Anda di halaman 1dari 13

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS PAPUA
PROGRAM STUDI ILMU LINGKUNGAN
PROGRAM PASCASARJANA

UJIAN TENGAH SEMESTER GASAL 2020/2021


STATISTIKA LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI ILMU LINGKUNGAN

1. Apa saja fungsi dan peran statistika dalam penelitian bidang ilmu Lingkungan, dan
jelaskan masing-masing fungsi dan peran tersebut!
Jawaban
Statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan,
penyajian, pengolahan dan analisis data, serta macam teknik analisis data. Statistika
digunakan sebagai cara-cara ilmiah untuk mengumpulkan, menyusun, meringkas dan
menyajikan data penelitian. Lebih lanjut statistika merupakan cara untuk mengolah data
tersebut dan menarik kesimpulan yang teliti dan keputusan yang logik dari pengolahan
data tersebut.
Fungsi statistika dapat dijelaskanseperti berikut:
1. Statistika menggambarkan data dalam bentuk tertentu. Tanpa statistika, data
menjadi kabur dan tidak jelas. Contoh: Beberapa mahasiswa dari 196 orang yang
menempuh ujian statistika dinyatakan lulus. Pernyataan tersebut tidak jelas, agar
menjadi jelas pernyataan dapat diubah menjadi: Sebanyak 182 orang dari 196
orang yang menempuh ujian statistika dinyatakan lulus.
2. Statistika dapat menyederhanakan data yang kompleks menjadi data yang mudah
dimengerti. Data yang kompleks dapat disederhanakan dalam bentuk tabel, grafik,
diagram atau dalam bentuk lain, seperti rerata, persentase, atau koefisien sehingga
mudah dimengerti.
3. Statistika merupakan teknik untuk membuat perbandingan. Dengan
penyederhanaan data dalam bentuk rerata ataupun persentase, suatu kelompok
dengan kelompok lainnya dapat dikelompokkan dengan mudah.
4. Statistika dapat memperluas pengalaman individu. Pengetahuan individu dapat
diperluas dengan cara mempelajari kesimpulan-kesimpulan berdasarkan data
penilaian lain.
5. Statistika dapat mengukur besaran dari suatu gejala. Dengan mempelajari
statistika, berbagai gejala fenomena alamiah dapat dipelajari.
6. Statistika dapat menentukan hubungan antar variabel, pengaruh variabel terhadap
variabel lain. Statistika dapat digunakan misalnya, menentukan hubungan antara
kedalaman suatu danau dengan suhu air; Pengaruh macampupuk terhadap
pertumbuhan tanaman jagung. 
Dalam rangka kegiatan penelitian,seperti yang telah beberapa kali, fungsi dan peranan
statistika digambarkan oleh Guilford seperti berikut: 
1. Statistika memungkinkan pencatatan secara eksak data penelitian.
2. Statistika memandu peneliti menganut tata pikir dan tata kerja yang definit dan
eksak.
3. Statistika menyediakan cara meringkas data ke dalam bentuk yang lebih banyak
artinya dan lebih mudah mengerjakannya.
4. Statistika memberi dasar-dasar untuk menarik kesimpulan melalui proses yang
mengikuti tata cara yang dapat diterima oleh ilmu pengetahuan.
5. Statistika memberi landasan untuk meramalkan secara ilmiah tentang penyebab
sesuatu gejala dalam kondisi yang telah diketahui.
6. Statistika memungkinkan peneliti menganalisis, menguraikan sebab-akibat yang
kompleks dan rumit, yang tanpa statistika akan merupakan peristiwa yang
membingungkan atau yang tak teruraikan.
Fungsi dan peran statistika dalam penelitian bidang ilmu Lingkungan yaitu digunakan
dalam bidang organisasi kesehatan dan keselamatan, badan standar, lembaga penelitian,
otoritas air dan sungai, organisasi meteorologi, perikanan, lembaga perlindungan, dan
masalah risiko, polusi, regulasi dan pengendalian. Statistika lingkungan sangat relevan
dan banyak digunakan dalam industri akademis, pemerintahan, regulasi, teknologi, dan
konsultasi. Aplikasi khusus dari analisis statistika dalam bidang ilmu lingkungan
meliputi analisis risiko gempa bumi, pembuatan kebijakan lingkungan, perencanaan
pengambilan sampel ekologi, forensik lingkungan. 

