Anda di halaman 1dari 13

Rencana Kerja dan Syarat-syarat

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

BAB - I
SYARAT-SYARAT UMUM

Pasal 1
NAMA PEKERJAAN
Nama Pekerjaan Kegiatan ini adalah :

BELANJA PEMELIHARAAN BANGUNAN GEDUNG - DUKUNGAN


TESTING/TRACING/TREATMENT PENANGANAN COVID-19

Pasal 2

LOKASI PEKERJAAN

Jl. WILLIEM ISKANDAR ISKANDAR PASAR V BARAT I NO. 4 MEDAN

Pasal 3
TIM PELAKSANAAN PEKERJAAN
Tim Pelaksanaan Pekerjaan ini terdiri dari Pemberi Tugas, Konsultan Perencana (Pembuat
Design), Konsultan Pengawas, Panitia Pelelangan, Peserta Pelelangan adalah:

1. Pemberi Tugas, instansi yang dalam hal ini adalah pihak yang bertindak sebagai pemberi
tugas (bouwheer) adalah UPT. LABORATORIUM KESEHATAN DAERAH
DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA yang juga disebut sebagai
Pejabat Pembuat Komitmen.
2. Konsultan Perencana adalah pihak yang membuat perencanaan dengan tahapan yang
terdiri dari survey lokasi, membuat gambar rencana dan detail, membuat rencana anggaran
biaya dan menyusun Rencana Kerja dan Syarat (RKS) yang mana dalam hal ini
dilaksanakan oleh CV. ENCONARS INTI MANDIRI.
3. Konsultan Pengawas adalah pihak yang ditunjuk oleh Pejabat Pembuat Komitmen sesuai
dengan ketentuan yang berlaku untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan dilapangan sesuai
dengan gambar rencana dan spesifikasi yang telah ditentukan.
4. Pelelang adalah Pejabat Pembuat Komitmen yang mana dalam hal pelaksanaannya
diselenggarakan oleh Panitia Pelelangan bertujuan untuk menyeleksi kontraktor yang akan
melaksanakan pekerjaan diatas.
5. Peserta Pelelangan rekanan yang mengikuti proses pelelangan yang telah mendaftar
terlebih dahulu berdasarkan pengumuman pelelangan yang dikeluarkan oleh panitia
pelelangan dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh panitia pelelangan.
Rencana Kerja dan Syarat-syarat

BAB - II
PENJELASAN - PENJELASAN TEKNIK PEKERJAAN

Pasal 1
SITUASI PEKERJAAN

1.1. Nama pekerjaan adalah


BELANJA PEMELIHARAAN BANGUNAN GEDUNG –
DUKUNGAN TESTING/TRACING/TREATMENT
PENANGANAN COVID-19.
1.2. Dalam hal ini Pemborong diwajibkan/dianjurkan untuk mengadakan penelitian
lebih dahulu tentang pekerjaan yang akan dilaksanakan sebelum rapat
penjelasan dimulai.
1.3. Posisi Bangunan yang akan dikerjakan sudah dijelaskan pada gambar situasi

Pasal 2
LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan bangunan ini meliputi hal - hal sebagai berikut :

I. PEKERJAAN REHAB WC/TOILET


II. PEKERJAAN TALANG COR/DAG BETON
III. PEKERJAAN ROOF TOP
IV. PEKERJAAN INTERIOR

Pasal 3
PEKERJAAN PERSIAPAN UMUM

A. Pekerjaan Persiapan
1. Air dan Listrik Kerja
Pemborong harus menyediakan alat-alat instalasi air/listrik kerja atas biaya sendiri.
Alat-alat tersebut selain untuk keperluan pekerjaan juga untuk fasilitas bagi pekerja.
2. Jalan Masuk Ketempat Pekerjaan
Selama pekerjaan pembangunan berlangsung, Pemborong harus menyediakan dan atau
memelihara seluruh jalan sementera atau jalan yang sudah ada yang diperlukan untuk
memasuki lokasi pekerjaan. Pada waktu penyelesaian pekerjaan, jalan-jalan tersebut
harus disingkirkan/dibersihkan dari kotoran akibat pelaksaan proyek dan dikembalikan
sesuai keadaan semula.
Rencana Kerja dan Syarat-syarat

