Anda di halaman 1dari 6

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

SHERLY VERONICA
856756937

UPBJJ/UT PALEMBANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021-2022
PENINGKATAN PEMAHAMAN PENJUMLAHAN DENGAN
TEKNIK MENYIMPAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA
DI SD HIGHSCOPE INDONESIA PALEMBANG

I. PENDAHULUAN
I.I.1 Latar Belakang
Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang memperluas usaha dan
membutuhkan dana yang cukup besar, hal ini diakui oleh semua orang atau suatu bangsa
demi kelangsungan masa depannya. Demikian halnya dengan bangsa Indonesia menaruh
harapan besar terhadap pendidik, dalam perkembangan masa depan bangsa ini, karena
dari sanalah tunas muda harapan bangsa sebagai generasi penerus dibentuk.
Meski diakui bahwa pendidik adalah investasi besar jangka panjang yang harus
ditata, disiapkan dan diberikan sarana maupun prasarananya. Dalam arti modal material
yang cukup besar, tetapi sampai saat ini Indonesia masih terus berkutat pada
problematika klasik dalam hal ini yaitu kualitas pendidikan. Di dalam ilmu matematika
termuat banyak konsep, logika yang memerlukan banyak pemecahan masalah.
Matematika sangat berperan aktif dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir
manusia agar berkemampuan secara logis ,analisis, sistematis, kritis, dan kreatif. Untuk
meningkatkan kemampuan memecahkan masalah perlu dikembangkan keterampilan
memahami masalah, membuat model matematika, menyelesaikan masalah, dan
menafsirkan masalah. Karena itu diperlukan pemahaman agar siswa mengerti dan
mengetahui apa yang sedang dipelajari sehingga siswa dapat menerjemahkan,
menginterpretasikan dan mengekstrapolasikan persoalan tersebut ke dunia sebenarnya.
Siswa dapat dikatakan memahami masalah apabila ia dapat menerjemahkan persoalan,
menafsirkan dan menghubungkan permasalahan yang ada kemudian siswa dapat mencari
penyelesaian kasus yang dihadapinya. Bertambah pengetahuannya, bisa memahami isi
pelajaran, mampu menggunakan dan menerapkan ke situasi yang konkrit, bisa
menganalisis dan mengevaluasinya.
I.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas yang akan peneliti lakukan adalah
bagaimanakah meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran Matematika khususnya pada
penjumlahan dengan teknik menyimpan menggunakan alat peraga di SD HighScope Indonesia
palembang.

I.3 Tujuan dan Manfaat


Tujuan secara umum penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam
pelajaran Matematika khususnya pada penjumlahan dengan teknik menyimpan menggunakan
alat peraga di SD HighScope Indonesia palembang.

Manfaat secara umum penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam
pelajaran Matematika.

1. Manfaat secara khusus penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman


belajar penjumlahan menyimpan siswa.

II. KAJIAN PUSTAKA


II. 1 Pengertian Tindakan Kelas
Menurut Wijaya Kusuma (2009:9) penelitian tindakan kelas adalah
penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru di dalam kelas. Menurut O’Brien
sebagaimana dikutip oleh Endang Mulyatiningsih (2011:60) penelitian tindakan kelas
adalah penelitian yang dilakukan ketika sekelompok orang (siswa) identifikasi
permasalahannya, kemudian peneliti (guru) menetapkan suatu tindakan untuk
mengatasinya. Cohen dan Manion sebagaimana dikutip oleh Padmono (2010)
menyatakan penelitian tindakan adalah intervensi kecil terhadap terhadap tindakan di
dunia nyata dan pemeriksaan cermat terhadap pengaruh intervensi tersebut. Pandangan
ini menunjukkan bahwa penelitian tindakan dapat dilakukan secara kolaboratif dengan
pakar. Pakar memberikan alternatif pemecahan dan alternatif tersebut perlu diuji sejauh
mana efektivitasnya. Dengan demikian penelitian tindakan menurut Cohen dan Manion
bukan mutlak harus dilakukan oleh pekerja sendiri (guru sendiri) akan tetapi guru dapat
meminta atau bekerja sama dengan pihak lain. Selanjutnya Kemmis dan Taggart
sebagaimana dikutip oleh Padmono (2010) menyatakan penelitian tindakan adalah suatu
penelitian reflektif diri kolektif yang dilakukan 10 oleh peserta-pesertanya dalam situasi
sosial untuk meningkatkan penalaran dan keadilan praktek pendidikan dan praktek sosial
mereka, serta pemahaman mereka terhadap praktek-praktek itu dan terhadap situasi
tempat dilakukan praktek-praktek tersebut. Kemmis dan Taggart memandang, bahwa
penelitian ini dilakukan secara kolektif untuk memperbaiki praktek yang mereka lakukan
dimana perbaikan dilakukan berdasar refleksi diri. Dalam bukunya Becoming Critical :
Education, Knowledge, an Action Research 1986. Kemmis dan Carr lebih jelas
menyatakan penelitian tindakan adalah bentuk penelitian refleksi diri yang dilakukan oleh
partisipan (guru, siswa, atau kepala sekolah, misalnya) dalam situasi-situasi sosial
(termasuk pendidikan) untuk memperbaiki rasionalitas dan kebenaran (a) praktek-praktek
sosial atau pendidikan yang dilakukan sendiri, (b) pengertian mengenai praktek-praktek
ini, dan (c) situasi-situasi (dan lembaga-lembaga) dimana praktek-praktek tersebut
dilaksanakan.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa penelitian
tindakan kelas merupakan bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan
tindakan-tindakan tertentu agar dapat dapat memperbaiki atau meningkatkan praktek
pembelajaran di kelas secara profesional.

