Anda di halaman 1dari 61

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI RW 04 RT 01 DAN 02

NAGARI PAKAN RABAA UTARA KECAMATAN KOTO PARIK


GADANG DIATEH

SOLOK SELATAN TAHUN 2021

Di Susun Oleh :

DONI INDRA, A.Md.Kep


NPM: 2010038105109

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA


PADANG
2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan

kesehatan yang dilaksanakan baik di rumah sakit, puskesmas, keluarga

maupun masyarakat. Pelayanan kesehatan yang dilaksanakn di masyarakat

atau komunitas merupakan bidang khusus dalam ilmu keperawatan.

Keperawatan komunitas adalah suatu bidang dalam keperawatan yang

merupakan perpaduan antara keperwatan dan kesehatan masyarakat dengan

dukungan peran serta aktif masyarakat. Peran serta masyarakat itu diartikan

sebagai suatu proses dimana individu, keluarga dan masyarakat bertanggung

jawab atas kesehatan sendiri berdasarkan azas kebersamaan dan kemandirian.

Mahasiswa Keperawatan STIKES INDONESIA PADANG sebagai

calon tenaga kesehatan profesional, berkewajiban untuk turut serta

mewujudkan tercapainya pembangunan nasional khususnya pembangunan di

bidang kesehtan yaitu Indonesia Sehat. Dalam pelaksanaan perannya dititk

beratan pada usaha prmotif, preventif dengan tidak mengabaikan kuratif dan

rehabilitas dalam setiap tindakan keperawatan.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum


Mengetahui masalah kesehatan dan data-data kesehatan serta

pemecahan masalahnya pada kegiatan Praktek Kerja Lapangan

Mahasiswa.

1.2.2 Tujuan Khusus

a. Mengetahui informasi tentang data-data kesehatan yang terdapat

di RW 04 RT 01 dan 02 Nagari Pakan Rabaa Utara Kecamatan

Koto Parik Gadang Diateh

b. Mengetahui masalah-masalah kesehatan yang terdapat di RW 04

RT 01 dan 02 Nagari Pakan Rabaa Utara Kecamatan Koto Parik

Gadang Diateh. Berdasarkan data kesehatan masyarakat yang

sudah dikumpulkan.

c. Mengetahui kegiatan yang telah dilakukan oleh Mahasiswa

Praktek Kerja Lapangan STIKES INDONESIA PADANG di RW

04 RT 01 dan 02 Nagari Pakan Rabaa Utara Kecamatan Koto

Parik Gadang Diateh

d. Menggunakan rencana tindak lanjut kegiatan yang akan

dilaksanakan oleh masyarakat di RW 04 RT 01 dan 02 Nagari

Pakan Rabaa Utara Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh

1.3 Manfaat Penulisan

a. Untuk masyarakat diharapkan laporan hasil kegiatan ini dapat dijadikan

pedoman dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan untuk mengatasi

kesehatan di RW 04 RT 01 dan 02 Nagari Pakan Rabaa Utara Kecamatan

Koto Parik Gadang Diateh


b. Untuk pihak yang terkait baik lintas program maupun lintas sektoral

diharapkan laporan hasil kegiatan ini dapat dijadikan bahan

mengumpulkan data untuk menyusun kebijakan dan program kerja

dibidang kesehatan dimasa yang akan datang.

c. Untuk institusi pendidikan diharapkan laporan hasil kegiatan ini menjadi

bahan perbandingan untuk profesi berikutnya dan menjadi bahan evaluasi

terhadap program kurikulum komunitas yang telah ditetapkan.


BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Keperawatan Komunitas

2.1.1 Pengertian

Konsep komunitas mempunyai arti yang sanagt luas. Komunitas

menurut WHO 1974 adalah suatu kelompok sosial yang ditentukan oleh

batas-batas wilayah, nilai-nilai keyakinan dan minat yang sama serta

adanya saling mengenal dan berintegrasi antara anggota masyarakat

yang satu dengan yang lainnya. Spradley (1985) menyatakan bahwa

komunitas merupakan suatu kumpulan orang yang salingg bertukaran

pengalaman penting dalam hidupnya. Konsep komunitas mencakup tiga

dimensi yaitu orang, tempat dan fungsi. Orang adalah masyarakat,

tempat adalah daerah dan fungsinya mencakup tujuan dan aktivitas dari

komunitas tersebut (Stanhope. M dan Lanchester J, 1996).

Keperawatan kesehatan merupakan pelayanan keperawatan

profesional yang bertanggung jawab dan bertanggung gugat dengan

mempunyai konsep-konsep, teori-teori, legalitas dan etika yang

ditujukan kepada masyarakat yaitu terutama balita, ibu hamil, ibu


menyusui, lansia untuk mencapai derajat kesehatan yang otimal melalui

pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan dengan menjamin

ketergantungan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan sesuai ekonomi

masyarakat tersebut dengan melibatkan klien sebagai mitra dalam

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Keperawatan komunitas adalah

suatu pelayanan keperawatan profesional yang berfokus kepada

kelompok resiko tinggi dari semua tingkat perkembangan dalam upaya

mencapai derajat kesehtan yang optimal melalui usaha prefentif,

promotif, rehabilitas dan kuratif (Spradley dan Logan Daucin dalam

Sahar, 1995).

Keperawatan kesehatan masyarakat (komunitas) merupakan

perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan

dukungan peran serta aktif masyarakat, serta mengutamakan pelayanan

promotif, preventif serta kesinambungan tanpa mengabaikan kuratif dan

rehabilatif serta menyeluruh dan terpadu. Ditujukan kepada individu,

keluarga, kelompok dan masyarakat sebagi salah satu yang utuh melalui

proses keperawatan untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia

sevara oprimal sehingga mandiri dalam uapaya kesehatannya (hasil

Rapat Kerja Keperawatan masyarat, 1989).

Keperawatan komuitas dalam kenyataan didasari oleh konsop

Parthership. Kolabarasi dan empowerman (Anderson dan Mc Frlane,

2000), disamping juga adanya kegiatan dalam kelompok (Swansor,

1997). Perawat dengan keberadan dimasyarakat sebagai tenaga

kesehatan memiliki peran penting dalam asuhan keperawatan meliputi


peran klinik, educator, advocator, konselor, manager, kolabolator,

leadership dan peneliti (Spradley dan Alaxander, 2001). Dimana semua

peran itu dilaksanakan saling mendukunh satu mendukunh satu sama

lain untuk mencapai kesehtan mesyarakat yang lebih baik.

2.1.2 Tujuan

Meningkatakan kemampuan masyarakat dalam memelihara

kesehatan untuk mencapai derajat kesehtan yang optimal dan

mewujudkan masyarakat yang sehat, dimna ciri-ciri masyaraakat yang

sehat antara lain :

a. Meningkatakan kemampuan untuk hidup sehat.

b. Dapat mengatasi masalah kesehatan sederhana melalui upaya

peningkatan pencegahan, penyembuhan penyakit dan pemulihan

kesehatan terutama ibu dan anak.

c. Meningkatkan upaya kesehatan lingkungan terutama penyediaan

sanitasi dasar yang dikembangkan dan memanfaatkan oleh

masyarakat untuk menaikkan mutu lingkungan.

d. Meningkatkan status gizi masyarakat berkaitan dengan

meningkatkan status ekonomi masyarakat.

e. Menurunnya angka kesakitan dan kematian dari berbagai sebab

penyakit.

2.1.3 Sasaran
Sasaran keperawatan komunitas adalah individu, keluarga, masyarakat

dan kelompok dalam keadaan sehat maupun sakit.

a. Individu yang dirawat inap di Puskesmas/Klinik maupun individu

yang dirumah.

b. Keluarga yang teridentifikasi mempunyai resiko terjadi masalah,

mampu mengenal maslah kesehatan atau belum memanfaatkan

pelayanan kesehatan. Keluarga yang sudah kontak dengan tenaga

kesehatan tapi belum mampu mengambil keputusan dalam mengatsi

masalah kesehatan. Keluarga yang sudah mampu mengambil

keputusan untuk memcahkan masalah tapi belum mampu merawat

anggota yang sakit.

c. Kelompok khusus adalah kelompok individu yang mempunyai

kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang

terorganisasi yang sanagt rwan terhadap masalah kesehatan dan

termasuk diantaranya :

1. Kelompok khusu dengan kebutuhan kesehatan khususnya

sebagai akibat perkembangan dan pertumbuhan seperti ; ibu

hamil, bayi baru lahir, anak balita, anak usia sekolah serta usia

lanjut.

2. Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan

pengawasan dan bimbingan serta asuhan keperwatan

diantaranya :

- Penderita penyakit tidak menular seperti DM, Jantung

koroner, cacat fisik dan gangguan mental.


- Penderita penyakit menular seperti TBC, HIV, AIDS,

penyakit kelamin dan lain-lain.

3. Kelompok yang berisiko terserang penyakit, diantaranya :

- Wanita tuna usila

- Kelompook penyalahgunaan obat dan narkotika

- Kelompok pekerja khusus

4. Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi diantaranya :

- Panti werdha

- Panti asuhan’pusat rehabilitasi mental dan fisik

- Penitipan anak balita.

d. Masyarakat

1. Kelompok masyarakat yang terkait dalam institusi, misalnya

rumah tahanan, panti dan lokalisasi WTS.

2. Kelompok masyarakat yang terkait dalam institusi, misalnya

Panti Werdha, kelompok remaja, karang taruna dan lain-lain.

2.2 Model Keperawatan Komunitas

Komunitas sebagai “Model Klien” telah dikembangkan untuk

menggambarkan defnisi keperawatan kesehatan masyarakat sebagi sintesis

keperawatan dan kesehatan masyarakat. Model ini dinamakan sebagai Model

Partner (Anderson, E. T Mc Farlane, 2009).

Penelitian yang telah dilakukan terhadap partisipasi masyarakat dan

proses perubahan, Bavelas menemukan bahwa kelompok berkembang lebih


cepat dalam keterampilan pemecahan masalah daripada cara komuniasi

langsung.

Ada lima tingkatan dalam proses perawatan yaitu :

1. Tingkat 1 yaitu pengaturan orang-orang dalam kelompok

a. Komitmen untuk bekerja sama

b. Melibatkan orang yang cocok atau tepat

c. Memutuskan untuk bertindak

2. Tingkat II yaitu membangun kepercayaan dan komitmen untuk

pemecahan masalah

a. Mengembangkan dasar pengetahuan umum

b. Melakukanpengajian komunitas

c. Menjelaskan tujuan

d. Mengembangkan misi dan kehadiran

3. Mengembangkan sarana strategi untuk manajemen masalah

a. Mengembangkan alat-alat dan teknik

b. Merancang bentuk-bentuk pelayanan

c. Mejelaskan hasil dan target

d. Melakukan analisa

e. Berfokus pada masyarakat target

4. Tindakan

a. Evaluasi kemajuan

b. Memutuskan strategi star

c. Merumuskan strategi pencapaian


5. Adaptasi atau penyesuaian model pada situasi dan mensosialisasikan

program dalam struktur organisasi.

a. Adaptasi dan pengembangan protatipe

b. Mengembangkan pelatihan antar profesi

c. Memperdalam bahaya kolaborasi

d. Merangsang strategi fiscal

e. Membangun konstituensi komunitas

f. Membangun struktur organisasi

2.3 Prinsip Keperawatan Komunitas

1. Azaz manfaat

Intervensi yang dilakukan harus member mafaat yang sebesar-sebesarnya

bagi komunitas, artinya keseimbangan antara manfaat dan kerugian.

2. Azaz autonomi

Komunitas diberikan kebebasan untuk melakukan atau memlih alternatif

yang terbaik.

3. Azaz keadilan

Melakukan upaya tindakan sesuai dengan kemampuan atau kapasitas

komunitas.

2.4 Falsafah Keperawatan Komunitas

Falsafah keperawatan komunitas adalah pelayanan kesehatan yang diberikan

haruslah bersedia, dapat diterima dan terjangkau masyarakat.

1. Melibatkan penerima pelayanan dalam melakukan penyelesaian masalah

2. Kerja sama antara perawat dan masyarakat


3. Meningkatkan dan pencegahan akan lebih efektif jika diselenggarakan

secara mandiri

4. Kesehtanan merupakan kewajiban bagi setiap individu.

2.5 Peran Perawat Komunitas

a. Pemberi Pelayanan

Perawat merupakan orang yang memberi pekayanan keperawatan secara

langsung kepada masyarakat.

b. Pendidik

Perawat komunitas berperan juga dalam meberikan informasi kesehtan

kepada masyarakat melalui promosi kesehatan.

c. Pengelola

Perawat juga merupakan sebagai pengelola masyarakat dalam usaha

peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang diupayakan melalui

pemberdayaan masyarakat itu sendiri dalam wadah Kelompok Kerja

Kesehatan.

d. Konselor

Perawat komunitas juga berperan memeriksa bimbingan antara arahan

pada masyarakat, sehingga upaya peningkatan derajat kesehatan

masyarakat dapat diwujudkan.

e. Pembela Klien / Advokasi


Perawat komunitas berperan dalam membela masyarakat dalam kegiatan

pelayanan kesehatan yang menyimpang dari norma-nrma maupun kaidah-

kaidah yang berlaku.

f. Peneliti

Perawat komunitas juga berperan dalam penelitian kesehatan khusunya

penelitian kesehatan masyarakat sehingga dapat ditemukan penemuan-

penemuan maupun ilmu yang baru dapat menunjang status kesehatan

masyarakat.

g. Pemberi pelayanan

Perawat merupakan orang yang memberi pelayaran keperawatan secara

langsung pada masyarakat.

2.6 Asuhan Keperawatan Komunitas

2.6. 1 Pengkajian

Pengkajian adalah tahap mengidentifikasi masalah-masalah yang terdapat

dalam suatu wilayah dapat berupa wawancara, observasi dan penyebaran

kuesioner (Stanhope M & Jeanette, 1996). Pengkajian tersebut meliputi :

a. Individu

Adalah bagian dari keluarga yang mempunyai hubungan satu sama

lainnya dan mempunyai peran msaaing-masing, individu mempunyai

pertahanan dan koping dalam menghadapi suatu masalah.

b. Keluarga

Pengkajian yang perlu dilakukan adalah struktur dan karakter

keluarga, sosial budaya, lingkungan, riwayat kesehatan dan

pemeriksaan fisik.
c. Komunitas

Komunitas (core/inti)

Komponen Sumber Informasi


Riwayat / sejarah terjadinya - Sejarah perpustakaan
perkembangan demografi dan - Sensus penduduk / ruamh tangga
penduduk. - Lokal, kota, propinsi, negara
- Karakeristik - Kelurahan, kecamatan
- Umur dan jenis kelamin - Kontrak langsung/pribadi
- Distribusi suku bangsa - Puskesmas
- Tipe keluarga
- Status perkawinan
- Vital statistik : angka kelahiran,
angka kematian dan penyebabnya
- Nilai, kepercayaan dan agama
d. Lingkungan fisik

Komponen Sumber Data


Indivudu Komunitas
Inspeksi Semua indara Semua indra
“Winshield survey”
berjalan mengelilingi
wilayah
Auskultasi Stateskop Medengarkan
Termomerter komunitas obeservasi
Tensimeter iklim, batas, sumber
tanda kehidupan dan
kepadatan penduduk
Review system Dari kepala sampai Observasi sistem
kaki ssial, perumahan dan
bisnis
Laboratorium Darah, rotgen, test Pusat penelitian
urin dll
Perbedaan pengkajian individu dan komunitas

No. Elemen Deskripsi


1. Perubahan dan Bangunan : tua, bahan, arsitek, bersatu /
lingkungan berpisah
2. Lingkungan Halaman depan, samping, belakang luas /
terbuka sempit
Kualitas : ada/tidak rumput, keadaan
bersih/kotor
Pribadi/umum
3. Batas Ada batas daerah/jalan, sungai/got
Kondisi : bersih/kotor
4. Kebiasaan Tempat berkumpul dengan siapa, jam
berapa
5. Trasportasi Cara datang dan pergi, situasi jalan, jenis
dan alat transportasi
6. Pusat pelayanan Klinik, praktek pelayanan kesehatan :
dikunjungi/tidak, jaraknya : jauh/dikit
7. Toko, warung, Siapa pemiliknya, jenis apa, bagaimana
pusat pembelajaran mencapainya
8. Orang dijalan Siapa yang dijumpai dijalan : ibu/bayi
orang penggangguran, anak sekolah,
binatang liar dll
9. Tempat ibadah Mesjid, gereja, wihara, kuil
10. Kesehatan Ada yang sakit : akut/kronis, dekat
dengan palayanan kesehatan/tidak
11. Politik Kampanye, poster dan dampak nya bagi
kesehatan
12. Media Televisi, majalah, koran, bagaimana
mecapai nya : mudah / tidak
e. Pelayanan kesehatan dan sosial/fasilitas pelayanan kesehatan

Komponen Data
Pelayanan kesehatan Pelayanan, bayaran, jam pelayanan
Fasilitas didalam Sumber daya
Komunitas dan fasilitas Karakteristik pemakai
Diluar komunitas Statistik (jumlah kunjungan, hari, bulan
Pelayanan sosial tahun)
Fasilitas didalam Konseling
Komunitas dan fasilitas Pusat belanja
Diluar komunitas Dan lain-lain

f. Ekonomi

Indikator ekonomi dan sumber informasi (Anderson E.T,Mc.Farley J,

2000)

No Indikator Sumber Data


.
1. Karakteristik finansial Sensus
a. Rumah tangga
- Rata-rata pendapatan
Camat
Persentase rumah tangga dibawah
miskin
Persentase rumah tangga yang
menerima Lurah
Pelayanan
Persentase rumah tangga di kepalai
wanita
Sda
- Biaya perbulan masing-masing
b. Individu
Pendapatan perorangan
Persentase yang miskin
2. Karakteristik pekerjaan Sensus
a. Kelompok umum Depnaker
1) Persentase bekerja
2) Persentase pengangguran Camat/lurah

3) Persentase pensiunan
Sda
b. Kelompok khusus
1) Persentase wanita dengan anak
bekerja
2) Persentase pimpinan
3) Pesentase teknisi
4) Persentase petani
5) Persentase pekerjaan lain

g. Keamanan dan transportasi

No. Komponen Sumber Data


1. Kualitas pelayanan perlindungan Tata kota, dinas
kebakaran kebakaran, dinas PU,
Polusi kantor POLISI
Sanitasi limbah
2. Kualitas air PDAM
3. Trasportasi swasta / pemerintah bus, Dephub
jalan tol, udara, laut, kereta api

h. Politik dan pemerintah

No. Komponen
1. Pemerintah : RT, RW, Lurah, Camat dan seterusnya
2. Kelompok pelayanan masyarakat : PKK, LPMK dan lain-lain
3. Politik : Peran serta parpol dalam pelayanan kesehatan
4, Kebijakan pemerintahan dalam pelayanan kesehatan

i. Komunikasi

No. Komponen
1. Komunikasi formal : koran, televisi dan radio
2. Komunikasi informal : papan pengumuman di mesjid

j. Pendidikan

No. Komponen Sumber Data


1. Status pendidikan Sensus, lurah, camat
Tingkat pendidikan
Tipe sekolah
Bahasa
2. Pendidikan yang tersedia didalam dan Diknas, kepala
diluar komunitas sekolah
Palayanan
Sumber
Karakteristik pemakai
Keadekuatan dapat dicapai

k. Rekreasi

No. Komponen
1. Macam fasilitas
2. Tempat rekreasi
3. Bayaran
4. Yang menggunakan

2.6.2 Analisa data dan perumusan diagnosa keperawatan


a. Analisa data

Analisa berati perawat komunitas mempelajari data-data yang

telah terkumpul melalui metode pengumpulan data. Data yang telah

terkumpul dapat berupa data kualitatif dan kuantitatif. Analisa data

dilakukan untuk melihat masalah kesehatan yang dialami masyarakat

dan untuk mengidentifikasi kebutuhan masyarakat akan pelayanan

kesehatan.

Analisa seperti beberapa prosedur lain yang dilakukan, dapat

dipandang sebagai suatu proses yang mempunyai beberapa langkah

atau tahapan.

Tahapan-tahapan yang digunakan untuk membantu melakukan

analisa tersebut adalah sebagai berikut :

1. Mengelompokkan data atau mengkategorikan data

Mengelompokkan atau mengkategorikan data sangat membantu

kita dalam melakukan analisa data yang telah dikumpulkan dalam

komunitas. Pengelompokkan digunakan yaitu berdasarkan :

a. Karakteristik demografi (jumlah anggota keluarga, usia, jenis

kelamin, kelompok rasial dan etnik dll)

b. Karakteristik geografi (batas wilayah, jumlah dan tipe

tetangga, lingkungan tempat tinggal dan jalan).

c. Karakteristik sosial ekonomi (pekerjaan, pendapatan,

pendidikan, rumah sewaan dan rumah pribadi)

d. Karakteristik sistem pendukung dan pelayanan kesehatan

(rumah sakit, klinik, pusat kesehatan mental dan sebaginya).


2. Meringkas

Setelah metode pengkategorian dilakukan, langkah selanjutnya

adalah meringkas atau menyimpulkan data pada masing-masing

kategori yang telah dikelompokkan dapat dalam bentuk

perhitungan, tabel ataupum grafik.

3. Membandingkan

Langkah selanjutnya yaitu membandungkan data, apakah

ada data yaitu menyimpang atau abnormal, apakah data-data yang

tidak pantas atau kesalahan-kesalahn saat mengelompokkan data,

sehingga perlu adanya revalidasi data.

Data-data yang diperoleh dari masyrakat dari wilayah

binaan, dibandingkan dengan data-data yang dama seperti data

yang bersifat kacamata, kabupaten aau nasional.

4. Pengambilan kesimpulan

Setelah data dibandingkan, tahapan paling akhir adalah penarikan

kesimpulan yang logis dari bukti-bukti yang diperoleh yaitu

pengambilan kesimpulan yang mengarah pada pertanyaan iagnosa

keperawatan. Pada tahap ini, dilakukan sintesa apa yang diketahui

perawat tentang komunitas tersebut, yaitu apa maksud/arti data

data tersebut.

5. Komponen yang dianalisa

a) Core dari komunitas

Data core dari komunikasi yaitu meliputi pengukuran

demografi, tipe data secara khusus ditampilkan berupa grafik


atau diagram. Barangkali, ilustrasi yang paling representatif

untuk komposisi umur dan jenis kelamin dari sebuah

populasi adalah pyramid populasi

Kategori Data Ringkasan Kesimpulan


Pernyataan /
Pengukuran
- Sejarah
demografi
- Umur
- Jenis kelamin
- Ras/etnik
- Tipe rumah
tetangga
- Status
perkawinan
- Statistik vital
- Kelahiran
- Kematian (bayi,
neonatus, janin,
kematian kasar)
- Penyebab
kematian

b) Lingkungan fisik

Kategori Data Ringkasan Kesimpulan


Pernyataan /
Pengukuran
Inspeksi : Windshield
survey
Tanda vital

Informasi tentang wilayah


dan komunikasi observasi
iklim kepadatan penduduk

Review sistem
Sistem sosial, perubahan
dan bisnis

Dalam mempelajrai komponen fisik, pengumpulan data

dimulai dengan inspeksi komuniti serta disimpulkan dengan

meriview sistem dalam mempelajari data pendukung.

c) Kesehatan dan pelayanan sosial

Analisa kesehatan dan pelayanan sosial yaitu meliputi analisa

terhadap fasilitas kesehatan yang ada diluar masyarakat dan

pelayanan kesehatan dimasyarakat serta pelayanan sosial

yang ada dan di masyarakat.

d) Ekonomi

Analisa karakteristik ekonmi dan keuangan meliputi indeks

kekayaan perorangan (pendapatan), indikator kekayaan

industri dan bisnis, dan status pekerja dari komunitas. Ini

dapat melihat status ekonomi dari masyarakat dari suatu

wilayah.

e) Transportasi dan keamanan

Dari pengkajian komponen keamanan dan transportawsi

ditentukan kaategori, diringkas, dibandingkan dan dibuat


kesimpulannya, berikut ini contoh tabel analisa datanya,

sehingga dapat disimpulkan keamanan dan transportasi

disuatu wilayah.

f) Politik dan pemerintahan

Komponen ini sangat berguna dalam proses analisa

keperwatan, karena dapat menggambarkan orang dan

organisasi yang berpengaruh atau penting dalam tahapan

penyusunan dan pelaksanaan intervensi pada komunitas.

g) Komunikasi

Komponen ini di analisa berguna dlam tahapan pelaksanaan

intervensi pada komunitas.

b. Perumusan diagnosa

Pertanyaan diagnosa adalah tahapan akhir dalam proses analisa

data. Analisa data dapat dimulai dari core komunitas. Cor

dipengaruhui oleh semua subsistem yang digambarkan oleh model

lingkaran dari Mc Farlene dan Anderson (2000). Subsistem sangat

dipengaruhi oleh core dan dapat menyebabkan munculnya masalah

kesehatan pada core. Oleh karena itu etiologi dapat muncul dari satu

atau lebih subsistem.

Diagnosa keperawatan merupakan pernyataan yang mensintesa

pengkajian data yang terdiri dari penggambaran masalah dan etiologi.

Diagnosa ini juga merupakan gambaran respon komunitas terhadap


masalah aktual, risiko dan kesejahteraan atau potensial yang ada

diwilayah tersebut. Diagnosa keperawatan berfokus pada karakteristik

yang ada pada komunitas atau kelompok, seperti pekerjaan,

pendidikan, geografi dan lain-lain.

Sesuai konsep proses keperawatan, diagnosa keperawatan

mempunyai 3 bagian yaitu :

1. Deskripsi masalah, respon atau pernyataan

2. Identifikasi faktor etiologi berhubungan dengan masalah

3. Gejala dan systom dari karakteristik masalah

c. Prioritas masalah

No Masalah a b c d e f g h I j k l tota perioritas


Kesehatan l

2.6.3 Intervensi

Ada empat strategi intervensi :

1) KIM (komukasi informasi motivasi) keluarga binaan

2) Penyebaran informasi

- Penyuluhan

- Penyebaran leaflet

- Penyebaran pamflet

3) Pendidikan dan pelatihan

- Pelatihan / penyeegaran kader


- Supervisi kader

4) Pengherakan massa

- Kesehatan lingkungan : kerja bakti

- Kunjungan balita ke posyandu

- Kunjungan lansia ke posyandu

- Kampanye kesehatan

2.6.4 Evaluasi

Tujuan jangka panjang

Perubahan perilaku masyarakat

- Status kesehatan meningkat

- Masalah teratasi

Tujuan jangka pendek

Setelah 1 bulan tindakan

- 50% warga mendapatkan informasi tentang...........

- 50% kader mampu memberikan penyuluhan............


BAB III

LAPORAN KASUS

3.1 Deskripsi Wilayah

Nagari Pakan Rabaa Utara terletak di Kecamatan Koto Parik Gadang

Diateh. Sementara itu mahasiswa melakukan pendataan di Wilayah RW 04,

RT 01 dan 02. Jumlah KK masing-masing RW 04 RT 01 dan 02 sebanyak

200 KK Sedangkan mahasiswa hanya mendata sebanyak 6 KK di RW 04, RT

01 dan 02 maka didapatkan 30 jiwa.

3.2 Kegiatan yang dilakukan

3.2.1 Pendataan
Proses Pendataan telah dilakukan, pendataan ini dilakukan

secara random, yang terpilih RW 04 RT 01 dan 02 Nagari Pakan

Rabaa Utara Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh. Dimana 1

anggota bertanggung jawab mendata 1 keluarga binaan sehingga

sampel yang di dapatkan pada kelompok 2 yakni 6 keluarga binaan.

3.2.2 Tabulasi Data

Proses tabulasi dilakukan setelah pendaatan selesai, tabulasi

dilakukan

A. Umur

Diagram 1.1
Distribusi Frekuensi Usia Kepala Keluarga di Rw 04 Rt 01 dan 02 Nagari
Pakan Rabaa Utara Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh

19% 16%
30-40
41-50
21%
18% 51-60
61-70
26% >70

Dari diagram diatas terlihat bahwa (16%) KK berada dalam rentang usia

30-40 tahun, (21%) KK berada dalam rentang usia 41-50, (26%) KK berada

dalam rentang usia 51-60 tahun dan (19%) KK berada dalam rentang usia >70.

B. Jenis kelamin

Diagram 1.2
Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Kepala Keluarga

Di RW 04 RT 01 dan 02 Nagari Pakan Rabaa Utara

Jenis Kelamin Keluarga


19%

laki-laki
perempuan

81%

Dari diagram diatas terlihat bahwa (19%) KK berjenis kelamin

Perempuan dan (81%) KK berjenis kelamin laki-laki.

C. Tingkat Pendidikan

Diagram 1.3

Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Kepala Keluarga

RW 04 RT 01 dan 02 Nagari Pakan Rabaa Utara


Tingkat pendidikan keluarga
25%

SD
SMP
56% SMA

19%

Dari diagram diatas terlihat bahwa (56%) KK berpendidikan SD

dan (19%) KK berpendidikan SMP, (25%) KK berpendidikan SMA

D. Pekerjaan

Diagram 1.4
Distribusi Frekuensi Pekerjaan Jiwa di RW 04, RT 01 dan 02
Nagari Pakan Rabaa Utara

Bekerja sebagai PNS (12,96%), Swasta (14,81%), Mahasiswa

(4,63%), Satpam (1,85%), IRT (12,96%) Buruh ( 3,70%) Sopir ( 0,93%)


Pensiun(1,85%) Pelajar (37,96%) Pedagang (1,85%) dan Tidak bekerja

(7,41%).

E. Imunisasi BCG

Diagram 1.5

Distribusi Frekuensi Imunisasi BCG Jiwa di RW 04, RT01 dan


02 Nagari Pakan Rabaa Utara

Dari 6 KK di RW 04, RT 01 dan 02 pada umumnya

imunisasi BCG Ya (86,11%) dan Tidak (13.89%).

F. Imunisasi DPT 123

Diagram 1.6
Distribusi Frekuensi Imunisasi DPT 123 Jiwa di RW 04, RT 01 dan 02
Nagari Pakan Rabaa Utara Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh
Dari 6 KK di RW 04, RT 01 dan 02 pada umumnya

imunisasi DPT 123 Ya (82,41%) dan Tidak (17.59%)

G. Imunisasi Polio 123

Diagram 1.7
Distribusi Frekuensi Imunisasi Polio 123 Jiwa di RW 04, RT
01 dan 02 Nagari Pakan Rabaa Utara Kecamatan Koto Parik
Gadang Diateh

Dari 6 KK di RW 04, RT 01 dan 02 pada umumnya

imunisasi Polio 123 Ya (80,56%) dan Tidak (19.44%).


H. Imunisasi HP 123

Diagram 1.8
Distribusi Frekuensi Imunisasi HP 123 Jiwa di RW 04, RT 01
dan 02 Nagari Pakan Rabaa Utara Kecamatan Koto Parik
Gadang Diateh

Dari 6 KK di RW 04, RT 01 dan 02 pada umumnya

imunisasi HP 123 Ya (79,63%) dan Tidak (20.37%).

I. Imunusasi Campak

Diagram 1.9
Distribusi Frekuensi Imunisasi campak 123 Jiwa di RW 04, RT
01 dan 02 Nagari Pakan Rabaa Utara Kecamatan Koto Parik
Gadang Diateh

Dari 6 KK di RW 04, RT 01 dan 02 pada umumnya

imunisasi Campak 123 Ya (76,93%) dan Tidak (24.07%).


J. Riwayat Penyakit Keluarga

Diagram 1.10
Distribusi Frekuensi Riwayat Penyakit Keluarga Jiwa di RW 04,
RT 01 dan 02 Nagari Pakan Rabaa Utara Kecamatan Koto Parik
Gadang Diateh

Dari 6 KK di RW 04, RT01 dan 02 pada umumnya yang

menderita penyakit keluarga secara kronis (10,19%) dan tidak

mempunyai penyakit (89,81%)

K. Penyakit Anggota Keluarga

Diagram 1.11
Distribusi Frekuensi Riwayat Anggota Keluarga Jiwa di RW 04,
RT 01 dan 02 Nagari Pakan Rabaa Utara Kecamatan Koto Parik
Gadang Diateh
Dari 6 KK di RW 01, RT 01 dan 02 pada umumnya yang

menderita penyakit anggota keluarga asam urat (1,85%), asam

lambung (1,85%), konstipasi (0,93%), asma (0,93%), kolesterol

0,93%), epilepsi (0,93%), hipertensi (1,85%), DM (0,93%), dan

tidak ada(89,81%).

L. Upaya Mengatasi Masalah Kesehatan

Diagram 1.12
Distribusi Frekuensi Upaya Mengatasi Masalah Kesehatan Jiwa di
RW 04, RT01 dan 02 Nagari Pakan Rabaa Utara Kecamatan
Koto Parik Gadang Diateh

Chart Title
ya
tidak

100%

Dari diagram diatas terlihat bahwa (100%) keluarga mampu


berobat ke praktek dokter/bidan dan (0%) keluarga tidak mampu berobat
ke praktek dokter/bidan.
M. Data per KK
1) Suku

Distribusi Frekuensi suku di RW 04, RT 01 dan 02 Nagari Pakan


Rabaa Utara Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh

Dari 6 KK di RW 04, RT 01 dan 02, pada umumnya

bersuku minang (32,00%), suku jambak (20,00%), suku caniago

(12,00%), suku koto (12,00%), kampai (8,00%), suku sumagek

(4,00%), suku piang (4,00%), suku piliang (4,00%), dan suku

melayu (4,00%).

2) Sosial ekonomi

Distribusi Frekuensi sosial ekonomi di RW 04, RT 01 dan 02


Nagari Pakan Rabaa Utara Kecamatan Koto Parik Gadang
Diateh
Dari 6 KK di RW 04, RT 01 dan 02, pada umumnya bersosial

ekonomi >1.500.000.

3) Pola pengambilan keputusan

Distribusi Frekuensi pola pengambilan keputusan di RW 04, RT


01 dan 02 Nagari Pakan Rabaa Utara Kecamatan Koto Parik
Gadang Diateh

Dari 6 KK di RW 04, RT 01 dan 02, pada umumnya pengambilan

keputusan keluarga diambil secara musyawarah (100,00%).

4) Siapa pengambil keputusan keluarga

Distribusi Frekuensi siapa pengambil keputusan keluaga di RW


04, RT 01 dan 02 Nagari Pakan Rabaa Utara Kecamatan Koto
Parik Gadang Diateh
Dari 6 KK di RW 04, RT 01 dan 02, pada umumnya yang

mengambil keputusan keluarga ayah (88,00%), ayah ibu (8,00%), dan ibu

(4,00%).