B. Pekerjaan Pembersihan Lokasi


1. Pada umumnya, tempat-tempat untuk bangunan dibersihkan dengan penebasan/
pembabatan yang harus dilaksanakan pada semua belukas/semak, sampah yang
tertanam dalam material lain yang tidak diinginkan berada dalam daerah yang akan
dikerjakan, harus dihilangkan, ditimbun dan kemudian dibakar atau dibuang dengan
cara-cara yang disetujui oleh Direksi/Konsultan Pengawas.
2. Semua sisa tanaman ataupun kotoran seperti akar-akar, rumput-rumput dibawah tanah
dasar/permukaan tanah tempat bangunan yang akan dibangun harus dibersihkan dan
kotoran yang ditemukan harus dibuang/dibakar.
3. Bekas bangunan ataupun bangunan yang masih berada pada lokasi pembangunan
dengan persetujuan Direksi/Konsultan Pengawas harus dibongkar, maka Pemborong
harus melakukan pembongkaran sampai bersih agar tidak menghalangi pelaksanaan
pekerjaan pembangunan.
4. Semua daerah urugan, harus dipadatkan, baik urugan yang telah ada maupun terhadap
urugan yang baru. Tanah urug harus bersih dari sisa-sisa tumbuhan atau bahan-bahan
yang dapat menimbulkan pelapukan dikemudian hari.

C. Penemuan Benda-benda dilapangan


1. Penemuan benda dilapangan pekerjaan, seperti fosil, barang kuno, tulang belulang dan
benda berharga lainnya harus dilaporkan pada Direksi/Konsultan Pengawas dan
menjadi milik Pemberi Tugas.
2. Pada waktu menemukan benda-benda tersebut, Pemborong wajib segera mengambil
tindakan sebagai berikut :
- Berusaha sebaik-baiknya agar tidak mengganggu benda-benda tersebut, penggalian
atau pemindahan lebih lanjut harus dihindarkan/dicegah sampai ada keputusan
dari Direksi / Konsultan Pengawas.
- Mengambil langkah yang perlu untuk melindungi benda tersebut dalam keadaan
dan posisi seperti waktu ditemukan pertama kali.
- Melaporkan penemuan tersebut kepada Pemberi Tugas secara tertulis dengan
menjelaskan secara tepat lokasi penemuan tersebut.
3. Pemberi Tugas wajib mengeluarkan perintah dengan segera tentang apa yang harus
dilakukan mengenai benda-benda tersebut kepada Pemborong.
Rencana Kerja dan Syarat-syarat

Pasal 4
PEKERJAAN PERSIAPAN

A. Pekerjaan Pendahuluan
1. Pembersihan
2. Pembongkaran
3. Pengukuran
4. Listrik & Air Kerja

B. Persyaratan Pelaksanaan
1. Pembersihan
Sebelum dilaksanakan, perlu diadakan pemberishan lapangan agar pekerjaan bisa
terlihat jelas dan tidak terhalang oleh hal – hal yang menghalangi pemandangan.
Sehingga bisa mudah untuk melakukan mengukuran yang tepat. Kontraktor
melaksanakan pembersihan lokasi atas seizing direksi. Pembersihan lokasi dilaksanakan
untuk memudahkan dna melancarkan pekerjaan.
2. Pembongkaran
a) Sebelum memulai pekerjaan pembongkaran, pelaksana pekerjaan harus
memberitahukan kepada Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas (MK) dan
pihak terkait (Pengelola Gedung) guna pemeriksaan awal dan ijin pelaksanaan
pekerjaan.
b) Waktu pemberitahuan minimal 2 x 24 jam sebelum memulai pekerjaan.
c) Pemeriksaan Tempat Kerja.
Pelaksanaan pembongkaran sebelumnya harus yakin akan kesiapan dan segala
akibat yang mungkin dapat timbul dalam proses pelaksanaan pekerjaan
pembongkaran. Persetujuan ijin mulai pelaksanaan pekerjaan adalah setelah
dilakukan pemeriksaan kondisi lokasi bersama-sama Konsultan Pengawas (MK),
Perencana dan Pemberi Tugas.
d) Pengamanan/pemutusan Jalur-jalur Instalasi.
Amankan jalur-jalur air, listrik, gas, Air Conditioning (AC) atau instalasi lain
dengan menutupnya dengan bahan yang diijinkan atau disyaratkan oleh Konsultan
Pengawas, Pemilik bangunan (Pengelola gedung) dan pihak-pihak lain yang
berkepentingan.
e) Pembongkaran
i. Pembongkaran dilakukan dengan alat-alat yang mencukupi, tepat guna dan
aman. Pengawasan agar dilakukan tehadap timbulnya debu, suara dan getaran
yang mempengaruhi lingkungan sekitar/sekelilingnya.
ii. Agar diusahakan alat-alat atau cara-cara pengamanan, baik untuk bangunan
yang tidak dibongkar atau kesiapan-kesiapan pekerjaannya.
iii. Segala kerusakan yang terkadi menjadi Tnggung jawab pelaksana
pembongkaran/kontaktor.
iv. Puing-puing hasil pembongkaran harus segera dibuang dari lokasi pekerjaan
(proyek).
v. Semua bongkaran berupa barang yang masih utuh (seperti lampu, dll) dan
dapat digunakan kembali, disimpan dan diserahkan kepada Pemberi Tugas
Rencana Kerja dan Syarat-syarat

