Anda di halaman 1dari 6

UJIAN TENGAH SEMESTER

SEMESTER GASAL 2020/2021


Mata Kuliah : PEMBANGUNAN DAN LINGKUNGAN
1. Jelaskan hubungan antara pembangunan dan lingkungan
Jawaban
Pembangunan dan lingkungan mempunyai hubungan yang erat saling terkait dan saling
mempengaruhi satu sama lain. Pembangunan dalam hal ini berupa kegiatan usaha maupun
kegiatan untuk hajat hidup orang banyak, membutuhkan faktor lingkungan baik lingkungan
alam maupun lingkungan sosial sebagai unsur produksi baik secara langsung maupun tidak
langsung. Lingkungan alam menjadi pemasok sumberdaya alam yang akan diproses lebih
lanjut guna memenuhi kebutuhan manusia, sedangkan lingkungan sosial menyediakan
sumberdaya manusia sebagai pelaku pembangunan. Sebaliknya lingkungan membutuhkan
pembangunan untuk bisa memberikan nilai guna atau manfaat yang dapat diukur secara
ekonomi. Demikian pula lingkungan sosial juga membutuhkan pembangunan guna
mendapatkan manfaat untuk kehidupan yang lebih baik. Kegiatan pembangunan yang
menghasilkan berbagai produk baik barang dan jasa telah memberikan manfaat bagi
kesejahteraan, kemudahan, dan kenyamanan bagi kehidupan manusia diberbagai bidang.
Namun demikian, dalam kaitan dengan lingkungan alam, ancaman datang dari dua sumber
yakni polusi dan deplesi sumberdaya alam. Polusi berkaitan dengan kontaminasi lingkungan
oleh industri, sedangkan deplesi sumberdaya alam bersumber dari penggunaan sumber
sumber yang terbatas jumlahnya.
Pertumbuhan pembangunan di satu sisi akan memberikan kontribusi positif terhadap
taraf hidup masyarakat. Namun di sisi lain akan berakibat menurunnya fungsi lingkungan.
Alih fungsi lahan untuk pembangunan secara langsung akan mengurangi luas lahan hijau,
baik lahan pertanian maupun kawasan hutan yang merupakan penghasil oksigen. Sementara
meningkatnya pemakaian bahan bakar fosil sebagai sumber energi justru menyumbang gas
karbon yang akhirnya berdampak pada perubahan iklim yang terjadi karena efek rumah kaca.
Kontradiksi antara kepentingan pembangunan dan kepentingan pelestarian fungsi lingkungan
ini memerlukan upaya dan langkah nyata agar keduanya dapat dilakukan secara seimbang
dan harmonis, sesuai amanat pembangunan berkelanjutan yakni pembangunan dengan
memperhatikan tiga pilar utama yakni ekonomi, lingkungan, dan sosial. Dengan kata lain,
pembangunan harus dilaksanakan sejalan dengan penerapan upaya-upaya pengelolaan
lingkungan sehingga dampak yang timbul akibat pelaksanaan program pembangunan tidak
menyebabkan menurunnya kualitas lingkungan sehingga menjamin keberlanjutan dari proses
pembangunan itu sendiri.