5) Hubungan antar anggota keluarga

Distribusi Frekuensi hubungan antar anggota keluarga di RW 04,


RT 01 dan 02 Nagari Pakan Rabaa Utara Kecamatan Koto Parik
Gadang Diateh

Dari 6 KK di RW 04, RT 01 dan 02, pada umumnya hubungan

antar anggota keluarga secara harmonnis (92,00%) dan tidak harmonis

(8.00%).

6) Sistem komunikasi

Distribusi Frekuensi sistem komunikasi di RW 04, RT 01 dan 02


Nagari Pakan Rabaa Utara Kecamatan Koto Parik Gadang
Diateh
Dari 6 KK di RW 04, RT 01 dan 02, pada umumnya sistem ekonomi

terbuka (88.00%) dan tertutup (12,00%).

7) Pola asuh anak

Distribusi Frekuensi pola asuh anak di RW 04, RT 01 dan 02


Nagari Pakan Rabaa Utara Kecamatan Koto Parik Gadang
Diateh

Dari 6 KK di RW 04, RT 01 dan 02 pada umumnya pola asuh

anak sesuai tumbang (68,00%), sangat dilindungi (24,00%), dan tidak

punya anak (8.00%).

8) Penimbangan bayi
Distribusi Frekuensi penimbangan bayi di RW 04, RT 01 dan 02
Nagari Pakan Rabaa Utara Kecamatan Koto Parik Gadang
Diateh

Dari 6 KK di RW 04, RT01 dan 02, pada umumnya yang

memiliki bayi yang melakukan penimbangan (24%) tidak ada bayi

(76.00%).

9) Makanan tambahan

Distribusi Frekuensi kapan bayi diberikan makanan tambahan di


RW 04, RT 01 dan 02 Nagari Pakan Rabaa Utara Kecamatan
Koto Parik Gadang Diateh

Dari 6 KK di RW 04, RT 01 dan 02 bayi diberikan makanan

tambahan 6 bulan (16.00%), >6 bulan (8,00%), dan tidak ada (76,00%)

10) Kehamilan

Distribusi Frekuensi kehamilan di RW 04, RT 02 Nagari Pakan


Rabaa Utara Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh
Dari 6 KK di RW 01, RT 08 yang sedang hamil (4,00%)

11) Rencana ibu melahirkan

Distribusi Frekuensi rencana ibu melahirkan di RW 04, RT 01


dan 02 Nagari Pakan Rabaa Utara Kecamatan Koto Parik
Gadang Diateh

Dari 6 KK di RW 04, RT01 dan 02 rencana ibu melahirkan

praktek bidan (4,00%).

12) Pasangan usia subur

Distribusi Frekuensi pasangan usia subur di RW 04, RT 01 dan 02


Nagari Pakan Rabaa Utara Kecamatan Koto Parik Gadang
Diateh
Dari 6 KK di RW 04, RT 01 dan 02 pasangan usia subur (52,00%)

dan bukan Pasangan Usia Subur (48,00%).

13) Pelayanan KB

Distribusi Frekuensi prlayanan KB di RW 04, RT 01 dan 02


Nagari Pakan Rabaa Utara Kecamatan Koto Parik Gadang
Diateh

Dari 6 KK di RW 04, RT 01 dan 02 pasangan usia subur yang

melakukan pelayan KB di rumah sakit (4,00%), puskesmas (16,00%),

bidan praktek (28,00%).

14) Alat KB

Distribusi Frekuensi alat KB di RW 04, RT 01 dan 02 Nagari


Pakan Rabaa Utara Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh
Dari 6 KK di RW 04, RT 01 dan 02 pasangan usia subur yang

menggunakan alat KB pil (20,00%), suntik (24,00%), kondom

(4.00%).

15) Keluhan selama KB

Distribusi Frekuensi keluhan selama KB di RW 04, RT 01 dan 02


Nagari Pakan Rabaa Utara Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh

Dari 6 KK di RW 04, RT 01 dan 02 keluhan selama menggunakan

KB haid tidak lancar (24.00%).

16) Keadaan lansia

Distribusi Frekuensi keadaan lansia di RW 04, RT 01 dan 02


Nagari Pakan Rabaa Utara Kecamatan Koto Parik Gadang
Diateh
Dari 6 KK di RW 04, RT 01 dan 02 keadaan lansia yang sehat

(12.00%), dan yang sakit ada (16.00%)

17) Kegiatan lansia

Distribusi Frekuensi kegiatan lansia di RW 04, RT01 dan 02


Nagari Pakan Rabaa Utara Kecamatan Koto Parik Gadang
Diateh

Dari 6 KK di RW 04, RT 01 dan 02 kegiatan yang dilakukan

lansia nonton (8.00%), pengajian (4,00%), bekrja (4,00%)

18) Masalah lansia

Distribusi Frekuensi Masalah Lansia di RW 04, RT 01 dan 02


Nagari Pakan Rabaa Utara Kecamatan Koto Parik Gadang
Diateh
Dari 6 KK di RW 04, RT 01 dan 02 masalah lansia yang

dialami saat ini konstipasi (4.00%), asma (4.00%), hiprtensi (4.00%),

pendengaran (4.00%), prnglihatan (4.00%)

19) Tempat Pembuangan Sampah

Distribusi Frekuensi Tempat Pembuangan Sampah Di RW 04, RT


01 dan 02 Nagari Pakan Rabaa Utara Kecamatan Koto Parik
Gadang Diateh

Dari 6 KK di RW 04, RT 01 dan 02 pada umumnya tempat

pembuangan sampah secara terbuka (40.00%), dan tertutup (60.00%).

20) Cara Pembuangan Sampah

Distribusi Frekuensi Cara Pembuangan Sampah Di RW 04, RT 01


dan 02 Nagari Pakan Rabaa Utara Kecamatan Koto Parik
Gadang Diateh
Dari 6 KK di RW 04, RT 01 dan 02 pada umumnya cara

pembuangan sampah dikumpulkan (52.00%), dan dibakar (48.00%)

21) Lingkungan Berbau

Distribusi Frekuensi Lingkungan Berbau Di RW 04, RT01 dan 02


Nagari Pakan Rabaa Utara Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh

Dari 6 KK di RW 04, RT 01 dan 02 pada umumnya

lingkungan tidak berbau ada (96.00%), dan yang berbau (4.00%).

22) Tempat Pembuangan Limbah

Distribusi Frekuensi Tempat Pembungan Limbah Di RW 04, RT


01 dan 02 Nagari Pakan Rabaa Utara Kecamatan Koto Parik
Gadang Diateh
Dari 6 KK di RW 04, RT 01 dan 02 pada umumnya

menggunakan SPAL terbuka (88.00%), dan SPAL tertutup (12.00%).

23) Jentik-Jentik Got

Distribusi Frekuensi Jentik-Jentik Got Di RW 04, RT 01 dan 02


Nagari Pakan Rabaa Utara Kecamatan Koto Parik Gadang
Diateh

Dari 6 KK di RW 04, RT01 dan 02 pada umumnya jentik-jentik

pada got tidak ada (100.00%).

