Anda di halaman 1dari 2

Talent retention merupakan faktor yang penting dalam sebuah perusahaan.

Untuk itu perlu dipahami


terlebih dahulu pengertian dari talent retention. Talent retention yaitu suatu usaha untuk mempertahankan
karyawan dalam suatu perusahaan agar tetap bekerja diperusahaan tersebut dalam jangka waktu yang
lama.

Sebuah perusahaan harus membuat langkah dan kebijakan yang tepat untuk dapat mempertahankan
karyawan mereka, sehingga baik perusahaan maupun karyawan memperoleh timbal balik yang sama.
Langkah-langkah untuk dapat membuat karyawan bertahan disebuah organisasi / perusahaan selain
melibatkan aspek kenaikan gaji / kompensasi fiskal yaitu

a. Bersikap terbuka dan transparan. Dimana organisasi / perusahaan harus menciptakan komunikasi
yang terbuka dengan seluruh karyawannya. Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dnegan
mengadakan rapatrutin (harian / mingguan / bulanan), dimana para karyawan dapat menawarkan
ide dan mengajukan pertanyaan kepada atasan mereka. Kegiatan rapat ini dapat membuat
karyawan merasa dihargai dan didengar.
b. Budaya dan lingkungan kerja yang nyaman. Lingkungan yang nyaman merupakan poin yang
cukup penting, karena ruangan di dalam kantor juga mempengaruhi kinerja karyawan. Selain itu,
budaya kerja untuk saling menghargai, menghormati dan saling memotivasi sangat perlu
diterapkan antar sesama karyawan atau pemimpin dan karyawan.
c. Jenjang karir. Salah satu alasan utama karyawan bertahan dalam pekerjaannya adalah program
jenjang karir yang jelas dalam perusahaan. Pengadaan konsultasi karir untuk karyawan sangat
membantu karyawan untuk dapat meningkatkan standar kinerja dan produktivitas.
d. Mengadakan evaluasi. Perusahaan dapat mengadakan program evaluasi karyawan yang
dilaksanakan pada waktu tertentu. Program ini dapat berfungsi sebagai sarana untuk berdiskusi
dalam menetapkan tujuan perusahaan, bagaimana mencapai tujuan dan fasilitas-fasilitas apa saja
yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
e. Melakukan pengawasan manajerial. Pemimpin / manajer merupakan role model karyawan tempat
mereka bekerja, dimana baik dan buruknya perilaku pemimpin akan diikuti oleh karyawan.
Seorang pemimpin perlu mengajarkan pemahaman mengenai bagaimana mendorong dan
memotivasi antar karyawan atau antar atasan dengan karyawan, memberikan pemahaman tentang
manajemen konflik, manajemen stress, dan lain sebagainya. Untuk itu perlu adanya kegiatan rutin
bulanan seperti seminar untuk dapat menambah pengetahuan karyawan.
f. Memberikan apresiasi pencapaian kepada karyawan. Perusahaan yang mempedulikan
kesejahteraan karyawan akan memperhatikan detail kecil seluruh karyawannya. Salah satunya
dengan memberikan ucapan atau pujian kecil seperti ungkapan terima kasih. Memuji karyawan
yang telah berhasil mencapai sasaran kinerja merupakan bentuk reward yang berdampak positif
untuk karyawan tersebut. Ungkapan pujian adalah langkah yang efektif untuk membuat karyawan
merasa pantas berada diperusahaan tempat dia bekerja.
g. Membangun brand yang bisa dibanggakan. Pemimpin dan seluruh jajarannya yang memiliki
kaitan dalam perusahaan harus bisa saling bahu-membahu membentuk reputasi perusahaan yang
positif dan dapat dikenal oleh masyarakat. Contoh yang dapat dilakukan yaitu membuat
peraturan tentang ramah lingkungan terkait pengurangan penggunaan limbah plastik. Dengan
adanya peraturan tersebut akan membentuk pemikiran karyawan bahwa perusahaan tempat
mereka bekerja memiliki citra yang positif dimana perusahaan tempat mereka bekerja
memberikan contoh dan manfaat yang serius untuk perusahaan maupun masyarakat.
h. Mengadakan acara tahunan. Di dalam pekerjaan tentulah masing-masing karyawan mengalami
titik jenuh dalam pekerjaanya. Karyawan yang memiliki tingkat stress tinggi akan mempengaruhi
kondisi psikologisnya yang juga berdampak pada penurunan produktivitasnya. Mengadakan
kegiatan gathering atau wisata bersama akan membantu mengurangi risiko stress, selain itu akan
meningkatkan rasa kekeluargaan antar karyawan yang nantinya berguna untuk mengoptimalkan
kerja tim.

Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa strategi retensi karyawan tidak melulu mengenai
besarnya finasial yang karyawan terima, tetapi bagaimana cara perusahaan dapat mensejahterakan
karyawannya. Serta bagaimana perusahaan dapat membuat karyawannya merasa dihargai dan
keberadaannya dibutuhkan oleh perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai