Tujuan : Untuk mengembalikan fungsi sirkulasi dan mengatasi keadaan gawat darurat lainnya dengan menggunakan obat-obatan.
Perhatian !
Pemberian obat-obatan adalah orang yang kompeten di bidangnya (dokter atau tenaga terlatih di bidang gawat darurat)
Mengingat banyaknya jenis-jenis kegawatdaruratan, maka pemberian obat yang disebutkan di bawah ini untuk mengatasi kegawatdaruratan secara
umum sedangkan dalam menghadapi pasien, kita harus melihat kasus per kasus.
Diazepam Digunakan untuk mengatasi Dosis dewasa 1 amp (10 mg) IV dapat Efek samping dapat menyebabkan
kejang-kejang, eklamsia, gaduh diulangi setiap 15 menit. depresi pernafasan
gelisah dan tetanus
Digoksin a. Gagal jantung kongestif Tablet 0,25 a. Digitalisasi cepat (24-36 jam) a. Kontra indikasi
b. Takhikardia mg 4-6 tablet, diberikan satu-persatu - Fibrilasi &
supraventrikular sampai didapatkan hasil yang takhikardia ventrikular
paroksismal diinginkan. - Blok atrio-ventrikular derajat
b. Digitalisasi lambat (3-5 hari) II dan komplit
2-6 tablet sehari dalam dosis terbagi, - Henti sinus
pemeliharaan : 1-3 tab sehari. - Bradikardi sinus yang berlebihan.
c. Digitalisasi cepat pada anak-anak b. Perhatian
25 µg/kg berat badan diberikan - Blok jantung sebagian,
sedikit-sedikit sampai didapat hasil miokarditis akut,
yang diinginkan. karditis reumatis.
- Gangguan fungsi ginjal.
- Kehamilan.
c. Interaksi obat
- Amfoterisin dan obat-obat yang
mengurangi Kalium bisa
mempertinggi kemungkinan
toksisitas Digoksin.
- Penyerapan Digoksin bisa
dihalangi oleh antasida,
Kolestiramin, Kolestipol,
Neomisin, Sulfasalazin.
- Meningkatkan resiko aritmia
jantung dengan garam Kalsium
dan antiaritmia.
- Kadar serum bisa ditingkatkan
oleh Quinidin.
d. Efek samping
- Gangguan saluran pencernaan &
susunan saraf pusat.
- Jarang : kekacauan/kebingungan,
disorientasi, afasia, gangguan
detak, konduksi & irama jantung.
- Reaksi alergi kulit hebat,
ginekosmatia (pembesaran
payudara pria).
Diphenhy- Antihistamin, antiemetik, anti Ampul 10 ml Anak-anak a. Kontra indikasi
dramine spasmodik; parkinsonisme, = 10 mg/ml 1. Oral, i.m, i.v: Serangan asmatis akut.
HCl / reaksi ekstrapiramidal karena a. Reaksi alergi : Bayi prematur.
Delladryl obat; anak dengan gangguan 5 mg/kg/hari atau 150 b. Perhatian
emosi mg/m2/hari dalam dosis terbagi - Glaukoma sudut sempit.
tiap 6-8 jam, tidak lebih dari - Kehamilan.
300 mg/hari - Retensi urin, pembesaran prostat.
b. Alergi rhinitis ringan dan - Pasien dengan lesi fokal pada
mabuk perjalanan : korteks serebri.
- 2 sampai < 6 tahun - Hindari mengendarai kendaraan
6,25 mg tiap 4-6 jam; atau mengoperasikan mesin.
maksimal 37,5 mg/hari - Sensitifitas silang terhadap obat-
- Usia 6 sampai <12 tahun obat terkait.
12,5-25 mg tiap 4-6 jam; c. Interaksi obat
maksimal 150 mg/hari Alkohol, depresan susunan saraf
- Usia ≥ 12 tahun pusat, antikolinergik, MAOI
25-50 mg tiap 4-6 jam, (penghambat mono amin oksidase).
maksimal 300 mg/hari d. Efek samping
c. Membantu tidur dimalam hari: - Sedasi.
- Diminum 30 menit sebelum - Gangguan saluran pencernaan.
tidur - Efek antimuskarinik.
- Usia 2 sampai <12 tahun - Hipotensi, lemah otot, telinga
1 mg/kg/dosis tiap 4 jam; berdenging tanpa rangsang dari
maksimal 50 mg/hari luar, euforia (keadaan emosi
- Usia ≥ 12 tahun : 50mg yang gembira berlebihan), sakit
2. Oral sebagai antitusif kepala.
- 2 sampai < 6 tahun - Perangsangan sistem saraf pusat.
6,25 mg tiap 4 jam; maksimal - Reaksi alergi.
37,5 mg/hari - Kelainan darah.
- 6 sampai <12 tahun
12,5-25 mg tiap 4 jam; maksimal
75 mg/hari
- ≥ 12 tahun
25 mg tiap 4 jam; maksimal 150
mg/hari
3. Pemberian secara i.m dan i.v
Perawatan reaksi dystonic 0,5-
1 mg/kg/dosis
Dewasa
1. Oral :
a. 25-50 mg tiap 6-8 jam
b. Alergi rhinitis ringan dan
mabuk perjalanan :
25-50 mg tiap 4-6 jam; maksimal
300 mg/hari
c. Membantu tidur dimalam hari :
50 mg sebelum tidur
2. Pemberian secara i.m dan i.v
a. 10-50 mg dosis tunggal tiap 2-4
jam, tidak lebih dari 400
mg/hari
b. Reaksi dystonic :
50 mg dosis tunggal, ulang
setelah 20-30 menit jika perlu
3. Topical
tidak boleh diberikan lebih dari 7
hari
Dobutamin Dipertimbangkan untuk kasus Ampul 10 ml a. Laju pemberian yang lazim 2 – 20 a. Cegah pemberian pada TDS < 100
HCl pump problems (gagal jantung = 250 mg µg/kg per menit, titrasi sehingga HR mmHg dan ada tanda-tanda syok
kongestif, sembab tidak sampai meningkat 10 % dari b. Menyebabkan takiaritmia
paru/congestive pulmonum) baseline c. Tidak boleh mencampur dengan
dengan TDS 70 – 100 mmHg b. Untuk penggunaan yang optimal, natrium bikarbonat
dan tidak ada tanda-tanda syok disarankan memonitor hemodinamik d. Kontra indikasi
c. Respon untuk pasien usia - Resisten mekanik dari pengisian
tua menurun signifikan dan atau pengosongan ventrikular
d. Rumus dosis dobutamin dalam seperti tamponade perikardial,
syringe pump adalah : perikarditis konstriktif,
- Sediaan dobutamine 1 ampul = penyumbatan kardiomiopati
250 mg. hipertrofik, & stenosis aorta
- Karena 1 mg = 1.000 berat.
mikrogram maka 1 ampul = - Hipovolemik berstatus parah.
250.000 mikrogram. - Penggunaan bersama dengan
- Syringe pump menggunakan obat-obat penghambat mono
spuit 50 cc. Kecepatan amin oksidase.
pemberian dalam satuan cc/ jam. e. Efek samping
- Maka 1 cc cairan dalam - Meningkatnya detak jantung,
syringe pump
250.000 μg : tekanan darah.
50 cc 5.000g - Dapat memicu aritmia
ventrikular baru & peningkatan
aritmia ventrikuler yang telah ada
Dosis 60xBB sebelumnya.
konsentras i - Kadang-kadang terjadi
Atau kemerahan pada kulit, demam,
Dosis 60xBB eosinofilia, bronkhospasme, tidak
5.000 bisa menahan berkemih.
- Perubahan kadar gula pada
Contoh: penderita diabetes
Pasien dengan BB 50 kg. Dosis
dobutamin dimulai dari 5
mg/kgBB/menit.
5 60x50 15.000
5.000 5.000 3 cc/jam
Dosis 60xBB
konsentras i
atau
Dosis 60xBB
4.000
Contoh:
Pasien dengan tekanan darah 80/50
mmHg dan BB 50 kg. Dosis dopamin
dimulai dari 5
mikrogram/kgBB/menit.
5 60x50 15.000
4.000 4.000 3,75 cc/jam
c. Rumus hitung tetesan dopamin
per drip :
Contoh:
- Pasien dengan berat 80 kg
- Diberikan dopamin 10
mcg/kgbb/menit dalam 250 ml
NS (mikrodrip).
- Dopamin 1 ampul : 200 mg /
10 ml
- Hitung dosis
: 10 mcg/kgbb/menit
: 10 mcg x 80 kg x 1 menit
: 800 mcg / menit
- Hitung tetesan
: 250 ml / 200 mg) x (800 mcg/1
menit) x (60 gtt / 1 ml)
: (250 ml / 200000 mcg) x 800
mcg/menit x 60 gtt/ml
: (25 / 20) x 8 x 6 gtt/menit
: 5/4 x 8 x 6 gtt / menit
: 60 gtt/menit
Epinefrin/ a. Henti jantung : fibrilasi Ampul 1 ml = a. IV/IO a. Peningkatan tekanan darah dan
adrenalin ventrikel (VF), takikardi 1 mg 1 mg diberikan/diulang setiap 3 – 5 frekuensi nadi dapat
ventrikel tanpa denyut nadi menit menyebabkan iskemia miokard,
(pulseless VT), asistol, PEA b. Endotrakeal angina, dan peningkatan
(Pulseless Electrical 2 – 2,5 mg (2 – 2,5 kali dosis IV/IO), kebutuhan oksigen miokard
Activity) dilarutkan dalam 10 ml PZ/NS b. Dosis besar tidak meningkatkan
b. Bradikardia simtomatis c. Infus kontinyu perbaikan kesudahan (outcome)
c. Hipotensi berat 1 mg dilarutkan dalam 500 ml NS status neurologis, bahkan bisa
d. Anafilaksis, reaksi alergi atau D5%, kecepatan inisial 1 menyebabkan disfungsi miokard
berat : kombinasi bersama µg/menit dititrasi sampai mencapai post-resusitasi
sejumlah besar cairan, efek
kortikosteroid, antihistamin d. Reaksi atau syok anafilaktik
0,3-0,5 mg SC dapat diulang setiap
15-20 menit.
e. Bradikardi atau hipotensi
Diberikan perinfus dengan dosis
1mg (1 mg = 1 : 1000) dilarutkan
dalam 500 cc NaCl 0,9 %, dosis
dewasa 1 μg/mnt dititrasi sampai
menimbulkan reaksi hemodinamik,
dosis dapat
mencapai 2-10 μg/mnt
Furosemide a. Terapi ajuvan untuk edema Ampul 2 ml = 0,5 – 1 mg/kg diberikan 1 – 2 menit, jika a. Dehidrasi
paru akut (ALO : Acute 20 mg tidak respon : 2 mg/kg diberikan pelan 1 b. Hipovolemia
Lung Oedem) pada pasien – 2 menit (pemberian lazim dengan c. Hipotensi
dengan TDS > 90 mmHg drip/memakai syringe pump) d. Hipokalemia atau gangguan
(tanpa gejala dan tanda keseimbangan elektrolit
syok) lainnya
b. Hipertensi emergensi
c. Peningkatan tekanan
intrakranial
Diltiazem Hipertensi esensial ringan a. Dosis a. Kontra indikasi
HCl sampai sedang, angina pektoris, - Intravena = 0,25 Gagal jantung kongestif berat, blok
angina pektoris varian. mg/kgbb diberikan dalam atrio-ventrikular (AV) derajat kedua
2 menit. atau ketiga atau sick sinus syndrome,
- Pertetrasi disesuaikan dengan kehamilan.
kebutuhan (5-10 b. Efek samping
mcg/kgbb/menit). Bradikardia, pusing, sakit kepala bila
b. Cara pemberian herbesser. terkena cahaya, blok AV, kulit
- 2 ampul herbesser @ 50 mg (= kemerahan, perasaan tidak enak
100 mg ), diencerkan dengan PZ badan yang tidak jelas, sakit kepala,
0,9% 50 cc. peningkatan SGOT dan SGPT, ruam,
- Rumus : gatal-gatal, gangguan lambung-usus.
Permintaan (micro) x BB x 60 /
2000 = ml/jam.
Contoh:
Pasien membutuhkan KCl 100 mEq
dalam 24 jam.
- Hitung faktor pengenceran :
100 mEq
8 pengencera
n 12,5 mEq
24 jam
8 pengencera n 3 jam
- Hitung dosis per syringe pump :
48 cc
16 cc/jam
3 jam
Lidokain a. Alternatif amiodaron pada Ampul 2 ml = a. Henti jantung karena VF/VT a. Hati-hati pada penderita :
henti jantung karena 40 mg dosis inisial 1 – 1,5 mg/kg - syok kardiogenik
VF/VT IV/IO bolus - dekompensasi kordis
b. Obat pilihan utama untuk b. VF refrakter - usia > 70 tahun
PVC (Paroxismal 0,5 – 0,75 mg/kg IV bolus, diulang - penyakit liver
Ventrikel Contraction) tiap 5 – 10 menit; maksimal 3 kali b. Stop pemberian jika ada efek
berbahaya/mengancam pemberian (3 mg/kg) samping :
nyawa : c. Endotrakeal - somnolen
- Multipel 2 – 4 mg/kgBB - gatal-gatal
- Multifokal - konvulsi
- Bigemini - bicara kabur/tak jelas
- Salvo/run
- R on T
c. VT stabil dengan ventrikel
kiri yang baik
Magnesium a. Direkomendasikan untuk Dosis untuk Torsades de pointes 1-2 gr a. Efek Samping
sulfat pengobatan Torsades de dilarutkan dengan dektrose 5% diberikan - Serum Mg lebih besar dari 1.2
pointes pada ventrikel selama 5-60 menit. Drip 0,5-1 gr/jam iv mmol/L (3 mg/dL): Penekanan
takikardi, keracunan selama 24 jam CNS; Efek GI (diare); penekanan
digitalis. fungsi neuromuskular.
b. Preeklamsia - Serum Mg lebih besar dari 2.1
mmol/L (5 mg/dL): Efek CNS
(somnolence/mengantuk); Efek
CV (kulit kemerah-merahan).
- Serum Mg lebih besar dari 5.1
mmol/L (12.5 mg/dL): Efek CV
(complete heart block); Efek
berturut-turut (depresi).
b. Instruksi Khusus
- Awasi BP
- Awasi tanda-tanda
hipermagnesemia untuk
menghindari kelebihan dosis.
(Awasi diare, arrhythmias,
hipotensi, depresi CNS ketika
melakukan pemberian obat
dengan cepat dengan bolus IV)
- Hindari penggunaan pada pasien
dengan sumbatan jantung atau
gagal ginjal akut dan jangan
melakukan pemberian obat dalam
waktu 2 jam setelah pemberian
pertama.
- Gunakan dengan hati-hati pada
pasien penderita kerusakan ginjal
akut dan pasien myasthenia
gravis
Morfin a. Chest pain dengan Acute Ampul 1 ml = a. Dosis inisial : 2 – 4 mg IV dalam 1 – a. Bisa menyebabkan depresi napas
Coronary Syndrome (ACS) 10 mg 5 menit, setiap 5 sampai 30 menit b. Menyebabkan hipotensi (pada pasien
yang tak respon dengan b. Dosis ulangan : 2 – 8 mg dengan deplesi volume cairan)
nitrat pada interval 5 sampai 15 c. Gunakan dengan hati-hati/perhatian
b. Edema paru akut menit penuh pada kasus infark ventrikel
kardiogenik (bila TD c. Masukkan pelan-pelan dan titrasi kanan
adekuat) sampai tercapai efek d. Antidotum : nalokson (0,4 – 2 mg
IV)
Nicardipine a. Hipertensi emergensi Ampul 10 ml a. Hipertensi emergensi a. Kontraindikasi
HCl b. Hipertensi krisis selama = 10 mg 0,5 – 6 mcg/kgBB/menit (syringe - Pasien yang kemungkinan
pembedahan pump/drip infus) memiliki hemostasis tidak
b. Hipertensi akut selama operasi lengkap dengan perdarahan
- 2 – 10 mcg/kgBB/menit intrakranial
(syringe pump/drip infus) - Pasien dengan peningkatan
- 10 – 30 mcg/kgBB (bolus IV) tekanan intrakranial saat
fase akut stroke serebral
- Pasien dengan riwayat
hipersensitif terhadap produk
ini
b. Perhatian
- Pasien dengan gangguan fungsi
hati dan ginjal
- Pasien dengan stenosis aorta
c. Efek samping
Ileus paralitik, hipoksemia, edema
paru, dyspnea, trombositopenia,
gangguan fungsi hati, dan jaundis.
