Anda di halaman 1dari 6

TELAAH JURNAL

PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI


MELALUI
BRISK WALKING EXERCISE

I. DESKRIPSI UMUM

Judul jurnal : Penurunan tekanan darah pada pasien

hipertensi melalui Brisk Walking Exercise.

Penulis Jurnal : Sukarmin, Elly Nurachman, Dewi Gayatri.

Nama Jurnal / dipublikasikan oleh : Jurnal Keperawatan Indonesia, Volumme 16

No 1,Maret 2013, hal 33-39pISSN 1410-4490.

eISSN 2354-9203

Sistematika Penulisan : Sistematika penulisan telah tersusun dengan


baik dan jelas mulai dari judul
penelitian, analisa statistik, hasil,
kesimpulan, dan kata
kunci),pendahuluan bahan dan metode , hasil,
pembahasan dan kesimpulan.

Tata bahasa yang digunakan dalam penulisan


jurnal ini cukup mudah dipahami
sehingga memudahkan pembaca
untuk mengerti bagaimana
penelitian tersebut dilaksanakan dan apa hasil
yang diperoleh. Huruf yang
digunakan naskah publikasi pada abstrak Time
New Roman 10 dengan paragraf tunggal ,
sedangkan pada isinya Time New Roman 10
dengan paragrap ganda. Pada penulisan istilah
asing sudah konsisten yaitu dimiringkan,dan
tebal garis vertikal sudah serasi.

Laporan penelitian telah mengikuti langkah-


langkah yang seharusnya yaitu :
dimulai dari judul penelitian, nama
penulis, abstrak ( latar belakang,
pengaturan dan desain , bahan dan
metode , analisis statistik, hasil kesimpulan dan
kata kunci), pendahuluan bahan dan metode,
hasil, pembahansan dan kesimpulan. Penyajian
tabel disertai dengan narasi yang jelas
mengenai isi tabel.

Penyusunan literatur menggunakan metode


harvard style, penulis jurnal
menggunakan analitik kritiis
berdasarkan literatur yang ada dengan
membandingkan temuan-temuan pada
penelitian sebelumnya dengan hasil yamg
didapatkan oleh penulis.

Referensi Daftar Pustaka : Pada penelitian ini peneliti menggunakan

sumber data Terbaru tahun 2011 dan sumber

data terlama tahun 2002.

II. DESKRIPSI CONTENT


A. PENDAHULUAN
1. Masalah pada penelitian ini Insidensi hipertensi di hampir semua negara
menunjukkan angka yang cukup tinggi sehingga peneliti melakukan penelitian
tentang teknik penurunan tekanan darah dengan Brisk Walking Exercise.
2. Diperkirakan terjadi peningkatan prevalensi di dunia tahun 2010 terdapat 285
juta penderita hipertensi, tahun 2000 mencapai 639 juta dan tahun 2025
diperkirakan 1,15 milyar kasus ( Armilawaty, Amalia, & Amirudin 2007). Di
Indonesia menurut Survei Kesehatan Rumah Tangga terjadi peningkatan
prevalensi yaitu 83 per 1000 anggota rumah tangga . menurut The International
Clinical Epidemiologi Network (INCLN) prevalensi di Indonesia 23 %
( Sharma,et al,2011).
3. Telah dijelaskan bahwa Brisk Walking Exercise berdampak pada penurunan
resiko mortalitas dan mordibitas pasien hipertensi melalui mekanisme
pembakaran kalori, mempertahankan berat badan, membantu tubuh rileks dan
peningkaatan senyawa beta endorpin yang dapat menurunkan sters serta tingkat
keamanan penerapan brisk walking exercise pada semua tingkat umur penderita
hipertensi (kowalski, 2010).
4. Tidak dijelaskan tentang kesenjangan antara masalah yang ada/ kenyataan
dengan harapan/target.
5. Tujuan dari hipotesa penelitian mengidentifikasi pengaruh brisk walking
exercise terhadap tekanan darah pasien hipertensi.

B. METHODE
1. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah eksperimen randomized control trial
(RCT) dengan pre and post control group design.
a. Desain penelitian ini menggunakan kelompok kontrol unutk menentukan
efektifitas suatu intervensi yaitu TD Sistolik dan diastoik sebelum, setelah
dan selisih.
b. Menggunakan randomized control trial.
c. Peneliti Tidak menjelaskan prosedur randomisasi dan siapa yang
melakukan.
d. Peneliti tidak menjelaskan pengendalian pada uji statistik dengan stratifikasi
atau uji multivariat.
e. Peneliti tidak menjelaskan tentang masking atau penyamaran dalam
memberikan perlakuan pada responden.
f. Peneliti tidak menjelaskkan apakah melakukan bliding saat mengukur
outcome.