dengan diketahui oleh Konsultan Pengawas/MK dengan disertai daftra/list


item barang-barang tersebut.
3. Pengukuran
Pengukuran areal pekerjaan ini meliputi luasan bangunan termasuk batas-batasnya
pengecetakan ulang maupun pengukuran dari awal dan disesuaikan dengan bestek
gambar kerja yang ada, untuk melakukan pekerjaan titik titik tertentu sebagai tempat
elevsi lantai bangunan maupun elevasi lantai bangunan induk maka dapat dilakukan
dengan pesawar theodolite dan ditandai dengan at merah, pengecetan ini biasa pada
dinding yang lama maupun dengan patok bantuanm yang sudah
4. Listrik dan Air Kerja
Listrik kerja diperlukan untuk membantu pekerjaan pemotongan keramikm
pemontongan besi, pompa air penerangan kerja serta power untuk mengoperasika alat
bantu kerja lainnya. Pengadaan listrik kerja dengan membuat meteran listrik baru
dengan penagjuan ke PLN atau dari genset tergantung dari efesiensi terhadap
pelaksanaan pekerjaan.
Alat kerja sangat diperlukan dala menunjang pelaksanaan pekerjaan, dimana air kerja
berfungsio untuk pekerjaan testing commissioning dan campuran adukan pekerjaan
lainya.Untuk pengadaan air kerja diperlukan satu buah mesin pompa untuk disribusi air
kerja.Pemasangan pompa air dilakukan pemasangan pipa dan kran air. Air untuk
keperluan kerja ditampung dalan toren air atau drum air. Air kerja dapat juga diperoleh
dari sumber existing yang ada dengan penyambungan dan membayar sejumlah biaya
yang telah diitentuka.

Pasal 5
PEKERJAAN REHAB WC/TOILET

A. Lingkup Pekerjaan
1. Pembongkaran Kloset Jongkok Eksisting
2. Pembongkaran Keramik Lantai Eksisting
3. Memindahkan Bongkaran
4. Pemasangan Kloset Duduk
5. Pemasangan Keramik Lantai Uk. 30x30 unpolish

B. Pedoman Pelaksanaan
1. Pembongkaran
Pekerjaan bongkaran yang akan dilakukan dalam pekerjaan pembuatan
toilet baru ini adalah membongkar bangunan-bangunan dan keramik lantai lama
pada areal tapak tiolet baru ini dan membuang sisa hasil bongkaran dalam lokasi
yang ditumpuk dan dibuang ke luar proyek. Metoda pembongkaran bangunan
ini menggunakan tenaga manusia menggunakan alat bantu bongkar.
Pelaksanaan pembongkaran ini dikerjakan oleh sejumlah pekerja dan
diawasi oleh mandor. Teknik dan bagian-bagian yang dibongkar disesuaikan
dengan petunjuk teknis dari direksi dan gambar rencana yang ada dalam dokumen.
Rencana Kerja dan Syarat-syarat