24) Jentik-Jentik Penampungan Air

Distribusi Frekuensi Jentik-Jentik Penampungan Air Di RW 04,


RT 01 dan 02 Nagari Pakan Rabaa Utara Kecamatan Koto Parik
Gadang Diateh
Dari 6 KK di RW 04, RT 01 dan 02 pada umumnya

jentik-jentik pada penampungan air tidak ada (100.00%)

25) Jamban Keluarga

Distribusi Frekuensi Jamban Keluaga Di RW 04, RT 01 dan 02


Nagari Pakan Rabaa Utara Kecamatan Koto Parik Gadang
Diateh

Dari 6 KK di RW 04, RT 01 dan 02 pada umumnya

menggunakan jamban keluarga yaitu jamban leher angsa 100%.

26. Sumber Air Minum


Distribusi Frekuensi Sumber Air Minum Di RW 04, RT 01 dan 02
Nagari Pakan Rabaa Utara Kecamatan Koto Parik Gadang
Diateh

Dari 6 KK di RW 04, RT 01 dan 02 pada umumnya

menggunakan sumber air minum dari PDAM (76.00%), dan sumur

(24.00%)

26) Jarak Sumber Air Minum

Distribusi Frekuensi Jarak Sumber Air Minum Di RW 04, RT 01


dan 02 Nagari Pakan Rabaa Utara Kecamatan Koto Parik
Gadang Diateh

Dari 6 KK di RW 04, RT 01 dan 02 pada umumnya jarak

sumber air minum >10 M (88.00%) dan <10M (12.00%).

27) Air Dimasak Sebelum Diminum


Distribusi Frekuensi Air Dimasak Sebelum Diminum Di RW 04,
RT 01 dan 02 Nagari Pakan Rabaa Utara Kecamatan Koto Parik
Gadang Diateh

Dari 6 KK di RW 04, RT 01 dan 02 pada umumnya air

yang dimasak sebelum diminum sebanyak (92.00%), dan tidak

dimasak (8.00%).

28) Kualitas Air

Distribusi Frekuensi Kualitas Air Di RW 04, RT 02 Nagari Pakan


Rabaa Utara Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh

Dari 6 KK di RW 04, RT 01 dan 02 pada umumnya

kualitas air bersih (76.00%), dan yang keruh (24.00%)


3.2.3 MMK 1 (Musyawarah Masyarakat Kelurahan)

Proses Musyawarah Masyarakat tidak dapat dilakakukan karena

dalam kondisi Pandemi COVID 19. Jadi untuk proses musyawarah RW

04 Rt 02 didapatkan kesepakatan antar mahasiswa dengan kepala

keluarga penyuluhan yang di rencana untuk diberikan kepada RW 01,

RT 08 tentang cara pengelolaan sampah dan limbah.

3.2.4 Diagnosa keperawatan Komunitas

ANALISA DATA

N DATA PENUNJANG MASALAH


KEPERAWATAN
O
KOMUNITAS
1. Hasil kuesioner : Lingkungan fisik yang

 Cara pembuangan sampah dengan cara kurang sehat b/d kurang

dibakar 48 % dikumpulkan 52 % pengetahuan warga

 Tempat pembuangan air limbah secara dalam pengolahan limbah

SPAL terbuka 88,00 %, tertutup 12.00 %. di RW 04 Rt 01 dan 02

Hasil observasi : nagari pakan rabaa utara


 Tempat pembuangan sampah secara

terbuka di depan rumah warga

 Cara pembuangan sampah dengan di bakar

di depan rumah warga.

Hasil wawancara :

 Warga mengatakan cara pembuangan

sampah dengan cara di bakar.

2 Hasil kuesioner : Resiko terjangkitnya


penyakit yang di
Cara pembuangan sampah dengan cara di bakar
sebabkan oleh sampah
48.00 % dan di kumpukan % 52,00 %
seperti : ISPA, penyakit
Tempat pembuangan air limbah secara SPAL DBD dan Diare b/d
kurang pengetahuan
terbuka 88,00 % tertutup 12,00 %
warga tentang
Hasil observasi :
pengelolaan sampah di
 Tempat pembuangan sampah secara RW 04 RT 01 dan 02
nagari pakan rabaa utara
terbuka didepan rumah warga

 Cara pembuangan sampah dengan dibakar

di depan rumah warga

Hasil wawancara :

 Warga mengatakan cara pembuangan

sampah dengan di bakar

 Warga mengatakan pernah batuk dan

demam

PRIORITAS MASALAH
NO Masalah A B C D E F G H I J K L TOTA

1. Lingkungan Fisik Yang 2 4 3 4 3 3 2 3 3 2 2 3 34


Kurang Sehat b/d
kurangnya pengetahuan
warga tentang
pengelohan limbah di
RW 04 RT 01 dan 02
kelurahan Air pacah
2. Resiko terjangkitnya 2 4 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 32
penyakit yang dis
ebabkan oleh sampah
seperti : ISPA, Penyakit
DBD dan Diare b/d
kurang pengetahuan
warga tentang
pengelolaan sampah

Keterangan :
Penilaian:

A : kesesuaian dgn peran perawat kes masy


1. Sangat Masalah

B : resiko terjadi
2. Rendah

C : resiko parah
3. Cukup

D : potensial untuk penkes


4. Tinggi

E : minat masyarakat
5. Sangat tinggi
F : mungkin diatasi

G : sesuai program pemerintah

H : tempat

I : waktu

J : dana

K : fasilitas

L : sumber daya

Berdasarkan scoring yang telah dilakukan di dapatkan prioritas


diagnosa askep komunitas adalah :

1. Lingkungan Fisik Yang Kurang Sehat b/d kurangnya pengetahuan warga


tentang pengelolahan limbah di RW 04 RT 01 dan 02 Nagari pakan rabaa
utara
2. Resiko terjangkitnya penyakit yang di sebabkan oleh sampah seperti :
ISPA, penyakit DBD dan Diare b/d kurang pengetahuan warga tentang
pengelolaan sampah di RW 04 RT 01 dan 02 Nagari pakan rabaa utara
3.2.5 Intervensi Keperawatan komunitas

Diagnosa Tujuan Tujuan Jangka Rencana Sumber Tempat Waktu Standar Evaluator
jangka Pendek Dana Evaluasi
panjang
Lingkungan Setelah Setelah mengikuti Penyuluhan Mahasiswa RT 01, Warga RT 01 Mahasiswa
Fisik Yang dilakukan Pendidikan kesehatan Kesehatan RW 04 dan 02 RW
Kurang Sehat intervensi Masyarakat RW04 RT tentang cara 01 dapat
b/d kurangnya keperawatan 01 dan 02 knagari pengelolaan menunjukkan
pengetahuan selama 1 pakan rabaa utaradapat lsampa sikap adaptif
warga tentang minggu menjelaskan kembali setelah
pengelolahan diharapkan cara pembuang-an dilakukan
limbah di RW prilaku adaftif sampah yang baik, rencana
04 RT 01 dan dari Masyara- dampak dari pembuang- keperawatan
02 kelurahan kat RW 04 RT an sampah, dan
Air Pacah 01 dan 02 masyarakat dapat
nagari pakan merubah pola kebiasaan
rabaa utara cara membuang
sampah.

