Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI TUMBUHAN TINGGI

NOMENKLATUR
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Botani Tumbuhan Rendah
Yang dibina oleh Dr. Imas Cintamulya, M.Si.

Disusun oleh :
Kelompok 2
Martika Arisma Sari (1103200004)
Putra Ramadhan (1103200010)
Salma Auliya Yoviska (1103200009)

UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE (UNIROW) TUBAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan Rahmat, Karunia, serta Taufik dan
Hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Botani Tumbuhan Tinggi
tentang “Nomenklatur” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya dan juga
kami berterima kasih kepada Ibu Dr. Imas Cintamulya, M.Si. selaku dosen mata kuliah
Botani Tumbuhan Tinggi yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami selaku penulis sangat berharap laporan ini dapat berguna dalam rangka
memenuhi tugas mata kuliah Botani Tumbuhan Tinggi dan juga menambah wawasan serta
pengetahuan kami mengenai Botani Tumbuhan Tinggi. Kami juga menyadari sepenuhnya
bahwa didalam laporan ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
penulis berharap adanya kritik,saran serta usulan demi perbaikan laporan yang telah kami
buat ini.

Semoga laporan ini dapat dipahami siapapun yang membacanya. Baik kami sendiri
maupun orang lain yang membacanya. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir

Tuban, 29 November 2021

Penyusun
Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER........................................................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...............................................................................................1
1.3. Tujuan Praktikum................................................................................................1
1.4. Manfaat................................................................................................................1
BAB II LANDASAN TEORI..........................................................................................3
2.1 Pengertian Herbarium............................................................................................3
2.2 Fungsi Herbarium..................................................................................................3
2.3 Klasifikasi dan Morfologi Zinnia elegans.............................................................4
BAB III CARA KERJA..................................................................................................7
3.1. Waktu dan Tempat..............................................................................................7
3.2. Alat dan Bahan....................................................................................................7
3.2.1 Alat.............................................................................................................7
3.2.2 Bahan..........................................................................................................7
3.3. Cara Kerja............................................................................................................7
3.4. Hasil Pengamatan................................................................................................8
BAB IV PENUTUP..........................................................................................................9
4.1 Kesimpulan............................................................................................................9
4.2 Saran......................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................10

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Istilah taksonomi berasal dari bahasa Yunani taxis (susunan) dan nomos
(hukum/aturan), yang pertama kali diusulkan oleh Candolle (1813) sebagai teori
klasifikasi tumbuhan. Dalam perkembangannya, taksonomi diberi batasan sebagai teori
dan praktik klasifikasi organisme. Berdasarkan kamus besar bahasa Indonesia, taksonomi
merupakan kaidah dan prinsip yang meliputi pengklasifikasian objek.
Istilah taksonomi juga umumnya dipakai untuk hal-hal yang berhubungan dengan
ilmu pengetahuan alam. Taksonomi dapat disebut sebagai klasifikasi. Istilah klasifikasi
ini yang digunakan dalam kehidupan sosial manusia sehari-hari, contohnya jika dilihat
secara ekonomi manusia diklasifikasikan menjadi dua yaitu masyarakat menengah ke atas
dan masyarakat menengah ke bawah serta masih banyak pengklasifikasian yang manusia
lakukan.
Taksonomi mempermudah para ahli dalam mempelajari organisme-organisme yang
beraneka ragam tersebut. Selain itu, taksonomi dalam bidang ilmu pengetahuan
diperlukan oleh ilmu-ilmu yang lain baik ilmu yang termasuk cabang biologi maupun
cabang ilmu lainnya. Pentingnya taksonomi tampak jelas dalam penelitian ilmiah yang
menggunakan metode komparatif (berdasarkan pada observasi) dengan objek organisme.
Data observasi tidak memiliki arti jika objek tidak diklasifikasikan sebelum
dibandingkan. Kebutuhan yang berkaitan dengan aspek-aspek terapan taksonomi
meningkat di antaranya identifikasi dan klasifikasi spesies yang tepat dalam bidang
pertanian, kesehatan publik, ekologi, konservasi, genetika, dan biologi perilaku.
Pembahasan ini akan terfokus pada pengklasifikasian atau taksonomi ialah pada
tumbuhan. Taksonomi tumbuhan adalah ilmu yang mempelajari penelusuran,
penyimpanan contoh, pemerian, pengenalan (identifikasi), pengelompokan (klasifikasi),
dan penamaan tumbuhan. Ilmu ini merupakan cabang dari taksonomi. Pembahasan ini
juga mengenai taksonomi tumbuhan yang berada pada masakan sayur sop.
Kata sup/soup berasal dari kata Soupe (Perancis) yang berarti bermacam-macam
bahan makanan yang ditambahkan kaldu atau cairan.
Beberapa pengertian tentang sup yang intinya sebenarnya sama, yaitu :

1
a. Sup adalah makanan yang cair terbuat dari rebusan daging, ayam, atau sayuran dan
banyak mengandung gizi serta dihidangkan sebagai hidangan pembuka, makanan
ringan atau sebagai pelengkap makanan poko
b. Sup adalah suatu hidangan yang berupa cairan yang berasal dari kaldu yang ditambah
bumbu serta aroma dan bahan isi
c. Sup adalah makanan berkuah atau cairan yang mungkin dalam keadaan bening atau
kental. Tergantung bahan lain yang ditambahkan ke dalamnya dalam pembuatan sup,
kualitas stock/kaldu sangat menentukan kualitas sup.

Kaldu (Stock) adalah “cairan yang didapat dari perebusan tulang atau daging, unggas.
Ikan, sayur-sayuran, dan bahan-bahan pemberi rasa dan aroma”, ada juga yang
mengartikan bahwa kaldu (Stock) adalah tulang atau daging yang dimasak dalam waktu
tertentu dengan menggunakan sayuran sebagai penambah aromanya (bouquette garni),
disaring, dan digunakan sebagai dasar sup, saus, juga ditambahkan ke dalam suatu
masakan sebagai penyedap.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja nama botani untuk tumbuh-tumbuhan dalam masakan sayur sop?
2. Apa saja bahan tumbuh-tumbuhan dalam sayur sop yang memiliki nama botani?

1.3 Tujuan Praktikum


1. Mahasiswa diharapkan terampil menganalisis nama botani untuk tumbuh-tumbuhan
yang dikenal sehari-hari
2. Mahasiswa diharapkan mengetahui nama botani dalam masakan sayur
1.4 Manfaat
1. Mahasiswa bisa menganalisis nama botani untuk tumbuh-tumbuhan sehari-hari
2. Mahasiswa mengetahui nama botani dalam masakan sayur sop

2
BAB II

LANDASARN TEORI
2.1 Pengertian Sayur Sup
Sayur sup merupakan masakan berkuah dari kaldu yang dibuat dengan cara mendidihkan
bahan bisa berupa sayur, daging atau ayam untuk membuat kaldu dan biasanya diberi
bumbu serta bahan lainnya untuk menambah rasa. Dalam proses perebusan daging atau
sayur harus benar-benar empuk dan matang supaya menghasilkan sayur sup yang enak.

Manfaat dari sayur sup bagi kesehatan antara lain adalah kaya akan nutrisi namun rendah
lemak, dapat menghangatkan tubuh, bagus untuk system pencernaan manusia karena serat
tinggi. Karakteristik dari sayur sup Indonesia adalah berkuah kaldu atau air; sup harus
encer; perbandingan antara kuah dengan isi 2:1; kaya dari segi aroma, rasa dan
penampilan; sup tidak berlemak dan temperature penyajian panas.

Sup pada menu Indonesia merupakan pelengkap dari hidangan kelurga (pelengkap
susunan 4 sehat 5 sempurna) atau pelengkap menu utama. Ada beberapa jenis sayur sup,
yaitu sup ayam; sup daging sapi/kambing; sup daging udang; sup ikan dan sup sayur-
sayuran. Ada beberapa cara untuk menyimpan sayur sup antara lain yaitu; simpan di
tempat merebus (jangan dimasukkan bahan-bahan pelengkap sup); kuah sup yang akan
disimpan tidak boleh tersentuh tangan agar cepat basi. Sebelum disimpan sebaiknya
dipanaskan terlebih dahulu; simpan sup pada tempat yang bersih, dan jauhkan dari benda
yang berbau tajam dan usahakan sup tidak dimasuki binatang. Tutuplah wadah
penyimpanan rapat-rapat.

