Oleh :
BEKERJASAMA DENGAN
2021
PENGESAHAN
KERTAS KERJA AKTUALISASI NILAI DASAR ASN
Kertas Kerja Aktualisasi Nilai Dasar ASN ini telah diseminarkan pada Badan Kepegawaian,
Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Lombok Tengah bekerjasama dengan Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
Pada Hari : Senin
Tanggal : 27 Oktober 2021
Kemudian telah diperbaiki sesuai dengan saran/komentar pembahasan pada saat
seminar dan pengarahan dari penguji, mentor dan coach.
Mentor, Coach,
Mengetahui
ii
PERSETUJUAN
KERTAS KERJA AKTUALISASI NILAI DASAR ASN
Mentor, Coach,
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
segala rahmat, nikmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan laporan hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN pada
“Peningkatan Pengetahuan Remaja Tentang Dampak Pernikahan Dini”
iv
Saya sepenuhnya sadar , dalam penyusunan laporan ini masih banyak
kekurangan, karena itu segala masukan dan kritik membangun sangat
diharapkan.
Semoga kegiatan ini dapat bermanfaat kedepannya bagi seluruh
pihak, khususnya DPMPTSP Kabupaten Lombok Tengah.
Praya, 23 Oktober
2021 Penulis,
NIP. 199611132020122009
v
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................1
B. Tujuan...................................................................................................................3
C. Ruang Lingkup Aktualisasi...................................................................................4
BAB II PENETAPAN ISU......................................................................................6
A. Identifikasi Isu.......................................................................................................6
B. Isu Yang Diangkat.................................................................................................6
C. Dampak Isu Jika Tidak Dipecahkan....................................................................10
D. Pemecahan Isu.....................................................................................................10
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI.............................................................12
A. Deskripsi Kabupaten Lombok Barat....................................................................12
B. Deskripsi Organisasi............................................................................................13
C. Nilai – Nilai Dasar Profesi ASN..........................................................................17
D. Rancangan Kegiatan Aktualisasi.........................................................................22
E. Rancangan Kegiatan............................................................................................28
F. Jadwal/Rencana Pelaksanaan Aktualisasi............................................................32
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................49
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang bekerja pada instansi pemerintah yang
diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan
pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan
perundang-undangan. Kondisi ideal tata perilaku ASN diatur dengan detail dalam
Pasal 3 UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Manajemen ASN yaitu bertingkah laku
sesuai nilai dasar, berkode etik, komitmen, integritas, tanggung jawab pada pelayan
publik, berkompeten dan profesional dalam bertugas.
PNS sebagai bagian dari ASN diberikan tugas sebagai pelayan publik,
pelaksanaan kebijakanpublik dan pemersatubangsa. ASN yang dibebani tugas ini
harus profesional, memiliki kompetensi, moral dan mental yang baik, serta mampu
menyelenggarakan pelayanan publik yang baik bagi masyarakat.
Untukdapatmemenuhikompetensiini, sesuai Peraturan Lembaga Administrasi Negara
(LAN) RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan (DIKLAT) Latsar dilaksanakan dengan
pola baru. Adanya pola baru ini diharapkan dapat membentuk kader ASN yang
berkualitas berlandaskannilai dasar profesi ASN yang dikenaldenganistilah ANEKA
yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi.
Kelima nilai dasar tersebut merupakan modal awal untuk menjalankan tugas dan
fungsi sebagai ASN.
Indonesia merupakan negara dengan populasi penduduk sekitar 260 juta
penduduk dan menempatkan Indonesia pada urutan ke-empat setelah China, India,
dan Amerika Serikat menjadi negara terpadat di dunia. Pertumbuhan penduduk yang
tidak dapat terkendali dan terkelola dengan benar membawa persoalan tersendiri bagi
1
sebuah negara terlebih khusus Indonesia yang notabennya adalah negara berkembang.
Permasalahan penduduk yang dihadapi Indonesia saat ini disebabkan oleh tidak
terkendalinya pertumbuhan penduduk dimulai dari jumlah tingkat kelahiran, tingkat
migrasi, dan tingginya tingkat pernikahan diusia dini ( Hamzah, 20:2017).
Indonesia menduduki peringkat kedua tertinggi di ASEAN dan peringkat ke-8
di dunia untuk kasus perkawinan anak, diketahui 22 dari 34 provinsi di indonesia
memiliki angka perkawinan yang tinggi dari rata-rata nasional. Hal ini dianggap
mengkhawatirkan pasalnya, pemerintah telah mengatur dengan jelas batas minimal
perkawinan menjadi 19 tahun dan memperketat aturan dispensasi perkawinan dalam
undang-undang no 16 tahun 2019 tentang perkawinan.
