BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
NCDs atau penyakit tidak menular merupakan salah satu masalah kesehatan
yang menjadi perhatian nasional maupun global pada saat ini. NCDs adalah suatu
kondisi medis atau penyakit yang tidak disebabkan oleh infeksi sehingga penyakit
tersebut tidak secara langsung menular dari manusia satu ke yang lainnya.Penyakit
tidak menular (PTM) adalah penyebab utama pada 71% kematian di dunia (WHO,
2018).NCDs itu sendiri penanganannya lebih sulit dibandingkan dengan penyakit
menular.Hal ini disebabkan karena PTM lebih sulit didiagnosa, membutuhkan
waktu yang panjang sampai menimbulkan gejala dan etiologi yang sering tidak
jelas (Darmawan, 2016).
Padatahun 2016, PTM telahmenyebabkankematianpada 57
jutapendudukdunia.Persentase terbanyak disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler
sebanyak 44%, disusul oleh kanker 22%, penyakit pernafasan kronis 9%, dan
diabetes 4%. Penyakit ini juga mengakibatkan kematian menjadi prematur, yaitu
kematian yang terjadi di bawah 60 tahun. Dari semua kejadian kematian prematur,
sebanyak 75% diantaranya disebabkan oleh PTM. Selain itu, penyakit ini banyak
diderita di Negara dengan low and middle income country, dengan persentase 78%
kematian.Negara ini termasuk di dalam nya adalah Indonesia (WHO 2018).
Di Indonesia, terjadi peningkatan kasus PTM berdasarkan perbandingan
data Riskesdastahun 2018 dan 2013. Prevalensi kanker naik dari 1,4 persen
(Kemenkes, 2013) menjadi 1,8 persen di 2018. Begitu pula dengan prevalensi
stroke naik dari 7 persen menjadi 10,9 persen, sementara penyakit ginjal kronik
naik dari 2 persen menjadi 3,8 persen. Berdasarkan pemeriksaan gula darah,
prevalensi diabetes mellitus naik dari 6,9 persen menjadi 8,5 persen dan hasil
pengukuran tekanan darah, hipertensi naik dari 25,8 persen menjadi 34,1 persen
(Riskesdas, 2018).
Angka kematian akibat NCDs di Indonesia yang tertinggi ada di wilayah
Jawa Tengah, dengan beberapa factor penyebab tingginya angka kematian NCDs
adalah kurang nya kesadaran masyarakat dalam menerapkan Pola hidup bersih dan
sehat, sehingga factor tersebut menyebabkan tingginya angka kematian pada kasus
NCDs. Menurut WHO (2013) Faktor resiko dari penyakit NCDs seperti latar
belakang seseorang, gaya hidup dan lingkungan serta kelompok
khusussepertidifabel dengan keterbatasan pengetahuan yang didapatkan
memungkinkan adanya peningkatan penyakit tidak menular tertentu.Kelompok
khusus difabel termasuk dalam kategori berisiko terkena penyakit NCDs
dikarenakan mereka memiliki keterbatasan fisik yang mempengaruhi pola hidup
sehat mereka, seperti halnya mereka sangat bergantung kepada orang lain dalam
pola hidup bersih dan sehat.
Meningkatnya angka penderita NCDs di Indonesia mengindikasikan bahwa
diperlukan adanya upaya tertentu untuk memotivasi masyarakat melakkukan
perilaku hidup sehat dan mengubah gaya hidup yang kurang baik. Salah satu upaya
promotif dan prefentif yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan edukasi
seperti promosi kesehatan terlebih pada kelompok-kelompok khusus seperti
kelompok difabel. Sedangkan untuk pencegahan lainnya biasberupa deteksi dini
penyakit tidak menular dengan melakukan pengkajian dari riwayat keluarganya.
