Anda di halaman 1dari 25

KEPERAWATAN GERONTIK

ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA DENGAN MASALAH

GANGGUAN KONSEP DIRI

(HARGA DIRI, IDEAL DIRI, BODY IMAGE)

Disusun oleh :

1. Dindah Daristya (0117041)


2. Rachmad Noer Saputra (0117058)

PRODI S1 KEPERAWATAN

STIKES DIAN HUSADA MOJOKERTO

2020

[Type text] Page 1


LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini kami menyatakan bahwa:

Kami mempunyai kopi dari makalah ini yang bisa kami reproduksi jika makalah yang
dikumpulkan hilang atau rusak.

Makalah ini adalah hasil karya kami sendiri dan bukan merupakan karya orang lain kecuali
yang telah ditulis kan dalam referensi, serta tidak ada seorangpun yang membuatkan makalah
ini untuk kami.

Jika dikemudian hari terbukti adanya ketidakjujuran akademik, kami bersedia mendapatkan
sangsi sesuai peraturan yang berlaku.

Mojokerto, 09 Oktober 2020

Nama Nim Tanda Tangan Mahasiswa

1. Dindah Daristya (0117041)

2. Rachmad Noer Saputra (0117058)

[Type text] Page 2


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT,karena atas rahmat dan karunia-Nya
kami berhasil menyelesaikan penulisan makalah dengan judul ” sejarah dan perkembangan
home care di dunia dan di Indonesia , dan model teori keperawatan yang berkaitan dengan home
care ”. Dalam penyusunan makalah ini, kami mendapatkan banyak bimbingan dan dukungan
dari ibu Hartin Suidah, S.Kep., Ns., M.Kes. selaku fasilitator dalam materi yang dibahas pada
makalah ini. Dan tidak lupa anggota kelompok yang ikut serta dalam penyelesaian makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk perkembangan wawasan serta pengetahuan
pembaca.

Mojokerto, 09 OKTOBER 2020

[Type text] Page 3


DAFTAR ISI

Cover ............................................................................... 1
Lembar Pernyataan ............................................................................... 2
Kata Pengantar ............................................................................... 3
Daftar isi ............................................................................... 4
BAB I KONSEP MEDIS ............................................................................... 5
BAB II ASKEP KASUS ............................................................................... 10
BAB III PENUTUP

 Kesimpulan ............................................................................... 25

Daftar Pustaka ............................................................................... 26

BAB I

KONSEP MEDIS

A. Definisi

[Type text] Page 4


Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang
diketahui individu tentang dirinya sendiri dan untuk mempengaruhi individu
dalam berhubungan dengan orang lain serta cara individu memandang dirinya
secara utuh
baik secara fisikal, emosional intelektual , sosial dan spiritual. Konsep diri juga
dapat didefinisikan sebagai keyakinan, pandangan atau penilaian seseorang
terhadap dirinya sendiri dan kemampuan untuk menilai orang atau benda lain
seperti menilai dirinya sendiri.Menurut Hurlock (1978:237), pemahaman atau
gambaran seseorang mengenai dirinya dapat dilihat dari dua aspek, yaitu aspek
fisik dan aspek psikologis. Gambaran fisik diri meliputi penampilan, kesesuaian
dengan seks atau jenis kelamin, perilaku, dan gengsi yang diberikan tubuhnya di
mata orang lain. Sedangkan gambaran psikis diri atau psikologis terdiri dari
konsep individu tentang kemampuan dan ketidakmampuan, harga diri dan
bagaimana berhubungan dengan orang lain.
Konsep diri dapat berkembang menjadi 2 aspek yaitu positif dan negative.
Konsep diri akan berkembang positif jika seseorang dapat memperlakukan dirinya
secara positif dalam segi apapun, selalu berfikir positif tentang dirinya sendiri.
Misalnya yakin akan kemampuan dirinya sendiri, dengan seseorang itu yakin
akan dirinya sendiri maka seseorang akan terlihat optimis dan percaya diri dalam
menghadapi segala hal. Sedangkan jika konsep diri dikembangkan dengan sesuatu
yang negative akan berdampak negative pula pada diri sendiri. Misalnya, jika
seseorang selalu menanamkan rasa rendah diri dan tidak percaya diri maka
konsep diri yang muncul pada dirinya adalah selalu malu, merasa dirinya lemah,
selalu gagal dan terlihat menarik diri. Jadi konsep diri merupakan persepsi
seseorang terhadap dirinya secara menyeluruh.
Gangguan konsep diri adalah suatu kondisi dimana individu mengalami
kondisi pembahasan perasaan, pikiran atau pandangan dirinya sendiri yang
negative. Dimana individu tidak bisa menguasai dirinya sendiri meliputi ide,
pikiran dan perasaannya untuk berhubungan dengan diri sendiri dan orang lain.
Gangguan Konsep diri : Kekacauan yang terjadi pada individu dalam melihat citra
tubuh, penampilan peran atau identitas personalnya.
Gangguan konsep diri paling banyak dialami oleh lansia karena pada lansia
seseorang sudah mulai kehilangan konsep dirinya. Jika seseorang yang masih
muda
sudahmengalami gangguan konsep diri itu menandakan seseorang tersebut
mengalami gangguan pada jiwanya.

