Anda di halaman 1dari 27

Kata Pengantar

Puji dan syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT , atas

limpahan rahmat dan karunia yang diberikan-Nya, kami dapat menyelesaikan

makalah Agama yang berjudul “KB dalam pandangan Islam”. Tujuan dari

pembuatan makalah ini adalah untuk tugas mata kuliah Agama. Dalam

penyusunan makalah ini, ada beberapa hambatan yang kami hadapi. Dengan

selesainya makalah, kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang

telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan limpahan rahmat dan

karunia-Nya kepada semua pihak yang telah membantu pebuatan makalah

ini. Kami mengucapkan mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam

penulisan makalah ini. Kami mengharapkan kritik dan saran untuk dijadikan

sebagai acuan atau pembelajaran. Kami berharap, semoga makalah ini

bermanfaat bagi pembaca maupun bagi kami penulis.

Cimahi, 1 Desember 2017

Penyusun

1
Daftar Isi

Kata Pengantar.............................................................................................1

Daftar isi.........................................................................................................2

BAB I Pendahuluan

a. Latar Belakang.......................................................................................4

b. Tujuan.................................................................................................6

c. Manfaat..................................................................................................6

BAB II Pembahasan

a. Definisi Keluarga Berencana.................................................................7

b. Tujuan Keluarga Berencana..................................................................8

c. Sasaran Keluarga Berencana.................................................................9

d. Jenis-jenis Keluarga Berencana.............................................................9

e. Pandangan Al-Qur’an dan Hadist tentang Keluarga Berencana..........13

f. Hukum Keluarga Berencana dalam Islam...........................................14

g. Manfaat Keluarga Berencana..............................................................15

h. Efek samping Keluarga Berencana.....................................................16

i. Cara KB yang Diperbolehkan dan Yang Dilarang oleh Islam...........21

2
BAB III Penutup

a. Kesimpulan.........................................................................................23

b. Saran....................................................................................................25

Daftar Pustaka

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang besar baik segi kekayaan

sumber daya alam maupun sumber daya manusia, hal ini pernah tercatat,

bangsa Indonesia terbanyak penduduk setelah Cina dan India artinya maju

mundurnya kemajuan bangsa salah satunya ditentukan oleh kualitas manusia

atau lebih spesifik keluarga.

Tidak dapat kita pungkiri, sebagai institusi terkecil dalam masyarakat,

keluarga memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap keberhasilan

pembangunan sebuah bangsa. Hal ini terkait erat dengan fungsi keluarga

sebagai wahana pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh

karena itu, sudah sewajarnya bila pemerintah bersama-sama dengan segenap

komponen masyarakat berkepentingan untuk membangun keluarga-keluarga

di negara kita tercinta ini agar menjadi keluarga yang sejahtera yang dalam

konteks ini kita maknai sebagai keluarga yang sehat, maju dan mandiri

dengan ketahanan keluarga yang tinggi.

Terlebih Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)

sebagai motor penggerak Program KB di Indonesia, sekarang ini sangat

berpihak pada upaya membangun keluarga sejahtera dengan visi dan misinya

4
yang telah derbaharuhi, yakni ”Seluruh Keluarga Ikut KB” dan

”Mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera”.

Keluarga yang sejahtera, dengan demikian, tentu menjadi dambaan setiap

orang untuk mencapainya. Bukan saja karena dengan mencapai tingkat

kesejahteraan tertentu, seseorang akan dapat menikmati hidup secara wajar

dan menyenangkan karena tercukupi kebutuhan materill dan spirituilnya,

tetapi dengan kondisi keluarga yang sejahtera setiap individu didalamnya

akan mendapat kesempatan seluas-luasnya untuk berkembang sesuai dengan

potensi, bakat dan kemampuan yang dimiliki.

Dalam agama Islam, keluarga sejahtera disubstansikan dalam bentuk

keluarga sakinah. Pengertian keluarga sakinah diambil dan berasal dari Al

Qur’an, yang dipahami dari ayat-ayat Surat Ar Ruum, dimana dinyatakan

bahwa tujuan keluarga adalah untuk mencapai ketenteraman dan

kebahagiaan dengan dasar kasih sayang. Yaitu keluarga yang saling cinta

mencintai dan penuh kasih sayang, sehingga setiap anggota keluarga merasa

dalam suasana aman, tenteram, tenang dan damai, bahagia dan sejahtera

namun dinamis menuju kehidupan yang lebih baik di dunia maupun di

akhirat.

Mencermati penjelasan di atas antara keluarga sejahtera secara umum

dengan kosnep keluarga sakinah mempunyai hubungan yang sangat erat,

untuk itu dalam makalah ini penulis akan mencoba mendeskripsikan KB

dalam pandangan Agama.

5
B. TUJUAN

1. Mengetahui definisi KB

2. Mengetahui tujuan KB

3. Mengenal jenis-jenis KB

4. Mengetahui pandangan Al-Qur’an terhadap KB

5. Mengetahui pandangan ulama terhadap KB

6. Mengetahui hukum KB dalam islam

7. Mengetahui manfaat KB

8. Mengetahui efek samping KB

C. MANFAAT

Penyusunan makalah ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis

maupun praktis. Secara teoritis makalah ini berguna sebagai pengembangan

konsep penelitian keluarga berencana. Secara praktis makalah ini berguna

bagi:

1. penulis, sebagai wahana penambah pengetahuan dan keilmuan di bidang

keagamaan dan kebidanan khususnya tentang hukum ber-KB;

2. pembaca / dosen, sebagai media informasi dalam pembuatan makalah.