Empat provinsi dengan angka pernikahan dini tertinggi yaitu provinsi
Kalimantan Selatan 21,2 %, provinsi Kalimantan Tengah 20,2%, provinsi
Sulawesi Tengah 16,3%, provinsi Nusa Tenggara Barat 16,1%, bersamaan dengan
peningkatan perkawinan anak tersebut selama pandemi covid-19 permohonan
dispensasi perkawinan juga mengalami peningkatan secara tajam.
Pernikahan merupakan kebutuhan fitri setiap manusia yang memberikan banyak
hasil yang penting. Pernikahan amat penting dalam kehidupan manusia perorangan
maupun kelompok dengan jalan pernikahan yang sah, maka laki-laki dan perempuan
menjadi terhormat sesuai kedudukan manusia sebagai mahluk yang berkhormatan.
Begitu pula ketika ketika berbicara dengan pernikahan di daerah yang memiliki
julukan “pulau seribu masjid” yaitu lombok provinsi NTB. Walaupun masyarakat
Lombok mayoritas muslim nyatanya terdapat adat kawin lari (merariq) yaitu
membawa lari atau menculik calon pengantin perempuan oleh sang laki-laki dengan
tujuan menikahinya. Fenomena ini merupakan hal yang wajar bagi masyarakat di
sana, hal ini kemudian berbeda ketika disandingkan dengan syariat-syariat islam
dalam prosesi pernikahan, yaitu dengan melakukan ta’aruf dan sebagainya hingga
prosesi pernikahan dilangsungkan.
Dengan maraknya pernikahan dini di NTB yang didalamnya adalah Lombok
sebagai penyumbang kasus terbanyak, hal ini berimplikasi dengan banyaknya kasus
2
kematian ibu setelah melahirkan atau angka kematian ibu (AKI). Relatif tingginya
AKI di NTB, ditinjau dari perbandingan hasil data AKI nasional, diantara beberapa
kabupaten di NTB, Lombok Barat adalah satu kabupaten dengan AKI dengan relatif
tinggi (Chairina, 2012). Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak,
Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Lombok
Barat, mencatat ada 245 kasus pernikahan anak di bawah umur sejak Januari 2020
hingga Oktober.
Pemerintah saat ini terus mendorong kegiatan pencegahan perkawinan anak,
kehamilan remaja serta praktik tidak baik untuk kesehatan reproduksi perempuan dan
berkomitmen penuh dalam pendewasaan usia perkawinan.Program Pemerintah
Daerah Lombok Barat saat ini adalah Gerakan Anti Merarik Kodek (GAMAK) yang
telah berhasil menurunkan angka perkawinan usia dini di Lombok Barat dan program
ini telah berjalan sejak tahun 2016.
Di puskesmas Pelangan, kasus pernikahan dini masih sering terjadi dibuktikan
dengan masih banyaknya kehamilan dan persalinan di bawah umur, salah satu faktor
yang mempengaruhinya adalah tingkat pengetahuan dan buadaya setempat, oleh
karena itu penulis mengangkat judul “Meningkatkan Pengetahuan Remaja Tentang
Dampak Pernikahan Dini”yang diharapkan mampu menjadi solusi permasalahan
tersebut serta diharapkan disetiap kegiatan tertuang nilai-nilai ANEKA yaitu
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi dan
tercapainya visi misi dan nilai-nilai Puskesmas Pelangan.
B. Tujuan
BerdasarkanPerka LAN no. 1 Tahun 2021, Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil Golongan II diselenggarakan untuk mengembangkan kompetensi CPNS
yang dilakukan secara terintegrasi. MembentukCPNS yang profesional yang
berkarakteryaituCPNS yang karakternyadibentukolehsikapdanperilakudisiplinPNS,
nilai – nilaidasar PNS dalam NKRI, serta menguasai bidang tugasnya sehingga
3
mampu melaksanakan tugas dan perannya secara profesional sebagai pelayanan
masyarakat.
1. Bagi Peserta
4
b) Melakukan pembinaan posyandu dan dasawisma
c) Melakukan pengambilan urin
d) Melakukan pemeriksaan urin protein
e) Mempersiapkan pelayanan kebidanan
f) Melaksanakan anamnese/pasien pada kasus fisilogis tanpa masalah
g) Melaksanakan anamnese/pasienpada kasus patologiskegawatdaruratan
kebidanan
h) Melakukan pengambilan darah tepi
i) Melakukan pemeriksaan HB
j) Membuat diagnosa kebidanan sesuai dengan hasil pengkajian pada kasus
fisiologis tanpa masalah
k) Melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan lain pada kasus fisiologis
tanpa masalah
l) Melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan lain pada kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan
m) Menyusun rencana operasional pada kasus fisiologis kebidanan
n) Pelaksanaan asuhan kebidanan pada klien atau pasien kasus fisiologis
tanpa masalah persalinan kala I, II, III, IV
o) Pelaksanaan asuhan kebidanan pada klien atau pasien kasus fisiologis
kesehatan reproduksi remaja dan menopause, klimakterium, bayi, KB,
AKDR.
