Anda di halaman 1dari 47

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


SMK NEGERI 1 CISARUA
Jalan Kolonel Masturi No. 300 Desa Jambudipa
Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2020/2021
Komponen : Layanan Dasar
Bidang Layanan : Pribadi
Topik / Tema Layanan : Bahaya Rokok dan Dampaknya
Kelas / Semester : X / Genap
Alokasi Waktu : 20 menit

1. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian rokok
2. Peserta didik/konseli dapat mengetahui apa saja dampak dari bahaya merokok
3. Peserta didik/konseli mengetahui dan memahami bagaimana cara menghindari bahaya merokok
2. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Diskusi, Tanya jawab
2. Alat / Media : Laptop dan Tayangan Video
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3.Guru BK menayangkan Video, mengajak diskusi dan tanya jawab
2.4 Guru BK memberi tugas kepada kelompok atau individu tentang bahaya merokok
2.5. Setiap individu/kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian individu/kelompok lain
menanggapinya, dan seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3.3.Guru BK bertanya apakah minat dan bakat peserta didik sudah dapat dipahami
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta didik
dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana yang
menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.
Cimahi, September 2020
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru BK

……………….. ………………..
Lampiran 1. Uraian Materi

Bahaya Rokok dan Dampaknya


A. Pengertian Rokok
Rokok adalah lintingan atau gulungan tembakau yang digulung / dibungkus dengan kertas, daun,
atau kulit jagung, sebesar  kelingking dengan panjang 8-10 cm, biasanya dihisap seseorang setelah
dibakar ujungnya. Rokok merupakan pabrik bahan kimia berbahaya. Hanya dengan membakar
dan menghisap sebatang rokok saja, dapat diproduksi lebih dari 4000 jenis bahan kimia. 400
diantaranya beracun dan 40 diantaranya bisa berakumulasi dalam tubuh dan dapat menyebabkan
kanker. Rokok juga termasuk zat adiktif karena dapat menyebabkan adiksi (ketagihan) dan
dependensi (ketergantungan) bagi orang yang menghisapnya. Dengan kata lain, rokok termasuk
golongan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, Alkohol, dan Zat Adiktif).
B. Dampak Dari Bahaya Rokok
Rokok sama sekali tak bermanfaat. Berikut ini bahaya merokok yang berdampak bagi kesehatan
sebagai berikut:
1. Kanker Paru-Paru
Merokok dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru. Bahkan, kanker paru-paru merupakan
penyebab kematian pertama sebagai bahaya merokok. Pria perokok mengalami peningkatan risiko
kanker paru-paru hingga 25 kali, dan wanita meningkat hingga 25,7 kali.
2. Penyakit Jantung
Salah satu kebiasaan yang sangat berkontribusi terhadap penyakit jantung adalah merokok.
Masalah pada jantung tersebut termasuk aterosklerosis. Aterosklerosis terjadi ketika adanya
penumpukan plak di pembuluh darah. Penumpukan plak ini menghambat jalannya aliran darah
sehingga dapat berakibat fatal. Sementara itu, penyakit arteri perifer terjadi ketika pembuluh nadi
di kaki dan lengan menyempit, yang juga mengganggu aliran darah.
3. Kolestrol Tinggi
Merokok dapat menurunkan kadar kolesterol baik (HDL) di tubuh. Sebaliknya, kadar kolesterol
jahat (LDL) pun akan meningkat. Merokok pun meningkatkan kadar kolesterol total dan
trigliserida, yang sama artinya dengan menimbun lemak di tubuh.
4. Komplikasi Diabetes
Penderita diabetes yang merokok cenderung mengalami komplikasi dari penyakit tersebut.
Pasalnya, merokok meningkatkan resistensi insulin. Selain itu, risiko masalah lain juga bisa terjadi
jika Anda masih merokok saat menderita diabetes, seperti gangguan ginjal, masalah mata, dan
serangan jantung.
5. Keguguran
Merokok selama hamil dapat meningkatkan resiko keguguran. Sang bayi juga rentan mengalami
asma, infeksi telinga, gangguan pertumbuhan, kelainan fisik, dan sindrom kematian mendadak
pada bayi.
6. Menopause Prematur Bagi Perempuan
Wanita yang merokok cenderung mengalami menopause lebih cepat, dibandingkan dengan yang
tidak merokok. Selain itu, hot flashes (sensasi panas dalam tubuh) sebagai gejala menopause juga
meningkat jika Anda menghisap rokok.
7. Gangguan Mata
Mata pun tak luput dari bahaya merokok bagi kesehatan. Kebiasaan tak sehat ini dapat
mengganggu kemampuan melihat dan meningkatkan risiko berbagai penyakit mata. Penyakit mata
tersebut termasuk glaukoma, degenerasi makula, dan katarak.
8. Rasa Cemas dan Gelisah
Tak hanya masalah fisik, bahaya merokok juga dapat berupa masalah psikologis, seperti rasa
cemas dan gelisah. Efek ini terjadi ketika Anda berusaha menarik diri dari nikotin, zat yang
terkandung pada rokok.

9. Masalah Daya Tahan Tubuh


Menghisap rokok dapat menurunkan kemampuan sistem imun tubuh untuk melawan infeksi.
Selain itu, orang yang merokok lebih berisiko untuk mengalami infeksi saluran pernapasan
daripada yang tidak merokok.
10. Jari Menguning dan Kulit Keriput
Zat-zat yang terdapat pada rokok dapat membuat kulit kering serta memicu penuaan dini.
Terganggunya aliran darah juga membuat kulit menjadi kekurangan nutrisi. Selain itu, jika Anda
perhatikan, jari perokok juga cenderung menguning. Hal tersebut merupakan efek dari memegang
rokok.

C. Cara Menghindari Bahaya Rokok


Bahaya merokok untuk kesehatan di atas memang mengerikan. Namun, telah banyak orang yang
berhasil berhenti untuk menghisap benda berbahaya ini. Usaha berikut ini dapat diterapkan,
tentunya dengan komitmen diri dan bantuan dari orang terdekat:
a. Siapkan tanggal yang pasti untuk berhenti merokok, namun jangan pilih hari dan
tanggal yang terlalu jauh. Anda bisa berhenti perlahan-lahan atau berhenti sama sekali.
b. Beritahu orang terdekat dan sahabat, termasuk orang disekitar kita.
c. Jauhkan benda-benda yang berkaitan dengan rokok, seperti pemantik api dan asbak.
d. Ikuti konseling dan terapi.
e. Sediakan makanan untuk dikunyah saat keinginan merokok muncul, seperti permen
karet.
f. Cari bantuan dokter untuk berkonsultasi.
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 1 CISARUA
Jalan Kolonel Masturi No. 300 Desa Jambudipa
Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2020/2021
Komponen : Layanan Dasar
Bidang Layanan : Pribadi
Topik / Tema Layanan : Bullying
Kelas / Semester : X / Ganjil
Alokasi Waktu : 20 menit

1. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian bullying
2. Peserta didik/konseli dapat mencegah perilaku bullying
3. Peserta didik/konseli dapat memahami dampak-dampak bullying
2. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Diskusi, Tanya jawab
2. Alat / Media : Laptop dan Tayangan Video
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3.Guru BK menayangkan Video, mengajak diskusi dan tanya jawab
2.4 Guru BK memberi tugas kepada kelompok atau individu tentang minat dan bakat
2.5. Setiap individu/kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian individu/kelompok lain
menanggapinya, dan seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3.3.Guru BK bertanya apakah minat dan bakat peserta didik sudah dapat dipahami
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta didik
dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana yang
menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.
Cimahi, Februari 2020
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru BK

……………… ……………………..
Lampiran 1. Uraian Materi

PENGERTIAN BULLYING
Bullying berasal dari kata bully yang berarti menggertak dan mengganggu. Riauskina,
Djuwita, dan Soesetio mendefinisikan school bullying sebagai perilaku agresif kekuasaan
terhadap siswa yang dilakukan berulang-ulang oleh seorang/kelompok siswa yang memiliki
kekuasaan, terhadap siswa lain yang lebih lemah dengan tujuan menyakiti orang tersebut.
Bullying kemudian dikelompokkan menjadi 5 kategori, antara lain :
1. Kontak fisik langsung (memukul, mendorong, mencubit, mencakar, juga termasuk
memeras dan merusak barang-barang yang dimliki orang lain).
2. Kontak verbal langsung (mengancam, mempermalukan, merendahkan, mengganggu,
memberi panggilan nama (name–calling), sarkasme, merendahkan (put-down),
mencela/mengejek, mengintimidsi, mengejek, menyebarkan gosip).
3. Perlaku non-verbal langsung (melihat dengan sinis, menjulurkan lidah, menampilkan
ekspresi muka yang merendahkan, mengejek, atau mengancam, biasanya disertai oleh
bullying fisik atau verbal).
4. Perilaku non verbal tidak langsung (mendiamkan seseorang, memanipulasi
persahabatan sehingga menjadi retak, sengaja mengucilkan atau mengabaikan,
mengirimkan surat kaleng).
5. Pelecehan seksual (kadang dikategorikan perilaku agresi fisik atau verbal).
Definisi lain tentang bullying dapat dikemukakan sebagai berikut:
a. Bullying adalah penggunaan kekuasaan atau kekuatan untuk menyakiti seseorang atau
sekelompok, sehingga korban merasa tertekan, trauma dan tidak berdaya.
b. Bullying sebagai penggunaan agresi dalam bentuk apapun yang bertujuan menyakiti
ataupun menyudutkan orang lain secara fisik maupun mental. Bullying dapat berupa
tindakan fisik,verbal, emosional, dan juga seksual.
c. Bullying adalah bentuk-bentuk perilaku berupa pemaksaan atau usaha menyakiti
secara fisik maupun psikologis terhadap seseorang atau kelompok yang lebih lemah
oleh seseorang atau sekelompok orang yang mempersiakannya lebih kuat.
Terjadinya bullying di sekolah menurut Salmivalli dan kawan-kawan merupakan proses
dinamika kelompok dan di dalamnya ada pembagian peran. Peran-peran tersebut adalah
bully, asisten bully, reinfocer, defender, dan outsider.
Bully yaitu siswa yang dikategorikan sebagai pemimpin, berinisiatif dan aktif terlibat dalam
perilaku bullying.
Asisten bully, juga terlibat aktif dalam perilaku bullying, namun ia cenderung bergantung
atau mengikuti perintah bully.
Rinfocer adalah mereka yang ada ketika kejadian bullying terjadi, ikut menyaksikan,
mentertawakan korban, memprofokasi bully, mengajak siswa lain untuk menonton dan
sebagainya.
Defender adalah orang-orang yang berusaha membela dan membantukorban, sering kali
akhirnya mereka menjadi korban juga.
Outsider adalah orang-orang yang tahu bahwa hal itu terjadi, namun tidak melaukan apapun,
seolah-olah tidak peduli.
CYBERBULLYING
Cyber bullying adalah segala bentuk kekerasan yang dialami anak atau remaja dan
dilakukan teman seusia mereka melalui dunia cyber atau internet. Cyber bullying adalah
kejadian manakala seorang anak atau remaja diejek, dihina, diintimidasi, atau dipermalukan
oleh anak atau remaja lain melalui media internet, teknologi digital atau telepon seluler.
Bentuk dan metode tindakan cyber bullying amat beragam. Bisa berupa pesan ancaman
melalui e-mail, mengunggah foto yang mempermalukan korban, membuat situs web untuk
menyebar fitnah dan mengolok-olok korban hingga mengakses akun jejaring sosial orang lain
untuk mengancam korban dan membuat masalah.
Motivasi pelakunya juga beragam.Ada yang melakukannya karena marah dan ingin
balas dendam, frustrasi, ingin mencari perhatian bahkan ada pula yang menjadikannya
sekedar hiburan pengisi waktu luang.Tidak jarang, motivasinya kadang-kadang hanya ingin
bercanda.
Cyber bullying yang berkepanjangan bisa mematikan rasa percaya diri anak, membuat anak
menjadi murung, khawatir, selalu merasa bersalah atau gagal karena tidak mampu mengatasi
sendiri gangguan  yang menimpanya. Bahkan ada pula korban cyber bullying yang berpikir
untuk mengakhiri hidupnya karena tak tahan lagi diganggu! Remaja korban cyber bullying
akan mengalami stress yang bisa memicunya melakukan tindakan-tindakan rawan masalah
seperti mencontek, membolos, lari dari rumah, dan bahkan minum minuman keras atau
menggunakan narkoba.
Anak-anak atau remaja pelaku cyber bullying biasanya memilih untuk menganggu
anak lain yang dianggap lebih lemah, tak suka melawan dan tak bisa membela diri. Pelakunya
sendiri biasanya adalah anak-anak yang ingin berkuasa atau senang mendominasi.Anak-anak
ini biasanya merasa lebih hebat, berstatus sosial lebih tinggi dan lebih populer di kalangan
teman-teman sebayanya. Sedangkan korbannya biasanya anak-anak atau remaja yang sering
diejek dan dipermalukan karena penampilan mereka, warna kulit, keluarga mereka, atau cara
mereka bertingkah laku di sekolah. Namun  bisa juga si korban cyber bullying justru adalah
anak yang populer, pintar, dan menonjol di sekolah sehingga membuat iri teman sebayanya
yang menjadi pelaku.
Cyber bullying lebih mudah dilakukan daripada kekerasan konvensional karena si
pelaku tidak perlu berhadapan muka dengan orang lain yang menjadi targetnya. Mereka bisa
mengatakan hal-hal yang buruk dan dengan mudah mengintimidasi korbannya karena mereka
berada di belakang layar komputer atau menatap layar telelpon seluler tanpa harus melihat
akibat yang ditimbulkan pada diri korban. Peristiwa cyber bullying juga tidak mudah
diidentifikasikan orang lain, seperti orang tua atau guru karena tidak jarang anak-anak remaja
ini juga mempunyai kode-kode berupa singkatan kata atau emoticon internet yang tidak dapat
dimengerti selain oleh mereka sendiri.

PENYEBAB BULLYING
Banyak sekali factor mengapa seseorang melakukan bullying. Pada umumnya orang
melakukan bullying karena merasa tertekan, terancam, terhina, dendam, dan lain sebagainya.
Bullying disebabkan oleh korban dari keadaan lingkungan yang membentuk kepribadiannya
menjadi agresif dan kurang mampu mengendalikan emosi, seperti lingkungan rumah yang
tidak harmonis karena adanya pertengkaran orangtua atau broken home, kekerasan yang
dilakukan orangtua terhadap anaknya, perlakuan orangtua yang terlalu mengekang anaknya.
Sementara itu Psikolog Clara Wriswanto dari Jagadnita Counseling mengemukakan
bahwa penyebab seseorang menjadi pelaku “bullying” bisa dari berbagai faktor seperti orang
tua yang terlalu memanjakan anaknya, keadaan keluarga yang berantakan sehingga diri anak
tersisihkan, atau hanya karena anak tersebut meniru perilaku “bullying” dari kelompok
pergaulannya serta tayangan bernuansa kekerasan di internet atau televisi.
Selain itu, lingkungan sekitar rumah juga berpengaruh besar terhadap perilaku
bullying ini, misalnya anak hidup pada lingkungan orang yang suka berkelahi atau
bermusuhan, berlaku tidak sesuai norma yang ada, maka akan mudah meniru perilaku dari
lingkungan tersebut dan merasa tidak bersalah.
Lingkungan sekolah juga bisa menjadi factor penyebab aksi bullying, misalnya guru
berbuat kasar terhadap siswa, guru yang kurang memperhatikan kondisi anak, teman yang
sering mengejek atau menghina, dan lain sebagainya.
Faktor lain yang berpengaruh cukup kuat terhadap anak untuk berbuat bullying yaitu
adanya tayangan televisi yang sering mempertontonkan kekerasan dalam sinetron atau film
atau acara lain seperti acara sidik, berita utama dan lain sebagainya.

DAMPAK BULLYING
Menurut Psikolog Ratna Juwita, siswa korban bullying akan mengalami permasalhan
kesulitan dalam membina hubungan interpersonal dengan orang lain dan jarang datang ke
sekolah. Akibatnya, mereka (korban bullying) ketinggalan pelajaran dan sulit berkonsentrasi
dalam belajar sehingga hal tersebut mempengaruhi kesehatan fisik dan mental baik dalam
jangka pendek maupun jangka panjang.
Beberapa hal yang bisa menjadi indikasi awal bahwa anak mungkin sedang mengalami
bullying di sekolah :
a. Kesulitan untuk tidur
b. Mengompol di tempat tidur
c. Mengeluh sakit kepala atau perut
d. Tidak nafsu makan atau muntah-muntah
e. Takut pergi ke sekolah
f. Sering perg ke UKS
g. Menangis sebelum atau sesudah bersekolah
h. Tidak tertarik pada aktivitas sosial yang melibatkan murid lain
i. Sering mengeluh sakit sebelum pergi ke sekolah
j. Sering mengeluh sakit pada gurunya, dan ingin orang tua ingin segera
k. menjemput pulang.
l. Harga diri yang rendah
m. Perubahan drastis pada sikap, cara berpakaian, atau kebiasaannya
n. Lecet luka

Dari penelitian Riauskima dkk mengemukakan ketika mengalami bullying korban


merasakan banyak emosi negatif seperti marah, dendam, kesal, tertekan,takut, malu dan
sedih).Yang paling ekstrim dari dampak psikologis ini adalah kemungkinan untuk timbulnya
gangguan psikologis pada korban bullying seperti rasa cemas berlebihan, selalu merasa takut,
depresi, ingin bunuh diri dan gejala-gejala gangguan stres pasca trauma (post trumatic stress
disoder). Anak yang menjadi korban bullying atau tindakan kekerasan fisik, verbal ataupun
psikologis di sekolah akan mengalami trauma besar dan depresi yang akhirnya bisa
menyebabkan gangguan mental di masa yang akan datang.
Gejala-gejala kelainan mental yang biasanya muncul pada masa kanak-kanak secara
umum terbukti anak tumbuh menjadi orang yang pencemas, sulit berkonsentrasi, mudah
gugup dan takut, hingga tak bisa bicara.
Beberapa hal yang menjadi tanda-tanda anak korban bullying :
a. Kesulitan dalam bergaul
b. Merasa takut datang ke sekolah sehingga sering bolos
c. Ketinggalan pelajaran
d. Mengalami kesulitan berkonsentrasi dalam mengikuti pelajaran
e. Kesehatan fisik dan mental (jangka pendek/jangka panjang) akan terpengaruh

CARA MENGATASI BULLYING


Pencegahan agar anak tidak menjadi pelaku bullying orang tua harus mampu
mengembangkan kecerdasan emosional anak sejak dini. Ajarkan anak untuk memliki rasa
empati, menghargai orang lain, dan menyadarkan sang anak bahwa dirinya adalah mahluk
sosial yang membutuhkan orang lain dalam kehidupannya.
Pemerintah seharusnya memiliki program yang tegas, jelas, dan terarah. Kalau kita
diam saja, maka itu sama saja melegalkan tradisi dendam di sekolah tersebut.
Untuk mengatasi dan mencegah masalah bullying diperlukan kebijakan yang bersifat
menyeluruh di sekolah, sebuah kebijakan yang melibatkan komponen dari guru sampai siswa,
dari kepala sekolah sampai orang tua murid, kerja sama antara guru,orang tua dan masyarakat
atau pihak lain yang terkait seperti kepolisian, aparat hukum dan sebagainya.
Peran orang tua di rumah harus mampu menciptakan komunikasi yang baik dengan
anak-anak dan membekali anak dengan pemahaman agama yang cukup dan menanamkan
ahlakul karimah yang selalu dilaksanakan di lingkungan rumah, karena anak akan selalu
meniru perilaku orangtua. Pemberian teladan kepada anak akan lebih baik dari memberi
nasihat.
Salah satu cara yang bisa dilakukan oleh sekolah ialah membuat sebuah program anti
bullying di sekolah. Meurut Huneck bullying akan terus terjadi di sekolah-sekolah, apabila
orang dewasa tidak dapat membina hubungan saling percaya dengan siswa, tidak menyadari
tingkah laku yang masuk tindakan bullying, tidak menyadari luka yang disebabkan oleh
bullying, tidak menyadari dampak bullying yang merusak kegiatan belajar siswa, serta tidak
ada campur tangan secara efektif dari sekolah. Adapun kegunaan dari program serta kegiatan
anti bully di sekolah antara lain:
 Menanamkan pengertian bahwa rasa aman adalah hak dan milik semua orang
 Menyadarkan semua orang di sekolah bahwa tindakan bullying dalam bentuk apapun
tidak dapat ditolelir
 Membekali siswa untuk membuat keputusan
 Membantu siswa membentuk lingkaran orang yang mereka percayai
Kegiatan yang dapat dilakukan selama program ini, antara lain :
1. Brainstorming dan diskusi
2. Kegiatan menggunakan lembar kerja
3. Membaca buku cerita yang berhubungan dengan bullying
4. Membuat gambar, kolase, poster mengenai pencegahan bullying
5. Bermain drama
6. Berbagi cerita dengan orang tua di rumah
7. Menulis puisi
8. Menyanyikan lagu anti bullying dengan lirik yang sudah di rubah dari lagu populer
9. Bermain teater boneka
Beberapa tips mencegah terjadinya bullying :
1. Berikan mereka alternatif komunitas yang mengakuinya. Pada dasarnya setiap
manusia membutuhkan pengakuan atas keberadaan dirinya, terlebih pada usia remaja
yang sedang dalam masa transisi dan krisis identitas, para remaja lebih senang
berkumpul dengan teman-teman sebaya yang menurutnya lebih bisa menerima dan
senasib dan sepenanggungan. Ajarkan cara mengantisipasi kekerasan bukan
melakukannya.
2. Tingkatkan kepedulian lingkungan sosial untuk mencegah praktek bullying. Sudah
waktunya masyarakat ikut peduli dan melakukan pencegahan atas praktek bullying
yang terjadi di lingkungannya.
3. Dukung gerakan diet siaran televise. Batasi anak-anak dan remaja menonton televisi,
karena acara dan penampilan yang disiarkan televisi ikut membentuk masyarakat
pengaksesnya.

Berikut merupakan saran bagi anak yang berisiko terkena bullying :


a. Jangan membawa barang mahal-mahal dan uang berlebihan.
b. Jangan sendirian. Kalau memungkinkan, beradalah di lingkungan yang dekat dengan
guru atau orang dewasa lainnya yang dapat mengawasi anda. Atau lebih baik jika
anda bersama teman-teman.
c. Jangan cari gara-gara dengan pelaku bullying.
d. Jika suatu saat menjadi korban bullying, kuncinya adalah tetaplah percaya diri.
e. Anda harus berani melapor kepada guru, orang tua, atau orang dewasa lainnya yang
anda percayai.

Pihak kepolisian bekerja sama dengan sekolah dengan cara mengadakan penyuluhan ke
sekolah sekolah tentang bahaya dari bullying, dan memberikan sanksi dari mulai yang ringan
seperti di skors beberapa waktu sampai dengan pemecatan dari sekolah. Begitu juga kerja
sama dengan pihak kehakiman bagaimanakah proses persidangan, tuntutan serta keputusan
yang akan dan telah diambil bagi pelaku bullying itu. Bagi pelaku bullying dari pihak guru,
sekolah atau pihak- pihak lain jangan ragu-ragu untuk menindak dengan tegas supaya
keadilan dapat di tegakkan di negeri ini dan guru tersadar atas semua kesalahannya, sehingga
tidak terjadi lagi korban-korban bullying berikutnya.
PENTINGNYA BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH
Depdikbud menjelaskan bahwa tujuan layanan bimbingan di sekolah dasar adalah
untuk membantu siswa agar dapat memenuhi tugas –tugas perkembangan yang meliputi
aspek-aspek pribadi, pendidikan dan karir sesuai tuntutan lingkungan.
Dalam aspek perkembangan social pribadi, layanan bimbingan membantu siswa agar :
a. Memiliki pemahaman diri.
b. Mengembangkan sikap positif.
c. Membuat pilihan kegiatan secara sehat.
d. Mampu menghargai orang lain.
e. Memiliki rasa tanggung jawab.
f. Mengembangkan ketrampilan hubungan antar pribadi.
g. Dapat menyelesaikan masalah.
h. Dapat membantu membuat keputusan secara baik.
Dalam aspek perkembangan pendidikan, layanan bimbingan membantu siswa agar :
a. Melaksanakan cara-cara belajar yang benar.
b. Menetapkan rencana dan tujuan pendidikan.
c. Mencapai prestasi belajar secara optimal sesuai dengan bakat dan kemampuannya.
d. Memiliki ketrampilan untuk menghadapi ujian.
Selanjutnya Rochman Natawidjaja mengemukakan bahwa peran bimbingan seorang guru
sebagai penyesuaian interaksional dalam proses belajar mengajar dapat diartikan sebagai
perlakuan guru terhadap siswa dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1) Perlakuan terhadap siswa sebagai individu yang memliki potensi untuk berkembang
dan maju serta mampu mengarahkan dirinya sendiri untuk mandiri.
2) Sikap positif dan wajar terhadap siswa. Dalam melaksanakan peran bimbingan itu
guru tidak menjauhkan diri dari siswa, tetapi tidak pula terikat secara sentimentil
kepada siswa.
3) Perlakuan terhadap siswa secara hangat, ramah, rendah hati, dan menyenangkan
4) Pemahaman siswa secara empatik
5) Penghargaan terhadap martabat siswa sebagai individu
6) Penampilan diri secara asli di depan siswa
7) Kekongkritan dalam menyatakan diri
8) Penerimaan siswa secara apa adanya
9) Perlakuan terhadap siswa secara permisive
10) Kepekaan terhadap perasaan yang dinyatakan oleh siswa dalam membantu siswa
untuk menyadari perasaannya itu.
11) Kesadaran bahwa tujuan mengaja bukan terbatas pada penguasaan siswa terhadap
bahan pengajaran saja, melainkan menyangkut pengembangan siswa menjadi individu
yang lebih dewasa.
12) Penyesuaian diri terhadap keadaan siswa yang khusus. Penyesuaian perilaku guru
terhadap situasi yang khusus adalah sangat penting untuk memperoleh hasil belajar
pada diri siswa, sesuai dengan yang diinginkannya. Jadi, efektifitas mengajar itu
sangat tergantung pada kemampuan guru untuk menyesuaikan diri pada situasi
khusus.
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 1 CISARUA
Jalan Kolonel Masturi No. 300 Desa Jambudipa
Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2020/2021
Komponen : Layanan Dasar
Bidang Layanan : Pribadi
Topik / Tema Layanan : Psikologi Remaja dan Permasalahannya
Kelas / Semester : X / Ganjil
Alokasi Waktu : 20 menit

1. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat mengetaui apa itu fase remaja
2. Peserta didik/konseli dapat memahami arti remaja dan permasalahannya
3. Peserta didik/konseli dapat memahami bagaimana pencegahan dan penanganan terhadap
permasalahan yang dialami remaja
2. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Diskusi dan Tanya jawab
2. Alat / Media : Laptop dan Tayangan Video
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3.Guru BK menayangkan Video, mengajak diskusi dan tanya jawab
2.4 Guru BK memberikan pengarahan kepada siswa mengenai masa remaja
3. Tahap Penutup
3.1.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3.3.Guru BK bertanya apakah minat dan bakat peserta didik sudah dapat dipahami
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta didik
dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana yang
menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.
Cimahi, September 2020
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru BK

………………. ……………………….
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 1 CISARUA
Jalan Kolonel Masturi No. 300 Desa Jambudipa
Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat

Lampiran 1. Uraian Materi

Psikologi Remaja dan Permasalahannya


A. Fase Remaja
Masa remaja adalah masa peralihan atau masa transisi dari anak menuju masa dewasa.
Pada masa ini begitu pesat mengalami pertumbuhan dan perkembangan baik itu fisik maupun
mental. Sehingga dapat dikelompokkan remaja terbagi dalam tahapan berikut ini:
1. Pra Remaja (11 atau 12-13 atau 14 tahun) Pra remaja ini mempunyai masa yang sangat
pendek, kurang lebih hanya satu tahun; untuk laki-laki usia 12 atau 13 tahun - 13 atau 14
tahun. Dikatakan juga fase ini adalah fase negatif, karena terlihat tingkah laku yang
cenderung negatif. Fase yang sukar untuk hubungan komunikasi antara anak dengan orang
tua. Perkembangan fungsi-fungsi tubuh juga terganggu karena mengalami perubahan-
perubahan termasuk perubahan hormonal yang dapat menyebabkan perubahan suasana
hati yang tak terduga.
2. Remaja Awal (13 atau 14 tahun - 17 tahun) Pada fase ini perubahan-perubahan terjadi
sangat pesat dan mencapai puncaknya. Ketidakseimbangan emosional dan ketidakstabilan
dalam banyak hal terdapat pada usia ini. Ia mencari identitas diri karena masa ini,
statusnya tidak jelas. Pola-pola hubungan sosial mulai berubah. Menyerupai orang dewasa
muda, remaja sering merasa berhak untuk membuat keputusan sendiri. Pada masa
perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan identitas sangat menonjol, pemikiran
semakin logis, abstrak dan idealistis dan semakin banyak waktu diluangkan diluar
keluarga.
3. Remaja Lanjut (17-20 atau 21 tahun) Dirinya ingin menjadi pusat perhatian; ia ingin
menonjolkan dirinya; caranya lain dengan remaja awal. Ia idealis, mempunyai cita-cita
tinggi, bersemangat dan mempunyai energi yang besar. Ia berusaha memantapkana
identitas diri, dan ingin mencapai ketidaktergantungan emosional. Ada perubahan fisik
yang terjadi pada fase remaja yang begitu cepat, misalnya perubahan pada karakteristik
seksual seperti pembesaran buah dada, perkembangan pinggang untuk anak perempuan
sedangkan anak laki-laki tumbuhnya kumis, jenggot serta perubahan suara yang semakin
dalam. Perubahan mentalpun mengalami perkembangan. Pada fase ini pencapaian identitas
diri sangat menonjol, pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis, dan semakin banyak
waktu diluangkan di luar keluarga.

B. Remaja Dengan Masalahnya


Secara psikologi, kenakalan remaja wujud daripada konflik yang tidak diselesaikan dengan
baik pada masa kanak-kanak, sehingga fase remaja gagal dalam menjalani proses perkembangan
jiwanya. Bisa juga terjadi masa kanakkanak dan remaja berlangsung begitu singkat berbanding
perkembangan fisikal, psikologi dan emosi yang begitu cepat. Pengalaman pada masa anak-anak
atau pada masa lampaunya yang menimbulkan traumatik seperti dikasari atau yang lainnya dapat
menimbulkan gangguan pada fase pertumbuhannya. Begitu juga, mereka ada tekanan dengan
lingkungan atau status sosial ekonomi lemah yang dapat menimbulkan perasaan minder. Hal itu
dikarenakan remaja belum stabil dalam mengelola emosinya. Dalam masa peralihan remaja
dihadapkan pada masalah-masalah penguasaan diri atau kontrol diri. Remaja suka memberontak
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 1 CISARUA
Jalan Kolonel Masturi No. 300 Desa Jambudipa
Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat

dan idealis kadang-kadang ketegangan-ketegangan sering terjadi dengan menantang orang tua,
guru dan orang-orang yang ada di sekitar mereka. dengan gagasan-gagasannya yang kadang
berbahaya dan kaku. Persoalan-persoalan lain remaja yang membuat kita prihatin yang terjadi
dalam rutinitas sehari-hari adalah tidur larut malam, tidak betah tingal di rumah, mencuri,
berbohong, merokok, bersumpah dengan bahasa yang tidak jelas, mengucapkan kata-kata yang
cenderung vulgar, tidak patuh dan suka membantah, selalu menolak apabila diperintahkan, suka
berdebat, membolos dari sekolah, melalaikan pelajaran agamanya atau tidak memperhatikan
ibadahnya seperti tidak sholat atau sholat tidak tepat waktu, dan lain-lain. Setidaknya ada empat
masalah yang mempengaruhi sebagian besar remaja adalah:
1. Masalah penyalahgunaan obat
2. Masalah kenakalan remaja
3. Masalah seksual
4. Masalah-masalah yang berkaitan dengan sekolah
Remaja yang paling beresiko adalah remaja yang memiliki masalah lebih dai satu masalah
tersebut. Penguatan pendidikan karakter dalam konteks sekarang sangat relevan untuk mengatasi
krisis moral yang sedang terjadi di negara kita. Diakui atau tidak saat ini terjadi krisis nyata dan
mengkhawatirkan dalam masyarakat dengan melibatkan milik kita yang paling berharga, yaitu
anak-anak.

C. Pencegahan dan Penanganan


Dalam perkembangan remaja yang penuh gejolak, peranan keluarga, sekolah, masyarakat dan
juga kebijakan pemerintah dalam dunia pendidikan ikut andil besar. Peranan media massa seperti
televisi, internet, tabloid, koran dan majalah juga mempunyai kekuatan yang besar bagi
kepentingan yang dominan dalam masyarakat. Salah satu pencegahan dan penanganan yang tepat
adalah dengan cara memberikan perhatian yang intensif secara individual. Remaja muda
dipasangkan dengan seorang dewasa yang bertanggung jawab.
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 1 CISARUA
Jalan Kolonel Masturi No. 300 Desa Jambudipa
Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Komponen : Layanan Dasar
Bidang Layanan : Pribadi
Topik / Tema Layanan : Sikap Sopan Santun Dalam Kehidupan
Kelas / Semester : X / Genap
Alokasi Waktu : 20 menit

1. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian sopan santun
2. Peserta didik/konseli dapat menerapkan perilaku sopan santun
3. Peserta didik/konseli dapat memahami dampak tidak beretika
2. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab
2. Alat / Media : Laptop dan Tayangan Video
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3.Guru BK menayangkan Video, mengajak diskusi dan tanya jawab
2.4 Guru BK memberi tugas kepada kelompok atau individu tentang minat dan bakat
2.5. Setiap individu/kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian individu/kelompok lain
menanggapinya, dan seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3.3.Guru BK bertanya apakah minat dan bakat peserta didik sudah dapat dipahami
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta didik
dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana yang
menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.
Cimahi, September 2020
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru BK

………………. …………………..
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 1 CISARUA
Jalan Kolonel Masturi No. 300 Desa Jambudipa
Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat

Lampiran 1. Uraian Materi

Perilaku yang melanggar nilai sopan santun


1. Kebiasaan seseorang yang makan atau pun minum sambil berjalan. Merasa rugi atau tidak
penting untuk berhenti duduk kemudian baru melanjutkan aktifitas makan ataupun minum.
2. Seseorang lewat di depan orang yang sedang duduk, enggan untuk mengatakan kata
permisi, tersenyumpun sepertinya mahal. Hal ini adalah penyakit! Mari kita cari obatnya.
Padahal sopan santun itu jika digunakan akan mencegah banyak keributan, akan mencegah
terjadi pertengkaran dan akan mempererat rasa persaudaraan.

A. Apa Itu Sopan Santun ?


Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia sopan adalah hormat dan takzim (akan,kpd)
atau tertib menurut adat yang baik. Santun adalah halus dan baik (budi bahasanya, tingkah
lakunya) atau sabar dan tenang.
Pengertian Sopan Santun dinyatakan Abdul Muhammad Nur Hafizh (1988:9) menyatakan
sopan santun adalah suatu etika/norma terhadap tingkah laku kita dalam kehidupan sehari –
hari. Pendapat lain mengenai sopan santun dikemukakan  oleh Erislan (2005) menyatakan
sopan santun adalah suatu norma hidup yang timbul dari sebuah hasil pergaulan sekelompok
manusia di dalam masyarakat dan dianggap sebagai pedoman pergaulan sehari-hari
masyarakat itu.
Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa sopan santun adalah tata cara atau
sikap yang diciptakan sekelompok orang dalam kehidupan sehari-hari dalam memperlakukan
orang lain secara halus dan baik, baik itu budi bahasa maupun tingkah laku dengan
menggunakan akal budi dan nurani.

B. Makan dan minum sambil berdiri melanggar nilai sopan santun


Berkaitan dengan makan dan minum sambil berdiri, ada beberapa hadits. Hadits-Hadits
yang melarang minum sambil berdiri
Dari Anas radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam melarang sambil minum berdiri. (HR. Muslim)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Janganlah kalian minum sambil berdiri. Barang siapa lupa sehingga minum
sambil berdiri, maka hendaklah ia berusaha untuk memuntahkannya.” (HR. Ahmad).
(Q.S. Muhammad : 47) Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang mukmin dan
beramal saleh ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai sungai. Dan orang-orang
kafir bersenang-senang (di dunia) dan mereka seperti makannya binatang. Dan jahannam
adalah tempat tinggal mereka.

C. Faktor – faktor Penyebab Lunturnya Nilai Sopan Santun


Merosotnya nilai sopan santun seseorang dipengaruhi banyak faktor, baik faktor tersebut
dari diri sendiri, dari orang lain. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terkadang
sering menjadi kambing hitam dalam masalah ini, yang menjadi faktor eksternal, pengaruh
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 1 CISARUA
Jalan Kolonel Masturi No. 300 Desa Jambudipa
Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat

moderenisasi kultur, pergaulan juga mengambil peranan dalam proses hilangnya sopan santun
seseorang terhadap orang lain.
Faktor – faktor eksternal yang mempengaruhinya yaitu :
1.      Pengaruh perkembangan TIK, kebebasan meng-akses informasi yang didukung oleh
akses dari internet yang mudah sehingga mempengaruhi pikiran seseorang.
2.      Moderenisasi kultur, kemudahan akses internet membuat seseorang  bisa melihat
budaya dari negara lain. Yang secara tidak langsung mereka mengaplikasikan dikehidupan
sehari – hari tanpa adanya filterisasi terhadap budaya yang diambil.
3.      Pergaulan, merupakan efek dari moderenisasi kultur yang tidak sesuai dengan adat
istiadat Indonesia. Hal ini akan menimbulkan sifat meniru budaya barat yang cendrung bebas
tanpa ada ikatan adat istiadat yang telah lama berlaku dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
4.      Kurangnya pembiasaan sopan santun di rumah. Terkadang sebagian besar waktu
seseorang dihabiskan di rumah atau dilingkungan keluarga sehingga sikap orang tua yang
tidak mencerminkan norma-norma kesopanan akan mudah ditiru.
Disamping itu yang tidak bisa diabaikan sebagai penyebab lunturnya nilai sopan santun
seseorang.
1.      Berkata kasar, perkataan yang kasar akan membat pandangan negatif seseorang
terhadap orang lain.
2.      Suka memerintah terhadap orang lain diwaktu dan tempat yang tidak sepantasnya.
3.      Bertindak semena-mena, terkadang seseorang diluar diri kita hanyalah manusia biasa
dimana ada masalah antara di rumah yang sering terbawa di luar rumah. Perlunya sikap
profesional seseorang untuk membedakan masalah rumah dengan masalah luar rumah.
Berikut adalah faktor internal penyebab lunturnya budaya sopan santun seseorang :
1.      Posisi sosial lebih tinggi dari orang lain, hal ini sering terjadi bila mana seseorang
berasal dari keluarga yang terpandang atau orang tuanya merupakan pejabat. Jadi dengan
posisi orang tuanya tersebut seseorang seakan tidak takut pada siapapun.
2.      Seseorang merasa lebih memiliki pengetahuan luas dari orang lain. Pada masa
sekarang pendalaman materi bukan hanya didapat dari jenjang pendidikan formal melainkan
juga di dapat dari jenjang pendidikan non-formal.

