Asuhan Keperawatan Fraktur Mandibula
Asuhan Keperawatan Fraktur Mandibula
T
DENGAN DIAGNOSA MEDIS FRAKTUR OS MANDIBULA
DI RUANG CEMPAKA RSUD AMBARAWA
A. PENGKAJIAN
Tgl. Masuk : 24 Oktober 2015
Jam : 16.37 WIB
No. RM : 088890-2015
Tgl. Pengakjian : 26 Oktober 2015
Pengkajian dilakukan pada Hari Senin 26 Oktober 2015 di Ruang Cempaka RSUD
Ambarawa secara autoanamnesa dan allloanamnesa
IDENTITAS PASIEN
PASIEN PENANGGUNG JAWAB PASIEN
Nama : An. T Nama : Ny. S
Umur : 17 tahun Umur : 53 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMK
Perkerjaan : Siswa Perkerjaan : Buruh tani
Status Pernikahan : Belum menikah Status Pernikahan : Sudah menikah
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Alamat : Kali Kembar, 4/4
Alamat : Kali Kembar, 4/4 Pakopen Bandungan
Pakopen Bandungan Semarang
Semarang Hub. dg klien : Ayah pasien
RIWAYAT KESEHATAN
KELUHAN UTAMA
Pasien mengatakan, “mulut dan rahangnya sakit”
1
Kakak pasien mengatakan ketika ia sedang bekerja dan dikabari oleh temannya bahwa
adiknya kecelakaan, maka langsung dibawa ke RSUD Ambarawa yang sebelumnya sempat
dibawa ke rumah, lalu dibawa ke IGD RSUD Ambarawa sekitar pukul 16.37 WIB.
Perlukaan :
Ibu pasien mengatakan ada sedikit luka di jari-jari tangan anaknya tetapi sudah kering.
Di rawat di RS :
Ibu pasien mengatakan anaknya baru pertama ini di rawat di RS
Alergi obat/makanan :
Ibu pasien mengatakan anaknya tidak ada riwayat alergi obat atau makanan apapun.
Obat-obatan sekarang :
Tanggal 26 Oktober 2015 :
2
Infus RL 500 ml 20 tpm
Inj Ceftriaxone 3x1gr
Inj Ketorolac 3x30 mg
Inj Ranitin 3x50 mg
RIWAYAT KELUARGA
Hipertensi Penyakit pembuluh darah
Diabetes Militus Penyakit Darah
TBC
Ibu pasien mangatakan keluarganya tidak ada yang pernah menderit penyakit seperti
hipertensi, diabetes, dann sebagainya yang kronik. Tetapi dahulu Kakaknya pernah jatuh
juga dari motor karena kecelakaan.
GENOGRAM
Keterangan :
: Laki-laki : Tinggal serumah : Hub. Keturunan
; Perempuan : Meninggal dunia
: Pasien : Hub. pernikahan
Penjelasan : Pasien adalah anak kedua dari dua bersaudara. Kakaknya seorang laki-laki,
belum menikah dan sudah bekerja. Ayah pasien adalah anak ke dua dari tiga bersaudara,
sedangkan ibu pasien anak ke dua dari tiga bersaudara. Pasien tinggal serumah dengan ayah ,
ibu dan Kakaknya.
3
Ibu pasien mengatakan, jika anak saya sakit, maka saya langsung membeli obat di apotik
dekat rumah saya, tetapi bila berat seperti kecelakaan langsung dibawa ke puskesmas atau
RS.
4
POLA ELIMINASI
Sebelum Sakit Selama Sakit
Ibu pasien mengatakan anaknya biasa BAB Ibu pasien mengatakan anaknya selama sakit
1x/hari pada pagi hari dengan konsistensi belum BAB dan BAK baru 3 kali sejak
fases lembek, tidak keras dan cair. BAK + tanggal 24 oktober kemarin. dengan warna
4-5x/hari dengan warna kuning jernih dan kuning jernih dan bau khas, tidak ada darah
bau khas tidak ada darah ataupun nyeri saat atau nyeri saat kencing + 300cc setiap
kencing serta tidak ada gangguan pada pola kencing (Total : + 900cc/hari).
kencingnya.
