TINJAUAN PUSTAKA
(prawirohardjo, 2016).
(Badria, 2018).
2. Proses kehamilan
Pada saat ovulasi ovum diambil oleh oviduktus dan ditangkap oleh
oviduktus.
oviduktus.
c) Fertilisasi (pembuahan)
d) Implantasi
e) Plasentasi
3. Tanda-Tanda kehamilan
3) Mengidam
4) Pingsan
7) Sering kencing
9) Pigmentasi kulit
1) Pembesaran perut
3) Tanda chadwicks
4) Tanda piscaseck
6) Teraba Ballotement
sekitar usia 4-5 bulan, tetapi hal ini tidak dapat dipastikan
sebagai tanda kehamilan kerena lentingan juga dapat terjadi
al., 2017).
diantaranya:
a) Uterus
progesteron.
2018).
b. Payudara
c. Sistem perkemihan
d. Sistem respirasi
2017).
e. Sistem digestivus
f. Sistem endokrin
g. Sistem kardiovaskuler
output meningkat
2017).
wahyuningsih, 2016).
a. Trimester I
yang baik, yaitu ketika ibu hamil merasa nyaman dan bebas
c. Trimester III
a. Nutrisi
Pada trimester I (0-12 minggu) umumnya nafsu makan ibu
1) Kalori
400 kkal per hari. Kalori ini dapat dipenuhi dari sumber
2) Asam folat
Berguna untuk pembentukan sistem saraf. Pada trimester
3) Protein
dan daging.
4) Kalsium
5) Zat besi
b. Oksigen
c. Personal hygiene
d. Seksualitas
6) Pakaian
e. Pakaian yang baik untuk dikenakan pada ibu hamil harus
f. Senam hamil
minggu.
Tujuan:
1) Menguasai teknik pernafasan
proses persalinan
relatif cepat.
Ibu hamil membutuhkan tidur selama 6-8 jam sehari. Hal Ini
h. Mobilisasi
i. Body Mekanik
2018).
j. Eliminasi
k. Imunisasi
2) TT 2 → 4 minggu setelah TT 1
3) TT 3 → 6 minggu setelah TT
4) TT 4 → 1 tahun setelah TT 3
a. Perdarahan pervaginam
Pada masa awal kehamilan, ibu mungkin akan mengalami
1) Abortus imminens
terjadinya abortus.
2) Abortus insipiens
3) Abortus kompletus
4) Abortus inkompletus
5) Missed abortion
6 jam.
6) Abortus habitualis
kadang-
dengan sempurna.
atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik.
serius jika muncul pada muka dan tangan, serta tidak hilang
2020).
g. Demam
h. Perubahan penglihatan
2012).
dokter
2020).
6. Ketidaknyamanan kehamilan
1) Edema
Terjadi pada ibu hamil trimester III. Faktor penyebab:
i. Pembesaran uterus pada ibu hamil mengakibatkan tekanan
darah. Hal ini terjadi terutama pada waktu ibu hamil duduk
ii. Tekanan pada vena cava inferior pada saat ibu tidur
berbaring terlentang
2)Gusi berdarah
3) Hemoroid
hamil.
air kecil (BAK). Apabila sering BAK ini terjadi pada malam
saluran kemih.
5) Keringat bertambah
6) Sesak nafas
ibu hamil juga harus tetap mengatur sikap tubuh yang baik,
3. Kelemahan
Faktor
penyebab:
11) Konstipasi
atau
sembelit
Faktor
penyebab:
Cara mengatasi:
2019).
13) Kelelahan/fatigue
yang pasti sampai saat ini belum diketahui. Diduga hal ini
14) Keputihan
ii. Bersihan alat kelamin dan keringkan setiap sehabis BAB atau
BAK
penyebab:
1. Kelelahan
3. Tidur cukup pada malam hari dan istirahat cukup pada siang
hari
4. Mandi air hangat
sibuk).
COVID-19.
media komunikasi.
jam).
diberikan.
indonesia, 2020).
al., 2015).
Jenis-jenis persalinan
1. Persalinan spontan
2. Persalinan buatan
3. Persalinan anjuran
2. Teori oksitosin
4. Pengaruh janin
5. Teori prostaglandin
umur kehamilan.
Tanda-tanda persalinan
a. Lightening
b. Pollikasuria
c. False labor
2) Tidak teratur
berkurang
d. Perubahan serviks
tertutup.
e. Energy Sport
f. Gastrointestinal Upsets
Beberapa ibu mungkin akan mengalami tanda-tanda seperti
pembukaan servik.
serviks.
Mekanisme persalinan
Gamba
r 2. 1
Mekanisme
persalinan
Sumber: Kurniarum, 2016
Gambar 2. 2
Mekanisme persalinan
Sumber: Kurniarum,
2016
2. Majunya kepala janin(engagement)
ekstensi.
panggul.
Gambar 2. 4
Putaran paksi dalam (rotasi) Sumber: Kurniarum, 2016
Gambar 2. 5
Gerakan kepala janin pada defleksi dan
putar paksi luar Sumber: Kurniarum, 2016
Tahapan persalinan
1. Kala I
(Rosyanti, 2017).
Fase laten memanjang merupakan Fase laten yang melampaui
waktu
terjadi pendataran.
3) disproporsi cephalopelvik
1) malposisi janin;
2) disproporsi cephalopelvik;
1 jam
d. Observasi HIS:
a. Promontorium teraba/tidak
2. Kala II
multipara.
mendadak.
b) Episiotomi
ani.
c) Penatalaksanaan Kala II
4. Kala IV
kala IV meliputi:
2017).
4. Perubahan serviks
Pada proses bersalin ibu ingin sering kencing hal ini terjadi
secara perlahan tapi pasti sampai sekitar 100 kali per menit
(Kurniarum, 2016).
2010).
(Kurniarum, 2016).
kala I adalah:
anatomis,
dan fisiologiskesulitan-kesulitan pada peristiwa partus
patologis atau
takhayul
1. Takut mati
2. Trauma kelahiran
3. Perasaan bersalah
sebagai berikut:
a. Panik dan terkejut dengan apa yang terjadi pada saat
pembukaan lengkap
b. Bingung dengan adanya apa yang terjadi pada saat
pembukaan lengkap
di kamar bersalin
Kebutuhan persalinan
perasaan kehadiran:
Fajrin, 2018).
4. Personal hygiene
5. Kebutuhan eliminasi
a) Kandung kemih
memperlambat turunnya
kepala janin serta menghambat kontraksi uterus. Hal
b) Retensio urine
tanda persalinan.
(Nurjasmi, 2020).
Partograf
1. Bagian-bagian partograf
a) Kemajuan persalinan
b) Kondisi janin
c) Kondisi ibu
b. Volume urine
1) Identifikasi ibu
waspada.
dipisahkan
3. Kemajuan persalinan
a. Dilatasi serviks
d. Kondisi ibu
Lembar observasi
1. Data dasar
a) Tanggal
b) Nama bidan
c) Tempat persalinan
d) Catatan rujukan
e) Alasan rujukan
2. Kala I
c. Penatalaksanaan
d. Hasil
3. Kala II
a. Episiotomi (ya/tidak)
d. Distosia bahu
e. Masalah lain
g. Hasil
4. Kala III
b. Pemberian oksitosin
h. Laserasi ( ya / tidak)
k. Jumlah perdarahan
l. Masalah lain
m. Penatalaksanaan masalah tersebut
n. Hasil
b. Panjang
c. Jenis kelamin
g. Cacat bawaan
h. Hipotermia
j. Masalahlain
k. Hasil
6. Pemantauan kala IV
- Tekanan darah
- Nadi
- Suhu
- TFU
- Kontraksi Uterus
- Kandung kemih
- Perdarahan
Benang merah
hingga kala IV. Salah satu prinsip dasar asuhan sayang ibu
Menurut tonasih & sari, 2020 masa nifas terbagi menjadi tiga
tahapan yaitu:
a. Involusi Rahim
tekanan darah)
3. Sistem kardiovaskuler
et al., 2017).
4. Sistem hematologi
5. Sistem pencernaan
6. Sistem muskuloskeletal
Otot-otot uterus berkontraksi segera setelah persalinan.
7. Sistem endokrin
9. Perubahan payudara
mulai diproduksi air susu ibu (ASI) matur yaitu air susu
produksi air susu ibu (ASI) dan sekresi air susu ibu (ASI)
atau let down reflex. Selama kehamilan, jaringan payudara
akibat dari ruptur serat elastin pada kulit dan distensi lama
(Wahyuningsih, 2016).
pemulihan.
3) Letting go
Pada masa ini umumnya ibu sudah pulang dari RS. Ibu
yang baru
melahirkan. Hal ini disebabkan perubahan hormonal pada
lain-lain.
dengan asuhan:
lain-lain.
4. Kunjungan keempat dilakukan pada 6 minggu post
sebagai berikut:
persalinan.
persalinan.
syok septik.
kesehatan rujukan.
yang cukup.
bersalin.
sebagai berikut:
1. Istirahat baring
adanya preeklampsia/eklampsia.
vagina.
1. Kebutuhan nutrisi
margarine (nabati).
buahan segar.
bakar.
2. Kebutuhan eliminasi
dilakukan tindakan:
kencing.
b. Defekasi Agar buang air besar dapat dilakukan
adalah:
dirinya.
ke bentuk normal.
organ-organ panggul.
berikut ini:
d. Sciatica.
5. Kebutuhan seksual
mencegah hipotermi
keadaan stabil.
dan perdarahan
tetap hangat
dan perdarahan
Bayi baru lahir disebut juga dengan neonatus merupakan individu yang
sedang bertumbuh dan baru saja mengalami trauma kelahiran serta
harus dapat melakukan penyesuaian diri dari kehidupan intrauterin ke
kehidupan ekstrauterin. Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir
pada usia kehamilan 37-42 minggu dan berat badannya 2.500-4000
gram (Dewi, 2010).
Neonatus adalah bayi baru lahir sampai usia 4 minggu (0-
28 hari), periode neonatal adalah periode yang paling rentan
terhadap infeksi karena imunitas bayi yang masih imatur dan
bayi sedang menyempurnakan penyesuaian fisiologis yang
dibutuhkan pada kehidupan ekstrauterin(Harahap et al., 2019).
Bayi mempunyai batasan usia yaitu antara 0-1 tahun, dan
terbagi menjadi
1. Masa neonatus dini: 0-7 hari
8) Pernapasan 40-60x/menit
baik
19) Genetalia
kecoklatan
Tabel 2. 1
Tabel APGAR SCORE
Tanda Nilai: 0 Nilai: 1 Nilai: 2
Appearance Pucat/biru Tubuh Seluruh
(warna kulit) seluruh tubuh merah, Tubuh kemerahan
ekstremitas
biru
Pulse Tidak ada <100x per >100x per menit
(denyut jantung) menit
Grimace (tonus Tidak ada Ekstremitas Gerakan aktif
otot) sedikit fleksi
Activity Tidak ada Merintih Menangis
(aktivitas) kencang
Respiration Tidak ada Lemah/tidak normal
(pernapasan) teratur
Sumber: (Dwienda, 2015)
Keterangan:
5. Perubahan gastrointestinal
6. Perubahan ginjal
setelah lahir dan 2-6 kali sehari pada 1-2 hari pertama,
7. Perubahan hati
8. Perubahan Imun
baru lahir.
1. Pencegahan
infeksi
steril.
3. Pencegahan
kehilangan panas
Mekanisme
kehilangan panas:
a) Evaporasi
b) Konduksi
c) Konveksi
pendingin ruangan.
d) Radiasi
2019).
4. Membebaskan jalan nafas
kebelakang.
(Apgar Score).
yang berlawanan.
stabil. Suhu bayi harus dicatat. Bayi baru lahir tidak dapat
7. Pemberian obat-obatan
a. Memberikan vitamin K
bayi lahir.
8. Identifikasi bayi
dipulangkan.
1. Tidak bernapas/sulit
bernapas Penanganan
hal berikut:
(dismatur).
a. sukar bernapas
c. ikterus berat
d. infeksi
e. rentan hipotermi
4. Letargi
berikut:
fenitoin/dilantin.
7. Diare
8. Obstipasi
9. Infeksi
a) Tahap I
dan ibu.
b) Tahap II
perubahan perilaku
c) Tahap III
mengalami
kesulitan makan, gangguan perkembangan berbicara dan
2. Atresia esophagus
mengubah-ubah posisi
penghisapan terus-menerus
kelahiran.
4. Hirschprung
6. Omfalokel
dan tidak dilapisi oleh kulit. Usus terlihat dari luar melalui
7. Hernia diafragmatika
9. Spina bifida
10 Meningokel
mg/ hari.
11. Ensefalokel
13. Fimosis
14. Hipospadia
15. Epispadia
1. Asfiksia neonatorum
3. Kejang neonatus
2. Menghindari kegawatdaruratan
4. Penanganan awal
a. Tetap tenang
b. Berfikir secara logis
jawab
riwayat penyakit)
et al., 2015b).
petugas
benar.
infeksi
APGAR minimal 7)
e. Usia kehamilan 37 minggu lebih
a. Fisik
kesehatan.
b. Fisiologis
involusi Rahim.
c. Psikologis
d. Edukatif
e. Ekonomi
kegiatan lain.
f. Medis
penggunaan ASI.
b. Ekonomi
dibutuhkan.
c. Peranan tatalaksana RS/RB
3) Keadaan emosi
4) Keadaan payudara
e. Kebijakan pemerintah RI
indikasi medis.
imunisasi hepatitis B.
indonesia, 2020).
Rahayu, 2016).
b. Pengertian kontrasepsi
d. Tujuan kontrasepsi
3) Akseptor KB baru
atau abortus.
4) Akseptor KB dini
abortus.
5) Akseptor KB langsung
abortus.
6) Akseptor KB dropout
KB, AKDR.
selama pemakaian
2. Konseling
3. Pendidikan seks
pendek.
b. Peningkatan kesehatan mental dan sosial yang
a. Memperbaiki fisiknya
untuk keluarganya.
h. J
e
n
i
s
a
l
a
t
k
o
n
t
r
a
s
e
p
s
i
a. Senggama terputus
Adalah metode keluarga berencana tradisional, dimana
1) Manfaat:
a. Kontrasepsi:
b. Non kontrasepsi
2) Keterbatasan:
penis
3) Kelebihan:
ejakulasi sebelumnya.
3. Apabila merasa akan ejakulasi, pria segera
b. Metode kalender
1) Manfaat:
a. Kontrasepsi:
b. Non kontrasepsi
3. Memungkinkan mengeratkan
2) Keuntungan:
3) Keterbatasan:
kontrasepsi lain.
kontrasepsi bila:
1) Manfaat:
a. Kontrasepsi
2) Segera efektif
7) Tanpa biaya
b. Non kontrasepsi
1. Untuk bayi
optimal
2. Untuk Ibu
2) Keterbatasan:
persalinan
1) Manfaat:
sesuai.
rule)
b. Untuk kontrasepsi/mencapai kehamilan:
wanita pertahun.
kehamilan
dinilai/interpretasi salah.
perubahan suhu:
pemakaian (MOB).
2) Catatan:
1) Keuntungan:
b. Aman
c. Ekonomis
menginginkan kehamilan
2) Kekurangan:
a. Tidak cocok digunakan oleh wanita yang
serviks
panjang.