2. Populasi dan Sampel


a. Populasi target dan populasi terjangkaunya yaitu unit rawat jalan penyakit
dalam dua RS di Kudus.
b. Tidak dijelaskan siapa sampel penelitian, tetapi peneliti menjelaskan kriteria
inklusi yaitu terdiagnosa hipertensi dengan tekanan darah 140-159/90-99
mmHg, bersedia menjadi subjek penelitian, belum pernah melakukan brisk
walking exercise, mendapatkan terapi standar hipertensi dan diet rendah
lemak sedangkan kriteria ekslusinya yaitu pasien hipertensi yang harus
menjalani rawat inap, pasien dengan AMI dan gagal jantung, pasien
menolak melanjutkan perlakuan sebelum mencapai 2 (dua) minggu,
mengalami penyakit kronis.
c. Metode sampling yang digunakan yaitu randomized control trial (RCT)
d. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 42 terbagi menjadi 2 penentuan
kelompok kontrol dan intervensi masing-masing 21 responden.
Peneliti tidak menjelaskan metode atau rumus apa yang digunakan dalam
menentukan jumlah sampel.
3. Pengukuran atau Pengumpulan data
a. Variabel yang digunakan yaitu variabel Independent yaitu Brisk Walking
Exercise dan variabel dependent yaitu penurunan tekanan darah tinggi.
b. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data perlakuan/ intervensi dan
observasi / kontrol.
c. Peneliti tidak menjelaskan tentang alat ukur apa yang digunakan untuk
mengumpulkan data.
d. Peneliti tidak menjelaskan tentang uji validitas dan reabilitas.
e. Peneliti tidak menjelaskan siapa yang melakukan pengukuran atau
pengumpulan data.
4. Analisa Data
a. Uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesa dengan Paired T-Test.
b. Peneliti tidak menjelaskan apakah menggunakan tentang metode intention to
treat atau on treatment analisis.
c. Peneliti tidak menjelaskan program/ softhware statistik yang digunakan
untuk menganalisa data.

C. HASIL PENELITIAN
1. Alur penelitian dan data base line
a. Dalam penelitian ini alur penelitian tidak digambarkan secara jelas dan tidak
dijelaskan tentang gambaran responden mengikuti penelitian sampai selesai,
drop out dan loss of follow up.
b. Karakteristik responden meliputi umur rata rata semua responden baik
kelompok kontrol maupun itervensi adalah 53,21 tahun, responden laki-laki
24 orang dan perempuan 18 orang, tidak perokok 26 orang dan perokok 16
orang, tidak terdapat riwayat hipertensi dalam keluarga 25 orang dan ada
riwayat hipertensi 17 orang serta tidak mengalami obesitas 40 orang dan
obesitas 2 orang.
c. Peneliti tidak menjelaskan tentang variabel perancu dalam data base line.
2. Hasil Penelitian
a. Pada penelitian ini hasil uji paired t test pada kelompok kontrol sebelum dan
setelah brisk walking exercise menunnjukkan perbedaan tekanan darah
sistolik dan diastoliknya tidak bermakna (ρ = 0,091: α = 0.05 dan p = 0,069 ;
α = 0,05). Dari hasil uji tersebut dapat disimpulkan tidak ada penurunan
tekanan darah yang cukup siknifikan pada kelompok kontrol sebelum dan
setelah penerapan brisk walking exercise pada kelompok intervensi.
Sedangkan pada kelompok intervensi menunjukkan perbedaan tekanan
darah sistolik diastolik sebelum dan setelah intervensi brisk walking
exercise yang bermakna (p=0,000 ; 0,000; α = 0,05 ) artinya ada penurunan
tekanan darah yang cukup bermakna pada kelompok intervensi sebelum
intervensi dan setelah intervensi.
Hasil uji paired t test menunjukkan perbedaan tekanan darah sistolik dan
diastolik antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi bermakna
(p=0,000 ; 0.026; α = 0,05).
b. Tidak dijelaskan tentang nilai kepentingan klinis pada penelitian ini.

D. DISKUSI ( DISCUSS )
1. Peneliti menginterpretasikan hasil penelitian secara rasional dan ilmiah, akan
tetapi sumber referensi / daftar pustka yang diambil tidak semuanya up to date.
2. Dalam penelitian ini ada relevansi antara hasil penelitian dengan penelitian
terdahulu serta teori yang digunakan.
3. Peneliti tidak menjelaskan relevasi hasil penelitiannya dengan perkembangan
ilmu keperawatan / kesehatan serta terhadap pemecahan masalah.
4. Peneliti menyarankan adanya penyusunan standar operasional prosedur (SOP)
tentang pelaksanaan brisk walking di rumah sakit sebagai tindakan
penatalaksaan non farmakologis yang dapat membantu menurunkkan tekanan
darah.
5. Penelitian ini dapat diterapkan pada tatanan hasil praktik keperawatan ditinjau
dari aspek fasilitas, pembiayaan, sumber daya manusia dan aspek legal.
6. Penelitian ini dapat di replukasikan pada seting praktik klinik lainnya.
Penerapan brisk walking exercise pada pasien hipertensi perlu bersamaan
dengan terapi lainnya seperti obat-obatan hipertensi pemberian diet rendah
garam dan rendah kholesterol, penghentian kebiasaan merokok dan managemen
stress.
7. Peneliti tidak menjelaskan kekuatan dan kelemahan penelitian secara rinci.

Anda mungkin juga menyukai