2. Pemasangan Kloset Duduk


a. Buka cover pada kloset, baca panduan dengan saksama.
b. Ukur jarak lubang pengunci, beri tanda, lalu buatlah lubang menggunakan bor
listrik pada titik tersebut.
c. Masukkan baut pada kedua titik, lalu kencangkan dengan kunci 12, dan
lepaskan mur.
d. Langkah selanjutnya adalah memasang wax ring. Caranya yaitu dengan
membalik kloset, lalu tekan pada bagian sisi wax ring, sampai benar-benar
melekat pada bagian samping lubang kloset.
e. Pasang bagian yang berada di belakang kloset, seperti jet shower, flexible hose,
T, serta stop kran. Gunakan kunci pipa atau kunci inggris, agar bisa kencang
maksimal.
f. Catatan, khusus kloset duduk dengan bijet, maka T harus dipasang terlebih
dahulu di bagian belakang, agar lebih mudah dalam pemasangan stop kran.
g. Pasangkan kloset di atas pipa PVC yang sudah disiapkan. Pastikan lubang pada
kaki kloset berada pas dan masuk ke lubang baut. Lalu, pasang ring dan mur ke
dalam baut, kencangkan menggunakan kunci.
h. Pasang rubber tank sebagai dudukan tangki serta mencegah kebocoran, lalu
dilanjutkan dengan memasang alat-alat yang berada di dalam tank trim.
i. Hubungkan flexible hose yang ada pada T dengan tank trim. Putar drat sampai
level kekencangan yang diinginkan. Setel sistem penyiraman sampai
mendapatkan ketinggian air yang sesuai dengan kebutuhan atau selera.
j. Pasang tutup tangki, push button, serta seat cover.
k. Cara pasang kloset duduk segera lakukan pengecekan. Perhatikan dengan teliti,
titik-titik yang rawan kebocoran atau rembes, seperti pada bagian flexible hose
maupun tangki.
3. Pemasangan Keramik Lantai
a. Rendam keramik di dalam air, hal ini akan membuat keramik menjadi lebih
elatis dan lebih mudah menempel pada saat pemasangan.
b. Perhatikan kualitas keramik, keramik kualitas rendah akan susah memasang
secara presisi, untuk itu nat keramik harus dipasang longgar karena masing-
masing keramik memiliki selisih 0,2 – 0,5 mm sehingga tidak saling
bertubrukan.
c. Oleskan air semen, oleskan semen yang sudah dicampur air sedikit kebawah
keramik, hal ini akan membuat daya rekat keramik ke adukan benar-benar
lengket.
d. Bersihkan dari kerikil, adukan dan dasar lantai yang akan dipasang harus bersih
dari kerikil, batu, atau ganjalan lain yang akan membuat rongga di bawah
keramik.
e. Padatkan secara rata, ketuk keramik yang baru dipasang dan pastikan tidak ada
yang kopong atau bagian dasar berongga karena itu akan membuat keramik
lepas dikemudian hari, periksa ketinggiannya apakah sudah sama rata dengan
benang yang ditarik untuk menentukan ketinggian lantai.
f. Nat keramik dipasang belakangan , jangan pasang semen oker atau nat pada sisi
keramik saat itu juga, biarkan selama dua atau tiga hari, hal ini akan membuat
Rencana Kerja dan Syarat-syarat

sisa udara yang mengendap akan keluar melalui nat yang belum ditutup, setelah
itu diberi semen nat dan jangan lupa membersihkan nat yang masih kosong
dari kotoran yang mengendap.
g. Jangan diinjak-injak amankan areal keramik yang baru dipasang dari lalu lalang
orang selama 2-3 hari, keramik akan ambles karena adukan di bawahnya masih
belum kuat untuk dibebani.
h. Periksa kembali, dalam sebuah areal pemasangan 3 x 3 m biasanya terdapat 3-5
keramik yang kopong, untuk itu segera bongkar dan ulangi pemasangannya.

Pasal 6
PEKERJAAN TALANG COR/DAG BETON

A. Lingkup Pekerjaan
1. Menyikat Permukaan Eksisting Dag Beton
2. Sisip Rabat Talang Beton
3. Sisip Pemasangan Membran Pada permukaan Beton

B. Pedoman Pelaksanaan
1. Membersihkan lokasi struktur beton yang akan dilapisi waterproofing membrane
dengan alat-alat yang telah dipersiapkan sebelumnya.
2. Melabur permukaan atau bidang yang akan dipasang dengan primer coating secara
merata serta pada dinding naik sekitar 20 cm dari lantai rencana.
3. Melakukan pengecekan kembali laburan primer coating apakah sudah benar-benar rapi
dan menutup semua permukaan.
4. Melakukan pemasangan waterproofing membrane secara merata keseluruh permukaan
beton dengan sambungan overlap kurang lebih 10 cm
5. Melakukan pemeriksaan dan pengecekan kembali waterproofing membrane yang
sudah terpasang sebelumnya.
6. Melakukan pengetesan dengan pengenangan air selama satu hari atau 1 x 24 jam
7. Jika ketinggian air tidak berkurang maka bisa dipastikan tidak terjadi kebocoran, jika
belum maka perlu dilakukan perbaikan pada daerah yang mengalami kebocoran.
8. Melakukan pekerjaan screed penutup waterproofing.
9. Perapihan hasil pekerjaan.

