Anda di halaman 1dari 9

HURIA KRISTEN BATAK PROTESTAN

HKBP DISTRIK VIII DKI Jakarta


HKBP RESSORT TEBET
Jl. Tebet Barat Dalam X No. 7 Tebet – Jakarta Selatan.

ACARA PARMINGGUON
AKHIR TAHUN GEREJAWI
PERINGATAN KEPADA ORANG YANG SUDAH MATI
Minggu, 21 Nopember 2021

Thema

“AJARLAH KAMI MENGHITUNG HARI-HARI KAMI”


“Mazmur 90: 1-12”
01. PANGGILAN BERIBADAH
P : Saudara/i yang terkasih, Selamat Hari Minggu bagi kita seluruhnya. Pada
Minggu Hari ini, kita tiba pada Minggu Akhir Tahun Gerejawi, sekaligus
kita akan melaksanakan Ibadah Peringatan Akan Orang Yang Telah
Meninggal. Sebagaimana confessi HKBP, kita melaksanakan peringatan ini
sebagai peringatan bagi diri kita sendiri, bahwa kita juga akan meninggalkan
dunia ini. Dalam bahasa asing dikatakan:
J : Mementomori, artinya: Ingatlah Hari Kematianmu!
P : Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja dan
sesudah itu dihakimi. Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan
Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai
dengan apa yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat.
J : Mementomori, artinya: Ingatlah Hari Kematianmu!
P : Setelah Kematian, maka akan datang Pengadilan Allah, mereka yang tidak
pernah merendahkan hati pada hidupnya di hadapan Allah, akan kembali
tegak berdiri di hadapan Pengadilan Allah.
J : Mementomori, artinya: Ingatlah Hari Kematianmu!
P : Sebagaimana tertulis di Apostel Paulus di Filipi 3: 20 – 21 i: “Karena
kewargaan kita adalah di dalam Surga dan dari situ juga kita menantikan
Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat. Yang akan mengubah tubuh
kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuhNya yang mulia,
menurut kuasaNya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada
diriNya!”
J : Betapa mengagumkan Pengharapan Orang Kristen. Betapa kita menjadi
orang kaya yang berbahagia, melebihi kekayaan dunia ini. Jangan pernah
melupakan Kasih Setia Allah, ketika kita menghadapi dan menyaksikan
kesulitan atau derita yang dihadapi oleh saudara kita, atau diri kita sendiri,
ketika hendak akan mati. Tetapi Pengharapan akan Kasih Setia tersebutlah
yang menghibur dan menopang hidup kita. Jangan lagi dirundung duka yang
mendalam, saat menghadapi kematian.
P : Mari kita mulai ibadah kita, di dalam iman, pengharapan dan kasih, kita
menyanyikan lagu ini:
02. BERNYANYI PKJ. NO. 227: 1 – 2 “Andaikan Surya Pagi Tersembunyi”
Andaikan surya pagi tersembunyi, enggan tampilkan sinar yang terang,
Aku bayangkan hidup menyendiri dan kegelapan membuat seram.
Tapi cahaya Tuhan menyinari sampai ke hati, sampai ke hati,
Akan tepiskan tirai halang pandang, terlihat surya yang cemerlang.
Tak kuabaikan hidup duniawi, karena itu pun anugerah,
Ingin sekali hidup tent’ram damai, serta nikmati ciptaan megah.
Tetapi puncak dambaan sejati; rumahMu nanti, rumahMu nanti.
Akan kuraih mahkota yang abadi, hidup di surga, surga tenang.
03. VOTUM - INTROITUS – DOA
P : Di dalam Nama Allah Bapa dan Nama AnakNya Tuhan Yesus Kristus dan
Nama Roh Kudus yang menciptakan langit dan bumi,
J : Amin.
P : Semua yang hidup adalah rumput dan segala kemuliaanNya seperti bunga
rumput, rumput menjadi kering dan bunga gugur. Tetapi Firman Tuhan
tetap untuk selamanya. Hendaklah engkau setia sampai mati dan Aku akan
mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan. Haleluya.
J : (Menyanyikan): Haleluya, Haleluya, Haleluya.
P : Kira berdoa: Bapa kami yang di surga. Tuhan dari yang hidup dan yang
mati. Dalam kebaktian ini kami mengadakan peringatan kepada saudara
kami yang meninggal diantara Minggu Peringatan Orang Meninggal 29
November 2020 – Minggu 21 November 2021. Peringatan kami atas mereka
bukan untuk membangkitkan kesedihan, karena terpisah dari mereka, tetapi
bertujuan untuk mensyukuri berkat kehidupan yang Tuhan berikan kepada
mereka ketika mereka masih bersama-sama dengan kami. Kami bersyukur
kepada Tuhan karena dengan peringatan ini Tuhan menumbuhkan
pengharapan di hati kami tentang kehidupan yang kekal di balik kematian
