Anda di halaman 1dari 58

ASUHAN KEPERAWATAN

KELUARGA DENGAN ANAK USIA SEKOLAH

Pembimbing :

Penyusun :

Erna sari (0117043)


Fitrotun nisa (0117046)
Nur kholila (0117057)
Sofia krismunika (0117065)
Yunita rifka annisa (0117068)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DIAN HUSADA
MOJOKERTO
2020

1
KATA PENGANTAR

Segala Puja dan puji syukur kita haturkan Kehadirat Ida Sang Hyang Widhi
Wasa yang telah memberikan kita berbagai macam nikmat terutama nikmat
sehat dan sempat sehingga kami dapat menyelesaikan tentang “asuhan
keperawatan keluarga dengan anak usia sekolah ” ini dapat diselesaikan
dengan apa adanya dan tepat pada waktunya.

Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat membantu proses


pembelajaran dan dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca. Penulis
juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, atas
bantuan,dukungan dan doanya. Makalah ini mungkin kurang sempurna,
untuk itu kami mengharap kritik dan saran dari Bapak/Ibu Dosen dan
teman-teman untuk penyempurnaan makalah ini.

Semoga makalah yang kami tulis ini dapat memberikan tambahan wawasan
bagi teman-teman mahasiswa keperawatan dan semoga bisa menjadi bahan
referensi untuk pembelajaran kita bersama.

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Kata pengantar........................................................................................................

Daftar isi.................................................................................................................

Lembar pernyataan.................................................................................................

BAB I (PENDAHULUAN)

Latar Belakang.......................................................................................................

Rumusan masalah...................................................................................................

Tujuan ....................................................................................................................

BAB II ( PEMBAHASAN )

Konsep keluarga.....................................................................................................

Konsep anak usia sekolah.......................................................................................

Konsep asuhan keperawatan..................................................................................

Asuhan keperawatan...............................................................................................

BAB III (PENUTUP)

Kesimpulan.............................................................................................................

3
Lampiran 2. Lembar Pernyataan (dilampirkan dalam makalah)

Dengan ini kami menyatakan bahwa:

Kami mempunyai kopi dari makalah ini yang bias kami reproduksi jika
makalah yang dikumpulkan hilang atau rusak

Makalah ini adalah hasil karya kami sendiri dan bukan merupakan karya orang
lain kecuali yang telah ditulis kan dalam referensi, serta tidak ada seorangpun
yang membuatkan makalah ini untuk kami.

Jika dikemudian hari terbukti adanya ketidakjujuran akademik, kami bersedia


mendapatkan sangsi sesuai peraturan yang berlaku.

Mojokerto, 05 Mei 2020

Nama Nim Tanda Tangan Mahasiswa


Erna Sari 0117043
Fitrotun nisa’ 0117046
Nur holilah 0117057
Sofia krismunika 0117065
Yunita Rifka Annisa 0117068

BAB I
( PENDAHULUAN )

4
A. Latar belakang
Keperawatan keluarga merupakan salah satu tekhnik yang di
lakukan perawat untuk mengetahui keadaan keluarga tersebut baik yang
sehat maupun yang sakit yang berada dalamsatu rumah. Keluarga adalah
sekumpulan orang yang berkaitan dengan tali perkawinan yang terdiri dari
ayah,ibu,dan anak anaknya baik anak kandung maupun adopsi.
Keluarga mempunyai fungsi untuk memenuhi kebutuhan sehari –
hari secara bio – psiko – sosio – kultur – spiritual dan juga memenuhi
fungsi reproduksi untuk meneruskan kelangsungan menambah SDM.
Dalam ilmu kesehatan ada beberapa tahap perkembangan
keluarga , salah satunya adalah keluarga dengan tahap perkembangan anak
usia sekolah , tahap ini di mulai sejak anak berusia 6 – 12 tahun , dalam
tahap ini irang tua mempunyai tugas untuk menghadapi pisan dengan
anaknya dan melepaskan anaknya karena anak usia sekolah akan lebih
senang bergaul dan bermain dengan teman sebaya. Pada tahap ini juga
keluarga mempunyai tahap perkembangan untuk mengajarkan anaknya
untuk bersosialisasi dan meningkatkan prestasi anak.
Asuhan keperawatan yang di lakukan pada tahap ini adalah
perawat memberikan perawatan dan melakukan pengkajian langsung
dengan keluarga, apakah keluarga sudah memenuhi tugas perkembangan
anak usia ini atau belum , serta menjelaskan kepada keluarga tugas
perkembangan anak usia sekolah , selain itu juga perawat juga melakukan
pengkajian di sekitar lingkungannya, apakah tempat keluarga yang di
tempati layak untuk di tempati atau tidak ,serta melakukan perawatan dan
memberi solusi kepada keluarga untuk mencegah terjainya penyakit.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana konsep keluarga dengan anak usia sekolah?
2. Bagaimana konsep asuhan keperawatan keluarga dengan anak usia
skolah ?
3. Bagaimana asuhan keperawatan keluarga dengan anak usia sekolah ?
C. Tujuan

5
1. Untuk mengetahui bagaimana konsep keluarga dengan anak usia
sekolah
2. Untuk mengetahui konsep asuhan keluarga dengan anak usia sekolah
3. Untuk mengetahui bagaimana asuhan keperawatan keluarga dengan
anak usia sekolah

BAB II

6
(TINJAUAN TEORI)

A. KONSEP KELUARGA
A. Definisi
Pengertian keluarga akan berbeda- beda. Hal ini bergantung pada
orientasi yang digunakan dan orang yang mendefinisikankannya.
Marilyn M.friedman (1998) mendefinisikan bahwa keluarga adalah
dua orang atau lebih yang disatukan oleh ikatan-ikatan
kebersamaan dan ikatan emosional dan yang mengidentifikasi diri
mereka sebagai bagian dari keluarga. Menurut UU No. 10 1992,
keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari
suami-istri, atau suami-istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya,
atau ibu dan anaknya. Definisi lainya keluarga adalah dua orang
atau lebih yang dibentuk berdasarkan ikatan perkawinan yang sah,
mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan materil yang
layak, bertaqwa kepada Tuhan, memiliki hubungan yang selaras
dan seimbang antara anggota keluaarga dan masyarakat serta
lingkungannya (BKBN 1999, cit setyowati 2008)

B. CIRI CIRI KELUARGA


1. Diikat tali perkawinan
2. Ada hubungan darah
3. Ada ikatan batin
4. Tanggung jawab masing – masing
5. Ada pengambil keputusan
6. Kerjasama
7. Interaksi
8. Tinggal dalam suatu rumah

C. STRUKTUR KELUARGA
1. Struktur peran keluarga, formal dan informal
2. Nilai/ norma keluarga, norma yang diyakini oleh keluarga

7
3. Berhubungan dengan kesehatan
4. Pola kominikasi keluarga, bagaimana komunikasi dari orang
tua anak,ayah ibu, & anggota struktur kekuatan keluarga,
kemampuan mempengaruhi dan mengendalikan orang lain
untuk kesehatan

Ciri-ciri struktur keluarga

Menurut Anderson Carter, dikutip Nasrul Effendy (1998),


dibagi menjadi 3 yaitu:

1. Terorganisasi : saling berhubungan, saling ketergantungan


antara anggota keluarga.
2. Ada keterbatasan : setiap anggota memiliki kebebasan tetapi
mereka juga mempunyai keterbatasan dalam menjalanjkan
fungsi dan tugasnya masing-masing.
3. Ada perbedaan dan kekhususan : setiap anggota keluarga
mempunyai peranan dan fungsinya masing- masing.

Struktur keluarga ( Ikatan Darah )

1. Patrilineal, keluarga sedarah terdiri sanak saudara sedarah


dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu berasal dari
jalur ayah
2. Matrilineal, keluarga sedarah terdiri sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu berasal dari
jalur ibu
3. Matrilokal, suami istri tinggal pada keluarga sedarah istri
4. Patrilokal, suami istri pada keluarga sedarah suami
5. Keluarga kawinan, hubungan suami istri sebagai dasar bagi
pembinaan keluarga dan sanak saudara baik dari pihak suami
dan istri

Pemegang kekuasaan

1. Patriakal, dominan dipihak ayah


2. Matriakal, dominan dipihak ibu

8
3. Equalitarian, ayah dan ibu
D. PERAN KELUARGA
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku
interpersonal, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam
posisi dan situasi tertentu. Peranan individu dalam keluarga didasari
oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan
masyarakat.
a. Peran Formal
Adalah peran yang nampak jelas dan bersifat
eksplisit yaitu peran berdasarkan posisi setiap kandungan
struktur peran keluarga, yaitu :
1) Peranan Ayah : Sebagai suami dan ayah dari anak-
anak, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik,
pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai
kepala keluarga, sebagai anggota dari
kelompok sosialnya serta sebagai anggota
masyarakat dari lingkungannya.
2) Peran Ibu : Sebagai istri dan ibu dari anak-
anaknya, ibu mempunyai peranan untuk
mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan
pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai
salah satu kelompok dari peranan sosialnya
serta sebagai anggota masyarakat dari
lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat
berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam
keluarganya.
3) Peran Anak : Anak-anak melaksanakan peranan
psiko-sosial sesuai dengan tingkatan
perkembangannya baik fisik, mental, social dan
spiritual
b. Peran Informal
Adalah peran yang tertutup dan bersifat implisit, biasanya tidak

9
tampak kepermukaan dan hanya dimainkan untuk memenuhi
kebutuhan- kebutuhan emosional individual dan atau untuk
menjaga keseimbangan dalam keluarga, yaitu : Pendorong,
Pengharmonis, Inisiator- kontributor, Pendamai, Keras hati,
Sahabat, Kambing hitam keluarga, Penghibur, Penghalang,
Perawat keluarga, Dominator, Koordinator, Penghubung
keluarga, Saksi.

E. TIPE KELUARGA
Tipe / bentuk keluarga menurut Sudiharto dalam buku Asuhan
keperawatan keluarga dengan pendekatan keperawatan transkultural,
adalah sebagai berikut:
1. Keluarga Inti ( Nuclear Family) adalah keluarga yang hanya
terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak yang diperoleh dari
keturunannya atau adopsi atau keduanya.
2. Keluarga Besar ( Extended Family) adalah keluarga inti
ditambah anggota keluarga lain yang masih mempunyai
hubungan darah ( nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu,
paman, bibi dan sebagainya ) namun, dengan berkembangnya
peran individu dan meningkatnya rasa individualisme,
pengeloompokan tipe keluarga selain kedua keluarga diatas
berkembang menjadi : ( suprajitno,2004)
3. Keluarga duda atau janda (Singel Family) adalah keluarga yang
terjadi karena perceraian atau kematian.
4. Keluarga bentukan kembali ( dyadic family ) adalah keluarga
baru yang terbentuk dari pasangan yang telah cerai atau
kehilangan pasangannya
5. Ibu dengan anak tanpa perkawinan ( the unmarried teenage
mother )
6. Orang dewasa ( laki- laki atau perempuan ) yang tinggal sendiri
tanpa pernah menikah ( the single adult living alone ).
Kecenderungan di indonesia juga meningkatkan dengan dalih

10
tidak mau direpotkan dengan pasangan atau anaknya kelak jika
menikah.
7. Keluarga dengan anak tanpa pernikahan sebelumnya ( the
nonmarital heterosexual cohabiting family )
8. Keluarga yang dibentuk oleh pasangan yang berjenis kelamin
sama ( gey and lesbian family )
Sedangkan menurut Nasrul Efendy (1998), tipe keluarga terdiri dari
1. Keluarga Inti ( Nuclear Family) adalah keluarga yang
terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak.
2. Keluarga Besar ( Extended Family) adalah keluarga inti
ditambah dengan sanak saudara, misalnya nenek, kakek,
keponakan, saudara sepupu, paman, bibi dan sebagainya.
3. Keluarga Berantai (Serial Family) adalah keluarga yang terdiri
dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan
merupakan satu keluarga inti.
4. Keluarga duda atau janda (Singel Family) adalah keluarga yang
terjadi karena perceraian atau kematian.
5. Keluarga berkomposisi ( Composite Family) adalah keluarga
yang perkawinanya berpoligami dan hidup secara bersama.
6. Keluarga Kabitas (Cahabitation Family) adalah dua orang
menjadi satu tanpa pernikahan tetapi membentuk suatu
keluarga.

F. FUNGSI KELUARGA
Fungsi-fungsi keluarga biasanya didefinisikan sebagai
hasil atau konsekuensi dari struktur keluarga. Lima
fungsi keluarga yang paling berhubungan erat saat
mengkaji dan mengintervensi keluarga menurut Friedman
( 1998 ) adalah sebagai berikut :
1) Fungsi Afektif adalah fungsi internal keluarga untuk
pemenuhan kebutuhan psikososial, saling mengasuh dan
memberikan cintakasih, serta saling menerima dan

11
mendukung.
2) Fungsi Sosialisasi adalah proses perkembangan dan
perubahan individu keluarga, tempat anggota keluarga
berinteraksi social dan belajar berperan di lingkungan
sosial.
3) Fungsi Reproduksi adalah fungsi keluarga meneruskan
kelangsungan keturunan dan menambah sumber daya
manusia.
4) Fungsi Ekonomi adalah fungsi keluarga untuk memenuhi
kebutuhan keluarga, seperti sandang, pangan dan papan.
Fungsi Perawatan Kesehatan adalah kemampuan keluarga
untuk merawat anggota keluarga yang mengalami masalah
kesehatan

G. TUGAS KELUARGA DIBIDANG KESEHATAN


Sesuai dengan fungsi pemeliharaan kesehatan, keluarga
mempunyai tugas di bidang kesehatan yang perlu dipahami dan
dilakukan, meliputi : (supratjitno,2004)
1. Mengenal masalah kesehatan keluarga
Kesehatan merupakan kebutuhan keluarga yang tidak boleh
diabaikan karena tanpa kesehatan segala sesuatu tidak akan
berarti dan karena kesehatanlah kadang seluruh kekuatan
sumber daya dan dana keluarga habis. Orang tua perlu
mengenal keadaan kesehatan dan perubahan- perubahan yang
dialami anggota keluarga. Perubahan sekecil apapun yang
dialami anggota keluarga secara tidak langsung menjadi
perhatian orang tua / keluarga
2. Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga tugas
ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari
pertolongan yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga,
dengan pertimbangan siapa diantara anggota keluarga yang
mempunyai kemampuan memutuskan untuk menentukan

12
tindakan keluarga. Tindakan kesehatan yang dilakukan oleh
keluarga diharapkan tepat agar masalah kesehatan dapat
dikurangi bahkan teratasi. Dalam hal ini termasuk mengambil
keputusan untuk mengobati sendiri.
3. Merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan
kesehatan sering kali keluarga telah mengambil tindakan yang
tepat dan benar. Tetapi keluarga mempunyai keterbatasan yang
telah diketahui oleh keluarga sendiri. Jika demikian, anggota
keluarga yang mengalami gangguan kesehatan perlu
memperoleh tindakan lanjutan atau perawatan agar masalah
yang lebih parah tidak terjadi. Perawatan dapat dilakukan di
institusi memiliki kemampuan melakukan tindakan untuk
pertolongan pertama.
4. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan
keluarga
5. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan disekitarnya bagi
keluarga.

H. TUGAS PERKEMBANGAN SESUAI DENGAN TAHAP


PERKEMBANGAN (DUVAL) (SOCIOLOGICAL PERSPECTIVE )
1. Keluarga baru menikah
 Membina hubungan intim
 Bina hubungan dengan keluarga lain : teman dan
kelompok social
 Mendiskusikan rencana punya anak
2. Keluarga dengan anak baru lahir
 Persiapan menjadi orang tua
 Adaptasi keluarga baru, interaksi keluarga, hubungan
seksual.
3. Keluarga dengan anak usia pra sekolah
 Memenuhi kebutuhan anggota keluarga : rumah, rasa
aman

13
 Membantu anak untuk bersosialisasi
 Mempertahankan hubungan yang sehat keluarga
internal dan luar
 Pembagian tanggung jawab
 Kegiatan untuk stimulasi perkembangan anak
4. Keluarga dengan anak usia sekolah
 Membantu sosialisasi anak dengan lingkungan luar
 Mempertahankan keintiman pasangan
 Memenuhi kebutuhan yang meningkat
5. Keluarga dengan anak remaja
 Memberikan kebebasan seimbang dan bertanggung
jawab
 Mempertahankan hubungan intim dengan keluarga
 Komunikasi terbuka : hindari debat, permusuhan
 Persiapan perubahan sistem peran
6. Keluarga mulai melepas anak sebagai dewasa
 Perluas jaringan keluarga dari keluarga inti ke extended
 Pertahankan keiintiman pasangan
 Membantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru
penataan kembali pada orang tua
7. Keluarga usia pertengahan
 Pertahankan kesehatan individu dan pasangan usia
pertengahan
 Hubungan serasi dan memuaskan dengan anak –
anaknya dan sebaya meningkatkan keakraban pasangan
keluarga
8. Usia tua pertahankan suasana
 Saling menyenangkan
 Adaptasi perubahan : kehilangan pasangan, kekurangan
fisik, kehilangan pengahasilan
 Pertahankan keakraban pasangan melakukan life
review masa lalu

14
I. KELUARGA SEBAGAI SISTEM
Keluarga merupakan sistem sosial yang terdiri dari kumpulan 2 /
lebih yang punya peran sosial yang berbeda dengan ciri saling
berhubungan dan tergantung antar individu

Alasan keluarga sebagai sistem

1. Keluarga punya subsistem : anggota, fungsi, peran, aturan,


budaya
2. Saling berhubungan dan ketergantungan
3. Unit terkecil dari masyarakat sebagai suprasitem

J. KOMPONEN SISTEM KELUARGA


1. Input, anggota keluarga, struktur, fungsi, aturan,
lingkungan, budaya, agama
2. Proses- proses pelaksanaan fungsi keluarga
3. Out put, hasil berupa perilaku : sosial, agama, kesehatan,
feedback, pengontrol prilaku keluarga

K. KARAKTERISTIK KELUARGA
1. Sistem terbuka, sitem yang punya kesempatan dan mau
menerima / memperhatikan lingkungan sekitar.
2. Sistem tertutup, kurang punya kesempatan, kurang mau
menerima / memberi perhatian pada lingkungan sekitar.

L. MASALAH KEPERAWATAN KELUARGA


1. Bahaya fisik
a. Penyakit
b. Kegemukan
c. Kecelakaan
d. Kecanggungan
e. Kesederhanaan

15
2. Bahaya psikologis
a. Bahaya dalam konsep diri
b. Bahaya moral
c. Bahaya yang menyangkut minat
d. Bahaya dalam penggolongan peran seks
e. Bahaya dalam perkembangan kepribadian
M. TAHAP IV : KELUARGA DENGAN SEKOLAH FAMILY WITH
SCHOOL CHILDREN (OLDEST CHILID 6-13 YEARS)
1. Keluarga mencapai jumlah anggota yang maksimal,
keluarga sangat sibuk
2. Aktivitas sekolah, anak punya aktivitas masing- masing
3. Orang tua berjuang dengan tuntunan ganda : perkembangan
anak & dirinya
4. Orang tua belajar menghadapi / membiarkan anak pergi
(dengan teman sebayannya)
5. Orang tua mulai merasakan tekanan yang besar dari
komunitas diluar rumah (sistem sekolah)

B. KONSEP ANAK USIA SEKOLAH


A. Definisi
Anak usia sekolah merupakan suatu periode yang dimulai saat
anak masuk sekolah dasar sekitar usia 6 tahun sampai menunjukan tanda
akhir masa kanak-kanak yaitu 12 tahun.
Langkah perkembangan selama anak mengembangkan
kompetensi dalam ketrampilan fisik, kognitif, dan psikososial. Selama
masa ini anak menjadi lebih baik dalam berbagai hal, misalnya mereka
dapat berlari dengan cepat dan lebih jauh sesuai perkembangan kecakapan
dan daya tahannya.