2. Perintah Atasan
a) Melakukan pelayanan kebidanan di ruang VK Puskesmas Pelangan.
b) Melakukan pelaporan BPJS/Verifikator di Puskesmas Pelangan.
3. Inisiatif Sendiri
a) Melakukan pencatatan, pelaporan dan evaluasi terhadap proses
pemeriksaan kebidanan di Puskesmas Pelangan.
b) Menjalankanpelayanankebidanan di ruang VK dan KIA di Puskesmas
Pelangan.
5
BAB II
PENETAPAN ISU
A. Identifikasi Isu
Beberapabulan menjalankan tugas sebagai Bidan Terampil di UPT BLUD
Puskesmas Pelangan penulis menemukan beberapa permasalahan dan isu yang
berpotensiuntuk diperbaiki, antara lain :
6
Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam
masyarakat. Problematik artinya isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks,
sehingga perlu dicari solusinya. Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat
hidup orang banyak. Sedangkan kelayakan artinya isu yang masuk akal dan realistis
serta relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
KeteranganTabel :
A : Aktual
P : Problematik
K : Kekhalayakan
L : Layak
7
dampak perkembangan isu dengan pemberian skala 1 (Sangat Kurang) sampai 5
(Sangat Baik) dengan teknik skoring. Isu yang memiliki total skor tertinggi
merupakan isu prioritas. Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Urgency, yaitu seberapa mendasar suatu isu harus dibahas, dianalisis, atau
ditindaklanjuti;
2. Seriousness, yaitu seberapa serius suatu isu harus dikaitkan dengan akibat
yang akan ditimbulkan;
3. Growth, yaitu seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika
tidak ditangani segera.
AnalisispenyelesaianIsudenganMetode USG dapatdilihatpada table
dibawah ini.
8
penyakit menular
seksual, kanker serviks,
hingga permasalahan
kehamilan pada ibu dan
janin, serta angka
pengangguran
meningkat.
2. Belum Urgency. : pemanfaatan 4 3 3 10 II
dimanfaatkan fasilitas yang ada di
ruang laktasi di puskesmas seperti ruang
Puskesmas laktasi dapat membantu
Pelangan. pasien yang berkunjung
lebih menjaga privasinya
dan juga bisa di
manfaatkan sebagai
ruang untuk konsultasi
umum.
Seriousness :isu ini
penting untuk dibahas
untuk menunjukkan mutu
atau kualitas puskesmas
dengan fasilitas yang
lengkap dan nyaman
Growth. : dengan
fasilitas yang ada jika
tidak dimanfaatkan maka
hubungan pasien dengan
nakes kurang intim
sehingga diagnosa dan
penanganan kurang tepat,
serta dalam menjaga
privasi pasien akan
menjadi berkurang
3. Kurangnya Urgency.: kualitas 3 3 3 9 III
kunjungan pasien puskesmas juga dapat
bersalin di dilihat dengan
Puskesmas peningkatan kunjungan
Pelangan. pasien, kita perlu
mengetahui faktor yang
mempengaruhi
penurunan atau
peningkatan kunjungan
9
agar bisa memperbaiki
atau mempertahankan
kualitas.
Seriousness.: kunjungan
pasien dapat
mempengaruhi kapitasi
atau pendapatan
puskesmas..
Growth. Jika tidak segera
ditindaklajuti maka
pendapatan serta kualitas
dan kepercayaan
masyarakat semakin
menurun
F. Pemecahan Isu
Berdasarkan isu yang diangkat dan dampaknya yang sangat mempengaruhi
kualitas mutupelayanan kesehatan di Puskesmas Pelangan, penulis yang merupakan
10
seorang Tenaga Bidan memberikan solusi untuk menyelesaikan permasalahan
tersebut. Menurut Kepmenkes RI Nomor 938/MENKES/SK/VIII/2007 tentang
Standar Asuhan Kebidanan yaitu salah satu tenaga kesehatan yang berperan dalam
upaya penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB),
pelayanan yang dilakukan bidan meliputi pelayanan berkesinambungan dan paripurna
maka dari itu di fokuskan pada aspek pencegahan, promosi berlandaskan kemitraan
dan pemberdayaan masyarakat bersama-sama dengan tenaga kesehatan lainnya.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan masyarakat, bentuk
promosi kesehatan dalam permasalahan isu pernikahan dini menggunakan
pendekatan dengan strategi dukungan sosial (sosial support) yaitu memberikan rasa
kenyamanan fisik dan psikologis terhadap sasaran sehingga terjalin hubungan
emosional yang baik.
