Anda di halaman 1dari 4

Asymmetric Warfare Dynamic

Lekol Inf Dr. Triyoga Budi Prasetyo, M.Si

Nama : Abdillah Satari Rahim


NIM : 120200102001
Mata Kuliah : Asymmetric Warfare Dynamic
Nama Dosen : Lekol Inf Dr. Triyoga Budi Prasetyo, M.Si.

Asymmetric and Land Power


RESUME
Pendahuluan:
Asymmetric and land power dapat dikatakan sebagai suatu perang
antara pihak yang melibatkan kekuatan militer darat yang berbeda yang
menggunakan objek dan subjek kekuatan darat untuk melaksanakan
perang. istilah ini biasa disebut sebagai perang gerilya, pemberontakan,
kontra pemberontakan, terorisme, dan kontraterorisme.
Pergantian milenium dari abad 20 ke abad 21 ditandai dengan
berbagai perubahan yang sangat urgen baik dalam perkembangan
ilpengtek maupun konstelasi global. Negara-negara besar berupaya
mengembangkan teknologi canggih untuk menjadikan kekuatan guna
menekan negara lain, sebaliknya negara berkembang yang tidak memiliki
kemampuan mengembangkan teknologi canggih berupaya memanfaatkan
kemajuan teknologi dengan mengembangkan perang asimetris. Negara
lemah mengembangkan perang asimetris dengan kekuatan taktik kecil
dengan harapan mampu mengalahkan kekuatan besar yang berteknologi
tinggi. Permasalahan yang timbul saat ini, perang asimetris ternyata tidak
hanya dihadapi oleh negara maju saja melainkan harus dihadapi oleh
negara berkembang termasuk Indonesia baik dalam bentuk ancaman non
states actors maupun separatis yang menggunakan pola asimetrisnya.
Land attack lebih dikenal sebagai sebuah serangan / invasi
menggunakan kekuatan darat yang operasi militernya berusaha melawan
kekuatan agresi kekuatan Angkatan bersenjata untuk menduduki wilayah,
memperoleh atau mencapai tujuan strategis yang lebih besar, operasional
atau tujuan taktis. Serangan dilakukan dengan kekuatan fisik. Serangan

1
Asymmetric Warfare Dynamic
Lekol Inf Dr. Triyoga Budi Prasetyo, M.Si

dapat dilakukan dengan kekuatan lain seperti kekuatan ekonomi, kekuatan


budaya, kekuatan politik dan kekuatan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Serangan itu dianggap sebagai sarana unggulan untuk menghasilkan
kemenangan dan dapat dilancarkan di darat, di laut atau di udara.
Secara global respon negara terhadap ancaman asimetris tidak
konsisten dan bervariasi dari rezim ke rezim.bergantung pada pola,
penyebab asimetris dan kebijakan negara. Peperangan akan dilakukan
oleh kekuatan militer yang mendukung informasi dan teknologi,di darat,
laut, udara, ruang angkasa dan ruang cyber. Ini akan menjadi gaya yang
tidak beraturan. Ada kebutuhan untuk mengembangkan analitik untuk
mengkaji kembali perang asimetris dengan melihat kasus negara versus
konflik non-negara.
Pemahaman kedepan perang asimetris tidak hanya dilihat sebagai
aksi-reaksi-penangkal klasik, sifat pelaku yang terlibat,peralatan yang tidak
konvensional dan taktik yang mereka gunakan untuk berperang. Di era
sekarang, saat non-negara menantang otoritas negara, ia akan melakukan
di luar norma dan nilai internasional Dalam kalkulus geopolitik global.
Beberapa taktik yang digunakan dalam operasi land power antara lain:
1) Pertahanan Linier, dilakukan untuk memanfaatkan kondisi
medan, seperti sungai yang dalam dan cukup lebar yang
melintasi wilayah yang akan dimasuki penyerang. Pertahanan
linier dapat berupa pertahanan depan sebagaimana rencana
NATO dalam menghadapi serangan Uni Soviet dalam Perang
Dingin;
2) Pertahanan Elastis, kebalikan ekstrem dari pertahanan linier
karena tidak dipersiapkan garis pertahanan. Bentuk ini
memerlukan kondisi geografis yang sesuai.
3) Pertahanan Berlapis, dilakukan untuk mencegah serangan
penetrasi. Pertahanan berlapis dibuat secara bersusun garis
pertahanan.

2
Asymmetric Warfare Dynamic
Lekol Inf Dr. Triyoga Budi Prasetyo, M.Si

4) Pertahanan Mobil, merupakan versi lain dari pertahanan


berlapis karena pertahanan ini tidak disusun berdasarkan
garis-garis pertahanan, melainkan berupa “wilayah
perlawanan" yang menghadapi poros gerak maju musuh; dan
5) Pertahanan Wilayah, dilakukan dengan memanfaatkan kondisi
wilayah. Taktik gerilya memiliki peran penting dalam
pertahanan ini.

Asymmetric and Covert attack:


1. Psychological Operations/Propaganda Warfare/Media Warfare
Mempengaruhi orang lain
2. Narco-warfare / Crime : Sindikat narkoba yang gunakan
jaringan internasional
3. Environmental Warfare/Terrorism : Perkembangan lingkungan
yang memunculkan ancaman terorisme
4. Covert and Overt Sabotage/Commando Attacks :
Pembentukan satuan khusus militer yang dapat melakukan
sabotase dan serangan cepat
5. Conventional Terrorism : ancaman serangan terorisme
konvensional yang lakukan serrangan terhadap rakyat dan
masyarakat sipil
6. Information Warfare , perang informasi yang menghasilkan
efek kemenangan yang lebih besar dari serangan militer
konvensional
7. Use of Covert WMD : ancaman terhadap senjata pemusnah
massal dan CONUS-adalah ancaman asimetris yang paling
serius (Covid 19)

3
Asymmetric Warfare Dynamic
Lekol Inf Dr. Triyoga Budi Prasetyo, M.Si

Anda mungkin juga menyukai