B. Kelompok Anak
a. Usia prasekolah           : 2 – 5 tahun
b. Usia sekolah                : 6 – 12 tahun

16
c. Usia remaja                 : 13 - 18 tahun

C. Ciri-Ciri Anak Usia Sekolah


Anak usia sekolah disebut sebagai masa akhir anak-anak sejak usia 6
tahun dengan ciri-ciri sebagai berikut :
a. Label yang digunakan oleh orang tua
1. Usia yang menyulitkan karena anak tidak mau lagi
menuruti perintah dan lebih dipengaruhi oleh teman sebaya
dari pada orang tua ataupun anggota keluarga lainnya
2. Usia tidak rapi karena anak cenderung tidak
memperdulikan dan ceroboh dalam penampilan
3. Usia bertengkar karena banyak terjadi pertengkaran antar
keluarga dan membuat suasana rumah yang tidak
menyenangkan bagi semua anggota keluarga
b. Label yang digunakan pendidik/guru
1) Usia sekolah dasar : anak diharapkan memperoleh dasar-
dasar pengetahuan yang dianggap penting untuk
keberhasilan penyesuaian diri pada kehidupan dewasa dan
mempelajari perbagai ketrampilan penting tertentu baik
kurikuler maupu ekstrakurikuler
2) Periode kritis dalam berprestasi : anak membentuk
kebiasaan untuk mencapai sukses, tidak sukses, atau sangat
sukses yang cenderung menetap sampai dewasa
c. Label yang digunakan oleh ahli psikologi
1) Usia berkelompok : perhatian utama anak tertuju pada
keinginan diterima oleh teman-teman sebaya sebagai
anggota kelompok
2) Usia penyesuaian diri : anak ingin menyesuaikan
dengan standar yang disetujui oleh kelompok dalam
penampilan, berbicara dan berperilaku

17
3) Usia kreatif :suatu masa yang akan menentukan apakah
anak akan menjadi konformis (pencipta karya baru) atau
tidak
4) Usia bermain : suatu masa yang mempunyai keinginan
bermain yang sangat besar karena adanya minat dan
kegiatan untuk bermain

D. Tugas PTerkembangan Orangtua Dengan Anak Usia Sekolah


Ketika anak memasuki usia sekolah, orangtua sebenarnya
merasa bahwa tahapan ini lebih berkurang kadar sibuknya, karena
pekerjaan rumah sudah dapat berjalan secara rutin. Anak secara umum
merasa puas mengenai hubungannya dengan orangtua dan mulai
terlibat dalam aktivitas rumah tangga.
A. Mensupport perkembangan anak
Mendukung perkembangan Anak dilakukan dengan cara
membiarkan anak untuk pergi dan bergabung dengan dunia di
luar rumahnya. Semakin lama, akan semakin sedikit waktu anak
tersebut berada di rumahnya. Sejak pagi hingga siang anak harus
bersekolah, kemudian setelah itu tidak jarang anak mengikuti
kegiatan olahraga atau klub-klub tertentu bersama dengan
grupnya, sehingga anak pulang ke rumah dalam keadaan lelah
pada malam hari untuk beristirahat. Belum lagi ajakan temannya
untuk menginap di rumahnya, berlibur bersama, ikut camp,
mengunjungi kerabat pada hari libur, dsb. Semua kegiatan
tersebut di atas sangat baik untuk perkembangan anak dalam hal
kemandirian, memperluas pengalaman dan untuk perkembangan
kepribadiannya.
B. Mempertahankan hubungan pernikahan
Permasalahan pernikahan pada keluarga dengan anak usia
sekolah biasanya lebih sering terjadi dibandingkan momen
lainnya. Biasanya mereka mengalami 4 kali problem lebih sering.

18
Potensi problem terbesar bisanya mengenai pengaturan anak di
rumah, sehingga mengurangi ekspresi afeksi dari pasangan
suami-istri, dan dijadikan nomor kedua
Ekspresi cinta dari pasangan mulai berkurang selama perjalanan
pernikahan. Hal ini biasanya terjadi pada pasangan yang
menerapkan peran gender tradisional dalam berhubungan,
dimana hubungan keduanya kemudian hanya menjadi sebuah
kebiasaan yang didasarkan pada kebutuhan, perasaan, dan
harapan dari satu pihak ke pihak lainnya. Model pernikahan
seperti ini lebih baik menggunakan metode diskusi daripada
menghindar dalam penyelesaian konfliknya, dan yang lebih
pentingberusaha untuk mengekspresikan cintanya secara spontan
(Swensen,Eskew,&Kohlhepp, 1981). Menjaga hubungan
pernikahan pada saat usia anak memasuki usia sekolah sangatlah
penting, tidak hanya untuk kepentingan suami dan istri saja,
tetapi juga demi kepentingan anak kelak

E. Tugas Perkembangan Keluarga Dengan Anak Usia Sekolah


a. Menyediakan Tempat Tinggal yang Cocok dan
Memperhatikan Kesehatan Anak
b. Keuangan Keluarga dengan Anak Usia Sekolah
c. Pemberian Tanggung Jawab Dalam Memelihara Rumah
d. Sosialisasi
e. Komunikasi Di Dalam Keluarga dan Anak Usia Sekolah

F. Promosi Kesehatan Selama Periode Usia Sekolah


Periode usia sekolah merupakan periode klinis untuk penerimaan
latihan perilaku dan kesehatan menuju kehidupan dewasa yang sehat. Jika
tingkat kognisi meningkat pada periode ini, pendidikan kesehatan yang
efektif harus dikembangkan dengan tapat. Promosi praktek kesehatan yang
baik merupakan tanggung jawab perawat.

19
Selama progam ini, perawat berfokus pada pengembangan perilaku
yang secara positif berpengaruh pada status kesehatan anak. Perawat dapat
berperan untuk memenuhi tujuan kebijakan nasional dengan menigkatkan
kebiasaan gaya hidup yang sehat termasuk nutrisi. Anak usia sekolah
harus berpartisipasi dalam progam pendidikan yang memungkinkan
mereka untuk merencanakan, memilih dan menyajikan makanan yang
sehat. Perawat juga mengikutsertakan orang tua tentang peningkatan
kesehatan yang tepatbagi anak usia sekolah. Orang tua perlu mengenali
pentingnya kunjungan pemeliharaan kesehatan.
G. Masalah Kesehatan Spesifik Pada Anak Usia Sekolah
Kecelakaan dan cedera merupakan masalah kesehatan utama
yang terjadi pada anak. Anak usia sekolah juga secara signifikan
mengalami kanker, cacat lahir, pembunuhan, dan penyakit jantung. Pada
kelompok usia ini, masalah ini memiliki angka mordibitas tinggi jumlah
infeksi hamper 80% dari seluruh penyakit anak. Infeksi pernafasan
merupakan prevalensi terbanyak, flu biasa tetap merupakan penyakit
utama pada masa ini.
Beberapa kelompok lebih mudah mengalami penyakit dan
ketidakmampuan, sering kali sebagai akibat adanya rintangan pencapaian
pelayanan kesehatan. Retardasi mental, gangguan belajar, kerusakan
sensasi, dan malnutrisi merupakan prevalensi terbanyak di antara anak-
anak yang hidup dalam kemiskinan.

20
C. KONSEP KEPERAWATAN KELUARGA

1. Pengkajian

a. Data umum

1) Nama kepala keluarga


2) Alamat
3) Telepon
4) Pekerjaan kepala keluarga
5) Pendidikan kepala keluarga
6) Komposisi anggota keluarga
7) Genogram
8) Tipe Keluarga
9) Suku Bangsa
10) Agama
11) Status Sosial Ekonomi Keluarga
12) Aktivitas Rekreasi Keluarga
b. Riwayat dan tahapan perkembangan keluarga
1) Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga ditentukan dengan anak tertua
dari keluarga tersebut
2) Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

21
Menjelaskan mengenai tugas perkembangan yang belum
terpenuhi oleh keluarga serta kendala mengapa tugas
perkembangan tersebut belum terpenuhi
3) Riwayat keluarga inti
Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga inti,
yang meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan
masing – masing anggota keluarga, sumber pelayanan kesehatan
yang biasa digunakan keluarga, serta pengalaman – pengalaman
terhadap pelayanan kesehatan.
4) Riwayat keluarga sebelumnya
Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga dari
pihak suami dan istri.
c. Fungsi Keluarga
1) Fungsi afektif
Hal yang perlu dikaji adalah gambaran diri anggota keluarga,
perasaan memiliki dan dimiliki dalam keluarga, dukungan
keluarga terhadap anggota keluarga lainnya, bagaimana
kehangatan tercipta pada anggota keluarga dan bagaimana
keluarga mengembangkan sikap saling menghargai.
2) Fungsi sosialisasi
Hal yang perlu dikaji adalah bagaimana interaksi atau hubungan
dalam keluarga, sejauh mana anggota keluarga belajar disiplin,
norma, budaya, dan perilaku.
3) Fungsi perawatan kesehatan
Menjelaskan sejauh mana keluarga menyediakan makanan,
pakaian, perlindungan, serta merawat anggota keluarga yang sakit,
sejauh mana pengetahuan keluarga mengenai sehat sakit.
4) Fungsi reproduksi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi keluarga adalah
a) Berapa jumlah anak
b) Bagaimana keluarga merencanakan jumlah anak

22
c) Metode apa yang digunakan keluarga dalam upaya
mengendalikan jumlah anggota keluarga
5) Fungsi ekonomi
Hal yang perlu dikaji adalah
a) Sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, papan,
maupun pangan
b) Sejauh mana keluarga memanfaatkan sumber yang ada di
dalam masyarakat dalam upaya peningkatan status kesehatan
keluarga
d. Tugas Perawatan Keluarga
1) Mengenal masalah keluarga
2) Mengambil keputusan
3) Merawat anggota keluarga yang sakit
4) Memelihara lingkungan
5) Menggunakan fasilitas / pelayanan kesehatan
e. Stress dan Koping Keluarga
1) Stressor jangka pendek dan panjang
a) Stressor jangka pendek yaitu stressor yang dialami keluarga
yang memerlukan penyelesaian dalam waktu kurang lebih 6
bulan
b) Stressor jangka panjang yaitu stressor yang dialami keluarga
yang memerlukan penyelesaian dalam waktu lebih dari 6
bulan
2) Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
3) Strategi koping yang digunakan
Strategi yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan
4) Strategi adaptasi disfungsional
f. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan terhadap semua anggota keluarga
metode yang digunakan pada pemeriksaan fisik tidak berbeda
dengan pemeriksaan fisik diklinik.
1) Tanggal pemeriksaan fisik dilakukan.

23
2) Pemeriksaan kesehatan dilakukan pada seluruh anggota
keluarga.
3) Aspek pemeriksaan fisik mulai dari vital sign, rambut, kepala,
mata, mulut, THT, leher, thoraks, abdomen, ekstremitas atas
dan bawah, sistem genetalia.
4) Kesimpulan dari hasil pemeriksaan fisik.

2. Pengkajian lingkungan
1. Karakteristik rumah
Karakteristik rumah diidentifikasi dengan melihat luas rumah,
type rumah , jumlah ruangan, jumlah jendela, jarak septic tank
dengan sumber air, sumber air minum yang digunakan serta dena
rumah.
2. Karakteristik tetangga dan komunitas Rw
Menjelaskan karakteristik tetangga dan komunitas
setempat yang meliputi kebiasaan, lingkungan fisik, aturan /
kesepakatan penduduk setempat, budaya setempat yang
mempengaruhi kesehatan
3. Mobilitas geografis keluarga
Mobilitas geografis keluarga ditentukan dengan kebiasaan
keluarga berpindah tempat.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan keluarga
untuk berkumpul serta perkumpulan keluarga yang ada dan
sejauh mana interaksi keluarga dengan masyarakat
5. Sistem pendukung keluarga
Yang termasuk dalam sistem pendukung keluarga adalah
jumlah anggota keluarga yang sehat, fasilitas- fasilitas yang
dimiliki keluarga untuk menunjang kesehatan. Fasilitas
mencakup fasilitas fisik, fasilitas psikologis atau dukungan dari
anggota keluarga dan fasilitas sosial atau dukungan dari
masyarakat setempat.

24
3. Pengkajian anak sekolah
1. Bagaimana krakteristik teman bermain
2. Bagaimana lingkungan bermain
3. Berapa lama anak menghabiskan waktunya disekolah
4. Bagaimana stimulus terhadap tumbuh kembang anak dan
adakah sarana yang dimilikinya
5. Bagaimana tamperamen anak saat ini
6. Bagaimana pola anak jika menginginkan suatu barang
7. Bagaimana pola orang tua menghadapi permintaan anak
8. Bagaimana prestasi yang dicapai anak saat ini
9. Kegiatan apa yang diikuti anak selain disekolah
10. Sudahkah memperoleh imunisassi ulangan selama disekolah
11. Pernahkah mendapat kecelakaan selama diekolah atau dirumah
saat bermain
12. Adakah sumber bacaan lain selain buku sekolah dan apa
jenisnya
13. Adakah penyakit yang muncul dan dialami anak selama masa
ini
14. Bagaimana pola anak memanfaatkan waktu luang
15. Bagaimana pelaksanaan tugas dan funsi keluarga

Harapan keluarga
Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga
terhadap petugas kesehatan yang ada

4. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang menggambarkan
rspon manusia atas perubahan pola interaksi potensial atau aktual individu.
Perawat secara legal dapat mengidentifikasi dan menyusun intervensi
masalah keperawatan. Kolaborasi dengan anggota tim lain merupakan
keharusan untuk menghindari kebingungan anggota akan kurangnya
pelayanan kesehatan.

25
Diagnosa keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data yang
didapat pada pengkajian yang terdiri dari masalah keperawatan yang akan
berhubungan dengan etiologi yang berasal dari pengkajian fungsi
perawatan keluarga. Diagnosa keperawatan mengacu pada PES dimana
untuk problem dapat digunakan rumusan NANDA.
Tipologi dari diagnosa keperawatan keluarga terdiri dari :
a. Aktual (terjadi defisit / gangguan kesehatan )
b. Resiko (ancaman kesehatan)
c. Keadaan sejahterah (wellness)
Contoh diagnosa keperawatan keluarga
a. Diagnosa keperawatan keluarga aktual
a. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan pada balita (anak M)
keluarga bapak R berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga
mengenal masalah nutrisi.
b. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan pada balita (anak M)
keluarga bapak R berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga
mengaatasi masalah kekurangan nutrisi
c. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan pada balita (anak M)
keluarga bapak R berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga
dengan masalah kekurangan nutrisi
pada contoh diatas yang menjadi etiologi (tugas keluarga) mengandung 3
unsur yaitu:
a. Ketidaktahuan (tidak mengenal masalah )
b. Ketidakmampuan mengambil keputusan ( tidak mengenal
masalah )
c. Ketidak mampuan merawat
Maka dari 3 diagnosa tersebut cukup menentukan 1 diagnosa yaitu
diagnosa yang ke 3 akan tetapi dalam merumuskan tujuan dan intervensi
harus melibatkan ke 3 etiologi tersebut
Contoh 2
Perubahan peran dalam keluarga (bapak s) berhubungan
dengan ketidak mampuan keluarga mengenal masalah peran suami

26
Contoh 3
Keterbatasan pergerakan pada lanjut usia (ibu A) keluarga bapak
B berhubungan dengan ketidak mampuan merawat anggota
keluarga dengan keterbatasan gerak (rematik)
b. Diagnosa keperawatan keluarga Resiko ( ancaman )
Sudah ada data yang menunjang tapi belum terjadi gangguan,
misalnya lingkungan rumah kurang bersih, pola makan yang tidak adekuat,
stimulus tumbuh kembang yang tidak adek kuat dsb
Contoh 4
a. Resiko terjadi konflik pada keluarga bapak B berhubungan
dengan ketidaktahuan keluarga mengenal masalah
komunikasi
b. Resiko gangguan perkembangan pada balita ( anak S)
keluarga bapak B berhubungan dengan ketidak mampuan
keluarga melakukan stimulus terhadap balita
c. Diagnosa keperawatan keluarga sejahterah / potensial
Suatu keadaan dimana keluarga dalam keadaan sejahterah sehingga
kesehatan keluarga dapat ditingkatkan khusus untuk diagnosa keperawatan
potensial (sejahterah) boleh tidak menggunakan etiologi.
Contoh :
a. Potensial terjadinya kesejahteraan pada ibu hamil ( ibu M)
keluarga bapak R
b. Potensial peningkatan status kesehatan pada bayi (anak L )
keluarga bapak R
c. Potensial peningkatan status kesehatan pada pasangan baru
menikah keluarga bapak R

5. Perencanaan
Perencanaan adalah sekumpulan tindakan yang ditentukan perawat
untuk dilaporkan dalam memecahkan masalah kesehatan dan keperawatan
yang telah diidentifikasi. Penyusunan rencana perawatan dilakukan dalam
2 tahap yaitu pemenuhan skala prioritas dan rencana perawatan.

27
a. Menentukan prioritas masalah keperawatan
Prioritas didasarkan pada diagnosis keperawatan yang mempunyai
skor tinggi dan disusun berurutan sampai yang mempunyai skor
terendah. Dalam menyusun prioritas masalah kesehatan dan
keperawatan keluarga harus didasarkan beberapa kriteria sebagai
berikut :
1) Sifat masalah (aktual, risiko, potensial)
2) Kemungkinan masalah dapat diubah
3) Potensi masalah untuk dicegah
4) Menonjolnya masalah
Skoring dilakukan bila perawat merumuskan diagnosa keperawatan
telah dari satu proses skoring menggunakan skala yang telah
dirumuskan oleh Bailon dan Maglay.

Tabel Proses Skoring

Kriteria Skor Bobot


Sifat masalah :
a. Aktual 3
1
a) Risiko 2
b) Potensial 1
Kemungkinan masalah untuk dipecahkan :
a. Mudah 2
2
b. Sebagian 1
c. Tidak dapat 0
Potensi masalah untuk dicegah :
a. Tinggi 3
1
b. Cukup 2
c. Rendah 1
Menonjolnya masalah : 1
a. Masalah berat, harus segera ditangani 2
b. Ada masalah tetapi tidak perlu 1
ditangani 0

28
c. Masalah tidak dirasakan

Skoring :

Catatan : skoring dihitung bersama dengan keluarga


Faktor yang dapat mempengaruhi penentuan prioritas
1. Kriteria hasil 1 sifat masalah : bobot yang lebih berat diberikan pada
tidak/kurang sehat karena yang pertama memerlukan tindakan segera dan
biasanya disadari dan dirasakan oleh keluarga
2. Kriteria 2 kemungkinan masalah dapat diubah, perawat perlu
memperhatikan terjangkaunya faktor-faktor sebagai berikut.
a. Pengetahuan yang ada sekarang, teknologi dan tindakan untuk
menengani masalah
b. Sumber daya keluarga dalam bentuk fisik, keuangan dan tenaga
sumber daya perawat dalam bentuk pengetahuan, keterampilan
dan waktu
c. Sumber daya masyarakat dalam bentuk fadsilitas, organisasi
dalam masyarakat dan dukungan masyarakat
3. Kriteria 3 potensi masalah dapat dicegah, faktor-faktor yang perlu
diperhatikan
a. Kepelikan dari masalah yang berhubungan dengan penyakit atau
masalah
b. Lamanya masalah, yang berhubungan dengan jangka waktu
masalah itu ada
c. Tindakan yang sedang dijalankan adlah tindakan-tindakan yang
tepat dalam memperbaiki masalah
d. Adanya kelompok “ high risk “ atau kelompok yang sangat peka
menambah potensi untuk mencegah masalah

29
Menyusun tujuan
Friedman (1998:64) menjelaskan perencanaan meliputi perumusan
tujuan yang berorientasi kepada klien kemungkinan sumber-sumber
penggambaran pendekatan alternatif untuk memenuhi tujuan dan
operasional perencanaan ada 3 kegiatan menurut Friedman (1998:64)
yaitu:
1. Tujuan jangka pendek yang sifatnya dapat diukur langsung dan
spesifik
2. Tujuan jangka menengah
3. Tujuan akhir atau jangka panjang yang sifatnya umum dan
mempunyai tujuan

Proses scoring dilakukan untuk setiap diagnosa keperawatan :


1) Tentukan skornya sesuai dengan kriteria yang dibuat perawat.
2) Skor dibagi dengan angka tertinggi dan dikalikan dengan bobot.
3) Jumlahkan skor untuk semua kriteria.
4) Skor tertinggi berarti prioritas (skor tertinggi 5).

6. Implementasi
Tindakan yang dilakukan oleh perawat kepada keluarga berdasarkan
perencanaan mengenai diagnosa yang telah dibuat sebelumnya. Tindakan
keperawatan terhadap keluarga mencakup hal-hal dibawah ini.
a. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah
dan kebutuhan kesehatan dengan cara :
1. Memberikan informasi
2. Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan tentang kesehatan
3. Mendorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah
b. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tidak
tepat dengan cara :
1. Mengidentifikasi kosekuensi tidak melakukan tindakan
2. Mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga
3. Mendiskusikan tentang konsekuensi tiap tindakan

30
c. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang
sakit dengan cara :
1. Mendemonstrasikan cara perawatan
2. Menggunakan alat dan fasilitas yang ada dirumah
3. Mengawasi keluarga melakukan perawatan
d. Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat
lingkungan menjadi sehat, dengan cara :
1. Menemukan sumber- sumber yang dapat digunakan oleh
keluarga
2. Melakukan perubahan lingkungan dengan seoptimal mungkin.
e. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang
ada dengan cara :
1. Memperkenalkan fasilitas kesehatan yang ada dilingkungan
keluarga
2. Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang
ada
7. Evaluasi
Evaluasi merupakan kegiatan membandingkan antara hasil
implementasi dengan kriteria dan standar yang telah ditetapkan untuk
melihat keberhasilannya. Kerangka kerja evaluasi sudah terkandung dalam
rencana perawatan jika secara jelas telah digambarkan tujuan perilaku
yang spesifik maka hal ini dapat berfungsi sebagai kriteria evaluasi bagi
tingkat aktivitas yang telah dicapai

31
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DIAN HUSADA MOJOKERTO

PROGRAM STUDI NERS

Jln Raya Gemekan Sooko Kabupaten Mojokerto

FORMAT PENGKAJIAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

I. IDENTITAS UMUM KELUARGA


a. Identitas Kepala Keluarga

Nama : Tn.S Pendidikan : SD

Umur : 34 thn Pekerjaan : Petani

Agama : Islam Alamat : Pademawu,Pamekasan

Suku : Madura No Tlp : 085231626315

b. Komposisi Keluarga

32
No Nama L/P Umur Pendidik Pekerjaa Keterangan
an n

1 Tn. S L 34 thn SD Petani KRT

2 Ny. S P 32 thn SD Petani IRT

3 An. M L 10 thn SD - Anak

4 Ny. S P 61 thn SD Petani Ibu

5 Tn. D L 63 thn MTS Petani Bapak

6.

10

a. Genogram

An.M

Keterangan :

: laki – laki

: Perempuan

b. Type Keluarga

33
( ) Keluarga inti ( ) Keluarga besar

( ) Janda / duda ( ) Lain-lain

c. Sifat Keluarga
1. Siapa pengambilan Keputusan didalam keluarga
(  ) Ayah ( ) Bersama-sama
( ) Ibu
2. Bagaimana kebiasaan tidur/istirahat keluarga sehari-hari
( ) Tidur malam saja (  ) Tidur siang dan malam
( ) Tidur siang saja
3. Apakah mempunyai kebiasaan rekreasi saat memanfaat waktu luang
anggota keluarga
( ) Ya , sebutkan berpa kali selama sebulan :..........kali
(  ) Tidak
4. Apakah keluarga punya kebiasaan untuk selalu makan bersama keluarga
( ) Ya
(  ) Tidak
5. Status Sosial Ekonomi Keluarga
1) Total pendapatan keluarga per bulan :
( ) Dibawah Rp. 600.000,-
(  ) Rp. 600.000,- s/d Rp. 1.000.000,-
( ) Rp. 1.000.000,- s/d Rp. 2.000.000,-
( ) Di atas dari Rp. 2.000.000,-
2) Apakah penghasilan keluarga mencukupi untuk biaya sehari – hari ?
( ) Ya ( ) Tidak
Bila tidak apa yang dilakukan keluarga : __________________
3) Apakah keluarga mempunyai tabungan ?
( ) Ya ( ) Tidak
4) Apakah ada anggota keluarga yang membantu keuangan keluarga ?
( ) Ada ( ) Tidak
Bila ada, siapa : ___Ibu_______________________________
5) Siapa yang mengelola keuangan dalam keluarga ?

34
( ) Ayah ( ) Ibu ( ) Lain - lain

6. Suku
Keluarga Tn. S berasal dari garis keturunan madura. Baik nenek/kakek
ataupun semua anak-anaknya sehari-hari berbahasa madura.
7. Agama
Semua keluarga Tn. S bergama islam.semua famili beragama islam
8. Aktivitas Rekreasi
1) Kebiasaan rekreasi keluarga
( ) Tidak tentu ( ) 1 kali sebulan
( ) 2 kali sebulan ( ) 3 kali sebulan
( ) Lain – lain sebutkan : _______________________________
2) Penggunaan waktu senggang
( ) Nonton TV ( ) Mendengarkan radio
( ) Membaca ( ) Nonton bioskop
( ) Lain – lain sebutkan : _______________________________

II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini (ditentukan dengan anak tertua):
Tahap perkembangan keluarga Tn. S saat ini sedang menginjak dalam tahap
perkembangan anak usia sekolah yang menduduki sekolah dasar kelas empat
(4).
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya:
a) Keluarga dengan anak remaja
b) Keluarga mulai melepas anak sebagai dewasa
c) Keluarga usia pertengahan
d) Keluarga usia lanjut
Karena anak pertama dari Tn. S masih menginjak usia 10 tahun ( usia
anak sekolah ) keluarga mengatakan tidak ada perkembangan yang belum

35
terpenuhi , anak sudah mampu berkembang intelektualnya ,emosi dan
sosialnya sesuai perkembangannya.
c. Riwayat kesehatan keluarga inti :
a) Riwayat kesehatan keluarga saat ini:
Dalam kelurga Tn. S rata-rata anggota keluarganya sehat. .
b) Riwayat penyakit keturunan:
Menurut penuturan Ny. S dalam silsilah keturunan keluarga mereka tidak
pernah menemukan adanya penyakit keturunan. Misal : asma,DM, dll
c) Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga
No Nama Umur BB Keadaan Imunisasi Masalah Tindakan
Kesehat (BCG/Polio/DP Kesehata Yang
an T/ n Telah
HB/Campak) Dilakuka
n

1. Tn. S 35 Baik Lengkap Kecapek Istirahat


thn an ketika
pulang
dari
bekerja
2. Ny. S 33 Baik Lengkap Tidak
thn ada
3. An.W 10 Baik Lengkap Tidak
thn ada
4. Ny.S 61 Baik Tidak di kaji Tidak
thn ada
5. Tn. D 63 Baik Tidak di kaji Capek Istirahat
thn ketika cukup
pulang
dari
sawah

36
d) Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan
Berhubung di dalam lingkungan dekat rumah Tn. S terdapat bidan juga
perawat yang masih aktif dalam memberikan pelayanan, maka dalam
mengatasi masalah kesehatanya keluarga Tn. S selalu memilih untuk
pergi kesana. Mereka fikir berobat pada perawat atau bidan merupakan
piihan yang tepat.
e) Riwayat keluarga sebelumnya
Keluarga mengatakan tidak ada keluarga yang memiliki penyakit yang
serius atau penyakit yang menular ..

III. PENGKAJIAN LINGKUNGAN


1. Karakteristik Rumah
1) Jenis rumah
(  ) permanen ( ) Semi permanen ( ) Non permanen
2) Luas bangunan rumah:…7x12……………….m2
3) Status kepemilikan rumah :
(  ) Milik pribadi ( ) Sewa bulanan
( ) Kontrakan ( ) Lain-lain :..................................
4) Atap rumah
(  ) Genting ( ) Seng/Asbes
( ) Sirap/atap ( ) Lain-lain : ................................
5) Ventilasi rumah :
(  ) Ada ( ) Tidak
6) Bila Ada berapa luasnya
(  ) > 10% luas lantai ( ) < 10% luas lantai

37
7) Apakah cahaya dapat masuk rumah pada siang hari
(  ) Ya ( ) Tidak
8) Penerangan rumah
(  ) Listrik ( ) Petromak
( ) Lampu tempel ( ) Lain - lain
9) Lantai rumah :
(  ) Keramik ( ) Ubin ( ) Tanah
( ) Papan ( ) Plaster
10) Bagaimana kondisi kebersihan rumah secara keseluruhan
(  ) Bersih ( ) Banyak lalat ( )Berdebu
( ) Sampah bertebaran ( ) Banyak lawa-lawa ( ) Lain-lain

2. Denah Rumah

Kamar 2
Ruang keluarga dapur

Ruang tamu

Kamar 1 Ruang sholat KM WC

3. Pengelolaan Sampah
1) Apakah keluarga mempunyai tempat pembuangan sampah
(  ) Ya ( ) Tidak
2) Bagaimana pengelolaan sampah rumah tangga
( ) Dibuang di got/ sungai ( ) Diambil petugas
( ) Ditimbun (  ) Dibakar ( ) Lain-lain :
4. Sumber Air
1) Sumber air yang diguankan oleh keluarga:
( ) Sumur gali ( ) Pompa listrik ( ) Pompa tangan
( ) Sungai (  ) Membeli ( ) Lain-lain: .............

38
2) Sumber air minum yang digunakan oleh keluarga
( ) Sumur gali ( ) Pompa listrik ( ) Pompa tangan
( ) Sungai (  ) PAM ( ) Air isi ulang
5. Jamban Keluarga
1) Apakah keluarga mempunyai WC sendiri
(  ) Ya ( ) Tidak

2) Bila ya apa jenis jamban keluarga


(  ) Leher angsa ( ) Cemplung ( ) Lain – lain ______
3) Beberapa jarak antara sumber air dengan penampungan tinja ?
(  ) < 10 meter ( ) > 10 meter
6. Pembuangan Air Limbah
Apakah keluarga mempunyai saluran pembuangan air limbah (air kotor) ?

( ) Ya, bagaimana kondisinya _____________________________________

( ) Tidak, dimana pembuangannya di sawah_________________________

7. Fasilitas Sosial dan Fasilitas Kesehatan


1) Adakah perkumpulan sosial dalam kegiatan di masyarakat setempat ?
( ) Tidak
( ) Ada, apa jenisnya tahlil dan hataman.............................
2) Adakah fasilitas kesehatan di masyarakat
( ) Tidak

(  ) Ada, apa jenisnya puskesmas dan bidan desa........................................

3) Apakah keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan tersebut ?


( ) Tidak

( ) Ada, apa alasannya karena tempatnya tidak terlalu jauh dari rumah
dan juga murah

4) Apakah fasilitas kesehatan yang ada dapat terjangkau oleh keluarga dengan
kendaraan umum ?
(  ) Bila ya dengan kendaraan apa ? mobil......................................

39
( ) Bila tidak bagaimana cara mengatasinya .............................................

8. Sarana komunikasi dan transportasi


1) Sarana komunikasi apa ang digunakan oleh keluarga untuk
berkomunikasi :
( ) Telepon rumah (  ) Hp
2) Sarana Transportasi yang digunakan keluarga untuk beraktifitas sehari-
hari
( ) Sepeda (  ) Sepeda Motor ( ) Mobil

( ) Lain-lain : ...........................

9. Fasilitas hiburan
Fasilitas hiburan yang ada dirumah:

(  ) Televisi ( ) Radio

( ) Tape Recorder ( ) VCD/DVD ( ) Lain-lain:....................

10. Mobilitas Geografis keluarga


Rumah keluarga Tn. S yang sekarang di tinggali merupakan keturunan dari
orang tuanya , jadi ada sedikit kepercayaan pada keluarga Tn. S untuk tidak
boleh menjual harta yang menjadi warisan pada leluhur mereka. Dan dari
semenjak menikah dengan Ny. S mereka tidak pernah berpindah rumah.
11. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Ny. S mengatakan tidak terlalu sering berkumpul dengan keluarganya di
karenakan kesibukan masing-masing. Dan Ny. S mengatakan interaksinya
dengan masyarakat baik.

12. Sistem pendukung keluarga


Ny. S mengatakan pendukung di dalam keluarganya yaitu ke dua orang
tuanya.
IV. STRUKTUR KELUARGA

40
a. Pola/cara komunikasi keluarga:
Keluarga Tn. S termasuk ke dalam salah satu keluarga yang ceria dan
kooperatif. Mereka melakukan komunikasi satu sama lain dengan nyaris
tanpa masalah. Baik anak dengan anak, maupun orang tua dengandengan
anak semuanya terjadi tanpa adanya masalah.
b. Struktur kekuatan keluarga:
Dalam keluarganya sendiri Tn. S merupakan kepala keluarga yang dihormati.
Serta mampu menjadi pelindung bagi semua keluarganya, bila ada masalah
yang menimpa keluarganya, ia yang bertanggung jawab paling depan jika
salah satu anggota mengalami masalah.
c. Struktur peran (peran masing/masing anggota keluarga):
Peran serta Tn. S dalam masyarakat tidak terlalu berpengaruh tetapi di
hormati. Istrinya sendiri merupakan ibu rumah tangga yang baik hati dan
jujur dalam mengurus anak-anaknya. Sehingga anak Tn. S menjadi orang
yang jujur, karena telah di didik sejak dalam lingkungan keluarga.
d. Nilai dan norma keluarga:
Tn. S selalu menerapkan disiplin yang tinngi dalam keluarganya. Tidak
terkecuali dalam kebersihan lingkunga runahnya ataupun dalam menjalankan
sholat 5 waktu.
V. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif
Kondisi psikis kelurga Tn. S sangat baik dan mereka sanggup untuk hidup
dalam situasi sulit. Mereka mampu menjalani semuanya yang menjadi beban
hidup.
b. Fungsi sosialisasi
a) Kerukunan hidup dalam keluarga:
Ny. S mengatakan selau berusaha hidup rukun bersama keluarganya
meskipun sesekali ada pertengkaran di dalam keluarganya.
b) Interaksi dan hubungan dalam keluarga
Ny. S mengatakan bahwa interaksi dan hubungan dalam keluarga mereka
terjalin dengan baik.

c) Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan

41
Ny. S mengatakan yang lebih sering dalam pengambilan keputusan yaitu
Tn. S
d) Kegiatan keluarga waktu senggang
Ny. S mengatakan jika dalam waktu senggang mereka selalu menonton
televisi.
e) Partisipasi dalam kegiatan social
Ny. S mengatakan jarang berpartisipasi dalam kegiatan sosial
c. Fungsi perawatan kesehatan
Setiap anggota keluarga Tn. S selalu menjaga kesehatannya masing-masing
dan bila diantara mereka ada yang sakit, maka dengan bahu-membahu mereka
akan saling tolong menolong.
d. Fungsi reproduksi
a) Perencanaan jumlah anak : tidak ada
b) Akseptor :tidak ada yang digunakan…………
lamanya…………………………
c) Akseptor: Belum, alasannya: masih
merencanakan……………………………………………….
d) Keterangan lain :tidak
ada……………………………………………………………………
e. Fungsi ekonomi
a) Upaya pemenuhan sandang pangan :
Dalam memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya Tn. S dibantu ke 2
orang tua dari Ny. S yang tinngal serumah dengannya. Uang yang mereka
peroleh di belikan sembako dan keperluan keluarga lainnya.
b) Pemanfaatan sumber dimasyarakat: baik

VI. STRES DAN KOPING KELUARGA


a. Stressor jangka pendek :
Keluarga dari Tn.S saat ini memikirkan keuangan atau penghasilan yang
semakin berkurang karena lokdown terkena wabah corona.

42
b. Stressor jangka panjang :
Keluarga mengatakan saat ini sedang fokus untuk memikirkan pendidikan
anaknya dan kebutuhan keluarga yang semakin meningkat tidak seimbang
dengan ekonomi yang di peroleh keluarga.
c. Respon keluarga terhadap stressor :
Respon keluarga Tn. S terhadap stresor yang mereka alami yaitu mereka
selalu menhadapinya secara sabar dan berusaha mencari jalan lain untuk
memenuhi kebutuhan keluarganya..
d. Strategi koping :
Saat keluarga Tn. S mengahadapi suatu permasalahan, biasya Tn. S
menjadi tokoh utama dalam penyelesaian masalah tersebut.
Mendiskusikannya dan mengambil keputusan sesuai dengan kemufakatan
bersama.
e. Strategi adaptasi disfungisonal:
Keluarga Tn.S tidak pernah menggunakan kekerasan dalam menghadapi
masalah keluarga ,dan masalah keluarga selalu di selesaikan dengan
musyawarah.
VII.KEADAAN GIZI KELUARGA
a. Pemenuhan gizi :
Keluarga Tn. S selau berupaya memenuhi kebutuhan gizi mereka tetapi
anak tidak menyukai sayur, suka jajan snack ,sering makan makanan
instan dan ibupun membiarkan apa yang di lakukan anak, ibu kurang
mengetahui apa dampak dari aktifitas yang dilakukan oleh anak.
b. Upaya lain :
Upaya lainnya yaitu Tn. S selalu mengatakan kepada kelurganya untuk
berolahraga setiap harinya dan tetap berupaya memberikan anak vitamin.
VIII. HARAPAN KELUARGA
a. Terhadap masalah kesehatannya :
Harapan keluarga Tn. S Terhadap kesehatannya dan kesehatan
kelurganya yaitu semoga tetap sehat dan penyakit yang diderita Tn. D
cepat sembuh.
b. Terhadap petugas kesehatan yang ada :

43
Harapan keluarga Tn. S terhadap petugas kesehatan yaitu selalu cepat
dan tanggap dalam melayani kesehatan keluarganya ataupun masyarakat
.
IX. PENGKAJIAN ANAK SEKOLAH
1. Bagaimana karakteristik teman bermain anak ?
Anak 1: Baik, dan ada yang nakal juga
2. Bagaimana lingkungan bermain anak ?
Anak 1 : Baik
3. Berapa lama anak menghabiskan waktunya di sekolah ?
Anak 1 : Selama 5 jam mulai dari jam 08.00-12.00 siang
4. Bagaimana proses tumbuh kembang anak ?
Anak 1 : Baik
5. Bagaimana tempremen anak saat ini ?
Anak 1 : Keras, dan nakal
6. Bagaimana pola anak jika mengingingkan suatu barang ?
Anak 1 : Merengek ,dan marah jika tidak di turuti
7. Bagaimana pola orang tua menghadapi permintaan anak ?
Anak 1 : memberikan apa yang inginkan ada jika itu pantas dan baik di
berikan kepada anak
8. Bagaimana prestasi yang di capai oleh anak ?
Anak 1 : Cukup baik
9. Kegiatan apa yang di ikuti oleh anak selain sekolah ?
Anak 1 : Mengaji
10. Apakah anak sudah memperoleh imunisasi uang ketika di sekolah ?
Anak 1 : Iya
11. Apakah anak pernah mengalami kecelakaan ketika di sekolah atau
di rumah pada saat bermain ?
Anak 1 : pernah ,jatuh dari sepeda yang di gunakan.
12. Adakah penyakit yang muncul dan dialami anakselama masa ini ?
Anak 1 :
13. Adakah sumber baca lain selain buku sekolah dan apa jenisnya ?
Anak 1 : Ada ,Buku cerita

44
14. Bagaimana anak memanfaatkan waktu luangnya ?
Anak 1 : Bermain

X. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


1) Riwayat kesehatan semua anggota keluarga
a. Ayah : tidak ada keluhan dan tidak ada riwayat penyakit generatif
b. Ibu : tidak ada keluhan , dan tidak ada riwayat penyakit generatif
c. Anak : tidak ada keluhan dan tidak ada riwayat penyakit generatif
hanya saja BB anak kurang dari usianya .
d. Kakek : tidak ada keluhan dan tidak ada riwayat penyakit generatif
e. Nenek : tidak ada keluhan dan tidak ada riwayat penyakit generatif
2) Keluarga berencana
Ibu mengatakan untuk rencana anak pasrah sama apa yang menjadi
kehendak tuhan . ibu juga tidak menggunakan alat kontrasepsi.
3) Imunisasi
Ayah dan ibu masih ingat suda di lakukan imunisasi dengan lengkap
dan ibu juga ingat sudah melakukan imunisasi TT sebelum menikah
dan saat hamil ,anak juga sudah mendapatkan imunisasi lengkap , ibu
mengetahuinya dari buku KIA.
4) Tumbuh kembang
a) Tumbuh kembang anak
Menurut ibu anak berkembang secara baik hanya saja BB hanya 27
dan anak terlihat kurus.
b) Pengetahuan orang tua terhadap tmbuh kembang anak
Ibu mengetahui bahwa anak sudah berusia 10 tahun dan ibu mengaku
bagaimana perkembangan anak ,hanya saja ibu kurang mengetahui
bagaimana cara agar anak tidak susah makan dan bagaimana BB anak
sesuai dengan usianya .
XI. PEMERIKSAAN FISIK KELUARGA

1. Pemeriksaan fisik Bapak S


1) Keadaan umum : baik
2) Kesadaran : composmentis

45
3) Tanda-tanda vital :
1. TD : 120/70
2. N : 80x/menit
3. RR : 17x/menit
4. S : 36 ° C
4) Kepala :
1. Rambut : Hitam.
2. Mata : Bentuk simetris.
3. Hidung : Bentuk lubang hidung, simetris
4. Telinga : Bentuk simetris
5. Mulut : Warna bibir merah kehitaman, kering
5) Dada / Thorax :
1. I : tidak ada tarikan intercosta , tidak ada sianosis, tidak ada jejas
2. P : tidak ada nyeri tekan
3. P :jantung redup tidak ada pembesaran
4. A : tidak ada bunyi nafas tambahan
6) Perut / Abdomen :
1. I : tidak ada jejas ,tidak ada asites
2. A : bising usus normal
3. P : timpani
4. P :tidak ada pembesaran hepar dan liver ,dan tidak ada nyeri tekan
7) Genetalia / Anus : tidakdi kaji ,dan pasien mengatakan tidak ada
keluhan
8) Ekstremitas : tidak ada jejas ,turgor kulit baik CRT<3
2. Pemeriksaan fisik Ibu …….
1) Keadaan umum : baik
2) Kesadaran : composmentis
3) Tanda-tanda vital :
1. TD : 100/70mmHg
2. N : 65x/menit
3. RR :12x/menit
4. S :36,6˚

46
4) Kepala :
1. Rambut : tidak ada ketombe ,bersih , tidak berminyak , sedikit
rontok
2. Mata : simetris , konjungtiva normal , sclera bening
3. Hidung : tidak ada sputum , kekuatan hembusan nafas sama
4. Telinga : tidak ada sekret , bersih , tidak ada benjolan atau lesi
5. Mulut : tidak ada caries gigi , gigi bersih , gigi lengkap dan mulut
tidak berbau
5) Dada / Thorax :
1. I : tidak ada jejas , tidak ada tarikan intercosta , tidak sianosis
2. P : tidak ada benjolan di payudara dan tidak ada nyeri tekan
3. P : jantung redup tidak ada pembesaran
4. A :paru terdengar sonor , tidak ada bunyi nafas tambahan
6) Perut / Abdomen :
1. I : tidak ada jejas , dan tidak ada asites
2. A : bising usus normal
3. P : bunyi timpani
4. P : tidak ada pembesaran hepar dan tidak ada nyeri tekan
7) Genetalia / Anus : tidak di kaji , dan pasien mengatakan tidak ada
keluhan
8) Ekstremitas :tidak ada jejas , turgor kulit baik dan CRT <3
3. Pemeriksaan fisik Anak
1) Keadaan umum :baik
2) Kesadaran : composmentis
3) Tanda-tanda vital :
1. TD : 90/60mmHg
2. N : 75x/menit
3. RR : 20x/menit
4. S : 36˚
4) Kepala
1. Rambut : : rambut bersih tidak ada ketombe ,tidak ada benjolan /
lesi ,tidak rontok

47
2. Mata : konjungtiva normal , mata simetris , sclera bening
3. Hidung : tidak ada sputum ,tidak ada benjolan dan tidak nyeri
tekan
4. Telinga : tidak ada sekret ,bersih dan tidak nyeri tekan
5. Mulut :bersih tidak berbau, tidak ada caries gigi ,gigi bersih
5) Dada / Thorax :
1. I :tidak ada jejas ,tidak ada tarikan intercosta dan tidak
sianosis
2. P :tidak ada nyeri tekan
3. P : jantung redup ,suara paru sonor
4. A : tidak ada bunyi nafas tambahan
6) Perut / Abdomen :
1. I : tidak ada asites dan tidak ada jejas ,simetris
2. A : bising usus normal
3. P : suara timpani
4. P : tidak ada pembesaran hepar dan tidak nyeri tekan
7) Genetalia / Anus :tidakdikaji ,dan klien mengatakan tidak ada keluhan
8) Ekstremitas : tidak ada jejas dan turgor kulit baik.
4. Pemeriksaan fisik kakak dari kakek
a. Keadaan umum :baik
b. Kesadaran :composmentis
c. Tanda-tanda vital :
1. TD :110/70mmHg
2. N : 73x/menit
3. RR :13x/menit
4. S :37˚
d. Kepala :
1. Rambut :bersih tidak ada ketombe ,rambut sedikit beruban.
2. Mata : simetris ,konjungtiva normal, sclera putih
3. Hidung :tidak ada sputum , kekuatan hembusan nafas sama dan
tidak nyeri tekan

48
4. Telinga : tidak ada secret , tidak ada benjolan dan tidak nyeri
tekan
5. Mulut : mulut bersih dan tidak berbau , gigi tidak ada caries , gigi
sudah terlepas 2
e. Dada / Thorax :
1. I :tidak ada jejas , tidak sianosis dan tidak ada tarikan intercosta
2. P : tidak ada nyeri tekan
3. P : suara jantung redup dan tidak ada pembesaran
4. A : tidak ada suara nafas tambahan
f. Perut / Abdomen :
1. I : tidak ada jejas , simetris , tidak ada asites
2. A : bising usus normal
3. P :suara timpani
4. P : tidak ada pembesaran hepar dan tidak nyeri tekan
g. Genetalia / Anus : tidak dikaji,dan klien mengatakan tidak ada
keluhan
h. Ekstremitas : turgor kulit baik ,reflek patela normal dan tidak ada
jejas
5. Pemeriksaan fisik kakak dari nenek
i. Keadaan umum :baik
j. Kesadaran :composmentis
k. Tanda-tanda vital :
1. TD :100/60mmHg
2. N : 72x/menit
3. RR :13x/menit
4. S :36,8˚C
l. Kepala :
1. Rambut :bersih tidak ada ketombe ,rambut sedikit beruban.
2. Mata : simetris ,konjungtiva normal, sclera putih
3. Hidung :tidak ada sputum , kekuatan hembusan nafas sama dan
tidak nyeri tekan

49
4. Telinga : tidak ada secret , tidak ada benjolan dan tidak nyeri
tekan
5. Mulut : mulut bersih dan tidak berbau , gigi tidak ada caries , gigi
sudah terlepas 2
m. Dada / Thorax :
1. I :tidak ada jejas , tidak sianosis dan tidak ada tarikan intercosta
2. P : tidak ada nyeri tekan
3. P : suara jantung redup dan tidak ada pembesaran
4. A : tidak ada suara nafas tambahan
n. Perut / Abdomen :
1. I : tidak ada jejas , simetris , tidak ada asites
2. A : bising usus normal
3. P :suara timpani
4. P : tidak ada pembesaran hepar dan tidak nyeri tekan
o. Genetalia / Anus : tidak dikaji,dan klien mengatakan tidak ada
keluhan
p. Ekstremitas : turgor kulit baik ,reflek patela normal dan tidak ada
jejas

DAFTAR MASALAH

No Data Masalah
1. DS: defisit nutrisi anak
ibu mengatakan anaknya tidak
menyukai sayur ,sering jajan snack
dan suka makan makanan instan
DO:
Berat badan anak di bawah rentang
ideal, usia anak 10 tahun memiliki BB:
27kg

2. DS: Kurang pengetahuan


Keluarga mengatakan kurang

50
mengetahui tentang infirmasi
kebutuhan anakusia sekolah
DO:
Ibu terluhat kebingungan menjawab
pertanyaan mengenai kebutuhan
anak dan masalah yang di alami anak

DIAGNOSA KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TTD


1. Defisit nutrisi kurang dari kebutuhan An.M di Pademawu
Pamekasan
2. Kurang pengetahuan keluarga tentang informasi kebutuhan
anak usia sekolah di Pademawu Pamekasan

SKORING MASALAH

Diagnosa Keperawatan :

Defisit nutrisi kurang dari kebutuhan An.M di Pademawu Pamekasan

Kriteria Skor Pembenaran


Sifat masalah 3/3 x 1 = 1 Masalah sedang terjadi pada An.M di
Skala : aktual tandai dengan badan kurus ,usia
An.M 10 tahun BB 27kg, susah naik
sejak dulu .
Kemungkinan masalah 2/2 x 2 = 2 Ibu mengatakan anak tidak menyukai
dapat di ubah sayur ,suka jajan snack dan suka
Skala : mudah makan makanan instan ,porsi makan