kami. Dengan peringatan ini kami diperingatkan supaya jangan lalai di dunia
yang penuh dengan kefanaan. Peringatan ini mengingatkan kami bahwa
Tuhan masih mempertemukan kami kelak dengan mereka di surga yang
baka. Sementara kami menantikan pertemuan itu, berikan kepada kami iman
yang teguh, ketekunan dan kewaspadaan untuk menaati FirmanMu. Amin.
04. BERNYANYI KJ. NO. 375: 1 “Saya Mau Ikut Yesus”
Saya mau ikut Yesus, saya mau ikut Yesus, sampai s’lama-lamanya.
Meskipun saya susah, menderita dalam dunia,
Saya mau ikut Yesus sampai s’lama-lamanya.
05. HUKUM TAURAT
P : Pembacaaan Hukum Tuhan, terulis dalam Kitab Wahyu 2: 10 Demikian
bunyinya: Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita,
sesungguhnya iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke
dalam penjara, supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan
selama sepuluh hari, hendaklah engkau setia sampai mati, dan aku akan
mengaruniakan kepadamu, mahkota kehidupan! Demikianlah hukum
Tuhan; marilah kita memohon kekuatan kepada Tuhan, untuk melakukan
yang sesuai dengan hukumNya:
P+J : Ya Tuhan Allah, Kuatkanlah kami, untuk melakukan yang sesuai
dengan hukumMu, Amin!
06. BERNYANYI KJ. No. 460: 1, 3 “Jika Jiwaku Berdoa”
Jika jiwaku berdoa kepadaMu, Tuhanku,
Ajar aku t’rima saja pemberian tanganMu
Dan mengaku, s’perti Yesus di depan sengsaraNya:
Jangan kehendakku, Bapa, kehendakMu jadilah.
Aku cari penghiburan hanya dalam kasihMu.
Dalam susah Dikau saja perlindungan hidupku.
‘Ku mengaku, s’perti Yesus di depan sengsaraNya:
Jangan kehendakku Bapa, kehendakMu jadilah.
07. DOA PENGAKUAN DOSA
P : Saudara-saudari seiman, pada Minggu Akhir Tahun Gerejawi ini, kita
berdiri di hadapan Allah Yang Maha Tahu, untuk mengaku segala dosa dan
pemberontakan kita terhadap Dia. Juga hendak mengingat saudara-saudari
kita yang telah mendahului kita, serta kita patut merenungkan, jikalau kita
juga, pada saatnya akan kembali kepada Tuhan, melalui kematian. Ya Allah
Bapa, Ketika kami melaksanakan Ibadah Peringatan Akan saudara-saudari
kami yang telah meninggal, terpatri di dalam hati kami bahwa hidup ini
begitu singkat. Kami tidak bisa berlama-lama di dunia ini, sama seperti
kabut yang sebentar bisa terlihat dan bagaikan bunga-bunga yang cepat layu.
Kami sering lalai dan melupakannya, sehingga kami tidak cepat meraih
kesempatan untuk bersukacita di dalam hidup kerohanian, iman dan
kehidupan masa yang akan datang. Kami sering terlelap dalam kehidupan
duniawi yang cepat layu itu. Padahal kami pasti akan meninggalkan
semuanya itu, jika waktunya sudah tiba, Engkau akan membawa kami
kembali.
J : Kasihanilah kami ya Tuhan,
P : Ya Allah Bapa, jika kami mengingat akan kematian itu, kami begitu takut
untuk menghadapinya. Banyak diantara umatMu yang percaya bahwa jika
manusia meninggal, maka rohnya akan menjadi hantu yang bergentayangan.
Oleh karena itu, kami masih mempercayai, jika dunia menjadi tempatnya
para hantu. Kami selalu mengira dan menduga, bahwa Roh manusia itu
masih ada diantara kami berbentuk hantu, baik di rumah, di pohon-pohonan
dan juga di kuburan. Bahkan sering sekali kami mempercayai bahwa
manusia bisa kesurupan. Oleh karena itu ya Tuhan…
J : Kasihanilah kami, arahkan dan tetapkanlah pikiran dan iman kami,
bahwa roh orang meninggal tidak ada lagi di dunia ini, tetapi mereka
telah sampai kepada kerajaanMu, agar hidup kami tidak dihantui oleh
perasaan takut.
P : Ya Tuhan, oleh karena rasa takut menghadapi kematian, kami tidak mampu
menerima kenyataan itu di dalam sukacita. Kami terkadang tidak sadar
bahwa jika kami berada di bawah tekanan ketakutan itu, kami benar-benar
menunjukkan betapa begitu takutnya kami akan hal kematian itu, sehingga
kami terlalu terobsesi untuk menghormati orang-orang yang mati, agar kami
tidak sampai kepada kematian juga kepada seisi rumah kami. Tetapi hal itu
sangatlah bertentangan dengan apa yang kami percayai. Kematian adalah
jalan menuju kehidupan surgawi yang menjadi kerinduan kami. Oleh karena