Berdasarkan permasalahan dan penelitian tersebut, kami IMSAKA (Ikatan
Mahasiswa Sarjana Keperawatan) ingin memfasilitasi kelompok difabel untuk
memenuhi pengetahuan melalui promosi ksehatan kepada kelompok difabel
melalui kegiatan Imsaka Care dengan bertemakan”Upaya pencegahan penyakit
tidak menular ( Non- communicable disease) pada kelompok khusus (difabel,
tunanetra dan tunadaksa) ”.diharapkan dengan terlaksananya Imsaka Care dapat
memberikan pengetahuan kepada kelompok difabel dalam melakukan upaya
VISI
Menjadi Program Studi Sarjana Keperawatan dan Pendidikan Profesi Ners yang Unggul
dalam Asuhan Keperawatan pada Kasus Non-Communicable Disease di Tingkat Nasional
Berdasarkan Nilai-Nilai Islam pada Tahun 2029
MISI
1. Menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan Iman dan Taqwa berdasarkan Al
Islam dan Kemuhammadiyahan
2. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran bidang keperawatan dengan
keunggulan Asuhan Keperawatan pada kasus Non-Communicable Disease pada
jenjang sarjana dan profesi ners berdasarkan standar keilmuan nasional dan
internasionalterkini yang terintegrasidengannilai-nilai Islam
3. Meningkatkan dan mengembangkan penelitian keunggulan program studi Asuhan
Keperawatan pada kasus Non-Communicable Disease serta publikasi sesuai
perkembangan ilmu pengetahuan keperawatan terkini
4. Meningkatkan danmengembangkan pengabdian kepada masyarakat berdasarkan hasil
penelitian keunggulan program studi,Asuhan Keperawatan pada kasus Non-
Communicable Disease, perkembangan IPTEK keperawatan dan tanggungjawab sosial
TUJUAN
1. Menghasilkan lulusan sarjana keperawatan dan ners yang memiliki nilai-nilai Al Islam
dan Kemuhammadiyahan
2. Menghasilkan lulusan sarjana keperawatan dan ners yang mempunyai keunggulan
Asuhan Keperawatan pada kasus Non-Communicable Disease melalui pendidikan dan
pengajaran berdasarkan keilmuan nasional dan internasional terkini yang terintegrasi
dengan nilai-nilai Islam
3. Menghasilkan penelitian keperawatan dengan keunggulan program studi Asuhan
Keperawatan pada kasus Non-Communicable Disease serta publikasi sesuai
perkembangan ilmu pengetahuan terkini
4. Meningkatkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berdasarkan hasil penelitian
keperawatan dengan keunggulan program studi Asuhan Keperawatan pada kasus Non-
Communicable Disease, perkembangan IPTEK dan tanggung jawab sosial
C. TUJUAN KEGIATAN
BAB II
DISKRIPSI KEGIATAN
A. NAMA KEGIATAN
B. LANDASAN KEGIATAN
D. HASIL PERSIAPAN
1. Rapat pertama yang telah laksanakan 24 oktober 2020 untuk pembentukan
kepaniatian dan konsep acara imsaka care bersama GPAD ( Gerakan Peduli
Anak Difabel) di SLB Kota Pekalongan.
2. Pencegahan penyakit tidak menular Non- Commuicable Disiease pada
kelompok khusus ( Difabel tunanetra dan tunadaksa)
3. Konsul proposal kepada kepala program studi sarjana keperawatan dan
pendidikan profesi ners telah dilaksanakan
4. Rapat kedua kegiatan imsaka care bersama GPAD di SLB Kota Pekalongan
yang telah di laksanakan 31oktober 2020 membahas persiapan kebutuan
kepanitian
5. Konsul proposal kegiatan imsaka care kembali kepada kepala program studi
sarjana keperawata dan pendidikan profesi ners telah dilaksanakan.
6. Rapat ketiga kegiatan imsaka care bersama GPAD di SLB Kota Pekalongan
yang telah di laksanakan 7 oktober 2020 untuk membahas pematangan
persiapan kepanitian yang di butuhkan dan mengumpulkan data peserta dan
penaggung jawabnya
7. Peserta dan penanggung jawab pada kegiatan acara Imsaka Care ini meliputi :
E. SUSUNAN PANITIA
Susunan kepanitiaan telah dibuat secara rinci pada lampiran ke I
F. SUSUNAN ACARA
G. DOKUMENTASI
Dokumentasi telah dibuat secara rinci pada lampiran ke II
H. PENDANAAN
Pendanaan telah dibuat secara rinci pada lampiran ke III
BAB III
PELAKSANAAN
A. PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan Imsaka Care yang dilaksanakan pada tanggal 10 November 2020 Pada
pukul 13.00 WIB, sebelum acara berlangsung panitia melakukan breafing online,
kemudian antar penanggungjawab saling melakukan koordinasi dengan peserta
penyandang difabel, pada pukul 12.30 WIB panitia menuju rumah para peserta
penyandang difabel.
