Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM PEMULIAAN TANAMAN

PERHITUNGAN HERITABILITAS

ANDRIKO KEMBAREN
CAA 117 051

URUSAN BUDIDAYA PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2021

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI......................................................................................... ii
I. PENDAHULUAN
I.1. Lata Belakang....................................................................... 1
I.2. Tujuan................................................................................... 2

II. BAHAN DAN METODE


II.1. Waktu dan Tempat............................................................... 3
II.2. Alat dan Bahan..................................................................... 3
II.3. Cara Kerja............................................................................. 3

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


III.1. Hasil Pengamatan................................................................. 4
III.2. Pembahasan ......................................................................... 10

IV. PENUTUP
IV.1. Kesimpulan .......................................................................... 11
IV.2. Saran .................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA

2
I.

II. PENDAHULUAN

II.1. Latar Belakang


Kacang hijau [Vigna radiata (L.) Wilczek] merupakan komoditas kacang-
kacangan yang men-duduki urutan ketiga terpenting setelah kedelai dan kacang
tanah. Kacang hijau dapat ditanam di lahan sawah maupun lahan kering. Pada
lahan sawah tanpa irigasi, kacang hijau biasa ditanam dengan pola tanam padi-
padi-kacang hijau. Dengan pola tanam demikian, kacang hijau rentan terhadap ke-
keringan dan serangan hama penyakit. Kehilangan hasil yang disebabkan oleh
cekaman kekeringan mencapai 63% pada kadar lengas tanah 40%
(Purwaningrahayu et al., 2013). Serangan hama penting seperti Thrips pada fase
vegetatif meng-akibatkan kehilangan hasil 40,1%, dan pada fase generatif 20,5%
(Trustinah, 2013). Tersedianya varietas kacang hijau umur genjah sangat penting
untuk menghindari kekeringan dan serangan hama penyakit serta meningkatkan
indeks pertanaman. Keberhasilan program perbaikan varietas kacang hijau
bergantung pada plasma nutfah yang dimiliki. Plasma nutfah berperan penting
sebagai bahan dasar populasi untuk proses seleksi maupun persilangan. Terdapat
tiga tahapan penting dalam pemuliaan tanaman, yaitu menciptakan keragaman
genotipe dalam suatu populasi tanaman, menyeleksi genotipe yang mempunyai
gen-gen pengendali karakter yang diinginkan, dan melepas genotipe/ kultivar
terbaik (Frey, 1983). Salah satu tahapan pemuliaan tanaman adalah seleksi.
Sebelum me-netapkan metode dan waktu pelaksanaan seleksi perlu diketahui nilai
duga parameter genetik. Beberapa parameter genetik yang dapat digunakan
sebagai pertimbangan agar proses seleksi berjalan efektif dan efisien adalah
keragaman genetik, ke-ragaman fenotipik, heritabilitas, kemajuan genetik, dan
didukung oleh korelasi antar karakter yang erat hubungannya dengan hasil.
Heritabilitas berguna untuk mengetahui daya waris dan menduga kemajuan
genetik akibat se-leksi. Dalam satu populasi, apabila keragaman ge-netik cukup
besar, maka heritabilitas diduga cukup tinggi, dan seleksi terhadap sifat tersebut
diharap-kan menghasilkan kemajuan genetik yang nyata. Efektivitas seleksi selain

3
ditentukan oleh tingkat keragaman sifat dalam populasi yang diseleksi dan nilai
duga heritabilitas, juga bergantung pada ko-relasi antarsifat (Nasir, 2001).
Korelasi berfungsi untuk menilai keeratan hubungan antardua karakter atau lebih.
Penelitian keragaman genetik dan korelasi antar komponen hasil kacang hijau
telah banyak di-lakukan namun hasilnya bervariasi. Penelitian Trustinah dan
Iswanto (2013) mendapatkan nilai heritabilitas tinggi pada bobot 1.000 biji, umur
ber-bunga, umur masak, dan tinggi tanaman, sedangkan hasil biji per tanaman
memiliki nilai kemajuan genetik yang tinggi. Kajian korelasi yang dilakukan
Hakim (2006) pada 300 aksesi plasma nutfah ka-cang hijau mendapatkan karakter
bobot biji, jumlah polong per tanaman, jumlah biji per polong, pan-jang polong,
dan bobot 1.000 biji berkorelasi positif nyata dengan hasil. Indeks panen memiliki
nilai koefisien keragaman genetik yang tinggi, dan jumlah polong per tanaman
memiliki nilai koefisen keragaman fenotipik tinggi pula. Bobot 1.000 biji dan
indeks panen memiliki nilai duga kemajuan genetik yang tinggi, sedangkan
jumlah polong per tanaman dan indeks panen berkorelasi positif nyata dengan
hasil biji per tanaman (Kumar et al., 2010). Seleksi menggunakan beberapa
karakter sekaligus tidak mudah. Oleh karena itu, beberapa metode seleksi
dikembangkan untuk membantu pemulia dalam memilih genotipe unggul sesuai
tujuannya. Salah satu metode yang digunakan adalah metode seleksi indeks.
Metode seleksi indeks memerlukan informasi nilai duga parameter genetik,
korelasi, dan nilai ekonomis (Jensen, 1988). Metode seleksi ini telah berhasil
menyeleksi empat dari 34 genotipe kacang hijau yang memiliki daya hasil tinggi
dan panen serempak (Sutjahjo et al., 2007). Penelitian ini bertujuan untuk
mengeta-hui nilai duga parameter genetik dan korelasi antar komponen hasil
sehingga dapat digunakan sebagai kriteria seleksi kacang hijau umur genjah.

II.2. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah agar magasiswa dapat mempelajari cara
penafsiran besarnya keragaman genotype dan heritabilitas arti luas dari karakter
karakter tanaman.

4
5
III.BAHAN DAN METODE

III.1.Waktu dan Tempat


Praktikum Pemuliaan Tanaman dengan materi Perhitungan Heritabilitas
dilaksanakan pada bulan juni 2020 yang ber tempat di kebun milik pak Agus di
jalan Tingang ujung
III.2.Alat dan Bahan
Adapun alat yang di pakai pada saat praktikum pemuliaan tanaman dengan
materi perhitungan heritabilitas yaitu alat tulis dan buku catatan sedangkan bahan
yang digunakan yaitu tanaman kacang hijau untuk varietas (V2 dan V3)
III.3.Cara Kerja
1. Pengamatan dilakukan dengan mengukur indikator genotipe tinggi tanaman,
jumlah daun dan berat 1000 biji
2. Setiap orang mengamati tanaman dengan 3 ulangan
3. Hasil pengamatan sudah disediakan dengan 6 varietas
4. Mahasiswa melakukan analisis genotipe berdasarkan indikator yang diamati.
5. Mahasiswa melakukan perhitungan nilai heritabilitas masing masing
indikator genotipe.

6
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1. Hasil pengamatan


Tabel 1. Tinggi Tanaman, Jumlah Daun dan Berat 1000 biji kacang hijau
pada 6 varietas dan tiga ulangan
Jml Rataa Jm Rataa Jml Rataan
Kacang Kedelai
n l n
Var Ulan TT JD B_1 TT TT JD JD B_100 B_100
gan 000 0 0
67 18 56 72, 13,2
6
V.A 1 60 13 65
67 14 59
84 12 51
85 9 49
80 37 56 75, 38
2
V.A 2 87 44 52
86 43 49
62 36 48
80 30 54
60 30 56 80, 39,8
6
V.A 3 56 30 59
40 45 49
67 60 54
55 34 55
59 40 60 84, 49,4
4
V.B 1 55 45 62
42 50 65
65 47 64
55 65 63
49 52 67 80 27,4
48 14 62
V.B 2 44 25 64
58 30 59
60 16 64
V.B 3 26 21 60 79 20
24 16 62
33 21 63

7
20 27 59
19 15 58
33 12 30 75 18,2
30 32 21
V.C 1 30 13 33
29 17 32
33 17 43

8
15 42 32 68, 30,
8 2
V.C
2 30 45 33
. 28 22 40
25 20 36
20 25 34
60 45 33 59, 37,
6 6
V.C 3 45 20 35
60 30 32
70 69 31
50 24 36
26 21 53 60, 20
6
C.D 1 24 16 54
33 21 56
20 27 58
19 15 54
45 32 56 41, 28
4
C.D 2 43 30 54
40 25 55
38 26 57
41 27 53
29 35 55 26 42,
4
C.D 3 28 42 49
23 50 54
23 47 56
27 38 57
31 35 49 28 32,
2
C.E 1 32 31 48
27 33 37
24 34 36
26 28 45
C.E 2 23 33 45 26, 32,
4 4
30 33 43
26 35 44
27 30 46

9
26 31 45
24 16 46 22, 26,
2 2
C.E 3 20 32 45
29 59 41
15 8 43
23 16 45
38 26 60 41, 20,
4 8
C.F 1 32 14 61
48 16 67
47 24 68
42 24 67
24 16 65 22, 26,
2 2
C.F 2 20 32 67
29 59 68
15 8 64
23 16 65
41 20 69 36, 31,
2 8
C.F 3 45 25 58
43 33 60
22 40 57
30 41 55

Tabel 2. Rata-rata tinggi tanaman


Ulangan
Varietas Jumlah
1 2 3
A 72,6 79,0 55,6 207,2
B 55,2 51,8 24,4 131,4
C 31,0 23,6 57,0 111,6
D 24,4 41,4 26,0 91,8
E 28,0 26,4 22,2 76,6
F 41,4 22,2 36,2 99,8