1) Kondom
a. Profil:
1) Kondom biasa
secara benar.
e. Manfaat:
1. kontrasepsi:
2. Non kontrasepsi:
membuka kemasan
penis ke vagina.
h. Penanganan:
lain.
d) Jika penurunan kepekaan tidak bisa ditolerir biarpun
2) Diafragma
a. Jenis:
spermisida.
c. Manfaat:
1. Kontrasepsi:
menampungdarah menstruasi.
d. Keterbatasan:
pemasangan
saluran uretra
e. Efek samping:
1. Reaksi alergi diafragma/spermisida
f. Cara penggunaan:
b. sambil berbaring
c. Sambil jongkok.
memecah penampung
3) Cup serviks
berhubungan seksual.
a. Kelebihan:
dibandingkan diafragma.
b. Kekurangan:
4) Spermisida
bentuk:
a. Aerosol (busa)
c. Krim.
2. Pilihan:
a. Kontrasepsi:
3) Mudah digunakan
4. Keterbatasan:
5. Efek samping:
a. Iritasi vagina
b. Iritasi penis dan tidak nyaman
c. Gangguan rasa panas divagina
tinggi
8. Cara penggunaan:
aplikator)
1. Aerosol (busa):
keluar busa
3. Krim:
dan keringkan
a) Pil kombinasi
hormon Aktif.
hormon Aktif.
b. Cara kerja:
1. Menekan Ovulasi
2. Mencegah Implantasi
kehamilan
a) kehamilan ektopik
b) Kanker ovarium
c) Kanker endometrium
d) Kista ovarium
4) Pusing
5) Nyeri payudara
positif.
1) Usia reproduksi
7) Pascakeguguran
2) Menyusui eksklusif
˃20 tahun
4) Setelah melahirkan :
9) Bila lupa minum 1 pil, segera minum pil segera ingat boleh
minum
10) Bila lupa 2 pil atau lebih sebaiknya minum 2 pil setiap
Perdarahan pervaginam/spotting
b) Suntik kombinasi
a. Cara kerja:
1. Menekan ovulasi
sperma terganggu.
c. Keuntungan:
1. Kontrasepsi:
d) Jangka panjang
e) Efek samping sangat kecil
2. Non kontrasepsi:
c) Mencegah anemia
usia premenopause
hari
Tuberkulosis (Rifampisin)
5. Dapat terjadi efek samping yang serius, seperti serangan
penghentian pemakaian.
1) Usia reproduksi
6) Anemia.
8) Haid teratur.
9) Kanker payudara
untuk 7 hari.
tidak hamil.
dan 7.
suntikan kombinasi.
7) Bila pasca persalinan 3 minggu, dan tidak menyusui,
kombinasi.
Lokasi Penyuntikan:
a. Daerah bokong/pantat
i. Teknik Suntikan:
efektif.
j. Efek samping
1) Amenorea
2) Mual/pusing/muntah
kombinasi.
Suntikan Kombinasi:
a) Nyeri dada hebat atau napas pendek. Kemungkinan adanya
kehamilan.
yang kecil) yang digunakan per oral. Mini Pil bukan menjadi
a. Jenis minipil:
penetrasi sperma
terganggu.
penggunaan minipil.
e. Keuntungan
1) kontrasepsi:
2) Non kontrasepsi:
komplikasi
f. Keterbatasan:
1. Hampir 30-60% mengalami gangguan haid
1. Usia reproduksi
5. Pascakeguguran
darah
1. Hamil/diduga hamil
(Fenitoin &Barbiturat )
lain
darah
berikutnya
sendirinya.
m. Efek samping:
1. Amenorea
2. Perdarahan tidak teratur/spoting
2) Sun
tik
pro
gest
in
Pro
fil:
1. sangat efektif
2. aman
bokong)
b. Cara kerja:
1) Mencegah ovulasi
1) Sangat efektif.
2) Pencegahan kehamilan jangka panjang.
sampai perimenopause.
virus HIV
1) Usia reproduksi.
1. Setiap saat selama siklus haid, asal ibu tersebut tidak hamil
seksual
datang
tidak hamil.
8. Ibu Tidak haid atau dengan perdarahan tidak teratur.
kesehatan
bidan.
cara.
3. Berat badan yang bertambah. Umumnya berat badan
kontrasepsi.
membaik.
7. Rambut rontok. Gejala ini bisa didapatkan sesudah
3) Implant
a. Jenis implant:
1. Norplant
2. Implanon
Terdiri dari satu batang putih lentur dengan panjang
b. Cara kerja:
4) Menekan ovulasi
c. Efek samping:
1. Usia reproduksi
7. Pasca keguguran
mengandung levonorgestrel.
a. Cara kerja:
4. Menonaktifkan sperma.
c. Keuntungan:
1. Kontrasepsi:
adenomiosis
perempuan perimenopause
endometrium.
d. Keterbatasan:
AKDR
pencabutan AKDR
8) Mahal
kardiovaskular.
hyperlipidemia
1) Usia reproduksi
6) Mioma submukosum
kadar insulin.
nyeri haid
(janganberikan aspirin).
kehamilan
m. Efek samping
1. Amenorea
2. Kram
3. Perdarahan yang tidak teratur dan banyak
4. Benang hilang
Profil:
a. Jenis AKDR:
1. AKDR CuT-380A
mana-mana
2. AKDR lain yang beredar di Indonesia ialah NOVA T
(Schering)
c. Keuntungan:
170 kehamilan).
d. Kerugian:
2. Komplikasi Lain:
pemasangannya benar)
pasangan
f) Penyakit radang panggul terjadi sesudah
kehamilan normal
melepas AKDR
sesudah melahirkan)
1. Usia reproduktif
2. Keadaan multipara
1. Perokok
5. Sedang menyusui
menggunakan AKDR:
pemasangan AKDR
7. Pernah menderita stroke
8. Penderita diabetes
10. Malaria
13. Epilepsi
kavum uteri
j. Waktu penggunaan
persalinan.
pemasangan AKDR
mengalami:
a. Kram/kejang di perut bagian bawah
apabila diinginkan
c. AKDR terlepas
d. Siklus terganggu/meleset
f. Adanya infeksi
l. Informasi umum:
1) MOW (tubektomi)
tubektomi:
perempuan)
minilaparotomi pascapersalinan.
a. Efek samping, resiko dan komplikasi: jarang sekali
jangka panjang.
kanker ovarium
3. Ibu menyusui
4. Tidak ingin menggunakan kontrasepsi yang harus
1. Klasifikasi C
f) Kanker ginekologi
2. Klasifikasi D
1) Diabetes mellitus
h. Profil:
1. Minilaparotomi
2. Laparoskopi
k. Manfaat:
1. Kontrasepsi:
l. Keterbatasan:
laparoskopi)
m. Isu-isu klien:
2. Paritas > 2
3. Yakin telah mempunyai besar keluarga yang
5. Pascapersalinan
6. Pascakeguguran
q. Kapan dilakukannya:
1. Setiap waktu selama siklus menstruasi apabila
3. Pascapersalinan:
4. Pascakeguguran:
(minilap saja).
2) MOP (vasektomi)
ini.
a. Vasektomi:
panjang.
b. Efektivitas vasektomi:
c) Rekanalisasi spontan
penggunaan kontrasepsi.
d. Keterbatasan vasektomi:
permanen
keselamatan jiwa
1. Klasifikasi C
a. Injeksi kulit ditempat insisi atau area pembedahan
2. Klasifikasi D
1) Varikokel besar
2) Hernia inguinalis
3) Filariasis
4) Parut skrotum
h. Profil:
1) Sangat efektif
2) Tidak ada efek samping jangka panjang
j. Indikasi:
kualitas keluarga
tindakan vasektomi:
kesehatan klien
f. Hernia inguinalis
g. Filariasis (elephantiasis)
h. Undesensus testikularis
i. Massa intraskrotaris
j. Anemia berat, gangguan pembekuan darah Atau
A. Data subjektif
tahun.
kepada klien.
d. Agama
janin.
a. Nokturia
b. Sesak nafas
c. Konstipasi
d. EdemaDependen
e. Kram tungkai
nyeri haid.
dilahirkan.
b. HPL: Taksiran persalinan atau perkiraan kelahiran
maupun III
janin.