Gambaran Diri :
Pasien mengatakan senang dengan semua anggota tubuhnya
Identitas Diri :
Pasien mengatakan bersyukur menjadi seorang anak laki-laki dan bangga dengan dirinya
Peran Diri :
Ibu pasien mengatakan anaknya di rumah berperan sebagaimana layaknya seorang anak
seumurannya dan temen-temannya yang lain. Walaupun terkadang membantah tetapi
sebenarnya dia anak yang penurut pada orang tuanya.
Ideal Diri :
Ibu pasien mengatakkan harapannya adalah anaknya dapat menjadi anak yang sholeh dan
selalu berbakti kepada orang tua serta dapat menjaga nama baik keluarga jika sudah dewasa
nanti.
Harga Diri :
Pasien mengatakan, senang semua keluarga dan teman-teman mendukungnya, karena merasa
diperhatikan, ia ingin cepat sembuh dan dapat segera sekolah bersama teman-temannya lagi.
PEMERIKSAAN FISIK
PENAMPAKAN UMUM
Keadaan umum Sedang, Lemah
Kesadaran Compos Mentis
GCS Eye : 4 Verbal : 3 Motorik : 6 Total : 13
TD : 109/80 mmHg Suhu: 36,6 °C RR : 20 x/ menit Nadi : 80 x/ menit
Status Gizi BB : 40 Kg TB : 160 cm IMT : 15,625
Skala Nyeri 9 (berat) dari skala 1 sampai 10
Pemeriksaan nyeri : (P : Abrasi dan tekanan kecelakaan lantas, Q :
Seperti di tarik, R : Cranium dan mandibula, S : 9, T : Terus-menerus)
REVIEW OF SYSTEM
Sistem Pernafasan
Subjektif :
Ibu pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit pernafasan sebelumnnya pada keluarga dan
anak-anaknya seperti asma, TBC, bronkitis atau pneumonia.
Gejala : Tidak ada dypsnea, tiadak batuk, sputum atau penggunaan alat bantu pernafasan dan
tidak merokok.
Objektif :
a. Inspeksi : kelainan os vertebrae (-), warna kulit sawo matang (+), sianosis (-), ada sedikit
lesi kering pada dinding dada (+), Luka post opp (-), terpasang WSD (-), Clubbing finger
(-), Dada cembung (-), cekung (-), simetris (+), pergerakan dada simetris (+), teratur (+),
frekuensi nafas 20x/menit, reguler (+), retraksi dada (-).
6
b. Palpasi : taktik fremitus normal (+), nyeri tekan (-), massa abnormal (-), ekspansi dada
simetris (+)
c. Perkusi : Suara perkusi sonor (+)
d. Auskultasi : Suara nafas vesikuler (+), friction rub (-)
Sistem Kardiovaskuler
Subjektif :
Pasien mengatakan tidak ada nyeri pada dadanya
Ibu pasien mengatakan anaknya tidak ada riwayat pemakaian obat jantung oleh anaknya
Objektif :
a. Inspeksi : Sklera putih (+), ikterik (-), konjungntiva anemis (-), terlihat ictus cordis di ICS 5
mid clavicula sinistra (+), pulsasi katub terlihat (+)
b. Palpasi : Heart rate 80x/menit, teratur (+), kuat (+), arteri karotis teraba lemah (+), ictus
cordis teraba thrill (-), Edema ekstremitas (-), kulit teraba hangat (-), CRT : > 2sec
c. Perkusi : Perkusi jantung redup (+), batas jantung normal (+).
d. Auskultasi : Bunyi jantung I, II : Lub-dub (+), gallop (-), murmur (-).
Sistem Gastrointestinal
Subjektif :
Pasien mengatakan tidak ada alergi makanan apapun
Kakak pasienn mengatakan pada awal kecelakaan ada pendarahan di kepala + 500 ml sebelum
sampai RS, tidak ada mual atau muntah setelah kecelakaan.