D. Dampak yang ditimbulkan dari lunturnya budaya sopan santun


Faktor internal dan eksternal yang telah dijelaskan diatas apa bila tidak ditanggulangi dan
diatasi secara serius akan berdampak pada kelangsungan kehidupan seseorang. Adapun
dampak yang akan terjadi apabila seseorang tidak lebih jeli dan selektif untuk menyikapi
faktor – faktor tersebut yaitu :
1.      Setiap perbuatan baik yang kita lakukan tidak akan pernah dihargai oleh orang lain.
2.      Mendapat cemoohan, ketika seseorang sudah tidak mempunyai lagi budaya sopan
santun maka orang-orang yang melihatnya akan mencemoohkannya.
3.      Dicela,dihina, dikucilkan dan diasingkan dari pergaulan, hal ini akan selalu terjadi
bagi seseorang yang tidak memiliki budaya sopan santun.
4.      Bisa juga dipermalukan di lingkungan sekitar/di masyarakat.

E.  Bagaimanakah cara mengatasi pelanggaran nilai sopan santun yang terjadi? 
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 1 CISARUA
Jalan Kolonel Masturi No. 300 Desa Jambudipa
Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat

Pembudayaan merupakan suatu proses pembiasaan. Pembudayaan nilai sopan santun dapat
dimaksudkan sebagai upaya pembiasaan sikap sopan santun agar menjadi bagian dari pola
hidup seseorang yang dapat dicerminkan melalui sikap dan perilaku keseharian. Pembudayaan
nilai sopan santun dapat dilakukan dimana saja.
Pembudayaan nilai sopan santun dapat dilakukan di rumah melalui peran orang tua dalam
mendidik anaknya. Hal-hal yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Orang tua memberikan contoh-contoh penerapan perilaku sopan santun di depan anak.
Contoh merupakan alat pendidikan yang sekaligus dapat memberikan pengetahuan pada
anak tentang makna dan implementasi dari sikap sopan santun itu sendiri.
2. Menanamkan sikap sopan santun melalui pembiasaan. Anak dibiasakan bersikap sopan
dalam kehidupan sehari hari baik dalam bergaul dalam satu keluarga maupun dengan
lingkungan.
3. Menanamkan sikap sopan santun sejak anak masih kecil, anak yang sejak kecil dibiasakan
bersikap sopan akan berkembang menjadi anak yang berperilaku sopan santun dalam
bergaul dengan siapa saja dan selalu dpat menempatkan dirinya dalam suasana apapun.
Sehingga sikap ini dapat diajadikan bekal awal dalam membina karakter anak. 
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 1 CISARUA
Jalan Kolonel Masturi No. 300 Desa Jambudipa
Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2020/2021
Komponen : Layanan Dasar
Bidang Layanan : Pribadi
Topik / Tema Layanan : Kita Sebagai Makhluk Sosial
Kelas / Semester : XI / Ganjil
Alokasi Waktu : 20 menit

1. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami bahwa manusia adalah makhluk sosial
2. Peserta didik/konseli dapat bersosialisasi dengan masyarakat
3. Peserta didik/konseli dapat memahami manfaat bersosialisasi
2. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Diskusi dan Tanya jawab
2. Alat / Media : Laptop dan Tayangan Video
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3.Guru BK menayangkan Video, mengajak diskusi dan tanya jawab
2.4 Guru BK memberikan pengarahan kepada siswa mengenai makhluk sosial
3. Tahap Penutup
3.1.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3.3.Guru BK bertanya apakah minat dan bakat peserta didik sudah dapat dipahami
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta didik
dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana yang
menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.
Cimahi, September 2020
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru BK

……………… …………………
Lampiran 1. Uraian Materi

Menurut kodratnya manusia selain sebagai makhluk individu, mereka juga merupakan
makhluk sosial. Adapun yang dimaksud Istilah sosial menurut adalah ”Sosial” berasal dari
akar kata bahasa Latin Socius, yang artinya berkawan atau masyarakat. Sosial memiliki arti
umum yaitu kemasyarakatan dan dalam arti sempit mendahulukan kepentingan bersama atau
masyarakat.
Adapun dalam hal ini yang dimaksud manusia sebagai makhluk sosial adalah
makhluk yang hidup bermasyarakat, dan pada dasarnya setiap hidup individu tidak dapat
lepas dari manusia lain. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial,
manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina
sejak lahir akan selalu menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan
sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya.Seperti kita ketahui
bahwa sejak bayi lahir sampa iusia tertentu manusia adalah mahkluk yang tidak berdaya,
tanpa bantuan orang orang disekitar iatidak dapat berbuat apa-apa  dan untuk segala
kebutuhan hidup bayi sangat tergantung pada luar dirinya sepert iorang tuanya khususnya
ibunya.
Bagi si bayi keluarga merupakan segitiga abadi yang menjadi kelompok sosial
pertama dikenalnya.  Pada perjalanan hidup yang selanjutnya keluarga akan tetap menjadi
kelompok pertama tempat meletakan dasakepribadian dan proses pendewasaan yang
didalamnya selalu terjadi “sosialisi”  untuk menjadi manusia yang mengetahui pengetahuan
dasar, nilai-nilai, normasosial dan etika-etika pergaulan.
Manusia dapat di katakan makluk sosial karena pada dirinya terdapat dorongan untuk
berhubungan atau berinteraksi dengan orang lain, dimana terdapat kebutuhan untuk mencari
berteman dengan orang lain yang sering di dasari atas kesamaan ciri atau kepentingan
masing-masing. Manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di
tengah-tengah manusia. Tanpa bantuan manusia lainnya,   manusia tidak mungkin bisa
berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa
berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.
Makhluk sosial adalah makluk yang terdapat dalam beragam aktivitas dan lingkungan sosial.
Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa anusia dikatakan sebagaimakhluksosial,
karenabeberapaalasan:
a. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.
b. Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari orang lain.
c. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
d. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 1 CISARUA
Jalan Kolonel Masturi No. 300 Desa Jambudipa
Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2020/2021
Komponen : Layanan Dasar
Bidang Layanan : Belajar
Topik / Tema Layanan : Motivasi Belajar
Kelas / Semester : XI / Genap
Alokasi Waktu : 20 menit

1. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat mengetahui fungsi dari motivasi belajar
2. Peserta didik/konseli dapat memahami faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
3. Peserta didik/konseli meningkatkan motivasi belajar
2. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Diskusi, Tanya jawab
2. Alat / Media : Laptop dan Tayangan Video
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3.Guru BK menayangkan Video, mengajak diskusi dan tanya jawab
2.4 Guru BK memberi tugas kepada kelompok atau individu tentang motivasi belajar
2.5. Setiap individu/kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian individu/kelompok lain
menanggapinya, dan seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3.3.Guru BK bertanya apakah minat dan bakat peserta didik sudah dapat dipahami
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta didik
dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana yang
menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.
Cimahi, September 2020
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru BK

………………… ……………………….
Lampiran 1. Uraian Materi

Meningkatkan Motivasi Belajar


Belajar merupakan perubahan tingkah laku secara relatif dan potensial yang terjadi
sebagai hasil dari praktik yang dilandasi oleh tujuan untuk mencapai suatu target tertentu.
Dalam hal belajar, siswa adalah seseorang yang wajib menuntut ilmu dari sekolah dasar
sampai tingkat atas. Untuk menjadi seorang siswa yang berkualitas tentunya siswa dituntut
untuk memiliki beberapa kemampuan salah satunya yaitu kemampuan penyesuaian sosial.
Siswa yang mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya, maka akan mengetahui
bagaimana cara menjalin hubungan yang baik dengan orang lain seperti terhadap orang tua,
teman, atau siapapun. Dari berbagai kondisi lingkungan sosial ini siswa mudah terbawa
pengaruh buruk dalam hal belajar seperti malas mengerjakan tugas atau bahkan tidak
memahami penjelasan yang guru berikan. Maka dari itu, sangat diperlukan motivasi belajar
bagi siswa.
Motivasi belajar adalah keseluruhan daya atau dorongan penggerak yang berasal dari
dalam diri siswa maupun dari luar diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar sehingga
tercapai tujuan yang diharapkan siswa. Menurut Noer Rohmah (2012:250) mengemukakan
bahwa ada 3 fungsi dari motivasi belajar diantaranya yaitu:
1. Mendorong siswa untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan
energi.
2. Menentukan arah perbuatan, nyakni kearah tujuan yang hendak dicapai. Dengan
demikian, motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai
dengan rumusan tujuannya.
3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus
dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-
perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
Selain dari ketiga fungsi diatas, menurut Slameto (1991) berkata bahwa dalam
motivasi belajar ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar adalah
sebagai berikut:
1. Faktor Internal
a) Faktor Psikologis
1) Intelegensi
Intelegensi berpengaruh terhadap kemajuan belajar siswa. Siswa yang mempunyai tingkat
intelegensi yang tinggi akan lebih berhasil dari pada yang mempunyai tingkat intelegensi
rendah. Hal ini disebabkan karena belajar adalah suatu proses yang kompleks dengan banyak
faktor yang mempengaruhinya.
2) Minat
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa
kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus menerus dan disertai dengan
rasa senang.
3) Bakat
Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan baru akan terealisasi menjadi
kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih.
b) Faktor Jasmani
Kesehatan sangat berpengaruh terhadap belajar seseorang. Proses belajar seseorang akan
terganggu jika kesehatannya terganggu, selain itu juga menimbulkan rasa cepat lelah, kurang
bersemangat, mudah pusing, cepat mengantuk jika badannya lelah ataupun gangguan-
gangguan lainnya.

2. Faktor Eksternal
a) Faktor Keluarga
1) Cara orang tua mendidik
Keluarga adalah lembaga pendidikan utama bagi para siswanya. Orang tua yang
memberikan bimbingan belajar yang baik kepada anaknya, maka anak tersebut akan
mencapai hasil belajar optimal.
2) Relasi antara anggota keluarga
Relasi yang paling penting adalah antara orang tua dengan anaknya. Jika relasi anak
dengan orang tuanya atau dengan saudara yang lain kurang baik, itu sangat berpengaruh
terhadap motivasi belajar anak dalam proses belajarnya.
b) Faktor Sekolah
1) Metode mengajar
Dalam proses belajar siswa di sekolah tentu ada proses belajar mengajar yang dilakukan
oleh guru. Metode mengajar merupakan suatu cara yang harus dilalui dalam belajar, jika
metode mengajarnya kurang baik itu akan mempengaruhi proses belajar siswa.
2) Relasi guru dengan siswa
Hubungan antara guru dengan siswa terjalin dengan baik, maka siswa akan merasa senang
dan menyukai gurunya, begitupun sebaliknya. Jika siswa sudah menyukai guru dan mata
pelajarannya, otomatis siswa akan menikmati proses belajarnya.
c) Faktor Masyarakat
1) Bentuk kehidupan masyarakat
Kehidupan masyarakat disekitar siswa berpengaruh terhadap belajar siswa. Masyarakat
yang mempunyai perilaku dan kebiasaan tidak baik akan berpengaruh buruk terhadap
anak/siswa.
2) Teman bergaul
Teman bergaul yang baik akan berpengaruh baik terhadap diri siswa begitu juga
sebaliknya. Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka perlu diusahakan agar siswa
memiliki teman bergaul yang baik.

Faktor internal dan eksternal diatas menunjukkan bahwa kedua faktor tersebut saling
berkaitan dan sangat dibutuhkan dalam proses belajar. Apabila faktor internal dan eksternal
saling mendukung, maka siswa akan mendapatkan hasil belajar yang baik dan memuaskan
begitu juga sebaliknya. Dalam mencapai hasil belajar yang baik maka diperlukan cara untuk
meningkatkan motivasi belajar menurut Sardiman (2007) yaitu:
1. Sesuaikan metode belajar yang disenangi
Jenis pembelajaran seseorang pasti berbeda-beda dan mempunyai metode masing-
masing. Ada yang suka membaca, mendengarkan, atau memperhatikan bahkan sambil
mendengarkan musik. Maka dari itu, pilihlah metode apa yang paling disenangi, dengan
begitu semangat belajar akan tumbuh kembali.
2. Pasang target pada diri sendiri
Sebuah target penting dalam belajar, selalu mengingat target apa yang akan di raih.
Misalnya jika ada seseorang yang sangat mahir akuntansinya maka seseorang itu akan
menjadi akuntan yang sukses.
3. Atur jam belajar
Dalam melewati proses belajar sangat diperlukan kebiasaan untuk mengatur waktu yang
tepat. Ketika sudah bisa mengatur waktu belajar, maka akan terbiasa dan menikmati proses
belajar.
4. Beri penghargaan kecil untuk diri sendiri
Salah satu cara untuk memberi penghargaan kepada diri sendiri adalah ketika sudah bisa
meraih target yang ditentukan misalnya sudah mendapat nilai ulangan 100, maka
penghargaan yang diberikan akan berlibur bersama orang tua.
5. Jangan malu bertanya
Ketika sedang menemukan kesulitan belajar, jangan pernah ragu untuk bertanya. Karena
dari sebuah pertanyaan atau rasa penasaran itu akan mendapatkan ilmu yang lebih.

6. Berteman dengan orang yang senang belajar.


Dalam meningkatkan motivasi belajar, bukan berarti dianjurkan untuk pilih-pilih teman.
Berteman boleh dengan siapa saja, akan tetapi alangkah baiknya kita mempunyai teman yang
memiliki semangat belajar yang tinggi. Karena lingkungan akan membawa dampak pada diri
sendiri, jika dekat dengan orang yang senang belajar, otomatis akan ikut termotivasi dalam
belajarnya.
Oleh karena itu, dalam motivasi belajar memiliki beberapa fungsi dan faktor-
faktornya yang sangat berkaitan dalam proses belajarnya terutama dalam cara meningkatkan
motivasi belajar siswa dan akan mempengaruhi proses belajar dalam meraih hasil belajar
yang optimal.

Referensi:

Slameto. (1991). Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sardiman, A.M. (2007). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Minnanurrohman M. (2018). Bimbingan Klasikal Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar
Siswa di MTSN 10 Sleman Yogyakarta. Skripsi, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta.
Wahyudi Eko. (2012). Upaya Guru Bimbingan Konseling Dalam Meningkatkan Motivasi dan
Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII MTs Yaketunis Kota Yogyakarta. Skripsi, Universitas
Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Suprihatin Siti. (2015). Upaya Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa. Jurnal
Pendidikan Ekonomi Universitas Muhammadiyah Metro.
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 1 CISARUA
Jalan Kolonel Masturi No. 300 Desa Jambudipa
Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2020/2021
Komponen : Layanan Dasar
Bidang Layanan : Pribadi
Topik / Tema Layanan : Teman Sebaya
Kelas / Semester : XI / Genap
Alokasi Waktu : 20 menit

1. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pergaulan teman sebaya
2. Peserta didik/konseli dapat memantapkan pilihan dalam bergaul
3. Peserta didik/konseli mengembangkan pergaulan dengan teman sebaya
2. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Diskusi, Tanya jawab
2. Alat / Media : Laptop dan Tayangan Video
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3.Guru BK menayangkan Video, mengajak diskusi dan tanya jawab
2.4 Guru BK memberi tugas kepada kelompok atau individu tentang teman sebaya
2.5. Setiap individu/kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian individu/kelompok lain
menanggapinya, dan seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3.3.Guru BK bertanya apakah minat dan bakat peserta didik sudah dapat dipahami
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta didik
dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana yang
menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.
Cimahi, September 2020
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru BK

………………. ……………………
Lampiran 1. Uraian Materi

ETIKA PERGAULAN TEMAN SEBAYA

Etika pergaulan yaitu sopan santun / tata krama dalam pergaulan yang sesuai dengan
situasi dan keadaan serta tidak melanggar norma-norma yang berlaku baik norma agama,
kesopanan, adat, hukum dan lain-lain.
Etika adalah suatu sikap seperti sopan santun atau aturan lainnya yang mengatur hubungan
antara kelompok manusia yang beradab dalam pergaulan. Kita semua manusia disebut
sebagai makhluk sosial dan makhluk individu.
Jadi kita semua walaupun mementingkan dan mendahulukan kebutuhan secara pribadi
tetap membutuhkan dan memerlukan orang lain, untuk mengantar ketujuan yang kita
butuhkan. Agar terjadi hubungan yang harmonis kalian perlu pembinaan dari sekarang ini
sehingga nantinya tercipta hubungan yang selaras, serasi dan seimbang jauh dari pertentangan
dan permusuhan yang dinilai dari masyarakat.
Ada beberapa cara untuk Membina hubungan yang baik (Pergaulan) dengan sesama
teman, antara lain:

1. Belajar menghargai. Pada dasarnya semua orang ingin dihargai, tidak peduli
apakah ia orang berpangkat atau tidak, orang miskin atau kaya, sesama agama
atau tidak seagama, sesama suku atau tidak sesama suku, semuanya ingin dihargai
secara proporsional.

2. Belajar menghormati. Setiap orang selalu ingin dihormati. Oleh karena itu,
janganlah kita menghormati orang lain karena ia kebetulan punya pangkat atau
kedudukan.

3. Mempunyai sikap mau mengerti. Sikap mau mengerti keadaan orang lain pada
dasarnya merupakan perbuatan sangat terpuji. Sebab, orang mempunyai sikap
mau mengerti keadaan orang lain ini membutuhkan kesadaran yang harus
ditumbuhkan dari dalam hati nurani yang terdalam.

4. Mau menberikan pujian. Bila kita melihat teman kita berprestasi dalam suatu
bidang apapun karena hasil keras dan jujur, maka sebaiknya kita mau memberikan
pujian terhadap teman kita tadi dengan penuh keihklasan.

5. Mau memberikan motivasi. Perjalanan hidup seseorang tidak selamanya berjalan


mulus, artinya ada kalanya ia mengalami masalah, seperti patah semangat atau
putus asa dan lain sebagainya, sehingga ia kehilangan semangat, malas, tidak
bergairah.

6. Tidak bercanda keterlaluan. Kalau kita bersenda gurau hal hal yang kecil mugkin
tidak masalah, tetapi kalau sudah diluar batas, maka hubungan itu bisa langsung
retak.
7. Hal yang dapat menjaga persabahatan adalah menjadi pendengar baik dan saling
menghormati satu sama lain. Hormati saran teman dan dengarkan apa yang
sahabat ungkapkan, ambil sisi positifnya sebagai kritik yang membangun.

8. Jangan pernah mengkhianati kepercayaan sahabat kita. Percayalah, ketika kita


mengkhianati sebuah persahabatan, maka tidak akan mendapatkan sahabat terbaik
lagi. Diantara beberapa unsur etika yang perlu diperhatikan dalam pergaulan
dengan teman sebaya itu, adalah:

a. Pilihan teman yang berakhlak baik.


b. Bertemanlah dengan yang memiliki semangat belajar yang tinggi.
c. Kembangkanlah sikap saling membantu, dan memberi saran, dalam kelompok
anda.
d. Kembangkanlah sikap saling menghormati, dan menghargai diantara teman
kelompok.
e. Jadikanlah sikap solidaritas semua (buta)di antara teman, seperti solidaritas
terhadap teman yang melakukan tawuran.
f. Hindarkan pola perilaku yang melanggar norma agama (tidak normal).
g. Jadikanlah kelompok anda itu sebagai wahana untuk belajar bersama, seperti
mendiskusikan pelajaran, tugas-tugas, atau pemecahan masalah-masalah yang
dihadapi, baik oleh pribadi masing-masing, maupun oleh bersama.
h. Apabila anda sudah mempunyai kekasih, jalinlah percintaan itu dengan
sebaik-baiknya, jangan dinodai perilaku a moral, atau melanggar norma agama
(seperti melakukan perbuatan yang hanya boleh apabila telah menikah).
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 1 CISARUA
Jalan Kolonel Masturi No. 300 Desa Jambudipa
Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2020/2021
Komponen : Layanan Perencanaan Individual
Bidang Layanan : Pribadi
Topik / Tema Layanan : Norma Hubungan Dengan Lawan Jenis
Kelas / Semester : XI/ Ganjil
Alokasi Waktu : 20 menit

1. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pentingnya menjaga norma antar lawan jenis
2. Peserta didik/konseli dapat menentukan sikap dalam berteman antar lawan jenis
3. Peserta didik/konseli dapat memahami dampak dampak tidak taat terhadap norma
2. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Diskusi dan Tanya jawab
2. Alat / Media : Laptop, Tayangan Power Point dan Video
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan norma/adab bergaul
2.3.Guru BK menayangkan Video, mengajak diskusi dan tanya jawab
2.4.Guru BK
3. Tahap Penutup
3.1.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3.3.Guru BK bertanya apakah minat dan bakat peserta didik sudah dapat dipahami
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta didik
dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana yang
menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.
Cimahi, September 2020
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru BK

……………… ……………….
Lampiran 1. Uraian Materi

A.      Adab Bergaul dengan Lawan Jenis


Dilahirkan sebagai seorang wanita adalah anugerah yang sangat indah dari Allah
Ta’ala.  Sebuah anugerah yang tidak dimiliki oleh seorang pria. Terlebih anugerah itu
bertambah menjadi Muslimah yang mukminah yaitu wanita Muslimah yang beriman kepada
Allah.
Nabi saw bersabda yang artinya: “Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia
adalah wanita yang shalihah.” (HR. Muslim).
Menjadi wanita muslimah yang beriman kepada Allah tentu tidak mudah, karena banyak
sekalingodaan-godaan dalam mencapainya. Dikarenakan balasan yang Allah janjikan pun
tidak terbandingkan dan semua wanita pun menginginkannya. Godaan-godaan untuk menjadi
wanita shalihah sering kali datang dan menggebu-gebu saat kita menginjak usia remaja, di
mana masa puberitas seorang wanita ada di masa ini. Bukan hal yang mudah pula bagi remaja
Muslim dalam melewati masa ini, namun sunnguh sangat indah bagi para remaja yang bisa
dikatakan lulus dalam melewati maasa pubertas yang penuh godaan ini.
Salah satu godaan yang amat besar pada usia remaja adalah “rasa ketertarikan terhadap lawan
jenis”. Memang, rasa tertarik terhadap lawan jenis adalah fitrah manusia, baik wanita atau
lelaki. Sebagai wanita Muslimah kita harus yakin bahwa kehormatan kita harus dijaga dan
dirawat, terlebih ketika beromunikasi atau bergaul dengan lawan jenis agar tidak ada
mudhorat (bahaya) atau bahkan fitnah. Di bawah ini akan kami ungkapkan adab-adab brgaul
dengan lawan jenis.di antaranya:

1.    Dilarang Rasulullah saw seorang perempuan berduan dengan ipar


Secara khusus Rasulullah memperingatkan juga seorang perempuan denga  ipar sebab sering
tejadi karena dianggap sudah terbiasa dan memperingan hal tersebut di kalangan keluarga,
maka kadang-kadang membawa akibat yang tidak baik. Karena berduaan dengan keluara itu
bahyanya lebih berat daripada dengan orang lain dan fitnah yang lebih kuat, sebab
memungkinkan dia dapat masuk tempat perempuan tersebut tanpa ada yang menegur. Hal ini
berbeda sekali dengan orang lain.[1]
Yang sama dengan ini ialah keluara perempuan yang bukan mahramnya seperti
kemenakannya baik dari pihak ayah atau ibu. Dia tidak boleh berkhalwat dengan mereka.
Raslullah saw bersabda sebagai berikut:

‫ حمو المو ت‬:‫ ا يا كم و الد خو ل على النسا ء فقا ل رجل من اال نصر يا ر سو ل هللا افريت؟ فال‬.
“Hindarilah keluar rumah seorang perempuan kemudian, ada seorang laki-laki dari sahabat
Anshar bertanya: Ya Rasulullah. Bagaiman pendapat tantang ipar? Maka jawab Nabi:
berduaan dengan ipar itu sama dengan menjumpai mati (mengkhawatirkan). (HR. Bukhari).
Menurut Syaikh Yusuf Qardawi yang dimaksud ipar ialah keluarga istri/keluarga suami.
Berkhalwat  berduaan dengan ipar membawa bahaya dan kehancuran, yaitu hancurnya
Agama, karena terjadi perbuatan maksiat dan hancurnya seorang perempuan dengan cerai
oleh suaminya apabila sampai terjadi cemburu serta membawa kehancuran hubungan sosial
terjadi apabila salah satu keluarganya itu ada yang berburuk sangka kepadanya.
Bahaya ini bukan hanya sekedar insting manusia dan perasaan-perasaan yang ditimbulkan
saja, melainkan akan mengancam eksistensi rumah tangga dan kehidupan suami istri serta
rahasia kedua belah pihak yang dibawa-bawa oleh lidah-lidah usil atau keinginan-keinginan
untuk merusak rumah tangga  orang. Karena itu pula Ibnu Atasir menjelaskan perkataan
“Ipar” adalah sama dengan mati. Itu mengatakan sebagai berikut. Perkataan tersebut biasa
dikatakan oleh orang-orang Arab seperti mengatakan singa itu sama dengan mati, raja itu
sama dengan api, yakni bertemu dengan singa dan raja sama bertemu mati dan api. Menurut
saya, jadi berkhalwat dengan ipar lebih hebat bahayanya daripada berkhalwat dengan orang
lain sebab kemungkinan dia dapat berbuat baik yang banyak kepada si ipar tersebut dan
akhirnya memberatkan kepada suami yang diluar kemampuan suami, pergaulan yang tidak
baik atau lainnya. Seorang suami tidak merasa kikuk untuk melihat dalam rumah ipar dengan
keluar masuk rumah ipar tersebut.

2.    Dilarang untuk berkhalwat (berdua-duan) TTM, teman tapi mesra, kemana-mana


bareng,kekantin bareng, berangkat sekolah bareng, pulang sekolah bareng. Hal ini merupakan
gambaran remaja umumnya saat ini, dimana batas-batas pergaulan di sekolah umum sudah
sangat tidak wajar dan melanggar prinsip islam. Namun tidak mengapa kita sekolah di
sekolah umum jika tetap bisa menjaga adab-adab bergaul dengan lawan jenis. Jika ada
seorang laki-laki berduan dengan seorang perempuan maka yang ketiga sebagai
pendampingnya adalah setan.
Dari Umar bin Khattab, ia berkhutbah dihadapan manusia di Jabiyah (suatu perkampungan di
Damaskus), ia bmembawakan sabda Nabi saw bersabda yang artinya: “Janganlah salah
seorang diantara kalian berduan denga seorang wanita (yang bukan mahramnya) karena setan
adalah orang ketiganya, maka barang siapayang bangga dengan kebaikannya dan sedih
dengan keburukannya maka dia adalah seorang yang mukmin.” (HR. Ahmad, sanad hadits ini
Shahih).
Daripada setan yang menemani kita lebuh baik malaikat bukan? Ngaji, membaca Alquran
dan memahami artinya serta menuntut ilmu agama Insya Allah malaikatlah yang akan
mendampingi kita. Tentu sebagai wanita yang cerdas, kita akan lebih memilih untuk
mendampingi oleh malaikat.

3.    Menundukkan pandangan
Pandangan laki-laki terhadap perempuan atau sebaliknya adalah temasuk panah-panah setan.
Kalau Cuma sekilas saja atau spontanitas atau tidak sengaja maka tidak menjadi masalah
pandangan mata tersebut, pandangan pertama yang tidak sengaja dibolehkan namun
selanjutnya adalah haram. Ketika melihat lawan jenis, maka cepatlah kita tundukkan
pandangan itu, sebelum Iblis memasuki atau mempengaruhi pikiran dan hati kita. Segera
mohon pertolonan kepada Allah agar kita tidak mengulangi pandangan itu. Dari Jarir bin
Abdullah ra, dia berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah saw mengenai pandangan yang
tidak di engaja. Maka beliau memerintahku supaya memalingkan pandanganku.

4.    Jaga aurat terhadap lawan jenis


Jagalah auat kita dari pandangan laki-laki yang bukan mahramnya. Maksudnya mahran disini
ialah  laki-laki yang haram untuk menikahi kita. Yang tidak termasuk mahram seperti teman
sekolah, teman bermain, teman pena bahkan teman dekatpun kalau dia bukan mahram kita,
mak kita wajib menutup aurat kita dengan sempurna. Maksud sempurna disini yaitu kita
menggunakan jilbab yang menjulur keseluruh tubuh kita dan menutupi dada. Kain yang
dimaksud pun adalah kain yang di syari’atkan, missal kain yang tidak tipis, tidak boleh
sempit, dan tidak membentuk lekuk tubuh kita. Adapun yang bukan termasuk aurat dari
seorang wanita ialah kedua telapak tangan dan muka atau waajah.
Nabi saw bersabda, yang artinya: “Wanita itu adalah aurat. Jika ia keluar maka setan akan
memperindahnya di mata laki-laki.” (HR. tirmidzi, Shahih).

5.    Tidak boleh ikhtilat (campur baur antara wnita dan pria)


Ikhtilat itu adalah campur baurnay seorang wanita dengan laki-laki di satu tempat tanpa ada
hijab. Di mana ketika tidak ada hijab atau kain pembatas masing-masing wanita atau lelaki
tersebut bisa melihat lawan jenis dengan sangat mudah dan sesuka hatinya. Tentu kita sebagai
wanita Muslimah tidak mau dijaidikan obyek pandagan oleh banyak laki-laki bukan? Oleh
karena itu harus menundukkan pandangan, demikian pun yang laki-laki mempunyai
kewajiban yang sama untk menundukkan pandangannya terhadap wanita yang bukan
mahramnya, karena ini adalh perintah Allah dalam Alquran dan akan menjadi berdosa bila
kita tidak menaatinya.

6.    Menjaga kemaluan
Menjaga kemaluan juga bukan hal yang mudah, karena dewasa ini banyak sekali remaja yang
terjebak ke dalam pergaulan dan seks bebas. Sebagi Muslim kita wajib tahu bagaiman cara
menjaga kemaluan. Caranya antara lain dengan tidak melihat gambar-gambar yang senonoh
atau membangkitkan nafsu syahwat, tidak terlalu sering membaca atau menonton kisah-kisah
percintaan, tidak terlalu sering berbicara atau berkomunikasi dengan lawan jenis, baik secara
langsung (tatap muka) ataupun melalui telpon, SMS, chatting, YM dan media komunikasi
lainnya.
Hal ini akan berakibat fatal, karena kaum wanita akan bergaul dengan orang-orang yang
bukan mahramnya dengan adab pergaulan ketiak dia sedang bersama dengan mahramnya,
seperti membuka aurat, khalwat, safar, dan lainnya.

Laki-laki yang bukan mahran bagi waita:


a.       Ayah dan Anak Angkat
Hukum pengangkatan anak telah dihapuskan dalam Islam sehingga seseorang tidak dapat
mengangkat anak kemudian dinasabkan kepada dirinya, Allah Ta;ala berfirman, yang
artinya: “Dan Allah tidak menjadiakn anak-anak angkatmu sebagai anak kandung (sendiri),
yang demikian itu hanyalah perkataan dimulutmu saja, dan Allah mengatakan yang
sebenarnya dan dia menunjukkan jalan (yang benar).”  (QS. Al Ahzab: 4).
Anak angkat tersebut juga tidak dapat menjadi ahli warisnya, karena pada hakikatnya anak
tersebut dinilai sebagai orang lain.

b.      Sepupu (Anak Paman/Bibi dari Ayah maupun dari Ibu)


Allah Ta’ala berfirman tentang hal ini setelah menyebutka tentang macam-macam
orang  yang haram dinikahi, artinya: “Dan diharamkan (juga kamu mengawini) wanita yang
bersuami,kecuali budak-budak yang kamu miliki (Allah telah menetapkan hukum itu) sebagai
ketetapan-Nya atas kamu. Dan di halalkan bagi kamu selain yangdemikian….” (QS. An
Nisa’: 24).
Syaikh Abdurrahman Nashir As-Sa’di rahimahullah berkata dalam menjelaskan ayat
tersebut, “Hal itu seperti anak Paman/Bibi (dari Ayah) dan anak Paman/Bibi (dari
Ibu).” (Tatsir Karimir Rohman fii kalamil Mannan hal 138-139

c.       Saudar Ipar
Hal ini berdasarkan keterangan hadits
“Waspadailah oleh kalian, menemui para wanita.” Perkataan seseorang dari Anshor,
“Wahai Rasulullah agaimana pendapatmu kalu dia adalah Al-Hamwu (kerabat suami)?”
rasulullah bersabda, “Al-Hamwu adalah merupakan kematian.” (HR. Bukhari no.5232 dan
Muslim no.2172).
Imam Al-Baghawi berkata, “Yang dimaksud dalam hadits ini adalah saudara laki-laki suami
(ipar) karena dia tidak termasuk mahram bagi si Istri. Dan seandainya yang dimaksud adalah
mertua padahal ia termasuk mahram, lantas bagaimanakah pendapatmu terhadap orang yang
buka mahram?” lanjutnya, “Maksudnya, waspadalh terhadap saudara ipar sebagaimana
engkau waspada dari kematian.

7.    Mahram Titipan
Kebiasaan yang terjadi adalah apabila ada seorang wanita yang akan berpergian jauh (safar)
seperti berangkat umarah, dia mengangkat seorang lelaki yang ‘berkelakuan’ sebagai mahram
sementara. Ini merupakan musibah yang sangat besar.
Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani menilai dalam Hajjatun Nabi (hal 108), “ini
termasuk bid’ah yang sangat keji, sebab tidak samar lagi padanya terhadap hiyal (penipuan)
terhadap syari’at. Dan merupaan tangga kemaksiatan.” Hukum wanita dengan mahramnya
beberapa di antaranya ialah:
a)      Tidak boleh menikah dengan Mahramnya[2]
Berdasarkan firman Allah Ta’ala, “Dan janganlah kamu kawini wanita-wanita yang telah
dikawini oleh ayahmu, terkecuali pada masa yang telah lampau. Sesungguhnya perbuatan itu
amat keji dan dibenci Allah dan seburuk-buruk jalan (yang ditempuh). Diharamkan atas
kamu (mengawini) Ibu-ibumu, anak-anakmu yang perempuan, saudara-saudaramu yang
perempuan, saudara-saudara bapakmu yang perempuan, saudara-saudara Ibumu yang
perempuan, anak-anak perempuan dari saudara-saudara yang laki-laki, anak-anak perempuan
dari saudara-saudaramu yang perempuan, Ibu-ibumu yang menyusui kamu, saudara
perempuan persusuan, Ibu-ibu Istrimu (Mertua), anak-anak istrimu yang dalam
pemeliharaanmu dan istri yang telah kamu campuri, tetapi jaka kamu belum campur dengan
istrimu itu (dan sudah kamu ceraikan), maka tidak berdosa kamu mengawininya, (dan
diharamkan bagimu) istri-istri anak kandungmu (Menantu), dan menghimpunkan (dalam
perkawinan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi masa lampau,
sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An Nisa’ ayat 22-23).
b)      Mahram Boleh Menjadi Wali Pernikahan
Wali adalah syarat sah sebuah pernikahan, riwayat dari Abi Musa Al Asy’ari berkata,
Rasulullah saw bersabda, “Tidak sah nikah kecuali ada wali.” (HR. Abu Dawid, Tirmidzi,
Ad Darimi, Ibnu Hibban, Hadits Shahi).
Namun tidak semua mahram berhak menjadi wali pernikahan, begitu pula sebaliknya, tidak
semua wali dari mahramnya. Contoh wali yang bukan dari mahram ialah seperti anak laki-
laki paman (saudara sepupu laki-laki), orang yang telah memerdekakannya, Sulthan. Adapun
mahram yang tidak  bisa menjadi wali ialah seperti mahram
karena mushoharoh  (pernikahan).

c)      Wanita tidak boleh safar (berpergian jauh) kecuali dengan mahramnya


Banyak sekali hadits tentang larangan safar bagi wanita tanpa mahramnya.
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw dalam sebuah peperangan bersabda, “Tidak halal bagi
wanita yang beriman kepada Allah dan hari Akhir untuk mengadakan safar sehari semalam
tidak bersama mahramnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Syaikh Salim Al-Hilali berkata: “Para ulama berpendapat bahwa batasan hari dalam hadits di
atas tidak dimaksud untuk batasan minimal.
d.      Tidak boleh khalwat (berdua-duaan), kecuali bersama mahramnya
Dari Ibnu Abbas ra, beliau berkata, “Saya mendengar Rasulullah saw bersabda, “Janganlah
seorang laki-laki berkhalwat (berduaan) dengan seorang wanita kecuali bersama
mahramnya, juga jangan safar denagn wanita kecuali bersama mahramnya.” Seorang laki-
laki berdiri lalu berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya istri saya pergi haji, padahal saya
ikut dalam sebuah peperangan,” maka Rasulullah menjawab, “Berangkatlah untuk berhaji
dengan Istrimu.” (HR. Bukhari dan Muslim).

8.    Tidak boleh menampakkan perhiasan (auratnya) kecuali kepada mahramnya[3]

9.    Tidak boleh berjabat tangan kecuali dengan mahramnya.


Di zaman sekarang  ini, jabat tangan dengan wanita sudah menjadi hal yang lumrah, padahal
Rasulullah saw sangat mengancam keras pelakunya
Dari Ma’qil bin Yasar ra, Rasulullah saw bersabda, “Seandainya kepala orang ditusuk jarum
dari besi itu lebih baik daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya.” (HR.
Thabrani dan Rauyani. Hadits Hasan)
Syaikh Abdul Aziz bin Baz Rahimahullah pernah ditanya tentang hal tersebut, maka beliau
menjawab, “Tidak boleh berjabat tangan dengan wanita yang bukan mahramnya, baik wanita
tersebut masih muda ataukah sudah tua renta, karena berjabat tangan ini bisa menimbulkan
fitnah. Juga tidak dibedakan apakah jabat tangan ini ada pembatasnya atau tidak (langsung
bersentuhan dengan kulit ataupun dilapisi dengan kain), hal ini dikarenakan keumuman dalil
(larangan jabat tangan) juga untuk mencegah timbulnya fitnah.” (Fatawa Islamiyah).
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 1 CISARUA
Jalan Kolonel Masturi No. 300 Desa Jambudipa
Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2020/2021
Komponen : Layanan Dasar
Bidang Layanan : Pribadi
Topik / Tema Layanan : Perilaku Sosial Yang Bertanggung Jawab
Kelas / Semester : XI/ Ganjil
Alokasi Waktu : 20 menit

1. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami sikap respek terhadap orang lain
2. Peserta didik/konseli dapat memahami kepedulian terhadap kepentingan orang lain
3. Peserta didik/konseli dapat berpartisipasi dalam kegiatan sosial
2. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Diskusi, Tanya jawab
2. Alat / Media : Laptop dan Tayangan Video
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3.Guru BK menayangkan Video, mengajak diskusi dan tanya jawab
2.4 Guru BK memberi tugas kepada kelompok atau individu tentang tanggung jawab sosial
2.5. Setiap individu/kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian individu/kelompok lain
menanggapinya, dan seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3.3.Guru BK bertanya apakah minat dan bakat peserta didik sudah dapat dipahami
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta didik
dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana yang
menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.
Cimahi, Februari 2020
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru BK

………………… ……………………..
Lampiran 1. Uraian Materi

Perilaku Sosial Yang Bertanggung Jawab

A. Sikap Respek Terhadap Orang Lain


Sikap respek terhadap orang lain adalah sikap menghormati atau menghargai orang
lain. Sikap ini didasarkan pada kesadaran bahwa setiap manusia memiliki harkat dan
martabat yang sama di hadapan Tuhan. Sikap saling menghormati antar sesama, merupakan
syarat mutlak bagi terciptanya kehidupan bersama yang sejahtera, dan mempererat rasa
persatuan dan kesatuan. Dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa, sikap ini sangat
penting dimiliki oleh setiap warga, apalagi mengingat bahwa masyarakat kita terdiri dari
multi (keragaman) etnis, ras, agama, dan budaya. Apabila sikap ini tidak dimiliki oleh setiap
warga, maka akan berkembang sikap saling melecehkan, merendahkan, baik perorangan
maupun kelompok. Kondisi ini akan memicu munculnya sikap permusuhan dan saling
mencurigai antara satu dengan lainnya yang akhirnya akan memporak-porandakan persatuan
dan kesatuan bangsa. Sehubungan dengan hal itulah, maka kita sebagai warga negara,
masyarakat atau bahkan pelajar dituntut untuk memiliki sikap respek ini. Dalam kehidupan
sehari-hari baik dilingkungan sekolah ataupun masyarakat, sikap respek terhadap orang lain
itu dapat diwujudkan dalam perilaku sebagai berikut:
a. Menghormati agama yang dianut teman ataupun orang lain.
b. Menjalin persahabatan dengan orang lain, tanpa melihat perbedaaan suku, ras, agama,
atau budaya.
c. Menghargai keadaan orang lain bagaimana adanya.
d. Menghargai pendapat orang lain.
e. Bertutur kata yang sopan.

B. Kepedulian Terhadap Kepentingan Orang Lain


Dalam agama mengajarkan bahwa “Orang yang baik itu adalah orang yang banyak
memberikan manfaat kepada orang lain”. Keterangan tersebut menunjukkan bahwa agama
sangat memuliakan orang yang memiliki sikap pribadi yang dermawan, sosial, memiliki
kepedulian untuk mensejahterakan orang lain yang sedang dalam keadaan terjepit. Sebagai
makhluk beragama, wajib hukumnya memiliki sikap ini. Dalam kehidupan atau pergaulan
remaja, maka sikap ini semestinya terwujud dalam perilaku sebagai berikut:
a. Mau menengok teman yang sakit.
b. Membantu teman yang memerlukan pertolongan.
c. Sering memberi nasihat dalam kebenaran
d. Mau menyisihkan uang, pakaian, atau barang tertentu untuk bersedekah
kepada fakir miskin, yatim piatu, atau yang sedang mengalami musibah
(seperti bencana alam).

C. Berpartisipasi Aktif Dalam Kegiatan Sosial


Maskyarakat di Indonesia terkenal dengan sikap “Gotong Royong”. Sikap ini
menggambarkan kepedulian sosial warga masyarakat untuk memelihara kepentingan
bersama, menghindarkan diri dari sikap egois. Sebagai warga masyarakat terutama remaja
harusnya sudah mampu mengembangkan sikap tersebut, yaitu memiliki kepedulian untuk
memelihara kepentingan bersama, ikut terlibat dalam aktivitas kemasyarakatan dalam
kehidupan sehari-hari, baik lingkungan sekolah atau pun masyarakat, yaitu perilaku sebagai
berikut:
a. Memelihara kebersihan lingkungan baik di rumah atau sekolah, dan
masyarakat.
b. Memelihara ketertiban dan keamanan lingkungan baik di sekolah maupun
masyarakat.
c. Memelihara kedisiplinan berlalu lintas.
d. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan sekolah.
e. Aktif dalam organisasi di sekolah baik sebagai OSIS atau organisasi di
lingkungan masyarakat
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 1 CISARUA
Jalan Kolonel Masturi No. 300 Desa Jambudipa
Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2020/2021
Komponen : Layanan Individual
Bidang Layanan : Karir
Topik / Tema Layanan : Perencanaan Karir Masa Depan
Kelas / Semester : XII / Genap
Alokasi Waktu : 20 menit

1. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami perencanaan karir masa depan
2. Peserta didik/konseli dapat mengetahui pengertian karir
3. Peserta didik/konseli mengetahui langkah-langkah dalam melakukan perencanaan karir
2. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Diskusi dan Tanya jawab
2. Alat / Media : Laptop dan Tayangan Video
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3.Guru BK menayangkan Video, mengajak diskusi dan tanya jawab
2.4 Guru BK memberi tugas kepada kelompok atau individu tentang perencanaan karir
2.5. Setiap individu/kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian individu/kelompok lain
menanggapinya, dan seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3.3.Guru BK bertanya apakah minat dan bakat peserta didik sudah dapat dipahami
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta didik
dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana yang
menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.
Cimahi, September 2020
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru BK

……………….. ………………..
Lampiran 1. Uraian Materi

Perencanaan Karir Masa Depan


A. Arti dan Pentingnya Perencanaan Karir
Memperoleh karir atau pekerjaan yang layak dan sesuai harapan, merupakan salah satu aspek
terpenting dalam kehidupan manusia yang sehat, dimanapun dan kapan pun mereka berada.
Betapa orang akan merasa sangat susah dan gelisah jika tidak memiliki pekerjaan yang jelas,
apalagi jika sampai menjadi penganggur. Mengapa karir yang gemilang tidak didapatkan hanya
dengan melewati proses semalam. Ia membutuhkan kerja keras, aktualisasi diri yang mendalam,
dan kemauan untuk terus belajar. Seseorang profesional yang berhasil dalam karirnya adalah ia
yang telah merintis karir sejak muda.

B. Pengertian Karir
Pekerjaan tidak serta merta merupaka karir. Kata pekerjaan menunjuk pada setiap kegiatan
yang menghasilkan barang atau jasa, sedangkan kata karir lebih menunjuk pada pekerjaan atau
jabatan yang ditekuni dan diyakini sebagai panggilan hidup, yang meresapi seluruh alam pikiran
dan perasaan seseorang serta mewarnai seluruh gaya hidupnya. Pada dasarnya yang dimaksudkan
dengan karir adalah suatu pilihan profesi atau pekerjaan yang menjadi tujuan bagi seorang
individu. Karir juga dapat diartikan sebagai perkembangan dari perjalanan kehidupan kerja
seseorang yang digeluti secara serius dan ditingkatkan semaksimal mungkin.

C. Apakah Perencanaan Karir Itu?


Perencanaan karir adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara terarah dan
terfokus dengan berdasarkan pada potensi (minat, bakat, hobi, keyakinan, dan nilai-nilai) yang
kita miliki untuk mendapatkan sumber penghasilan yang memungkinkan kita untuk maju dan
berkembang baik secara kualitas (hidup) maupun kuantitas (kesejahteraan). Sesungguhnya dalam
perencanaan karir ini yang ditekankan bukan hanya pada pekerjaan apa yang nantinya kita
peroleh, tetapi pada persiapan-persiapan yang kita lakukan.

D. Langkah-Langkah Dalam Merencanakan Karir


Berikut ini langkah-langkah dalam merencanakan karir diantaranya:
a. Mengembangkan rencana karir. Pikirkanlah mengenai apa yang akan kita lakukan dan
langkah-langkah strategis apa yang dibutuhkan untuk melakukan apa yang kita inginkan.
b. Tinjaulah bakat atau kemampuan serta minat yang kita miliki. Pikirkan secara serius dan
mendalam hal-hal yang kita sukai, yang mampu kita kerjakan dengan baik, serta nilai
kebenarannya.
c. Cobalah mencari tahu jenis-jenis karir atau pekerjaan yang mendekati dengan diri kita yaitu
sesuai bakat serta minat yang kita miliki, latar belakang pendidikannya.
d. Selanjutnya, bandingkanlah keterampilan dan minat yang kita miliki dengan jenis karir atau
pekerjaan yang akan kita pilih. Jadi karir atau pekerjaan yang paling sesuai dan dekat
dengan diri kita sangat mungkin menjadi karir atau pekerjaan kita di masa depan.
e. Kembangkanlah tujuan karir / pekerjaan yang kita pilih. Hal ini akan menjadi panduan yang
sangat penting bagi kita untuk menyusun langkah-langkah strategis dalam perencanaan
karir
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 1 CISARUA
Jalan Kolonel Masturi No. 300 Desa Jambudipa
Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Komponen : Layanan Dasar
Bidang Layanan : Pribadi
Topik / Tema Layanan : Sikap Sopan Santun Dalam Kehidupan
Kelas / Semester : XII / Genap
Alokasi Waktu : 20 menit

1. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian sopan santun
2. Peserta didik/konseli dapat menerapkan perilaku sopan santun
3. Peserta didik/konseli dapat memahami dampak tidak beretika
2. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab
2. Alat / Media : Laptop dan Tayangan Video
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3.Guru BK menayangkan Video, mengajak diskusi dan tanya jawab
2.4 Guru BK memberi tugas kepada kelompok atau individu tentang minat dan bakat
2.5. Setiap individu/kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian individu/kelompok lain
menanggapinya, dan seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3.3.Guru BK bertanya apakah minat dan bakat peserta didik sudah dapat dipahami
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta didik
dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana yang
menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.
Cimahi, September 2020
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru BK

………………. …………………..
Lampiran 1. Uraian Materi

Perilaku yang melanggar nilai sopan santun


3. Kebiasaan seseorang yang makan atau pun minum sambil berjalan. Merasa rugi atau
tidak penting untuk berhenti duduk kemudian baru melanjutkan aktifitas makan
ataupun minum.
4. Seseorang lewat di depan orang yang sedang duduk, enggan untuk mengatakan kata
permisi, tersenyumpun sepertinya mahal. Hal ini adalah penyakit! Mari kita cari
obatnya. Padahal sopan santun itu jika digunakan akan mencegah banyak keributan,
akan mencegah terjadi pertengkaran dan akan mempererat rasa persaudaraan.

E. Apa Itu Sopan Santun ?


Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia sopan adalah hormat dan takzim (akan,kpd)
atau tertib menurut adat yang baik. Santun adalah halus dan baik (budi bahasanya,
tingkah lakunya) atau sabar dan tenang.
Pengertian Sopan Santun dinyatakan Abdul Muhammad Nur Hafizh (1988:9)
menyatakan sopan santun adalah suatu etika/norma terhadap tingkah laku kita dalam
kehidupan sehari – hari. Pendapat lain mengenai sopan santun dikemukakan  oleh Erislan
(2005) menyatakan sopan santun adalah suatu norma hidup yang timbul dari sebuah hasil
pergaulan sekelompok manusia di dalam masyarakat dan dianggap sebagai pedoman
pergaulan sehari-hari masyarakat itu.
Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa sopan santun adalah tata cara
atau sikap yang diciptakan sekelompok orang dalam kehidupan sehari-hari dalam
memperlakukan orang lain secara halus dan baik, baik itu budi bahasa maupun tingkah
laku dengan menggunakan akal budi dan nurani.

F. Makan dan minum sambil berdiri melanggar nilai sopan santun


Berkaitan dengan makan dan minum sambil berdiri, ada beberapa hadits. Hadits-
Hadits yang melarang minum sambil berdiri
Dari Anas radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam melarang sambil minum berdiri. (HR. Muslim)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Janganlah kalian minum sambil berdiri. Barang siapa lupa sehingga minum
sambil berdiri, maka hendaklah ia berusaha untuk memuntahkannya.” (HR. Ahmad).
(Q.S. Muhammad : 47) Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang mukmin dan
beramal saleh ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai sungai. Dan orang-
orang kafir bersenang-senang (di dunia) dan mereka seperti makannya binatang. Dan
jahannam adalah tempat tinggal mereka.