Takikardi, hipotensi, peningkatan
kreatinin dan BUN, sakit kepala,
nausea, muntah, mual dan
hipersensitif.
Natrium Diberikan untuk dugaan Dosis 1 meq/kg BB bolus dapat diulang Jangan diberikan rutin pada pasien henti
bikarbonat hiperkalemia (kelas I), setelah dosis setengahnya. jantung.
sirkulasi spontan yang timbul
pada henti jantung lama (kelas
II B), asidosis metabolik karena
hipoksia (kelas III) dan
overdosis antidepresi trisiklik.
Nitroglise-rin a. Bedah : mengontrol dengan Ampul 10 ml a. Pembedahan a. Kontra indikasi
cepat hipertensi selama = 10 mg Dosis awal 25 mcg/menit, bisa Anemia yang jelas, perdarahan otak
bedah jantung, menurunkan ditingkatkan dengan kenaikan 25 berat, hipovolemia tak terkoreksi
mcg/menit pada jarak waktu 5 menit atau hipotensi berat.
tekanan darah & menjaga
sampai tekanan darah stabil. Pasien dengan kecenderungan
hipotensi yang terkontrol b. Iskemia miokardial perioperatif glaukoma sudut tertutup.
selama prosedur bedah, Dosis awal 15-20 mcg/menit b. Perhatian
mengkontrol iskemia kenaikan berikutnya 10-15 - Hipotiroidisme, hipotermia,
miokardial selama dan mcg/menit sampai efek yang malnutrisi, penyakit ginjal
setelah bedah dibutuhkan tercapai. atau hati yang parah.
kardiovaskuler (jantung - Dibutuhkan pengawasan ketat
terhadap denyut nadi dan tekanan
dan pembuluh darah).
c. Gagal jantung kongestif darah.
b. Angina tak stabil yang unresponsif c. Efek samping
kebal terhadap pengobatan Dosis awal 20-25 mcg/menit, dapat - Sakit kepala, mual, hipotensi,
dengan β-bloker dan Nitrat diturunkan menjadi 10 mcg/menit takhikardia, muntah-muntah,
sublingual (di bawah atau ditingkatkan secara bertahap
pembentukan keringat yang
lidah). dengan peningkatan sebesar 20-25
mcg/menit tiap 15-30 menit sampai banyak, ketakutan pada sesuatu
c. Gagal jantung kongestif yang akan terjadi,
efek yang diinginkan tercapai.
sekunder yang tak responsif keresahan/kegelisahan, otot
d. Angina tak stabil
terhadap infark miokardial berkedut/ bergerenyet, rasa tidak
Dosis awal 10 mcg/menit dengan
akut. enak di belakang tulang dada,
peningkatan sebesar 10 mcg/menit
yang dilakukan dengan jarak waktu berdebar, pusing, nyeri perut.
sekitar 30 menit tergantung pada - Bradikardia paradoksikal.
kebutuhan pasien.
Norepine-frin Hipotensi akut, septikemia 1 vial = 4 mg a. Dosis : 0,01–0,10 μg/kg/min. a. Kontra indikasi
(keracunan darah oleh bakteri b. Start : 0,05 μg/kg/min. - Pasien yang hipotensi akibat
patogenik dan atau zat-zat yang c. Dosis pemberian kelipatan 25 kehilangan darah kecuali sebagai
dihasilkan oleh bakteri d. Rumus dosis dobutamin dalam tindakan darurat sampai terapi
tersebut). syringe pump adalah : volume darah selesai.