11
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
1. Visi
12
b. Meningkatkan dan memantapkan akses infrastruktur wilayah dan
pemenuhan layanan dasar secara berkeadilan.
c. Mewujudkan konektivitas perekonomian antar pelaku usaha dan
mendorong pertumbuhan ekonomi dan investasi yang kondusif dan
keberpihakan pada masyarakat
d. Meningkatkan dan memantapkan kualitas sumber daya manusia yang
sehat, cerdas dan berbudaya serta berdaya saing.
e. Meningkatkan dan memperkuat sinkronisasi dan sinergi pembangunan
daerah untuk mempercepat capaian tujuan pembangunan berkelanjutan.
Kelima misi tersebut akan dicapai berlandaskan nilai – nilai agama dan
budaya lokal serta semangat kolektif masyarakat Lombok Barat yang tertuang
dalam moto daerah “Patut Patuh Patju”.
B. Deskripsi Organisasi
UPT BLUD Puskesmas Pelangan merupakan Puskesmas kedua diwilayah
a) ProfilOrganisasi
UPT BLUD Puskesmas Pelangan memiliki wilayah kerja luas
4.398,53 Ha dengan 60 persen merupakan dataran tinggi dan memiliki daerah
- daerah kepulauan yang dilalui dengan kendaraan air. Wilayah kerja UPT
BLUD Puskesmas Pelangan berbatasan dengan Teluk Lembar di sebelah
utara, Wilayah Kerja Puskesmas Sekotong di sebelah Timur, Samudera
Indonesia disebelah selatan dan Selat Bali di sebelah barat.
Secara demografis, UPT BLUD Puskesmas Pelangan merupakan
salah satu puskesmas dari dua puskesmas yang ada diwilayah Kecamatan
Sekotong yang berdiri tahun 1998 dan merupakan Puskesmas Non
13
Perawatan. Wilayah kerja UPT BLUD Puskesmas Pelangan memiliki luas
4.398,53 Ha dengan sebagian besar dataran tinggi/perbukitan (+60%) dan
memiliki daerah-daerah kepulauan dengan alat transportasi air/perahu sebagai
penghubung dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
-. Sebelah Utara = Teluk Lembar
-. Sebelah Timur = Wilayah kerja Pusk. Sekotong
- . Sebelah Selatan = Samudera Indonesia
-. Sebelah Barat = Selat Bali
b) Visi Misi
Visi
Misi:
1) Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau bagi
semua masyarakat
2) Mengembangkan SDM yang berkualitas
3) Menyediakan saranan prasarana yang memadai dan nyaman guna
meningkatkan kwalitas dan keterjangkauan masyarakat dalam
pelayanan kesehatan
4) Mengembangkan profesionalisme manajemen
5) Meningkatkan peran serta masyarakat dan kerja sama lintas sektor
untuk mewujudkan derajat kresehatan yang optimal.
c) Nilai-nilaiorganisasi
“IBADAH “ yang dimaksud dengan ibadah antara lain : I: Ikhtiar, B:
Berkarya, A: Amanah, D : Disiplin, A : Aktif, H : Harmonis dengan budaya
Senyum, Salam, Sapa.
14
1. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi
TugasPokok :
Melaksanakan Kebijakan Kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung
terwujudnya Kecamatan sehat (PMK No. 75 Tahun 2014).
Fungsi :
Penyelengaraan Upaya Kesehatan Wajib dan Upaya Kesehatan
Pengembangan (Profil Puskesmas, 2018), Menurut PMK no. 75 tahun
(2014), fungsi sebagai penyelenggra UKM tingkat pertama di wilayahnya
dan penyelenggra UKP tingkat pertama di wilayahnya
2. KedudukanPenulisDalamStrukturOrganisasi
Dalam hal ini kedudukan penulis dalam struktur organisasi UPT BLUD
Puskesmas Pelangan adalah Bidan Terampil di VK yang Khusus
membantu persalinan di bawah Komite Bidan Koordinator dan juga
sebagai Programer PIC BPJS.