2. Apa yang menjadi prinsip utama/penting dalam teknik sampling yang harus menjadi
perhatian seorang peneliti?
Jawaban 
Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Tek knik sampling
merupakan cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran
sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat
dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representative.  Untuk
menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik
sampling yang digunakan. 
Prinsip utama dalam Teknik sampling yang harus diperhatikan oleh seorang peneliti,
yaitu:
1. Menentukan tujuan penelitian
2. Menentukan populasi penelitian
3. Menentukan jenis data yang diperlukan
4. Menentukan Teknik sampling yang digunakan
5. Menentukan besarnya sampel (sampel size)
6. Menentukan unit sampel yang diperlukan
7. Memilih sampel 
Dalam suatu penelitian, teknik sampling menjadi salah satu aspek yang penting dan
diperlukan, karena akan menentukan validitas eksternal dari hasil penelitian, dalam arti
menentukan seberapa luas atau sejauh mana keberlakuan atau generalisasi kesimpulan
hasil penelitian. Dengan demikian, kualitas sampling akan menentukan kualitas
kesimpulan suatu penelitian. Oleh karena itu, setiap kelemahan dalam metode sampling
akan menyebabkan kelemahan kesimpulan, kelemahan ramalan atau dalam tindakan
yang mendasarkan pada hasil penelitian tersebut.

3. Dalam menentukan besar sampel yang akan diambil, seorang peneliti perlu terebih
dahulu menetapkan besar nilai alfa (α) atau nilai signifikansi.  Berikanlah alasan
mengapa nilai alfa itu perlu ditetapkan.
Jawaban 
Nilai signifikansi atau nilai alfa (α), merupakan nilai yang menunjukkan besarnya
peluang salah dalam menolak hipotesis nol. Hipotesis nol (H o) adalah suatu hipotesis
yang menyatakan tidak ada perbedaan sesuatu kejadian antara kedua kelompok atau
tidak ada hubungan antara variabel satu dengan variabel yang lain. Berdasarkan
pernyataan tersebut maka nilai alfa (α) perlu ditetapkan karena merupakan batas
toleransi peluang salah dalam menolak hipotesis nol, nilai alfa (α) juga merupakan nilai
batas maksimal kesalahan menolak Ho dan nilai alfa (α) juga dapat diartikan pula
sebagai batas maksimal kita salah menyatakan adanya perbedaan. 
4. Apa yang menjadi alasan sebelum dilakukan penganalisan data, peneliti perlu terlebih
dahulu mengenal jenis data yang dimilikinya.
Jawaban
Hal ini dikarenakan salah satu komponen yang penting dalam penelitian adalah proses
peneliti dalam pengumpulan data. Kesalahan yang dilakukan dalam proses
pengumpulan data akan membuat proses analisis menjadi sulit. Selain itu hasil dan
kesimpulan yang akan didapat pun akan menjadi rancu apabila pengumpulan data
dilakukan tidak dengan benar.
Masing-masing penelitian memiliki proses pengumpulan data yang berbeda, tergantung
dari jenis penelitian yang hendak dibuat oleh peneliti. Pengumpulan data kualitatif
pastinya akan berbeda dengan pengumpulan data kuantitatif. Pengumpulan data
statistik juga tidak bisa disamakan dengan pengumpulan data analisis.
Pengumpulan data penelitian tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Terdapat
langkah pengumpulan data dan teknik pengumpulan data yang harus diikuti. Tujuan
dari langkah pengumpulan data dan teknik pengumpulan data ini adalah demi
mendapatkan data yang valid. Oleh karena itu apabila pengumpulan data yang
dilakukan peneliti sudah tepat, peneliti akan mengetahui jenis data yang dimiliki
sehingga dalam menganalisis data yang diperoleh akan sesuai dengan jenis data yang
dimilikinya hasil dan kesimpulan penelitian pun tidak akan diragukan kebenarannya.

