Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PENURUNAN AL-QURAN

Mata Kuliah Studi Quran Hadist

Dosen Pengampu:
Muhammad Fajrul Munawir M.Ag

OLEH :

1. MUHAMMAD ABU KARIM

2. AHMAD FACHRUL KURNIAWAN

3. MUHAMAD ASIF AZHAR NAHRIKA

JURUSAN ILMU AL-QURAN DAN TAFSIR FAKULTAS USHULUDDIN


ADAB DAN DAKWAH UNIVERSITAS SAYYID ALI RAHMATULLAH
TULUNGAGUNG 2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan atas kehadirat Allah swt. yang
telah melimpahkan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
mengenai Penurunan Al-Quran dengan sebaik mungkin. Sholawat serta salam
semoga tetap tercurahkan kepada bimbingan kita Nabi Agung Nabi Besar
Muhammad saw. yang telah membimbing kita dari jaman jahiliyah menuju zaman
yang terang benderang yakni agama islam.

Makalah ini telah saya selesaikan dengan maksimal berkat kerjasama dan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu saya sampaikan banyak terima kasih
kepada segenap pihak yang telah berkontribusi secara maksimal dalam
penyelesaian makalah ini.

Diluar itu, penulis sebagai manusia biasa juga menyadari bahwa masih
banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa,
susnan kalimat, maupun isi. Oleh sebab itu, kami selaku penyusun makalah
dengan kerendahan hati menerima segala kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca.

Dengan adanya makalah ini, kami berharap bisa membantu orang-orang muslim
sekitar dalam mengetahui tentang kitab suci yang yang mereka baca setiap hari,
yakni Al-Quran.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat


membawa manfaat dan dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan di
masyarakat luas dan untuk penulis sendiri.

Tulungagunng, September 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

BAB l

A. Latar Belakang .......................................................................................4

B. Rumusan Masalah ..................................................................................4

C. Tujuan penulisan ....................................................................................5

BAB ll

A. Pengertian penurunan Al-Qur'an.............................................................7

B. Tahapan penurunan Al-Qur'an ................................................................8

C. Sejarah singkat turunnya Al-Qur'an .......................................................11

D. Hikmah penurunan Al-Qur'an secara bertahap......................................14

BAB lll

A. Kesimpulan ..........................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Al-Quran merupakan sumber dari segala hukum islam yang dipegang oleh
seluruh umat islam yang ada di seluruh dunia. Al-Quran diturunkan bukan hanya
sekedar bacaan belaka, tapi setiap kehidupan manusia sudah tertera semua pada
Al-Quran. Mulai dari lahir sampai meninggalkan dunia. Kitab suci yang
merupakan penyempurna dari seluruh kitab-kitab sebelumnya ini acuan dari kita
untuk memercayai bahwa agama Islam adalah memang yang sebenar-benarnya
agama dan Allah adalah yang sebenar-benarnya Tuhan yang patut disembah.

Atas Rahmat-Nya, Allah telah memperlihatkan petunjuk-Nya kepada manusia


dan hal ini akan membimbing kehidupan dan kerohanian manusia dari segala
macam penyakit. Itu obatnya, jika mereka mau beriman kepada Allah swt. Mereka
akan mendapatkan bimbingan yang benar serta ampunan daripada dosa yang telah
mereka perbuat selama ini. Dan itulah sejatinya rahmat yang lebih besar daripada
harta bemda ataupun tahta.

Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad secara berangsur-angsur


melalui perantara malaikat Jibril. Turunnya Al-Quran tidak menentu; dalam tanda
kutip tidak setiap hari ayat-ayat Al-Quran turun kepada Nabi Muhammad. Al-
Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad dengan berbahasa Arab untuk
direnungi isinya, sebagai balasan untuk suatu petunjuk, suatu rahmat dan berita

4
gembira pada kaum muslimin. Suatu ketika ayat turun karena peristiwa-peristiwa
dan kejadian-kejadian serta kebutuhan Rasulullah saw. ada saatnya pula kehadiran
ayat Al-Qur’an terjadi secara tiba-tiba tanpa diduga sebelumnya, bahkan pernah
pula kehadirannya amat sangat ditunggu-tunggu namun ia tidak kunjung-kunjung
datang, kaum kafir pun mendapat kesempatan untuk mencela Nabi saw. sebagai
utusan yang ditinggalkan Tuhannya. Semua itu merupakan suatu pertanda, bahwa
tidaklah mungkin bagi ayat Al-Quran merupakan buatan manusia belaka ataupun
karangan semata. Berbeda dengan kitab-kitab sebelum Al-Quran; yaitu zabur,
taurat, injil yang penurunannya sekaligus utuh satu kitab tanpa adanya berangsur-
angsur.

Turunnya Al-Quran merupakan peristiwa besar dalam sejarah Islam. Karena


wahyu ini merupakan firman Allah yang sampai sekarang masih bisa untuk dilihat
wujudnya, dibaca hurufnya, bahkan dihafalkan. Dan perlu diketahui bahwa Al-
Quran merupakan firman langsung dari Allah kepada Nabi-Nya; Muhammad saw.
Itulah mengapa tidak ada satupun manusia dibumi ini yang bisa membuat Al-
Quran, bahkan seorang ilmuan terhebat sekalipun. Al-Quran merupakan kitab suci
terhebat dan terbesar yang diturunkan seorang yang mulia pula. Maka tidak heran
jika sesuatu yang berhubungan dengan Al-Quran pasti akan mulia juga. Maka dari
itu kita sebagai umat Muslim seharusnya berkewajiban mengimani Al-Quran.
Tidak hanya itu, mempelajari dan mengaplikasikanny dalam kehidupan sehari-
hari adalah hal yang sangat penting bagi seluruh kaum Muslimin. Karena Al-
Quran merupakan sumber hukum yang pertama dan utama yang menjadi patokan
bagi sumber-sumber hukum lainnya.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan penulis terapkan yaitu:

1. Apa itu penurunan Al-Quran?

2. Bagaimana tahapan dalam penurunan Al-Quran?

3. Periode penurunan Al-Quran?

5
4. Apa saja hikmah penurunan Al-Quran secara berangsur?

C. Tujuan Penulisan

Makalah ini ditulis oleh penulis dengan maksud:

1. Untuk mengetahui pengertian penurunan Al-Quran

2. Untuk mengetahui bagaimana tahapan dalam penurunan Al-Quran

3. Untuk mengetahui periode penurunan Al-Quran

4. Untuk mengetahui hikmah dari penurunan Al-Quran secara berangsur

6
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Penurunan Al-Quran

Nuzulul Qur’an terdiri dari kata nuzul dan Alqur’an yang berbentuk idafah.
Penggunaan kata nuzul dalam istilah nuzulul Qur’an (turunnya Al-Quran) tidaklah
dapat kita pahami maknanya secara harfiah, yaitu menurunkan sesuatu dari tempat
yang tinggi ke tempat yang rendah, sebab Al-Quran tidaklah berbentuk fisik atau
materi. Tetapi pengertian nuzulul Qur’an yang dimaksud adalah pengertian
majazi, yaitu penyampaian informasi (wahyu) kepada Nabi Muhammad SAW.
dari alam gaib ke alam nyata melalui perantara malakikat Jibril AS. 1 Muhammad
Abdul Azhim Al-Zarqani mentakwilkan kata nuzul dengan kata i’lam (seperti
yang dikutip oleh Rif’at Syauqi Nawawi dan M. Ali Hasan). Alasannya; pertama,
mentakwilkan kata nuzul dengan i’lam berarti kembali pada apa yang telah
diketahui dan dipahami dari yang diacunya, kedua, yang dimaksud dengan adanya
Al-Quran di Lauh al-mahfuzh, Baitul ’Izzah dan dalam hati Nabi saw. juga berarti
bahwa Al-Quran telah di-i’lam-kan oleh Allah pada masing-masing tempat
tersebut sebagai petunjuk bagi manusia untuk mencapai kebenaran, ketiga,
mentakwilkan kata nuzul dengan i’lam hanyalah tertuju pada Al-Quran semata
dengan semua segi dan aspeknya.2
1
Lihat Abdul Aziz Dahlan dkk. (ed.), Ensiklopedi Hukum Islam I (Cet. I; Jakarta: Ichtiar Baru Van
Hoeve, 1996), h. 134.
2
Lihat Rif’at Syauqi Nawawi dan M. Ali Hasan, Pengantar Ilmu Tafsir (Cet. II; Jakarta: PT Bulan
Bintang, 1992), h. 65-67.