3. TugasPokokdanFungsiPenulis
a) TugasPokok
1) Melakukan pengkajian pada ibu hamil fisiologis;
2) Melakukan pemeriksaan laboratorium sederhana pada pelayanan
kebidanan;
3) Merencanakan asuhan kebidanan kasus fisiologis sesuai
kesimpulan;
4) Memfasilitasi informed choice dan/atau informed consent;
5) Melakukan tindakan pencegahan infeksi;
6) memberikan nutrisi dan rehidrasi/oksigenisasi/ personal hygiene;
7) Memberikan vitamin/suplemen pada klien/ asuhan kebidanan
kasus fisiologis;
15
8) Memberikan KIE tentang kesehatan ibu pada individu/keluarga
sesuai dengan kebutuhan
9) Melakukan asuhan Kala I persalinan fisiologis
10) Melakukan asuhan Kala II persalinan fisiologis
11) Melakukan asuhan Kala III Persalinan fisiologis
12) Melakukan asuhan Kala IV Persalinan fisiologis;
13) Melakukan pengkajian pada ibu nifas
14) Melakukan asuhan kebidanan masa nifas 6 jam sampai dengan hari
ke tiga pasca persalinan (KF 1)
15) Melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari ke 4-28 pasca
persalinan (KF 2)
16) Melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari ke 29-42 pasca
persalinan (KF 3)
17) Melakukan asuhan kebidanan pada gangguan psikologis ringan
dengan pendampingan
18) Melakukan fasilitasi inisiasi menyusu dini (imd) pada persalinan
normal;
19) Melakukan asuhan bayi baru lahir normal
20) Melakukan penanganan awal kegawatdaruratan pada bayi berat
lahir rendah (bblr)
21) Memberikan komunikasi informasi dan edukasi (KIE) tentang
kesehatan anak pada individu/keluarga sesuai kebutuhan
22) Melakukan pelayanan keluarga berencana (kb) oral dan kondom
23) Memberikan komunikasi informasi dan edukasi (kie) tentang
kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana (kb) pada
individu/keluarga sesuai kebutuhan
24) Melakukan pemberian imunisasi rutin sesuai program pemerintah
pada anak sekolah
25) Membuat klaim laporan non kapitasi ke BPJS
16
26) Membuat laporan klaim jampersal ke Dinas Kesehatan
b) Fungsi Bidanterampil:
Melakukan kegiatan kebidanan yang meliputi persiapan,
pelaksanaan, dan pengelolaan pelayanan kebidanan.
17
5) Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves
performance)
Nilai-nilai dasar yang terkandung pada aspek akuntabilitas antara lain:
a) Jujur
b) Transparan
c) Integritas
d) Tanggung jawab (responsibilitas)
e) Keadilan
f) Kepercayaan
g) Keseimbangan
h) Kejelasan target
i) Konsisten
j) Partisipatif
Bedasarkan nilai-nilai dasar ANEKA yaitu Akuntabilitas disini
petugas harus memiliki tanggung jawab terhadap pendamping pasien terhadap
komunikasi informasi dan edukasi (KIE) yang telah diberikan dan juga harus
trasnparans dalam setiap melakukan tindakan sehingga terciptanya hubungan
saling percaya antara petugas dengan pendamping pasien.
2. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan satu paham yang menciptakan dan
mempertahankan kedaulatan sebuah negara (nation) dengan mewujudkan satu
identitas sebagai ikatan bersama dalam satu kelompok. Nasionalisme
Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan Warga Negara Indonesia
terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.
Dengan adanya nilai-nilai Pancasila diharapkan setiap ASN memiliki rasa
nasionalisme yang kuat dan lebih memikirkan kepentingan publik, bangsa dan
negara dibanding kepentingan pribadi dalam menjalankan tugasnya.Nilai-nilai
dasar nasionalisme yang harus diperhatikan, antara lain:
18
a. Religius
b. Amanah
c. Disiplin
d. Non Diskriminasi
e. Saling Menghormati
f. Persamaan Derajat
g. Mencintai sesama manusia
h. Rela Berkorban
i. Menjaga Ketertiban
j. Kerja Sama
k. Cinta Tanah Air
l. Musyawarah
m. Kekeluargaan
n. Kepentingan Bersama
o. Hidup Sederhana
p. Kerja Keras
q. Menghargai karya orang Lain
r. Menghormati Keputusan Bersama
s. Tenggang Rasa
3. Etika Publik
Etika publik adalah refleksi tentang baik/buruk, benar/salah perilaku,
tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
19
menjalankan tanggungjawab pelayanan publik.Nilai-nilai dasar etika publik
antara lain :
a. Memegang teguh nilai-nilai ideologi Pancasila
b. Setia dan mempertahankan UUD NKRI 1945
c. Profesional
d. Tidak berpihak
e. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
f. Non diskriminatif
g. Beretika luhur
h. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik
i. Memberikan pelayanan dengan jujur, tanggap, cepat, tepat dan akurat
j. Berdaya guna dan berhasil guna
k. Santun dalam berkomunikasi, berkonsultasi dan bekerjasama
l. Transparan
a. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
b. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
c. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir
Berdasarkan nilai-nilai dasar ANEKA yaitu Etika Publik disini penulis
harus beretika sopan dan santun dalam memberikan komunikasi informasi
edukasi (KIE) sehingga terciptanya keterbukaan informasi yang dapat
menekan terjadinya kesalah pahaman dalam setiap pemberian informasi.
