Disusun oleh :
PRODI S1 KEPERAWATAN
2020
Kami mempunyai kopi dari makalah ini yang bisa kami reproduksi jika makalah yang
dikumpulkan hilang atau rusak.
Makalah ini adalah hasil karya kami sendiri dan bukan merupakan karya orang lain kecuali
yang telah ditulis kan dalam referensi, serta tidak ada seorangpun yang membuatkan makalah
ini untuk kami.
Jika dikemudian hari terbukti adanya ketidakjujuran akademik, kami bersedia mendapatkan
sangsi sesuai peraturan yang berlaku.
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT,karena atas rahmat dan karunia-Nya
kami berhasil menyelesaikan penulisan makalah dengan judul ” sejarah dan perkembangan
home care di dunia dan di Indonesia , dan model teori keperawatan yang berkaitan dengan home
care ”. Dalam penyusunan makalah ini, kami mendapatkan banyak bimbingan dan dukungan
dari ibu Hartin Suidah, S.Kep., Ns., M.Kes. selaku fasilitator dalam materi yang dibahas pada
makalah ini. Dan tidak lupa anggota kelompok yang ikut serta dalam penyelesaian makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk perkembangan wawasan serta pengetahuan
pembaca.
Cover ............................................................................... 1
Lembar Pernyataan ............................................................................... 2
Kata Pengantar ............................................................................... 3
Daftar isi ............................................................................... 4
BAB I KONSEP MEDIS ............................................................................... 5
BAB II ASKEP KASUS ............................................................................... 10
BAB III PENUTUP
Kesimpulan ............................................................................... 25
BAB I
KONSEP MEDIS
A. Definisi
ASKEP
A. DATA BIOGRAFI
Nama : Ny.A L/P : P
Tempat tanggal lahir : Jombang, 19 Oktober 1953 Gol Darah : O
Pendidikan terakhir : SD
Agama : Islam
Status perkawinan : Janda
TB/BB : 167/ 68
Penampilan : Bersih
Ciri-ciri tubuh : pendek, tidak terlalu gemuk, kuning langsat, beruban
B. RIWAYAT KELUARGA
Genogram :
Keterangan :
: Laki-laki meninggal
: laki laki
: Perempuan
: Klien
: tinggal serumah
C. PEKERJAAN
Pekerjaan saat ini : tidak bekerja
Alamat pekerjaan : -
Berapa jarak dari rumah : -
[Type text] Page 10
Alat transportasi : -
Pekerjaan sebelumnya : penjual jamu gendong
Berapa jarak dari rumah : -
Alat transportasi : -
Sumber-sumber pendapatan & kecukupan terhadap kebutuhan : klien mencukupi
kebutuhannya dengan dibantu oleh anaknya
D. LINGKUNGAN HIDUP
Tipe tempat tinggal : permanen
Jumlah kamar : 2 kamar Jumlah tongkat :
Kondisi tempat tinggal : bersih
Jumlah orang yang tinggal di rumah : laki-laki = 0 orang / perempuan = 1 orang
Derajat privasi : penjual jamu gendong tetangga dekat : -
Alamat/ telepon : xxx
REKREASI
Hobi / minat :-
Keanggotaan organisasi : -
Liburan / perjalanan :-
F. SISTEM PENDUKUNG
Perawat / bidan / dokter / fisioterapi : dr. xxx
Jarak dari rumah : 2km
Rumah sakit : rsud jombang Jaraknya : -
Klinik : - Jaraknya : -
Pelayanan kesehatan di rumah : cukup baik
Makanan yang dihantarkan : sudah cukup baik
Perawatan sehari-hari yang dilakukan keluarga : -
Lain-lain :-
G.DISKRIPSI KEKHUSUSAN
Kebiasaan ritual :-
Yang lainnya :-
H. STATUS KESEHATAN
Status kesehatan umum selama setahun yang lalu :
pasien mengatakan bahwa sudah tidak sanggup untuk berjalan jauh karena indikasi
ostheoporosis
Status kesehatan umum selama 5 tahun yang lalu :
pasien mengatakan dulu kuat jualan jamu gendong keliling komplek masih kuat
Keluhan utama : pasien mengatakan bahwa dirinya sudah tidak sekuat dulu dan sering
mrasa menjadi orang tua yang tidak berguna
Obat-obatan :
Konsep diri :
1. Kepala
Kebersihan :bersih
Kerontokan rambut : ya
Keluhan : tidak ada keluhan
Strabismus : tidak
Penglihatan : Kabur
Keluhan : tidak
Hidung
Bentuk : simetris
Telinga
Kebersihan : bersih
3. Leher
Pembesaran kelenjar thyroid : tidak
Kaku kuduk : tidak
4. Dada
Bentuk dada : normal chest
Retraksi : tidak ada
Wheezing : tidak ada
Ronchi : tidak ada
Suara jantung tambahan : tidak ada
6. Ekstremitas 5 5
10. Sistem pensyarafan : Fungsi intelektual normal, bicara masih normal, perhatian kurang
K. STATUS KOGNITIF/AFEKTIF/SOSIAL
1. Short Porteble Mental Status Questionnaire (SPMSQ)
2. Mini-Mental State Exam (MMSE)
3. Inventaris Depresi Beck
4. APGAR keluarga
L. DATA PENUNJANG
1. Laboratorium : Rontgen
2. Diagnosa Medis : Osteoporosis
3. EKG : -
4. USG : -
5. CT- Scan :-
Skore Kriteria
Kategori : A
Nilai Skor
Pertanyaan
Maksimum Pasien
Orientasi
5 3 (tahun) (musim) (tanggal) (hari) (bulan) apa sekarang)?
5 2 Sekarang dimana kita : ( epres) (propinsi) (kota/kabupaten) (rumah
sakit/no rumah) (jalan)?
Registrasi
3 3
Perawat menyebutkan nama 3 Objek (bola, kursi, sepatu) : 1 detik
untuk mengatakan tiap benda masing-masing.
Minta klien mengulang ketiga objek tsb setelah anda telah
mengatakannya.
Beri 1 poin untuk setiap jawaban yang benar.
Bila masih salah, ulangi penyebutan obyek tsb sampai kx dapat
mengulang dengan benar.
Sebutkan jumlah Percobaan berapa kali : ………………
Perhatikan dan Kalkulasi
Keterangan :
Nilai maksimal 27-30 : normal
Nilai 22 – 26 : ciriga gg fungsi kognitif
≤ 23 : gangguan fungsi kognitif +
Nilai < 21 : indikasi adanya kerusakan kognitif yang memerlukan penyelidikan
lanjut.
Skore Uraian
A. Kesedihan
3 Saya sangat sedih / tidak bahagia dimana saya tak dapat menghadapinya
2 Saya galau / sedih sepanjang waktu dan saya tidak dapat keluar darinya
1 Saya merasa sedih atau galau
0 Saya tidak merasa sedih
B. Psimisme
3 Saya merasa bahwa msa depan adalah sis-sia dan sesuatu tidak dapat
membaik
2 Saya merasa tidak mempunyai pa-apa untuk memandang ke depan
1 Saya merasa tidak berkecil hati mengenai masa depan
0 Saya tidak begitu pesimis atau kecil hati tentang masa depan
C. Rasa kegagalan
3 Saya merasa benar-benar gagal sebagai orang tua (suami / istri)
2 Bila melihat kehidupan ke belakang, semua yang dapat saya lihat hanya
kegagalan
1 Saya merasa gagal melebihi orang pada umumnya.
0 Saya merasa tidak gagal
D. Ketidak puasan
3 Saya tidak puas dengan segalanya
2 Saya tidak lagi mendapatkan kepuasan dari apapun
1 Saya tidak menyukai cara yang saya gunakan
0 Saya tidak merasa tidak puas
E. Rasa bersalah
3 Saya merasa seolah-olah sangat buruk atau tak berharga
2 Saya merasa sangat bersalah
1 Saya merasa mburuk / ktak berharga sebagai bagian dari waktu yang
baik
0 Saya tidak merasa benar-benar bersalah
Penilaian : 2
Pertanyaan-pertanyaan yang dijawab :
- Selalau : skore 2 Total
- Kadang-kadang : skore 1
- Hampir tidak pernah : skore 0
Dari : smilksteion G : 1982
Disfungsional/fungsional keluarga jika skor total < 3
ITEM 0 1 2 SKOR
Bernafas Normal Kadang sulit Nafas sulit & 0
bernafas berbunyi/
Periode Periode
hiperventilasi hiperventilasi
singkat panjang/
Pernafasan Cheyne
– Stokes
Vokalisasi Tidak ada Kadang Kesulitan 0
negatif mengerang / memanggil /
pembicaraan meraung keras/
terbatas pada menangis
ketidaksetujuan
Ekspresi Senyum/ Sedih / takut / Grimas / meringis 1
fasial tiada mengernyit
ekspresi
Bahasa Rileks Tegang / distressed Badan kaku/ 1
tubuh pacing / fidgeting tangan mengepal /
lutut ditarik /
menendang2
Consolabilit Tidak perlu Bisa ditenangkan Tidak bisa 2
y ditenangkan dengan suara atau ditenangkan
sentuhan
Skor Total 4
Kategori Nyeri : 4
Do:
Berbicara pelan dan lirih
postur tubuh menunduk
gangguan fungsi kognitif (+)
2. Ds: Pasien mengatakan bahwa sudah tidak Resiko jatuh
sanggup berjalan terlalu jauh
Do:
Kelemahan pada Ekstermitas kanan
pandangan mata kabur
kekuatan otot : 5 5
4 4
P : karena ada indikasi
ostheoporosis
Q : ngilu seperti ditusuk tusuk
R : ekstermitas bawah
S:4
T : tiba tiba
MFS Skor 50 : Resiko jatuh (+)
DAFTAR PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Harga diri rendah situasional
2. Resiko jatuh
Tujuan : setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x24 jam harga diri meningkat
Kriteria :
pasien dapat menilai diri positif
penerimaan peneliaan positif terhadap diri sendiri
pasien mampu menghilangkan perasaan tidak mampu melakukan apapun
Observasi
1. Identifikasi harapan untuk mengendalikan perilaku
Terapeutik
1. Diskusikan tanggung jawab terhadap perilaku
2. jadwalkan kegiatan terstruktur
3. Tingkatkan aktivitas fisiksesuai kemampuan
4. cegah perilaku pasif dan agresif
Edukasi
1. informasikan kepada keluarga bahwa keluarga sebagai dasar pembentukan kognitif
INTERVENSI
Observasi
1. Identifikasi faktor resiko jatuh
2. Identifikasi faktor lingkungan yang meningkatkan risiko jatuh
3. Hitung resiko jatuh dengan menggunakan skala
Terapeutik
1. Orientasikan ruangan pada pasien dan keluarga
2. pasang handrall tempat tidur
3. atur posisi tidur mekanis posisi terendah
Edukasi
1. Anjurkan agar tidak menggunakan alas kaki yang tidak licin
2. anjurkan berkonsentrasi untuk menjaga keseimbangan tubuh
3.
PENUTUP
Kesimpulan
Konsep diri berkaitan erat dengan individu termasuk ide, pikiran, kepercayaan serta keyakinan
yang diketahui dan dipahami oleh individu tentang dirinya. Hal ini mempengaruhi kemampuan
individu dalam membina hubungan dengan orang lain. Setiap orang akan mendasarkan,
membanding, merepon dan bentuk perlaku sesuai dengan konsep dirinya. Konsep diri terbentuk
melalui proses yang terjadi sejak lahir kemudian secara bertahap mengalami perubahan seiring
dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan individu. Pembentukan konsep diri sangat
dipengaruhi oleh lingkungan. Konsep diri juga akan dipelajari melalui kontak dan pengalaman
dengan orang lain termasuk berbagai tekanan yang dialami individu. Hal ini akan membentuk
persepsi individu terhadap dirinya sendiri dan penilaian terhadap pengalaman akan situasi
tertentu
Keliat, Budi Anna, Dkk. 2005 . Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa Edisi 2. Jakarta: EGC
Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC
Stuart, Gail & Sundeen, Sandra. 2005. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC