Uts + 2 Hukum Dan Kebijakan Lingkungan
Uts + 2 Hukum Dan Kebijakan Lingkungan
UTS + 2
1. Berdasarkan gambar
Dari gambar tersebut dapat diketahui bahwa ciri yang penting dalam populasi adalah
adanya struktur umur anggota populasi tersebut. Hal ini dikarenakan umur dalam suatu
populasi sangat penting karena dapat memberikan gambaran sifat individu yang ada di
dalam populasi tersebut. Terutama hal-hal yang berhubungan dengan angka kematian,
kelahiran, migrasi, potensi kerja dan nilai sosial-ekonomi serta budayanya.
2. Menurut teori pulau biogeografi bahwa jumlah jenis yang terdapat dalam sebuah
wilayah berkaitan erat dengan luas wilayah yang menjadi habitat jenis itu, maksud
dari teori ini yaitu suatu luasan hanya dapat mendukung sejumlah tertentu spesies yang
dapat hidup di suatu habitat. Ketika luas habitat alami suatu pulau berkurang, maka
pulau/luasan tersebut hanya mampu mendukung spesies sebanyak yang hidup pada
pulau/luasan yang lebih kecil ukurannya. Pada umumnya hubungan antara luas area
pulau/luasan dengan jumlah spesies penghuninya diistilahkan dengan species area
relationship. Berdasarkan gambar yang ada,
Maka besar kecilnya ukuran pulau/luasan akan berpengaruh terhadap tingkat
endemisme spesies setempat. Ini berarti bahwa pulau-pulau besar memiliki jumlah
spesies dengan tingkat endemisme yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan yang
kecil.
Keterangan
K = Daya dukung lahan (orang/ha)
Asi = Luas lahan pertanian tanaman pangan si (ha)
Ysi = Produktifitas bersih jenis tanaman pangan si (kkal/ha/tahun)
Csi = Tingkat konsumsi minimum untuk masing-masing jenis tanaman pangan
dalam menu penduduk (kkal keseluruhan)
R = Kebutuhan kalori rata-rata per orang dalam setahun (kkal/orang/tahun
c) Rumus formula Manik
f = (wbl × sbl) + (wveg × sveg) + (wpl × spl)
Keterangan:
wbl = bobot bentang lahan
sbl = skor bentang lahan
wveg = bobot vegetasi
sveg = skor vegetasi
wpl = bobot penutupan lahan
spl = skor penutupan lahan
Berdasarkan Dede Setiadi (2015) dan gambar yang ada dapat diketahui bahwa
1) kualitas lingkungan buruk atau menurun. Hal ini dapat terjadi karena sejak
awal pembangunan/ proyek sampai kegiatan berjalan (tahap operasional),
uapaya pengandalian dampak lingkungan tidak direncanakan atau dilakukan
oleh pemrakarsa. Jadi selama kegiatan berjalan kualitas lingkungan akan terus
menurun. 2) kualitas lingkungan mula-mula buruk, kemudian baik. Kondidi ini
terjadi sejak awal pembangunan/proyek sampai operasional, pengendalian
dampak lingkungan tidak dilakukan oleh pemrakarsa. Seiring meningkatnya
kepedulian masyarakat terhadap lingkungan atau diterapkannya peraturan
perundang-undangan tentang lingkungan, pemrakarsa terpaksa mencegah
perusakan dan pencemaran lingkungan. 3) Kualitias lingkungan baik, hal ini
dapat terjadi karena perencanaan kegiatan/proyek biaya lingkungan sudah
dimasukan dalam anggaran pembangunan. Jadi, sejak awal pembangunan
sampai selama proyek beroperasi, dampak lingkungan ditangai dengan serius
dan dilakukan secara kontinu.