4. Komitmen Mutu
20
d. Membangun kerjasama kolegial antarpegawai yang dilandasi kepercayaan
dan kejujuran
e. Memfokuskan kegiatan pada kepuasan pelanggan, baik internal maupun
eksternal
f. Menampilkan kinerja tanpa cacat (zerodefect) dan tanpa pemborosan
(zerowaste), sejak memulai setiap pekerjaan
g. Efektif dan efisien dalam bekerja
5. Anti Korupsi
a. Jujur
b. Peduli
c. Mandiri
d. Disiplin
e. Tanggungjawab
f. Kerja Keras
g. Sederhana
h. Berani
i. Adil
Berdasarkan nilai-nilai dasar ANEKA yaitu Anti Korupsi disini penulis harus
bersikap jujur, disiplin, berani bertanggung jawab, peduli, serta adil dalam
setiap memberika edukasi kepada pendamping pasien agar terciptanya hasil
yang diinginkan demi peningkatan mutu layanan di rumah sakit.
21
D. Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Rancangan aktualisasi yang akan dilaksanakan oleh seorang ASN
berdasarkan pada Sasaran Kerja Pegawai (SKP), Perintah Atasan, dan
Inisiatif Penulis, dengan adanya hal tersebut maka pekerjaan dapat lebih
fokus serta adanya tugas tambahan. Adapun rancangan aktualisasi yang
akan dilakukan dijabarkan dalam tabel sebagai berikut:
22
masukan mengenai usulan prosedur kegiatan
edukasi pada remaja.
3. Membuat leaflet tentang dampak pernikahan
dini bagi remaja
4. Melakukan koordinasi dengan penanggung
jawab kespro
5. Melakukan koordinasi dengan kader terkait
jadwal pertemuan dengan remaja
6. Edukasi terkait dampak pernikahan dini dan
membuat grup WA
7. Melakukan evaluasi terhadap hasil kegiatan
dengan cara melihat respon atau antusias
remaja dalam grup WA
.
23
Kedudukan Penulis dalam Struktur Organisasi
Posisipenulis
24
E. Rancangan Kegiatan
Kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan setelah kembali ke instansi
atau unit kerja penulis, dijabarkan dengan sistematis sejak awal hingga akhir
kegiatan. Didalam rancangan aktualisasi juga dijelaskan mengenai tahapan
kegiatan dan hasil yang diharapkan dari kegiatan tersebut. Adapun rincian
kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan sebagai berikut:
Tabel 3.2 Rancangan Aktualisasi Nilai Dasar Profesi Bidan Terampil
No Tahapan Output Nilai-nilai Teknik Kontribusi terhadap visi dan Nilai-nilai organisasi
Kegiatan dasar Aktualisasi Nilai misi organisasi
Dasar
Menyusun Tersedianya Akuntabilitas Penyusunan Dalam rangka mewujudkan Kegiatan ini dilakukan dengan
1 rencana prosedur misi puskesmas pelangan yaitu menerapkan tata nilai puskesmas
kegiatan pelaksanaan Nasionalisme Tahapan/langkah- memberikan pelayanan pelangan yakni melakukan
edukasi pada sehingga langkah mandiri. kesehatan yang bermutu dan pelayanan kesehatan yang sesuai
Etika publik
remaja. menghasilkan terjangkau bagi semua standar.
kejelasan masyarakat.
proses.
2 Melakukan Mendapatkan Nasionalisme Persentasi dan Dalam rangka mewujudkan Dilakukan dengan menerapkan
konsultasi persetujuan dan diskusi. misi puskesmas pelangan yaitu tata nilai puskesmas pelangan
dengan masukan Etika publik memberikan pelayanan yakni melakukan manajemen
pimpinan mengenai kesehatan yang bermutu dan pelayanan kesehatan yang dapat
Komitmen
puskesmas rancangan terjangkau bagi semua di nilai dan di pertanggung
mutu
untuk kegiatan masyarakat. jawabkan.
meminta aktualisasi. Anti korupsi
persetujuan
dan masukan
mengenai
usulan
29
prosedur
kegiatan
edukasi pada
remaja.
