Anda di halaman 1dari 13

Askep pada pasien

menarik diri

• Disusun oleh:
• Baiq yupita zuliatul rahmi
• Ali akbar rafsanjani

2021 • Winanda SriRahayu


Pasien
Pasien yang
yang menarik
menarik diri
diri itu
itu seperti
seperti
apa
apa yaaaa?
yaaaa?
 Menurut Balitbang (2007), menarik diri adalah suatu sikap di mana
individu menghindari diri dari interaksi dengan orang lain.
 Menarik diri adalah suatu gangguan yang mengakibatkan seseorang
menghindar dari interaksi dengan orang lain, individu tersebut sering
menghindari hubungan bersama orang-orang di sekitarnya, bahkan
individu tersebut cenderung menyendiri (Keliat, 2011).

 Menarik diri adalah suatu keadaan pasien yang mengalami


ketidakmampuan untuk mengadakan hubungan dengan
orang lain atau dengan lingkungan di sekitarnya secara
wajar (mahnum 2004).
 Menarik diri adalah suatu tindakan pelepasan diri baik dari
perhatian atau pun minatnya terhadap lingkungan sosial
secara langsung. Individu yang menarik diri dari
lingkungannya umumnya mempunyai gangguan konsep
diri dan pola berfikir (caplan dkk 2001).
2021
Penyebabnya
Penyebabnya apa
apa aja
aja sii?
sii?

Damaiyanti
, 2012
Kusumawati,
2010

Predisposisi&presipitasi
Faktor predisposisi

perkembangan dan sosial budaya. faktor predisposisi meliputi, faktor


Kegagalan dapat mengakibatkan perkembangan, faktor biologi, dan
individu tidak percaya pada diri, tidak faktor sosial budaya. Sedangkan pada
percaya pada orang lain, ragu, takut
faktor presipitasi terjadinya isolasi
salah, pesimis, putus asa terhadap
orang lain, tidak mampu sosial meliputi factor internal maupun
merumuskan keinginkan, dan eksternal seperti stressor sosial
merasa tertekan budaya dan stressor biokimia dalam
jurnal (Pandeirot, 2015)

2021
Disimak Yaa Mentemen........

PREDISPOSISI presipitasi
 Faktor Perkembangan Tumbuh kembang setiap individu harus
dilalui dengan sukses oleh setiap keluarga, maka dari itu  Faktor Ekternal Stressor sosial budaya dapat
keluarga merupakan tempat yang paling penting dalam
memicu seperti kejadian perceraian, dipenjara,
menjalin hubungan. Kurangnya kasih sayang dan perhatian
memberikan rasa tidak aman dan menghambat terbentuknya kesepian, berpisah dengan orang yang disayang.
rasa percaya diri.
 Faktor Internal Psikologi seseorang salah satunya
 Sosial Budaya Menarik diri dapat menjadi faktor pendukung
terjadi isolasi sosial atau bisa karena norma – norma yang kecemasan yang berat dapat menurunkan
salah dianut dalam suatu lingkungan.
kemampuan interaksi individu.
 Faktor Biologis Genetik salah satu faktor pendukung
terjadinya isolasi sosial dan menyebabkan gangguan
hubungan interaksi.

2021
Rentan Respon

common
Respon cold
adaptif Respon maladaptif
 Menyendiri respons yang dibutuhkan seorang
 Menurut Fitria (2009),Respons maladaptif
untuk merenungkan apa yang telah terjadi
adalah respons yang menyimpang dari
dilingkungan sosialnya.
 norma social dan kehidupan disuatu
Otonomi, kemampuan individu untuk
tempat. Berikut ini adalah perilaku yang
menentukan dan menyampaikan ide, pikiran,
termasuk respons maladaptif.
dan perasaan dalam hubungan social.
 Menarik diri, seorang yang mengalami
 Bekerja sama, kemampuan individu yang saling
kesulitan dalam membina hubungan
membutuhkan satu sama lain.
 secara terbuka dengan orang lain.
Interdependen, saling ketergantungan antara
 Ketergantungan, seseorang gagal
individu dengan orang lain dalam membina
mengembangkan rasa percaya diri
hubungan interpersonal.
sehingga tergantung dengan orang lain.
 Manipulasi, seseorang yang mengganggu
orang lain sebagai objek individu sehingga
dapat tidak dapat membina hubungan
social secara mendalam.
2021
Tanda & gejalanya apa aja yaa?

Gejala subyektif
Gejala obyektif
 Klien menceritakan perasaan kesepian atau
ditolak oleh orang lain  Klien banyak diam dan tidak mau bicara
 Klien merasa tidak aman berada dengan  Tidak mengikuti kegiatan
orang lain  Banyak berdiam diri di kamar
  Klien menyendiri dan tidak mau berinteraksi dengan
Respon verbal kurang atau singkat
orang yang terdekat
 Klien mengatakan hubungan yang tidak  Klien tampak sedih, ekspresi datar dan dangkal
berarti dengan orang lain  Kontak mata kurang
 Klien merasa bosan dan lambat  Kurang spontan
menghabiskan waktu  Apatis (acuh terhadap lingkungan)
 Klien tidak mampu berkonsentrasi dan  Ekpresi wajah kurang berseri 10. Tidak merawat diri
membuat keputusan dan tidak memperhatikan kebersihan diri
  Mengisolasi diri
Klien merasa tidak berguna
 Tidak atau kurang sadar terhadap lingkungan
 Klien tidak yakin dapat melangsungkan sekitarnya
hidup  Memasukan makanan dan minuman terganggu
 Klien merasa ditolak  Retensi urine dan feses
 Aktivitas menurun