IV. METODE PENELITIAN


Dalam penelitian tindakan kelas ini, penulis menggunakan siswa kelas 1 SD
HighScope Indonesia Palembang yang berjumlah 16 orang. Sekolah Highscope Indonesia
Palembang terletak di Jalan Riau No. 6 Ilir barat 1, Palembang. Dengan beberapa
pertimbangan dan alasan penulis menentukan waktu penelitian selama kurang lebih 2
minggu pada tahun ajaran 2021/2022.
Pengumpulan data yang akan dilakukan penulis saat penelitian tindakan kelas
adalah dengan menggunakan 2 jenis data yaitu:
a) Data kuantitatif
Jenis data yang didapatkan adalah data kuantitatif pemahaman belajar
siswa kelas I yang diambil dengan cara memberikan tes evaluasi pada
setiap akhir siklus.
b) Data kualitatif
Data kualitatif didapatkan dari aktivitas belajar siswa dan aktivitas guru
dalam kegiatan belajar mengajar.
Pengumpulan data dalam PTK seperti pada umumnya suatu penelitian adalah
dengan menggunakan instrumen. Instrumen memegang peranan yang sangat strategis dan
penting dalam menentukan kualitas suatu penelitian, karena validitas data yang diperoleh
akan sangat menentukan mutu instrumen yang digunakan. Pengambilan data dilakukan
dengan wawancara, observasi, dokumentasi, tes, dan catatan lapangan.
1. Wawancara
Kunandar (2011: 157) menyatakan bahwa wawancara merupakan pertanyaan –
pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang- orang yang dianggap dapat
memberikan informasi atau penjelasan dalam permasalahan penelitian tindakan kelas.
2. Observasi
Observasi dilakukan dengan mengamati secara langsung kondisi dan peristiwa
yang terjadi saat penelitian. Pengamatan dilakukan saat peneliti melakukan kegiatan
pembelajaran yang dibantu oleh guru kelas III sebagai observer dan peneliti sendiri
mengamati perilaku siswa di dalam dan di luar kelas.
3. Dokumentasi
Dokumentasi bertujuan untuk memperoleh atau mengetahui sesuatu dengan buku-
buku, arsip yang berhubungan
4. Tes
Tes adalah sejumlah pertanyaan yang disampaikan pada seseorang atau sejumlah
orang untuk mengungkapkan keadaan atau tingkat perkembangan salah satu atau
beberapa aspek psikologis (prestasi, hasil belajar, minat, bakat, sikap, dan lain lain).
Berkaitan dengan tes sebagai instrumen PTK yang akan digunakan, tes dapat dibedakan
menjadi dua jenis, yaitu :
● Tes Lisan (Oral Test). Tes ini berbentuk sejumlah pertanyaan yang disampaikan
secara lisan dan yang berhubungan dengan masalah PTK.
● Tes Tertulis (Writing Test). Tes ini terdiri dari pertanyaan yang berbentuk tertulis.
Te tertulis mempunyai bentuk yang sama dengan angket, tetapi keduanya
mempunyai fungsi yang berbeda yaitu tes tertulis berfungsi untuk mengukur
kemampuan tentang suatu konsep atau kinerja, sedangkan angket berfungsi untuk
mengetahui pendapat dan sikap seseorang. Tes tertulis terdiri dari dua bentuk,
yaitu:
1. Tes Essay dan Uraian. Tes ini terdiri dari sejumlah pertanyaan dalam
bentuk uraian yang harus dijawab dalam bentuk uraian tertulis pula atau
berupa kalimat-kalimat-kalimat bebas yang disusun sendiri oleh testee.
2. Tes Objektif merupakan alat pengukur yang banyak dipergunakan di
dalam penelitian , karena di dalam memberikan nilai berupa angka yang
tidak dipengaruhi oleh subjektivitas penilai.
5. Catatan Lapangan
Yang dimaksud Catatan lapangan (field notes) dalam penelitian adalah bukti
otentik berupa catatan pokok, atau catatan terurai tentang proses apa yang terjadi di
lapangan, sesuai dengan fokus penelitian, ditulis secara deskriptif dan reflektif. Catatan
lapangan ini dibuat oleh peneliti atau mitra peneliti yang melakukan pengamatan atau
observasi terhadap subjek atau objek penelitian tindakan kelas. Berbagai hasil
pengamatan tentang aspek pembelajaran di kelas, suasana kelas, pengelolaan kelas,
interaksi guru dengan siswa, interaksi siswa dengan siswa dan beberapa aspek lainnya
dapat dicatat sebagai catatan lapangan dan akan digunakan sebagai sumber data PTK.

Anda mungkin juga menyukai