OLEH
Kelompok 5 :
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik.
Kami menyadari bahwa tidak mungkin tugas ini dapat selesai bila
dilakukan tanpa bantuan, bimbingan, dorongan dan nasihat dari berbagai pihak
yang telah membatu kami. Karena itu kami ingin menyampaikan rasa terima kasih
yang sebesar besarnya kepada semua pihak yang bersangkutan dalam pembuatan
tugas ini .
Dengan segala keterbatasan dan kekurangan kami sehingga tugas ini tidak
sesempurna yang dikira karena masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini. Terlepas dari itu, kami berharap agar tugas ini dapat
bermanfaat dikemudian hari untuk segala pihak yang membutuhkan.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tidak dikelola dengan baik. Hal ini menyebabkan terkadang, dan mungkin
juga sering, bencana terjadi secara tak terduga-duga. Dampak paling awal
korban sehingga kondisi kualitas hidup tidak makin parah atau bahkan bisa
membaik.
itu direspons. Setiap akibat pasti punya sebab dan dampaknya, maka
bencana sebagai sebuah akibat pasti punya pasti punya sebab a sebab dan
bencana tidak encana tidak terbatas pada terbatas pada simpton simpton
Dengan demikian kondisi darurat perlu dipahami sebagai salah satu fase
kerusakan kondisi darurat, waktu kerusakan terjadi secara sangat cepat dan
skala kerusakan yang ditimbulkan pun biasanya sangat besar. besar. Hal
Selain itu, sebuah kondisi darurat juga tidak bisa menjadi legitimasi kerja
pemberian bantuan yang asal-asalan. Dalam hal ini perlu dipahami bahwa
sumber daya sebesar apapun yang kita miliki tidak akan cukup untuk
sekecil apapun sumber daya yang kita miliki akan memberikan arti bila
didasarkan pada pemahaman kondisi yang baik dan perencanaan yang
tepat dan cepat, mengena pada kebutuhan yang paling mendesak. Bencana,
material. Jika kita mengamini faktum bahwa setiap orang memiliki hak
B. Tujuan
Tujuan Khusus :
rentan bencana
bencana
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Bencana
dari pihak luar (Effendy & Mahfudli, 2009). Disast pihak luar (Effendy &
psikologis
2. Wanita
3. Anak-anak
4. Orang tua
5. Orang dipenjara
peristiwa luar biasa yang biasa yang mengganggu mengganggu dan meng
dan mengancam kehid ancam kehidupan dan penghidupan yang dapat
&daily,2010).
tanggap darurat bencana dalam fase prehospital dan hospital, hingga tahap
masyarakat yang lebih rentan terhadap efek lanjut dari kejadian bencana
2009) :
baik itu pada bencana anak-anak baik itu pada bencana alam
terpisah dari orang tua atau wali mereka saat bencana terjadi.
atau kedua orang tua mereka saat kejadian tsunami 2004. Terdapat
2. Perempuan
Indriyani,2014). driyani,2014).
3. Lansia
orang Menurut WHO, terdapat lebih dari 600 juta orang yang
al, 2007).
rumah yang tidak rumah yang tidak baik, problem terkait baik,
mereka.
berasal dari Negara lain rentan untuk terkena PTSD ketika terjadi
anak, ibu hamil, ibu menyusui, penyandang cacat dan lanjut usia.
bencana.
kerentanan.
lingkungan
bencana kekeringan.
seseorang).
komunitas
setelah bencana
individu tersebut.
dan penanganan bencana perlu (Morrow, 199; Powers & perlu (Morrow,
ventilator untuk anak, alat bantu untuk individu yang cacat, alat-
dapat diakses.
anak-anak
a. Pra- bencana
b. Saat bencana
mereka.
c. Pasca bencana
antropometri
a. Pra- bencana
kelompok rentan
b. Saat bencana
c. Pasca bencana
pasca bencana.
a. Pra- bencana
penanganan bencana.
b. Saat bencana
sekunder.
c. Pasca Bencana
Program inter generasional untuk mendukungsosialisasi
diantaranya :
bencana.
secara mandiri.
kemandirian lansia.
b. Saat bencana
kegawatdaruratan.
c. Pasca bencana
1) Sedapat mungkin, sedangkan fasilitas yang dapat
tongkat, dll.
koronis.
kebutuhannya.
Kelompok Beresiko
bencana dari kelompok berisiko kelompok berisiko baik itu dari baik
ncubator untuk bayi baru bayi baru lahir , tempat tidur untuk `bayi
baru `bayi baru lahir, tempat tidur untuk pasien anak,ventilator anak,
merawat mereka.
center), dll.
