Anda di halaman 1dari 2

"larangan hidup boros"

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

‫ َأ َّما بَ ْع ُد‬.‫َّحي ِْم ْال َح ْم ُد هللِ ْالبَ ِدي ِْع ْالهَا ِدى ِإلَى بَيَا ِن َم ْهيَ ِع ال َّرشَا ِد‬ ِ ْ‫بِس ِْم هللاِ الرَّح‬.
ِ ‫من الر‬

Hadirin yang aku hormati

Puji syukur atas karunia Allah SWT yang telah menunjukkan nikmat kepada kita, sehingga hingga detik
ini kita masih sanggup melaksanakan aktifitas dengan baik. Sholawat dan salam supaya selalu tercurah
kepada nabi kita Muhammad SAW yang selalu ditunggu syafaatnya besok di hari akhir. Amin.

Hadirin yang aku hormati

Perkenankanlah, aku disini akan memberikan pidato dengan judul larangan hidup boros.

Sering kita mendengar pesan yang tersirat dari teman, dari orang bau tanah janganlah kita suka boros
atau berlebihan, alasannya yakni itu temannya syetan. Betul tidak? Nah mengapa perilaku boros itu
temannya syetan, iya memang benar, alasannya yakni syetan tidak akan mengajak ke hal-hal baik. Nah
pemborosan itu merupakan salah satu perbuatan yang tercela.

Sikap boros sanggup diartikan perilaku yang berlebihan, mubadzir. Hal ini sangat dihentikan oleh Allah
SWT dalam firmannya surat Al Isra' ayat 27.

ْ ُ‫﴾ِإ َّن ْال ُمبَ ِّذ ِرينَ كَان‬


٢٧﴿ ً‫وا ِإ ْخ َوانَ ال َّشيَا ِطي ِن َو َكانَ ال َّش ْيطَانُ لِ َربِّ ِه َكفُورا‬

(Tafsir Al-Jalain) QS AL-Israa’ : 27. (Sesungguhnya orang-orang pemboros itu yakni saudara-saudara
setan) artinya berjalan pada jalan setan (dan setan itu yakni sangat ingkar kepada Rabbnya) sangat
ingkar kepada nikmat-nikmat yang dilimpahkan oleh-Nya, maka demikian pula saudara setan yaitu orang
yang pemboros.

Hadirin yang aku hormati

Hidup boros berbeda dengan hidup pelit. Hidup boros yakni hidup yang suka berlebih-lebihan, mislanya
membeli masakan tidak ala kadar secukupnya tetapi berlebihan. Berbeda dengan pelit. Pelit cenderung
perilaku yang tidak mau menyebarkan kepada sesama. Daripada membelanjakan harta yang berlebihan
lebih baik ditabung atau juga disodaqahkan kepada orang yang membutuhkan.

Disamping tidak boleh berlebihan kita juga tidak boleh kirir, kita harus sanggup seimbang atau
mengambil tengah-tengahnya yang sanggup disebut dengan sederhana.

Seperti dalam surat Al Furqon ayat 67.

ِ ‫َوالَّ ِذينَ ِإ َذا َأ ْنفَقُوا لَ ْم يُس‬


َ ِ‫ْرفُوا َولَ ْم يَ ْقتُرُوا َو َكانَ بَ ْينَ َذل‬
)٦٧( ‫ك قَ َوا ًما‬

Al-Furqan : 67. (Dan orang-orang yang apabila membelanjakan) hartanya kepada belum dewasa mereka
(mereka tidak berlebih-lebihan dan tidak pula kikir) sanggup dibaca Yaqturuu dan Yuqtiruu, artinya tidak
mempersempit perbelanjaannya (dan adalah) nafkah mereka (di antara yang demikian itu) di antara
berlebih-lebihan dan kikir (mengambil jalan pertengahan) yakni tengah-tengah.

Hadirin yang berbahagia

Islam mengajarkan hidup sederhana dan hidup saling bahu-membahu sesama. Kesederhanaan dalam
hidup juga dicontohkan oleh Rosulullah SAW. Seperti halnya cara berpakaian, makan Rosululah dan
masih banyak lagi.

Semoga dengan pidato yang aku sampaikan diatas kita sanggup mengambil inti sari dari tema pidato
pada hari ini.

Anda mungkin juga menyukai