Kunci kelezatan sayur sop berada pada kaldu yang digunakan. Ada beberapa jenis kaldu
yang digunakan yaitu kaldu ayam, kaldu sapi dan kaldu udang. Setiap bahan dasar kaldu
membutuhkan kiat khusus untuk menghasilkan kaldu yang jernih, harum, dan lezat.

2.2 Bahan Pembautan Sayur Sup

Pada umumnya bahan utama pembuatan sayur sop adalah kaldu/stock. Kaldu ini sangat
mempengaruhi kualitas sup yang akan dihasilkan. Bahan isian berasal dari nabati yaitu
sayur-sayuran, sedangkan bahan isinya dari hewani yaitu, daging; ungags; ikan dan jenis-
jenis seafood lainnya. Untuk bahan pemberi rasa dan aroma yaitu daun bawang, bawang
putih, lada, garam dan sebagainya.

3
Wortel adalah jenis sayuran yang berwarna kuning kemarahan atau jingga kekuningan
dengan tekstur yang mirip seperti kayu (Malasari, 2005). Bagian yang dapat dimakan dari
wortel adalah bagian umbi atau akarnya, kulit umbi wortel tipis dan jika dimakan mentah
terasa renyah dan agak manis (Makmum, 2007)

Klasifikasi dari wotel (Daucus carota subsp. sativus)

Kingdom : Plantae, Divisi : Magnoliophyta, Kelas : Magnoliopsida, Ordo : Apiales,


Family : Apiaceae, Genus : Daucus, Spesies : D. carota

Buncis merupakan tanaman sayur buah, yang memiliki batang berbentuk sukur dengan
daun trifoliate berselang-seling tanaman ini banyak dibudidayakan di daerah beriklim
sedang selama muslim panas. Buahnya berdaging dan didalamnya terdapat biji-biji muda,
yang dikonsumsi sebagai saur buah. Nama ilmiah dari buncin adalah Phaseolus vulgaris
L.

Buncis dipercaya berasal dari Amerika Tengah dan Amerika selatan. Buncis bisa ditanam
dengan menyemai bijinya. Biasanya dipanen setelah 60 hari. Buncis memiliki akar
tunggang.

Klasifikasi buncis (Phaseolus vulgaris L)

Kingdom : Plantae, Divisi : Tracheophyta, Kelas : Magnoliophyta, Ordo : Fabales, Famili


: Fabaceae, Genus : Phaseolus L, Spesies : Phaseolus vulgaris L.

Seledri merupakan tumbuhan serbaguna jenis herba Apium graveolens Linn memiliki
batang yang lembek dan garing serta memiliki daun berwarna hijau segar dengan aroma
dan cita rasa yang khas dimana termasuk keluarga Apiceae yang tumbuh pada daerah
beriklim subtropics dan tropis di Benua Eropa.

Klasifikasi seledri

Kingdom : Plantae, Divisi : Spermatophyta, Kelas : Dicotyledoneae, Ordo : Apiales,


Famili : Apiceae, Genus : Apium, Spesies : Apium graveolens L.

Kol, kubis, kobis, atau kobis bulat adalah tanaman semusim atau dua musim. Bentuk
daunnnya berbentuk bulat. Berwarna hijau atau ungu berdaun, ditanam sebagai tanaman
tahunan sayuran untuk kepala padat berdaunnya. Erat kaitannya dengan tanaman cole
lainnya, seperti brokoli, kembang kol, kubis lapngan liar.

4
Kentang adalah tanaman dikotil tahunan berumur pendek. Tanaman kentang yang
dihasilkan aseksual dari umbi memiliki akar serabut dengan percabangan halus, sedangkan
tanaman yang tumbuh dari biji membentuk akar tunggang. Batang tidak berkayu, namun
agak keras, bercabang-cabang dan setiap cabang ditumbuhi oleh daun-daun yang rimbun.
(Rubatzky dan Yamaguchi, 1998)

Klasifikasi kentang, Kingdom : Plantae, Divisi : Spermatophyta, Kelas : Dicotyledoneae,


Ordo : tubiflorae, Famili : Solanaceae, Genus : Solanum, Spesies : solanum tuberosum L.

Bawang merah merupakan tanaman semusim yang berbentuk rumput, berbatang pendek
dan berakar serabut, tinggi dapat mencapai 15-20 cm dan membentuk rumpun. Akarnya
berbentuk serabut dengan system perakaran dangkal dan bercabang terpencar, pada
kedalaman 15-20 cm di dalam tanah.

Klasifikasi bawang merah

Kingdom : Plantae, Divisi : Magnoliophyta, Kelas : Liliopsida, Ordo : Asparagales,


Famili : Amaryllidaceae, Genus : Allium, Spesies : A. cepa var. aggregatum

Bawang putih merupakan salah satu tanaman sayuran umbi yang banyak ditanam
diberbagai begara di dunia. Hasil penelitian ahli menujukkan bahwa bawang putih
memiliki potensi sebagai bahan baku obat-obatan untuk menyembuhkan berbagai penyakit
(Samadi, 2000)

Klasifikasi bawang putih

Kingdom : Plantae, Divisi : Magnoliophyta, Kelas : Liliopsida, Ordo : Asparagales,


Famili : Alliceae, Genus : Allium, Spesies : A. sativum

Merica atau lada adalah salah satu tanaman yang berkembang biak dengan biji, namun
banyak para petani lebih memilih melakukan penyetakan untuk mengabngkannya (Ahli
Pengobatan, 2014). Merica merupakan tumbuhan rambat yang hidup pada iklim tropis
dimana bijinya sangar sering dimanfaatkan sebagai bumbu dapur masakan.

Kalsifikasi merica

Kingdom : Plantae, Divisi : Magnoliophyta, Kelas : Magnoliopsida, Ordo : Piperales,


Famili : Piperceae, Genus : Piper, Spesies : Piper nigrum

5
Jamur kancing adalah jamur pangan yang berbentuk hampir bulat seperti kancing dan
berwarna putih bersih, krem atau coklat muda. Jamur kancing merupakan jamur yang
paling banyak dibudidayakan di dunia.

Klasifikasi jamur kancing

Kingdom : Plantae, Divisi : Basidiomycota, Kelas : Agaricomycetes, Ordo : Agaricales,


Famili : Agariceae, Genus : Agaricus, Spesies : Agaricus bisporus

Sawi putih adalah sekelompok tumbuhan dari marga Brassica yang dimanfaatkan daun
atau bunganya sebagai bahan pangan (sayuran) baik segar maupun diolah. Sawi putih
dikenal sebagai sayuran olahan dalam masakan. Tionghoa; karena itu disebut sawi putih
cina. Sebutan lainnya adalah petsal. Disebut sawi putih karena daunnya yang cenderung
kuning pucet dan tangkai daunnya putih.

Klasifikasi sawi putih

Kingdom : Plantae, Divisi : Spermatophyta, Kelas : Angiospermae, Ordo : Brassicales,


Famili : Brasscaceae, Genus : Brassica , Spesies : Brassica rapa

Brokoli adalah jenis sayuran hijay yang kaya vitamin, mineral, serat dan antioksidan.
Sayuran yang dihasilkan dari tanaman Brassica oleraceae ini masih terkait dengan
kembang kol dan kangkung. Brokoli mentah atau matang nutrisi yang berbeda. Tanaman
brokoli merupakan tanmana perdu dengan system perakaran yang dapat mencapai
kedalaman 60-70 cm, sehingga tanaman ini tumbuh dengan baik dan subur bila ditanam
pada tanah berpori dan gembur. Klasifikasi ilmiah tanaman brokoli termasuk family
Brassicaeae atau kubis-kubisan (Pasaribu, 2007)

Jagung merupakan tanman rumput-rumput dan berbiji tunggal (monokotil). Jagung


merupakan tanman rumput kuat, sedikit berumpun dengan batang kasar dan tingginya
berkisar 0,6-3 m. tanaman jagung termasuk jenis tumbuhan musiman dengan umur kurang
lebih 3 bulan. (Nuridayanti, 2011)

Klasifikasi jagung

Kingdom : Plantae, Divisi : Spermatophyta, Kelas : Angiospermae, Ordo : Poales,


Famili : Poaceae, Genus : Zea, Spesies : Zea mays

6
BAB III

CARA KERJA
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum botani tumbuhan tinggi klasifikasi tumbhan dilakukan di laboratorium
biologi Universitas PGRI Ronggolawe Tuban pada hari Senin, 22 November 2021 pukul
13.00 WIB - selesai.

3.2 Alat dan Bahan


3.2.1 Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum ini diantaranya : kertas
3.2.2 Alat
Peralatan yang digunakan pada praktikum ini diantaranya: alat tulis menulis, buku
Taksonomi Tumbuhan Tinggi dan Handphone.

1.3 Cara Kerja


1. Bersihkan spesimen yang akan diawetkan
2. Gunting kardus
3. Letakkan koran pada kardus
4. Semprot tanaman menggunakan alkohol secara merata hingga basah
5. Letakkan tanaman di atas koran yang telah ditata
6. Tempel tanaman menggunakan solatip dengan rapi
7. Tutup tanaman menggunakan koran
8. Kemudian tutup lagi tanaman menggunakan kardus
9. Tali bagain tengah kardus dengan benang wol
10. Letakkan pemberat di atas kardus dan simpan ditempat yang kering.

7
3.4 Hasil Praktikum
Tabel 1.1 Bahan-bahan Sayur Sup

No
Nama Derah Nama Botani
.
1. Wortel Daucus carota
2. Buncis Phaseolus vulgaris
3. Seledri Apium graveolens
4. Kol Brassica oleracea var. Capitara
5. Kentang Solanum tuberosum
6. Bawang merah Allium cepa
7. Bawang putih Allium sativum
8. Merica Piper nigrum
9. Jamur kancing Agaricus bisporus
10. Sawi putih Brassica rapa
11. Brokoli Brassica oleracea var. Italica
12. Jagung Zea mays

Tabel 1.1 Sebutan Spesifik Bahan-bahan Sayur Sup


Awala Akhira Bagian
No Spesifik Spesifik Spesifik
n n tumbuha Habitus Habitat
. warna geografi ukuran
umum umum n
stoloniferu
1. -aris rhiza croceus europaeus pumilus hypogeus
s
americamu campestri
2. folium viridris pumilus repens
s s
campestri
3. folium viridris europaeus grandis erectus
s
robustu campestri
4. folium viridris europaeus dichotomus
s s
americamu stoloniferu
5. rhiza flavus robutus hypogeus
s s
violaceou stoloniferu
6. caulos arabicus pumilus hypogeus
s s
stoloniferu
7. caulos albicans asiaticus pumilus hypogeus
s
8. sperma calcareus indicus minutus repens sylvoticus
robustu
9. - albicans europaeus prostartus sativus
s

8
campestri
10. folium albus Chinensis major dichotomus
s
robustu campestri
11. sepalum viridris italicus dichotomus
s s
americamu campestri
12. sperma flavus altus erectus
s s

BAB IV

PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari praktikum ini dapat ditarik kesimpulan bahwa setiap tumbuhan dapat
dikelompokkn atau diidentifikasi dari nama spesifik. Nama spesifik ini meiputi: awalan
umum, akhiran umum, bagain tumbuhan, sebutan spesifik warna, sebutan spedifik
geografi, sebutan spesifik ukuran, habitus dan habitat.

9
DAFTAR PUSTAKA

Tanaman Brokoli. Universitas Muhammdiyah Malang

J Tri Wahyono. Klasifikasi Tanaman Jagung. [Skripsi]. 2019

W Lestari. Jamur Kancing, Jamur Tiram, Jamur Merang. Universitas Jember

Syab Rahma. Wortel. 2017

LR. Koesmartaviani. Deskripsi kentang. 2015

10

Anda mungkin juga menyukai