51
anak sedikit ,sehari 3 kali dengan
menggunakan nasi dan lauk tanpa
sayur
Potensial masalah untuk 3/3 x 1 = 1 Masalah yang di hadapi oleh An. M
di cegah sudah berlangsung lama lebih dari 6
Skala : tinggi bulan . namun usia anak 10 tahun
dapat di ubah tergantung dari pola
asuh orang tua / keluarga.
Menonjolnya masalah 2/2 x 1 = 1 Keluarga mengatakan bahwa
Skala :masalah berat masalah yang sedang di hadapi harus
harus segera di tangani segera di tangani.
Total 5

Diagnosa keperawatan :

Kurang pengetahuan keluarga tentang informasi kebutuhan anak usia sekolah di


Pademawu Pamekasan

Kriteria Skor Pembenaran


Sifat masalah 3/3 x 1 = 1 Masalah sudah terjadi
Skala : aktual harus segera di tangani
Kemungkinan masalah 1/2 x 2 = 1 Keluarga Tn.S kurang
dapat di ubah pengetahuan mengenai
Skala : sebagian informasi kebutuhan
anak usia sekolah karena
tidak pernah ada
penyuluhan an keluarga
Tn.S bertanya terhadap
perawat yang telah
mengkaji . perawat
memberikan penyuluhan
kepada eluarga Tn.S
Potensial masalah untuk 2/3 x 1 = 2/3 Di harapkan setelah di
dapat di cegah berikan penyuluhan oleh

52
Skala : cukup perawat ,keluarga Tn.S
mengetahui dan
memahami kebutuhan
anak usia sekolah dan
tahu apa yang terbaik
untuk anaknya
Menonjolnya masalah 2/2 x 1 = 1 Menurut keluarga Tn.S
Skala : masalah berat dengan masalah yang
harus segera di tangani terjadi kurangnya
pengetahuan keluarga
mengenai kebutuhan
anak usia sekolah harus
segera di tangani karena
informasi atau
pengetahuan keluarga
sangat penting untuk
anak.
Skor total 3 2/3

Sehingga diagnosa prioritas yaitu :

1. Defisit nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh An.M di pademawu Pamekasan


2. Kurang pengetahuan keluarga tentang informasi kebutuhan anak usia sekolah
di Pademawu Pamekasan

INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa Tujuan Intervensi keperawatan


kepeawatan TUM TUK
Defisit Setelah di Setelah di 1.diskusi dengan keluarga apa yang
nutrisi lakukan lakukan di ketahui keluarga
kurang dari kunjungan kunjungan 1x 24 mengenaipengertian gizi

53
kebutuhan keluarga jam keluarga 2.berikan pujian kepada keluarga
tubuh An.M mampu mampu mengenal mengenai pemahaman keluarga
di memahami tentang gizi mengenai gizi
Pandemawu kebutuhan kurang dengan 3.berikan informasi kepada
Pamekasan nutrisi An.M mampu : keluarga mengenai pengertian gizi
di tandai 1.menyebutkan dengan menggunakan leaflet
dengan definisi gizi 4.berikan kesempatan kepada
peningkatan keluarga untuk bertanya tentang
BB anak
2.menyebutkan materi yang di sampaikan
tanda dan gejala 5.berikan penjelasan ulang terhadap
gizi kurang materi yang belum di fahami
keluarga
3.menyebutkan 6.motivasi keluarga untuk
penyebab masalah mengulang materi yang telah di
gizi kurang jelaskan
7.berikan reinforcement positif atas
usaha keluarga

1.diskusi dengan keluarga apa yang


di ketahui keluarga mengenai tanda
dan gejala gizi kurang
2.berikan pujian kepada keluarga
mengenai pemahaman keluarga
mengenai tanda dan gejala gizi
kurang
3.berikan informasi kepada
keluarga mengenai tanda dan gejala
gizi kurang dengan menggunakan
leaflet
4.berikan kesempatan kepada
keluarga untuk bertanya tentang
materi yang di sampaikan
5.berikan penjelasan ulang terhadap
materi yang belum di fahami
keluarga
6.motivasi keluarga untuk
mengulang materi yang telah di
jelaskan
7.berikan reinforcement positif atas
usaha keluarga

1.diskusi dengan keluarga apa yang


di ketahui keluarga mengenai

54
penyebab masalah gizi kurang
2.berikan pujian kepada keluarga
mengenai pemahaman keluarga
mengenai penyebab masalah gizi
kurang
3.berikan informasi kepada
keluarga mengenai penyebab
masalah gizi kurang dengan
menggunakan leaflet
4.berikan kesempatan kepada
keluarga untuk bertanya tentang
materi yang di sampaikan
5.berikan penjelasan ulang terhadap
materi yang belum di fahami
keluarga
6.motivasi keluarga untuk
mengulang materi yang telah di
jelaskan
7.berikan reinforcement positif atas
usaha keluarga

Kurang Setelah di Setelah di 1.identifikasi kesiapan dan


pengetahua lakukan lakukan kemampuan menerima informasi
n keluarga kunjungan kunjungan semala 2.sediakan materi dan media
tentang keluarga 24 jam keluarga pendidikan kesehatan
informasi dapat dapat 3.berikan kesempatan keluarga
kebutuhan mengatasi meningkatkan untuk bertanya
anak usia krtidaktahuan pengetahuan Edukasi
sekolah di tentang dengan : 4.jelaskan kebutuhan gizi seimbang
pademawu nutrisi 1.keluarga pada anak
pamekasan meningkat mampu 5.Jelaskan pentingnya pemberian
menunjukkan makanan mengandung vitamin D
prilaku yang dan zat besi pada masa pra pubertas
sesuai dengan dan pubertas
anjuran 6.anjurkan untuk menghindari
makanan jajanan yang tidak sehat
2.keluarga (mis: mengandung pemanis buatan,
mampu mengandung pengawet dan
mengaplikasikan penyedap makanan).
pengetahuan yang 7.ajarkan ibu mengidentifikasi
telah di ajarkan makanan dengan gizi seimbang
8.ajarkan prilaku hidup bersih dan
sehat (mis: mencuci tangan
sebelum dan sesudah makan)

55
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No Diagnosa Implementasi evaluasi


keperawatan
1. Defisit nutrisi 1.mendiskusi dengan keluarga apa yang di
kurang dari ketahui keluarga mengenaipengertian gizi
kebutuhan tubuh 2.memberikan pujian kepada keluarga
An.M di mengenai pemahaman keluarga mengenai gizi
Pandemawu 3.memberikan informasi kepada keluarga
Pamekasan mengenai pengertian gizi dengan menggunakan
leaflet
4.memberikan kesempatan kepada keluarga
untuk bertanya tentang materi yang di
sampaikan
5.memberikan penjelasan ulang terhadap
materi yang belum di fahami keluarga
6.memotivasi keluarga untuk mengulang materi
yang telah di jelaskan
7.memberikan reinforcement positif atas usaha
keluarga

1.mendiskusi dengan keluarga apa yang di


ketahui keluarga mengenai tanda dan gejala
gizi kurang
2.memberikan pujian kepada keluarga
mengenai pemahaman keluarga mengenai
tanda dan gejala gizi kurang
3.memberikan informasi kepada keluarga
mengenai tanda dan gejala gizi kurang dengan
menggunakan leaflet
4.memberikan kesempatan kepada keluarga
untuk bertanya tentang materi yang di
sampaikan
5.memberikan penjelasan ulang terhadap
materi yang belum di fahami keluarga
6.memotivasi keluarga untuk mengulang materi
yang telah di jelaskan

56
7.memberikan reinforcement positif atas usaha
keluarga

1.mendiskusi dengan keluarga apa yang di


ketahui keluarga mengenai penyebab masalah
gizi kurang
2.memberikan pujian kepada keluarga
mengenai pemahaman keluarga mengenai
penyebab masalah gizi kurang
3.memberikan informasi kepada keluarga
mengenai penyebab masalah gizi kurang
dengan menggunakan leaflet
4.memberikan kesempatan kepada keluarga
untuk bertanya tentang materi yang di
sampaikan
5.memberikan penjelasan ulang terhadap
materi yang belum di fahami keluarga
6.memotivasi keluarga untuk mengulang materi
yang telah di jelaskan
7.memberikan reinforcement positif atas usaha
keluarga

2. Kurang 1.mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan


pengetahuan menerima informasi
keluarga tentang 2.menyediakan materi dan media pendidikan
informasi kesehatan
kebutuhan anak 3.memberikan kesempatan keluarga untuk
usia sekolah di bertanya
pademawu Edukasi
pamekasan 4.menjelaskan kebutuhan gizi seimbang pada
anak
5.menJelaskan pentingnya pemberian makanan
mengandung vitamin D dan zat besi pada masa
pra pubertas dan pubertas
6.menganjurkan untuk menghindari makanan
jajanan yang tidak sehat (mis: mengandung
pemanis buatan, mengandung pengawet dan
penyedap makanan).
7.mengajarkan ibu mengidentifikasi makanan
dengan gizi seimbang
8.mengajarkan prilaku hidup bersih dan sehat
(mis: mencuci tangan sebelum dan sesudah
makan)

57
DAFTAR PUSTAKA
Arlina. 2012. Keluarga Anak Usia Sekolah. Diakses pada tanggal 25 Januari 2018
di http:/www.scribd

Agustiansyah, Tri A. 2009. Asuhan Keperawatan keluarga  Pasangan Baru Menikah


dengan Masalah KB. Dimuat dalam
http://ners86.wordpress.com/2009/03/30/asuhan-keperawatan- keluarga/

Friedman, M., Marilyn. 1998. Family Nursing : Research, Theory & Practice.
USE : Appleton And Lange.

_______.com/tika_arlina/d/50136705-Keluarga-Anak-Usia-Sekolah

58

Anda mungkin juga menyukai