itu Ya Tuhan, jangan biarkan kami menyimpang dari jalanMu, terangilah
iman percaya kami juga pengharapan kami. Kasihanilah kami ya Tuhan…
SL : (Menyanyikan KJ. No. 358: 4. “Semua Yang Letih Lesu”)
Bersama, mari ikutlah ke sorga mulia, tempat kekal sejahtera, penuh
bahagia. Datang saja pada Yesus; kini saatnya! Datang saja pada Yesus,
t’rima rahmatNya.
P : Saudara-saudari seiman, oleh karena Iman percaya kita akan kehidupan
masa depan, itulah yang membenarkan kita berpengharapan bahwa
permohonan kita pasti di dengar Tuhan. Dengarlah Janji Tuhan akan
keampunan dosa kita: “Siapakah yang akan menggugat orang-orang
pilihan Allah? Allah yang membenarkan mereka! Siapakah yang akan
menghukum mereka? Kristus Yesus yang telah mati, bahkan lebih lagi,
yang telah bangkit yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah
menjadi pembela bagi kita!”. Kemiliaan bagi Allah di tempat yang Maha
Tinggi!
P+J : Amin!
08. BERNYANYI KJ. NO. 372: 1 “Inginkah Kau Ikut Tuhan”
Inginkah kau ikut Tuhan? Pikul salib!
Jangan bimbang, jangan sungkan: ikut Tabib!
Pikullah salibmu saja, ikut terus;
Lihatlah mahkota Raja, Agung Kudus!
09. PEMBACAAN EPISTEL
P : Epistel Nats pembimbing untuk pembacaan Firman Tuhan, tertulis dalam
Kitab Wahyu 1: 4 - 8”. Kita membaca secara responsorial: Dari Yohanes
kepada ketujuh jemaat yang di Asia Kecil: Kasih karunia dan damai
sejahtera menyertai kamu, dari Dia, yang ada dan yang sudah ada dan yang
akan datang, dan dari ketujuh roh yang ada di hadapan takhtaNya,
J : dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara
orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang
mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darahNya
P : dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam
bagi Allah, Bapa-Nya, -- bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-
lamanya. Amin.
J : Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia,
juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan
meratapi Dia. Ya, amin.
P : "Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang
sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa." Demikianlah Firman
Tuhan. Berbahagialah orang yang mendengar Firman Allah dan yang
melakukannya,
J : Amin!
10. BERNYANYI KJ. NO. 453: 1 – 2 “Yesus Kawan Yang Sejati”
Yesus Kawan yang sejati bagi kita yang lemah.
Tiap hal boleh dibawa dalam doa padaNya.
O, betapa kita susah dan percuma berlelah,
Bila kurag pasrah diri dalam Doa padaNya.
Jika oleh pencobaan kacau-balau hidupmu,
Jangan kau berputus asa; pada Tuhan berseru!
Yesus Kawan yang setia, tidak ada taraNya.
Ia tahu kelemahanmu; naikkan doa padaNya!
11. MENYAKSIKAN IMAN
P : Mari kita Ikrarkan Iman Percaya kita, seperti saudara/i kita seiman di
seluruh dunia mengikrarkannya, kita bersama-sama mengucapkan:
P+J : Aku Percaya…...dst……
12. WARTA JEMAAT
13. ACARA PERINGATAN KEPADA ORANG YANG MENINGGAL
A. Bernyanyi KJ. No. 281: 1, 3 “Segala Benua Dan Langit Penuh”
Segala benua dan langit penuh dengan bunyi Nama yang sangat merdu,
Penghiburan orang berhati penat, pegharapan orang yang sudah sesat.
Nama itu suci kudus, siapa belum mengenal Penebus?
Sekalian bangsa sekali hendak berlutut di hadapan Yesus kelak,
Dan kita kiranya menyanyi serta malaikat di sorga pujian sembah:
“Yesus, Yesus, Tuhan Kudus, dipuji kekal namaMu, Penebus!”
B. Membaca Nama-nama Yang Telah Meninggal:
Pdt : Peringatan orang meninggal yang kita adakan hari ini tujuannya bukan untuk
membangkitkan mereka yang sudah meninggalkan kita. Peringatan ini
mengingatkan kita bahwa kita juga akan mengalami kematian. Hidup kita pasti
berakhir, dan meninggalkan dunia fana ini. Peringatan ini ingin meneguhkan
iman pengharapan kita tentang pertemuan orang percaya dengan Tuhan di surga
kelak; dan meneguhkan ketabahan kita menjalani hidup yang penuh pergumulan
dan tantangan. Melalui peringatan ini kita di ajak supaya berjaga-jaga dan tekun
dalam doa, karena kedatangan Tuhan tidak kita ketahui kapan saatnya.

