah berhenti
sehingga mendominasi perilaku individu (Daradjat, 1990; 93).
B. Saran
Dari makalah yang telah kami buat dan kami telaah secara menyeluruh, kami
menyarankan kepada pembaca untuk mengetahui apa saja organ-organ, fungsi, dan kelainan-
kelainan pada sistem panca indera agar dapat menambah wawasan para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Putrie, A. N. (2017). Hubungan spiritualitas terhadap harga diri orang tua yang memiliki anak
dengan sindrom down di potads. Repository.Uinjkt.Ac.Id.
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/36038
Febrina, R. (2018). Asuhan Keperawatan Pada Keluarga Dengan Harga Diri Rendah Kronis
di Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo Padang. Karya Tulis Ilmiah. Program Studi D
III Keperawatan Padang. Politeknik Kemenkes Padang.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI 2016. Buku Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia Edisi 1
Cetakan III. Jakarta: DPP PPNI.
https://repository.ump.ac.id/4496/3/LANI%20CAHYATI%20BAB%20II.pdf
Hamid, A. Y., 1999, Aspek Spiritual dalam keperawatan, Jakarta, Widya Medika.