Puji dan syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT , atas
makalah Agama yang berjudul “KB dalam pandangan Islam”. Tujuan dari
pembuatan makalah ini adalah untuk tugas mata kuliah Agama. Dalam
penyusunan makalah ini, ada beberapa hambatan yang kami hadapi. Dengan
penulisan makalah ini. Kami mengharapkan kritik dan saran untuk dijadikan
Penyusun
1
Daftar Isi
Kata Pengantar.............................................................................................1
Daftar isi.........................................................................................................2
BAB I Pendahuluan
a. Latar Belakang.......................................................................................4
b. Tujuan.................................................................................................6
c. Manfaat..................................................................................................6
BAB II Pembahasan
2
BAB III Penutup
a. Kesimpulan.........................................................................................23
b. Saran....................................................................................................25
Daftar Pustaka
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
sumber daya alam maupun sumber daya manusia, hal ini pernah tercatat,
bangsa Indonesia terbanyak penduduk setelah Cina dan India artinya maju
pembangunan sebuah bangsa. Hal ini terkait erat dengan fungsi keluarga
di negara kita tercinta ini agar menjadi keluarga yang sejahtera yang dalam
konteks ini kita maknai sebagai keluarga yang sehat, maju dan mandiri
berpihak pada upaya membangun keluarga sejahtera dengan visi dan misinya
4
yang telah derbaharuhi, yakni ”Seluruh Keluarga Ikut KB” dan
kebahagiaan dengan dasar kasih sayang. Yaitu keluarga yang saling cinta
mencintai dan penuh kasih sayang, sehingga setiap anggota keluarga merasa
dalam suasana aman, tenteram, tenang dan damai, bahagia dan sejahtera
akhirat.
5
B. TUJUAN
1. Mengetahui definisi KB
2. Mengetahui tujuan KB
3. Mengenal jenis-jenis KB
7. Mengetahui manfaat KB
C. MANFAAT
bagi:
6
BAB II
PEMBAHASAN
7
Gerakan KB dan pelayanan kontrasepsi memiliki tujuan:
a. Tujuan demografi yaitu mencegah terjadinya ledakan penduduk dengan
menekan laju pertumbuhan penduduk (LLP) dan hal ini tentunya akan diikuti
dengan menurunnya angka kelahiran atau TFR (Total Fertility Rate) dari
2,87 menjadi 2,69 per wanita. Pertambahan penduduk yang tidak
terkendalikan akan mengakibatkan kesengsaraan dan menurunkan sumber
daya alam serta banyaknya kerusakan yang ditimbulkan dan kesenjangan
penyediaan bahan pangan dibandingkan jumlah penduduk. Hal ini diperkuat
dengan teori Malthus (1766-1834) yang menyatakan bahwa pertumbuhan
manusia cenderung mengikuti deret ukur, sedangkan pertumbuhan bahan
pangan mengikuti deret hitung.
b. Mengatur kehamilan dengan menunda perkawinan, menunda kehamilan
anak pertama dan menjarangkan kehamilan setelah kelahiran anak pertama
serta menghentikan kehamilan bila dirasakan anak telah cukup.
c. Mengobati kemandulan atau infertilitas bagi pasangan yang telah menikah
lebih dari satu tahun tetapi belum juga mempunyai keturunan, hal ini
memungkinkan untuk tercapainya keluarga bahagia.
d. Married Conseling atau nasehat perkawinan bagi remaja atau pasangan yang
akan menikah dengan harapan bahwa pasangan akan mempunyai
pengetahuan dan pemahaman yang cukup tinggi dalam membentuk keluarga
yang bahagia dan berkualitas.
e. Tujuan akhir KB adalah tercapainya NKKBS (Norma Keluarga Kecil
Bahagia dan Sejahtera) dan membentuk keluarga berkualitas, keluarga
berkualitas artinya suatu keluarga yang harmonis, sehat, tercukupi sandang,
pangan, papan, pendidikan dan produktif dari segi ekonomi.
8
C. Sasaran Keluarga Berencana
a. Sasaran Langsung
Pasangan usia subur yaitu pasangan yang wanitanya berusia antara 15 - 49
tahun, Karena kelompok ini merupakan pasangan yang aktif melakukan
hubungan seksual dan setiap kegiatan seksual dapat mengakibatkan
kehamilan. PUS diharapkan secara bertahap menjadi peserta KB yang aktif
lestari sehingga memberi efek langsung penurunan fertilisasi.
b. Sasaran Tidak Langsung
1) Kelompok remaja usia 15 - 19 tahun, remaja ini memang bukan
merupakan target untuk menggunakan alat kontrasepsi secara langsung tetapi
merupakan kelompok yang beresiko untuk melakukan hubungan seksual
akibat telah berfungsinya alat-alat reproduksinya. Sehingga program KB
disini lebih berupaya promotif dan preventif untuk mencegah terjadinya
kehamilan yang tidak diinginkan serta kejadian aborsi.
2) Organisasi-organisasi, lembaga-lembaga kemasyarakatan,
instansi-instansi pemerintah maupun swasta, tokoh-tokoh masyarakat (alim
ulama, wanita, dan pemuda), yang diharapkan dapat memberikan
dukungannya dalam pelembagaan NKKBS.
3) Sasaran wilayah dengan laju pertumbuhan penduduk yang
tinggi
9
1. Kondom
Kata kondom berasal dari kata Latin condus yang berarti baki atau
nampan penampung. Kondom adalah semacam kantung yang
Anda sarungkan ke penis ereksi sebelum melakukan hubungan seksual.
Kondom dijual dalam berbagai ukuran dan bentuk. Kondom
memiliki kelebihan melindungi dari PMS dan tidak memengaruhi hormon.
Kekurangannya adalah efektivitasnya. Sekitar 2-15% wanita masih hamil
meskipun pasangannya menggunakan kondom. Selain itu, banyak pria
merasakan berkurangnya sensasi seksual dengan pemakaian kondom.
2. Kondom wanita
3. Diafragma
Diafragma adalah topi karet lunak yang dipakai di dalam vagina untuk
menutupi leher rahim (pintu masuk ke rahim). Fungsinya adalah mencegah
sperma memasuki rahim. Agar diafragma bekerja dengan benar, penempatan
diafragma harus tepat. Diafragma seefektif kondom, namun dapat dicuci dan
digunakan lagi selama satu sampai dua tahun. Kekurangannya, Anda harus
menempatkan diafragma sebelum berhubungan seks (sampai 24 jam
sebelumnya) dan mencopotnya setelah enam jam. Beberapa wanita
mungkin kesulitan menyisipkankannya dan memiliki reaksi alergi.
4. Pil KB
10
Pil KB atau kontrasepsi oral berisi bentuk sintetis dua hormon yang
diproduksi secara alami dalam tubuh: estrogen dan progesteron. Kedua
hormon tersebut mengatur siklus menstruasi wanita. Pil KB bekerja dengan
dua cara. Pertama, menghentikan ovulasi (mencegah ovarium mengeluarkan
sel telur). Kedua, mengentalkan cairan (mucus) serviks
sehingga menghambat pergerakan sperma ke rahim.
5. Susuk (Implan)
6. Kontrasepsi suntik
7. AKDR (IUD)
11
ADKR (alat kontrasepsi dalam rahim/Intrauterine divice) atau dalam
bahasa populernya disebut spiral adalah alat kontrasepsi kecil yang
ditempatkan dalam rahim wanita. Ada dua jenis AKDR: AKDR tembaga
yang terbuat dari plastik kecil dengan tembaga meliliti batangnya dan AKDR
progestogen yang berbentuk T kecil dengan silinder berisi progestogen di
sekeliling batangnya.
8. Sterilisasi
12
E. Pandangan Al-Qur’an dan Hadist tentang Keluarga Berencana
ِ ًولْي ْخش الَّ ِذين لَو َتر ُكوا ِمن َخل ِْف ِهم ذُ ِّريَّة
َض َعافًا َخافُوا َعلَْي ِه ْم َفلْيََّت ُقوا اللَّه ْ ْ َ ْ َ َ ََ
َولَْي ُقولُوا َق ْواًل َس ِدي ًدا
Artinya:“Dan hendaklah orang-orang takut kepada Allah, bila
seandainya mereka meninggalkan anak-anaknya, yang dalam keadaan lemah,
yang mereka khawatirkan terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu,
hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan mengucapkan perkataan yang
benar”.
Selain ayat diatas masih banyak ayat yang berisi petunjuk tentang
brumah tangga.
13
)إنك تدر ورثك أغنياء خير من أن تدرهم عالة لتكففون الناس (متفق عليه
biaya rumah tangga selagi keduanya masih hidup, jangan sampai anak-anak
1. Sebenarnya dalam al-Qur’an dan Hadits tidak ada nas yang khusus
yang melarang atau memerintahkan KB secara eksplisit, karena hukum ber-
KB harus dikembalikan kepada kaidah hukum Islam dengan metode ijtihad,
yaitu:
ال َصْ ُل فِى ْاالَ ْشيَا ِء ْا ِالبَا َح ِة َحتَّى يَ ُد َّل َعلَى ال َّدلِ ْي ِل َعلَى تَحْ ِر ْي ِمهَا
ْ َا
14
َكادَا ْالفَ ْق ُر أَ ْن تَ ُكوْ نَ ُك ْفرًا
15
1) Mengurangi risiko kematian bayi
16
melahirkan anak pertamanya. Efek negatif lain adalah tekanan darah tinggi,
pembekuan darah, stroke, serangan jantung, depresi, kenaikan berat badan,
dan migren. Beberapa wanita yang berhenti minum pil KB ternyata siklus
haidnya tidak kunjung kembali, sampai selama setahun bahkan lebih. Walau
pil KB mengurangi resiko kanker rahim dan kanker indung telur, ia
meningkatkan resiko kanker payudara, kanker liver, dan kanker leher rahim.
Studi juga menunjukkan bahwa virus AIDS menular lebih mudah pada
wanita yang mengkonsumsi pil KB, jika suaminya mengidap HIV.
2) Suntik KB – Biasa dikenal dengan Depo Provera, suatu hormon
progestine yang bekerja perlahan, disuntikkan di otot setiap tiga bulan sekali.
Cara kerjanya adalah dengan mengurangi ovulasi, dengan menghambat
transportasi sperma dan mengubah sifat permukaan dinding rahim.
3) Susuk KB – Atau dikenal dengan istilah Norplant, juga suatu hormon
progestin yang dimasukkan dalam tabung kecil terbuat dari semacam bahan
karet yang ditanam di bawah kulit untuk jangka waktu sampai dengan lima
tahun.
Baik suntik maupun susuk dapat mengakibatkan aborsi dini bila
pembuahan tetap berhasil terjadi. Hal itu terjadi akibat perubahan fisik
dinding rahim sehingga tidak lagi mampu memberi nutrisi yang cukup untuk
embrio dapat menempel dan tumbuh. Aborsi yang tidak disadari oleh wanita
pemakai Norplant ini dapat terjadi lebih dari satu kali dalam setahun karena
rata rata wanita berovulasi dalam lebih dari 40 % siklus suburnya saat
memakai Norplant. Depo Provera mungkin menghasilkan efek yang sama
karena bahannya sama-sama hormon jenis progestin. Efek negatif kepada
kesehatan: penelitian menunjukkan, wanita yang memakai Depo-Provera
selama dua tahun atau lebih sebelum usia 25 tahun mempunyai resiko lebih
tinggi 190 % untuk menderita kanker payudara. Selain itu Depo Provera
mengurangi kepadatan massa tulang dan memperburuk kadar kolesterol.