2. Jelaskan apa yang dimaksud


a. Rapid Economic Growth
Jawaban
Economic growth atau pertumbuhan ekonomi merupakan proses kenaikan output
per kapita yang dimiliki suatu negara dalam jangka panjang atau perubahan tingkat
kegiatan ekonomi suatu negara yang terjadi dalam periode tertentu atau akumulasi
dari tahun ke tahun. Economic growth juga di definisikan sebagai proses perubahan
kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang
lebih baik dalam periode tertentu. Disamping itu, economic growth dapat diartikan
juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang
diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Adanya, economic
growth atau pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan
ekonomi dalam kehidupan masyarakat.
Rapid Economic Growth merupakan keadaan dimana pertumbuhan ekonomi terjadi
secara pesat hal ini bisa disebabkan oleh peningkatan dalam hal perdagangan,
ataupun tingkat pertumbuhan GDP (Gross Domestik Product atau Produk Domestik
Bruto) yang tinggi yang diperoleh dalam kondisi tingkat investasi yang rendah
dalam GDP. Sebagai contoh sejak berdirinya Orde Baru hingga awal 1980-an.
Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang cepat (Rapid Economic Growth)
dalam waktu yang lama bersamaan dengan peningkatan dramatis dalam nilai tukar.
b. One Digit Inflation Rate
Jawaban
Infilation Rate atau tingkat perubahan harga; dua indikasi utama dalam perhitungan
tingkat perubahan inflasi berupa indeks harga konsumen dan indeks harga produsen
yang mengikuti perubahan harga yang dibayar oleh konsumen dan produsen. One
Digit Inflation Rate disebut juga inflasi satu digit (single digit inflation), yaitu
inflasi di bawah 10%. Inflasi ini masih dianggap normal. Dalam rentang inflasi ini,
orang masih percaya pada uang dan masih mau memegang uang.
c. Full Employment
Jawaban
Full Employment (Lapangan kerja penuh) berarti suatu perekonomian
memanfaatkan sepenuhnya sumber daya produktifnya. Pada kondisi ini, ekonomi
menghasilkan pada output potensial, dan tingkat pengangguran berada pada tingkat
alami. Ketika full employment, setiap pekerja yang tersedia untuk bekerja memiliki
pekerjaan. Dalam hal ini, semua orang dalam angkatan kerja memiliki pekerjaan
sekarang. Tingkat pengangguran tidak bisa turun tanpa menimbulkan tekanan
inflasi. Pada Full Employment (pekerjaan penuh) tidak berarti nol
pengangguran. Tingkat pengangguran tidak menjadi nol karena faktor struktural
dan friksional. Hanya pengangguran siklis yang bisa mencapai nol persen.

3. Untuk kondisi di Provinsi Papua Barat, jelaskan upaya Revitalisasi sektor:


Revitalisasi adalah suatu proses atau cara dan perbuatan untuk menghidupkan kembali
suatu hal yang sebelumnya terberdaya sehingga revitalisasi berarti menjadikan sesuatu
atau perbuatan untuk menjadi vital, sedangkan kata vital mempunyai arti sangat penting
atau sangat diperlukan sekali untuk kehidupan dan sebagainya. Sehingga secara umum
pengertian dari revitalisasi merupakan usaha-usaha untuk menjadikan sesuatu itu
menjadi penting dan perlu sekali.
Revitalisasi perkebunan, perikanan dan kehutanan bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan petani dan nelayan dan menyumbang terhadap pertumbuhan produk
domestik bruto (PDB), ekspor nonmigas, serta penyerapan tenaga kerja nasional. Sektor
ini juga berperan besar terhadap ketersediaan bahan pangan bagi masyarakat,
pengembangan wilayah, dan pertumbuhan ekonomi di daerah.
a. Sektor perkebunan: kelapa sawit
Jawaban
Untuk mempercepat revitalisasi perkebunan ini telah dikeluarkan Peraturan Menteri
Keuangan No. 117/PMK.06/2006 tentang Kredit Pengembangan Energi Nabati dan
Revitalisasi Perkebunan. Subsidi bunga yang disediakan tersebut akan dilaksanakan
oleh Bank Rakyat Indonesia, Bank Mandiri, BNI-46, Bank Bukopin, Bank Nagari,
dan Bank Sumut. Pelaksanaan revitalisasi perkebunan yang dimulai sejak akhir
tahun 2006, pada tahun 2007 ini sudah berhasil diseleksi perusahaan inti dan
pekebun rakyat yang akan melakukan peremajaan dan perluasan kebun untuk ketiga
komoditas sebesar 90,6 ribu ha. Perluasan kebun ini diutamakan dilakukan pada
lahan-lahan yang sudah memiliki izin usaha tetapi tidak pernah dimanfaatkan
sehingga tidak mengkhawatirkan pembukaan hutan baru dan degradasi hutan.
Pemerintah Provinsi Papua Barat sedang evaluasi perizinan perkebunan kelapa
sawit. Evaluasi mulai pada 2018 dengan target selesai akhir 2020. Hasil evaluasi ini
akan jadi dasar bagi bupati dan gubernur untuk mencabut atau meneruskan izin
perusahaan-perusahaan kelapa sawit. Kepala Bidang Perkebunan, Dinas Tanaman
Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Papua Barat menyatakan, sampai 2019 ada
18 perusahaan sudah mendapat izin usaha perkebunan (IUP) di Papua Barat dengan
luas 490.191 hektar. Empat perusahaan sudah melakukan produksi, lima perusahan
lainnya berada pada tahap menanam, sisanya, belum mulai. Dari sembilan
perusahaan yang beroperasi, baru satu mendapat sertifikat Indonesian Sustainable
Palm Oil (ISPO). Ada 5.000 hektar kebun plasma akan diremajaka eks PTPN II
terletak di Distrik Warmare, Prafi dan Masni, Manokwari. Capaian sementara dari
proses evaluasi ini, adalah data legalitas izin dan perkembangan operasi perusahaan.
Pemprov Papua Barat juga berkoordinasi dan tukar menukar data dengan Kantor
Pajak Papua dan Maluku untuk mengecek optimalisasi pendapatan negara
perkebunan ini.