Kita akan membacakan nama-nama saudara-saudari kita yang telah mendahului


kita dalam Satu Tahun Gerejawi, dimulai dari Minggu, 29 November 2020
yang lalu sampai Minggu, 21 November 2021, hari ini.

Jikalau pada hari ini, kita tidak membacakan nama-nama dari anak, menantu,
orangtua, mertua, paman dan bibi (tulang dan nantulang), handai tolan, keluarga
dan para sahabat kita yang telah mendahului kita, yang meninggal di mana
mereka tinggal (bona pasogit dan perantauan) juga mereka yang kita kasihi
yang tidak anggota jemaat kita, melalui peringatan ini, mereka juga telah sebut
satu persatu dalam hati dan pikiran serta iman kita. Marilah kita bangkit berdiri
di dalam ke khusukan. Mereka yang telah mendahului kita adalah:
1.

Merekalah yang telah dipanggil oleh Tuhan dari antara jemaat kita, marilah kita
mengaku di dalam hati, bahwa kita juga nanti akan sama seperti mereka,
menghadap Allah Bapa di Surga. Kita tidak akan pernah menemukan mereka
lagi di dunia ini, kemanapun kita mencarinya, kita tidak akan mendapatkan
mereka. Hanya di dalam Kerajaan Surgalah kita bisa bertemu dengan mereka,
sambil berhadap-hadapan muka dengan mereka. Oleh karena itu, marilah kita
menyanyikan nyanyian di bawah ini:
Jmt : (Bernyanyi KJ. 267: 1 - 2 “Bila Muka Dengan Muka”)
Bila muka dengan muka aku pandang Penebus,
Sukacitaku berlimpah: Ia mati bagiku!
Nanti muka dengan muka aku pandang Penebus;
Agung dalam t’rang sorgawi aku pandang Tuhanku!
Masih kabur pandanganku, b’lum tersingkap tabirnya,
Tapi hari kemuliaan akan tiba segera.
Nanti muka dengan muka aku pandang Penebus;
Agung dalam t’rang sorgawi aku pandang Tuhanku!
Pdt : Marilah kita berdoa:
14. BERNYANYI KJ. NO. 278: 1… “Bila Sangkakala Menggegap” (Pers. Dana Natal)
Bila sangkakala menggegap dan zaman berhenti, fajar baru yang abadi merekah;
Bila nanti dibacakan nama orang tertebus, pada saat itu aku pun serta.
Bila nama dibacakan, bila nama dibacakan,
Bila nama dibacakan, pada saat itu aku pun serta.
……O r g a n/M u s i k……
Bila orang yang telah meninggal dalam Tuhannya dibangkitkan pada pagi mulia,
Dan berkumpul dalam rumah yang lestari dan megah, pada saat itu aku pun serta.
Bila nama dibacakan…
……O r g a n/M u s i k……
Dari pagi hingga malam, mari kita bekerja mewartakan kasih Tuhan yang mesra.
Bila dunia berakhir dan tugasku selesai, nun di rumah Tuhan aku pun serta.
Bila nama dibacakan……
15. KHOTBAH: “Mazmur 90: 1-12”
90:1 Doa Musa, abdi Allah. Tuhan, Engkaulah tempat perteduhan kami turun-
temurun.
90:2 Sebelum gunung-gunung dilahirkan, dan bumi dan dunia diperanakkan, bahkan
dari selama-lamanya sampai selama-lamanya Engkaulah Allah.
90:3 Engkau mengembalikan manusia kepada debu, dan berkata: "Kembalilah, hai
anak-anak manusia!"
90:4 Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin, apabila berlalu, atau
seperti suatu giliran jaga di waktu malam.
90:5 Engkau menghanyutkan manusia; mereka seperti mimpi, seperti rumput yang
bertumbuh,
90:6 di waktu pagi berkembang dan bertumbuh, di waktu petang lisut dan layu.
90:7 Sungguh, kami habis lenyap karena murka-Mu, dan karena kehangatan amarah-
Mu kami terkejut.
90:8 Engkau menaruh kesalahan kami di hadapanMu, dan dosa kami yang
tersembunyi dalam cahaya wajah-Mu.
90:9 Sungguh, segala hari kami berlalu karena gemas-Mu, kami menghabiskan tahun-
tahun kami seperti keluh.
90:10 Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun,
dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru,
dan kami melayang lenyap.
90:11 Siapakah yang mengenal kekuatan murka-Mu dan takut kepada gemasMu?
90:12 Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati
yang bijaksana.
16. BERNYANYI KJ. NO. 344: 1… “Ingat Akan Nama Yesus”
(Persembahan Ke Gereja)
Ingat akan nama Yesus, kau yang susah dan sedih:
Nama itu menghiburmu k’mana saja kau pergi.
Indahlah namaNya, pengharapan dunia!
Indahlah namaNya, suka sorga yang baka!
……O r g a n/M u s i k……
Bawa nama Tuhan Yesus, itulah perisaimu.
Bila datang pencobaan, itu yang menolongmu.
Indahlah namaNya……
……O r g a n/M u s i k……
Sungguh agung nama Yesus, hati kita bergemar.
Bila kita dirangkulNya, sukacita pun besar.
Indahlah namaNya……
17. Doa Persembahan; Nyanyian Persembahan
Doa Bapa Kami,
Berkat,
Amin, Amin, Amin (dinyanyikan)