6
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Keluarga Berencana

Menurut World Health Organisation (WHO) expert committee 1997:


keluarga berencana adalah tindakan yang membantu pasangan suami istri
untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran
yang memang sangat diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan,
mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri
serta menentukan  jumlah anak dalam keluarga.
Keluarga berencana menurut Undang-Undang no 10 tahun 1992
(tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera)
adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui
pendewasaan  usia perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran, pembinaan
ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan
sejahtera. Keluarga berencana adalah suatu usaha untuk menjarangkan
jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi.
Secara umum keluarga berencana dapat diartikan sebagai suatu usaha
yang mengatur banyaknya kehamilan sedemikian rupa sehingga berdampak
positif bagi ibu, bayi, ayah serta keluarganya yang bersangkutan tidak akan
menimbulkan kerugian sebagai akibat langsung dari kehamilan tersebut.
Diharapkan dengan adanya perencanaan keluarga yang matang kehamilan
merupakan suatu hal yang memang sangat diharapkan sehingga akan
terhindar dari perbuatan untuk mengakhiri kehamilan dengan aborsi

B. Tujuan Keluarga Berencana

7
Gerakan KB dan pelayanan kontrasepsi memiliki tujuan:
a.      Tujuan demografi yaitu mencegah terjadinya ledakan penduduk dengan
menekan laju pertumbuhan penduduk (LLP) dan hal ini tentunya akan diikuti
dengan menurunnya angka kelahiran atau TFR (Total Fertility Rate) dari
2,87 menjadi 2,69 per wanita. Pertambahan penduduk yang tidak
terkendalikan akan mengakibatkan kesengsaraan dan menurunkan sumber
daya alam serta banyaknya kerusakan yang ditimbulkan dan kesenjangan
penyediaan bahan pangan dibandingkan jumlah penduduk. Hal ini diperkuat
dengan teori Malthus (1766-1834) yang menyatakan bahwa pertumbuhan
manusia cenderung mengikuti deret ukur, sedangkan pertumbuhan bahan
pangan mengikuti deret hitung.
b.      Mengatur kehamilan dengan menunda perkawinan, menunda kehamilan
anak pertama dan menjarangkan kehamilan setelah kelahiran anak pertama
serta menghentikan kehamilan bila dirasakan anak telah cukup.
c.       Mengobati kemandulan atau infertilitas bagi pasangan yang telah menikah
lebih dari satu tahun tetapi belum juga mempunyai keturunan, hal ini
memungkinkan untuk tercapainya keluarga bahagia.
d.      Married Conseling atau nasehat perkawinan bagi remaja atau pasangan yang
akan menikah dengan harapan bahwa pasangan akan mempunyai
pengetahuan dan pemahaman yang cukup tinggi dalam membentuk keluarga
yang bahagia dan berkualitas.
e.      Tujuan akhir KB adalah tercapainya NKKBS (Norma Keluarga Kecil
Bahagia dan Sejahtera) dan membentuk keluarga berkualitas, keluarga
berkualitas artinya suatu keluarga yang harmonis, sehat, tercukupi sandang,
pangan, papan, pendidikan dan produktif dari segi ekonomi.

8
C. Sasaran Keluarga Berencana
a. Sasaran Langsung
Pasangan usia subur yaitu pasangan yang wanitanya berusia antara 15 - 49
tahun, Karena kelompok ini merupakan pasangan yang aktif melakukan
hubungan seksual dan setiap kegiatan seksual dapat mengakibatkan
kehamilan. PUS diharapkan secara bertahap menjadi peserta KB yang aktif
lestari sehingga memberi efek langsung penurunan fertilisasi.
b. Sasaran Tidak Langsung
1) Kelompok remaja usia 15 - 19 tahun, remaja ini memang bukan
merupakan target untuk menggunakan alat kontrasepsi secara langsung tetapi
merupakan kelompok yang beresiko untuk melakukan hubungan seksual
akibat telah berfungsinya alat-alat reproduksinya. Sehingga program KB
disini lebih berupaya promotif dan preventif untuk mencegah terjadinya
kehamilan yang tidak diinginkan serta kejadian aborsi.
2) Organisasi-organisasi, lembaga-lembaga kemasyarakatan,
instansi-instansi pemerintah maupun swasta, tokoh-tokoh masyarakat (alim
ulama, wanita, dan pemuda), yang diharapkan dapat memberikan
dukungannya dalam pelembagaan NKKBS.
3) Sasaran wilayah dengan laju pertumbuhan penduduk yang
tinggi

D. Jenis-jenis Keluarga Berencana

Kontrasepsi hadir dalam berbagai metode dan efektivitas. Meskipun


berbeda, tujuan mereka satu: mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.
Beberapa jenis kontrasepsi juga melindungi terhadap penyakit menular
seksual (PMS).

