Laporan Pendahuluan ini telah disetujui untuk diajukan sebagai tinjauan teoritis kasus
kelolaan individu Stase Keperawatan Dasar Profesi (KDP) dengan gangguan Nutrisi di ruang
Sunan Muria Kudus RSI SAKINAH MOJOKERTO untuk memenuhi tugas individu Program
Studi Profesi Ners STIKES ICME JOMBANG.
Disetujui
Hari :
Tanggal :
Mahasiswa
Mengetahui,
( ) ( )
Kepala Ruangan
( )
A. Konsep Dasar
1. Definisi
Nutrisi merupakan elemen penting untuk proses dan fungsi tubuh. Pada
umumnya tubuh memerlukan bahan bakar untuk menyediakan energi untuk fungsi
organ dan pergerakan badan. Ketika energi tunuh dipenuhi lengkap oleh asupan
kalori pada makanan. Ketika energy tubuh dipenuhi lengkap oleh asupan kalori
pada makanan, maka berat badan tidak berubah. Jika pemasukan kalori melebihi
kebutuhan energi, maka berat seseorang akan bertambah, begitu juga sebaliknya.
(Tarwoto dan Wartonah, 2017)
Makanan terkadang digambarkan menurut kepadatan nutrient. Proporsi
nutrient penting untuk jumlah kalori. Makanan dengan kepadatan nutrient tinggi
menyediakan sejumlah besar nutrient yang berhubungan dengan kalori. (A. Aziz
Alimul, 2016)
2. Jenis Nutrisi
Menurut Aziz (2016) Nutrisi yang terkandung dalam suatu makan sebagian besar
terdiri dari enam kategori, yaitu :
a. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energy utama dalam diet. Tiap gram
karbohidrat menghasilkan 4 kilokalori. Karbohidrat diperoleh terutama dari
tumbuhan, kecuali laktosa. Tanaman menyimpan karbohidrat seperti tepung. !
at tepung dibuat dari biji yang tertutup oleh dinding sel. Karbohidrat sendiri
punya peranan dalam nutrisi manusia karena bias menambah serat untuk diet.
Serat berguna pada penncegahan dan penyembuhan penyakit ketika pemberian
makanan melalui selang.
b. Protein
Protein berfungsi pada tubuh untuk mensitesis jaringan tubuh dalam
pertumbuhan, pemeliharaan, dan perbaikan. Protein yang lengkap terdiri dari
semua asam amino essensial dalam kualitas yang cukup untuk pertumbuhan
dan mempertahankan keseimbangan nitrogen dalam tubuh. Ketika tubuh
dalam keadaan nitrogen lebih, maka maka tubuh dalam keseimbangan
nitrogen positive. Nitrogen yang berlebih akan digunakan untuk
pembangunan, perbaikan, dan penempatan kembali jaringan tubuh.
c. Lipid
Lipid merupakan bentuk penghasul energy tubuh utama. Monogliserida dari
porsi lipid yang dicerna dapat diubah menjadi glukosa dalam proses
glukoneogenesis. semua sel tubuh kecuali sel darah merah dan neuron dapat
mengoksidasi asam lemak dari energy.
d. Air
Air merupakan komponen kritis dalam bentuk cairan dalam tubuh karena
fungsi sel bergantung pada lingkungan air. Ketika kehilangan air, seseorang
dapat bertahan tidak lebih dari beberapa jam di padang pasir atau beberapa
hari di lingkungan yang sangat terlindungi. Kebutuhan cairan dipenuhi oleh
konsumsi cairan dan makanan padat yang tinggi kadar air, seperti buah-
buahan dan sayur-sayuran dan vitamin
e. Mineral
Mineral adalah elemen essensial nonorganik pada tubuh sebagai katalis dalam
reaksi biokimia. Kenutuhan mineral sehari-hari adalah 200 mg. ketika
berkurang maka elemen renik juga akan berkurang dari kadar kebutuhan
sehari-hari (Azizah, 2011).
3. Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
a. Kalori pada lanjut usia dapat dimodifikasi tergantung keadaan lanjut usia,
misalnya gemuk/kurus atau disertai penyakit demam.
b. Karbohidrat, 60% dari jumlah kalori yang dibutuhkan.
c. Lemak, tidak dianjurkan karena menyebabkan hambatan pencernaan dan
terjadi penyakit, 15-20% dari total kalori yang dibutuhkan.
d. Vitamin dan mineral kebutuhannya sama dengan usia muda.
e. Air, 6-8 gelas per hari (A. Aziz Alimul, 2016)
4. Keseimbangan Energi
Energi dibutuhkan oleh tubuh untuk aktivitas dan fungsi fisiologi organ tubuh
agar fungsi-fungsi tubuh berjalan normal, maka energi yang digunakan harus
seimbang dengan energi yang masuk. Dinamika keseimbangan energi yaitu :
Energi yang masuk adalah total pengeluaran energi (kebutuhan energi)
sehingga keseimbangan energi sama dengan energi yang masuk dikurangi
pengeluaran energi (Tarwoto dan Wartonah, 2017)
5.Masalah Kebutuhan Nutrisi
Secara umum, gangguan nutrisi terdiri atas kekurangan dan kelebihan nutrisi,
obesitas, malnutrisi, diabetes melitus, hipertensi, jantung korener, kanker dan
anoreksia nervosa (Hidayat, 2012).
a. Kekurangan nutrisi
Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang dalam
keadaan tidak berpuasa (normal) atau resiko penurunan berat badan akibat
tidak kecukupan asupan nutrisi untuk kebutuhan metabolisme. Bila konsumsi
kalori terlalu rendah dari yang kebutuhan, hal tersebut menyebabkan berat
badan berkurang dari normal. Apabila kondisi ini disertai kekurangan protein,
kerusakan sel terjadi yang tidak dapat diperbaiki, akibatnya rambut rontok,
daya tahan terhadap penyakit menurun, atau mudah terkena infeksi pada organ
tubuh yang vital.
b. Kelebihan nutrisi
Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami seseorang yang
mempunyai resiko peningkatan berat badan akibat asupan kebutuhan
metabolisme secara berlebih.
Pada lanjut usia karena penggunaan kalori berkurangnya aktivitas fisik.
Kebiasaan makan tersebut sulit untuk di ubah walaupun klien telah menyadari
untuk mengurangi makan.Kegemukan merupakan salah satu pencetus berbagai
penyakit, misalnya penyakit jantung, diabetes mellitus, penyempitan
pembuluh darah, dan tekanan darah tinggi.
6. Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Nutrisi Lansia
a. Berkurangnya kemampuan mencerna makanan akibat kerusakan gigi atau
ompong
b. Berkurangnya indera pengecapan mengakibatkan penurunan terhadap cita
rasa manis, asin, asam, dan pahit
c. Esophagus atau kerongkongan mengalami pelebaran.
d. Rasa lapar menurun, asam lambung menurun.
e. Gerakan usus atau gerak peristaltik lemah dan biasanya menimbulkan
konstipasi.
f. Penyerapan makanan di usus menurun (Azizah, 2011).
7. Status Nutrisi
Status nutrisi menurut (Tarwoto dan Wartonah, 2017), karakteristik status
nutrisi ditentukan melalui adanya indeks massa tubuh (body mass index-BMI) dan
berat badan tubuh ideal (ideal body weight- IBW).
a. Body mass index (BMI)
Merupakan ukuran dari gambaran berat badan seseorang dengan tinggi
badan. BMI dihubungkan dengan total lemak dalam tubuh dan sebagai panduan
untuk mengkaji kelebihan berat badan (over weight) dan obesitas.
Rumus BMI diperhitungkan :
BB(kg)/ TB(M) atau BB (pon) x 704,5/ TB (inchi)²
b. Idel body weight (IBW)
Merupakan perhitungan berat badan optimal dalam fungsi tubuh yang
sehat. Berat badan ideal adalah jumlah tinggi badan dalam sentimeter
dikurangi 100 dan dikurangi atau ditambah 10% dari jumlah tersebut.
Rumus IBW diperhitungkan : (TB-100 ) + 10%
8. Tanda Dan Gejala Kekurangan Nutrisi
Tanda-tanda subjektif dari pasien biasanya pasien mengeluh seperti :
a. Mual
b. Anoreksia
c. Lemas
d. Lesu
sedangkan tanda-tanda obyektif yang munCul akibat gangguan nutrisi biasanya
seperti :
a. Rambut berserabut, kusam ,kusut, kering tipis, dan kasar
b. Kulit kasar, kering, pucat, bersisik
c. Wajah mengalami diskolorasi, bersisik, bengkak, kulit gelap di pipi dan di
basah mata
d. Konjungtiva pucat, konjungtiva serosis
e. bibir kering, lesi anguler pada sudut mulut (Azizah, 2011 )
9. Etiologi
a. Fisiologis intake nutrient :
1) Kemampuan mendapat dan mengolah makanan
2) Pengetahuan
3) gangguan menelan
4) Perasaan tidak nyaman setelah makan
5) Anoreksia
6) Nausea dan Vomitus
7) Intake kalori dan lemak yang berlebih
b. Kemampuan mencerna nutrient
1) Obstruksi saluran cerna
2) Malaborbsi nutrient
c. Kebutuhan metabolisme
1) Pertumbuhan
2) Stres
3) Kondisi yang meningkatkan, hipertyroid
4) Kanker
d. Kebudayaan dan Kepercayaan
Kebudayaan orang asia lebih memilih padi sebagai makanan pokok
e. Sumber Ekonomi
f. Tinggal sendiri
eseorang yang hidup sendirian sering tidak mempedulikan tugas memasak
untuk menyediakan makanannya.
g. Kelemahan fisik
contohnya atritis atau cedera serebrovaskular yang menyebabkan
kesulitan untuk berbelanja dan masak. Mereka tidak mampu merencanakan
dan menyediakan makanannya sendiri.
h. Kehilangan
Terutama terlihat pada pria lansia yang tidak pernah memasak untuk
mereka sendiri. Mereka biasanya tidak memahami nilai suatu makanan
yang giginya seimbang.
i. Depresi
Menyebabkan kehilangan nafsu makan. Mereka tidak mau bersusah payah
berbelanja, memasak atau memakan makanannya.
j. Pendapatan yang rendah
Ketidakmampuan untuk membeli makanan yang cermat untuk
meningkatkan pengonsumsian makanan yang bergizi.
k. Penyakit saluran pencernaan Termasuk sakit gigi, ulkus
l. Obat
Pada lansia yang mendapat lebih banyak obat dibandingkan kelompok usia
lain yang lebih muda ini berakibat buruk terhadap nutrisi lansia.
Pengobatan akan mengakibatkan kemunduran nutrisi yang semakin jauh.
(Johnson,2009)
10. Pathway
Penyakit saluran pencernaan Penyakit saluran pencernaan Gaya hidup dan kebiasaan Kebutuhan metabolism
untuk pertumbuhan
Kekosonga lambung Gangguan menelan Kelebihan zat didalam Kebutuhan energi meningkat
makanan tubuh yang tidak
dibutuhkan
Terjadi gesekan pada lambung
Mudah lapar
Asupan nutrisi tidak
Terjadi gesekan pada lambung terpenuhi
Nafsu makan
Penurunan berat badan meningkat
Produksi HCL meningkat
Resiko ketidak
Asam labung refleks seimbangan nutrisi : lebih Sering makan
dari kebutuhan tubuh
A. Pengkajian Keperawatan
Status nutrisi seseorang, dalam hal ini klien dengan gangguan status nutrisi, dapat
dikaji dengan menggunakan pedoman A-B-C-D (Mubarak, 2015, hlm. 61))
A. Pengukuran antropometrik
B. Data biomedis
C. Tanda – tanda klinis status nutrisi
D. Diet
a. Tujuan mengkaji kebutuhan nutrisi :
1) Mengidentifikasi adanya defisiensi nutrisi dan pengaruh terhadap status
kesehatan.
2) Mengumpulkan informasi khusus guna menetapkan rencana asuhan
keperawatan terkait nutrisi.
3) Menilai keefektifan asuhan keperawatan terkait nutrisi dan kemungkinan
untuk memodifikasi asuhan tersebut.
4) Mengidentifikasi kondisi kelebihan nutrisi yang berisiko menyebabkan
obesitas, diabetes mellitus, penyakit jantung, hipertensi.
5) Mengidentifikasi kebutuhan nutrisi pasien.
b. Pemeriksaan biokimia
Nilai yang umum digunakan pemeriksaan ini adalah kadar total limfosit
albumin serum, zat besi, transferrin serum, kreatinin, hemoglobin, hematocrit,
keseimbangan nitrogen, dan tes antigen kulit (Mubarak, 2015).
c. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan yang dilakukan pada klien merupakan penilaian kondisi fisik
yang berhubungan dengan masalah nutrisi. Prinsip pemeriksaan ini adalah head
to toe yaitu dari kepala sampai kekaki. Selanjutnya dilakukan pengamatan
terhadap tanda – tanda atau gejala klinis defisiensi nutrisi.
Tabel. 2.1 Temuan Fisik Pada Pengkajian Head to Toe
Sistem Temuan pemeriksaan fisik
No
No Hari/Tgl Jam Evaluasi Paraf
Dx
1 1 7/10/21 17.0 S: data subjektif berasal dari
0 keluhan pasien
O: data objektif berasal dari
pengamatan perawat
A: analisys berasal dari kesimpulan
dari objektif dan subjektif
P: planning ,rencana tindakan yang
akan dilakukan berdasarkan analisi
DAFTAR PUSTAKA