Anda di halaman 1dari 1

Jenis Persebaran urusan yang tepat untuk negara indonesia yang di dasarkan pada ajaran

rumah tangga yaitu:

a. Ajaran rumah tangga formal. Dalam ajaran rumah tangga formil tidak terdapat perbedaan
sifat antara tugas-tugas yang diselenggarakan oleh pemerintah pusat dan oleh pemerintah
daerah otonom. Apa yang dapat dikerjakan oleh pemerintah pusat pada prinsipnya dapat
dikerjakan pula oleh pemerintah daerah demikian pula sebaliknya. Bila ada pembagian tugas
maka itu didasarkan atas pertimbangan rasional dan praktis. Artinya pembagian tugas itu
tidaklah disebabkan karena materi yang dia diselenggarakan sendiri daripada diselenggarakan
oleh pemerintah pusat.

b. Ajaran rumah tangga materil. Dalam hubungan antara pemerintah pusat dan pemerintah
daerah ada pembagian tugas yang rinci dan jelas dalam Undang –Undang tentang
pembentukan suatu daerah. Artinya rumah tangga daerah itu hanya meliputi tugas-tugas yang
telah ditentukan satu persatu dalam Undang-Undang pembentukannya. Daerah yang
bersangkutan tidak mempunyai kewenangan untuk mengatur kegiatan diluar yang sudah
diperinci dan ditetapkan. Apa yang tidak termasuk dalam perincian tidak termasuk dalam
rumah tangga daerah, melainkan tetap berada ditangan pemerintah pusat. Jadi ada perbedaan
sifat materi antara tugas pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

c. Ajaran rumah tangga secara riil. Ajaran ini mengambil jalan tengah antara ajaran rumah
tangga formal dan materil. Sistem rumah tangga ini berdasarkan pada kenyataan dan faktor –
faktor senyatanya yang dimiliki oleh daerah, sehinnga terdapat harmoni antara tugas dengan
kemampuan dan kekuatan, baik dalam daerah itu sendiri maupun dengan pemerintah pusat.
Keadaan nyata tersebut tercermin dari kemampuan atau kekuatan daerah baik menyangkut
kemampuan keuangan, sumber daya manusianya maupun kemampuan lainnya. Ajaran ini
merupakan jalan tengah antara ajarann rumah tangga materiil dan ajaran rumah tangga
formal.

Apabila keberadaan pemerintah daerah adalah untuk melayani kebutuhan masyarakat, ini
berarti bahwa tiap daerah memiliki keunikan sendiri-sendiri. Konsekuensinya adalah bahwa
urusan yang dilimpahkan seyogyanya berbeda pula dari satu daerah dengan daerah lainnya
sesuai dengan perbedaan karakter geografis dan mata pencaharian utama penduduknya.
Untuk itu analisis kebutuhan merupakan suatu keharusan sebelum urusan daerah diserahkan
ke suatu daerah
 
Sumber : BMP IPEM4425 - Hubungan Pusat Dan Daerah

Anda mungkin juga menyukai