9
1. Kondom

Kata kondom berasal dari kata Latin condus yang berarti baki atau
nampan penampung. Kondom adalah semacam kantung yang
Anda sarungkan ke penis ereksi sebelum melakukan hubungan seksual.
Kondom dijual dalam berbagai ukuran dan bentuk. Kondom
memiliki kelebihan melindungi dari PMS dan tidak memengaruhi hormon.
Kekurangannya adalah efektivitasnya. Sekitar 2-15% wanita masih hamil
meskipun pasangannya menggunakan kondom. Selain itu, banyak pria
merasakan berkurangnya sensasi seksual dengan pemakaian kondom.

2. Kondom wanita

Kondom wanita adalah sebuah kantung dengan dua cincin fleksibel di


ujung-ujungnya. Sebuah cincin lunak yang dapat dilepas memudahkan
pemasangannya dan menjaga kondom di tempat. Sebuah cincin fleksibel
yang besar tetap berada di luar vagina, yang meliputi pembukaan vagina
(vulva) dan memberikan perlindungan tambahan.

Kondom wanita sangat efektif bila digunakan dengan benar.  Kondom


wanita memiliki keuntungan melindungi dari PMS, tidak mudah slip atau
bocor, tidak memengaruhi hormon dan tidak menimbulkan alergi. Kondom
ini juga dapat dipasang jauh sebelum melakukan hubungan seksual (sampai 8
jam sebelumnya) sehingga tidak perlu jeda selama bermesraan. Kerugiannya
adalah beberapa orang merasakan kurang nyaman, tidak efektif untuk semua
posisi, dan harganya mahal. Kondom wanita tidak dapat digunakan
bersamaan dengan kondom pria karena dapat menyebabkan posisinya
bergerak keluar.

3. Diafragma

Diafragma adalah topi karet lunak yang dipakai di dalam vagina untuk
menutupi leher rahim (pintu masuk ke rahim). Fungsinya adalah mencegah
sperma memasuki rahim. Agar diafragma bekerja dengan benar, penempatan
diafragma harus tepat. Diafragma seefektif kondom, namun dapat dicuci dan
digunakan lagi selama satu sampai dua tahun. Kekurangannya, Anda harus
menempatkan diafragma sebelum berhubungan seks (sampai 24 jam
sebelumnya) dan mencopotnya setelah enam jam. Beberapa wanita
mungkin kesulitan menyisipkankannya dan memiliki reaksi alergi.

4. Pil KB

10
Pil KB atau kontrasepsi oral berisi bentuk sintetis dua hormon yang
diproduksi secara alami dalam tubuh: estrogen dan progesteron. Kedua
hormon tersebut mengatur siklus menstruasi wanita. Pil KB bekerja dengan
dua cara. Pertama, menghentikan ovulasi (mencegah ovarium mengeluarkan
sel telur). Kedua, mengentalkan cairan (mucus) serviks
sehingga menghambat pergerakan sperma ke rahim.

Pil KB sangat bisa diandalkan (efektivitasnya mencapai 99%). Pil KB


juga memberikan kendali di tangan wanita untuk mencegah kehamilan.
Kekurangan Pil KB adalah tidak melindungi terhadap PMS, harus diambil
setiap hari sesuai jadwal (tidak boleh terlewatkan barang sehari pun agar
efektif), dan menambah hormon sehingga meningkatkan risiko trombosis,
penambahan berat badan, sakit kepala, mual dan efek samping lainnya. Pil
KB tidak boleh diambil oleh wanita dengan kondisi kesehatan
tertentu, seperti diabetes, penyakit liver, dan penyakit jantung.

5. Susuk (Implan)

Susuk KB adalah batang kecil berisi hormon yang ditempatkan di bawah


kulit di bagian lengan wanita. Batang itu terbuat dari plastik lentur dan hanya
seukuran korek api. Susuk KB terus-menerus melepaskan sejumlah kecil
hormon seperti pada pil KB selama tiga tahun. Selama jangka waktu itu
Anda tidak perlu memikirkan kontrasepsi. Bila Anda menginginkan anak,
susuk KB dapat dicopot kapan pun dan Anda pun akan kembali subur setelah
satu bulan. Biaya murah dan pemakaian yang tidak merepotkan adalah
keunggulan lain susuk KB. Kekurangannya, menyebabkan sakit kepala
dan jerawat pada beberapa wanita, tidak melindungi terhadap PMS dan
sekitar 20% wanita tidak lagi mendapatkan haid atau haidnya menjadi tidak
teratur.

6. Kontrasepsi suntik

Kontrasepsi suntik atau injeksi adalah suntikan hormon yang mencegah


kehamilan. Setiap tiga bulan sekali Anda mendapatkan suntikan baru. Selama
periode tersebut, menstruasi Anda normal. Keunggulan kontrasepsi suntik
adalah keandalannya yang setara dengan pil KB atau susuk dan Anda hanya
perlu memikirkan kontrasepsi setiap 3 bulan sekali. Kelemahannya, Anda
tidak terlindungi terhadap PMS dan mendapatkan hormon. Anda juga tidak
bisa menghentikannya tiba-tiba karena hormon selama tiga bulan tetap aktif
di dalam tubuh. Anda mungkin perlu waktu lama untuk subur kembali.

