1. PENDAHULUAN
Dewasa ini, teknologi komputer sudah semakin berkembang dalam penggunaannya. Pada awalnya komputer
digunakan sebagai alat hitung. Seiring dengan perkembangan jaman, komputer banyak digunakan di berbagai
bidang. Misalnya pada bidang otomotif, kesehatan dan sebagainya. Salah satu pemanfaatan teknologi komputer
yaitu dapat digunakan untuk sistem pakar. Sistem pakar merupakan sistem yang berusaha mengadopsi
pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan
oleh para ahli.
Sistem pakar merupakan salah satu cabang kecerdasan buatan yang mempelajari bagaimana "meniru" cara
seorang pakar berpikir dan bernalar dalam menyelesaikan suatu permasalahan, membuat keputusan maupun
mengambil kesimpulan sejumlah fakta. Kajian pokok dalam sistem pakar adalah bagaimana mentransfer
pengetahuan yang dimiliki oleh seorang pakar ke dalam komputer, dan bagaimana membuat keputusan atau
mengambil kesimpulan berdasarkan pengetahuan itu. Sampai saat ini sudah ada beberapa hasil perkembangan
system pakar dalam berbagai bidang sesuai dengan kepakaran seseorang. Dalam bidang matematika dikenal
beberapa perangkat lunak matematika yang biasa menyelesaikan masalah-masalah spesifik matematika seperti
halnya seorang matematikawan menyelesaikan masalah matematika.
Kesehatan merupakan hal yang berharga bagi manusia, karena siapa saja dapat mengalami gangguan
kesehatan, begitu pula pada anak dikarenakan sangat rentan terhadap berbagai macam penyakit. Penyakit
Emboli Paru sering menyerang orang dewasa. Apabila terjadi gangguan penyakit Emboli Paru untuk konsultasi
lebih mempercayakannya kepada pakar atau dokter ahli yang sudah mengetahui lebih banyak tentang
kesehatan.
2. LANDASAN TEORITIS
2.1 Sistem Pakar
Sistem Pakar ( Expert System ) adalah sebuah sistem yang menggunakan pengetahuan manusia dimana
pengetahuan tersebut dimasukkan kedalam sebuah komputer dan kemudian digunukan untuk menyeelesaikan
masalah-masalah yang biasanya membutuhkan kepakaran atau keahlihan manusia” Turban,(2001:402).
Sistem pakar (expert system) mulai dikembangkan pada pertengahan tahun 1960 -an oleh Artificial Intelligence
Corporation. Sistem pakar yang muncul pertama kali adalah General-purpose Problem Solver (GPS) yang
merupakan sebuah predecessor untuk menyusun langkah-langkah yang dibutuhkan untuk mengubah situasi
awal menjadi state tujuan yang telah ditentukan sebelumnya dengan menggunakan domain masalah yang
kompleks. Sistem pakar dapat diterapkan untuk persoalan di bidang industri, pertanian, bisni, kedokteran,
militer, komunikasi dan transportasi, pariwisata, pendidikan, dan lain sebagainya. Permasalahan tersebut
bersifat cukup kompleks dan terkadang tidak memiliki algoritma yang jelas di dalam pemecahannya, sehingga
dibutuhkan kemampuan seorang atau beberapa ahli untuk mencari sistematika penyelesaiannya secara evolutif.
4. KESIMPULAN
Setelah merancang dan mengaplikasikan perangkat lunak, maka dapat diambil kesimpulan bahwa teknik
inferensi mudah digunakan dalam perancangan sistem pakar untuk mendapatkan suatu kesimpulan tetapi,
memiliki kelemahan dalam pencarian kesimpulan tersebut, yaitu sangat lambat dalam pencariannya, apalagi
bila sistem memiliki basis pengetahuan yang cukup besar dan ini akan sangat banyak memakan waktu dan
menghambat proses konsultasi.Data mining dengan algoritma K-Means dapat diterapkan pada SMA Tamora
untuk menganalisis permasalahan yang ada yang berkenaan dengan pengelompokkan data nilai siswa untuk
penentuan jurusan.
1. Peranan konsep Teorema Bayes bertujuan untuk memformulasikan data sebagai implementasi sumber
penyakit Emboli Paru.
2. Untuk dapat menciptakan sistem pakar yang dapat mengetahui jenis Emboli Paru dengan metode
Teorema Bayes.
3. Menghasilkan suatu sistem untuk melakukan diagnosa Emboli Paru, dimana sistem tersebut mampu
membuat keputusan sebaik yang dilakukan pakar.
DAFTAR PUSTAKA
[1] A. W. Ganda Anggara, Gede Pramayu, “Membangun sistem pakar menggunakan teorema bayes untuk
mendiagnosa penyakit paru-paru,” Semin. Nas. Teknol. Inf. dan Multimed. 2016, pp. 79–84, 2016.
240 ISSN: 1978-6603 E-ISSN : 2615-3475
[2] H. T. Sihotang, E. Panggabean, and H. Zebua, “Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Herpes Zoster Dengan
Menggunakan Metode Teorema Bayes,” J. Inform. Pelita Nusant., vol. 3, no. 1, pp. 33–40, 2018.
[3] T. Syahputra, M. Dahria, and P. D. Putri, “SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT
ANEMIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TEOREMA BAYES,” J. SAINTIKOM, vol. 16,
pp. 284–294, 2017.
[4] L. Novida, “Sistem Pakar Diagnosa Kanker Serviks Menggunakan Metode Bayes,” Pelita Inform. Budi
Darma, no. 3, pp. 90–95, 2014.
[5] A. Rido and R. Wardhani, “SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT PADA UNGGAS DENGAN
METODE TEOREMA BAYES BERBASIS WEB,” JOUTICLA, vol. 3, no. 2, 2017.
[6] A. P. 2) Acihmah Sidauruk 1), “SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT TANAMAN KELAPA
SAWIT MENGGUNAKAN TEOREMA BAYES,” J. Ilm. DASI Vol. 18 No. 1, vol. Vol. 18, pp. 51–
56, 2017.
[7] S. Rahayu, “Sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit gagal ginjal dengan menggunakan metode bayes,”
Pelita Inform. Budi Darma, vol. IV, no. 3, pp. 129–134, 2013.
[8] Awalludin, “Sistem Pakar Mendeteksi Kerusakan Sepeda Motor Dengan Metode Teorema Bayes Berbasis
Web,” 2014.
[9] H. T. Sihotang, “Perancangan Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Diabetes Dengan Metode Bayes,” J. Mantik
Penusa, vol. 1, no. 1, pp. 36–41, 2017.
BIOGRAFI PENULIS
Darjat Saripurna, S.Kom, M.Kom pria kelahiran Bogor 19 Juni 1969 merupakan Dosen
Tetap STMIK Triguna Dharma yang aktif mengampu mata kuliah pada bidang Sistem
Jaringan Komputer dan Pemrograman, beliau tamat S1 Universitas Gunadharma
bidang ilmu komputer dan tamat S2 Univesitas Putra Indonesia YPTK Padang