Anda di halaman 1dari 7

AKADEMIKA ISSN : 1907 - 3984

DIAGNOSA PENYEBARAN HAMA DAN PENYAKIT PADA KELAPA


SAWIT MENGGUNAKAN SISTEM PAKAR
Rike Limia Budiarti1, Novhirtamely Kahar2, Arsyna Retno Utari3
12
Program Studi Teknik Informatika, STMIK Nurdin Hamzah, Jambi `
E-mail: 1rikelimia@gmail.com,2novmely@ymail.com, 3retnoutari135@gmail.com

Abstract – Bayes method can be used to build intelligent systems, in this study Bayes method was built by using
an expert system to diagnose diseases and pests on oil palm plants, an expert system that was built web-based
using PHP and MySql programming languages. This application can help the oil palm farmers in consulting
about diseases and pests of oil palm plants based on the knowledge of the experts implemented in the
application.

Keywords :Palm Oil, Pest and Disease, Artificial Intelligence, MySQL, Naive Bayes, PHP, Expert System.

I. PENDAHULUAN Pengimplementasian penggunaan metode


Naive Bayes pada sebuah sistem pakar juga sudah
1.1. Latar Belakang pernah digunakan oleh Hengki Tamando Sihotang
dalam kasus untuk mendiagnosa penyakit pada
Provinsi Jambi merupakan salah satu wilayah tanaman jagung. Dalam pembuatan sistem pakar
di Indonesia yang menghasilkan Kelapa Sawit. untuk mendiagnosa hama dan penyakit tanaman
Kelapa Sawit masih menjadi andalan komoditas di kelapa sawit selain menggunakan metode naive
provinsi Jambi. Berdasarkan data statistik di bayes dalam pengimplementasiannya pun juga sudah
Provinsi Jambi pada tahun 2017 total areal pernah digunakan oleh Rusmin Saragih, Denny Jean
perkebunan kelapa sawit seluas 689.966 hektare Cross Sihombing, dan Elvika Rahmi dengan
dengan penghasilan produksinya mencapai 1,6 juta menggunakan metode Dempster Shafer.
ton pertahunnya. Oleh karena itu, berbagai upaya Kelemahan yang ada pada
dilakukan untuk meningkatkan produktivitas kelapa pengimplementasian aplikasi sistem pakar
sawit. Namun, tanaman kelapa sawit dapat diserang menggunakan dempster shafer ini adalah penyakit
beberapa penyakit dan hama yang menyebabkan dan gejala yang diinputkan admin hanya sedikit
kerugian bagi petani sehinga mengganggu yaitu dengan penyakit yang berjumlah 5 penyakit,
pertumbuhan tanaman maupun hasil reproduksi dan dan gejala yang hanya berjumlah 22 gejala saja. Dan
bedasarkan data yang diperoleh pada tahun 2018 juga pengguna yang melakukan konsultasi tidak
kelapa sawit di Provinsi Jambi banyak terkena diberikan akses login terlebih dahulu untuk
penyakit daun kering dan pestalotia sp. mengakses atau konsultasi dengan aplikasi tersebut
Kurangnya pengetahuan petani terhadap sehingga admin tidak bisa melihat siapa-siapa saja
hama dan penyakit tanaman kelapa sawit dapat yang melakukan konsultasi dan tidak mengetahui
membuat berkurangnya produktivitas kelapa sawit. identitas pengunjung.
Untuk mengetahui jenis hama dan penyakit pada Kelebihan dari aplikasi pemograman web
kelapa sawit diperlukan seorang ahli atau pakar adalah memudahkan petani untuk menentukan hama
pertanian dan perkebunan. Sedangkan jumlah pakar dan penyakit pada tanaman kelapa sawit dan agar
pertanian dan perkebunan terbatas jadi tidak dapat tidak terjadi kesalahan dalam memberikan
mengatasi masalah petani secara maksimal dan kesimpulan terhadap hama dan penyakit kelapa
biaya yang harus dikeluarkan tidak murah. sawit, yang diharapkan dapat membantu dan
Untuk meminimalisir kesalahan dalam mempermudah para petani dalam menentukan hama
menentukan hama dan penyakit pada kelapa sawit dan penyakit yang menyerang tanaman kelapa sawit.
secara optimal, maka perlu dibangun sebuah sistem Naive Bayes ini diharapkan dapat mengoptimalkan
yang mempunyai kemampuan seperti seorang pakar, diagnosa hama dan penyakit pada tanaman kelapa
yang mana dalam suatu sistem ini berisi tentang sawit, sehingga proses diagnosa dapat berjalan
pengetahuan pakar tanaman kelapa sawit. Metode dengan baik.
yang digunakan untuk menetukan hama dan
penyakit tanaman kelapa sawit adalah Naive Bayes. 1.2. Rumusan Masalah
Metode Naive Bayes adalah sebuah metode
klasifikasi menggunakan metode probabilitas dan Adapun perumusan masalah dalam penelitian
statistik. Aplikasi yang digunakan dalam membantu ini adalah : “Bagaimana membangun dan merancang
pengolahan data tersebut adalah pemograman web sistem pakar untuk diagnosa awal hama dan
dan menggunakan MySQL. penyakit tanaman kelapa sawit menggunakan
metode Naive Bayes berbasis web?”.

LP2M STMIK NURDIN HAMZAH JAMBI 33


FORTECH p-ISSN:2580 – 3476 | e-ISSN:2581--0073

1.3. Tujuan Penelitian teorema Bayes membutuhkan paling tidak perkalian


kartesius dari seluruh kelompok atribut yang
Penelitian ini bertujuan untuk membangun mungkin, jika misalkan ada 16 atribut yang masing-
diagnose penyebaran hama dan penyakit kelapa masingnya berjenis Boolean tanpa missing value,
sawit menggunakan metode naive bayes berbasis maka data latih minimal yang dibutuhkan oleh
web. teorema Bayes untuk digunakan dalam klasifikasi.
Sehingga ada empat masalah yang dihadapi
II. TINJAUAN PUSTAKA untuk menggunaka teorema Bayes dalam
pengklasifikasian, yaitu :
2.1. Sistem Pakar 1. Kebanyakan data latih tidak memiliki varian
klasifikasi sebanyak itu (oleh karenanya
Sistem pakar adalah program komputer yang sering diambil sampel).
berasal dari cabang penelitian ilmu yang disebut 2. Atribut dalam data sampel dapat berjumlah
intelegen buatan atau dikenal dengan AI [1]. lebih banyak (lebih banyak 16).
AI berkaitan dengan konsep dan metode 3. Jenis suatu data X tidak ada dalam data latih,
simbolik referensi, atau penalaran, oleh komputer maka data X tidak dapat diklasifikasikan,
dan bagaimana pengetahuan yang akan digunakan karena peluang untuk data X diklasifikasikan
untuk membuat kesimpulan yang di wakili dalam ke dalam suatu kelas adalah sama untuk tiap
mesin, daerah intelektual manusia berusaha untuk di kelas yang ada.
tangkap dalam system pakar yang di sebut tugas
domain, domain mengacu pada daerah tugas yang Berdasarkan penjelasan diatas, algoritma
sedang dilakukan [2]. Naïve Bayesian mendefinisikan suatu jenis penyakit
bedasarkan gejala-gejala yang terdapat pada
2.2. Metode Naive Bayes tanaman kelapa sawit. Dari algoritma Naïve
Bayesian seperti diatas maka dicari nilai maksimum
Probabilitas Bayes merupakan salah satu cara dari penyakit. Selanjutnya sistem secara otomatis
untuk mengatasi ketidakpastian data dengan menampilkan jenis hama dan penyakit yang
menggunakan formula bayes yang dinyatakan mempunyai nilai probabilitas terbesar. Secara
dengan [3] : sederhana dapat dikatakan algoritma Naïve Bayesian
mampu mendiagnosa hama dan penyakit pada
P (Hi | E)= (E | Hi)*P(Hi) (1) tanaman kelapa sawit. Implementasi sistem dengan
metode algoritma Naïve Bayesian mampu
mendiagnosa hama dan penyakit tanaman kelapa
sawit [5].

2.3. Diagnosa
Keterangan :
P (Hi E) = Probabilitas hipotesa H jika diberikan Diagnosis merupakan istilah teknis
evidence E. (terminology) yang diadopsi dari bidang medis [6],
P (E Hi) = Probabilitas munculnya evidence E jika diagnosis dapat diartikan sebagai :
diketahui hipotesa H. 1. Upaya untuk proses menemukan kelamahan
P(Hi) = Probabilitas hipotesa H tanpa atau penyakit (weakness,disease) apa yang
memandang evidence apapun. dialami seseorang dengan melalui pengujian
n = Jumlah hipotesis yang mungkin. dan studi yang seksama mengenai gejala-
gejalanya(symptons) .
Teorema Bayes penelitian yang dilakukan 2. Studi yang seksama terhadap fakta tentang
menyebabkan bahwa metode Bayes dapat digunakan suatuhal untuk menemukan karateristik atau
untuk mengembangkan Sistem Cerdas untuk kesalahan-kesalahan dan sebagainya yang
diagnosa penyakit. Pada penelitian ini Metode Bayes esensial .
diimplimentasikan untuk mendiagnosis penyakit 3. Keputusan yang dicapai setelah dilakukan
jantung dan membantu praktisi kesehatan untuk suatu studi yang seksama atas gejala-gejala
membuat keputusan klinis yang cerdas. Hasil atau fakta tentang hal.
penelitian dapat memberikan pengobatan yang
efektif, dan juga mengurangi biaya pengobatan [4]. Dari ketiga pengertian diatas, dapat
Pengklasifikasian menggunakan teorema disimpulkan bahwa didalam konsep diagnosis,
Bayes membutuhkan waktu prosesor dan ukuran secara implisit telah tercakup pula konsep
memori yang besar, karena kebutuhan untuk prognisnya. Dengan demikian dalam proses
menghitung nilai probabilitas untuk tiap nilai dari diagnosis bukan hanya sekedar mengidentifikasi
perkalian kartesius untuk tiap nilai atribut (evidence) jenis dan karateristiknya, serta latar belakang dari
dan tiap nilai kelas (hipotesis). Data latik untuk suatu kelemahan atau penyakit tertentu, melainkan

34 LP2M STMIK NURDIN HAMZAHJAMBI


AKADEMIKA ISSN : 1907 - 3984

juga mengimplikasikan suatu upaya untuk 7. Hama Kutu Daun


meramalkan kemungkinan dan menyarankan Jenis kutu daun yang menyerang tanaman
tindakan pemecahannya. kelapa sawit, antara lain kutu apids dan
mealy bug. Hama ini menyerang jaringan
2.4. Penjelasan Tentang Tema Penelitian perakaran dan daun sehingga menyebabkan
helaian daun menjadi berwarna kuning pucat
Sistem Pakar diagnosa awal hama dan seperti kekurangan unsur hara nitrogen.
penyakit pada tanaman kelapa sawit yaitu guna
untuk mengetahui hama dan penyakit apa yang 8. Hama Tikus
sedang menyerang tanaman kelapa sawit bedasarkan Beberapa jenis tikus yang dapat dijumpai
gejala-gejala yang ada dan untuk diagnosa ini diareal kelapa sawit adalah tikus semak
peneliti menggunakan metode naïve bayes sebagai belukar, tikus sawah, tikus rumah, dan tikus
diharapkan dapat mengoptimalkan diagnosa hama huma. Namun tikus semak belukar yang
dan penyakit pada tanaman kelapa sawit, sehingga paling dominan dijumpai pada hampir semua
proses diagnosa dapat berjalan dengan baik. perkebunan kelapa sawit, hama ini tergolong
Berberapa jenis hama dan penyakit yang mamalia.
banyak ditemukan diareal perkebunan kelapa sawit
ialah seperti berikut [7] : 9. Hama Babi Hutan
1. Hama Nematoda Babi hutan yang menyerang tanaman kelapa
Hama nematoda yang biasanya menyerang sawit hingga berumur sekitar 24 bulan adalah
tanaman kelapa sawit adalah jenis Sus scrofa L. dan jenis Sus barbatus
Rhadinaphelenchus cocophilus. Hama ini Muller. Untuk jenis yang pertama, warnanya
menyerang bagian akar tanaman kelapa hitam dan senang sekali hidup berkelompok.
sawit. Dalam satu kelompok dapat mencapai sekitar
5-50 ekor.
2. Hama Tungau
Hama tungau merah (Oligonychus sp.) yang 10. Penyakit Daun Bibit Muda (black spot
panjangnya 0,5 mm hidup disepanjang tulang disease dan antraknosa)
anak daun sambil mengisap cairan daun. Penyakit daun bibit muda diantaranya
Hama ini menyerang pada persemaian atau disebabkan oleh jamur Melanconium elaedis,
pembibitan kelapa sawit. Glomerella singulata, dan Botryodiplodia
palmarum.Jenis penyakit ini menimbulkan
3. Hama Ulat Api gejala berupa bercak-bercak hitam pada daun
Hama ulat api disebut ulat api karena yang terserang.
punggungnyaberbulu kasar kaku dan beracun.
Racunnya keluar dari bulu kasar tersebut 11. Penyakit Akar
berupa cairan yang jika terkena tangan terasa Penyakit akar pada tanaman kelapa sawit
gatal dan panas. diantaranya disebabkan oleh jamur
Rhizoctania lamellifera dan phytium.sp.
4. Hama Ulat Kantong Penyakit ini menimbulkan gejala berupa akar
Hama ulat kantong ada tiga jens ulat kantong menjadi lunak dan jika dibelah, akan terlihat
yang biasanya menyerang kelapa sawit, jaringan antara berkas pembuluh pusat dan
Metisa plana, Mahasena corbetti, dan hypodermis hancur.
Crematosphisa pendul. Serangan ulat
kantong menyebabkan daun tidak utuh, rusak, 12. Penyakit Tajuk (Crown Disease)
dan berlubang-lubang. Kerusakan helaian Penyebab penyakit tajuk tanaman kelapa
daun dimulai dari lapisan epidermisnya. sawit sebenarnya belum diketahui secara
pasti akan tetapi, kemungkinan karena factor
5. Hama Belalang fisiologis tanaman (kelebihan unsur N atau
Hama belalang yang sering menyerang kekurangan unsur Mg).
tanaman kelapa sawit antara lain berasal dari
spesies Valanga nigricornis dan 13. Penyakit Busuk Pangkal Batang (basal stem
Gastrimargus marmoratus. rot atau ganoderma)
Penyakit busuk pangkal batang kelapa sawit
6. Hama Kumbang Malam diantaranya disebabkan oleh jamur
Kumbang malam yang menyerang tanaman Ganoderma applanatum, Ganoderma
kelapa sawit, antara lain Adoretus sp. Dan lucidum, dan Ganoderma pseudofferum.
Apogonia sp. Kumbang tersebut menyerang Penyakit ini akan menimbulkan gejala berupa
tanaman pembibitan dan tanaman belum pelepah daun yang tampak layu dan berwarna
menghasilkan. pucat.

LP2M STMIK NURDIN HAMZAH JAMBI 35


FORTECH p-ISSN:2580 – 3476 | e-ISSN:2581--0073

14. Penyakit Busuk Batang Atas (upper stem rot) membuka


Penyakit busuk batang atas ini disebabkan
oleh jamur Fomex noxius. Penyakit ini G4 Daun yang 0.8
berhubungan erat dengan defisiensi unsur K baru akan
dan infeksi melalui spora pada saat membuka
pemangkasan. tergulung