7. AKDR (IUD)

11
ADKR (alat kontrasepsi dalam rahim/Intrauterine divice) atau dalam
bahasa populernya disebut spiral adalah alat kontrasepsi kecil yang
ditempatkan dalam rahim wanita. Ada dua jenis AKDR: AKDR tembaga
yang terbuat dari plastik kecil dengan tembaga meliliti batangnya dan AKDR
progestogen yang berbentuk T kecil dengan silinder berisi progestogen di
sekeliling batangnya.

Walaupun telah digunakan lebih dari 30 tahun untuk mencegah


kehamilan, cara kerja AKDR masih belum sepenuhnya dipahami. AKDR
memengaruhi gerakan  dan kelangsungan hidup sperma dalam rahim
sehingga mereka tidak dapat mencapai sel telur untuk membuahi. AKDR
juga mengubah lapisan rahim (endometrium) sehingga tidak cocok untuk
kehamilan dan perkembangan embrio janin. Efektivitas AKDR adalah 98%,
hampir sama dengan pil KB.

Keunggulan AKDR adalah berjangka panjang (minimal lima tahun),


mudah mempertahankan (Anda tidak mungkin lupa menggunakannya), lebih
murah dibandingkan kontrasepsi lain (lebih mahal pada awalnya, tetapi lebih
murah dalam jangka panjang) dan jika Anda ingin hamil, kesuburan Anda
dapat dikembalikan dengan cepat setelah Anda melepaskannya. AKDR
progestogen memiliki manfaat tambahan mengurangi perdarahan haid.
Kekurangan AKDR adalah bila gagal dan wanita menjadi hamil, perangkat
ini harus dibuang sesegera mungkin karena meningkatkan risiko keguguran.
Selain itu, ada risiko kecil infeksi setelah pemasangan AKDR, kehamilan
ektopik dan berbagai efek samping seperti menstruasi tidak teratur, vagina
kering, sakit kepala, mual dan jerawat.

8. Sterilisasi

Sterilisasi adalah kontrasepsi yang paling efektif. Pada sterilisasi pria


(vasektomi), vas deferens ditutup sehingga tidak ada sperma yang keluar,
meskipun tetap ejakulasi. Pada sterilisasi wanita (tubektomi), saluran tuba
falopi ditutup sehingga sel telur tidak keluar.

Keuntungan sterilisasi adalah Anda tidak akan perlu memikirkan


kontrasepsi selamanya. Kekurangannya, sifatnya permanen (tidak bisa
dibatalkan), tidak memberikan perlindungan terhadap PMS, dan memerlukan
operasi mayor. Perlu diingat bahwa tidak ada kontrasepsi yang 100% efektif.
Masih ada 1% kemungkinan kehamilan pasca sterilisasi, bahkan bertahun-
tahun setelah operasi dilakukan.

12
E. Pandangan Al-Qur’an dan Hadist tentang Keluarga Berencana

1. Pandangan Al-Qur’an Tentang Keluarga Berencana

Dalam al-Qur’an banyak sekali ayat yang memberikan petunjuk yang

perlu kita laksanakan dalam kaitannya dengan KB diantaranya ialah :

Surat An-Nisa’ ayat 9:

ِ ً‫ولْي ْخش الَّ ِذين لَو َتر ُكوا ِمن َخل ِْف ِهم ذُ ِّريَّة‬
َ‫ض َعافًا َخافُوا َعلَْي ِه ْم َفلْيََّت ُقوا اللَّه‬ ْ ْ َ ْ َ َ ََ
‫َولَْي ُقولُوا َق ْواًل َس ِدي ًدا‬
Artinya:“Dan hendaklah orang-orang takut kepada Allah, bila
seandainya mereka meninggalkan anak-anaknya, yang dalam keadaan lemah,
yang mereka khawatirkan terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu,
hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan mengucapkan perkataan yang
benar”.
Selain ayat diatas masih banyak ayat yang berisi petunjuk tentang

pelaksanaan KB diantaranya ialah surat al-Qashas: 77, al-Baqarah: 233,

Lukman: 14, al-Ahkaf: 15, al-Anfal: 53, dan at-Thalaq: 7.

Dari ayat-ayat diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa petunjuk

yang perlu dilaksanakan dalam KB antara lain, menjaga kesehatan istri,

mempertimbangkan kepentingan anak, memperhitungkan biaya hidup

brumah tangga.

2. Pandangan al-Hadits Tentang Keluarga Berencana

Dalam Hadits Nabi diriwayatkan:

13
)‫إنك تدر ورثك أغنياء خير من أن تدرهم عالة لتكففون الناس (متفق عليه‬

“sesungguhnya lebih baik bagimu meninggalkan ahli warismu dalam

keadaan berkecukupan dari pada meninggalkan mereka menjadi beban atau

tanggungan orang banyak.”

Dari hadits ini menjelaskan bahwa suami istri mempertimbangkan tentang

biaya rumah tangga selagi keduanya masih hidup, jangan sampai anak-anak

mereka menjadi beban bagi orang lain. Dengan demikian pengaturan

kelahiran anak hendaknya dipikirkan bersama.