Veenema , 2007) :
depresi.
2. Membantu anak kembali melakukan aktivitas-aktivitas regular
diri, belajar atau sekolah dan bermain. belajar atau sekolah dan
bermain.
oleh mereka.
bening, tidak bau, dan tidak berasa ) dan memetakan berasa ) dan
penyakit dan risiko dehidarsi pada korban bencana. Sumber air bisa di
dehidarsi pada korban bencana. Sumber air bisa di dapatkan dari hulu
atau mata air di apatkan dari hulu atau mata air di gunung yang tidak
baru,hal itu tergantung dari mana yang baru,hal itu tergantung dari
mana yang telah mudah telah mudah dan cepat pengadaannya. dan
cepat pengadaannya.
Kebutuhan toilet ini sangat diperlukan karena hal Kebutuhan toilet ini
sangat diperlukan karena hal ini merupakan hal yang mendasar bagi ni
dengan dinas kebersihan atau instansi lainya yang dianggap lebih focus
pada hal ini. lebih focus pada hal ini. Dalan menghitung beberapa
Dalan menghitung beberapa kebutuhan toilet untuk pe kebutuhan toilet
untuk pengungsi ngungsi yang ada. Perawat juga harus mampu menilai
II.
c. Hijau : prioritas ketiga yang termasuk kategori ini adalah
meninggal.
para korban zi supaya para korban segera sebuh segera sebuh dan
terbebas dari penyakit. Untuk itu perlu di buat dapur umum adapun
a. Lokasi
korban.
b. Peindrustian
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pendistribusian
distribusi.
sehat.
Contoh Kartu :
Nomor Kode DU
:...............................................................................................................................
Jumlah Jiwa
:............................................................................................................................
Alamat/Lokasi/Pos
:...........................................................................................................................
tempat yang aman untuk berkumpul dan istirahat bagi korban bencana.
A. Pengkajian
1. Umum
Nama
Usia
Jenis Kelamin
Alamat
Status
Pekerjaan
Agama
2. Khusus
a. Data Subjektif
yang dialaminya
Menyatakan was-was
menceritakannya lagi
jantung berdebar-debar
b. Data Objektif
Mengasingkan diri
Menangis
Marah
Gelisah
Menghindar
Mengasingkan diri
Depresi
Sulit berkomunikasi
Sesak didada
Lemah
3. Faktor Predisposisi
a. Genetik
menghadapi kehilangan.
b. Kesehatan fisik
Individu dengan keadaan fisik sehat, cara hidup teratur, cenderung
4. Faktor Presipitasi
mampu menangis , marah, putus asa, kadang ada tanda upaya bunuh
diri atau melukai orang lain yang akhirnya membawa pasien dalam
keadaan depresi.
5. Spiritual
a. Keyakinan terhadap Tuhan YME
6. Orang-orang terdekat
a. Status perkawinan
c. Anak-anak
masalah
7. Sosioekonomi
a. Pekerjaan: keuangan
PMS,HIV,Obesitas,dll
8. Kultural
alam)
bencana alam.
C. Intervensi Keperawatan
- gangguan tidur Menunjukkan Memberikan keamanan dan
mendampingi klien
- Peningkatan TD, denyut NOC :Anxiety control - Instruksikan pada pasien
untuk kecemasan
fungsi cemas
peran
- Mengontrol respon
takut
Takut berhubungan NOC :Anxiety control NIC:
kewaspadaan yang
vital relaksasi
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
harus dilakuk ana harus dilakukan dengan an dengan baik. Karena dampak
mengalami berbagai sakit baik fisik, sosial, dan emosional dapat ditangani
B. Saran
dalam penanggulangan bencana yang ada di sekitar kita. Karena ilmu yang
Online(https://id.scribd.com/uploaddocument?
archive_doc=374111164&escape=false&metadata=%7B%22context%22%3A
%22archive_view_restricted%22%2C%22page%22%3A%22read%22%2C
%22action%22%3A%22download%22%2C%22logged_in%22%3Atrue%2C
%22platform%22%3A%22web%22%7D) di akses pada di akses pada tgl
11/30/2019
Online(https://www.academia.edu/28844751/MAKALAH_KONSEP_AREA_BE
NCANA?auto=download) di akses pada tgl 11/30/2019 di akses pada tgl
11/30/2019
Online(https://ugm.ac.id/id/berita/17336-penanganan-kelompok-rentan-perlu-
diprioritaskansaat-bencana) di akses pada tgl 11/30/2019 di akses pada tgl
11/30/2019
Online(https://www.starjogja.com/2018/10/31/kelompok-rentan-jadi-pioritas-
bencana/)di akses pada tgl 11/30/2019