B. Macam-macam konsep diri


 Citra Diri

[Type text] Page 5


Gambaran diri atau citra diri adalah sikap seseorang terhadap tubuhnya
secara sadar dan tidak sadar. Sikap ini mencakup persepsi dan perasaan
tentang ukuran, bentuk, fungsi penampilan dan potensi tubuh saat ini dan
masa lalu yang secara berkesinambungan dimodifikasi dengan pengalaman
baru setiap individu (Stuart and Sundeen , 1991).
Gambaran diri ( Body Image ) berhubungan dengan kepribadian. Cara
individu memandang dirinya mempunyai dampak yang penting pada aspek
psikologinya. Pandangan yang realistis terhadap dirinya manerima dan
mengukur bagian tubuhnya akan lebih rasa aman, sehingga terhindar dari rasa
cemas dan meningkatkan harga diri (Keliat, 1992).
 Ideal Diri
Ideal diri adalah persepsi individu tentang bagaimana ia harus berperilaku
berdasarkan standart, aspirasi, tujuan atau penilaian personal tertentu (Stuart
and Sundeen ,1991). Ideal diri akan mewujudkan cita-cita, nilai-nilai yang
ingin dicapai. Ideal diri akan mewujudkan cita–cita dan harapan pribadi
berdasarkan norma sosial (keluarga budaya) dan kepada siapa ingin
dilakukan.
 Harga Diri
Harga diri adalah penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai dengan
menganalisa seberapa jauh prilaku memenuhi ideal diri (Stuart and Sundeen,
1991).

C. Ciri-ciri Konsep Diri


Ciri-ciri Konsep Diri yang Positif
o Mempunyai penerimaan diri yang baik.
o Mengenal dirinya sendiri dengan baik.
o Dapat memahami dan menerima fakta-fakta yang nyata tentang dirinya.
o Mampu menghargai dirinya sendiri.
o Mampu menerima dan memberikan pujian secara wajar.
o Mau memperbaiki diri kearah yang lebih baik.
o Mampu menempatkan diri di dalam lingkungan.

Ciri-ciri Konsep Diri yang Negatif

o Peka terhadap kritik.


o Responsif terhadap pujian.
o Hiperkritis; individu selalu mengeluh, mencela dan meremehkan apapun
dan siapapun.
o Cenderung merasa tidak disenangi oleh orang lain.
o Pesimis terhadap kompetisi (dalam kehidupan).

[Type text] Page 6


o Tidak dapat menerima kekurangan dirinya.

D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri


o Penampilan diri.
o Hubungan keluarga; sikap keluarga sangat berpengaruh terhadap
perkembangan konsep diri individu. Dukungan dan kritikan menjadi
masukan berharga dalam penilaian individu terhadap dirinya.
o Kreatifitas; kreatifitas dan kemampuan dalam menyelesaikan tugas- tugas
dapat menambah rasa percaya diri.
o Lingkungan.
o Reaksi orang lain terhadap dirinya.
o Usia.
o Jenis kelamin; sumber KD laki-laki dari keberhasilan pekerjaan,
sedangkan sumber KD perempuan dari keberhasilan dalam menunjukkan
citra kewanitaannya.

E. Gangguan konsep diri antara lain


a. Gangguan citra diri
Gangguan citra diri adalah perubahan persepsi tentang tubuh yang
diakibatkan oleh perubahan ukuran bentuk, struktur, fungsi, keterbatasan,
makna dan objek yang sering kontak dengan tubuh. Pada lansia hal
tersebut mulai terjadi perubahan citra tubuh pasti akan terjadi. Perubahan-
perubahan tersebut merupakan stressor bagi tiap orang.Perubahan struktur,
sama dengan perubahan bentuk tubuh. Perubahan fungsi berbagai penyakit
yang dapat merubah sistem tubuh Keterbatasan gerak, makan, kegiatan.
Makna dan objek yang sering kontak, penampilan dan berubah.
Tanda dan gejala gangguan citra diri :
o Menolak melihat dan menyentuh bagian tubuh yang berubah
o Tidak menerima perubahan tubuh yang telah terjadi/akan terjadi
o Menolak penjelasan perubahan tubuh
o Persepsi negatif pada tubuh
o Preokupasi dengan bagian tubuh yang hilang
o Mengungkapkan keputusasaan
o Mengungkapkan ketakutan
b. Gangguan Ideal Diri
Gangguan ideal diri adalah ideal diri yang terlalu tinggi, sukar dicapai dan
tidak realistis ideal diri yang samar dan tidak jelas dan cenderung
menuntut. pada lansia sering terjadi gangguan ideal diri karena lansia
merasa ideal dirinya sukar dicapai karena keterbatasan yang dialami pada
lansia dan selalu menuntut ideal dirinya.