F. Hukum Keluarga Berencana dalam Islam

1. Sebenarnya dalam al-Qur’an dan Hadits tidak ada nas yang khusus
yang melarang atau memerintahkan KB secara eksplisit, karena hukum ber-
KB harus dikembalikan kepada kaidah hukum Islam dengan metode ijtihad,
yaitu:

‫ال َصْ ُل فِى ْاالَ ْشيَا ِء ْا ِالبَا َح ِة َحتَّى يَ ُد َّل َعلَى ال َّدلِ ْي ِل َعلَى تَحْ ِر ْي ِمهَا‬
ْ َ‫ا‬

“Segala sesuatu pada asalnya adalah diperbolehkan sehingga ada dalil


yang menunjukkan atas dilarangnya sesuatu tersebut”

2. Dalam al-Qur’an ada ayat-ayat yang berindikasi tentang


diperbolehkannya mengikuti program KB, sebagai berikut:
3. Menghawatirkan keselamatan jiwa atau kesehatan ibu. Hal ini sesuai
dengan firman Allah:

)۱٩٥: ‫َوالَ تُ ْلقُوْ ا بِأ َ ْي ِد ْي ُك ْم إِل َى التَّ ْهلُ َك ِة (البقرة‬

“Janganlah kalian menjerumuskan dirimu dalam kerusakan”.

1. Menghawatirkan keselamatan agama, akibat kesempitan penghidupan


hal ini sesuai dengan hadits Nabi:

14
‫َكادَا ْالفَ ْق ُر أَ ْن تَ ُكوْ نَ ُك ْفرًا‬

“Kefakiran atau kemiskinan itu mendekati kekufuran”

1. Menghawatirkan kesehatan atau pendidikan anak-anak bila jarak


kelahiran anak terlalu dekat sebagai mana hadits Nabi:

‫ار‬ َ َ‫ضر َُر َوال‬


َ ‫ض َر‬ َ َ‫َوال‬

“Jangan bahayakan dan jangan lupa membahayakan orang lain”

G. Manfaat Keluarga Berencana

Program Keluarga Berencana (KB) dirumuskan sebagai upaya


peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakaat melalui batas usia
perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga,
peningkatan kesejahteraan keluarga, untuk mewujudkan Norma Keluarga
Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKBBS). Dalam ajaran Islam  dikenal dengan
keluarga “Sakinah Mawaddah wa rahmat”. Dengan mengikuti program KB
sesuai anjuran pemerintah, para akseptor akan mendapatkan tiga manfaat
utama optimal, baik untuk ibu, anak dan keluarga, antara lain:

1. Manfaat Untuk Ibu:

1) Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan

2) Mencegah setidaknya 1 dari 4 kematian ibu

3) Menjaga kesehatan ibu

4) Merencanakan kehamilan lebih terprogram

2. Manfaat Untuk Anak:

15
1) Mengurangi risiko kematian bayi

2) Meningkatkan kesehatan bayi

3) Mencegah bayi kekurangan gizi

4) Tumbuh kembang bayi lebih terjamin

5) Kebutuhan ASI eksklusif selama 6 bulan relatif dapat terpenuhi

6) Mendapatkan kualitas kasih sayang yang lebih maksimal

3. Manfaat Untuk Keluarga :

1) Meningkatkan kesejahteraan keluarga

2) Harmonisasi keluarga lebih terjaga

3) Meningkatkan kebahagiaan keluarga

H. Efek samping Keluarga Berencana

1) Pil KB – mengandung kombinasi dua tipe hormon artifisial yang


disebut estrogens dan progestins. Cara kerjanya adalah menghambat ovulasi,
menghambat transportasi sperma, dan mengubah sifat permukaan dari
dinding rahim, sehingga kalaupun pembuahan berhasil terjadi, hasil
pembuahan itu akan gugur karena tidak mendapat nutrisi yang cukup dari
dinding rahim tempatnya menempel untuk pertama kali (atau dengan kata
lain terjadi aborsi dini).
Efek samping yang merugikan kesehatan: Pil KB meningkatkan resiko
kanker panyudara menjadi 40 % lebih tinggi jika diminum sebelum seorang
wanita melahirkan bayi pertamanya, dan resiko itu meningkat menjadi 70 %
bila pil itu digunakan selama empat tahun atau lebih sebelum wanita

16
melahirkan anak pertamanya. Efek negatif lain adalah tekanan darah tinggi,
pembekuan darah, stroke, serangan jantung, depresi, kenaikan berat badan,
dan migren. Beberapa wanita yang berhenti minum pil KB ternyata siklus
haidnya tidak kunjung kembali, sampai selama setahun bahkan lebih. Walau
pil KB mengurangi resiko kanker rahim dan kanker indung telur, ia
meningkatkan resiko kanker payudara, kanker liver, dan kanker leher rahim.
Studi juga menunjukkan bahwa virus AIDS menular lebih mudah pada
wanita yang mengkonsumsi pil KB, jika suaminya mengidap HIV.
2) Suntik KB – Biasa dikenal dengan Depo Provera, suatu hormon
progestine yang bekerja perlahan, disuntikkan di otot setiap tiga bulan sekali.
Cara kerjanya adalah dengan mengurangi ovulasi, dengan menghambat
transportasi sperma dan mengubah sifat permukaan dinding rahim.
3) Susuk KB – Atau dikenal dengan istilah Norplant, juga suatu hormon
progestin yang dimasukkan dalam tabung kecil terbuat dari semacam bahan
karet yang ditanam di bawah kulit untuk jangka waktu sampai dengan lima
tahun.
Baik suntik maupun susuk dapat mengakibatkan aborsi dini bila
pembuahan tetap berhasil terjadi. Hal itu terjadi akibat perubahan fisik
dinding rahim sehingga tidak lagi mampu memberi nutrisi yang cukup untuk
embrio dapat menempel dan tumbuh. Aborsi yang tidak disadari oleh wanita
pemakai Norplant ini dapat terjadi lebih dari satu kali dalam setahun karena
rata rata wanita berovulasi dalam lebih dari 40 % siklus suburnya saat
memakai Norplant. Depo Provera mungkin menghasilkan efek yang sama
karena bahannya sama-sama hormon jenis progestin. Efek negatif kepada
kesehatan: penelitian menunjukkan, wanita yang memakai Depo-Provera
selama dua tahun atau lebih sebelum usia 25 tahun mempunyai resiko lebih
tinggi 190 % untuk menderita kanker payudara. Selain itu Depo Provera
mengurangi kepadatan massa tulang dan memperburuk kadar kolesterol.
Sebuah studi menunjukkan wanita yang menerima suntikan progestin selama