7
Secara sederhana Nuzulul Quran adalah peristiwa awal turunnya Al-Quran
dari “Lauh Mahfuz ke Langit Dunia” kepada Nabi Muhammad saw. secara
bertahap atau tidak diturunkan sekaligus, namun diturunkan secara berangsur-
angsur.3

B. Tahapan Penurunan Al-Qur'an

Kitab suci Al Quran adalah kitab suci yang agung, Al Qur'an di turunkan
dalam tiga kali, yang mana tidak di alami oleh kitab samawi sebelumnya. Yang
menjadi wujud kemuliaan Al Qur'an dan menjadi suatu penghormatan bagi kaum
yang di turunkannya. Adapun yangdi maksud secara bertahap adalah Al Quran
diturinkan secara tertib dari fase-fase di sampaikannya dari sisi Allah sampai
kepada nabi Muhammad Saw. Kitab suci ini berbeda dengan kitab lainnya karena
di turunkan secara bertahap dan berangsur- angsur dan penyampaiannya yang
sangat luar biasa yang mana kitab ini adalah wahyu Allah yang disampaikan
dengan perantara malaikat Jibril yang kemudian di sampaikan kepada Nabi
Muhammad, sehingga menunjukkan kemu'jizatannya. Dan turunnya Al Qur'an
secara berangsur angsur sudah di jelaskan dalam firman allah dalam surat Al-Isra
ayat 106. "Dan Alquran itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar
kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya
bagian demi bagian.” (Q.S.. Al Isra: 17/106)4. Namun dengan di turunkannya Al
Quran secara berangsur-angsur mengundang berbagai celaan dari kaum kafir yang
mana Allah berfirman dalam surat Al Furqon ayat 32. “Berkatalah orang-orang
yang kafir; “Mengapa Alquran itu tidak diturunkan kepadanya sekalih turun saja?
demikianlah supaya kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacakannya
secara tartil (teratur dan benar).” (Q.S.. Al Furqan: 25/32)5. Dan kemudian

3
Maulana Dwi Kurniasih dkk. Hikmah penurunan Al-Quran secara berangsur, mimbar agama
budaya, 37 (2020), 13-20
4
Maulana Dwi Kurniasih, Dyah Ayu Lestari, Ahmad Fauzi, “HIKMAH PENURUNAN AL-
QUR’AN SECARA BERANGSUR”, Vol.37 No. 2, July – Desember 2020, Hal.14.
5
Ibid

8
timbullah permintaan dari kaum kafir yang mengada-ada yang di kemukakan
kepada Nabi Muhammad SAW.. Dan orang-orang kafir berkata, “Mengapa Al-
Qur’an itu tidak diturunkan kepadanya sekaligus sebagaimana kitab-kitab samawi
dulu seperti kitab Taurat, Zabur,dan Injil, bukan berangsur-angsur sebagaimana
Al-Qur’an?” Demikianlah, Kami turunkan Al-Qur’an secara berangsur-angsur agar
Kami memperteguh hatimu Muhammad dengannya karena setiap kali ayat Al-
Qur’an turun, nabi merasa tenang karena Allah selalu menyertainya dalam suka
maupun duka dan Kami membacakannya secara tartil berangsur-angsur, perlahan
dan benar, selama kurang lebih 23 tahun. Membaca Al-Qur’an dengan tartil,
sangat di dianjurkan. Diturunkannya Al-Qur’an secara berangsur, agar mudah
dihafal, dihayati, dan diamalkan sedikit demi sedikit. Secara kronologis proses
penurunan Alquran Al-Karim, diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi
Muhammad SAW dalam tiga fase sebagai berikut6:

1. Lauhul Mahfudz

Al Qur'an diturunkan secara langsung dari Lauhu Mahfudz. Proses


Alquran diturunkan dari Lauhu Mahfudz inilah tahapan pertama Alquran
diturunkan. Al Qur'an di Lauhu Mahfudz adalah tersimpan dan tidak bisa
diketahui kecuali oleh Allah SWT.7 Maksudnya, sebelum Alquran
disampaikan kapada Rasulullah saw sebagai utusan Allah terhadap
manusia, Alquran terlebih dahulu disampaikan kepada Lauh al-Mahfuzh,
yakni suatu tempat lembaran yang terpelihara dimana Alquran pertama
kali ditulis pada lembaran tersebut. Sebagian tafsir Lauh Mahfudz
disamakan dengan Kitabin Maknun yang berarti “kitab yang terjaga”.
Akan tetapi secara umum Lauhil Makhfudh diartikan sebagai suatu tempat
yang di dalamnya tersimpan segala sesuatu yang berkaitan dengan Qada
dan Qodar Allah.8

2. Baitul Izzah
6
Dr. Zainal Abidin, MA, PENGANTAR ULUMUL QUR’AN, (Medan: Duta Azhar, 2018), hal. 13.
7
Ibid
8
Maulana Dwi Kurniasih, Dyah Ayu Lestari, Ahmad Fauzi, “HIKMAH PENURUNAN AL-
QUR’AN SECARA BERANGSUR”, Vol.37 No. 2, July – Desember 2020, Hal.15.

9
Adapun di tahap kedua, Al Qur'an turun dari Baitul Izzah
berikutnya diturunkan ke bumi. Menurut pendapat yang shahih, Baitul
Izzah ini ada di langit yang paling bawah atau langit dunia. Al Qur'an
diturunkan pada satu malam yang diberkahi, yaitu malam kemuliaan
(Lailatul Qadar) dan malam itu adalah salah satu dari malam-malam
Ramadhan. Proses tahapan kedua ini Alquran terjadi secara berangsur-
angsur. Pada proses penurunannya terjadi pada masa kenabian Nabi
Muhammad SAW. Penurunan secara berangsur-angsur tersebut sesuai
dengan peristiwa dan kejadian yang ada pada masa nabi. Pada masa nabi
inilah penurunan Al Qur'an tak serta merta turun karena ada penyebabnya.
Setiap peristiwa itu disebut menjadi Asbabul Nuzul, yaitu sebab
diturunkannya Al Qur' an yang berkaitan dengan peristiwa tertentu.9

3. Baitul Izzah kepada Nabi Muhammad SAW.

Dari tahapan ini Al Qur'an diturunkan secara langsung oleh


perantara malaikat Ruhul Amin yakni malaikat Jibril dalam bulan
Ramadhan dan di turunkan secara berangsur- angsur dan sedikit demi
sedikit dan disampaikan ketika dalam waktu dibutuhkan saja, seperti
ketika nabi Muhammad mengalami permasalahan dalam berdakwah ketika
menghadapi orang-orang kafir dan ketika Nabi Muhammad menjani
permasalahan kehidupan. Dan penurunan pertama Al Qur'an ini terjadi
ketika nabi Muhammad Saw berkhalwat di gua Hiro' dan ketika Nabi
Muhammad Berusia 40 tahun. Dan wahyu yang pertama adalah 5 surat
pertama dari surat Al- Alaq. Al Quran ini diturun kan pada bulan yang
sangat mulia yakni bulan Ramadhan yang mana diturunkannya malam
yang lebih baik dari pada seribu bulan, Yaiti Malam Lailatul Qodar. Dan
Al Quran ini diturunkan tidak hanya ketika nabi mengalami permasalahan
hidup, dan ada pula wahyu yang di turunkan ketika tidak disertai dengan
kejadian tertentu dan ketika tidak menjawab pertanyaan dan tidak ada latar
belakang di turunkannya Ayat Al Qur' an.10
9
Ibid
10
Dr. Zainal Abidin, MA, PENGANTAR ULUMUL QUR’AN, (Medan: Duta Azhar, 2018), hal. 16

10
C. Sejarah Singkat Turunnya Al Quran

Al Quran di turunkan melalui perantara malaikat Jibril yang menyampaikan


langsung kepada Nabi Muhammad. Proses turunnya Al Quran berlangsung selama
22 tahun , 2 bulan dan 22 hari secara berangsur-angsur. Wahyu pertama yang
turun adalah Surat Al ‘Alaq ketika Nabi Muhammad berusia 40 tahun pada
tanggal 17 Ramadhan di Gua Hira. Wahyu yang selanjutnya di turunkan jedanya
selama 3 tahun.11

Adapun urutan ayat dan surat yang ada di dalam Al Quran saat ini bukanlah
berdasarkan diturunkannya ayat dan surat tersebut. Adapun lokasi penurunannya
di bagi menjadi dua, yaitu di Makkah dengan jumlah 86 surat yang diturunkan
selama 13 tahun, dan digolongkan ke dalam surat Makiyyah. Serta di Madinah
dengan jumlah 28 surat yang diturunkan selama 10 tahun dan di golongkan ke
dalam surat Madaniyyah.

1. Periode Diturunkannya Al Quran

Periode Makkah pertama selama 4 sampai dengan 5 tahun. Pada masa ini,
dakwah Islam masih terbatas pada ruang lingkup yang kecil, dan ayat yang
diturunkan pun pada umumnya membahas tentang pelajaran bagi Rasulullah
untuk membentuk kepribadiannya, pembahasan tentang dasar-dasar akhlak
Islamiyah, pengetahuan tentang sifat Allah serta bantahan mengenai pandangan
hidup di masyarakat Jahiliyah kala itu.

Periode Makkah kedua selama 4 sampai dengan 9 tahun. Pada masa ini
dakwah Islam sudah mulaiterbuka. Masyarakat Makkah sudah mulai berfikir
untuk menghalangi dakwah. Ayat-ayat yang diturunkan pada masa ini umumnya
tentang kewajiban sebagai seorang muslim, pembaasan tentang ke esaan Allah,
pembahasan tentang hari kiamat, serta ancaman dan kecaman kepada orang
musyrik yang mempunyai prilaku buruk.
11
Rinaldi Suwandi, Sejarah Singkat Bagaimana Diturunkannya Al Quran,
http://kedesa.id/id_ID/sejarah-singkat-bagaimana-diturunkannya-al-quran/ , diakses tanggal 6
september 2021, pukul 11:18 WIB

11
Periode Madinah selama 10 tahun. Rasulullah mulai hijrah dari Makkah ke
Madinah, dan masyarakat sekitar mulai terbentuk keimanannya. Disana,
masyarakat Yahudi dan Islam hidup berdampingan, namun seiring berjalannya
waktu, kaum Yahudi pun mulai ikut menentang dakwah Nabi Muhammad SAW.

2. Awal Mula Dibukukannya Al Quran

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa ayat-ayat Al Quran


diturunkan secara berangsur-angsur. Pada saat itu, kertas belum ada di Arab,
meskipun sudah ditemukan di China.

Karena Nabi Muhammad tidak bisa membaca dan menulis, maka ketika
menerima Wahyu, beliau langsung menyampaikannya kepada para sahabat. Para
sahabat lalu menghafalkannya di luar kepala. Bagi yang bisa menulis, diminta
untuk menuliskannya di atas kulit pohon, batu, kain, kulit hewan dan lain
sebagainya.

Untuk menjaga kemurnian Al Quran, setiap tahun malaikat Jibril bersama


Rasululah selalu mengulang hafalan Al Quran. Bahkan di tahun terakhir
menjelang wafatnya, Nabi Muhammad bersama malaikat jibril mengulangi
hafalannya sebanyak dua kali.

Pembukuan Al Quran pertama kali dilakukan pada masa Abu Bakar Ash
Shiddiq atas usulan dari Umar bin Khaththab. Hal ini terjadi karena Umar
khawatir atas kemurnian Al Quran karena tidak sedikit dari para penghafal yang
mati Syahid karena ikut berperang.

Pembukuan itu dipimpin oleh Zaid bin Tsabit dengan cara mengumpulkan
ayat-ayat yang sudah pernah dituliskan oleh para sahabat di batu, kain, kulit
pohon, kulit hewan dan lain sebagainya. Hasil dari hall tersebut adalah
pembukuan resmi Al Quran yang pertama kalinya.

Al Quran yang sudah disatukan menjadi buku tersebut lalu disimpan oleh
Abu Bakar sampai ia meninggal dunia. Setelahnya, di simpan oleh Umar sampai
ia meninggal, dan diteruskan oleh anaknya yaitu Hafsah.

12
Pada masa Khalifah Utsman bin Affan, Al Quran pertama kalinya di
gandakan dan di distribusikan. Hal ini terjadi karena Islam sudah tersebar luas
sampai ke Iran. Setelah itu, penggandaan dan pendistribusian Al Quran kembali
dilanjutkan oleh Huzaifah bin Yaman.12

D. Hikmah Penurunan Al Qur'an Secara Bertahap

Ada beberapa hikmah yang dapat kita ambil dari di turunkannya Al Quran
secara bertahap.

1. Memperbarui wahyu. Dengan diturunkannya Al Qur'an secara bertahap ini,


Membuat senang Nabi Muhammad Karena dengan dirunkannya Wahyu Al
Qur'an ketika pagi, siang, sore dan malam hari, akan membuat nabi bertemu
dengan malaikat Jibril, dan itu adalah waktu yang paling di senangi nabi karena
bisa bertadarus Al Qur' an bersama Malaikat Jibril.

2. Dengan dituru kannya Al Qur'an secara berangsur memudahkan nabi


menghafal dan memahaminya, dan nabi takut apabila nabi Muhammad tidak
bisa menetapkan Al Qur'an dihatinya, dan Allah menenangkan Hati beliau.
"Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) Alquran karena hendak
cepat-cepat (menguasai) nya. Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah
mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya.
Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu.
Kemudian, sesungguhnya atas tanggungan Kamilah penjelasannya". Allah
sangat kuasa untuk menurunkan Alquran sekaligus dan membuat diri Nabi
mampu menghafalnya sekejap mata tanpa pernah mengalami kelupaan, tapi
hikmahnya berkeinginan untuk menurunkannya sesuai dengan sunnatullah. Hal
tersebut membawa dampak positif pada saat kerasulan, umat muslim mudah
menghafal Ayat Alquran karena pada saat itu jarang sekali yang bisa menulis

12
Rinaldi Suwandi, Sejarah Singkat Bagaimana Diturunkannya Al Quran,
http://kedesa.id/id_ID/sejarah-singkat-bagaimana-diturunkannya-al-quran/ , diakses tanggal 6
september 2021, pukul 11:18 WIB

13
dan membaca dengan cara menghafal akan memudahkan mereka ketika akan
memahami dan mempelajari Alquran13

3. Merupakan mu'jizat Nabi ketika nabi Muhammad menjawab pertanyaan dan


sekaligus menjawab dan mematahkan pertanyaan kaum kafir, ketika
mengajukan pertanyaan kepada Nabi untuk melemahkan, menengtang dan juga
menguji nabi Muhammad Saw. Bahkan mereka menanyakan hari Kiamat
kepada Nabi. Dengan diturunkannya Alquran secara bertahap ini maka
pertanyaan-pertanyaan dari kaum kafir mudah dijawab oleh Nabi Muahammad.

4. Memberikan kesempatan sebaik-baiknya untuk Memudahkan umat untuk


memahami dan mempejari Alqur'an sehingga kebudayaan, tradisi jahiliyyah
lambat laun akan hilang.

5. Menjawab permasalahan problematik dimasyarakat. Hal ini untuk


menerangkan suatu jawaban permasalahan dengan kondisi saat itu terjadi dan
sedang dibutuhkan masyarakat.

6. Memberikan pengaruh yang besar dalam proses dakwah Islam dan


pembentukan umat. Pada periode Mekkah diturunkan lebih dahulu ayat-ayat
yang berhubungan dengan Tauhid dan keadilan social. Barulah pada perioe
Madinah di turunkan ayat-ayat tentang hukum dalam berbagai aspek
kehidupan, baik hukum keluarga, harta benda, pidana dan pemerintahan. Ayat-
ayat hukum pun di turunkan secara bertahap sesuai dengan kondisi masyarakat
pada waktu itu14

13
Dr. Zainal Arifin, MA, PENGANTAR ULUMUL QUR'AN, Medan Duta azhar 20018. Hal 17
14
Maulana Dwi Kurniasih, Dyah Ayu Lestari, Ahmad Fauzi, Hikmah penurunan Al-Qur'an secara
berangsur,MIMBAR: Vol. 37 No. 2, July - December 2020, hal 18.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Al-Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur berupa beberapa


ayat dari sebuah surah atau surat yang pendek secara lengkap. Dan
penyampaian Al-Qur’an secara keseluruhan memakan waktu kurang
lebih 23 tahun yakni 13 tahun waktu nabi masih tinggal di mekkah, 10
tahun waktu nabi sesudah dimadinah. Alqur’an mulai diturunkan
kepada nabi Muhammad pada malam Lailatul-Qadar tanggal 17
Ramadhan pada waktu Nabi telah berusia 41 tahun bertepatan pada
tanggal 6 agustus 610 Masehi.

Wahyu yang pertama-tama kali diterima Nabi ialah ayat 1 smpai


dengan 5 surat Al-Alaq, pada waktu Nabi sedang berada di gua Hira.
Sedang, wahyu terakhir yansg diterima Nabi adalah surat Al-Maidah
ayat 3 pada tanggal 9 Dzul hijjah tahun ke 10 Hijriah atau 7 Maret 632
Masehi. Antara wahyu pertama dan wahyu terakhir diterima Nabi
berselang kurang lebih 23 tahun

15
DAFTAR PUSTAKA

Dahlan, Abdul Aziz, dkk. (ed.), (1996). Ensiklopedi Hukum Islam I, Cet. I;
Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve.

Nawawi, Rif’at Syauqi, dan M. Ali Hasan, (1992). Pengantar Ilmu Tafsir, Cet. II;
Jakarta: PT Bulan Bintang,.

dkk., M. D. (2020). Hikmah Penurunan Al-Quran Secara Berangsur. Mimbar


Agama Budaya, 13-20.

Permata Al-Quran. (2015). Dalam P. D. Muhammad, Permata Al-Quran (hal. 9).


Gramedia Pustaka Utama.

Rinaldi Suwandi, Sejarah Singkat Bagaimana Diturunkannya Al Quran,


http://kedesa.id/id_ID/sejarah-singkat-bagaimana-diturunkannya-al-quran/

16
17

Anda mungkin juga menyukai