[Type text] Page 7


Tanda dan gejala yang dapat dikaji
 Mengungkapkan keputusan akibat penyakitnya,
misalnya : saya tidak bisa menggendong cucu saya lagi karena
sendi saya sakit.
 Mengungkapkan keinginan yang terlalu tinggi, misalnya
saya pasti bisa sembuh pada hal prognosa penyakitnya buruk;
setelah sehat saya akan jalan-jalan, padahal penyakitnya
membatasi gerak dia.
c. Gangguan Harga Diri
Gangguan harga diri dapat digambarkan sebagai perasaan yang negatif
terhadap diri sendiri, hilang kepercayaan diri, merasa gagal mencapai
keinginan. Gangguan harga diri yang disebut sebagai harga diri rendah
dan dapat terjadi secara :
 Situasional, yaitu terjadi trauma yang tiba-tiba,
misalnya harus operasi, kecelakaan, dicerai suami, putus sekolah,
putus hubungan kerja, perasaan malu karena sesuatu terjadi (korban
perkosaan, dituduh KKN, dipenjara tiba-tiba ).
a. Privacy yang kurang diperhatikan, misalnya pemeriksaan
fisik yang sembarangan, pemasangan alat yang tidak sopan
(pengukuran pubis, pemasangan kateter pemeriksaan
perincal)
b. Harapan akan struktur, bentuk dan fungsi tubuh yang tidak
tercapai karena dirawat/sakit/penyakit.
c. Perlakuan petugas kesehatan yang tidak menghargai,
misalnya berbagai pemeriksaan dilakukan tanpa penjelasan,
berbagai tindakan tanpa persetujuan.
 Kronik yaitu perasaan negatif terhadap diri telah berlangsung lama,
yaitu sebelum sakit/dirawat klien ini mempunyai cara berpikir yang
negatif. Kejadian sakit dan dirawat akan menambah persepsi negatif
terhadap dirinya.
Tanda dan gejala yang dapat dikaji :
a. Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakti dan akibat
tindakan terhadap penyakit. Misalnya malu dan sedih karena
rambut jadi botak setelah mendapat terapi sinar pada kanker.
b. Rasa bersalah terhadap diri sendiri. Misalnya ini tidak akan terjadi
jika saya segera kerumah sakit, menyalahgunakan/mengejek dan
mengkritik diri sendiri.
c. Merendahkan martabat. Misalnya saya tidak bisa, saya tidak
mampu saya orang bodoh dan tidak tahu apa-apa.
d. Gangguan hubungan sosial, seperti menarik diri. Klien tidak ingin
bertemu dengan orang lain, lebih suka sendiri.

[Type text] Page 8


e. Percaya diri kurang. klien sukar mengambil keputusan, misalnya
tentang memilih alternatif tindakan.
f. Mencederai diri. Akibat harga diri yang rendah disertai harapan
yang suram
g. mungkin klien ingin mengakhiri kehidupan.

F. Faktor resiko penyimpangan konsep diri


1. Personal Identity Disturbance.
 Perubahan perkembangan
 Trauma
 Ketidaksesuaian Gender
 Ketidaksesuaian kebudayaan
2. Body Image Disturbance
 Kehilangan salah satu fungsi tubuh
 Kecacatan
 Perubahan perkembangan
3. Self Esteem Dusturbance
 Hubungan interpersonal yang tidak sehat
 Gagal mencapai perkembangan yang penting
 Gagal mencpaai tujuan hidup
 Gagal dalam kehidupan dengan moral tertentu
 Perasaan tidak berdaya
 Gagal dalam kehidupan dengan moral tertentu
 Perasaan tidak berdaya
4. Altered Role Peformance
 Kehilangan nilai peran
 Dua harapan peran
 Konflik peran
 Ketidakmampuan menemukan peran yang diinginkan

[Type text] Page 9


BAB II

ASKEP

STIKES DIAN HUSADA MOJOKERTO

FORMAT PENGKAJIAN INDIVIDU

Tanggal pengkajian : 10 Oktober 2020

A. DATA BIOGRAFI
Nama : Ny.A L/P : P
Tempat tanggal lahir : Jombang, 19 Oktober 1953 Gol Darah : O
Pendidikan terakhir : SD
Agama : Islam
Status perkawinan : Janda
TB/BB : 167/ 68
Penampilan : Bersih
Ciri-ciri tubuh : pendek, tidak terlalu gemuk, kuning langsat, beruban