Objektif :
a. Kondisi mulut : Gigi tidak lengkap, lepas 3 buah, mukosa kering (+), lidah tidak tampak.
b. Antropometry : BB/TB-IMT : 40Kg/160cm-IMT : 15,625 (kurus), LILA : 28 cm
c. Biochemical : Hb : 12,8 g/dL, Albumin (-), Protein (-)
d. Clinical Appearance : Pasien tampak kurus
e. Diit (Gangguan / kebiasaan pola makan) : mual (-), muntah (-)
f. Inspeksi : warna sawo matang (+), distensi abdomen (-),
g. Auskultasi : Bising usus 15x/menit, normal (+)
h. Palpasi : Nyeri tekan abdomen (-), massa (-), asites (-), udema (-), CRT < 2 detik (+),
i. Perkusi : Suara timpani (+)
j. Hemoroid (-)
Sistem Perkemihan
Subjektif :
Ibu pasien mengatakan anaknya selama sakit BAK baru 3 kali sejak tanggal 24 oktober
kemarin
Objektif :
Warna kuning jernih dan bau khas, tidak ada darah atau nyeri saat kencing + 300cc setiap
kencing (Total : + 900cc/hari).
Sistem Persyarafan
Subjektif :
Pasien mengatakan nyeri di mulut dan rahang bawahnya.
Objektif :
Pemeriksaan nyeri : (P : Abrasi dan tekanan kecelakaan lantas, Q : Seperti di tarik, R :
Cranium dan mandibula, S : 9, T : Terus-menerus)
Sistem Immune
Subjektif :
Ibu pasien mengatakan anaknya dahulu sudah diimunisasi lengkap seperti BCG, DPT, dan
7
Polio. Selebihnya imunisasi yang lain belum
Sistem Muskuloskeletal
Subjektif : Kekuatan otot
Ibu pasien mengatakan tidak ada riwayat
cedera kecelakaan sebelumnya seperti 5 5
fraktur / dislokasi.
Objektif : 5 5
Postur tubuh tegak (+), rentang gerak
baik (+), bengkak (-), deformitas (-), Keterangan :
spasme otot (-), kelainan fungsi (-) 0 : paralasis
Ada luka pada ekstremitas atas kanan dan 1 : tidak ada gerakan
kiri simetris, tidak ada fraktur tulang pada 2 : gerakan otot penuh menantang gravitasi
ektrimitas warna kulit sawo matang 3 : gerakan otot normal menantang gravitasi
4 : gerakan normal menantang gravitasi dengan
sedikit tahanan
5 : gerakan normal penuh dengan tahanan penuh
Palpasi :
Akral hangat, denyut nadi perifer kuat, tidak ada nyeri tekan pada kedua tangan dan kaki, tidak
ada edema
Sistem Endoktrin
Subjektif :
Ibu pasien mengatakan anaknya tidak riwayat trauma kepala juga riwayat gangguan
penglihatan.
Pasien mengatakan bila ingin ke toilet untuk kencing bisa dengan sendiri.
Objektif :
Peningkatan suhu tubuh (-), luka sulit sembuh (-), tremor (-), berjerawat banyak (-), Moon face
(-)
Sistem Integumen
Subjektif :
Kakak pasien mengatakan adiknya tidak pernah ada gangguan atau penyakit kulit
Objektif :
Tampak lesi kering kemerahan di area mult dan luka kecil di tangan
Diaforeis (-), ekimosis (-), luka bakar (-)
Sistem Hematologi
Subjektif :
Kakak pasien mengatakan dahulu nenek dari ibu pernah mengalami anemia
8
Kakak pasien mengatakan adiknya tidak pernah sakit hepatitis atau penyakit ganas lain
ataupun menjalani kemoterapi.
Objektif :
Golongan darah : O
Tanda infeksi (-)
Pendarahan : epitaksis (-), petekie (-), purpura (-), pendarahan gusi (-), ekimosis (-),
menorhagi (-) dan hematrosis (-)
(Novriwan)
9
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium
Waktu
Tgl dan Jenis Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan
Jam
25 Okto
Hasil Nilai Normal Satuan
2015
08.56 WIB HEMATOLOGI
Darah Rutin :
Hemoglobin 12,8 12,5 – 15,5 g/dl
Leukosit 9,0 4-10 ribu
Eritrosit 4,08 3,8 – 5,4 juta
Hematokrit 35,7 35 - 47 %
Trombosit 229 150 - 400 Ribu
MCV 37,5 82 - 90 Mikro m3
MCH 30,1 >=27 pg
MCHC 34,5 32 - 36 g/dl
RDW 13,8 10 - 15 %
PDW 13,2 10 - 18 %
MPV 8,4 7 – 11 Mikro m3
Limfosit 1,7 1,0 – 4,5 10^3/m3
Monosit 0,7 0,2 – 1,0 10^3/m3
Granulosit 6,6 2-4 10^3/m3
Limfosit % 19,8 25 – 40 %
Monosit % 16,0 L 2-8 %
Grannulosit % 73,3 50 – 80 %
PCT 0,192 0,2 – 0,5 %
2. Pemeriksaan Diagnostik
Hasil pemeriksaan X-Ray :
a. Pemeriksaan Cranium (Tanggal 24 Oktober 2015)
Gambar 1 : Menunjukkan terdaapt garis putih pada os mandibula inferior
mengalami fraktur.
b. Pemeriksaan Panoramic (Tanggal 25 Oktober 2015)
Gambar 2 : Tampak 2 gigi geraham pesterior superior lepas dan gigi taring
anterior dextra lepas
Gambar 3 : Tampak pembeKakakn jaringan muskuloskeletal di os mandibula
inferior sinistra
Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa fraktur yang dialami An T termasuk ke dalam
Grade II yaitu terjadi kontusio dan pembengKakakn jaringan lunak
10
3. Terapi Medikasi
ANALISA DATA
WAKTU
SYMTOM/SIGNS ETIOLOGI PROBLEM
TGL/JAM
26-10- Ds: Agen cedera fisik: Nyeri Akut
2015 Pasien mengatakan, “mulut dan terputusnya
rahangnya sakit” kontinuitas jaringan
Do:
Pasien tampak tidak nyaman
dengan memegangi rahangnya
Mata pasien memejam tampak
menahan nyeri dengan mampu
sedikit bicara dan pelan
Pemeriksaan nyeri :
11
- P : Abrasi dan tekanan
kecelakaan lantas
- Q : Seperti di tarik
- R : Cranium dan mandibula
- S:9
- T : Terus-menerus
26-10- Ds : Ketidakadekuatan Resiko
2015 Ibu pasien mengatakan, selama asupan nutrisi dan ketidakseimbangan
sakit anaknya kesulitan menelan nutrisi kurang dari
Tidak bisa makan karena sulit kebutuhan tubuh
membuka mulut. Makannya
hanya diit cair dengan minum
air susu putih, susu kedelai, jus
dan air putih sesuai yang
disediakan dari RS +
250cc/minum (Total : +
1000cc/hari).
BB/TB : 40 Kg/160 cm. IMT :
15,625
Do :
Pasien tampak hanya minum
susu
13
C. PERENCANAAAN NIC DAN NOC
Waktu No
Tujuan Keperawata (NOC) Rencana Tindakan (NIC) Ttd
Hr/tgl Jam Dx
26-10- 07.00 1 Setelah dilakukan tindakan Pain Menagement : Novri
WIB wan
15 keperawatan selama 3x24 jam, Kaji lokasi, karakteristik dan
pasien dengan nyeri akut kualitas nyeri
diharapkan dapat teratasi Observasi tanda non verbal
dengan kriteria haasil : terhadap ketidaknyaman
Pain Level : Bantu keluarga memberikan
Melaporkan nyeri support
berkurang dari skala 9 Dorong klien untuk
menjadi 6 mendiskusikan pengalaman nyeri
Ekspresi wajah rilek tidak Kolaborasi dengan dokter dalam
gelisah pemberian obat analgetik
Tidak ada kehilangan selera Kontrol factor lingkungan
makan terhadap ketidaknyaman
Posisi proteksi terhadap Berikan informasi tentang
nyeri tidak ada penyebab dan antisipasi nyeri
Ajarkan penggunaan tahnik non
farmakologi (relaksasi/distraksi)
Kolaborasi dengan dokter dalam
pemberian obat analgetik /
OAINS
15
D. PELAKSANAAN TINDAKAN
Waktu No.
