Transfer pasien adalah memindahkan pasien dari satu unit
pelayanan ke unit pelayanan lain di dalam rumah sakit (intra
rumah sakit) atau memindahkan pasien dari satu rumah sakit ke
rumah sakit lain (inter rumah sakit).
Transfer pasien didalam rumah sakit 1. Transfer pasien dari UGD ke ruang perawatan, ruang perawatan intensif, kamar operasi, kamar bersalin, dan ruang radiologi 2. Transfer pasien dari poliklinik ke UGD, kamar bersalin dan kamar operasi 3. Transfer pasien dari ruang perawatan ke kamar operasi, kamar perawatan, kamar bersalin dan ruang perawatan intensif 4. Transfer pasien dari ruang intensif ke ruang perawatan dan kamar bedah Sebelum memindahkan pasien ke unit yang dituju di rumah sakit, harus dipastikan pasien dalam keadaan stabil, melakukan serah Transfer terima dengan unit yang dituju dan unit tersebut pasien sudah siap untuk menerima didalam pasien. PRINSIP TRANSFER PASIEN rumah sakit PRINSIP DALAM MELAKUKAN TRANSFER PASIEN ADALAH MEMASTIKAN KESELAMATAN DAN KEAMANAN PASIEN SAAT MENJALANI TRANSFER. TahapanTransfer
Keputusan untuk mentransfer pasien intra rumah sakit
dilakukan melalui tahapan 1. Asesmen (riwayat penyakit) 2. Pemberian informasi anestesi dan sedasi, 3. Informed consent, dokumentasi /pencatatan, 4. Pemantauan (selama intra operasi & RR) 5. Penatalaksanaan (saat operasi berjalan) TRANSFER PASIEN DI KAMAR BEDAH
a. Kebijakan pelayanan anestesi dan bedah sesuai
dengan RS masing-masing. b. Pelayanan khusus anestesi c. Pasca anestesi d. Tentang Dokter anestesi menentukan pemindahan pasien dari ruang pulih ke unit lain sesuai kondisi/kebutuhan pasien menggunakan kriteria pemulangan pasien / Aldrette skor, Kriteria Pemindahan Pasien
SPO no: 07, Pengelolaan pasien pasca anestesi
diruang pulih (RR) Seorang dokter spesialis anestesiologi bertanggung jawab atas Pengeluaran pasien dari ruang pulih (RR), sesuai dengan kriteria pemulangan pasien.
•Pasien boleh pindah keruang perawatan apabila
Aldrette score 9 -10, Kriteria Pemindahan Pasien
• Untuk pasien bedah rawat jalan
pemulangan pasien harus memenuhi aldrette score = 10, • Untuk pasien dipindahkan ke HCU dengan adrette score 5 -7, • Untuk pasien pindah ke ICU dengan adrette score < 5 Stabilisasi sebelum transfer PERSIAPAN PASIEN 1. Transfer hanya dapat dilakukan bila kondisi pasien stabil dan layak untuk ditransfer (transportable) 2. Hal yang penting untuk dilakukan sebelum transfer : a. Pastikan bahwa pasien layak untuk ditransfer (Hemodinamik stabil) b. Amankan patensi jalan nafas. Pada pasien menggunakan ETT memerlukan ventilator / ambu bag c. Jika terpasang jalur atau akses vena, pastikan adekuat d. Jika terdapat selang drainase dada (Water Sealed Drainage/WSD) harus terpasang dan tidak boleh diklem e. Pasang kateter urin dan Nasogastric tube (NGT) Stabilisasi PERSIAPAN ALAT sebelum 1. Monitor hemodinamik (min. transfer saturasi Oksigen )
2. Ventilator portabel ( ambu
bag ) bila pasien masih menggunakan ETT
3. Oksigen portabel
4. Tiang Infus TRANSFER PASIEN KE ICU /HCU
PERSIAPAN TIM TRASFER
1. Dokter Anestesiologi → 1orang 2. Perawat Anestesiologi → 1 orang 3. Dokter Bedah → 1 orang 4. Perawat Bedah →1 orang