Alamat : jalan mawar no 03 kecamatan sumobito kabupaten jombang

Orang yang dekat dihubungi : Ny. R


Hubungan dekat dengan Usila : Anak Kandung
Alamat : jalan raya pugeran 01 kecamatan gondang kabupaten
mojokerto
telp : 085756xxxx

B. RIWAYAT KELUARGA
Genogram :

Keterangan :
: Laki-laki meninggal
: laki laki
: Perempuan
: Klien
: tinggal serumah

Keterangan : Tinggal sendiri

C. PEKERJAAN
Pekerjaan saat ini : tidak bekerja
Alamat pekerjaan : -
Berapa jarak dari rumah : -
[Type text] Page 10
Alat transportasi : -
Pekerjaan sebelumnya : penjual jamu gendong
Berapa jarak dari rumah : -
Alat transportasi : -
Sumber-sumber pendapatan & kecukupan terhadap kebutuhan : klien mencukupi
kebutuhannya dengan dibantu oleh anaknya

D. LINGKUNGAN HIDUP
Tipe tempat tinggal : permanen
Jumlah kamar : 2 kamar Jumlah tongkat :
Kondisi tempat tinggal : bersih
Jumlah orang yang tinggal di rumah : laki-laki = 0 orang / perempuan = 1 orang
Derajat privasi : penjual jamu gendong tetangga dekat : -
Alamat/ telepon : xxx

REKREASI
Hobi / minat :-
Keanggotaan organisasi : -
Liburan / perjalanan :-

F. SISTEM PENDUKUNG
Perawat / bidan / dokter / fisioterapi : dr. xxx
Jarak dari rumah : 2km
Rumah sakit : rsud jombang Jaraknya : -
Klinik : - Jaraknya : -
Pelayanan kesehatan di rumah : cukup baik
Makanan yang dihantarkan : sudah cukup baik
Perawatan sehari-hari yang dilakukan keluarga : -
Lain-lain :-

G.DISKRIPSI KEKHUSUSAN

Kebiasaan ritual :-
Yang lainnya :-

H. STATUS KESEHATAN
Status kesehatan umum selama setahun yang lalu :
 pasien mengatakan bahwa sudah tidak sanggup untuk berjalan jauh karena indikasi
ostheoporosis
Status kesehatan umum selama 5 tahun yang lalu :
 pasien mengatakan dulu kuat jualan jamu gendong keliling komplek masih kuat

Keluhan utama : pasien mengatakan bahwa dirinya sudah tidak sekuat dulu dan sering
mrasa menjadi orang tua yang tidak berguna

Provokatie / paliative : karena ada indikasi ostheoporosis


Quality / Quantity : ngilu seperti ditusuk tusuk
Region : ekstermitas bawah
Severyty scale :4
Timming : tiba tiba

Pemahaman & penatalaksanaan masalah kesehatan :


pasien kurang pengetahuan tentang kesehatan pada usia lansia

Obat-obatan :

No Nama Obat Dosis Keterangan

[Type text] Page 11


Status imunisasi : (catat tanggal terbaru)
Tetanus, difteri : -
Influenza : -
Pneumotoracks : -

Alergi : (catatan agen dan reaksi spesifik)


Obat-obatan :
Makanan :
Faktor lingkungan :

Penyakit yang diderita :


Hipertensi Rheumatod Asthma Dimensia
Lain-lain sebutkan

I. AKTIVITAS HIDUP SEHARI-HARI (ADL)


Indeks Kats : A
Oksigenasi : pasien bernapas dengan hidung, tanpa alat bantu
Cairan & elektrolit : makan 3 kali sehari, setengah porsi dihabiskan
Nutrisi : minum > 3 gelas, air putih
Eliminasi : BAB 1 kali sehari dan keras, BAK 4-6 kali sehari, kuning jernih
Aktivitas : Membersihkan rumah, masak, cuci baju
Istirahat dan tidur : > 6 jam tidak ada gangguan
Personal hygiene : mandi 2 kali sehari
Seksual : -
Rekreasi : -
Psikologis :
 Persepsi klien : Ny. A merasa tidak berguna terhadap dirinya dan merasa sendiri

 Konsep diri :

 Emosi : emosi pasien stabil

 Adaptasi : pasien susah beradaptasi karena pasien mersakan dirinya tidak


berguna lagi

 Mekanisme pertahanan diri/ mekanisme koping : pasien susah untuk menceritakan


dan dipendam sendiri

J. TINJAUAN SISTEM/PEMERIKSAAN FISIK


Keadaan umum : Baik
Tingkat kesadaran : Composmetntis
Skala koma glasgow : Verbal = 5 Psikomotor = 6 Mata = 4
Tanda-tanda vital : Puls = 89x/mnt Temp = 36 RR = Tensi =
160/100mmHg