Implementasi Respon Ttd
Hr/tgl Jam dx
26-10- 07.00 1 Mengkaji lokasi, karakteristik Ds : Novri
wan
2015 WIB dan kualitas nyeri Pasien mengatakan nyeri di
Mengobservasi tanda non kepala dan mulut karena
verbal terhadap ketidaknyaman kecelakaan seperti di tarik
Membantu keluarga terus-menerus
memberikan support Skala nyeri : 9
Mendorong klien untuk Do :
mendiskusikan pengalaman Pasien tampak memegangi
nyeri mulutnya sambil
memejamkan mata
08.00 2 Menanyakan apakah pasien Ds : Novri
wan
WIB alergi terhadap beberapa Ibu pasien mengatakan
makanan anaknya tidak pernah ada
Mendorong untuk alergi obat atau makanan
meningkatkan asupan apapun
makanan/cairan Ibu pasien mengatakan
Memberikan injeksi via selalu mengikuti diit dari RS
intravena obat berupa : dengan memberikan susu
Ceftriaxone 1 gr, ketorolac 30 melalui sedotan ke anaknya
mg dan ranitidin 50 mg Do :
Obat masuk via intravena
berupa Ceftriaxone 1 gr,
ketorolac 30 mg dan
ranitidin 50 mg (*tidak ada
alergi obat)
Klien tampak tenang
12.00 3 Mengukur TTV Ds :
WIB Berikan tausiyah/siraman Ibu pasien mengatakan
rohani pasien dan keluarga anaknya memang bandel bila
Mengingatkan waktu sholat dan dirusuh sholat, terimakasih
mendorong pasien untuk sudah dibantu mengingatkan.
bertayamum & belajar perlahan Do :
sholat di tempat tidur. TD : 111/94 mmHg, S :
Mendorong pasien untuk 37oC, N : 97x/m, RR : 20x/m
berperilaku terbuka (asertif) Pasien tampak
terhadap segala permasalahan mendengarkan saran dan
yang dirasakannya tausiyah perawat
18
E. EVALUASI
Waktu
Dx. Keperawatan EVALUASI Ttd
Hr/tgl Jam
29-10- 06.00 Nyeri akut b/d agen cedera S : Novri
2015 WIB fisik : kontusio dan abrasi Pasien mengatakan nyerinya sudah wan
kecelakaan (terputusnya lumayan berkurang/sedang, kira-kira
kontinuitas jaringan) skala 6
Ibu pasien mengatakan terimakasih
O:
Pasien sudah tidak ada tanda
proteksi non verbal
Obat masuk via intravena berupa
ketorolac 30 mg dan ranitidin 50 mg
A : Masalah teratasi
P : Lanjutkan intervensi
06.30 Resiko ketidakseimbangan S: Novri
WIB nutrisi kurang dari kebutuhan Ibu pasien mengatakan anaknya wan
tubuh b/d ketidakadekuatan selalu semangat bila dianjurkan
asupan nutrisi dan kesulitan menghabiskan nutrisi susu dan jus
menelan dari RS
Ibu pasien mengatakan anaknya
minum dengan sedotan secara
perlahan
O:
Pasien tampak tenang sedang tidur
Ibu pasien tampak mendengarkan
informasi yang diberikan perawat\
A : Masalah teratasi
P : Lanjutkan intervensi
07.00 Distres spiritual b/d nyeri dan S: Novri
WIB malas Pasien mengikuti lafadz doa yang wan
diajarkan perawat
O:
TD 110/80 mmHg, S ; 37C, N : 88,
RR : 22x/m
Pasien tampak tenang
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
19