b. Sektor kehutanan
Jawaban
Untuk meningkatkan kualitas pertumbuhan kehutanan, dilakukan kebijakan
revitalisasi kehutanan yang dititikberatkan pada upaya revitalisasi industri
kehutanan, terutama melalui pembangunan hutan tanaman industri dan peningkatan
produksi hasil hutan nonkayu. Langkah-langkah yang ditempuh adalah (1)
revitalisasi industri kehutanan; (2) pemberdayaan masyarakat di dalam dan sekitar
hutan; (3) rehabilitasi dan pemulihan cadangan sumber daya alam; dan (4)
pelindungan dan konservasi sumber daya alam. Revitalisasi industri kehutanan
dititikberatkan pada pembangunan hutan tanaman industri, pemanfaatan hasil hutan
bukan kayu, dan peningkatan pemanfaatan jasa lingkungan.
Upaya Revitalisasi sektor kehutanan di Provinsi Papua Barat terdiri atas
Inventarisasi berkala wilayah kelola serta penataan hutannya, Pemanfaatan hutan
pada wilayah tertentu, Pembinaan dan pemanfaatan (Controlling) pada areal KPHP,
Penyelenggaraan rehabilitasi pada areal di luar ijin, Pembinaan dan pemantauan
(controling) pelaksanaan rehabilitasi, Penyelenggaraan perlindungan hutan dan
konservasi alam, Penyelenggaraan koordinasi dan sikronisasi antara pemegang ijin,
Koordinasi dan sinergi dengan instansi dan Stakeholders, Penyediaan dan
Peningkatan kapasitas SDM, Penyediaan pendanaan, Penyediaan sarana dan
prasarana, Pengembangan database, Rasionalisasi wilayah kelola, Review Rencana
Pengelolaan (minimal 5 tahun sekali), Pengembangan investasi, dan kegiatan lain
yang relevan.