Pasal 7
PEKERJAAN ROOF TOP
A. Lingkup Pekerjaan
1. Menyikat Permukaan Eksisting Dag Beton
2. Rabat Dag Beton
3. Pemasangan Membran Pada permukaan Beton
4. Pas.Rangka Hollow 30x30 mm Canopy
5. Kuda-kuda Besi Hollow 30x30 mm
6. Reng Hollow 30x30 mm
7. Pas. Atap Zyncalum 0.3mm Canopy
Rencana Kerja dan Syarat-syarat

8. Pek. Talang Air 20x20 cm


9. Pengecatan Besi Hollow 30x30
B. Pedoman Pelaksanaan
1. Menyikat Permukaan Eksisting Dag Beton
Bersihkan permukaan dak beton dari debu dan kotoran dengan menggunakan
sikat dan kape scrape. Bersihkan permukaan (plafon) dak beton dari kotoran dengan
menggunakan kape scrape dan sikat. Jika perlu dengan cairan fungicidal wash untuk
hilangkan jamur.
2. Rabat Dag Beton
Sebelum proses pengecoran rabat beton harus dilakukan pemasangan papan
mal/bekisting samping dan pembubuhan Pasir urug lantai yang ukuran tebal biasanya
5-10 cm tergantung di Desain dan Rab. Untuk menjaga rabat beton agar ketika patah
tidak menjalar, maka sebaiknya dipasang mal/bekisting perkapling jarak per 2 m.
3. Pemasangan Membran Pada permukaan Beton
a. Membersihkan lokasi struktur beton yang akan dilapisi waterproofing membrane
dengan alat-alat yang telah dipersiapkan sebelumnya.
b. Melabur permukaan atau bidang yang akan dipasang dengan primer coating secara
merata serta pada dinding naik sekitar 20 cm dari lantai rencana.
c. Melakukan pengecekan kembali laburan primer coating apakah sudah benar-benar
rapi dan menutup semua permukaan.
d. Melakukan pemasangan waterproofing membrane secara merata keseluruh
permukaan beton dengan sambungan overlap kurang lebih 10 cm
e. Melakukan pemeriksaan dan pengecekan kembali waterproofing membrane yang
sudah terpasang sebelumnya.
f. Melakukan pengetesan dengan pengenangan air selama satu hari atau 1 x 24 jam
g. Jika ketinggian air tidak berkurang maka bisa dipastikan tidak terjadi kebocoran, jika
belum maka perlu dilakukan perbaikan pada daerah yang mengalami kebocoran.
h. Melakukan pekerjaan screed penutup waterproofing.
i. Perapihan hasil pekerjaan.
4. Pas.Rangka Hollow 30x30 mm Canopy
a. Ukur Besi Rangka Hollow 30x30 mm
Agar kanopi bisa dibuat, langkah pertama untuk cara membuat kanopi dari besi
hollow adalah dengan membuat pengukuran awal kanopi. Ukuran besi hollow
untuk kanopi yang sesuai adalah potong besi hollow 4x6 cm ukuran 5,2 m sebanyak
dua potong, ukuran 3,1 meter sebanyak 2 potong, dan ukuran 2,9 meter sebanyak 2
potong untuk tiang depan. Potonglah besi hollow 4x4 cm sepanjang 5,12 meter
sebanyak 2 potong sebagai rusuk di dalam rangka utama dengan panjang 1 meteran
sebanyak 12 potong.
b. Las dan Sambungkan Besi untuk Rangka Utama
Selanjutnya, cara membuat kanopi dari besi hollow adalah dengan mengelas
dan menyambungkan rangka utama terlebih dahulu dengan membentuk persegi
panjang. Jangan lupa untuk memastikan jarak rangka kanopi hollow pada sudut-
sudut siku apakah sudah pas terlebih dahulu. Las dan sambungkan besi 4x4 cm
Rencana Kerja dan Syarat-syarat