1. Kepala

Kebersihan :bersih
Kerontokan rambut : ya
Keluhan : tidak ada keluhan

2. Mata, telinga, hidung :

[Type text] Page 12


Mata
Konjungtiva : normal

Strabismus : tidak

Penglihatan : Kabur

Peradangan : tidak ada

Riwayat katarak : tidak ada

Keluhan : tidak

Jika ya, Jelaskan : pandangan kabur

Penggunaan kacamata : tidak

Hidung
Bentuk : simetris

Peradangan : tidak ada

Penciuman : tidak ada

Telinga
Kebersihan : bersih

Peradangan : tidak ada

Pendengaran : tidak ada

Jika terganggu, jelaskan : tidak ada

3. Leher
Pembesaran kelenjar thyroid : tidak
Kaku kuduk : tidak

4. Dada
Bentuk dada : normal chest
Retraksi : tidak ada
Wheezing : tidak ada
Ronchi : tidak ada
Suara jantung tambahan : tidak ada

5. Abdomen & Pinggang


Bentuk : flat
Nyeri tekan : tidak ada
Kembung : tidak ada

6. Ekstremitas 5 5

[Type text] Page 13


Kekuatan otot :
4 4
Postur tubuh : lordosis

Rentang gerak : agak terbatas pada ekstermitas bawah

7. Sistem Immue : TB : 167


BB : 68
IMT : 24,4 Kg/m2

8. Genetalia : Tidak dikaji

9. Sistem reproduksi : Tidak dikaji

10. Sistem pensyarafan : Fungsi intelektual normal, bicara masih normal, perhatian kurang

K. STATUS KOGNITIF/AFEKTIF/SOSIAL
1. Short Porteble Mental Status Questionnaire (SPMSQ)
2. Mini-Mental State Exam (MMSE)
3. Inventaris Depresi Beck
4. APGAR keluarga
L. DATA PENUNJANG

1. Laboratorium : Rontgen
2. Diagnosa Medis : Osteoporosis
3. EKG : -
4. USG : -
5. CT- Scan :-

[Type text] Page 14


INDEKS KATZ
(Indeks Kemandirian Pada Aktivitas Kehidupan Sehari-Hari)

Nama Klien : Ny. A Tanggal : 10 Oktober 2020


Jenis Kelamin : P Umur : 67 tahun TB / BB : 167/68
Agama : Islam Suku : Jawa Gol darah : O
Tahun pendidikan : SD
Alamat : jalan mawar no 03 kecamatan sumobito kabupaten jombang

Skore Kriteria

Kemandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah, ke kamar kecil,


A berpakaian dan mandi

Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali satu


B dari fungsi tersebut

Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali mandi


C dan satu fungsi tambahan

Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali


D mandi, berpakaian, kekamar kecil dan satu fungsi tambahan

Kemandirian dalam semua aktivitas hisup sehari-hari, kecuali


E mandi, berpakaian, ke kamar kecil, berpindah dan satu fungsi
tambahan

F Ketergantungan pada enam fungsi tersebut

Tergantung pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak diklasifikasikan


Lain-lain
sebagai sebagai C, D, E, A atau F

Kategori : A

[Type text] Page 15


SHORT PORTABLE MENTAL STATUS QUESTIONNAIRE
(SPMSQ)
(Penilaian ini untuk mengetahui fungsi intelektual lansia)

Nama Klien : Ny. A Tanggal : 10 Oktober 2020


Jenis Kelamin : P Umur : 67 tahun TB / BB : 167/68
Agama : Islam Suku : Jawa Gol darah : O
Tahun pendidikan : SD
Alamat : jalan mawar no 03 kecamatan sumobito kabupaten jombang

Skore No. Pertanyaan Jawaban


+ _
+ 1. Tanggal berapa hari ini Px menjawab
dengan benar
+ 2. Hari apa sekarang? Px menjawab
dengan benar
+ 3. Apa nama tempat ini? Px menjawab
dengan benar
+ 4. Berapa nomor telepon anda? Px menjawab
a. Dimana alamat anda dengan benar
(tanyakan bila tidak memiliki
telepon)
+ 5. Berapa umur anda? Px menjawab
dengan benar
+ 6. Kapan anda lahir? Px menjawab
dengan benar
+ 7. Siapa presiden Indonesia sekarang? Px menjawab
dengan benar
- 8. Siapa presiden sebelumnya? Px menjawab
tidak tahu
+ 9. Siapa nama kecil ibu anda? Px menjawab
dengan benar
- 10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap Px tidak
pengurangan 3 dari setiap angka menjawab
baru, semua secara menurun
8 2 Jumlah kesalahan total 2
Keterangan
1. Kesalahan 0 – 2 = Fungsi intelektual utuh
2. Kesalahan 3 – 4 = Kerusakan intelektual ringan
3. Kesalahan 5 – 7 = Kerusakan intelektual sedang
4. Kesalahan 8 – 10 = Kerusakan intelektual berat