2021
Asuhan
Asuhan keperawatan
keperawatan

Pengkajian
1. Data biologis terdiri dari penyakit ganggaun jiwa sekarang atau masa lalu, tanda-
tanda vital meliputi tekanan darah, nadi, respirasi suhu, cacat bagian tubuh yang
menjadi penyebab klien mengalami penurunan harga diri rendah, rasa malu.
2. Psikososial ialah pengalaman tidak menyenangkan yang pernah dialami fase
perkembangan seperti kehilangan, perpisahan, riwayat pemasungan, penolakan
3. Sosial yaitu orang terdekat, orang yang berarti, orang yang tidak dekat, hambatan
dalam hubungan dengan orang lain, kegiatan sosial
4. Spiritual merupakan pandangan keyakinan, nilai agama, kegiatan ibadah, apa klien
menyalahkan Tuhan tentang penyakitnya.

2021
Diagnosa
Diagnosa keperawatan
keperawatan Menurut
Menurut (Iyus
(Iyus Yosep
Yosep 2016)
2016)

 Isolasi sosial : menarik diri


 Harga diri rendah kronis
 Perubahan presepsi sensori :
Halusinasi
 Koping keluarga tidak efektif
 Koping individu tidak efektif
 Intoleran aktivitas

2021
Rencana
Rencana Keperawatan
Keperawatan

1. Monitor respon emosi, fisik, sosial dan spiritual terhadap


aktivitas
2. Bantu klien untuk memilih aktivitas dan pencapaian tujuan
melalui aktivitas yang konsisten dengan kemampuan
fisik,fisiologis dan sosial
3. Bantu klien untuk menjadwalkan waktu – waktu spesiifik
terkait dengan aktivitas harian
4. Bantu klien untuk beradaptasi dengan lingkungan pada saat
mengakomodasi aktivitas yang diinginkan
5. Sarankan metode metode untuk meningkatkan aktivitas fisik
yang tepat
6. Identifikasi strategi untuk meningkatkan partisipasi terkait
dengan aktivitas yang diinginkan
7. Berkolaborasi dengan ahli terapi fisik, okupasi dan terapis
rekreasional dalam perencanaan dan pemantauan program
aktivitas jika memang diperlukan

2021
Terdapat
Terdapat 44 strategi
strategi pelaksanaan
pelaksanaan untuk
untuk klien
klien isolasi
isolasi sosial
sosial

 Strategi Pelaksanaan 1 : Membina hubungan saling percaya,


membantu klien mengenali penyebab isolasi sosial, membantu klien
mengenal keuntungan berhubungan dan kerugian tidak berhubungan
dengan orang lain dan mengajarkan pasien berkenalan.
 Strategi Pelaksanaan 2 : Mengajarkan klien berinteraksi secara
bertahap (berkenalan dengan orang pertama, yaitu seorang perawat)
 Strategi Pelaksanaan 3 : Mengajarkan klien berinteraksi secara
bertahap (bertahap dengan perawat dan klien lain)
 Strategi Pelaksanaan 4 : Diskusikan menggunakan obat secara teratur
selain itu kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan 3 terapi
diantaranya terapi farmakoterapi,psikoterapi dan modalitas

2021
Terapi
TerapiAktivitas
Aktivitas Kelompok
Kelompok Sosial
Sosial (TAKS)
(TAKS)

 Terapi Aktivitas Kelompok Sosial TAKS yaitu tahap persiapan, orientasi, tahap kerja dan tahap

terminasi dengan menggunakan metode dinamika kelompok, diskusi atau tanya jawab serta

bermain peran atau stimulasi (Surya, 2012) dalam jurnal (Hastutiningtyas R. W, 2016).

 Terapi aktivitas kelompok (TAK): sosialisasi (TAKS) adalah upaya memfasilitasi kemampuan

sosialisasi sejumlah pasien dengan masalah hubungan sosial.(Keliat & Prawirowiyono, 2014).

Terapi aktivitas kelompok sosialisasi (TAKS) dilaksananakan dengan membantu pasien melakukan

sosialisasi dengan individu yang ada disekitar pasien. Sosialisasi dapat pula dilakukan secara

bertahap dari interpersonal (satu dan satu), kelompok dan massa. Aktivitas dapat berupa latihan

sosialisasi dalam kelompok.

2021
Tujuan
Tujuan TAKS
TAKS

 Pasien mampu memperkenalkan diri


 Pasien mampu berkenalan dengan anggota kelompok
 Pasien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok
 Pasien mampu menyampaikan dan membicarakan topik pembicaraan
 Pasien mampu menyampaikan dan membicarakan maslah pribadi pada orang lain
 Pasien mampu menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan TAKS yang telah
dilakukan.

2021
2021

Anda mungkin juga menyukai