Sebuah studi menunjukkan wanita yang menerima suntikan progestin selama
17
lima tahun mengalami peningkatan resiko sebanyak 430 % untuk menderita
kanker leher rahim. Tingkat resiko tertular HIV juga meningkat 240 %. Di
Amerika lebih dari 50 ribu wanita terlibat dalam aksi menuntut secara hukum
melawan produsen Norplant, dengan mengeluhkan berbagai efek samping
yang mereka alami seperti perdarahan yang tak teratur dan nyeri otot.
Ada banyak macam lagi hormon artifisial pencegah kehamilan yang
beredar di pasaran dalam berbagai bentuk seperti plester KB, aneka jenis pil,
dan injeksi bulanan, yang semuanya bekerja berdasarkan prinsip yang sama
dengan yang terkandung dalam pil KB sehingga juga memberikan efek
negatif yang kurang lebih sama. Semua kontrasepsi hormonal juga dapat
mengakibatkan kondisi ketidaksuburan (infertilitas) yang berkepanjangan
setelah pemakaian kontrasepsi itu dihentikan, sehingga membuat pasangan
yang ingin punya anak lagi atau sudah memutuskan untuk siap punya anak,
menjadi sulit punya anak.
18
dini. Namun sebuah penelitian menunjukkan metode-metode itu
meningkatkan resiko terjadinya pre-eklamsia (komplikasi kehamilan yang
disertai naiknya tekanan darah, penahanan cairan, dan kerusakan ginjal) yang
dapat membawa pada keadaan tak sadarkan diri dalam waktu yang lama,
bahkan koma. Studi menunjukkan bahwa paparan sperma pada wanita
mempunyai peran melindungi kehamilan dari pre eklamsia.
2) Spermisida – zat pembunuh sperma yang umumnya dijual dalam
bentuk gel atau terkandung dalam suatu spons vagina. Toxic Shock
Syndrome (sindroma kejang karena keracunan) dihubungkan dengan
pemakaian spons spermisida. Seorang peneliti mengamati bhw pasangan
yang menggunakan spermisida, dalam sebulan setelah pembuahan terjadi,
menerima resiko dua kali lipat melahirkan bayi yang cacat, dan dua kali lipat
resiko keguguran.
3) IUD / intra uterine device – alat berbentuk huruf “T” ini dibuat dari
bahan plastik keras, kadang mengandung tembaga atau zat hormon
kontrasepsi. Dokter memasukkan alat ini ke dalam rahim wanita. Cara
kerjanya adalah dengan mengiritasi dinding rahim dan menghalangi
transportasi sperma.
Ketika terjadi pembuahan pada wanita dengan posisi IUD terpasang, alat
ini dapat mencegah implantasi embrio dalam rahim, atau menghancurkan
embrio yang baru terbentuk akibat racun tembaga dari IUD tersebut, atau
melalui penyerangan oleh sistem imun tubuh ibu, sehingga terjadi aborsi
dini.
19
resiko PID (Pelvic Inflammatory Disease) yaitu radang rongga panggul dan
kehamilan ektopik. Kehamilan ektopik adalah keadaan di mana embrio janin
tidak menempel di dinding rahim seperti seharusnya, tetapi di tempat lain
yang abnormal, biasanya di saluran tuba falopii. Wanita yang memakai IUD
selama tiga tahun atau lebih mempunyai resiko dua kali lebih besar untuk
mengalami kehamilan di tuba falopii dibandingkan wanita yang tidak pernah
memakai IUD. Pemakai jangka panjang bahkan masih terus mengalami
peningkatan resiko terjadinya kehamilan ektopik bertahun-tahun setelah IUD
dilepas. Di Amerika, kehamilan ektopik masih merupakan penyebab utama
kematian bayi pada saat dilahirkan. Efek lain IUD adalah nyeri punggung,
kram, dyspareunia (sakit saat bersanggama), dysmenorrhea (nyeri haid), dan
ketidaksuburan (infertility).