10
TOTAL 718,4

Rumus Anova

SK db JK KT Nilai Harapan
Ulangan r-1/2 31584 43,60
Genotipe (G) g-1/5 1869,68 605,04 M2 σ2e+r(σ2g+ σ2 gl+ σ2 gm+ σ2 glm)
Galat (r-1)(g-1)/10 33453,68 148,54 M1 σ2e

σ2e = M1

σ2e + r σ2g = M2

M1 + rσ2g = M2

rσ2g = M2-M1

σ2g = (M2-M1)/r

σ2p = σ2g +( σ2e)/r

σ2g
h2 (BS) = ---------- x 100%
σ2p

11
Tabel 3. Anava pada tinggi tanaman

SK db JK KT F hit
Ulangan 2 87.20444 43.60222
Genotip (G) 5 3630.258 605.043 M2

Galat 10 1782.476 148.5396 M1

σ2e = M1 (148.5396)

σ2e + r σ2g = M2 (605.043)

M1 + rσ2g = M2

rσ2g = M2-M1 456.5034

σ2g = (M2-M1)/r 152.17

σ2p = σ2g +σ2e 152.17 + 49.51 = 201,68

σ2g 152.17
2
h (BS) = ---------- x 100% ------------ = 75,45
2
σp 201.68

12
IV.2. Pembahasan

Perhitungan Heritabilitas (H2)

ragam genetik
H 2= x 100 %
ragam fenotipe

2 σ2 g
H = x 100 %
σ2 p

σ2 g
¿ x 100 %
σ 2 g+ σ 2 e

2 152.17
H = x 100 %
201.68

H 2=75.45121 % ( NILAI HERITABILITAS TINGGI)

Nilai heritabilitas Tinggi jika x > 50 %


Nilai heritabilitas Sedang jika (x) 20-50%
Nilai heritabilitas Rendah jika x = < 20%
Dari hasil perhitungan nilai heritabilitas pada tanaman kacang hijau untuk
varietas (V2 dan V3) di dapatkan nilai heritabilitas yang tinggi yaitu 75.45121%,
sehingga dapat di artikan bahwa karakter tinggi tanaman, jumlah daun dan berat
1000 biji tanaman kacang hijau varietas (V2 dan V3) lebih banyak di pengaruhi
oleh faktor genetis yaitu sebesar 75.45121%. sedangkan sisanya di pengaruhi oleh
faktor lingkungan yaitu sebesar 24.54879%. sehingga heritabilitas tinggi tanaman,
jumlah daun dan berat 1000 buji pada tanaman kacang hijau varietas (V2 dan V3)
tergolong heritabilitas Tinggi.

13
V. PENUTUP

V.1. Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil perhitungan nilai heritabilitas pada tanaman kacang
hijau untuk varietas (V2 dan V3) yaitu karakter tinggi tanaman, jumlah daun dan
berat 1000 biji tanaman kacang hijau varietas (V2 dan V3) lebih banyak di
pengaruhi oleh faktor genetis disbanding dengan faktor lingkungan dimana
pengaruh faktor genetis mencapai 75.45121%. sedangkan faktor 24.54879%.

V.2. Saran
Untuk praktikum selanjutnya agar dapat dilaksanakan secara bersama-sama
sehingga dosen atau pembimbing juga dapat membimbing secara langsung para
mahasiswa/praktikan sehingga mahasiswa juga lebih mudah memahami yang di
sampaikan oleh dosen atau pembimbing selama waktu pelaksanaan praktikum.
Dan kita berdoa juga supaya pandemi covid-19 ini cepat selesai supaya praktikum
secara berkelompok dapat di laksanakan.

14
DAFTAR PUSTAKA

BPS. 2011. Data Strategis BPS. CV. Nasional Indah. Jakarta.


ambormias, E., S.H. Sutjahjo, M. Jusuf, Suharsono. 2007.Keragaan, Keragaman
Genetik dan Heritabilitas Sebelas Sifat Kuantitatif Kedelai (Glycine
max L. Merrill) pada Generasi Seleksi F5. Jurnal Pertanian Kepulauan.
3 (2):115-124.
Suprapto dan N. Md. Kairuddin, Narinah. 2007. Variasi Genetik, Heritabilitas,
Tindak Gen dan Kemajuan Genetik Kedelai (Glycine max Merrill)
Pada Tanah Ult isol. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia. Volume 9
No. 2, P. 183-190.
Hakim, L. 2008. Konservasi dan pemanfaatan sumber daya genetik kacang hijau.
J. Litbang Pertanian 27(1):16-23.
Sulistyo, A. dan Yuliasti. 2012. Nilai duga heritabilitas galur-galur mutan kacang
hijau (Vigna radiata). hlm I-13I-16. Dalam W.R. Yanisworo, S.
Virgawati, T. Wirawati, E. Budi I, V. Ratnasari L., A.H. Muryanto,
dan T.P. Handiri (eds.) Prosiding Seminar Nasional 2012. Buku 2.
Yogyakarta: Universitas Pembangunan Nasional Veteran.

15

Anda mungkin juga menyukai