5.   Diperoleh data nilai hasil ujian Statistika dari mahasiswa selama tiga angkatan Program
Pascasarjana Universitas Pelangi sebagai berikut:
N NAMA JK AM NILAI N NAMA JK AM NILAI
O O
1. Abram L 201 75 26. Dwi L 2017 69
9
2. Aci P 201 64 27. Endang P 2017 76
9
3. Agnes P 201 81 28. Ernawati P 2019 72
7
4. Amir L 201 83 29. Ersa P 2018 91
9
5. Ana P 201 92 30. Esraim L 2018 88
8
6. Andi L 201 65 31. Epirin P 2019 81
8
7. Apolos L 201 78 32. Erlina P 2018 86
8
8. Azer L 201 83 33. Erwin L 2019 89
9
9. Badu L 201 79 34. Fabilous L 2017 74
7
10. Bari L 201 69 35. Febrina P 2019 77
8
11. Basnawi P 201 91 36. Febrisa P 2019 69
7
12. Betty P 201 83 37. Foni P 2017 74
7
13. Bravo L 201 87 38. Gandawati P 2018 81
9
14. Bruri L 201 68 39. Gerdano L 2018 83
8
15. Caca P 201 92 40. Hasbulah L 2019 74
8
16. Carlina P 201 81 41. Hendrik L 2017 79
9
17. Cardini P 201 79 42. Henny P 2019 85
9
18. Cebri P 201 84 43. Ina P 2019 91
7
19. Cendrawati P 201 77 44. Irawati P 2019 82
8
20. Coni P 201 87 45. Jacquiline P 2018 85
9
21. Costan L 201 79 46. Jecky L 2017 77
7
22. Costarica P 201 81 47. Kelly L 2018 73
7
23. Dave L 201 93 48. Mina P 2018 82
9
24. Denis L 201 82 49. Nani P 2017 74
9
25. Dewi P 201 87 50. Susilo Joko L 2019 88
8
Keterangan:
 JK = Jenis Kelamin;  L = Laki-laki;   P = Perempuan
 AM = Angkatan Masuk
Berdasarkan data di atas, buatlah beberapa pengolahan data sbb:
a. Buatlah sebuah TABEL yang memperlihatkan hubungan antara JK, AM dan Nilai,
ambilah kesimpulan yang diperoleh dari Tabel tersebut
b. Buatlah Tabel Frekuensi untuk semua angkatan dan tiap-tiap angkatan, dan sajikan
setiap tabel frekuensi itu dalam diagram, dan tariklah kesimpulan baik dari tabel
maupun diagram yang dibuat.
Jawaban
a. Hubungan antara jenis kelamin, Angkatan masuk dan nilai
Jenis Kelamin AM NILAI
L P
0 1 2017 81
1 0 2017 79
0 1 2017 91
0 1 2017 83
0 1 2017 84
1 0 2017 79
0 1 2017 81
1 0 2017 69
0 1 2017 76
1 0 2017 74
0 1 2017 74
1 0 2017 79
1 0 2017 77
0 1 2017 74
6 8 Total Mahasiswa

Nilai maksimum yang diperoleh pada angkatan 2017 adalah 91dan nilai minimumnya
yaitu 69. Hasil korelasi (hubungan) antara jenis kelamin perempuan dan nilai ujian
statistika yaitu 0,412. Hasil korelasi (hubungan) antara jenis kelamin laki-laki dan
nilai ujian statistika, yaitu -0,412. Maka, kesimpulannya untuk hubungan antara jenis
kelamin perempuan dengan nilai ujian statistika di data yang telah di hitung adalah
sedang korelasinya, sedangkan untuk nilai korelasi antara jenis kelamin laki-laki
dengan nilai ujian statistika di data yang telah di hitung adalah sangat lemah
korelasinya
Jenis Kelamin AM NILAI
L P
0 1 2018 85
1 0 2018 73
0 1 2018 82
0 1 2018 81
1 0 2018 83
0 1 2018 86
0 1 2018 91
1 0 2018 88
0 1 2018 87
0 1 2018 77
1 0 2018 69
0 1 2018 92
1 0 2018 65
1 0 2018 68
0 1 2018 92
6 9 Total Mahasiswa