c. Sektor perikanan
Jawaban
Kebijakan peningkatan produksi perikanan dilakukan dengan pendayagunaan
sumber daya perikanan yang tepat untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi
nasional dan pemerataan kesejahteraan masyarakat. Dalam pelaksanaannya,
kebijakan pembangunan untuk perikanan-tangkap ditekankan pada pengembangan
perikanan-tangkap di perairan/kawasan yang masih belum/kurang dimanfaatkan,
seperti sumber daya ikan laut dalam, laut lepas, dan zona ekonomi eksklusif (ZEE);
dan pengendalian penangkapan di perairan/kawasan telah mengalami overfishing.
Untuk perikanan budi daya, kebijakan pembangunan lebih ditekankan pada
pengembangan dan menata kembali perikanan budidaya melalui pola budidaya
yang lebih efisien, berdaya saing, dan berwawasan lingkungan. Kebijakan
peningkatan mutu perikanan dilakukan melalui pengembangan dan rehabilitasi
sarana dan prasarana produksi serta pengolahan hasil; melalui pengembangan dan
peningkatan mutu produk perikanan, baik dalam proses produksi maupun
pengolahannya.
Pengelolaan perikanan di kawasan konservasi perairan (KKP) Provinsi Papua Barat
menjadi salah satu upaya revitalisasi di Provinsi Papua Barat. Pemprov Papua Barat
terus aktif melibatkan seluruh kabupaten dan kota agar bisa segera menerapkan
pengelolaan yang terintegrasi. Kepala Bidang Pengelolaan Ruang Laut dan
Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi Papua Barat meminta semua pelaku perikanan di Papua Barat untuk bisa
meninggalkan praktik perikanan yang eksploitatif dan segera beralih ke praktik
perikanan yang modern dan memikirkan keberlanjutan sumber daya yang ada.

4. Jelaskan hubungan antara Full Employment, Economic Growth serta dampak terhadap
inflasi.
Jawaban
Hubungan Full Employment dan inflasi yaitu apabila inflasi timbul karena adanya
permintaan keseluruhan yang tinggi di satu pihak, di pihak lain kondisi produksi telah
mencapai kesempatan kerja penuh (full employment), akibatnya adalah sesuai dengan
hukum permintaan, bila permintaan banyak sementara penawaran tetap, maka harga
akan naik. Dan bila hal ini berlangsung secara terus-menerus akan mengakibatkan
inflasi yang berkepanjangan. Oleh karena itu, untuk mengatasinya diperlukan adanya
pembukaan kapasitas produksi baru dengan penambahan tenaga kerja baru.
Berdasarkan hasil riset oleh Robert J. Barro, pada NBER Working Paper 5329 (1995)
mengenai Inflation and Economic Growth, menunjukkan bahwa hubungan antara
economic growth dan inflasi yaitu inflasi memiliki pengaruh negatif dan signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi (Economic Growth). Barro menyimpulkan bahwa
semakin tinggi tingkat inflasi akan berdampak pada lebih rendahnya pertumbuhan
ekonomi dan investasi (dalam rasio investasi terhadap Gross Domestik Product) dalam
jangka panjang. Walaupun relatif kecil dampak negatif inflasi terhadap pertumbuhan
ekonomi, namun dalam jangka panjang akan memberikan dampak yang cukup
substantif terhadap kemakmuran masyarakat. Misalnya dengan perubahan regim
kebijakan moneter yang menyebabkan perubahan rata-rata laju inflasi 10% akan
menyebabkan turunnya level GDP riil antara 4 sampai 7 persen. Hal ini
mengindikasikan kebutuhan untuk kebijakan stabilitas harga dalam perekonomian.
Hubungan antara economic growth dan inflasi bukan hanya memiliki pengaruh negatif
namun salah satu indikator penting untuk menganalisis perekonomian suatu negara
adalah dengan inflasi, terutama berkaitan dengan dampak yang luas terhadap variabel
makroekonomi agregat seperti pertumbuhan ekonomi. Inflasi yang stabil merupakan
prasyarat bagi pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan dan akan memberikan
manfaat bagi kesejahteraan masyarakat. Pengendalian inflasi penting dilakukan karena
inflasi yang tinggi dan tidak stabil memberikan dampak negatif terhadap kondisi sosial
ekonomi masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai