Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-ISSN: 2548-964X

Vol. 2, No. 10, Oktober 2018, hlm. 4290-4295 http://j-ptiik.ub.ac.id

Sistem Diagnosis Penyakit Hewan Pada Anjing Dengan Menggunakan


Metode Naive Bayes
Alfian Himawan1, Nurul Hidayat2, Mahardeka Tri Ananta2

Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Email: 1himawanian00@gmail.com, 2ntayadih@ub.ac.id, 3deka@ub.ac.id

Abstrak
Hewan peliharaan manusia,salah satunya anjing merupakan makhluk social yang bisa berinteraksi
dengan sesamanya ataupun manusia sehingga tidak sedikit orang memilih anjing sebagai hewan
peliharaan. Namun, anjing juga dapat mengidap penyakit menular yang dapat berdampak buruk bagi
manusia. Keberadaan pakar akan sangat membantu dalam hal menangani permasalahn penyakit pada
anjing dengan cara mengidentifikasi gejala yang dialami dan menyimpulkan penyakit apa yang
menyerang. Metode naive bayes merupakan metode yang digunakan memprediksi probabilitas.
Sedangkan klasifikasi bayes adalah klasifikasi statistik yang dapat memprediksi kelas suatu anggota
probabilitas. Untuk klasifikasi bayes sederhana yang lebih dikenal sebagai naive bayesian classifier
dapat diasumsikan bahwa efek dari suatu nilai atribut sebuh kelas yang diberikan adalah bebas dari
atribut-atribut lain. Variabel yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah gejala-gejala klinis pada
anjing. Hasil pengujian penelitian ini menunjukkan akurasi sistem sebesar 90%.
Kata kunci: penyakit anjing, sistem pakar, naive bayes
Abstract
Human pets, dog is a social creature that can interact with each other or humans so that not a few
people prefer dogs as pets. However, dogs can also have an infectious disease that can be bad
for humans, the presence of an expert would be helpful in terms of solving the diseases that attack dogs
by means of identifying the symptoms that plagued and conclude what disease. Naive Bayes method is
a method used to predict probabilities. While Bayes classification is the classification of statistics that
can predict the probability of a class member. For a more simple Bayes classification known as naïve
Bayesian Classifier can be assumed that the effect of an attribute value is a class given is free of other
attributes. The required variable in this study is clinical symptoms in dogs. The results of this research
testing showed the accuracy of the system are 90%.
Keywords: dog disease, expert system, naive bayes

tahu penyakit apa yang sedang dialami oleh


1. PENDAHULUAN anjing mereka, bahkan banyak dari mereka yang
Anjing merupakan hewan peliharaan tidak tahu bahwa anjing mereka sedang sakit,
manusia yang bisa berinteraksi dengan sesame yang akibatnya berujung pada kematian karena
ataupun manusia sehingga tidak sedikit orang penanganan yang terlambat. Ada juga pemilik
memilih anjing sebagai hewan peliharaan. yang mengobati sendiri anjingnya, tanpa
Namun anjing juga dapat berdampak buruk bagi mengetahui dengan jelas terlebih dahulu apa
manusia. Dari berbagai macam manfaat yang penyakit yang sedang dideritanya dana pa obat
dapat diperoleh dari hewan satu ini, pemilik yang cocokuntuk penyakit tersebut.
anjing harus mengetahui bagaimana cara Dalam kelompok biotik, penyakit anjing
merawat dan menjaga kesehatan hewan ini dibagi menjadi beberapa jenis penyebab
secara benar agar terhindar dari berbagai macam penularannya antara lain dikarenakan oleh
penyakit yang dapat menjangkiti. bakteri, parasite, virus, jamur dan juga kutu.
Sampai sekarang ternyata sebagian besar Untuk kelompok abiotic, disebabkan oleh
dari para pecinta anjing tersebut terkadang tidak keracunan, kebakaran, kecelakaan, dan juga

Fakultas Ilmu Komputer


Universitas Brawijaya 4290
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4291

kondisi fisik hewan itu sendiri. beberapa tahapan, tahapan yang paling rumit
Tidak semua pemilik anjing memiliki adalah tahapan representasi pengetahuan yang
pengetahuan tentang bagaimana merawat anjing meliputi pembuatan tabel keputusan,
dengan baik. Apabila anjingtidak dirawat penyusunan pohon keputusan, peringkasan
dengan baik, maka akan berdampak buruk bagi pohon keputusan, penyusunan kaidah-kaidah
kondisi kesehatan anjing dan dapat terserang (Hartati dan iswanti,2013).
penyakit menular sehingga dapat menyebabkan
kematian, baik terhadap anjing yang menularkan 2.2. Naive Bayes Classifier
maupun yang ditularkan. Pemilik anjing Metode naive bayes merupakan metode
membutuhkan bantuan seorang pakar untuk yang digunakan memprediksi probabilitas.
mengatasi masalah tersebut yaitu dokter hewan. Sedangkan klasifikasi Bayes adalah klasifikasi
Dikarenakan keberadaan dokter hewan yang statistik yang dapat memprediksi kelas suatu
terbatas dan tidak selalu ada setiap saat, maka anggota probabilitas. Untuk klasifikasi Bayes
diperlukan suatu alternatif yang dapat sederhana yang lebih dikenal sebagai naïve
memberikan kemudahan dan memiliki Bayesian Classifier dapat diasumsikan bahwa
kemampuan layaknya seorang dokter efek dari suatu nilai atribut sebuah kelas yang
hewandalam mendiagnosa penyakit menular diberikan adalah bebas dari atribut-atribut
yang diderita oleh anjing peliharaannya. lain.Naïve Bayes Classifier merupakan sebuah
Pada penelitian sebelumnya dengan metode metoda klasifikasi yang berakar pada teorema
naive bayes untuk mendeteksi penyakit down Bayes. Ciri utama dari Naïve Bayes Classifier ini
sysdrome menggunakan 30 data uji, diperoleh adalah asumsi yang sangat kuat (naif) akan
hasil dengan nilai akurasi 93,3% (Wijoyo, 2016). independensi dari masing-masing
Penelitian selanjutnya menggunakan kondisi/kejadian (Fais dkk, 2014).
metode naive bayes dalam aplikasi untuk Secara garis besar model naive bayes
diagnosis penyakit hama pada tanaman kacang classifier ditunjukkan pada Persamaan (1)
panjang, dapat diperoleh hasil dengan tingkat (Sutojo,2011) .
keberhasilan didapat hasil pengujian 81,25% dan
nilai error sebesar 81,25% (Purwantiningsih, 𝑝(𝐸 |𝐻 ) 𝑥 𝑝(𝐻)
𝑝(𝐻|𝐸) = 𝑝(𝐸)
(1)
2015).
Berdasarkan permasalahan diatas solusi Dengan:
untuk mendiagnosis penyakit-penyakit pada 1. p(H|E) = probabilitas hipotesis H terjadi jika
anjing dengan menggunakan metode naive evidence E terjadi
bayes. Metode naive bayes merupakan metode 2. p(E|H) = probabilitas munculnya evidence E
yang digunakan memprediksi probabilitas. jika hipotesis H terjadi
Sedangkan klasifikasi bayes adalah klasifikasi 3. p(H) = probabilitas hipotesis H tanpa
statistic yang dapat memprediksi kelas suatu memandang evidence apapun
anggota probabilitas. 4. p(E) = probabilitas evidence E tanpa
memandang apapun
2. LANDASAN KEPUSTAKAAN Atau dengan kata lain persamaan diatas
dapat digambarkan sebagai Persamaan (2).
2.1. Sistem Pakar 𝑃𝑟𝑖𝑜𝑟 𝑥 𝐿𝑖𝑘𝑒𝑙𝑖ℎ𝑜𝑜𝑑
𝑃𝑜𝑠𝑡𝑒𝑟𝑖𝑜𝑟 = 𝐸𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛𝑐𝑒
(2)
Sistem pakar adalah sistem komputer yang Perhitungan naive bayes dapat dilakukan
mengemulasi kemampuan kepakaran manusia. dengan langkah berikut ini:
Kata mengemulasi diartikan lebih kuat dari 1. Mencari nilai prior untuk tiap-tiap kelas
simulasi yang berarti bahwa sistem pakar dengan menghitung rata-rata tiap kelas
diharapkan mampu bertindak sebagaimana yang dengan menggunakan Persamaan (3).
dilakukan pakar manusia dalam melakukan
penalaran untuk memberikan suatu
justifikasi/kesimpulan. Dalam melakukan
penalaran,sistem pakar banyak memanfaatkan
pengetahuan yang disimpan oleh sistem sebagai
basis pengetahuan untuk menyelesaikan masalah
pada tingkatan sebanding dengan pakar manusia.
Sistem pakar dikembangkan melalui

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4292

X
𝑃=A (3)
Keterangan : START
P = Nilai prior
X = Jumlah data tiap kelas
A = jumlah data seluruh kelas Gejala Klinis Anjing
2. Mencari nilai Likehood untuk tiap-tiap
kelas dengan menggunakan Persamaan (4).
𝐹
L= (4) Prior = jumlah kelas suatu penyakit / total
𝐵
Keterangan: kelas

L = Nilai likelihood
F = jumlah data feature tiap kelas
B = jumlah seluruh fitur tiap kelas Likelihood = jumlah data fitur / jumlah
seluruh fitur
3. Mencari nilai posterior dari tiap kelas yang
ada dengan menggunakan Persamaan (5).
P(c|a) = P(c) x P(a|c) (5)
Posterior = Prior x Likelihood
Keterangan:
P(c) = Nilai prior tiap kelas
P(a|c) = Nilai likelihood
Hasil klasifikasi dengan menggunakan Perbandingan nilai posterior
metode Naive Bayes dilakukan dengan
membandingkan nilai posterior dari kelas-kelas
yang ada. Nilai posterior yang paling tinggi Penyakit yang menyerang anjing
yang terpilih sebagai hasil klasifikasi.

2.3. Anjing
Anjing adalah hewan peliharaan mamalia, END

bukan hewan liar alami. Mereka awalnya Gambar 1. Contoh penggunaan gambar
dibiakkan dari serigala. Mereka telah lama
dikembangbiakkan manusia, dan merupakan
hewan pertama yang harus dijinakkan. Saat ini, 3.2. Data Penelitian
beberapa anjing digunakan sebagai hewan
peliharaan, yang lainnya digunakan untuk Data hasil penelitian dan observasi lapangan
membantu manusia melakukan pekerjaan yang telah dilakukan akan digunakan sebagai
mereka. Mereka adalah hewan peliharaan yang data training tersebut merupkan aturan-aturan
populer karena mereka biasanya main-main, yang nantinya akan digunakan sebagai basis
ramah, setia dan mendengarkan manusia. Anjing pengetahuan pada system pakar diagnosis
sering memiliki pekerjaan, termasuk sebagai penyakit pada anjing. Kode dan gejala klinik
anjing polisi, anjing tentara, anjing bantuan, yang terdapat pada penyakit anjing dapat dilihat
anjing pemadam kebakaran, anjing pembawa pada Tabel 1.
pesan, anjing pemburu, anjing penggembala,
atau anjing penyelamatan.
Tabel 1. Gejala dan Penyakit Pada Anjing
3. METODOLOGI Kode
Gejala Klinis Penyakit
Gejala
3.1. Alur Naive Bayes Classifier Demodicosis
G1 Rambut rontok
Dermatofitosis
Alur naive bayes terdiri dari ditunjukkan
pada Gambar 1. G2 Kulit berketombe Demodicosis
Kulit
G3 Demodicosis
berkerak/keropeng
Demodicosis
G4 Gatal Scabiosis
Dermatofitosis
G5 Kulit Kemerahan Demodicosis

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4293

G6 Hiperpigmentasi Demodicosis
G7 Bentol pada kulit Scabiosis
G8 Menggaruk-garuk Scabiosis
G9 Rambut patah-patah Scabiosis
Hiperkeratosis
(penebalan kulit)
G10 pada bagian telapak Scabiosis
tangan, kaki dan
siku antar jari
G11 Head-shaking Otitis
Menggaruk-garuk
G12 Otitis
telinga/gatal
G13 Leleran dari telinga Otitis
Serumen baru
G14 berwarna coklat Otitis Gambar 2. Tampilan Antarmuka Halaman Utama
gelap
G15 alpesia (pitak) Dermatofitosis 4.2. Tampilan Antarmuka Daftar Gejala dan
Penyakit
Lesi berbentuk
lingkaran dengan Tampilan antarmuka tentang penyakit yang
G16 pinggiran Dermatofitosis ditunjukkan merupakan tampilan halaman yang
berketombe muncul ketika pengguna mengklik tombol daftar
(ringworm) gejala dan penyakit pada halaman utama, pada
G17 diare Helminthiasis halaman ini pengguna akan mendapatkan daftar
G18 Rambut kusam Helminthiasis penyakit yang menyerang anjing dan gejala-
gejalanya pada Gambar 3.
Kurus (berat badan
G19 Helminthiasis
turun)
G20 Muntah Helminthiasis
Anoreksia (tidak
G21 Helminthiasis
nafsu makan)
Kotoran mata
G22 Helminthiasis
berlebih
Ditemukan cacing
G23 Helminthiasis
pada feses

4. HASIL IMPLEMENTASI

4.1. Tampilan Antarmuka Halaman Utama


Tampilan antarmuka halaman utama yang
ditunjukkan merupakan halaman awal ketika
pengguna membuka sistem, pada halaman ini Gambar 3. Tampilan Antarmuka Halaman Daftar
terdapat dua tombol atau menu yaitu daftar Gejala dan Penyakit
gejala dan penyakit dan Diagnosa pada Gambar
2. 4.3. Tampilan Antarmuka Diagnosa
Tampilan antarmuka diagnosa yang
ditunjukkan pada merupakan tampilan halaman
yang akan muncul ketika pengguna memilih
menu Diagnosa pada halaman utama dimana
pada halaman ini akan ditampilkan list checkbox
gejala penyakit anjing dan juga sebuah tombol
diagnosa pada Gambar 4.

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4294

data uji, kemudian nilai akurasi akan didapatkan


dari perhitungan menggunakan Persamaan 2-4.
Dari percobaan yang telah dilakukan
sebanyak 50 data uji didapatkan hasil keluaran
sistem yang sesuai sebanyak 45 dimana ketidak
sesuaian keluaran dari sistem dengan hasil uji
dari pakar terdapat pada data uji nomor 30, 31,
33, 47 dan 50 dimana menurut pakar untuk
masukan gejela-gejala tersebut sistem
seharusnya tidak dapat mendiagnosis penyakit
dikarenakan gejala yang dimasukkan gejala yang
kurang spesifik dan bukan gejala khusus tetapi
sistem justru mampu mendiagnosis penyakit saat
pengguna memasukkan gejala-gejala tersebut..
sehingga didapatkan nilai akurasi:
Gambar 4. Tampilan Antarmuka Halaman Diagnosa
45
𝑎𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = 𝑥 100%
4.4. Tampilan Antarmuka Hasil Diagnosa 50
Tampilan antarmuka hasil diagnosa yang Maka akurasi yang didapatkan sebesar 90% .
ditunjukkan merupakan tampilan halaman yang
muncul ketika pengguna mengklik tombol 6. KESIMPULAN
diagnosa pada halaman diagnosa, pada halaman
Berdasarkan hasil pengujian dan analisis
ini pengguna akan mendapatkan informasi hasil
hasil penelitian ini, maka dapat diambil beberapa
perhitungan dan diagnosa penyakit anjing pada
kesimpulan sebagai berikut:
Gambar 5.
1. Sistem pakar diagnosis penyakit pada
anjing berhasil diimplentasi dalam bentuk
perangkat lunak dengan fungsi melakukan
diagnosis penyakit pada anjing. Selain itu
terdapat pula menu berupa informasi daftar
penyakit pada anjing beserta gejala—gejala
nya.
2. Metode naive bayes baik digunakan untuk
diagnosis penyakit pada anjing karena
menghasilkan tingkat akurasi sebesar 90%.

7. DAFTAR PUSTAKA
Agustiawan, Beni. 2015. Sistem Klasifikasi
Penyakit Tenggorokan Berbasis
WEB Menggunakan Metode
Naive Bayes
Anugroho, Prasetyo. 2010. Klasifikasi Email
Gambar 5. Tampilan Antarmuka Halaman Hasil Spam dengan Metode Naive
Diagnosa Bayes Classifier Menggunakan
Java Programming
5. PENGUJIAN DAN ANALISIS An, Yunjing, Shutao Sun, Shujuan Wang. 2017.
Naive Bayes Classifiers for Music
Pengujian ini dilakukan dengan menguji
Emotion Classification Based on
tingkat keakuratan atau kesesuaian dari data
Lyrics
testing yang didapatkan dari pakar dengan hasil
output dari sistem. Data testing yang didapatkan Ariadi, Dio, Kartika Fithriasari. 2017.
sebanyak 50, keseluruhan data latih didapatkan Klasifikasi Berita Indonesia
dari pakar dan setelah ditelaah terdapat 6 data uji Menggunakan Metode Naive
yang sama dengan data latih. Kemudian akan Bayesian Classification dan
dilakukan percobaan dengan masukan sesuai Support Vector Machine dengan

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4295

Confix Stripping Stemmer. Vol. Kusumadewi, Sri. 2009. klasifikasi status gizi
4, No.2 menggunakan naive bayesian
As’ad, Bahrawi. 2016. Prediksi Keputusan classification
Menggunakan Metode Maharani. Navita., 2014. Analisis Keunggulan
Klasifikasi Naive Bayes, One-R Komparatif Komoditas Jagung
dan Decisision Tree (Zea mays L.) di Kabupaten
Badan Pusat Statistik. 2015. Produksi Tanaman Kediri. Volume XIV No. 3
Pangan 2015. CV. Tapasuma Marofi, M. Nuzulul. 2017. Rancang Bangun
Ratu Agung Sistem Klasifikasi Frekuensi
Badan Pusat Staistik. 2015. Buletin Statistik Penggunaan Minyak Goreng
Perdagangan Luar Negeri Impor dengan Menggunakan Metode
April 2017. CV. Josevindo Bayes
Fahrurozi, Achmad. 2014. Klasifikasi Kayu Nugroho, Septian Yuda, 2014. Data Mining
dengan Menggunakan Naive Menggunakan Algoritma Naive
Bayes Classifier Bayes untuk Klasifikasi
Kelulusan Mahasiswa
Fhadli, Muhammad. 2017. Peringkasan Literatur
Universitas Dian Nuswantoro
Ilmu Komputer Bahasa Indonesia
Berbasis Fitur Statistik dan Saputra, Eko. 2014. Usability Testing untuk
Linguistik menggunakan Metode Mengukur Penggunaan Website
Gaussian Naïve Bayes Inspektorat Kota Palembang.
Hartati, Sri dan Sari Iswanti. 2013. Sistem Pakar Semangun, Haryono. 1993. Penyakit-Penyakit
dan Pengembangannya. Tanaman Pangan di Indonesia.
Yogyakarta : Graha Ilmu Yogyakarta : Gadjah Mada
University press
J., Pajrin, Johanis Panggesso dan Rosmini. 2013.
Uji Ketahanan Beberapa Varietas SetyaStiawan, Ivan. 2013. Peranan Komoditas
Jagung (Zea mays L.) Terhadap Jagung (Zea mays L.) Terhadap
Intensitas Serangan Penyakit Peningkatan Pendapatan Wilayah
Bulai (Peronosclerospora Kabupaten Karo ``
maydis) Sutojo. T., Mulyanto. E, Suhartono V.,
Karina, Nia Esti, Yuni Yamasari. 2013. Aplikasi 2011.Kecerdasan Buatan.C.V
diagnosis Kanker Kandungan Andi Offse
dengan Menggunakan Metode Schott, Jennifer. “Alabama rot: The dog
Naive Bayes (Studi Kasus : disease with no cure.”
Rumah Sakit Islam Surabaya) bbc.com. BBC News, 10 Juni
2017. Web. 20 Juni. 2017.

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Anda mungkin juga menyukai