NAMA KELOMPOK 1 :
1. BAIQ YUPITA ZULIATUL RAHMI
2. NI WAYAN MEIYANTI
3. ZAINI HIDAYAT
4. HILMIATI
5. ELA FITRIANI
6. MULIANI
Assalamu’alaikumWr. Wb.
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa mencurahkan
limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah
Keperawatan Medikal Bedah III ini, Sholawat serta salam senantiasa dihaturkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju
dunia yang terang yang penuh dengan ilmu pengetahuan. Semoga kita mendapat syafa’atnya di
yaumul akhir nanti. Aamiin.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam tugas ini masih banyak terdapat kekurangan,
sehingga melalui kesempatan ini penulis mohon saran dan masukan yang membangun untuk
perbaikan tugas ini. Terima Kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………
KATA PENGANTAR………………………………………………………………..
DAFTAR ISI………………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan……………………………………………………………………………
B. Saran ………………………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diabetes Militus adalah penyakit gangguan metabolisme karbohidrat yang
ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah. Berbagai komplikasi dapat terjadi
salah satunya adalah luka gangren yang merupakan komplikasi kronis dan umumnya
terjadi pada kaki. Gangren merupakan salah satu komplikasi dari penyakit diabetes
melitus yang disebabkan karena kerusakan jaringan nekrosis oleh emboli pembuluh darah
besar arteri pada bagian tubuh sehingga suplai darah terhenti. Menurut Sundari A, 2009
gangren terjadi karena adanya neuropati dan gangguan vaskuler di daerah kaki.
Menurut International Diabetes Federation Pada tahun 2019, diperkirakan 463
juta orang mengidap diabetes dan jumlah ini diproyeksikan mencapai 578 juta pada tahun
2030, dan 700 juta pada tahun 2045. Dua pertiga penderita diabetes tinggal di daerah
perkotaan orang di dunia dan akan terus meningkat dengan 153 persen peningkatan (IDF,
2019). Diabetes menyebabkan 1,5 juta kematian pada tahun 2012. Gula darah yang lebih
tinggi dari batas maksimum mengakibatkan tambahan 2,2 juta kematian, dengan
meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan lainnya. Empat puluh tiga persen (43%)
dari 3,7 juta kematian ini terjadi sebelum usia 70 tahun. Persentase kematian yang
disebabkan oleh diabetes yang terjadi sebelum usia 70 tahun lebih tinggi di negara negara
berpenghasilan rendah dan menengah daripada di negara-negara berpenghasilan tinggi
(WHO, 2016).
Di Asia Tenggara diperkirakan pada tahun 2019 terdapat 88 juta orang yang
menderita diabetes dan diperkirakan pada tahun 2030 sekitar 115 juta orang dan akan
terus meningkat sekitar 74 persen (IDF, 2019). Indonesia juga menghadapi situasi
ancaman diabetes serupa dengan dunia International Diabetes Federation (IDF) Atlas
2017 melaporkan bahwa epidemi diabetes di Indonesia masih menunjukkan
kecenderungan meningkat. Indonesia adalah negara peringkat keenam di dunia setelah
Tiongkok, India, Amerika Serikat, Brazil dan Meksiko dengan jumlah penyandang
diabetes usia 20-79 tahun sekitar 10,3 juta orang (Kementerian Kesehatan RI, ).
Provinsi Nusa Tenggara Barat berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2018 prevelensi
penyakit diabetes mellitus tipe 2 sebesar (1,2%), dengan jumlah pasien diabetes mellitus
tipe 2 sebanyak 36.486 pasien yang terbagi dalam 10 kabupaten kotan yang terdapat di
provinsi NTB.
Menurut Bruner and Suddarth ( 2001) terdapat 3 penyebab yang memicu
terjadinya luka gangren pada kaki yaitu: Neoropati, gangguan vaskuler dan penurunan
daya tahan tubuh. Menurut Study di USA 75% penyandang Diabetes(DM) memiliki
masalah pada kaki yaitu ganggren dan 44% diantaranya harus menjalani rawat mondok.
Selanjutnya Study tersebut menyebutkkan 50-75% beresiko menjalani amputasi ( Bruner
and Sudrth 2001).Menurut Street, Edeyson and Webster ( 1996 ) menyebutkan perawatan
luka ganggren membutuhkan biaya yang mahal dengan waktu penyembuhan luka sekitar
2-3 bulan.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan luka gangren ?
2. Apa saja klasifikasi luka gangren ?
3. Apa saja etiologi luka gangren ?
4. Tanda dan gejala apa saja yang terdapat pada luka gangren ?
5. bagaimana Patofisiologi pada luka gangren ?
6. apa saja pemeriksaan penunjang pada luka gangren ?
7. apa saja komplikasi yang dapat ditemukan pada luka gangren ?
8. bagaimana penatalaksanaan medis pada pasien luka gangren ?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah
Keperawatan Medikal Bedah III. selain itu, penulisan makalah ini bertujuan untuk
menambah dan meningkatkan wawasan dan ilmu pengetahuan bagi para pembaca
khususnya mahasiswa.
BAB II
PEMBAHASAN
Grade 0: tidak terdapat lesi terbuka, mungkin hanya deformitas dan sellulitis
Grade 1: ulser superfisialis
Grade 2: ulser dalam sampai tendon, atau tulang
Grade 3: ulser dalam dengan abses, osteomelitis dan infeksi persendian
Grade 4: gangrene local kaki depan atau tumit
Grade 5: gangrene pada seluruh kaki yang memerlukan amputasi (Hess, 2002).
C. Etiologi Luka Gangren
Gangren bisa disebabkan oleh tiga hal, yaitu:
1. Kekurangan aliran darah. Darah mengandung sejumlah senyawa yang dibutuhkan
tubuh, antara lain oksigen, nutrisi, serta antibodi. Kekurangan senyawa penting
tersebut bisa membuat sel-sel tubuh mati.
2. Infeksi. Bakteri yang dibiarkan berkembang terlalu lama bisa menimbulkan infeksi
dan menyebabkan gangren.
3. Luka. Luka parah, seperti luka akibat tembakan atau cedera akibat kecelakaan mobil,
bisa menyebabkan bakteri tumbuh dan menyerang jaringan di dalam kulit.
Menurut Suriadi (2007) dalam Purbianto (2007); Robert (2000) penyebab dari
luka diabetes antara lain:
1. Diabetic neuropati merupakan salah satu manifestasi dari diabetes mellitus yang
dapat menyebabkan terjadinya luka diabetes. Pada kondisi ini system saraf yang
terlibat adalah saraf sensori, motorik dan otonom. Neuropati perifer pada penyakit
diabetes mellitus dapat menimbulkan kerusakan pada serabut motorik, sensoris dan
autonom. Kerusakan serabut motorik dapat menimbulkan kelemahan otot, atrofi otot,
deformitas (hammer toes, claw toes, kontraktur tendon Achilles) dan bersama
dengan adanya neuopati memudahkan terbentuknya Kalus. Kerusakan serabut
sensoris yang terjadi akibat rusaknya serabut myelin mengakibatkan penurunan
sensari nyeri sehingga memudahkan terjadinya ulkus kaki. Kerusakan serabut
otonom yang terjadi akibat denervasi simpatik menimbulkan kulit kering
(anhidrosis) dan terbentuknya fisura kulit dan edema kaki. Kerusakan serabut
motorik, sensoris adalah autonom memudahkan terjadinya artropati Charcot
(Cahyono,2007).
2. Pheripheral vascular diseases Pada Pheripheral vascular diseases ini terjadi karena
adanya arteriosklerosis dan aterosklerosis, pada arteriosklerosis terjadi penurunan
elastisitas dinding arteri sedangkan pada aterosklerosis terjadi akumulasi “plaques”
pada dinding arteri dapat berupa; kolesterol, lemak, sel-sel otot halus, monosit,
pagosit dan kalsium. Factor yang mengkontribusi antara lain perokok, diabetes,
hyperlipidemia dan hipertensi.
3. Trauma Penurunan sensasi nyeri pada kaki dapat menyebabkan tidak disadarinya
trauma akibat pemakaian alas kaki. Trauma yang kecil atau trauma yang berulang,
seperti pemakaian sepatu yang sempit menyebabkan tekanan yang berkepanjangan
dapat menyebabkan ulserasi pada kaki.
4. Infeksi adalah keluhan yang sering terjadi pada pasien diabetes mellitus, infeksi
biasanya terdiri dari polimikroba. Hiperglikemia merusak respon immunologi, hal
ini menyebabkan leukosit gagal melawan pathogen yang masuk, selain itu iskemia
menyebabkan penurunan suplai darah yang menyebabkan antibiotic juga tidak
efektif sampai pada luka.
D. Tanda dan Gejala Luka Gangren
Biasanya dimanifestasikan dengan nyeri berat tiba-tiba yang terjadi 1-4 hari setelah
cedera, nyeri disebabkan oleh gas dan edema pada jaringan cedera. Di sekeliling luka
tampak normal berwarna terang dan tegang tapi kemudian menjadi gelap, bau busuk,
cairan keluar dari luka. Gas dan cairan yang tertahan meningkatnya tekanan setempat dan
menganggu pasokan darah dan drainase otot yang terlihat menjadi nekrotik.
Berdasarkan jenis gangrenya gejala-gejala ini dibedakan menjadi :
1. Pada gangren kering akan dijumpai adanya gejala permulaan berupa :
a) Sakit pada daerah yang bersangkutan
b) Daerah menjadi pucat, kebiruan dan berbecak ungu
c) Lama kelamaan daerah tersebut berwarna hitam
d) Tidak teraba denyut nadi (tidak selalu)
e) Bila diraba terasa kering dan dingin
f) Pinggirnya berbatas tegas
2. Pada gangren basah akan dijumpai tanda sebagai berikut :
a) Bengkak pada daerah lesi
b) Terjadi perubahan warna dari merah tua menjadi hijau yang akhirnya
kehitaman
c) Dingin
d) Basah
e) Lunak
f) Ada jaringan nekrose yang berbau busuk, tapi bisa juga tanpa bau sama sekali
PENUTUP
A. Kesimpulan
Luka gangren diabetik merupakan komplikasi kronis yang terjadi pada pasien
dengan DM seperti gangguan neuropati, vaskuler dan penurunan daya imunitas tubuh.
Luka kaki adalah kejadian yang sering terjadi pada pasien DM, akibat Neuropati yang
menyababkan hilangnya sensasi, bullae atau kallus, diikuti oleh penurunan sirkulasi
darah dan penurunan system imunitas tubuh ( Bruner and Sudarth, 2001).Ganggren atau
pemakan luka didefinisikan sebagai jaringan nekrotik atau jaringan mati yang disebabkan
oleh adanya emboli pembuluh darah besar arteri pada bagian tubuh sehingga supplay
darah terhenti, dapat terjadi sebagai akibat proses implamasi yang memanjang, perlukaan
( digigit serangga, kecelakaan kerja atau terbakar), proses degenerative ( arteiosklerosisi)
atau gangguan metabolik seperti DM ( tabet, 1990).
B. Saran
Penulis menyadari makalah ini masih terdapat kesalahan maupun kekhilafan
dalam penulisan. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca sekalian supaya makalah ini sempurna di masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Varena, M. (2019). Karya Tulis Ilmia Asuhan Keperawatan Diabetes Melitus. 121.
Nabhani, N., & Widiyastuti, Y. (2017). Pengaruh Madu Terhadap Proses Penyembuhan Luka
Gangren Pada Pasien Diabetes Mellitus. Profesi (Profesional Islam) : Media Publikasi
Penelitian, 15(1), 69. https://doi.org/10.26576/profesi.241
Arsa, R. G. D. (2020). Asuhan Keperawatan Pada Klien Ulkus Diabetikum Yang Dirawat
Dirumah Sakit. In Africa’s potential for the ecological intensification of agriculture (Vol.
53, Issue 9).
Nurarif, 2015. (2020). Program diii keperawatan akademi keperawatan kerta cendekia sidoarjo
2020. 1–86.
Isna, M. K., Yasinta, N., Aliyah, A. N., & ... (2021). Kajian Efektivitas Ekstrak Black Garlic
(Allium Sativum Linn.) Sebagai Gel Pada Ulkus Diabetik. … National Conference PKM …,
177–182. https://103.23.224.239/pkmcenter/article/view/51349