Pada pukul 13.00 WIB moderator mulai membuka acara dengan Basmallah setelah
itu pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan dilanjut pembacaan visi, misi dan tujuan
program studi sarjana keperawatan dan profesi ners. peserta para penanggung jawab
memfasilitasi media untuk promosi kesehatan melalui via online tentang upaya
pencegahan penyakit tidak menular (Non-Communicable Disease) pada kelompok
kusus (difabel tunanetra dan tunadaksa) dengan narasumber BpkDafid Arifiyanto,
M.Kep.,Ns.,Sp.Kep.M.B ,pada saat promosi kesehatan berlangsung para peserta
penyandang difabel sangat antusias dalam mengikuti promosi kesehatan, setelah
promosi kesehatan selesai dilanjutkan untuk sesi tanya jawab, para peserta aktif
bertanya kepada pemateri sesuai dengan yang dikeluhkan, kemudian penutup pada
pukul 15.10 WIB, moderator menyampaikan kesimpulan dari materi promosi
kesehatan tentang upaya pencegahan penyakit tidak menular (Non-Communicable
Disease) ) pada kelompok kusus (difabel tunanetra dan tunadaksa), dan pukul 15.20
WIB acara selesai.
B. HASIL KEGIATAN
C. KENDALA-KENDALA KEGIATAN
Adapun kendala-kendala dalam kegiatan Imsaka Care, yaitu :
1. Acara kurang kondusif
2. Kurangnya koordinasi dari panitia
3. Jaringan yang tidak stabil menghambat jalannya acara karena via online
4. Kurangnya alat media yang tidak mendukung
BAB IV
PEMBAHASAN DAN SOLUSI
BAB IV
PENUTUP
Demikian Laporan Hasil Kegiatan Imsaka Care ini kami susun dengan harapan
dapat dijadikan pedoman dan pertimbangan dalam menjalankan kegiatan
kedepannya.Kami menyadari bahwa dalam pembuatan laporan hasil kegiatan ini masih
terdapat banyak kekurangan. Segala kekurangan harap maklum untuk khilaf dan kesalahan
kami mohon maaf. Terimakasih atas perhatiannya.
Billahi Fiisabililhaq fastabiqul Khoirot
Wassalamu’alaikum Wr, Wb
2019-2020
Abdul Muhaji
NIM. 18.1409.S
Mengesahkan,
Lampiran I
SUSUNAN PANITIA
IMSAKA CARE
1. Sie Kesekertariatan
Koordinator : Dian Novitasari (17.1398.S)
Dian Ratna P.S (16.1142.S)
Novi Andriani (18.1430.S)
Ade Erma Lutviyani (17.1288.S)
Bayu Adi Pangestu (16.1136.S)
AnisaAfrilyaNingsih (16.1142.S)
2. Sie Acara
Koordinator : Inka Saputri (17.1345.S)
M. Said Hasan (16.1167.S)
Warih Mahardini (17.1402.S)
Nurul Febrian Bintari Putri (17.1365.S)
Shohih Putriani (16.1187.S)
3. Sie Humas
Koordinator : Herlina Mia M (18.1449.S)
Nur Hikmah Risqiani (16.1174.S)
Dwi Khusnuni Khanifah (18.1432.S)
Fatchul Ferdiyanto (16.1148.S)
M. Al Amar Prananda (16.1164.S)
Novitasari (17.1361.S)
4. Sie Dekdok
Koordinator : Fatchun Najib (18.1439.S)
5. Sie Perlengkapan
Koordinator : Mu’izzul Hidayat (18.1477.S)
Wahyu Agung N. (17.1400.S)
Wan Hamzah (16.1201.S)
Tisan Ilham P. (18.1506.S)
Dading Kalbu H. (16.1139.S)
Alfian (16.1127.S)
Nanda Aris Septiani (16.1170.S)
KamiliaMardiana (16.1131.S)
6. Sie Konsumsi
Koordinator : Mila Nur Kholila (18.1474.S)
Ela Nurmaningsih (17.1317.S)
Ilva Noviyanti (17.1329.S)
Amalia Ardianti (18.1419.S)
Dwi Rustiningsih (16.1145.S)
Anjani Ayuningtyas (18.1422.S)
Lampiran III
DOKUMENTASI
Lampiran IV
ANGGARAN DANA
IMSAKA CARE