dengan panjang 5,12 cm dan mengukur pembagian lebar secara sama sekitar 1
meteran.
Selanjutnya, Anda bisa mengelas dan menyambungkan vesi 4x4 cm yang telah
dipotong dengan ukuran 1 meteran masing-masing sebagai tempat menyekrup atap
galvalum ke rangka kanopi. Setelah semuanya dirasa kuat setelah dilas, kanopi bisa
dinaikkan. Jangan lupa untuk memotong siku dan memulbangi dengan mata bor 12
mm untuk landasan mengikat baut dynabold ke tembok dan tiang ke lantai.
c. Naikkan Kanopi dan Buat Tiang Penyangga
Kemudian, naikkan kanopi ke atas. Tandai dan ukur di mana dynabold perlu
ditanam. Agar memastikan kanopi terpasang dengan baik, pastikan untuk
menyetelnya menggunakan waterpass. Selanjutnya, lubangi tembok dengan mata
bor 12 mm dan tanamlah dynabold. Lalu pasang rangka kanopi ke tembok rumah
menggunakan baut pada dynabold.
Setelah kanopi terpsang naik, Anda bisa melanjutkan memasang tiang
penyangga bagian depan kanopi. Ukur telebih dahulu ketinggian tiang penyangga
belakang dan tiang penyangga depan pada kanopi seperti yang Anda inginkan. Lalu
baut menggunakan diynabold dan dilas di bagian atas tiang.
Selanjutnya, Anda bisa memasang atap spandek pada kanopi yang telah
dipotong sesuai dengan ukuran jadi kanopi. Naikkan atap spandek dan sekrup atap
spandek ke rangka kanopi agar tidak lepas. Jika spandek atap telah terpasang, maka
kanopi telah siap digunakan.
5. Kuda-kuda Besi Hollow 30x30 mm
Rangka kuda - kuda dan gording pada seluruh bangunan menggunakan
konstruksi rangka atap Besi Galvanis Bulat Ø 1.5” dan Ø 1” dan gording besi Hollow
Galvanis 2x4 cm pabrikasi, pengerjaan harus sesuai dengan rencana gambar dan
bestek. Dan di buat di workshop kontruksi baja minimal dengan ukuran workshop
10x10 meter dan tersedianya fasilitas untuk menunjang pekerjaan pabrikasi workshop
tersebut seperti genset, toolkeet, tabung oxigen, trafo las dan lain-lain. Listplank atap
menggunakan listplank besi anti karat tebal 2 mm lebar 40 cm. Pemasangan harus rapi
dan kokoh menempel pada konstruksi rangka atap. Dipasang harus dengan
menggunakan sekrup, untuk menghindari kerusakan bahan. Semua las-lasan
sambungan rangka kuda-kuda diberi dempul dan dicat agar tidak berkarat Pada sisi
terendah bagian atap dipasang Talang Galvanis lebar 40 cm untuk menampung air
yang turun agar tidak langsung kebawah. Agar tidak meluap, air talang di arahkan dua
arah ke depan dan ke belakang, selanjutnya air diturunkan kebawah melalui pipa PVC
AW diameter 3” untuk di buang ke saluran. Pemasangan Talang galvanis harus kokoh
dan kuat, terpasang pada struktur kuda-kuda.
6. Reng Hollow 30x30 mm
a. Reng atau rangka penutup atap dipasang pada setiap 38 cm diatas kaso baja
ringan, spesifikasi reng yang digunakan adalah baja ringan zingcalum R.50.05 +
Conetor jarak 38cm
b. Pemasangan reng disusun sebagai kedudukan tempat meletakkan penutup atap
dan dipasang diseluruh bagian penutup atap, dipasang sesuai dengan gambar kerja
c. Antara satu reng dengan reng yang lain dipasang dengan jarak 38cm
Rencana Kerja dan Syarat-syarat