4) Sterilisasi permanen : ligasi tuba dan vasektomi – Suatu tindakan
operatif sebagai langkah sterilisasi secara permanen sehingga seseorang tidak
pernah bisa berketurunan lagi. Ligasi tuba adalah menutup saluran tuba
falopii pada wanita. Vasectomi adalah tindakan menutup saluran vas
deferens (saluran tempat keluarnya sperma) dengan cara mengikat pipa
saluran itu, atau kadang dengan cara memotong, membakar, atau
mengangkat sebagian dari saluran itu.
Efek samping bagi kesehatan: Ligasi tuba tidak selalu berhasil mencegah
kehamilan. Ketika pembuahan tetap terjadi, kemungkinannya lebih besar
untuk terjadi kehamilan ektopik, yang merupakan penyebab utama kematian
wanita hamil. Tambahan pula, wanita yang menjalani ligasi tuba bisa
mengalami komplikasi dari proses anestesi atau pembedahannya.
Komplikasinya misalnya perlubangan pada kandung kemih, perdarahan, dan
bahkan berhentinya detak jantung setelah proses penggelembungan rongga
perut dengan karbondioksida. Beberapa wanita juga sesekali mengalami
perdarahan vagina yang berhubungan dengan nyeri yang akut di perut bagian
bawah. Efek lain adalah mengurangi kenikmatan seksual, melemahkan
20
gairah seksual, dan memperbesar resiko rahim harus diangkat seluruhnya
(hysterectomy) setelah menjalani ligasi tuba. Oleh karenanya, penyesalan
yang dalam setelah menjalani sterilisasi cukup umum ditemukan.
Sekitar 50% pria yang menjalani vasektomi menanggung resiko tubuhnya
lantas membentuk antibodi anti-sperma. Artinya, tubuh mereka akan
menganggap bahwa spermanya sendiri adalah zat asing yang harus
dilumpuhkan. Hal ini meningkatkan resiko penyakit-penyakit auto imun.
Beberapa penelitian menunjukkan pria yang menjalani vasektomi
menghadapi resiko lebih besar untuk mengidap kanker prostat, terutama
setelah 15 sampai 20 tahun sesudah vasektomi, walau sebuah studi lain tidak
menemukan hubungan itu.
21
Ada beberapa macam cara pencegahan kehamilan yang diperbolehkan
oleh syara’ antara lain, menggunakan pil, suntikan, spiral, kondom,
diafragma, tablet vaginal , tisue. Cara ini diperbolehkan asal tidak
membahayakan nyawa sang ibu. Dan cara ini dapat dikategorikan kepada azl
yang tidak dipermasalahkan hukumnya. Sebagaimana hadits Nabi :
) فلم ينهها (رواه مسلم. م.كنا نعزل على عهد وسول هللا ص
Kami dahulu dizaman Nabi SAW melakukan azl, tetapi beliau tidak
melarangnya.
22
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
lahir agar setiap anaknya lahir disambut dengan rasa gembira dan syukur dan
permanen) dan dapat dipasang sendiri olrh yang bersangkutan atau oleh
orang lain yang tidak haram memandang auratnya atau oleh orang lain yang
pada dasarnya tidak boleh memandang auratnya tetapi dalam keadaan darurat
ia dibolehkan. Selain itu bahan pembuatan yang digunakan harus berasal dari
23
Alat/metode kontrasepsi yang tersedia saat ini telah memenuhi
Bila dilihat dari fungsi dan manfaat KB yang dapat melahirkan kemaslahatan
Islam
24
B. Saran
25
DAFTAR PUSTAKA
26
27