17
lima tahun mengalami peningkatan resiko sebanyak 430 % untuk menderita
kanker leher rahim. Tingkat resiko tertular HIV juga meningkat 240 %. Di
Amerika lebih dari 50 ribu wanita terlibat dalam aksi menuntut secara hukum
melawan produsen Norplant, dengan mengeluhkan berbagai efek samping
yang mereka alami seperti perdarahan yang tak teratur dan nyeri otot.
Ada banyak macam lagi hormon artifisial pencegah kehamilan yang
beredar di pasaran dalam berbagai bentuk seperti plester KB, aneka jenis pil,
dan injeksi bulanan, yang semuanya bekerja berdasarkan prinsip yang sama
dengan yang terkandung dalam pil KB sehingga juga memberikan efek
negatif yang kurang lebih sama. Semua kontrasepsi hormonal juga dapat
mengakibatkan kondisi ketidaksuburan (infertilitas) yang berkepanjangan
setelah pemakaian kontrasepsi itu dihentikan, sehingga membuat pasangan
yang ingin punya anak lagi atau sudah memutuskan untuk siap punya anak,
menjadi sulit punya anak.

Metode KB dengan penghalang (barrier method)

1) Kondom – mempunyai catatan angka kegagalan antara 10 – 30 %


karena robek atau bocor dalam pemakaian, juga karena cacat produksi, atau
kerusakan akibat proses pengepakan, pengiriman, dan penyimpanan di dalam
suhu yang terlalu panas atau terlalu dingin.
Efek samping yang merugikan kesehatan : kondom tidak cukup mencegah
penularan virus AIDS. Penelitian dengan mikroskop elektron menunjukkan
bahwa rata-rata kondom memiliki lubang pori sebesar 50 kali lebih besar
daripada partikel virus HIV.
Metode-metode KB dengan penghalang seperti diafragma (penghalang
sperma yang dimasukkan dalam vagina), kondom, serta metode penarikan
penis keluar dari vagina saat ejakulasi, memang tidak mengakibatkan aborsi

18
dini. Namun sebuah penelitian menunjukkan metode-metode itu
meningkatkan resiko terjadinya pre-eklamsia (komplikasi kehamilan yang
disertai naiknya tekanan darah, penahanan cairan, dan kerusakan ginjal) yang
dapat membawa pada keadaan tak sadarkan diri dalam waktu yang lama,
bahkan koma. Studi menunjukkan bahwa paparan sperma pada wanita
mempunyai peran melindungi kehamilan dari pre eklamsia.
2) Spermisida – zat pembunuh sperma yang umumnya dijual dalam
bentuk gel atau terkandung dalam suatu spons vagina. Toxic Shock
Syndrome (sindroma kejang karena keracunan) dihubungkan dengan
pemakaian spons spermisida. Seorang peneliti mengamati bhw pasangan
yang menggunakan spermisida, dalam sebulan setelah pembuahan terjadi,
menerima resiko dua kali lipat melahirkan bayi yang cacat, dan dua kali lipat
resiko keguguran.
3) IUD / intra uterine device – alat berbentuk huruf “T” ini dibuat dari
bahan plastik keras, kadang mengandung tembaga atau zat hormon
kontrasepsi. Dokter memasukkan alat ini ke dalam rahim wanita. Cara
kerjanya adalah dengan mengiritasi dinding rahim dan menghalangi
transportasi sperma.

Ketika terjadi pembuahan pada wanita dengan posisi IUD terpasang, alat
ini dapat mencegah implantasi embrio dalam rahim, atau menghancurkan
embrio yang baru terbentuk akibat racun tembaga dari IUD tersebut, atau
melalui penyerangan oleh sistem imun tubuh ibu, sehingga terjadi aborsi
dini.

