PENAWARAN JASA
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MELALUI
USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH (UKGS) MANDIRI
1. Dian A. Saunoah
2. Dominike C. Mutiara
3. Donisius B. Ole
4. Eugenia Da C. Sarmento
5. Eunike V. Laure
6. Trisanti S.Tae
7. Fridolin Moghu
8. Gersom E. Amheka
9. Meridian Y. Batu
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami haturkan Kehadirat Tuhan yang maha Kuasa karena atas
Dalam penyusunan proposal ini banyak bimbingan dan arahan yang diberikan kepada
kami. Oleh karena itu pada kesempatan ini kami menyampaikan terimakasih kepada :
1. Ibu R.H Christina, SKM, M.Kes, selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes
Kupang.
3. Bapak Agusthinus Wali S, Kp.G, MDSc Selaku Dosen Mata Kuliah kewirausahaan
Akhir kata, semoga kita diberikan Rahmat serta Karunia dari Tuhan dan apa yang telah
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR IS ..............................................................................................................iii
A. Latar Belakang 1
B. Landasan Hukum 3
C. Tujuan 3
D. Manfaat UKGS Mandiri 3
E. Model Pelayanan 4
F. Keuntungan UKGS Mandiri 4
G. Organisasi dan menegement 5
H. Perencanaan 5
I. Evaluasi Kegiatan 7
J. Rencanakegiatan 7
K. Penutup 7
iii
A. Latar Belakang
Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) adalah upaya kesehatan masyarakat yang
ditujukan untuk memelihara, meningkatkan kesehatan gigi dan mulut seluruh peserta didik di
sekolah binaan yang ditunjang dengan upaya kesehatan perorangan berupa upaya promotif
dan preventif bagi peserta didik. Tujuan yang ingin dicapai adalah meningkatkan derajat
kesehatan gigi dan mulut peserta didik di sekolah dasar (SD) secara optimal melalui
pengetahuan sikap dan tindakan peserta didik dalam memelihara kesehatan gigi dan mulut,
meningkatkan peran serta guru, dokter kecil, orang tua dalam upaya promotif dan preventif,
serta terpenuhinya kebutuhan pelayanan medik gigi dan mulut bagi peserta didik.
UKGS merupakan sarana utama dalam rangka meningkatkan kesehatan gigi dan mulut
anak-anak sekolah. Melalui UKGS dapat ditanamkan sikap yang baik terhadap kesehatan gigi
dan mulut lewat kegiatan penyuluhan dan pendidikan kesehatan yang dilakukan serta
tindakan dan perawatan yang ada. Di samping itu kelompok ini juga lebih mudah dibentuk
mengingat anak sekolah dasar selalu di bawah bimbingan dan pengawasan para guru
sehingga pada kelompok ini sangat potensial untuk ditanamkan kebiasaan berperilaku hidup
sehat (Depkes RI, 2000). Kesehatan gigi dan mulut harus dipelihara sejak dini terutama pada
masa gigi bercampur yaitu anak usia sekolah dasar usia 6-12 tahun (Maulani dan Enterprise,
2005,cit.Hutabarat, 2009) sebab anak usia Sekolah Dasar (SD) tergolong ke dalam kelompok
rawan penyakit gigi dan mulut.
Penyakit gigi dan mulut dapat memperburuk tumbuh kembang anak (fisik,psikologis
dan intelektual).Penyakit gigi dan mulut seperti karies gigi atau periodontitis dapat menjadi
fokal (sumber) infeksi terhadap berbagai jenis penyakit sistemik antara lain pneumonia,
pencernaan, jantung, diabetes mellitus bahkan dapat menyebabkan kematian.Anak dengan
penyakit gigi dan mulut cenderung mempunyairasa percaya diri yang rendah,menutup diri
terhadap lingkungannya/menyendiri dan anakmenjadi iritatif dan mudah tersinggung.
Pada awal lesi karies gigi (baru mencapai lapisan email gigi saja belum sampai ke jaringan
saraf gigi), anak belum memberikan keluhan, sehingga tidak mendapat perhatian dari anak
dan orang tua untuk mengunjungi fasilitas kesehatan gigi. Karies gigi akan memberikan
keluhan ketika mencapai lapisan dentin dimana akan timbul rasa ngilu saat terkena
rangsangan dingin atau panas. Dan apabila tidak segera dirawat, maka karies tersebutakan
mencapai kamar pulpa dan akan terjadi proses peradangan yang menyebabkan rasa sakit yang
berdenyut-denyut dan akibat selanjutnya bisa kehilangan gigi tersebut.
1
Apabila masalah penyakit gigi dan mulut tersebut terjadi pada anak dan tidak segera
diatasimaka jelas akan menimbulkan persoalan yang luas bagi anak. Selain mengganggu
aktivitassekolahdan pergaulan sehari-hari,penyakit gigidanmulutjuga dapat menimbulkan
persoalan dankekecewaanbagi anak dikemudian hari ketika dewasa nanti dimana merekatidak
dapat mewujudkancita-citanya memasuki profesi kerja yang diinginkan seperti POLRI, TNI
dan Pilot akibatmasalahkesehatangigi. Biasanya orang tua baru menyadari pentingnya
kesehatan gigi saat anak mengalami masalah kesehatan gigi di usia dewasa atau saat seleksi
POLRI/TNI dan hal ini sudah terlambat dimana gigi sudah banyak yang hilang, berlubang
(karies) dan gigi berjejal dan pengobatan dan perawatan gigi di usia dewasa sangatlah mahal.
Oleh karena itu pencegahan penyakit gigi sejak dini sangatlah penting dan harus dilakukan
untuk mencegah penyesalan di kemudian hari dan menghidari biaya perawatan gigi yang
mahal.
Untuk menghindari masalah kesehatan gigi dan mulut yang terjadi dikalangan anak
usia sekolah, maka perlu diberikan informasi atau pengetahuan tentang pentingnya
memelihara kesehatan gigi dan mulut agar mereka mampu secara mandiri melakukan
perawatan diri sendiri (self care) serta dapat berperilaku hidup bersih dan sehat secara
berkesinambungan sehingga dapat mencegah timbulnya penyakit gigi dan mulut.
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menyatakan bahwa proporsi
terbesar masalah gigi di Indonesia adalah gigi rusak/berlubang/sakit (45,3%). Sedangkan
masalah kesehatan mulut yang mayoritas dialami penduduk Indonesia adalah gusi bengkak
dan/atau keluar bisul (abses) sebesar 14%.
Karies atau gigi berlubang adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh kerusakan
lapisan email yang bisa meluas sampai ke bagian saraf gigi yang disebabkan oleh aktifitas
bakteri di dalam mulut. Gigi berlubang disebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor gigi,
mikroorganisme, substrat, dan waktu. Abses gigi adalah Kantong berisi nanah di gigi yang
disebabkan oleh infeksi. Yang disebabkan oleh lubang gigi yang tidak ditangani, cedera, atau
penanganan gigi yang sudah lama.
2
Dalam menjalankan UKGS Mandiri tidak terlepas dari peran serta guru dan orang tua,
Orang tua merupakan orang yang paling bertanggung jawab terhadap kesehatan gigi dan
mulut mulai dari kandungan, balita, remaja hingga memasuki usia dewasa. Orang tua
khususnya ibu memiliki peran yang sangat penting sebagai panutan/teladan, pendidik,
penggerak pendidikan kesehatan kepada anak-anaknya termasuk kesehatan gigi dan mulut.
Keteladanan dan kebiasaan orang tua yang baik dalam hal kesehatan gigi akan diamati dan
ditiru oleh anak dan juga sebaliknya, apabila orang tua memiliki perilaku kesehatan gigi yang
buruk, hal ini akan diturunkan kepada anak.
Guru juga mempunyai tanggung jawab moral untuk menanamkan perilaku sehat bagi
murid. Guru sebagai panutan anak di sekolah juga secara moral bertanggung jawab terhadap
kesehatan gigi anak di sekolah. Guru mempunyai peran yang strategis untuk menanamkan
perilaku-perilaku sehat terhadap anak didik termasuk kesehatan gigi dan mulut. Guru sebagai
seorang yang pantas ditiru, sangat penting mempunyai pengetahuan yang memadai tentang
cara-cara pencegahan penyakit gigi dan mulut seperti cara dan waktu menyikat gigi yang
benar, pola makan yang benar untuk kesehatan gigi dan pentingnya kontrol kesehatan gigi.
Dengan kata lain, guru tidak mungkin menanamkan perilaku kesehatan gigi dan mulut yang
baik jika tidak memiliki perilaku yang baik tentang kesehatan gigi dan mulut. Oleh karena
itu, guru perlu memperoleh pemahaman yang baik tentang kesehatan gigi dan mulut.
B. Landasan Hukum
1. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan.
2. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1035/Menkes/SK/IX/1998 tentang perawat
Gigi.
3. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 284/Menkes/SK/IV/2006 tentang Standar
Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut.
4. Kemenkes RI tahun 2012 tentangPedoman Usaha Kesehatan Gigi Sekolah.
5. Kemenkes RI tahun 2012 tentangPedoman Usaha Kesehatan Gigi Sekolah di SMP
dan SMA atau Yang Sederajat.
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 tahun2013 tentang Registrasi Tenaga
Kesehatan.
7. Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2014 tentang Kesehatan.
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 20tahun 2016 tentang Penyelenggaraan
Pekerjaan Perawat Gigi.
3
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut masyarakat.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pemahaman/keperdulian orang tua siswa dan guru tentang
pentingnya pencegahan kesehatan gigi dan mulut secara dini.
b. Meningkatkan kemampuan sisiwa-siswi dalam memelihara kesehatan gigi.
5
Kupang
Administrasi : 1. Mahasiswa JKG Kupang
2. Pihak Sekolah SDN Oeika
H. Perencanaan
1. Sumber Daya Manusia :
a. Mahasiswa Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Kupang.
b. Guru Penjas SDN Oeika
2. Kebutuhan Fasilitas
a. Ruangan UKGSdengan fentilasi yang cukup baik.
b. PAM (air bersih )
c. Mebelair : meja, kursi, lemari.
d. Kursi duduk pasein
3. AlatdanBahan
a. Alat-alat:diagnosa set, alatpenambalan, scaler, phantom+sikatgigi, media
promosi.
b. Bahan-bahan :fuji VII, fuji IX,flour,kapas, kassa, bethadin, alkohol 70%, ,
pasta gigi,, hanscoen,Masker dll.
I. Evaluasi Kegiatan
1. Evaluasi jangka pendek : satu (1) bulan sekali.
2. Evaluasi jangka panjang : setelah selesai program
6
J. Rencana kegiatan
K. Penutup
7
Demikian Proposal ini dibuat untuk panduan pelaksanaan kegiatan UKGS Mandiri.
Besar harapan kami akan dukungan dari semua pihak yang terkait guna terlaksananya
UKGS mandiri ini, sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut di
Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Mengetahui
Ketua Jurusan
8
9