[Type text] Page 16


MINI – MENTAL STATE EXAM (MMSE)
(Menguji Aspek – aspek Kognitif dari Fungsi Mental)

Nilai Skor
Pertanyaan
Maksimum Pasien
Orientasi
5 3 (tahun) (musim) (tanggal) (hari) (bulan) apa sekarang)?
5 2 Sekarang dimana kita : ( epres) (propinsi) (kota/kabupaten) (rumah
sakit/no rumah) (jalan)?
Registrasi
3 3
Perawat menyebutkan nama 3 Objek (bola, kursi, sepatu) : 1 detik
untuk mengatakan tiap benda masing-masing.
Minta klien mengulang ketiga objek tsb setelah anda telah
mengatakannya.
Beri 1 poin untuk setiap jawaban yang benar.
Bila masih salah, ulangi penyebutan obyek tsb sampai kx dapat
mengulang dengan benar.
Sebutkan jumlah Percobaan berapa kali : ………………
Perhatikan dan Kalkulasi

5 3 Hitunglah berturut-turut selang 7 mulai 100 ke bawah


Beri 1 angka untuk tiap jawaban yang benar
Berhentilah setelah 5x hitungan (93-8679-65)
Kemungkinan lain : Eja kata DUNIA dari belakang ke depan
Mengingat
3 2 Minta untuk mengulang ketiga objek diatas. Berikan 1 poin untuk
setiap kebenaran.
Bahasa
9 6 Apakah nama benda-benda ini? Tunjukkan pencil & arloji (2 poin )
Ulangi kata-kata ini JIKA TIDAK DAN ATAU TETAPI (1 poin)
Laksanakan ketiga perintah ini : AMBIL KERTAS DENGAN
TANGAN KANANMU, LIPAT PADA BAGIAN TENGAH,
LETAKKAN DI LANTAI (POIN 3)
Baca dan laksanakan kalimat ini (poin 1)

PEJAMKAN MATA ANDA

Tuliskan sebuah kalimat (1 poin)


Tirukan gambar ini gambar polygon ( 1 poin)
Nilai total 19 ( gangguan fungsi kongnitif+)

Kaji tingkat kesadaran sepanjang kontinum :


Composmenti Apatis Sumnolen Suporus Coma
s

Keterangan :
Nilai maksimal 27-30 : normal
Nilai 22 – 26 : ciriga gg fungsi kognitif
≤ 23 : gangguan fungsi kognitif +
Nilai < 21 : indikasi adanya kerusakan kognitif yang memerlukan penyelidikan
lanjut.

[Type text] Page 17


INVENTARIS DEPRESI BECK
Untuk mengetahui tingkat depresi lansia dari beck dan Deck (1972)

Nama Klien : Ny. A Tanggal : 10 Oktober 2020


Jenis Kelamin : P Umur : 67 tahun TB / BB : 167/68
Agama : Islam Suku : Jawa Gol darah : O
Tahun pendidikan : SD
Alamat : jalan mawar no 03 kecamatan sumobito kabupaten jombang

Skore Uraian
A. Kesedihan
3 Saya sangat sedih / tidak bahagia dimana saya tak dapat menghadapinya
2 Saya galau / sedih sepanjang waktu dan saya tidak dapat keluar darinya
 1 Saya merasa sedih atau galau
0 Saya tidak merasa sedih
B. Psimisme
 3 Saya merasa bahwa msa depan adalah sis-sia dan sesuatu tidak dapat
membaik
2 Saya merasa tidak mempunyai pa-apa untuk memandang ke depan
1 Saya merasa tidak berkecil hati mengenai masa depan
0 Saya tidak begitu pesimis atau kecil hati tentang masa depan
C. Rasa kegagalan
3 Saya merasa benar-benar gagal sebagai orang tua (suami / istri)
2 Bila melihat kehidupan ke belakang, semua yang dapat saya lihat hanya
kegagalan
 1 Saya merasa gagal melebihi orang pada umumnya.
0 Saya merasa tidak gagal
D. Ketidak puasan
3 Saya tidak puas dengan segalanya
2 Saya tidak lagi mendapatkan kepuasan dari apapun
1 Saya tidak menyukai cara yang saya gunakan
 0 Saya tidak merasa tidak puas
E. Rasa bersalah
 3 Saya merasa seolah-olah sangat buruk atau tak berharga
2 Saya merasa sangat bersalah
1 Saya merasa mburuk / ktak berharga sebagai bagian dari waktu yang
baik
0 Saya tidak merasa benar-benar bersalah