d. Pastikan kembali reng sudah dipasang tepat pada posisi dan pastikan pula jarak
tiap reng sudah sesuai, jangan lupa pastikan reng sudah terpasang dan terikat
dengan sempurna.
7. Pas. Atap Zyncalum 0.3mm Canopy
a. Ratakan Ujung Sirap
Pertama-tama, potong dan ratakan ujung bilah kayu sirap bahan atap sirapnya.
Tujuannya supaya bentuknya rapi dan juga agar presisi sehingga pada saat
dipasang maka susunan dan tumpukan atap sirapnya dapat menjadi rapat.
Terutama untuk model ekspose maka harus dipastikan bahwa sisi bawah
permukaan juga sudah rapi. Sedangkan untuk warnanya sebaiknya tetap
dipertahankan dalam warna dan juga tekstur aslinya. Warna atap sirap tersebut
adalah warna alami sesuai bahan kayu yang digunakan sebagai bahannya.
b. Proses Pemasangan Atap zincalume
Pada dasarnya proses pemasangan bilah-bilah atap sirap itu sama saja dengan
proses pemasangan atap genteng dari bahan selain kayu ulin, seperti genteng tanah
liat, atau keramik dan lain-lain, yakni caranya ialah susun lembaran atap secara per
baris, yang dimulai dari bagian yang paling bawah berlanjut hingga ke atas.
c. Susun Secara Berlapis
Pasang atap sirap secara berlapis-lapis, yakni sekitar 3 lapis hingga 4 lapis sesuai
kebutuhan. Dengan urutan pemasangan susunan atap sirap yakni dari bawah
letakkan sirap lembar pertama, kemudian alumunium foil, lalu sirap lembar kedua,
dan sirap lembar ketiga, kemudian sirap lembar keempat.
d. Rekatkan atau Ikat dengan Paku
Setelah tersusun rapi lembaran atap sirapnya maka guna mempertahankan
posisinya pakulah pada bagian usuknya. Paku yang digunakan bisa terdiri dari dua
macam, yakni bisa menggunakan paku biasa ataupun paku kuningan yang akan
lebih awet.
Pergunakanlah alat paku tembak untuk menancapkan paku-paku tersebut
sehingga waktu pengerjaannya bisa lebih cepat dan juga lebih mudah. Perlu
diketahui bahwa jumlah paku yang harus dipasang dan ditancapkan itu bisa
mencapai hingga ribuan jumlahnya.
8. Pek. Talang Air 20x20 cm
a) Ukur dan bidik garis tata letak menggunakan penanda garis (chalk line).
 Tentukan titik awal, atau titik tertinggi jalur talang.
 Tandai titik pada papan-lebar cucuran, 3.2 cm di bawah sambungan pertemuan
antara dinding dan genting.
 Temukan titik akhir, atau lokasi pipa talang vertikal jalur talang.
 Tandai titik akhir bawah papan-lebar cucuran saat menghitung kemiringan
talang 0.6 cm untuk setiap panjang 3 m.
 Gunakan penanda garis di antara dua titik tersebut.
b) Potong talang sesuai ukuran. Gunakan gergaji besi atau gunting genggam
pemotong logam besar untuk memotong talang sesuai ukuran yang tepat.
Rencana Kerja dan Syarat-syarat

c) Pasang pengikat talang. Pengikat bisa dipasang di talang ataupun hanya


ditempelkan ke papan permukaan dahulu, tergantung pada jenis talang yang Anda
beli. Tinjau rekomendasi pabrikan mengenai jenis talang Anda.
d) Tandai lokasi pembukaan pipa talang vertikal pada talang. Gunakan gergaji ukir
untuk memotong pembukaan berbentuk segi empat pada tempat yang tepat di
talang.
e) Pasang sambungan pipa talang vertikal dan sumbat penutup pada talang
menggunakan bahan perapat silikon dan sekrup logam pendek. Sumbat penutup
harus digunakan pada jalur talang yang terbuka pada ujungnya.
f) Tempelkan talang. Perekat harus ditempelkan pada papan permukaan setiap 61
cm. Gunakan baut sekrup besar berbahan baja tahan karat yang cukup panjang
untuk menembus papan permukaan minimal 5.1 cm.
g) Pasang pipa talang vertikal pada talang melalui sambungan pipa talang vertikal.
Pastikan bahwa ujung pipa talang vertikal yang meruncing menghadap ke bawah
dan menuju ke arah yang tepat.
h) Rapatkan lipatan sambungan talang menggunakan perapat heavy bead dan biarkan
mengering selama semalam.
9. Pengecatan Besi Hollow 30x30
a. Sebelum pengecatan lantai di tutup sedemikian rupa agar terhindar dari ceceran
cat.
b. Pada bagian dalam ruang sebelumnya di plamir tembok.
c. Bidang permukaan yang dicat sudah rata dan dibersihkan dari debu yang
menempel.
d. Dilakukan pengecatan dasar menggunakan merk yang dikeluarkan dar pabrik yang
sama.
e. Pengecatan dilakukan lapis demi lapis hingga didapatkan permukaan cat dengan
warna yang merata.