3 Membuat
leaflet
tentang
dampak
pernikahan
dini bagi
remaja
4 Melakukan Mendapat Nasionalisme Sosialisasi dan Sebagai upaya mewujudkan Kegiatan ini di lakukan dengan
koordinasi persetujuan dari diskusi misi puskesmas pelangan menerapkan tata nilai puskesmas
dengan penanggung Etika publik meningkatkan peran serta pelangan yakni melakukan
penaggung jawab kaspro. masyarakat dan kerja sama manajemen pelayanan kesehatan
Komitmen
jawab lintas sektor untuk yang dapat di nilai dan dapat di
mutu
program mewujudkan derajat kesehatan pertanggung jawabkan serta
kespro. Anti korupsi yang optimal. bersinergi dengan melibatkan
setiap sektor pelayanan di
puskesmas.
5 Melakukan
koordinasi
dengan kader
30
terkait jadwal
pertemuan
dengan
remaja
6 Edukasi Foto Akuntabilitas Sosialisasi dan Dalam rangka mewujudkan Menjadikan kegiatan terarah dan
terkait dokumentasi diskusi misi puskesmas pelangan yaitu terstruktur karena berpatokan
dampak kegiatan. Nasionalisme memberikan pelayanan dengan rundown acara sehingga
pernikahan kesehatan yang bermutu dan mutu pelayanan terjaga.
Etika publik
dini dan terjangkau bagi semua
membuat Komitmen masyarakat.
grup WA mutu
7 Melakukan Laporan Akuntabilitas Observasi Dalam rangka mewujudkan Perwujudan tata nilai integritas.
evaluasi kegiatan. misi puskesmas pelangan yaitu
terhadap Komitmen memberikan pelayanan
hasil kegiatan mutu kesehatan yang bermutu dan
dengan cara terjangkau bagi semua
melihat masyarakat.
respon atau
antusias
remaja dalam
grup WA
31
F. Jadwal/Rencana Pelaksanaan Aktualisasi
Rancangan aktualisasi nilai dasar profesi PNS ini akan di laksanakan
selama masa off class dan hebituasi sejak tanggal 17 September 2021 sampai
32
BAB IV
CAPAIAN AKTUALISASI
A. Hasil Aktualisasi
Menindaklanjuti hasil dari seminar rancangan aktualisasi yang
sudah dilaksanakan pada tanggal 13 September 2021 bertempat di Hotel
Silver Fren dengan judul “Meningkatkan Pengetahuan Remaja Tentang
Dampak Pernikahan Dini di Wilayah Kerja Puskesmas Pelangan Tahun
2021”, penulis telah melaksanakan aktualisasi dari tanggal 29 September
2021 sampai dengan tanggal 18 Oktober 2021 di Puskesmas Pelangan
dengan arahan dan bimbingan mentor serta coach.
Jadwal kegiatan aktualisasi yang penulis susun dalam Target
Rancangan Aktualisasi mengalami perubahan menyesuaikan dengan
kondisi dalam merealisasikan kegiatan aktualisasi. Berikut adalah tabel
Uraian Kesesuaian Target Rancangan dan Realisasi Pelaksanaan Kegiatan
Aktualisasi yang disajikan dalam tabel dibawah ini.
1. Konsultasi dengan Atasan Langsung Terkait Kegiatan Aktualisasi
Tabel 4.1 Konsultasi terkait aktualisasi
a. Taget Realisasi
Waktu : 17-18 September 2021
Output / hasil : Menyusun rencana kegiatan edukasi pada remaja
b. Realisasi
Waktu : 29-30 September 2021
Output / waktu : Konsultasi yang dilakukan menghasilkan persetujuan
kegiatan aktualisasi
33
Teknik : Dalam etika publik penulis santun dalam berkomunikasi
Aktualisasi terhadap atasan menggunakan bahasa Indonesia yang
baik dan benar dan bertanggung jawab terhadap atasan.
34
Bukti – bukti (Dokumentasi)
Gambar 4.1 Konsultasi dengan atasan langsung
35
2. Menyiapkan Alat pendukung
Tabel 4.2 Menyiapkan alat pendukung
a. Taget Realisasi
Waktu : 20-25 September 2021
Output / hasil : PPT, leaflet, Koesioner
b. Realisasi
Waktu : 1- 4 Oktober 2021
Output / waktu : 1. Membuat PPT
2. Membuat dan mencetak leaflet
3. Membuat Koesioner
4. Menghitung jumlah sasaran
Nilai – nilai : 1. Komitmen mutu : kreatif dan inovasi
dasar ANEKA
36
alat pendukung serta konsul untuk persetujuan alat
pendukung pada Pimpinan.
Antisipasi : Penulis terbelih dahulu membuat PPT untuk bahan
edukasi, leaflet, dan koesioner dan kemudian dibawa ke
percetakan untuk dilakukan pencetakan.