F. Tidak menyukai diri sendiri


3 Saya benci diri saya sendiri
2 Saya muak dengan diri saya sendiri
1 Saya tidak suka dengan diri saya sendiri
 0 Saya tidak merasa kecewa dengan diri saya sendiri
G. Membahayakan Diri Sendiri
3 Saya akan membunuh diri saya sendiri jika saya mempunyai
kesempatan
2 Saya mempunyai rencana pasti tentang tujuan bunuh diri
1 Saya merasa lebih baik mati
 0 Saya tidak kehilangan minat pada orang lain
H. Menarik Diri dari Sosial

[Type text] Page 18


3 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan tidak
peduli pada mereka semuanya.
2 Saya telah kehilangan semua minta saya pada orang lain danmempunyai
sedikit perasaan pada mereka.
1 Saya kurang berminat pada orang lain daripada sebelumhya
 0 Saya tidak kehilangan minat kepada orang lain.
I. Keragu-raguan
3 Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali
2 Saya tidak emmpunyai banyak kesulitan dalam membuat keputusan
1 Saya berusaha mengambil keputusan
 0 Saya membuat keputusan yang baik
J. perubahan gambaran diri
3 Saya merasa saya jelek atau tampak menjijikan
 2 Saya merasa ada perubahan-perubahan yang permanen dalam
penampilan saya ini dan membuat saya tak menarik
1 Saya khawatir bahwa saya tampak tua atau tak menarik
0 Saya tidak merasa bahwa saya tampak lebih buruk daripada sebelumnya
K. Kesulitan kerja
 3 Saya tidak emlakukan pekerjaan sama sekali
2 Saya telah mendorong diri saya sendiri dengan keras untuk melakukan
sesuatu
1 Saya memerlukan tambahan untuk mulai melakukan sesuatu
0 Saya dapat bekerja kira-kira sebaik sebelumnya.
L. Keletihan
3 Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu
 2 Saya merasa lelah untuk melakukan sesuatu
1 Saya merasa lelah lebih dari biasanya
0 Saya tidak merasa lelah lebih dari biasanya
M. Anoreksia
3 Saya tidak lagi mempunyai nafsu makan sekali
2 Nafsu makan saya sangat memburuk sekarang
1 Nafsu makan saya tidak sebaik sebelumnya
 0 Nafsu makan saya tidak buruk dari biasanya

0-4 Depresi tidak ada atau minimal


5-7 Depresi ringan
8-15 Depresi sedang
16+ Depresi berat
Dari beck AT, Beck RW : Screening epressed patient in family practice (1972)

hasilnya : 15 = Depresi sedang

[Type text] Page 19


APGAR KELUARGA DENGAN LANSIA
Suatu Alat Singkat Yang Dapat Digunakan Untuk Mengkaji Fungsi Sosial Lansia

Nama Klien : Ny. A Tanggal : 10 Oktober 2020


Jenis Kelamin : P Umur : 67 tahun TB / BB : 167/68
Agama : Islam Suku : Jawa Gol darah : O
Tahun pendidikan : SD
Alamat : jalan mawar no 03 kecamatan sumobito kabupaten jombang

No Uraian Fungsi Skore


1. Saya puas saya dapat kembali pada keluarga (teman- 2
teman) saya utnuk membantu pada waktu sasuatu Adaption
menyusahkan saya
2. Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman) saya 2
Partnershi
membicarakan sesuatu dengan saya dan
p
emngungkapkan masalah dengan saya
3. Saya puas bahwa keluarga (teman-teman) saya 2
menerima dan mendukung keinginan saya untuk
Growth
melakukan aktiviats atau arah baru

4. Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman) saya 2


mengekspresikan efek atau berespons terhadap
Affection
emosi-emosi saya, seperti marah, sedih atau
mencintai
5. Saya puas dengan teman-teman saya dan saya 1
Resolve
menyediakan waktu bersama-sama

Penilaian : 2
Pertanyaan-pertanyaan yang dijawab :
- Selalau : skore 2 Total
- Kadang-kadang : skore 1
- Hampir tidak pernah : skore 0
Dari : smilksteion G : 1982
Disfungsional/fungsional keluarga jika skor total < 3

[Type text] Page 20


Skala nyeri obyektif
(diadopsi dari PAINAD – Pain Assesment in Advanced Demenstia – Scala

ITEM 0 1 2 SKOR
Bernafas Normal Kadang sulit Nafas sulit & 0
bernafas berbunyi/
Periode Periode
hiperventilasi hiperventilasi
singkat panjang/
Pernafasan Cheyne
– Stokes
Vokalisasi Tidak ada Kadang Kesulitan 0
negatif mengerang / memanggil /
pembicaraan meraung keras/
terbatas pada menangis
ketidaksetujuan
Ekspresi Senyum/ Sedih / takut / Grimas / meringis 1
fasial tiada mengernyit
ekspresi
Bahasa Rileks Tegang / distressed Badan kaku/ 1
tubuh pacing / fidgeting tangan mengepal /
lutut ditarik /
menendang2
Consolabilit Tidak perlu Bisa ditenangkan Tidak bisa 2
y ditenangkan dengan suara atau ditenangkan
sentuhan
Skor Total 4

