Anda di halaman 1dari 6

Tugas Pertemuan 5

Disusun Untuk Memenuhi Tugas


Mata kuliah: Keperawatan Jiwa
Dosen Pengampu: Ns. Claudia Wuri Prihandini, S.Kep., M.Kep

DISUSUN OLEH:

Nama : Luh Ade Rista Oktavianti


Kelas :4A Keperawatan
Nim: (C1120015)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN STIKES


BINA USADA BALI
2022
Proses Keperawatan Jiwa
Proses keperawatan jiwa adalah suatu pendekatan penyelesaian masalah yang sistematis
dalam pemberian asuhan keperawatan.
• PENGKAJIAN
• DIAGNOSA
• PERENCANAAN
• IMPLEMENTASI
• EVALUASI
Pengkajian merupakan pengumpulan data subyektif dan obyektif secara sistematis dengan
tujuan menentukan tindakan keperawatan bagi individu, keluarga, dan komunitas. Aspek
yang dikaji antara lain: stressor terjadinya masalah, respon klien terhadap stressor,
kemampuan yang dimiliki klien dalam menghadapi masalah yang dialami.
• PENGKAJIAN
A. Stressor
- Faktor predisposisi
- Faktor presipitasi
B. Respon
- Kognitif, afektif, fisiologi, perilaku, sosial
C. Kemampuan
- Personal ability, sosial support, material aset, posittive belief Fokus
pengkajian:
 Riwayat dirawat di RSJ sebelumnya  Kontrol dan minum obat teratur..??
 Riwayat trauma (saksi, pelaku, korban)
 Dlm keluarga ada yang menderita gangg jiwa..??
 Pengalaman yang tidak menyenangkan
Faktor pencetus
Adalah peristiwa yang bermakna yang paling dekat dengan munculnya gangg jiwa
a) Peritiwa bermakna = kejadian 1 tahun terakhir
b) Cara mengkaji : wawancara
c) Subyek wawancara :
- Orang yang tinggal/keluarga satu rumah
- Klien
KONSEP DIRI

Konsep diri adalah semua jenis PIKIRAN, KEYAKINAN dan KEPERCAYAAN


yang membuat seseorang mengetahui dirinya dan mempengaruhi hubnya dgn org
lain Konsep diri terdiri dari :
a) Citra tubuh
b) Identitas diri
c) Ideal diri
d) Penampilan peran
e) Harga diri

HUBUNGAN SOSIAL
a) Hal-hal yang perlu dikaji pada penilaian hubungan sosial klien :
Orang terdekat dalam kehidupan klien
b) Tempat mengadu, meminta bantuan material dan non material
Peran serta dalam kegiatan kelompok

STATUS MENTAL
a) Penampilan
b) Pembicaraan
c) Aktivitas motorik
d) Alam perasaan
e) Afek
f) Interaksi selama wawancara
g) Persepsi sensori
h) Proses pikir
i) Isi pikir
j) Kesadaran dan orientasi
k) Tingkat konsentrasi dan berhitung
l) Kemampuan penilaian
m) Daya Tilik Diri
Mekanisme Koping
1. Adaptif
a) Bicara dengan orang lain.
b) Mampu menyelesaikan masalah.
c) Tekhinik relokasi.
d) Aktifitas konstruktif
e) Olah raga
f) Lainnya.
2. Maladaptif
a) Minum alkohol.
b) Reaksi lambat / berlebihan.
c) Bekerja berlebihan.
d) Menghindar.
e) Mencederai diri.
f) Lainnya.

Masalah psikososial dan lingkungan


a) Masalah dengan dukungan kelompok, uraikan
b) Masalah berhubungan dengan lingkungan, uraikan
c) Masalah dengan pendidikan, uraikan
d) Masalah dengan pekerjaan, uraikan
e) Masalah dengan perumahan, uraikan
f) Masalah dengan ekonomi, uraikan
g) Masalah dengan pelayanan kesehtan, uraikan
h) Masalah lainnya, uraikan

Diagnosa sehat (wellness)


1. Kesiapan peningkatan perkembangan infant (readiness for enhanced
organized infant)
2. KesiapanKesiapan peningkatan perkembangan toddler (Readiness for
enhanced for organized toddler)
3. Kesiapan peningkatan perkembangan remaja (readiness for enhanced
organized teenage)
4. Kesiapan peningkatan perkembangan usia sekolah (Readiness for
enhanced organized School age)

5. 5. Kesiapan peningkatan koping (Readiness for enhanced


coping)
6. Kesiapan peningkatan perkembangan pre scholl (Readines for enhanced
organized pre school behavior)
7. Kesiapan perkembangan lansia (Readines forenhanced coping for
elderly)
8. Kesiapan peningkatan perkembangan dewasa (Readines for enhanced
coping for adult)
9. Readines (for enhanced knowledge)
10. Kurang Pengetahuan (Defisitent knowledge)
11. Kesiapan perkembangan perawatan diri (Readiness for enhanced self
care)

Diagnosis resiko (risk)


1. Berduka (grieving)
2. Keputusasaan (Hopelessness)
3. Ansietas (anxiety)
4. Ketidakberdayaan (Powerlessness)
5. Risiko penyimpangan perilaku sehat (Risk for prone health behavior)
6. Gangguan citra tubuh (body image disturb)
7. Koping tidak efektif (infective coping)
8. Koping keluarga tidak efektif (Disable family coping
9. Sindroma post trauma
10. Penamnpilan peran tidak efektif (ineffective role performance)
11. HDR Situasional (Situational Low Self Esteem)

Diagnosis gangguan (actual)


1. Gg sensori persepsi : Halusinasi (disturb sensory percention)
2. Berduka kompleks (Grieving Coplicated)
3. Defisit perawatan diri (self care deficit)
4. Isolasi social (Social isolation)
5. Regiment terapetik tidak efektif (infective therapeutic regiment)
6. Waham (Disturb throught of procces)
7. Risiko bunuh diri (Risk for suicide)
8. Harga diri rendah kronik ( Cronic Low Self Esteem)
9. Kerusakan komunikasi verbal (Impaired Verbal Disturbance)
10. Resiko Perilaku kekerasan (Risk for other directed)
11. Tidak efektif regiment terapetik keluarga (Ineffective family regiment
therapeutic)

Anda mungkin juga menyukai