Anda di halaman 1dari 3

PEMBAHASAN

1. Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Pegawa Puskesmas


Hasil penelitian menunjukkan motivasi memiliki pengaruh positif
terhadap kinerja pegawai puskesmas. Artinya, kinerja pegawai akan semakin
baik jika motivasi yang diperoleh juga baik. Hal ini menunjukan bahwa tugas
dan tanggung jawab pegawai dikatakan baik mengingat motivasi merupakan
upaya peningkatan semangat kerja dari tenaga kerja termasuk pegawai di
Puskesmas. Motivasi terbentuk dari sikap seorang pegawai dalam menghadapi
situasi kerja. Sikap mental merupakan kondisi mental yang mendorong
pegawai untuk berusaha mencapai prestasi kerja maksimal. Artinya seorang
pegawai harus mampu secara fisik maupun mental dalam memahami tujuan
dan target kerja yang akan dicapai, serta dapat menciptakan situasi kerja yang
kondusif (Krista, 2014).
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Beratha dkk. (2013) yang menunjukkan bahwa petugas yang motivasinya
tinggi mempunyai peluang kinerja tinggi 6,8 kali lebih besar dibandingkan
dengan petugas yang motivasinya rendah. Penelitian ini menunjukkan bahwa
motivasi kerja sebagai kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang
tinggi ke arah tujuan-tujuan organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan
upaya itu untuk membantu memenuhi suatu kebutuhan individual. Motivasi
kerja merupakan suatu modal dalam menggerakkan dan mengerahkan para
karyawan atau pekerja agar dapat melaksanakan tugas masing-masing dalam
mencapai sasaran dengan penuh kesadaran, kegairahan dan bertanggung
jawab. Sesuatu yang dikerjakan karena ada motivasi yang mendorongnya
akan membuat orang senang tersebut masa kerjanya lama namun
pendidikannya rendah akan menyebabkan kinerjanya juga rendah.
Penelitian yang dilakukan oleh Ford & Voltero (2004) yang dilakukan di
Armenia, menunjukkan bahwa motivasi yang diterima oleh penyedia layanan
kesehatan dalam hal ini puskesmas berpengaruh positif terhadap kinerja yang
dilakukan oleh penyedia layanan kesehatan tersebut. Dari hasil analisis
regeresi yang dilakukan, faktor yang paling berpengaruh terhadap kinerja
adalah motivasi.
Motivasi kerja pegawai memiliki peran inti dalam membentuk perilaku,
dan secara spesifik, dalam mempengaruhi kinerja pekerjaan dalam
organisasi. Pegawai yang memiliki motivasi yang tinggi akan
memudahkan keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuannya.
Motivasi juga dapat menimbulkan perilaku-perilaku yang mencerminkan
kinerja tinggi dalam organisasi. Studi yang dilakukan oleh Chairunnisah, et
al., (2014) menemukan bahwa motivasi karyawan yang tinggi berhubungan
erat dengan kinerja pegawai puskesmas tersebut. Dengan mengasumsikan
bahwa para karyawan kompeten dan mampu memberi kontribusi besar,
manajer-manajer dapat meningkatkan kinerja organisasional. Motivasi
sangat perlu dipahami dalam sebuah organisasi, karena melalui
pemahaman atas motivasi, seorang manajer dapat mengelola SDM
organisasi dengan lebih efektif.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rahmayani (2013) diketahui bahwa
petugas CMHN mempunyai motivasi kerja internal sedang dan dari hasil uji
regresi linier berganda juga didapatkan bahwa motivasi kerja internal
berpengaruh terhadap kinerja petugas CMHN. Petugas melakukan pekerjaan
atau tugasnya sebagai petugas CMHN berlandaskan dorongan yang cukup
kuat dari dalam diri mereka untuk bekerja yang didasarkan oleh tanggung
jawab terhadap tugas yang dikerjakan, mempunyai target dan tujuan yang jelas
dalam memberikan pelayanan kesehatan jiwa dimasyarakat, ada umpan balik
yang baik yang diterima oleh petugas untuk meningkatkan efisiensi kerjanya,
mempunyai perasaan senang serta ingin mencapai prestasi dalam bekerja.
Berdasarkan penelitian secara umum petugas CMHN di Puskesmas Kabupaten
Bireuen mempunyai motivasi kerja sedang dan berdasarkan analisis regresi
linier berganda diketahui bahwa motivasi kerja berpengaruh secara signifikan
terhadap kinerja petugas CMHN dalam pelayanan kesehatan jiwa komunitas.
DAFTAR PUSTAKA

Beratha, Oka. dkk. 2013. Hubungan Karakteristik, Motivasi dan Dana BOK
dengan Kinerja Petugas KIA Puskesmas di Kabupaten Gianyar. Public
Health and Preventive Medicine Archive. Volume 1. Nomor 1, Juli 2013.

Chairunnisah, et al. 2014. Hubungan Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Pegawai


dengan Kinerja Puskesmas di Kabupaten Jember. e-Jurnal Pustaka
Kesehatan. Volume 2. Nomor 3, September 2014.

Damayanti, Krista. 2014. Pengaruh Motivasi, Disiplin dan Stres Kerja Terhadap
Kinerja Pegawai Puskesmas Di Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar.
Jurnal Kompilek. Volume 6. Nomor 1, Juni 2014.

Fort, Alfredo L & Voltero, Lauren. 2004. Factors affecting the performance of
maternal health care providers in Armenia. Human Resources for Health
2004, 2:8 doi: 10.1186/1478-4491-2-8.

Rahmayani. 2013. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Petugas Kesehatan


Jiwa CMHN (Community Mental Health Nurse) Dalam Pelayanan
Kesehatan Jiwa Komunitas Di Puskesmas Kabupaten Bireuen. Jurnal
Ilmiah STIKes U’Budiyah. Volume 2. Nomor 1, Maret 2013.

Anda mungkin juga menyukai