Nilai maksimum yang di peroleh pada angkatan 2018 adalah 92 dan nilai minimum
adalah 65. Hasil korelasi (hubungan) antara jenis kelamin perempuan dan nilai ujian
statistika yaitu 0,655. Hasil korelasi (hubungan) antara jenis kelamin laki-laki dan
nilai ujian statistika, yaitu -0,655. Maka, kesimpulannya untuk hubungan antara jenis
kelamin perempuan dengan nilai ujian statistika di data yang telah di hitung adalah
kuat korelasinya, sedangkan untuk nilai korelasi antara jenis kelamin laki-laki dengan
nilai ujian statistika di data yang telah di hitung adalah sangat lemah korelasinya

Jenis Kelamin AM NILAI


L P
0 1 2019 87
0 1 2019 81
0 1 2019 79
1 0 2018 78
1 0 2019 83
1 0 2019 75
0 1 2019 64
1 0 2019 83
1 0 2019 87
1 0 2019 93
1 0 2019 82
0 1 2019 72
0 1 2019 81
1 0 2019 89
0 1 2019 77
0 1 2019 69
0 1 2019 85
0 1 2019 91
0 1 2019 82
1 0 2019 88
1 0 2019 74
10 11 Total Mahasiswa

Nilai maksimum yang di peroleh pada angkatan 2019 adalah 93 dan nilai minimum
adalah 69. Hasil korelasi (hubungan) antara jenis kelamin perempuan dan nilai ujian
statistika yaitu -0,298. Hasil korelasi (hubungan) antara jenis kelamin laki-laki dan
nilai ujian statistika, yaitu 0,298. Maka, kesimpulannya untuk hubungan antara jenis
kelamin perempuan dengan nilai ujian statistika di data yang telah di hitung adalah
sangat lemah korelasinya, sedangkan untuk nilai korelasi antara jenis kelamin laki-laki
dengan nilai ujian statistika di data yang telah di hitung adalah lemah korelasinya

b. Tabel frekuensi untuk semua Angkatan

Kelas Interval Nilai Tepi Kelas Frekuensi %

1 64 - 68 63.5 3 6
2 69 - 73 68.5 5 10
3 74 - 78 73.5 10 20
4 79 - 83 78.5 16 32
5 84 - 88 83.5 9 18
6 89 - 93 88.5 7 14
Total Mahasiswa 50 100
Kesimpulan
Nilai maksimum hasil ujian statistika untuk Angkatan 2017-2019 yaitu 93 dan nilai
minimum nya yaitu 64.
Frekuensi Hasil Ujian Statistika Angkatan 2017-2019

16
14
12
FREKUENSI
10
8
6
4
2
0
64-68 69-73 74-78 79-83 84-88 89-93

INTERVAL

Kesimpulan
Dari diagram diatas dapat terlihat jumlah mahasiswa yang mendapat hasil ujian
statistika dengan interval 79-83 jauh lebih tinggi dibanding dengan kelas interval
lainnya.

Tabel Frekuensi Angkatan 2017

Nilai Tepi
Kelas Interval Frekuensi %
Kelas
1 69 - 72  68,5 1 7,14
2 73 - 76  72,5 4 28,57
3 77 - 80  76,5 4 28,57
4 81 - 84  80,5 4 28,57
5 85 - 88  84,5 0 0,00
6 89 - 92  87,5 1 7,14
Total Mahasiswa 14 100
Kesimpulan
Nilai maksimum hasil ujian statistika untuk Angkatan 2017 yaitu 91 dan nilai minimum nya
yaitu 69
Frekuensi Hasil Ujian Statistika Angkatan 2017
4
3.5
3
2.5
Frekuensi

2
1.5
1
0.5
0
69-72 73-76 77-80 81-84 85-88 89-92

Interval

Kesimpulan
Dari diagram diatas dapat terlihat bahwa jumlah mahasiswa yang mendapat hasil
ujian statistika dengan interval 69-72 dan interval 89-92 jauh lebih rendah dibanding
dengan kelas interval lainnya.

