Anda di halaman 1dari 4

Nama : Abdillah Satari Rahim

NIM : 120200102001

Mata Kuliah : Kepemimpinan Strategis

Nama Dosen : BRIGJEN TNI Dr. Pujo Widodo, SE, SH, MA, M.Si, MDMS,

M.Si(Han)

RESUME
Pertahanan Negara bertujuan untuk menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah
NKRI, serta melindungi keselamatan segenap bangsa dari segala ancaman. Untuk
mewujudkan hal ini Indonesia menganut sistem pertahanan semesta yang dimana
dalam mempertahankan kedaulatan negara Indonesia melibatkan seluruh
komponen yang bangsa yang ada. Hal ini tidak hanya dibatasi oleh kekuatan militer
sebagai kekuatan utamanya namun juga melibatkan warga negara serta seluruh
sumber daya nasional yang dimilik sebagai komponen pendukung pertahanan
negara.

Oleh sebab itu dalam pelaksanaannya dibutuhkan aturan-aturan maupun kebijakan


yang tepat sehingga pemanfaatan komponen-komponen pertahanan negara dapat
terealisasi dengan baik. Dalam pembuatan produk kebijakan pertahanan negara
Indonesia mengacu pada 4 postur pertahanan negara yaitu buku putih, postur
pertahanan negara, strategi pertahanan negara, dan doktrin pertahanan negara.

a) Buku Putih
Di dalam buku putih dijelaskan bahwa pertahanan negara meliputi
lingkungan keamanan strategis, hakekat dan golongan ancaman, tingkat dan
sasaran strategi pertahanan negara, dan konsepsi hanneg. Inti dari postur ini
ialah bagaimana membuat sebuah kebijakan ataupun aturan pertahanan
negara ditinjau dari faktor-faktor eksternal maupun faktor internal yang
meliputi kekuatan militer dan non militer dari sudut pandan pertahanan
negara.
b) Postur Hanneg
Postur Hanneg meliputi kekuatan dan gelar pertahanan negara, perancangan
pengembangan postur pertahanan negara ke depan , pertahanan militer,
pertahanan nir militer, tahapan pembangunan postur TNI, dan proyeksi
sejahteraan prajurit. Inti dari postur ini ialah bagaiamana merancang sebuah
kebijakan ataupun aturan pertahanan negara dilihat dari gelar pertahanan
negara yang telah ada lalu mengkaji ulang produk pertahanan negara
ditinjau dari kesesuaian fenomena-fenomena yang ada dengan
mempertimbanka kekuatan militer dan nir militer, serta membahas tentang
kesejahteraan prajurit militer.
c) Strategi Hanneg
Postur strategi hanneg membahas tentang bagaimana cara penangkalan serta
cara mengatasi ancaman militer. Penangkalan militer ditinjau dari beberapa
instrument yaitu instrument politik, instrumen ekonomi, instrumen
psikologi, dan instrumen militer. Bagaimana mengatasi agresi militer serta
agresi nir militer.
d) Doktrin Hanneg
Dalam Doktrin Pertahanan Negara ini dijelaskan tentang Hakikat,
Kedudukan dan Landasan Doktrin Pertahanan, Perjuangan Bangsa
Indonesia untuk berdiri sejajar dengan bangsa lain di dunia, Hakikat
ancaman, Konsepsi Pertahanan Negara, Penyelenggaraan Pertahanan
Negara dan Pembinaan Kemampuan Pertahanan Negara.

Untuk mampu menghasilkan produk pertahanan negara yang tepat sasaran


dibutuhkan Analisa yang kuat terhadap fenomena-fenomena atau ancaman yang
akan dihadapi. Oleh sebab itu dalam perancangannya digunakan sebuah analisis
yang dinamakan T.W.O.S. (Threats, Opportunities, Weakness, Strengths).

a) Threats
Menganalisis ancaman atau gangguan yang akan atau sedang dihadapi.
b) Opportunities
Mencari peluang ataupun celah yang dapat dapat digunakan sebagai alat
untuk mencegah, menanggulangi serta memberantas ancaman yang ada.
c) Weakness
Memperbaiki pertahanan yang ada sesuai dengan kebutuhan saat ini.
d) Strengths
Memperkuat kelebihan dan menutupi kekurangan dengan melaksanakan
program kerja dan aksi nyata.

Pertahanan negara merupakan suatu usaha dalam mempertahankan kedaulatan


bangsa dengan melihat dan mempertimbangkan segala potensi yang ada baik dari
dalam maupun dari luar. Selain itu dalam pelaksanaannya pertahanan negara juga
ikut memperhatikan beberapa unsur yang dinamakan astragatra. Unsur-unsur
tersebut antara lain :
• Unsur Geografi
• Unsur Demografi
• Unsur Sumber Daya Alam
• Unsur Ideologi
• Unsur Politik
• Unsur Ekonomi
• Unsur Sosial dan Budaya

Sejauh ini dalam pengambilan keputusan kebijakan dan stratgei pertahanan


dilaksanakan oleh 3 kementrian yaitu kementrian pertahanan, kementrian dalam
negeri, dan kementrian keuangan dengan memperhatikan 3 aspek utama sebagai
bahan pertimbangan pengambilan keputusan. Ke tiga aspek tersebut ialah tujuan,
cara, dan sarana prasaran.

Anda mungkin juga menyukai