846 2113 2 PB
846 2113 2 PB
ABSTRAK
Penyakit Virus Parvo merupakan salah satu penyakit viral yang cukup sering terjadi pada hewan kecil khususnya pada anjing.
Virus ini menular sangat cepat dan yang paling parah adalah menyerang saluran ususnya.Virus Parvo juga menyerang sel darah
putih dan jika sejak muda terinfeksi virus ini, maka virus akan menghancurkan otot jantung dan bisa menyebabkan masalah
jantung pada anjing seumur hidupnya.Virus Parvo sangat menular dan bahkan memerlukan kontak langsung. Virus ini
disebarkan oleh kecoa atau serangga kecil lainnya. Dengan Jaringan Saraf Tiruan menggunakan Algoritma perceptron akan
secara sistematis pengenalan gejala-gejala virusparvo. Perhitungan yang dilakukan dirancang untuk mendeteksi virus parvo
pada anjing. Pada epoch ke 4 hasil keluaran jaringan syaraf tiruan telah sama dengan target yang diinginkan dengan bobot =
0, 0, 1, -1, -3, 4 dan bias = -2.Dengan hasil niai 1 sebanyak tiga kali yang menyatakan bahwa ada gejala virus parvo yang
terdeteksi.
1 1
1 1
-1 -1
1 1
-1 -1
-1 -1
Melalui Jaringan Syaraf Tiruan dengan
menggunakan metode Perceptron, proses
pembelajaran yang telah dilakukan sebanyak 4 epoch
dapat dinyatakan bahwa selama dilakukan proses
pembelajaran pada epoch ke- 4 pola sudah dikenal.
Dengan data = 1 menyatakan pasien terdeteksi Gambar 4. Menhitung niai keluaran
parvovirus sendangkan data yang menghasilkan nilai =
-1menyatakan pasien tidak terdeteksi parvovirus. Fungsi net =train (net,p,t) digunakan untuk
melihat hasil keluaran yang berupa grafik. Di bawah ini
IV. IMPLEMENTASI merupakan grafik hasil keluaran jaringan syaraf tiruan.
Untuk melakukan pengujian, yang paling pertama
skali dilakukan adalah membentuk sebuah perceptron
dan matriksnya. Di bawah ini merupakan gambar
sebuah perceptron beserta matriksnya.
428
Jurnal Pelita Informatika, Volume 6, Nomor 4, April 2018
ISSN 2301-9425 (Media Cetak)
Hal: 425-429
Sendangkan untuk melihatnilai keluaran (a) dan nilai 3. Semakin besar nilai dari performance semakin
error(e) digunakan fungsi baik mengenali pola penyakit.
>>disp=(net.p)
>>e=sum(t-a) REFERENCES
Dibawah ini merupakan tampilan nilai keluaran (a) dan [1] A. Desiani, Konsep Keerdasan Buatan, Yogyakarta: Penerbit
Andi, 2006.
error (e) [2] S. M. S. V. S. Sutojo, Kecerdasan Buatan, yogyakarta: Andi,
2011.
[3] S. R.H, Pemrograman MATLAB, Yogyakarta: Penerbit Andi,
2015.
[4] Y. DJAHIR, Bahan Ajar Sistem Informasi Manajemen,
Yogyakarta: CV Budi Utama, 2014.
[5] A. Kadir, Pengenalan Algoritma Pendekatan Secara Visual
dan Interaktif Menggunakan Raptor, Yogyakarta: Andi, 2013.
[6] D. Hardjodisastro, Menuju seni Ilmu Kedokteran, Jakarta: PT
Gramedia Pustaka, 2006.
[7] B. Mahendara, Tubuh Anda Cermin Kesehatan Anda, Depok:
PenebarPlus.
[8] B. N.S., Panduan Lengkap Memelihara, Merawat, dan
Melatih, jakarta: Swadaya, 2004.
Gambar 7. Tampilan nilai keluaran (a) dan target (t)
[9] [Online]. Available:
http://www.marchanimalclinic.com/id/blogPost/14 diakses
Berikut hasil perbandingan target yang dinginkan tanggal /03/05/2017.
(t) dengan Hasil Perceptron menggunakan aplikasi [10] Diana Laily Fithri, "Deteksi Penyakit Pada Daun Tembakau
Dengan Menerapkan Algoritma ARTIFICIAL NEURAL
matlab 6.1.
NETWORK ," SIMETRIS, vol. 3, p. 51, 2013.
[11] Ardi pujianta fernandya Riski Hartantri, "Deteksi Penyakit dan
Tabel 2. hasil perbandingan target yang diinginkan serangan Hama Tanaman Buah Salak Menggunakan Jaringan
(t)dengan hail pelatihan perceptron Syaraf Tiruan (JST) Dengan Metode Perceptron," Jurnal
Sarjana Teknik Informatika, vol. 2, p. 1228, 2014.
V. KESIMPULAN
Setelah melakukan penelitian secara menyeluruh
terhadap penyakit virus parvo pada anjing
menggunakan jaringan syaraf tiruan metode
perceptron, penulis berhasil membangun suatu jaringa
syaraf tiruan untuk dikenal didalam sistem. Maka
penulis dapat membuat kesimpulan dan memberikan
saran agar Penerapan algoritma perceptron untuk
mendeteksi virus parvo pada anjing dapat dikenal
dalam sistem.
1. Hasil output yang didapat dari 6 sampel data
dengan pengenalan pola 60%-100% dalam
mengidentifikasi penyakit virus parvo pada
anjing.
2. Semakin banyak jumlah data yang dilatih dan
diuji semakin akurat dalam mendeteksi penyakit
virus parvo pada anjing.
429