Resiko Setelah Setelah mengikuti Penyuluhan Mahasiswa RW 04 Warga RW Mahasiswa


terjangkitnya dilakukan Pendidikan kesehatan Kesehatan RT 01 04 RT 01 dan
penyakit yang intervensi Masyarakat RW 04 RT tentang dan 02 02 dapat
di sebabkan keperawatan 01 dan 02nagari pakan pengelolaan menunjukkan
oleh sampah selama 1 rabaa utaradapat sampah sikap adaptif
seperti : ISPA, minggu menjelaskan kembali setelah
penyakit DBD diharapkan cara pembuangan dilakukan
dan Diare b/d prilaku adaftif sampah yang baik, rencana
kurang dari dampak dari pembuang- keperawatan
pengetahuan Masyarakat an sampah, dan
warga tentang RW 04 RT 01 masyarakat dapat
pengelolaan dan 02 nagari merubah pola kebiasaan
sampah di RW pakan rabaa cara membuang
04 RT 01 dan utara sampah.
02 nagari
pakan rabaa
utara

3.2.6 MMK II (Musyawarah Masyarakat Kelurahan)

Proses Musyawarah Masyarakat tidak dapat dilakakukan karena dalam kondisi Pandemi COVID 19.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kebersihan merupakan komponen terpenting bagi manusia yang harus dijaga dengan

baik. Dengan demikian akan tercipta suatu keselarasan . Kebersihan merupakan sebagian dari

iman seseorang. Oleh karena itu marilah kita menjaga kebersihan dengan baik. Lingkungan yang

bersih menjauhkan diri kita dari berbagai macam pernyakit, dengan demikian kita akan menjadi

manusia yang sehat, dan di dalam diri manusia yang sehat terdapat akal yang sehat.

Keadaan lingkungan fisik dan biologis pemukiman penduduk Indonesia belum baik, baru

sebagai akibat penduduk yang menikmati air bersih dan fasilitas penyehatan lingkungan. Hal ini

berakibat masih tingginya angka kesakitan lingkungan karena berbagai penyakit.

Peningkatan kesehatan lingkungan dimaksudkan untuk perbaikan mutu lingkungan hidup

yang dapat menjamin kesehatan, melalui kegiatan peningkatan sanitasi dasar serta pencegahan

dan penanggulangan kondisi fisik dan biologis yang tidak baik, termasuk berbagi akibat

sampingan pembangunan.

4.2 Saran

Dengan di lakukannnya praktek kerja lapangan di RW 04 RT 01 dan 02 Nagari Pakan

Rabaa Utara Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh, masyarakat berharap akan di adakannya

pemungutan sampah oleh petugas yang telah ditetapkan untuk menjemput sampah dari rumah ke

rumah warga, dan warga sudah setuju untuk di kenakan biaya perbulannya, serta masalah

kesehatan di daerah RW 04 RT 01 dan 02 Nagari Pakan Rabaa Utara Kecamatan Koto Parik

Gadang Diateh teratasi.


DAFTAR PUSTAKA

http://seladadarah.blogspot.co.id/2015/03/makalah-keperawatan komunitas.html

http://suparty.blogspot.co.id/2013/10/keperawatan-komunitas.html

http://beldashani.blogspot.co.id/2010/08/sasaran-keperawatan-kesehatan-komunitas.html

http://kimharisimnida.blogspot.co.id/2013/07/bab-ii-keperawatan-komunitas-dan.html

http://fujihusada.blogspot.co.id/p/prinsip-prinsip-kep-komunitas.html

http://www.budhinersalindo.com/blog/kegiatan-praktek-keperawatan-komunitas

http://luthfyaniwidyaa.blogspot.co.id/2014/10/keperawatan-komunitas.html
LAMPIRAN

WINSHIELD SURVEY

RW 04 RT 01 dan 02 Kelurahan Air Pacah Kecamatan Koto Tangah

Kota Padang

Masalah Yang Mungkin


Elemen Deskripsi (Gambaran)
Muncul

Perumahan Wilayah RW 04 Kelurahan Air Pacah Lingkungan Fisik Yang


dan Kecamatan Koto Tangah. Khususnya RT 01 Kurang Sehat di Rw 04 RT
lokasinya dan 02, umumnya menepati rumah masing 01 dan 02.
masing serta memiliki arsitektur sederhana.
Cara Pembuangan Sampah dengan cara
dibakar 48,00% dikumpulkan 52,00%
Tempat pembuangan Air limbah secara SPAL
terbuka 88.00%, SPAL tertutup 12,00 %.
Tanda-tanda Lingkungan rRW 04 RT 01 dan 02 terdapat Resiko infeksi (ISPA,
kerusakan banyaknya sampah-sampah yang terdapat di Penyakit DBD)
selokan di depan rumah dan saluran
pembuangan air.
Kesehatan Tingkat kesehatan warga cukup baik dan
morbilitas cukup memanfaatkan fasilitas kesehatan
dengan baik. Asam Urat 1,85% , Asam
Lambung 1,85%, Hipertensi 1,85%. Dari
hasil wawancara kami dengan ibu yang
mempunyai balita kebanyakan ibu mau
membawa anaknya untuk imunisasi.
Ruang Ruang terbuka di RW 04 RT 01 dan 02
terbuka sangat kurang lantaran tanah yang sempit.
Sehingga masyarakat sulit membangun
bangunan dan lapangan untuk kegiatan
masyarakat.
Pertokoan Diwilayah RW 04 RT 01 dan 02, terdapat
banyak terdapat pertokoan seperti pengisian
galon dan kedai milik masyarakat yang
terdapat disana.

Kebiasaan Sewaktu melakukan survey, banyak


masyarakat yang tidak ada pada saat survey
karena bekerja setiap harinya dan untuk
pelajar mereka sibuk melakukan pekerjaan
rumah dari sekolah sehingga tidak didapati
remaja yang bermain diluar rumah
Transportasi Warga RW 04 RT 01 dan 02 Banyak
menggunakan sepeda motor sebagai
transportasi untuk melakukan aktivitasnya
dan ada pula yang menggunakan mobil
pribadi.
Pusat-pusat Pada waktu survey ditemukan balai
pelayanan pengobatan seperti praktek dokter, yaitu
klinik yang terdapat didalam wilayah kedua
RT tersebut. Jika mereka mengalami masalah
kesehatan maka mereka akan pergi ke klinik
atau ke kepuskesmas yang berada didalam
lingkungan RT 01 dan 02. Sedangkaan
posyandu yang diadakan pada minggu
pertama setiap bulannya.
RAS Pada umumnya warga berasal dari sumatra
barat.
Etnis Tidak terdapat penduduk etnis tertentu di
wilayah RW 04 RT 01 dan 02 Bahasa yang
digunakan adalah bahasa minang.
Agama Pada umumnya warga beragama islam.
Media Warga RW 04 RT 01 dan 02 pada umumnya
menggunakan media televisi, radio dan
Handphone untuk informasi dan hiburan.

Anda mungkin juga menyukai