Kelompok I
Asmi P10120216
Afrikal P10120156
UNIVERSITAS TADULAKO
2021
BAB 1
PENDAHULUAN
Seiring dengan meningkatnya penduduk dan gaya hidup semakin modern sangat
mempengaruhi terhadap volume limbah. Terutama limbah industri, pertumbuhan industri
tahu didaerah menunjukan perkembangan yang sangat cepat. Tahu merupakan makanan
yang bergizi yang mengandung protein nabati yang berguna bagi pertumbuhan tubuh.
Keberadaan industry tahu dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, hal tersebut
dapat menunjukan bahwa industry tahu cukup banyak dan bersaing satu sama lain.
Disamping tahu sebagai hasil produk yang utama, industry tahu juga menghasilkan
limbah cair tahu yang mengandung protein dan bahan organic yang dibuang langsung ke
lingkungan sehimgga dapat menjadi sumber pencemaran lingkungan. Jumlah limbah
yang meningkat dapat berdampak negatif terhadap lingkungan sekitar, terutama bagi
kesehatan manusia. Kompleksitas permasalahan limbah yang sampai sekarang belum
teratasi mengharuskan pemerintah memusatkan perhatiannya terhadap teknik pengolahan
limbah dengan cara mengolah sampah menjadi ekstrak.
Limbah dibedakan menjadi dua yaitu organik dan anorganik. Limbah anorganik
merupakan sampah yang tidak dapat diuraikan kembali. Limbah organik merupakan
sampah yang dapat diuraikan kembali atau didaur ulang misalanya limbah ampas tahu
dapat dimanfaatkan untuk menjadi pupuk organik dan pestisida organic.
1. Industri tahu di Palu belum memiliki IPAL sehingga limbah cair industri tersebut
dibuang langsung ke Sungai.
2. Limbah cair industri tahu di Palu untuk nilai parameter COD dan pH tidak
memenuhi Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Pengolahan
Kedelai Menurut Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 15 Tahun
2008.
3. Adanya bau menyengat yang dirasakan masyarakat yang bertempat tinggal di
sekitar industri, apalagi saat musim kemarau tiba.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka
2.2 Hasil Penelitian
2.3 Kerangka Berfikir
2.4 Hipotesis
BAB III
METODE PENELITIAN
Tempat : Pabrik Tahu Afifah, Jl. Jati, Nunu, Tatanga, Kota Palu, Sulawesi Tengah
Waktu : 11:00
1. Populasi
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh pekerja industri tahu berjumlah 96 orang
yang ada di Pabrik Tahu Afifah.
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah para pekerja di industri tahu. Penentuan besarnya
sampel diperoleh dengan memilih 3 industri pembuatan tahu. Industri pertama
berskala produksi besar dengan jumlah pegawai 10 orang, industri tahu ke dua
dengan skala produksi sedang memiliki jumlah pegawai 7 orang, dan industri tahu ke
tiga dengan skala produksi kecil memiliki pegawai 4 orang. Terdapat 7 tahap dari
proses pembuatan tahu, kemudian mengambil perwakilan satu orang dari setiap tahap.
Jadi jumlah sampel nya adalah 21 orang.
Adapun kriteria subyek penelitian adalah sebagai berikut :
Data yang diperoleh dianalisis dengan metode analisis risiko kualitatif, yaitu
menggunakan matrik risiko yang menggambarkan tingkat dari kemungkinan dan
keparahan suatu kejadian yang dinyatakan dalam bentuk rentang dari yang paling
rendah sampai tertinggi.