Anda di halaman 1dari 6

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
DUALITAS “Associated with any LP is another LP, called the dual.’ Baik
dari sudut pandang teori maupun praktik, teori dualitas merupakan salah satu
konsep yang sangat penting dalam linear programming(LP), istilah dualitas
menujjuk pada kenyataan bahwa setiap LP terdiri dari dua bentuk. Bentuk
pertama atau bentul asli dinamakan primal, sementara bentuk yang kedua
berhubungan dinamakandual demikian sehingga sutau solusi terhadap LP
yang asli juga memberikan solusi pada bentuk dualnya. Jadi, jika suatu LP
diselesaikan dengan metode simpleks, sesungguhnya diperoleh penyelesain
untuk dan masalah LP.
A. Pengertian Primal Dan Dual
Pada tahun 1947, J .Von Neuman memformulasikan dual dari model
PL.
variabel-variabel dari model dual dikaitkan dengan kendala-kendala
dan persyaratan non negative. Model PL yang asli disebut primal dan
formulasi yang baru disebut dual. Andaikan model matematika dari
suatu masalah P disajikan sebagai berikut:Model Ia.
Maks : Z = CX
h.m : AX ≤ b, X>0
Maka dengan menggunakan bilangan-bilangan yang ada pada
Model Ia,
Kita dapat menyusun suatu model matematika baru sebagai berikut:
Model Ib:
Min : Z’=b’Y
h.m : A’Y≥0, Y ≥0
dual model matematikadiatas dengan menggunakannotasi sigma dapat
dinyatakan sebagai berikut:
Model Ic :
Maks: Z = C.X Cj Xj
?
h.m : aijxij≤ bi
?
Xj ≥ 0, I – 1,2,...,m,j =1,2, ….n
Model Id:
Min : Z’= ?bi yi
h.m: ?bji y ?cj
yi ?0.i =1.2,…,m,j =1,2,…,n
Model matematika diatas juga dapat ditulis secara lebih rinci sebagai
berikut:
Model Ic:
Maks: Z= c₁x₁ + c₂x₂ + …+ cₙxₙ
h.m : a11x1 + a12x2 + a1nxn = b1
a21x1 + a22x2 +…+ a2nxn = b2
L L L L L L L L L L L L L
a1ny1 + a2nx2 +…+ amnxn =bm
xj ?0, j = 1,2,……,n
Model If:
Maks : Z = b1y1 + b2y2 +…+bnyn
h.m : a11y1 +a12y2 +…+a1nyn = c1
a21y1+a22y2 + …+a2nyn =c2
L L L L L L L L L L L L L
a1ny1 + a2nx2 +…+ amnxn
xj ?0, j = 1,2,…..,m
Model Ia, Ic dan Ie adalahnmodel baku (stander) dari masalah
maksimum.
Sedangkan model Ib, Id dan If adalah model baku dari masalah minimum.
Tanpak bahwa,
1. Model Ia , Ic dan Ie berkaitan dengan masalah maksimum, sedangkan
model Ib, Id dan If berkaitan dengan masalah mininum.
2. Variabel-variabel pada semua midel nilainya non negatif.
3. Koefisien fungsi tujuan pada masalah maksimum merupakan nilai ruas
kanan pembatas pada masalah minimum dan sebaliknya.
4. Matriks koefisien pada masalah maksimum merupakan transpose matriks
koefisien pada masalah minimum.
Dari pembicaraan dimuka setiap kali suatu masalah PL disusun model
matematikanya dalam bentuk baku, maka kita dapat menyusun model
matematika baru yang berkaitan satu dengan yang lain. Malasah PL yang
dirumuskan pertama disebut primal sedangkan masalah yang kedua adalah
primal dan masalah yang kedua dan masalah yang kedua adalah dual dari
masalah pertama, boleh juga dikatakan sebaliknya.
Ide matematika masalah dual seperti diuraikan diatas ada
manfaanya did dalam masalah konkrit, utaanya di bidang ekonomi, Ide
tersebut bermanfat untuk memecahkan beberapa asalah ekonomi
khususnya untuk mengubah masalah maksimum menjadi masalah
minimum yang saling berkaitan atau sebaliknya. Dua masalah yang
berhubunga secara tangga itu sangat erat hubungannya, sebab yang satu
dibentuk dari masalah yang lain.Mereka memasalahkan sumber daya atau
input yang sama. Hal itu terlihat pada model matematika kedua masalah
yang menggunakan. Bilanan-bilangan atau koefisien-koefisien yang sama.
Eratnya hubungan antara primal dan dual ditunjukkan juga oleh teorema
berikut:
Jika primal mempunyai PO. Hal ini berlaku pula sebaliknya. PO
kedua masalah tersebut akan memberikan nilai fungsi tujuan yang sama
besarnya. Secara matematis, sebagaimana diuraikan pada awal bab ini,
setiap ada model matematika selalu daapat di susun midel matematika
dualnya. Akan tetapi model matematika dari dual belum tentu ditapsirkan
secara tegas dalam masalah ekonomi, walaupun primal merupakan
masalah nyata.
B. Tafsiran Ekonomo Tentang Masalah Dualutas
Berikut adalah bentuk masalah PL yang menanadung masalah dualitas
Contoh :
Perusahaan farmasi FARMARIA memiliki persediaan 2 kuintal zat A dan
6 kuintal zat B sebagi bahan pembuatan obat, bahan baku tersebut dipaki untuk
membuat 3 macam obat, yaitu P,O dan R obat P murni dengan bahan baku zat A
dab dan dijual dengan harga $30 per ons. Obat Q merupakan camperan zat A dan
zat B dengan pembandinggan 1:1 dan dijual dengan harga $40 per ons. Obat r
merupakan campuran zat A dan zat B sehingga banyaknya zat B tiga kali lipat zat
A, dan dijual dengan harga $50 per ons. Perusahaan farmasi FARMARIA ingin
memperoleh hasil penjualan yang sebesar- bessarnya dari ketiga macam obat
tersebut.
Sementara ini perusahaan farmasi AFIAT ingin membeli bah beku obat zat B dari
perusahaan farmasi FARMARIA. Perusahaan farmasi AFIAT menawarkan harga
membeli per ons untuk masing- masing bahan baku. Perusahaan farmai AFIAT
ingin menentukan harga pembeli per ons yang semiminal dan perusahaan farmasi
FARMARIA akan menerima penawaran kalu hasil penjualan ke perusahaan
AFIAT tidak berkurang dibanding jika dijual sendiri dalam bentuk obat.
Model matematika dari masalah yang dihadapiprusahaan farmasi
FARMARIA dapat di susun sebagai berikut:
Maksimalkan :
Z : hasil penjual ketiga macam obat (dalam dolar)
X1 : banyaknya obat P yang diproduksi (dalam ons)
X2 : banyaknya obat Q yang diproduksi (dalam ons)
X3 : banyaknya obat R yang diproduksi (dalam ons)
Dari informasi tersebut diperoleh :
 Banyaknya zat A yang diperlukan untuk membuat obat P adalah X1 ons
 Banyaknya zat A yang diperlukan untuk membuat obat Q adalah ½ X2 ons
 Banyaknya zat A yang diperlukan untuk membuat obat R adalah ¼ X3 ons
 Banyaknya zat B yang diperlukan untuk membuat obat P adalah 0 ons
 Banyaknya zat B yang diperlikan untuk membuat obat Q adalah ½ X2 ons,
 Banyaknya zat B yang diperlukan untuk membuat obat R adalah ¾ X3 ons,
Perswdiaan zat A sebanyak 2 kuintal sama dengan 2000 ons, dan persediaan
zat B sama dengan 6000 ons. Selanjutnya diperoleh:
Model Iia:
Maks. Z = 30 X1 + 40 X2 +50 X3
h.m: X1 + ½ X2 + ¼ X3 ≤ 2000
½ X2 + ¾ X3 ≤ 6000
X1 , X2 ,X3 ≥ 0
Model matematika dari masalah yang dihadapi perusahaan farmasi AFIAT
dapat disusun ssebagai berikut:

Misalkan:
Z’ : biaya oembelian zat A dan B (dalam dollar)
Y1 : harga per ons zat A ( dalam dollar)
Y2 : harga per ons zat B (dalam dollar)
Maka dioeroleh hubungan Z’=2000 y1 + 6000 y2
Karena obat P hanya terdiri atas zat A (1 ons obat P memerlukan 1 ons zat
A dan harga jual per ons obat P adalah $30, maka untuk setiap ons zat A
perusahaan farmasi AFIAT sekurang-kurangnya harus membayar kepada
FARMARIA sebesar $30. Jadi peroleh hubugan.
Y1 ≥30
Karena setiap ons obat Q mengandung ½ ons zat A dan ½ ons zat B, dan
harga jual per ons obat Q sebesar $40, maka untuk setiap ½ ons zat A
ditambah ½ ons zat B yang terkandung pada obat Q harus di byar oleh AFIAT
sekurang-kurangnya $40. Diperpleh hubungan.
½ y1 + ¾ y2 ≥ 40
Dengan penalaran yang sama dari informasi yang berkaitan dengan obat R
diperoleh hubungan:
¼ y1 + ¾ y2 ≥ 50
Dengan demikian FARMARIA tidak mengalami penurunan hasil penjualan
apabila bersedia menjual bahan bakunya kepada AFIAT. Model matematika
dari masalah AFIAT adalah
Model Iib
Min Z’= 2000 y1 + 6000 y2
H.m: y1 ≥ 30
½ y1 + ½ y2 ≥ 40
¼ y1 + ¾ y2 ≥ 50
y1 , y2 ≥ 0
Model matematika dari masalah dualitas diatas ialah
Primal: model IIa
Dual: model Iib
Contoh diatas menujukkan bahwa dari suati sumber daya yang
sama muncul dua masalah. Pertama, masalah yang dihadapi oleh perusahan
farmasi FARMARIA
Yang dapat dianggap sebagai primal ( masalah utama), yaitu masalah
memaksimumkan penjualan obat dengan kendala terbatasnya bahan baku.
Kedua, malasah yang dihadapi perusahaan farmasi AFIAT yang dapat
dianggap dual dari masalah paertama, yaitu masalah minimumkan biaya
pembelian bahan baku dengan kendala harga yang minimal.

C. Dualitas Dan Penyelesaiannya


Pada bahasa ini dalam menentukan PO akan digunakan metode simpleks, tetapi
simbul Zj-cj dalam tabel tetap digunakan walaupun symbol untuk funfsi tujuan
mungkin sudah di ganti dengan Z’,T,T’,Z*,P, dsb. Pada masalah yang dihadapi
oleh perusahaan farmasi FARMARIA dan AFIAT, model matematika primal
dapat diubah menjadi:
Maks: Z = 30 X1 + 40 X2 + 50 X3 + 0 S1 + 0 S2

Anda mungkin juga menyukai