- Sediaan 1 vial = 4 mg.
- Anestesi siklopropan dan
- Karena 1 mg = 1.000.000
nanogram maka 1 ampul = halotan, trombosis pembuluh
4.000.000 mikrogram. darah tepi atau mesenterik.
- Syringe pump menggunakan b. Perhatian
spuit 50 cc. Kecepatan - Hipertensi, ekstravasasi
pemberian dalam satuan cc/ jam.
(keluarnya darah dari pembuluh-
- Maka 1 cc cairan dalam syringe
pump : pembuluh darah di dalam badan).
- Harus diberikan melalui vena
4.000.000 g besar.
80.000g
50 cc
c. Efek samping
- Adakalanya terjadi bradikardia,
Dosis 60xBB kecemasan, sakit kepala yang
konsentras i bersifat sementara.
- Deplesi volume darah
Atau (penggunaan jangka panjang).
- Kesulitan bernafas, iskemia.
Dosis 60xBB
5.000
Contoh:
Pasien dengan BB 50 kg. Dosis
norepinefrin dimulai dari 25
mg/kgBB/menit.
25 60x50 75.000
80.000 80.000 0,9 cc/jam
Noradrena- Syok kardiogenik berat dan Ampul 4 ml = a. Diberikan hanya melalui jalur IV a. Meningkatkan oxygen
lin secara hemodinamik : hipotensi 4 mg b. Campurkan 4 mg atau 8 mg demand miocard, TD dan HR
signifikan (TDS < 70 mmHg) noradrenalin ke dalam 250 ml b. Bisa menginduksi aritimia. Hati-hati
dengan resistensi perifer D5%, D5NS (bukan NS), jangan penggunaan pada pasien iskemia
keseluruhan rendah memasukan pada jalur yang sama akut; monitor cardiac output
dengan larutan alkalis c. Ekstravasasi obat menimbulkan
c. Dibutuhkan dosis yang lebih nekrosis jaringan, jika terjadi :
besar untuk meningkatkan perfusi campur phentolamin 5 – 10 mg ke
yang adekuat pada kasus drug- dalam 10 – 15 ml NS,
induced infiltrasikan
hypotension ke area ekstravasasi
Pethidin Nyeri sedang sampai berat, Ampul 2 ml = a. Dewasa : a. Kontraindikasi
sebagai suplemen sedasi 50 mg - 50–150 mg setiap 3-4 jam - Pasien yang menggunakan
sebelum pembedahan, nyeri - Injeksi intravena lambat 15– trisiklik antidepresan dan
pada infark miokardium 35 mg/jam (IM/SC) MAOi. 14 hari sebelumnya
walaupun tidak seefektif morfin (menyebabkan koma, depresi
sulfat, untuk menghilangkan - Sebelum pembedahan pernapasan yg parah, sianosis,
ansietas pada pasien dgn 50 – 100 mg (IM/SC) hipotensi, hipereksitabilitas,
dispnea karena acute b. Anak-anak hipertensi, sakit kepala, kejang)
pulmonary edema & acute left 1.1–1.8 mg/kgBB setiap 3–4 jam jika - Hipersensitivitas
ventricular failure perlu - Pasien dengan gagal ginjal lanjut
b. Efek Samping
- Depresi pernapasan,
- Sistem saraf : sakit kepala,
gangguan penglihatan, vertigo,
depresi, rasa mengantuk, koma,
eforia, disforia, lemah, agitasi,
ketegangan, kejang,
- Pencernaan : mual, muntah,
konstipasi,
- Kardiovaskular : aritmia,
hipotensi postural,
- Reproduksi, ekskresi &
endokrin : retensi urin, oliguria.
- Efek kolinergik : bradikardia,
mulut kering, palpitasi,
takikardia, tremor otot,
pergerakan yg tidak
terkoordinasi, delirium atau
disorintasi, halusinasi.
- Lain-lain : berkeringat, muka
merah, pruritus, urtikaria, ruam
kulit