7. Riwayat KB
kontrasepsi tersebut.
ganti pakaian
9. Riwayat kesehatan
berikutnya
tujuan perkawinan.
c. Lama menikah
B. Data subjektif
1. Pemeriksaan umum
Disproportion (CPD).
(m)²
Tabel 2. 2
Tabel Indeks Masa Tubuh
IMT Status gizi Pertambahan BB yang
direkomendasikan (kg)
< 19,8 kurang 12,5-18
19,8-26,0 normal 11,5-16
>26,0-29-,0 lebih 7-11,5
Sumber: Aritonang, 2010
IMT adalah indikator status gizi yang paling baik
(KEK).
f. Tanda-tanda vital
hipertensi/ preeklampsi
denyut permenit
2. Pemeriksaan fisik
a) Muka: Dalam pemeriksaan muka tampak cloasma
berlebihan
ikterus
infeksi.
Palpasi uterus :
berikut:
Tabel 2. 3
Tabel TFU
Umur TFU (CM) TFU Leopold I
kehamilan
12 - 1-2 jari di atas simfisis
minggu
16 - Pertengahan simfisis –
minggu pusat
20 20 mg (± 2 cm) 2-3 jari di bawah pusat
minggu
Sumber:http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdi
ksdmk/wp-
content/uploads/2017/08/Praktikum-
Asuhan-Kebidanan- Kehamilan-
Komprehensif.pdf
simfisis ibu
edema, varises,
keputihan, perdarahan, luka, cairan yang keluar,
anus
3. Pemeriksaan penunjang
anemia
merupakan kelanjutan
manajemen terhadap diagnosis atau masalah yang telah
a. Diagnosakebidanan
Mulyati, 2017).
sampaimelahirkan. Kriteria:
1. Keadaan umumbaik.
2. Kesadarancomposmentis.
37,5ºC, RR:16-24x/menit).
4. Pemeriksaanlaboratorium
6. Implementasi / intervensi:
kondisinya
trimester III
senam hamil.
dengan segera.
al., 2015).
7. Masalah 1 : nokturia
2) Kriteria:
kemih.
teh,softdrink.
buangair kencingdahulu.
2) Kriteria:
R/merelaksasikan otot-otot
2) Kriteria:
3) Intervensi:
jaringan.
memperberat edema.
ekstremitas bawah.
e) Anjurkan ibu menggunakan penyokong atau
3) Intervensi:
pembekuan feses.
merangsang BAB
8. Evaluasi
Evaluasi merupakan tindakan untuk mengukur
SOAP, yaitu:
1. Pengkajian
a) Identitas
b) Riwayat pasien
3. Riwayat menstruasi:
diagnosis tertentu
(Hidayat, 2018)
b. Data objektif
1. Pemeriksaan umum
2. Pemeriksaan fisik
(Widhiyastini, 2018).
cacat bawaan.
3. Pemeriksaan khusus
a) Obstetri
a. Abdomen
Stimulating Hormon
terjadinya engagement,
berikut
Tabel 2. 4
Tabel pengukuran TFU sesuai usia
No Umur kehamilan Tinggi fundus uteri
1 Sebelum 12 Fundus uteri belum teraba
minggu
2 Akhir bulan ke-3 Fundus uteri berada pada 1-2 jari di atas
(12 minggu) simfisis
3 Akhir bulan ke-4 Fundus uteri berada pada pertengahan
(16 minggu) simfisis-pusat
4 Akhir bulan ke-5 Fundus uteri berada pada 3 jari dibawah
(20 minggu) pusat
5 Akhir bulan ke-6 Fundus uteri berada setinggi pusat
(24 minggu
6 Akhir bulan ke-7 Fundus uteri berada pada 3-4 jari diatas
(28 minggu) pusat
7 Akhir bulan ke-8 Fundus uteri berada pada pertengahan
(32 minggu) pusat-PX
8 Akhir bulan ke-9 Fundus uteri berada atau 3-4 jari di bawah
(36 minggu) PX
9 Akhir bulan ke-10 Fundus uteri berada pada pertengahan
(40 minggu) pusat-PX
Sumber: (Tyastuti & heni puji wahyuningsih, 2016)
(-11)
digerakkan.
ronggapanggul
ronggapanggul.
Tabel 2. 5
Penurunan kepala janin menurut sistem
perlimaan
Periksa luar Periksa luar Keterangan
Kepala diatas PAP mudah digerakkan
=5/5
H I-II Sulit digerakkan
=4/5 bagian terbesar kepala
belum masuk panggul
H II-III Bagian terbesar
=3/5 kepala belum masuk
panggul
H III+ Bagian terbesar
= 2/5 kepala sudah masuk
panggul
H III-IV Kepala didasar
=1/5 panggul
H IV Di perineum
=0/5
persalinan palsu.
b) Ginekologi
a. Genitalia
Inspeksi: Pengaruh hormon estrogen dan
persalinan.
4. Pemeriksaan penunjan
Inpartu:
menghadapi persalinan
a) Kekurangan cairan
b) Infeksi
c) Kram tungkai
2012:
a. Retensio plasenta
manuaba, 2012:
a. Atonia uteri
6. Intervensi
berikut:
i) Perdarahan <500cc.
7. Penatalaksanaan/implementasi
a) Kala I
urine.
proses kontraksi
maupun keluarga
segera berlangsung
b) Kala II
c) Kala III
d) Kala IV
perdarahan.
8. Evaluasi
1) Kala I
produksi urine.
dengan benar.
nyaman.
h) Ibu maupun keluarga telah mendapatkan informasi
2) Kala II
3) Kala III
4) Kala IV
chromic.
9. Dokumentasi
1. Data subjektif
Pengumpulan data dasar untuk mengevaluasi keadaan pasien.
c. Riwayat menstruasi
masa nifas.
2) Pola eliminasi
kehitaman
berhubungan
telah dialaminya
2. Data objektif
b) Pemeriksaan fisik
1) Kepala
gangguan pengelihatan
(baumulut).
3) Dada:
nifas segera
c. Keadaan genetalia
a. Lochea
atau
sedikit (hanya perlu mengganti pembalut
setiap 3- 5jam)
setiap 0-2jam)
darah.
3. Analisa data
A. Nyeri
dasar subjektif:
a. Luka semakinnyeri.
b. Badanpanas-dingin.
dan pernapasan).
1) Dolor : perubahanbentuk
C. Cemas
Data dasar subjektif: Pasien mengeluh atau mengatakan
S.S.T., 2014).
D. Perawatan perineum
4. Intervensi
meliputi apa yang sudah dilihat dari kondisi pasien atau dari
ini adalah:
1) Tentukan tujuan tindakan yang akan dilakukan, meliputi
Contoh:
(1) Evaluasi secara terus menerus
melakukan palpasiuterus.
e. Kemajuan proseslaktasi.
f. Masalah padapayudara.
a. Nyeri perineum
5. Penatalaksanaan
1. Pengkajian
dan obyektif.
a) Data subyektif
1. Identitas bayi
genetalia
2. Identitas orangtua:
bayinya.
c. Suku/bangsa:asal daerah atau bangsa berpengaruh
bayinya.
perkembangan bayi.
3. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kehamilan:
b) Data objektif
1. Pemeriksaan fisik
tanda infeksi.
Handayani, 2017).
2019).
sfingter ani
3. Pemeriksaan refleks
cederamedulla spinalis
neurologi berat
bulan
ekstrapiramidal.
d) Perencanaan
penanganan bayi baru lahir antara lain bersihkan jalan
e) Pelaksanaan
f) Dokumentasi
1. Pengkajian data
a) Data subyektif
1) Biodata pasien
7) Riwayat kesehatan
lamanya tidur
kesehatan
9) Keadaan psikososial dan spiritual
alat kontrasepsi
b) Data obyektif
a. Pemeriksaan fisik
kelenjar thyroid
atau tidak
khusus.
b) Masalah
4. Perencanaan
Lakukan komunikasi terapeutik pada pasien dan
kebutuhan
a. Berkaitan dengan diagnosa kebidanan
5. Pelaksanaan/implementasi
6. Evaluasi