G. Faktor – faktor Penyebab Lunturnya Nilai Sopan Santun


Merosotnya nilai sopan santun seseorang dipengaruhi banyak faktor, baik faktor
tersebut dari diri sendiri, dari orang lain. Perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi terkadang sering menjadi kambing hitam dalam masalah ini, yang menjadi
faktor eksternal, pengaruh moderenisasi kultur, pergaulan juga mengambil peranan dalam
proses hilangnya sopan santun seseorang terhadap orang lain.
Faktor – faktor eksternal yang mempengaruhinya yaitu :
1.      Pengaruh perkembangan TIK, kebebasan meng-akses informasi yang didukung
oleh akses dari internet yang mudah sehingga mempengaruhi pikiran seseorang.
2.      Moderenisasi kultur, kemudahan akses internet membuat seseorang  bisa
melihat budaya dari negara lain. Yang secara tidak langsung mereka mengaplikasikan
dikehidupan sehari – hari tanpa adanya filterisasi terhadap budaya yang diambil.
3.      Pergaulan, merupakan efek dari moderenisasi kultur yang tidak sesuai dengan
adat istiadat Indonesia. Hal ini akan menimbulkan sifat meniru budaya barat yang
cendrung bebas tanpa ada ikatan adat istiadat yang telah lama berlaku dalam kehidupan
masyarakat Indonesia.
4.      Kurangnya pembiasaan sopan santun di rumah. Terkadang sebagian besar waktu
seseorang dihabiskan di rumah atau dilingkungan keluarga sehingga sikap orang tua yang
tidak mencerminkan norma-norma kesopanan akan mudah ditiru.
Disamping itu yang tidak bisa diabaikan sebagai penyebab lunturnya nilai sopan
santun seseorang.
1.      Berkata kasar, perkataan yang kasar akan membat pandangan negatif seseorang
terhadap orang lain.
2.      Suka memerintah terhadap orang lain diwaktu dan tempat yang tidak
sepantasnya.
3.      Bertindak semena-mena, terkadang seseorang diluar diri kita hanyalah manusia
biasa dimana ada masalah antara di rumah yang sering terbawa di luar rumah. Perlunya
sikap profesional seseorang untuk membedakan masalah rumah dengan masalah luar
rumah.
Berikut adalah faktor internal penyebab lunturnya budaya sopan santun seseorang :
1.      Posisi sosial lebih tinggi dari orang lain, hal ini sering terjadi bila mana
seseorang berasal dari keluarga yang terpandang atau orang tuanya merupakan pejabat.
Jadi dengan posisi orang tuanya tersebut seseorang seakan tidak takut pada siapapun.
2.      Seseorang merasa lebih memiliki pengetahuan luas dari orang lain. Pada masa
sekarang pendalaman materi bukan hanya didapat dari jenjang pendidikan formal
melainkan juga di dapat dari jenjang pendidikan non-formal.

H. Dampak yang ditimbulkan dari lunturnya budaya sopan santun


Faktor internal dan eksternal yang telah dijelaskan diatas apa bila tidak ditanggulangi
dan diatasi secara serius akan berdampak pada kelangsungan kehidupan seseorang.
Adapun dampak yang akan terjadi apabila seseorang tidak lebih jeli dan selektif untuk
menyikapi faktor – faktor tersebut yaitu :
1.      Setiap perbuatan baik yang kita lakukan tidak akan pernah dihargai oleh orang
lain.
2.      Mendapat cemoohan, ketika seseorang sudah tidak mempunyai lagi budaya
sopan santun maka orang-orang yang melihatnya akan mencemoohkannya.
3.      Dicela,dihina, dikucilkan dan diasingkan dari pergaulan, hal ini akan selalu
terjadi bagi seseorang yang tidak memiliki budaya sopan santun.
4.      Bisa juga dipermalukan di lingkungan sekitar/di masyarakat.

E.  Bagaimanakah cara mengatasi pelanggaran nilai sopan santun yang terjadi? 
Pembudayaan merupakan suatu proses pembiasaan. Pembudayaan nilai sopan santun
dapat dimaksudkan sebagai upaya pembiasaan sikap sopan santun agar menjadi bagian
dari pola hidup seseorang yang dapat dicerminkan melalui sikap dan perilaku keseharian.
Pembudayaan nilai sopan santun dapat dilakukan dimana saja.
Pembudayaan nilai sopan santun dapat dilakukan di rumah melalui peran orang tua
dalam mendidik anaknya. Hal-hal yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
4. Orang tua memberikan contoh-contoh penerapan perilaku sopan santun di depan
anak. Contoh merupakan alat pendidikan yang sekaligus dapat memberikan
pengetahuan pada anak tentang makna dan implementasi dari sikap sopan santun itu
sendiri.
5. Menanamkan sikap sopan santun melalui pembiasaan. Anak dibiasakan bersikap
sopan dalam kehidupan sehari hari baik dalam bergaul dalam satu keluarga maupun
dengan lingkungan.
6. Menanamkan sikap sopan santun sejak anak masih kecil, anak yang sejak kecil
dibiasakan bersikap sopan akan berkembang menjadi anak yang berperilaku sopan
santun dalam bergaul dengan siapa saja dan selalu dpat menempatkan dirinya dalam
suasana apapun. Sehingga sikap ini dapat diajadikan bekal awal dalam membina
karakter anak. 
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 1 CISARUA
Jalan Kolonel Masturi No. 300 Desa Jambudipa
Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2020/2021
Komponen : Layanan Peminatan dan Perencanaan
Bidang Layanan : Karir
Topik / Tema Layanan : Potensi yang menjanjikan
Kelas / Semester : XII / Genap
Alokasi Waktu : 20 menit

1. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat mengetahui apa saja potensi yang menjanjikan
2. Peserta didik/konseli dapat meningatkan potensi yang dimilikinya
3. Peserta didik/konseli dapat mengimplementasikan potensinya
2. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Diskusi, Tanya jawab
2. Alat / Media : Laptop, Soft file dan Tayangan Video
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3.Guru BK menayangkan Video, mengajak diskusi dan tanya jawab
2.4 Guru BK memberi tugas kepada kelompok atau individu tentang potensi yang dimiliki
2.5. Setiap individu/kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian individu/kelompok lain
menanggapinya, dan seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3.3.Guru BK bertanya apakah minat dan bakat peserta didik sudah dapat dipahami
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta didik
dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana yang
menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.
Cimahi, September 2020
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru BK

………………… ……………………….
Lampiran 1. Uraian Materi

Materi Macam-macam Potensi yang Menjanjikan

Potensi fisik (Psychomotoric)


Kita tahu bahwa manusia adalah ciptaan yang paling sempuran. Salah satu wujud dari
kesempurnaan manusia yang diciptakan Tuhan adalah bentuk fisik. Potensi fisik adalah salah
satu jenis potensi diri yang berupa potensi jasmaniah yang dapat dimanfaatkan secara
maksimal sesuai dengan fungsi dan manfaatnya. Misalnya saja mata untuk melihat, tangan
untuk menyantuh, telinga untuk mendengar, dan lain-lain. Potensi fisik dapat dikembangkan
jika dilatih dengan baik. Kemampuan yang terlatih akan menjadi suatu kecakapan, keahlian,
dan keterampilan dalam bidang tertentu.

Potensi mental intelektual (Intellectual Quotient)


Potensi mental intelektual biasa juga disebut potensi kecerdasan atau IQ. Potensi mental
intelektual merupakan potensi manusia untuk berpikir, mengolah, dan berusaha untuk
menguasai lingkungannya secara maksimal dan terarah. Potensi mental intelektual
merupakan potensi kecerdasan yang ada pada otak manusia, terutama otak sebelah kiri.
Fungsi potensi mental intelektual adalah untuk menganalisis, menghitung dan merencanakan
sesuatu.

Potensi sosial emosional (Emotional Quotient)


Potensi sosial emosional merupakan kecerdasan yang ada pada otak manusia, terutama otak
sebelah kanan. Potensi sosial emosional ini berfungsi untuk mengendalikan rasa marah,
bertanggung jawab, kesadaran diri, dan memiliki motivasi. Melalui potensi sosial emosional,
maka manusia dapat bekerja sama dan saling menghargai.

Potensi daya juang (Adversity Quotient)


Potensi daya juang disebut juga potensi ketahanmalangan. Potensi ketahanmalangan
merupakan potensi kecerdasan manusia yang bersumber pada bagian diri manusia yang
berhubungan dengan keuletan, ketangguhan, dan daya juang. Melalui potensi daya juang
manusia dapat mengubah tantangan menjadi peluang. Potensi daya juang ini sangat
diperlukan manusia dalam menghadapi setiap tantangan dan ritangan yang datang. Tanpa
jenis potensi diri ini, seorang individu akan menjadi individu yang mudah menyerah dan
putus asa.
Paul G. Stoltz, seorang ahli komunikasi dan organisasi, dalam bukunya berjudul Adversity
Quotient membedakan tiga macam potensi daya juang dalam masyarakat, sebagai berikut :
a. Tingkat Quiters (orang yang berhenti). Quiters merupakan orang yang memiliki
potensi daya juang rendah. Ketika menghadapi kesulitan hidup, ia berhenti dan
langsung menyerah.
b. Tingkat Campers (orang yang berkemah). Campers merupakan orang yang memiliki
potensi daya juang sedang. Ia merasa puas dan cukup atas sesuatu yang telah dicapai
dan enggan untuk maju.
c. Tingkat Climbers (orang yang mendaki). Climbers merupakan orang yang memiliki
potensi daya juang tinggi. Dengan kemampuan dan kecerdasan yang tinggi, mereka
dapat bertahan menghadapi kesulitan-kesulitan dan mampu menghadapi tantangan
hidup.
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 1 CISARUA
Jalan Kolonel Masturi No. 300 Desa Jambudipa
Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2020/2021
Komponen : Layanan Peminatan dan Perencanaan
Bidang Layanan : Karir
Topik / Tema Layanan : Kiat Belajar Sambil Bekerja
Kelas / Semester : XII/ Ganjil
Alokasi Waktu : 20 menit

1. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami apa itu bekerja
2. Peserta didik/konseli dapat menentukan sikap dalam merencanankan karir
3. Peserta didik/konseli dapat siap untuk implementasi belajar sambil bekerja
2. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Diskusi dan Tanya jawab
2. Alat / Media : Laptop, Tayangan Power Point dan Video
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan kiat belajar sambul bekerja
2.3.Guru BK menayangkan Video, mengajak diskusi dan tanya jawab
3. Tahap Penutup
3.1.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3.3.Guru BK bertanya apakah minat dan bakat peserta didik sudah dapat dipahami
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta didik
dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana yang
menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.
Cimahi, September 2020
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru BK

…………………. ………………………….
Lampiran 1. Uraian Materi

Kiat Belajar Sambil Bekerja

Pilih program akademis yang “mewajibkan” Anda untuk bekerja. 


Banyak universitas menawarkan program yang memungkinkan siswanya untuk bekerja
sambil belajar pada saat yang bersamaan. Dalam banyak kasus, pihak universitas
menyediakan beasiswa pendidikan yang akan membiayai kuliah Anda sampai selesai; sebagai
gantinya, Anda harus bekerja sebagai asisten dosen atau asisten laboratorium di universitas
tersebut. Selain itu, ada pula universitas yang membuka lowongan pekerjaan hanya bagi
mahasiswa mereka sendiri. Pada dasarnya, jenis pekerjaan dan konsekuensi yang
mengikutinya sangatlah bervariasi. Untuk mengetahui opsi yang Anda miliki, cobalah
berkonsultasi kepada pihak universitas tempat Anda bernaung saat ini.

Cari peluang kerja di jurusan Anda. 


Misalnya, jika Anda berkuliah di jurusan Antropologi, cobalah mencari informasi
terkait pekerjaan paruh waktu di jurusan Anda. Di beberapa universitas besar, pihak fakultas
kerap membuka lapangan kerja bagi mahasiswa untuk membantu urusan administrasi
akademis, dsb.
Bekerja di jurusan atau fakultas Anda ampuh menonjolkan kualitas diri Anda di hadapan
pihak fakultas dan teman-teman Anda. Selain itu, Anda pun akan menjadi orang pertama
yang tahu jika ada tawaran pekerjaan yang sejalan dengan program studi Anda.
Jika ingin, cobalah meminta rekomendasi pekerjaan yang sesuai dengan minat Anda kepada
pengajar Anda. Kemungkinan besar, mereka bahkan akan merujuk Anda kepada pekerjaan
yang pernah dijalani alumnus program studi Anda dan membantu Anda menemukan
pekerjaan yang potensial.

Evaluasi waktu yang bisadi luangkan untuk bekerja setiap minggunya


Jika segenap waktu, uang, dan energi Anda habis untuk pendidikan, kemungkinan
besar pekerjaan Anda akan dinomorduakan; yang terpenting, pastikan Anda tahu berapa
banyak waktu yang Anda miliki untuk bekerja. Setelahnya, Anda akan dihadapkan pada
berbagai opsi pekerjaan yang lebih relevan. 
Jika bekerja paruh waktu mingguan terasa terlalu memberatkan, cobalah bekerja hanya ketika
Anda sedang libur kuliah.

Pertimbangkan untuk tidak mengambil pekerjaan saat harus menghadiri kelas


Jika program akademis yang Anda pilih benar-benar menuntut Anda untuk terlibat
secara aktif di dalamnya (seperti pendidikan hukum atau medis), pertimbangkanlah untuk
tidak bekerja dan berfokus pada studi Anda. Jika Anda membutuhkan uang untuk menutup
biaya pendidikan, cobalah mengikuti program beasiswa atau pinjaman akademis. Jika Anda
memang tidak ingin bekerja sambil menempuh pendidikan, cobalah menunda pendidikan
akademis Anda selama satu tahun dan bekerja purnawaktu pada periode tersebut.
Jika Anda memilih program akademis yang sangat kompetitif (atau jika kesuksesan
akademis Anda benar-benar menentukan kualitas pekerjaan yang nantinya Anda dapatkan),
sebaiknya prioritaskan pendidikan akademis Anda dan tidak perlu bekerja. Meski sangat
bergantung pada jurusan yang Anda ambil, kemungkinan besar pekerjaan yang Anda
dapatkan pascakelulusan akan sanggup membayar seluruh kebutuhan dan tagihan finansial
Anda.

Anda mungkin juga menyukai