15. Penyakit Busuk Kering Pangkal Batang (dry G5 Daun baru 0.6
basal pot) yang akan
Penyakit busuk kering pangkal batang membuka
tanaman kelapa sawit disebabkan oleh jamur tumbuh tegak
Ceratocystis paradoxa. Gejala penyakit ini
antara lain tandan buah membusuk, G6 Tidak 0.9
pembentukan bunga terhambat, dan diikuti menghasilkan
dengan patahnya pelepah daun bagian bawah. buah

16. Penyakit Busuk Kuncup (spear rot)


Serangan penyakit ini diduga terjadi karena 3.2. Langkah-Langkah Penyelesaian
melemahnya ketahanan tanaman, salah satu Menggunakan Naive Bayes
penyebabnya adalah kekurngan unsur boron.
1. Menentukkan nilai probabilitas :
17. Penyakit Garis Kuning (patch yellow) a. Nematoda (H1)
Penyakit garis kuning disebabkan oleh jamur G1 = P (E | H1) = 0,7
Fusarium oxysporum. Penyakit ini G2 = P (E |H2) = 0,5
menyerang tanaman yang mempunyai G3 = P (E | H3) =0,8
kepekaan tinggi dan disebabkan oleh factor G4 = P (E | H4) = 0,8
turunan. G5 = P (E | H5) = 0,6
G6 = P (E | H6) = 0,9
18. Penyakit Busuk Tandan (bunch rot)
Penyakit busuk tandan kelapa sawit 2. Menentukkan nilai semesta :
disebabkan oleh jamur Marasmius H1 =
palmivorus sharples, yaitu cendawan saprofit = 4,3
yang umumnya hidup pada bermacam-
macam bahan mati/sisa-sisa makanan. 3. Setelah mengetahui jumlah hasil dapat
melakukan hitung nilai semesta :
III. HASIL DAN PEMBAHASAN Nematoda (H1)
G1 = P (H1) = = 0,16
3.1. Tahapan Penyelesaian Metode Naive Bayes
G2 = P (H2) = = 0,12
Tahap penyelesaian dengan metode Naïve
Bayes Studi Kasus :Seorang petani X ingin G3 = P (H3) = = 0,19
melakukan diagnosa terhadap tanaman kelapa sawit.
Petani X menjawab pertanyaan yang diberikan oleh G4 = P (H4) = = 0,19
sistem dengan menceklis (√) gejala yang dialami G5 = P (H5) = = 0,14
tanaman kelapa sawitnya.
G6 = P (H6) = = 0,21
Tabel 1.Tabel Pertanyaan
4. Menentukan nilai probabilitas hipotesis P(Hi)
Kode Gejala Jawab Probabili :
tas
H1=
G1 Daun 0.7 = 0,74
Mengering
5. Menentukan Nilai P(Hi | E) :
G2 Daun 0.5 Nematoda (H1)
Berwarna
G1 = P (H1 | E) = = 0,15
Kuning
G2 = P (H2 | E) = = 0,08
G3 Tandan bunga 0.8
atau bunga G3 = P (H3 | E) = = 0,20
tombak tidak

36 LP2M STMIK NURDIN HAMZAHJAMBI


AKADEMIKA ISSN : 1907 - 3984

G4 = P (H4 | E) = = 0,20 manipulasi data, yaitu: input, simpan, hapus, cari,


dan edit.
G5 = P (H5 | E) = = 0,11
G6 = P (H6 | E) = = 0,25

6. Menentukan Nilai Bayes :


H1 (Nematoda) =

= 0,76
Hasil = Dari proses perhitungan diatas maka dapat
diketahui Tanaman Kelapa Sawit petani si X terkena
hama Nematoda dengan nilai keyakinan 0,76 atau Gambar 2. Antarmuka Olah Data Hama dan
76%. Penyakit

3.3. Perancangan Sistem 2. Antarmuka Olah Data Gejala


Antarmuka Gambar 3 digunakan untuk
Perancangan sistem aplikasi Sistem Pakar mengolah data gejala. Setiap gejala terdiri dari
Diagnosa Awal Hama dan Penyakit Pada Tanaman nilai probabilitas didalamnya yang diambil dari
Kelapa Sawit ini, menggunakan Data Flow Diagram seorang pakar.
(DFD) seperti Gambar 1. DFD tersebut terdiri dari
proses olah data input, proses pemilihan gejala, hasil
perhitungan dan laporan.

Gambar 3. Tampilan Olah Data Gejala

3. Antarmuka Olah Data Solusi


Antarmuka Gambar 4 digunakan untuk
mengolah data solusi untuk setiap hama dan
penyakit serta gejala. Tersedia manipulasi data,
yaitu: input, simpan, dan edit.

Gambar 1. DFD Level 0 Sistem Pakar Diagnosa


Awal Hama dan Penyakit Pada Tanaman Kelapa
Sawit

3.4. Hasil Implementasi

Tahapan proses pada Sistem Pakar Diagnosa


Awal Hama dan Penyakit Pada Tanaman Kelapa
Sawit dapat dilihat sebagai berikut: Gambar 4. Tampilan Olah Data Solusi

1. Antarmuka Olah Data Hama dan Penyakit 4. Antarmuka Login Konsultasi


Antarmuka Gambar 2 digunakan untuk Antarmuka Gambar 5 digunakan untuksetiap
mengolah data Hama dan Penyakit. Tersedia menu orang yang akan melakukan konsultasi harus login
terlebih dahulu.

LP2M STMIK NURDIN HAMZAH JAMBI 37


FORTECH p-ISSN:2580 – 3476 | e-ISSN:2581--0073

Gambar 8. Antarmuka Laporan Perdiagnosa


Gambar 5. Antarmuka Login Konsultasi
IV. PENUTUP
5. Antarmuka Konsultasi
Antarmuka Gambar 6 merupakan tampilan Dari semua pembahasan yang dilakukan pada
halaman konsultasi ketika sudah melakukan login. bab-bab sebelumnya, maka penulis menarik
kesimpulan tentang aplikasi Sistem Pakar Diagnosa
Awal Hama dan Penyakit pada Tanaman Kelapa
Sawit Menggunakan Metode Naive Bayes Berbasis
Web adalah sebagai berkut :
1. Dengan adanya aplikasi sistem pakar
diagnosa awal hama dan penyakit ini dapat
mempermudah petugas atau pengguna untuk
melakukan diagnosa pada tanaman kelapa
sawit.
2. Sistem pakar ini tidak dapat dijadikan sebagai
final decision dalam menentukan hama
penyakit yang dialami tanaman kelapa sawit.
Gambar 6. Antarmuka Konsultasi Penalaran yang diperoleh dari konsultasi
dengan ahli (pakar) tetap menjadi faktor
6. Antarmuka Hasil Konsultasi utama dalam mendiagnosa hama penyakit
Antarmuka Gambar 7 digunakan untuk tanaman kelapa sawit. Namun, hasil sistem
menampilkan hasil konsultasi berdasarkan proses ini akan berusaha mengarahkan user untuk
perhitungan dengan dengan rumus (1). fokus terhadap hama penyakit tanaman
kelapa sawit berdasarkan gejala-gejala yang
ditimbulkan.
3. Sistem pakar diagnosa awal hama dan
penyakit pada tanaman kelapa sawit
menggunakan metode Naïve Bayes dapat
dibangun dengan baik menggunakan bahasa
pemrograman berbasis web seperti php, html,
dan database sql.
4. Laporan yang diperoleh dari aplikasi ini
adalah berupa laporan hama dan penyakit,
laporan gejala, laporan solusi, laporan buku
tamu, laporan pengguna konsultasi, laporan
hasil diagnosa dan histori konsultasi. Dengan
Gambar 7. Antarmuka Hasil Konsultasi adanya laporan ini maka dapat memudahkan
kepala BPTP untuk mengetahui data-data
7. Antarmuka Laporan Perdiagnosa mengenai hama dan penyakit, gejala, solusi,
Antarmuka Gambar 8 digunakan untuk buku tamu, pengguna konsultasi, dan histori
menampilkan data laporan perdiagnosa. konsultasi. Sedangkan untuk para petani atau
pengguna konsultasi sendiri dapat
mengetahui hasil diagnosa bedasarkan gejala-
gejala yang dialaminya.
5. Kelebihan dalam menggunakan metode naive
bayes ini, adalah dimana metode ini mampu
mendiagnosa suatu hama penyakit
berdasarkan gejala-gejala yang ada pada

38 LP2M STMIK NURDIN HAMZAHJAMBI


AKADEMIKA ISSN : 1907 - 3984

tanaman kelapa sawit dengan menggunakan Jagung dengan Metode Bayes”. JIPN,Vol 3
nilai probabilitas untuk menentukan hama no.1, dilihat 15 januari 2019.
dan penyakit dan juga dapat memudahkan
petani untuk menentukan hama dan penyakit [5] Mustaqim, Khairil. 2013. “Aplikasi Sistem
yang menyerang tanaman kelapa sawit. Palar Untuk Diagnosa Hama dan Penyakit
Tanaman Kelapa Sawit Menggunakan
Penelitian ini masih ada kekurangannya, Metode Naïve Bayes”. dilihat 10 januari
maka beberapa saran yang diberikan untuk 2019.
pengembangan lebih lanjut adalah sebagai berikut:
1. Mensosialisasikan pemakaian sistem [6] Alang, HM. 2015. “Urgensi Diagnosis
kepada semua pihak yang terkait atau Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar”, NAFS,
melakukan pelatihan kepada Staff BPTP. Vol.2 no.1, dilihat 01 februari 2019.
2. Mengadakan pelatihan kepada staf BPTP
yang bertugas mengelola aplikasi secara [7] Fauzi, Yan, dkk. 2012. “Kelapa Sawit”,
baik dan benar. Jakarta Timur: Penebar Swadaya.
3. Sistem yang telah dibangun dapat
dimaanfatkan agar dapat berjalan sesuai IDENTITAS PENULIS
dengan yang di harapkan.
4. Melakukan perawatan aplikasi secara Nama : Rike Limia Budiarti
berkala, agar sistem yang telah dibangun NIDN/NIK : 1006128802
dapat digunakan jangka panjang. TTL : 06 Desember 1988
Golongan/Pangkat : III B
DAFTAR REFERENSI Jabatan Fungsional : Asisten Ahli
Alamat Rumah : Jl.Pendidikan, kenali Bawah
[1] Sasmito, Wiro Ginanjar., dkk. 2011. Telp. : 081299028833
“Application Expert System or Forward Email : rikelimia@gmail.com
Chaining and The Rule Based Reasoning For
Simulation Diagnose Pest and Desease Red Nama : Novhirtamely Kahar, ST.
Onion and Chili Plant”. Proceeding of The NIDN/NIK : 1015118101
1st International Systems For Business TTL : 15 November 1981
Competitiveness (ICISBC). Tegal. Indonesia. Golongan/Pangkat : III B
Jabatan Fungsional : Lektor
[2] Arens, Alvin A., Randal J. Elder, and Mark Alamat Rumah : Transito Lrg. Berkah
S. Beasley. 2008. “Auditing and Assurance Telp. : 082378256646
Service and Integral Approach”. 12th Edition. Email : novmely@ymail.com.
New Jersey: Prentice Hall. Inc.
Nama : Arsyna Retno Utari
[3] Murni, Sari., dan Riandari, Fristi. 2018. NIM : 1502024
“Penerapan Metode Teorema Bayes Pada TTL : 01 November 1997
Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Alamat Rumah : Bahar Utara Ds. Talang Bukit
Lambung”. Jurnal Teknologi dan Ilmu Rt.06
Komputer Prima (JUTIKOMP) 1 (2). p. 19- Telp. : 081369145148
25. Email : retnoutari135@gmail.com
[4] Sihotang, Tamando H. 2018. “Sistem Pakar
Untuk Mendiagnosa Penyakit Pada Tanaman

LP2M STMIK NURDIN HAMZAH JAMBI 39

Anda mungkin juga menyukai