Efek samping yang merugikan kesehatan: pemakaian IUD dapat


menimbulkan perforasi rahim yang di kemudian hari bisa mengakibatkan
pengangkatan rahim. Juga infeksi, semisal abses (bengkak) pada saluran tuba
dan indung telur. Pemakaian IUD juga dikaitkan dengan meningkatnya

19
resiko PID (Pelvic Inflammatory Disease) yaitu radang rongga panggul dan
kehamilan ektopik. Kehamilan ektopik adalah keadaan di mana embrio janin
tidak menempel di dinding rahim seperti seharusnya, tetapi di tempat lain
yang abnormal, biasanya di saluran tuba falopii. Wanita yang memakai IUD
selama tiga tahun atau lebih mempunyai resiko dua kali lebih besar untuk
mengalami kehamilan di tuba falopii dibandingkan wanita yang tidak pernah
memakai IUD. Pemakai jangka panjang bahkan masih terus mengalami
peningkatan resiko terjadinya kehamilan ektopik bertahun-tahun setelah IUD
dilepas. Di Amerika, kehamilan ektopik masih merupakan penyebab utama
kematian bayi pada saat dilahirkan. Efek lain IUD adalah nyeri punggung,
kram, dyspareunia (sakit saat bersanggama), dysmenorrhea (nyeri haid), dan
ketidaksuburan (infertility).
4) Sterilisasi permanen : ligasi tuba dan vasektomi – Suatu tindakan
operatif sebagai langkah sterilisasi secara permanen sehingga seseorang tidak
pernah bisa berketurunan lagi. Ligasi tuba adalah menutup saluran tuba
falopii pada wanita. Vasectomi adalah tindakan menutup saluran vas
deferens (saluran tempat keluarnya sperma) dengan cara mengikat pipa
saluran itu, atau kadang dengan cara memotong, membakar, atau
mengangkat sebagian dari saluran itu.
Efek samping bagi kesehatan: Ligasi tuba tidak selalu berhasil mencegah
kehamilan. Ketika pembuahan tetap terjadi, kemungkinannya lebih besar
untuk terjadi kehamilan ektopik, yang merupakan penyebab utama kematian
wanita hamil. Tambahan pula, wanita yang menjalani ligasi tuba bisa
mengalami komplikasi dari proses anestesi atau pembedahannya.
Komplikasinya misalnya perlubangan pada kandung kemih, perdarahan, dan
bahkan berhentinya detak jantung setelah proses penggelembungan rongga
perut dengan karbondioksida. Beberapa wanita juga sesekali mengalami
perdarahan vagina yang berhubungan dengan nyeri yang akut di perut bagian
bawah. Efek lain adalah mengurangi kenikmatan seksual, melemahkan

20
gairah seksual, dan memperbesar resiko rahim harus diangkat seluruhnya
(hysterectomy) setelah menjalani ligasi tuba. Oleh karenanya, penyesalan
yang dalam setelah menjalani sterilisasi cukup umum ditemukan.
Sekitar 50% pria yang menjalani vasektomi menanggung resiko tubuhnya
lantas membentuk antibodi anti-sperma. Artinya, tubuh mereka akan
menganggap bahwa spermanya sendiri adalah zat asing yang harus
dilumpuhkan. Hal ini meningkatkan resiko penyakit-penyakit auto imun.
Beberapa penelitian menunjukkan pria yang menjalani vasektomi
menghadapi resiko lebih besar untuk mengidap kanker prostat, terutama
setelah 15 sampai 20 tahun sesudah vasektomi, walau sebuah studi lain tidak
menemukan hubungan itu. 

Perencanaan KB secara alami (KB alamiah)

Perencanaan kelahiran secara alami (KB alami) adalah metode yang


sepenuhnya alami di mana suami istri dapat mengatur kesuburan mereka.
Wanita dapat menentukan kapan masa suburnya dengan mengamati lendir
kesuburan yang keluar dari vagina. Badan kesehatan dunia WHO telah
menemukan angka kegagalan metode KB alamiah ini hanya sebesar 0.3 % –
3 %, tingkat keberhasilan yang kurang-lebih sama dengan yang dicapai oleh
KB non alami (kontrasepsi) kecuali sterilisasi. KB alami tidak membutuhkan
biaya apapun dan tidak menimbulkan peningkatan resiko terhadap penyakit
kanker. Di Amerika, pasangan dengan KB alami yang mengalami perceraian
hanya 5 %, jauh lebih kecil dari prosentase pasangan dengan kontrasepsi
yang bercerai yaitu sekitar 50 %.

5) Cara KB yang Diperbolehkan dan Yang Dilarang oleh Islam

A. Cara yang diperbolehkan

21
Ada beberapa macam cara pencegahan kehamilan yang diperbolehkan
oleh syara’ antara lain, menggunakan pil, suntikan, spiral, kondom,
diafragma, tablet vaginal , tisue. Cara ini diperbolehkan asal tidak
membahayakan nyawa sang ibu. Dan cara ini dapat dikategorikan kepada azl
yang tidak dipermasalahkan hukumnya. Sebagaimana hadits Nabi :
) ‫ فلم ينهها (رواه مسلم‬.‫ م‬.‫كنا نعزل على عهد وسول هللا ص‬

Kami dahulu dizaman Nabi  SAW melakukan azl, tetapi beliau tidak
melarangnya.

B. Cara yang dilarang


Ada juga cara pencegahan kehamilan yang dilarang oleh syara’, yaitu
dengan cara merubah atau merusak organ tubuh yang bersangkutan. Cara-
cara yang termasuk kategori ini antara lain, vasektomi, tubektomi, aborsi.
Hal ini tidak diperbolehkan karena hal ini menentang tujuan pernikahan
untuk menghasilakn keturunan.