37
3. Melakukan koordinasi dengan penanggung jawab program
kespro
38
Tabel 4.3 Koordinasi terkait jadwal kegiatan
a. Target Realisasi
Waktu : 26-27 September 2021
Output / : Menyusun rencana kegiatan edukasi pada remaja
hasil
b. Realisasi
Waktu : 13-14 Oktober 2021
Output / : Konsultasi yang dilakukan menghasilkan penjadwalan kegiatan
waktu edukasi.
39
Kendala : Sulit bertemu karena jadwal piket
a. Taget Realisasi
Waktu : 29-30 September 2021
Output / hasil : Melakukan Edukasi pada siswa-siswi SMP di dalam
kelas
40
b. Realisasi
Waktu : 15-19 Oktober 2021
Output / waktu : Melakukan Edukasi pada siswa-siswi SMP di dalam
kelas
41
Bukti – bukti (Dokumentasi)
Gambar 4.4 Melakukan edukasi kepada siswa dan siswi
42
43
5. Melakukan Evaluasi Terhadap Hasil Kegiatan
Tabel 4.4 Melakukan Evaluasi terhadap siswa-siswi
a. Taget Realisasi
Waktu : 2 – 4 Oktober 2021
Output / hasil : Evaluasi melalui whats up group terkait materi yang
sudah disampaikan
b. Realisasi
Waktu : 21 – 23 Oktober 2021
Output / waktu : Evaluasi melalui whats up group terkait materi yang
sudah disampaikan
44
Kendala : 60% siswa-siswi tidak punya nomor whats up
45
46
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari aktualisasi ini bisa di simpulkan sebagai
seorang ASN dalam bekerja harus menerapkan nilai-nilai Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi sehingga
tugas dan fungsi ASN dapat di jalankan dengan baik misalnya melalui
pemberian Edukasi tentang dampak pernikahan dini di Puskesmas
Pelangan menjadi lebih efektif lagi, dengan Edukasi yang terus diberikan
dan terkontrol tentu akan dapat memberikan dampak yang positif baik
untuk anak,orang tua, dan negara.
B. Saran
Setelah melaksanakan semua kegiatan aktualisasi di SMP dan MTS
di Wilayah kerja Puskesmas Pelangan, ada beberapa saran terkait kegiatan
yang dilaksanakan, antara lain :
1. Bagi organisasi/ Manajemen
a. Melakukan Edukasi dampak pernikahan dini sangat penting
dilakukan guna untuk meningkatkan pemahaman remaja
tentang dampak dan cara pencegahan pernikahan dini.
b. Menambah sarana dan prasarana untuk menunjang pemberian
KIE kepada masyarakat khususnya pendamping pasien.
2. Bagi ASN
a. Penerapan nilai-nilai ANEKA tidak hanya dilaksanakan pada
masa habituasi saja, tetapi terus berkelanjutan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan terhadap masyarakat.
b. ASN harus konsisten dalam menjalankan tugas pokok dan
fungsinya yaitu sebagai pelayan masyarakat.
47
C. Rekomendasi
1. Dalam hal ini Pimpinan Puskesmas Pelangan mendukung program-
program terkait Remaja seperti dengan melibatkan lintas sektor
untuk mengetahui kenaikan pernikahan dini di wilayah kerja
Puskesmas Pelangan sehingga bisa meminimalisir resiko atau
kasus di Puskesmas Pelangan.
2. Edukasi tentang pernikahan dini tidak hanya dilakukan oleh
pemegang program KESPRO tetapi semua tenaga kesehatan untuk
selalu terlibat dalam mengedukasikan terhadap remaja, orang tua,
dan tokoh-tokoh masyarakat setempat.
3. Sarana dan prasarana serta inovasi harus tetap di kembangkan
sehingga remaja tertarik untuk tahu perubahan yang dialami pada
masanya.
48
DAFTAR PUSTAKA
49
Tabel 3.3Timeline Kegiatan Aktualisasi
OKTOBER
SEPTEMBER
No
Kegiatan 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 22
. 1 2 3 4 5 6 7 8 9
7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1
Menyusun
rencana
kegiatan
1
edukasi
pada
remaja.
2 Melakukan
konsultasi
dengan
pimpinan
puskesmas
untuk
meminta
persetujuan
dan
masukan
mengenai
usulan
prosedur
kegiatan
50
edukasi
pada
remaja.
Melakukan
koordinasi
dengan
3 penaggung
jawab
program
kespro.
Edukasi
terkait
dampak
4 pernikahan
dini.
Membuat
laporan
kegiatan
5 pemantaua
n hasil
kegiatan.
51
Hari Minggu atau hari libur
Hari pelaksanaan aktualisasi
52