Kategori Nyeri : 4

PENGKAJIAN RESIKO JATUH


(MORSE FALL SCALE)

VARIABEL SKOR SKOR


KX
Riwayat jatuh Tidak ada 0 0
Ada 25
Diagnosis Tidak ada 0
15
sekunder
Ada 15
Alat bantu Tidak ada / tirah baring / berdiri dengan 0
0
gerak bantuan total
Kruk / tongkat / walker 15
Furniture 30
Infus Tidak ada 0 0
Ada 20
Gait / langkah Normal / tirah baring / kursi roda 0
Lemah 10
Terganggu / tidak mampu 20 20
Status mental Tahu keterbatasan diri 0
Tidak Tahu keterbatasan diri 15 15
Skor Total 50

Kriteria skor total ≥ 50 : resiko jatuh +

[Type text] Page 21


ANALISA DATA
Data Masalah
No
(Sign / Symptom) (Problem)
1 Ds: Harga diri rendah situasional
 Menilai dirinya negatif (tidak
berguna)
 Merasa tidak mampu melakukan
apapun

Do:
 Berbicara pelan dan lirih
 postur tubuh menunduk
 gangguan fungsi kognitif (+)
2. Ds: Pasien mengatakan bahwa sudah tidak Resiko jatuh
sanggup berjalan terlalu jauh

Do:
 Kelemahan pada Ekstermitas kanan
 pandangan mata kabur
 kekuatan otot : 5 5
4 4


P : karena ada indikasi
ostheoporosis
Q : ngilu seperti ditusuk tusuk
R : ekstermitas bawah
S:4
T : tiba tiba
 MFS Skor 50 : Resiko jatuh (+)
DAFTAR PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Harga diri rendah situasional

2. Resiko jatuh

NURSING CARE PLAN (NCP)

Dx. Kep 1 : Harga diri rendah situasional

Tujuan : setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x24 jam harga diri meningkat

Kriteria :
 pasien dapat menilai diri positif
 penerimaan peneliaan positif terhadap diri sendiri
 pasien mampu menghilangkan perasaan tidak mampu melakukan apapun

[Type text] Page 22


INTERVENSI

Observasi
1. Identifikasi harapan untuk mengendalikan perilaku
Terapeutik
1. Diskusikan tanggung jawab terhadap perilaku
2. jadwalkan kegiatan terstruktur
3. Tingkatkan aktivitas fisiksesuai kemampuan
4. cegah perilaku pasif dan agresif
Edukasi
1. informasikan kepada keluarga bahwa keluarga sebagai dasar pembentukan kognitif

2. Dx. Kep 2 : Resiko jatuh


Tujuan : setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x24 jam resiko jatuh menurun
Kriteria :
 jatuh saat berjalan
 jatuh saat berdiri
 jatu dari tempat tidur

INTERVENSI

Observasi
1. Identifikasi faktor resiko jatuh
2. Identifikasi faktor lingkungan yang meningkatkan risiko jatuh
3. Hitung resiko jatuh dengan menggunakan skala

Terapeutik
1. Orientasikan ruangan pada pasien dan keluarga
2. pasang handrall tempat tidur
3. atur posisi tidur mekanis posisi terendah
Edukasi
1. Anjurkan agar tidak menggunakan alas kaki yang tidak licin
2. anjurkan berkonsentrasi untuk menjaga keseimbangan tubuh
3.

[Type text] Page 23


BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Konsep diri berkaitan erat dengan individu termasuk ide, pikiran, kepercayaan serta keyakinan
yang diketahui dan dipahami oleh individu tentang dirinya. Hal ini mempengaruhi kemampuan
individu dalam membina hubungan dengan orang lain. Setiap orang akan mendasarkan,
membanding, merepon dan bentuk perlaku sesuai dengan konsep dirinya. Konsep diri terbentuk
melalui proses yang terjadi sejak lahir kemudian secara bertahap mengalami perubahan seiring
dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan individu. Pembentukan konsep diri sangat
dipengaruhi oleh lingkungan. Konsep diri juga akan dipelajari melalui kontak dan pengalaman
dengan orang lain termasuk berbagai tekanan yang dialami individu. Hal ini akan membentuk
persepsi individu terhadap dirinya sendiri dan penilaian terhadap pengalaman akan situasi
tertentu

[Type text] Page 24


Daftar pustaka

Keliat, Budi Anna, Dkk. 2005 . Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa Edisi 2. Jakarta: EGC

Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC

Stuart, Gail & Sundeen, Sandra. 2005. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC

SDKI,SLKI,SIKI.2018.Tim pokja SDKI,SLKI,SIKI DPP PPNI

[Type text] Page 25

Anda mungkin juga menyukai