Tabel Frekuensi Angkatan 2018

Kelas Interval Nilai Tepi Kelas frekuensi %


1 65 - 70 64,5 3 18,75
2 71 - 76 70,5 2 12,50
3 77 - 82 76,5 3 18,75
4 83 - 88 82,5 5 31,25
5 89 - 94 88,5 3 18,75
Total Mahasiswa 16 100

Kesimpulan
Nilai maksimum hasil ujian statistika untuk Angkatan 2018 yaitu 92 dan nilai minimum nya
yaitu 65
Frekuensi Hasil Ujian Statistika Angkatan 2018

5
4.5
4
3.5
Frekuensi 3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
65-70 71-76 77-82 83-88 89-94

Interval

Kesimpulan
Dari diagram diatas dapat terlihat bahwa jumlah mahasiswa yang mendapat hasil
ujian statistika dengan interval 83-88 jauh lebih tinggi dibanding dengan kelas interval
lainnya.

Tabel Frekuensi Angkatan 2019

Kela
s Interval Nilai Tepi Kelas Frekuensi %
1 64 - 68 63,5 1 5
2 69 - 73 68,5 2 10
3 74 - 78 73,5 3 15
4 79 - 83 78,5 7 35
5 84 - 88 83.5 4 20
6 89 - 93 88,5 3 15
Total Mahasiswa 20 100

Nilai maksimum hasil ujian statistika untuk Angkatan 2018 yaitu 93 dan nilai minimum nya
yaitu 65
Frekuensi Hasil Ujian Statistika Angkatan 2019

7
6
5
Frekuensi

4
3
2
1
0
64-68 69-73 74-78 79-83 84-88 89-93

Interval

Kesimpulan
Dari diagram diatas dapat terlihat bahwa jumlah mahasiswa yang mendapat hasil
ujian statistika dengan interval 79-83 jauh lebih tinggi dibanding dengan kelas interval
lainnya.

6.  Seorang peneliti hendak menguji tingkat kepuasan masyarakat dengan skala Lickert terhadap
sebuah program pemerintah dalam menata kawasan pemukiman di pesisir teluk Dore.  Untuk
itu dibuatlah sebuah kuisioner untuk menilai respon kepuasan masyarakat pesisir teluk dalam
skala respon sbb: 
1= Sangat tidak puas
2 = Tidak Puas
3 = Biasa-biasa saja
4 = Puas
5 = Sangat Puas
Nomor Skor Nomor Skor Nomor Skor Nomor Skor
Responde Penilaia Responde Penilaia Responde Penilaia Responde Penilaia
n n n n n n n n
1 2 11 5 21 2 31 5
2 2 12 4 22 1 32 4
3 4 13 4 23 3 33 5
4 5 14 5 24 3 34 4
5 2 15 4 25 3 35 4
6 5 16 5 26 5 36 3
7 5 17 5 27 4 37 4
8 5 18 5 28 5 38 5
9 4 19 2 29 5 39 5
10 5 20 1 30 5 40 4
Bagaimana kesimpulan yang dapat diambil oleh peneliti tentang tanggapan masyarakat
terhadap program pemerintah dalam menata kawasan pemukiman di Teluk Dore itu?
Jawaban
Respon Jumlah Responden Presentase
Kepuasan Yang Memilih
Sangat tidak puas 2 5%
Tidak Puas 5 12,5%
Biasa-biasa saja 4 10%
Puas 11 27,5%
Sangat Puas 18 45%

Kesimpulan:
Hasil penelitian yang diperoleh yaitu 45% masyarakat puas akan program pemerintah
dalam menata kawasan pemukiman di pesisir teluk Dore diperoleh sedangkan 5%
masyarakat sangat tidak puas akan program pemerintah dalam menata kawasan pemukiman
di pesisir teluk Dore. 

Anda mungkin juga menyukai