22
BAB III

PENUTUPAN

A. Kesimpulan

Keluarga berencana berarti pasangan suami istri yang telah

mempunyai perencanaan yang kongkrit mengenai kapan anaknya diharapkan

lahir agar setiap anaknya lahir disambut dengan rasa gembira dan syukur dan

merencanakan berapa anak yang dicita-citakan, yang disesuaikan dengan

kemampuannya dan situasi kondisi masyarakat dan negaranya.

Alat kontrasepsi yang dibenarkan menurut Islam adalah yang cara

kerjanya mencegah kehamilan (man’u al-haml), bersifat sementara (tidak

permanen) dan dapat dipasang sendiri olrh yang bersangkutan atau oleh

orang lain yang tidak haram memandang auratnya atau oleh orang lain yang

pada dasarnya tidak boleh memandang auratnya tetapi dalam keadaan darurat

ia dibolehkan. Selain itu bahan pembuatan yang digunakan harus berasal dari

bahan yang halal, serta tidak menimbulkan implikasi yang membahayakan

(mudlarat) bagi kesehatan.

23
Alat/metode kontrasepsi yang tersedia saat ini telah memenuhi

kriteria-kriteria tersebut diatas, oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa KB

secara substansial tidak bertentangan dengan ajaran Islam bahkan merupakan

salah satu bentuk implementasi semangat ajaran Islam dalam rangka

mewujudkan sebuah kemashlahatan, yaitu menciptakan keluarga yang

tangguh, mawardah, sakinah dan penuh rahmah. Selain itu, kebolehan

(mubah) hukum ber-KB, dengan ketentuan-ketentuan seperti dijelaskan

diatas, sudah menjadi kesepakatan para ulama dalam forum-forum ke

Islaman, baik pada tingkat nasional maupun Internasional (ijma’al-majami).

Para ulama yang membolehkan KB sepakat bahwa Keluarga

Berencana (KB) yang dibolehkan syari`at adalah suatu usaha

pengaturan/penjarangan kelahiran atau usaha pencegahan kehamilan

sementara atas kesepakatan suami-isteri karena situasi dan kondisi tertentu

untuk kepentingan (maslahat) keluarga.

Hukum KB secara prinsipil dapat diterima oleh Islam, bahkan KB

dengan maksud menciptakan keluarga sejahtera yang berkualitas dan

melahirkan keturunan yang tangguh sangat sejalan dengan tujuan syari`at

Islam yaitu mewujudkan kemashlahatan bagi umatnya. Selain itu, Kb juga

memiliki sejumlah manfaat yang dapat mencegah timbulnya kemudlaratan.

Bila dilihat dari fungsi dan manfaat KB yang dapat melahirkan kemaslahatan

dan mencegah kemudlaratan maka tidak diragukan lagi kebolehan KB dalam

Islam

24
B. Saran

Dalam mewujudkan keluarga yang sejahtera sesuai dengan syariat

Islam  maka penulis berharap pemerintah tidak henti-hentinya memberikan

penyuluhan dan bimbingan kepada masyarakat agar melaksanakan program

pemerintah karena dengan menggunakan alat kontrasepsi bukan berarti

menolak takdir dari Allah SWT tetapi dalam rangka meningkatkan ke

Imanan dan Ketaqwaan kepada Allah SWT.

25
DAFTAR PUSTAKA

 Mas say loros. (2011). Dalam As-sunnah edisi 01/Tahun V/2001M/1421H]


termuat dalam : http://kanal3.wordpress.com/2011/02/13/bagaimanakah-hukum-
keluarga-berencana-kb-dalam-pandangan-islam/
 Drs.H. Aminudin Yakub,MA-Wakil Sekretaris Komisi Fatwa MUI Pusat 
http://keluargaberencanadalamislam.blogspot.com/2009/12/pandangan-hukum-
islam-tentang-keluarga.html
 Tu’nas Fuaidah. (2009).  http://8tunas8.wordpress.com/keluarga-berencana-kb-
dalam-pandangan-islam/
 http://kuliahbidan.wordpress.com/2008/07/18/program-kb-dalam-perspektif-
islam/
 Mardiya http://www.kulonprogokab.go.id/v2/files/MEWUJUDKAN
%20KELUARGA_%20SEJAHTERA_DALAM_PERSPEKTIF_ISLAM_2.pdf 
 Abdurrahman Umran, Prof. (1997). Islam dan KB. Jakarta: PT Lentera
Basritama.
 Chuzamah, T. Yangro, Dr. H. dkk. (2002), Problematika Hukum Islam
Kontemporer, Jakarta: Pustaka Firdaus.
 Hasan, M. Ali. (1997). Masail Fiqhiyah. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
 Masjfuk Zuhdi, Prof. Drs.. (1997). Masail Fiqhiyah. Jakarta:PT Toko
Gunung Agung.
 Mohsin Ebrahim, Abul Fadl. (1997). Aborsi, Kontrasepsi dan Mengatasi
Kemandulan. Bandung: Mizan.
 Musthafa Kamal, Drs.. (2002). Fiqih Islam. Yogyakarta: Citra Karsa
Mandiri.
 Luthfi, As-syaukani. (1998). Politik, Ham dan Isu-isu Fiqih Kontemporer.
Bandung: Pustaka Hidayah.

26
27

Anda mungkin juga menyukai