Pasal 8
PEKERJAAN INTERIOR
A. Lingkup Pekerjaan
1. Pembuatan Meja Resepsionis Uk 400x130x75 cm
2. Pembuatan Dinding Back Drop Uk 300x485 cm
B. Pedoman Pelaksanaan
1. Item utama dalam ruang resepsionis ini adalah meja dan backdrop. Meja mempunyai
lebar 3.5 meter, mampu untuk menampung tiga orang dengan dua buah CPU /
komputer. Meja ini dibuat dengan dua ketinggian yang berbeda, satu sisi dengan
ketinggian 75cm untuk area berkomunikasi antara resepsionis dengan pengguna, satu
lagi dibuat lebih tinggi untuk mewadahi aktivitas mahasiswa menyiapkan berkas dan
sebagai alas untuk menulis jika diperlukan.
2. Area belakang meja ini didesain sedemikian rupa sehinga mampu mengakomodasi tiga
orang di belakang meja. Raknya dibuat bervariasi agar mampu ditempati item item
yang diperlukan, casing komputer dan beberapa rak untuk menyimpan arsip atau
Rencana Kerja dan Syarat-syarat

berkas. Bahan yang digunakan dalam pembuatan meja ini adalah blockboard dengan
dilapisi HPL ( High Pressure Laminated ), yaitu lapisan yang berbahan plastik dengan
motif kayu. Alasan pemilihan bahan ini adalah karena harganya yang lebih murah
dibanding dengan menggunakan bahan kayu solid, dimana saat ini kayu solid dengan
kualitas bagus harganya cukup mahal.
3. High Pressure Laminate ( HPL ) yang dipakai adalah ex Grassmerino motif kayu dan
warna solid atau Setara, warna sesuai dengan skema warna dan material yang
dikeluarkan oleh Perencana. Tebal HPL yang disyaratkan adalah minimum 0,8 mm.
Untuk finishing HPL dengan profil post forming adalah dengan ketebalan maksimal
0,8 mm. Proses laminasi sebaiknya dipress secara hydrolis (High Pressure system ) di
bengkel / work-shop Kontraktor. Arah serat dari HPL, sesuai yang ditunjukkan dalam
gambar rencana/desain. Permukaan HPL dilarang keras diamplas. Bagian tepi (edging)
dari daun pintu, bidang atas/top meja /credenza, diberi edging berbahan PVC tebal
minimal 2 mm. Warna disesuaikan dengan warna HPL nya atau sesuai petunjuk
gambar rencana/desain.
Rencana Kerja dan Syarat-syarat

BAB - III
PENUTUP

1. Seluruh pekerjaan yang terdapat pada gambar kerja dan yang tercantum dalam rencana
anggaran biaya dan disesuaikan dengan rencana kerja dan syarat-syarat seluruhnya harus
dikerjakan, jika pekerjaan tersebut tidak dikerjakan, kurang baik dan tidak rapi dan tidak
sesuai dengan syarat-syarat maka seluruhnya akan tanggung jawab kontraktor pelaksana.
2. Dalam hasil pemeriksaan dari pekerjaan telah dilakukan audit oleh inspektorat daerah,
badan pemeriksa keuangan, badan pemeriksaan keuangan pembangunan atau
badan/penyelenggara hukum negara lainnya terjadi kelebihan pembayaran atau kerugian
negara maka pihak penyedia jasa konstruksi/kontraktor harus bersedia
membayar/mengembalikan kerugian negara yang dimaksud.
3. Segala jenis pekerjaan yang belum tercantum secara jelas didalam rencana kerja dan syarat-
syarat ini, akan dijelaskan pada berita acara Aanwijzing.
4. Pemborong wajib melunasi JAMSOSTEK (Jaminan Sosial Tenaga Kerja) sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
5. Segala Sesuatu dalam hal dalam pekerjaan ini, yang mana bila ada pekerjaan yang tidak
dicantumkan baik dalam gambar maupun dalam RKS akan tetapi harus di kerjakan untuk
mendukung pekerjaan yang ada maka harus dirundingkan dengan Direksi dan Konsultan
Perencana.

Anda mungkin juga menyukai