PENGAKUAN IMAN HKBP


(Tahun 1996)

Pasal 15
PERINGATAN AKAN ORANG YANG MENINGGAL

Kita Mempercayai dan Menyaksikan:


Kematian adalah akhir dari hidup manusia di dunia ini, dia berhenti dari segala
pekerjaannya. Ada keselamatan bagi orang yang percaya. Yesus Kristus yang telah
bangkit itulah yang membangkitkan orang dari kematian, Dialah Tuhan dari orang
yang hidup dan yang mati (Roma 14:7-9).
Berbahagialah orang yang mati di dalam Tuhan yang setia sampai akhir (Wahyu
14,13)
Gereja menyelenggarakan peringatan bagi orang yang meninggal untuk
menyadarkan iman kita supaya kita mengingat akan akhir hidup kita sendiri serta
meneguhkan pengharapan akan kemenangan Kristus mengalahkan kematian,
demikian juga pengharapan akan kerajaan sorga sebagai tujuan jiwa-roh kita dan
persekutuan orang percaya dengan Tuhan Allah hingga kedatangan Yesus
Kristus yang kedua kali.

Dengan ajaran ini:


Kita menekankan pengharapan keselamatan manusia dari antara orang yang
mati di dalam Yesus Kristus. Kita menentang pandangan yang mengatakan
bahwa orang yang hidup dapat menerima berkat dari orang yang mati.
Kita menentang pandangan yang mengatakan bahwa orang yang mati dapat
berhubungan dengan orang yang hidup dengan mendoakan arwah-arwah. Kita
menentang pandangan yang mengatakan bahwa haruslah mendirikan tugu untuk
menghormati orang yang mati sebagai cara menerima berkat bagi keturunannya.

Dan dengan ajaran ini:


Kita menolak semua bentuk ajaran agama kekafiran terutama ajaran tentang
roh yang mengatakan: roh orang yang meninggal itu hidup, dan roh orang yang
meninggal itu menjadi hantu dan roh leluhur (sumangot).
Pada waktu peringatan orang yang meninggal, baiklah kita mengingat untuk
mengucap syukur kepada Allah, akan segala perbuatannya yang baik pada waktu
masih hidup, tetapi tidak untuk memohon berkat dan tanda kesurupan dari yang
telah meninggal itu.

Anda mungkin juga menyukai