Anda di halaman 1dari 52

'

SOSIALISASI PERATURAN DAERAH


KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 6 TAHUN
2021 TENTANG PEMILIHAN KEPALA DESA

DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA


KABUPATEN SUKABUMI
TAHUN 2021
1. PERMENDAGRI NO 112 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN KEPALA
DESA PASAL 49 ayat (1) “Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan
pemilihan Kepala Desa secara serentak diatur dengan Peraturan Daerah
Kabupaten/Kota.”
PERDA
2. PERMENDAGRI NO 65 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS
PEMILIHAN
PERMENDAGRI NOMOR 112 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN KEPALA
DESA Pasal 49 “Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan KEPALA
pemilihan kepala Desa serentak dan antar waktu diatur dengan DESA
Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.”

3. PERMENDAGRI NO 72 TAHUN 2020 TENTANG Perubahan Kedua Atas


Permendagri No 112 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Kepala Desa
ADANYA EVALUASI BEBERAPA PASAL DIANTARANYA :
DALAM PERBUP 51 TAHUN 2015 JO PASAL 25, PASAL 26,
PERBUP 26 TAHUN 2017 TENTANG PASAL 28, PASAL 37,
PASAL 72
PEDOMAN PILKADES DI KAB.SUKABUMI

PERMENDAGRI NO
MASUK 112 THN 2014 PASAL 38
AYAT (2) DAN PASAL
PERLUNYA ATURAN TENTANG DALAM 41 AYAT ( 3) DAN
PERMENDAGRI 72
PANWAS PILKADES PERDA THN 2020 PASAL 5
PILKADES AYAT 4 HURUF G

MASUK PP 43 THN 2014


PERLUNYA ATURAN YANG DALAM PASAL 41 ayat (7)
MENYELESAIKAN PERSOALAN PERBUP NO 51
PERDA THN 2015 PASAL
PERSOALAN HASIL PILKADES PILKADES 57
GELOMBANG 1
GELOMBANG 1 TAHUN 2016
TAHUN 2022 BERJUMLAH BERJUMLAH 70
70 DESA DESA

GELOMBANG 2
TAHUN 2017
KABUPATEN SUKABUMI BERJUMLAH 71
DESA

GELOMBANG 3
TAHUN 2019
BERJUMLAH 240
DESA
UU NOMOR 6 TAHUN 2014

PP 43 TAHUN 2014 Jo PP 47 TAHUN 2015

PERMENDAGRI 112 TH 2014 Jo PERMENDAGRI 65 TH 2017 TTG PILKADES Di Ubah


Kembali dengan PERMENDAGRI 72 THn 2020 TTG PERUBAHAN KEDUA ATAS
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 112 TAHUN 2014 TENTANG
PEMILIHAN KEPALA DESA

PERDA NO 9 TH 2015 Jo PERDA NO 6 TH 2017


TTG DESA

PERBUP NO 51 TH 2015 Jo PERBUP NO 26 TH 2017 TTG


Pedoman Pelaksanaan Pemilihan dan Pemberhentian
Kepala Desa di Kabupaten Sukabumi.
SUBTANSI PERDA PILKADES
• TERDIRI DARI 11 BAB:
1. BAB I KETENTUAN UMUM (Psl. 1)
2. BAB II PEMILIHAN KEPALA DESA (Psl. 2 s/d 8)
3. BAB III PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA (Psl. 9 s/d 16)
4. BAB IV PEMBENTUKAN PANITIA PENGAWAS (Psl. 17)
5. BAB V PELAKSANAAN PEMILIHAN KEPALA DESA (Psl.19 s/d 58)
6. BAB VI PEMBIAYAAN (Psl. 59)
7. BAB VII PENYELESAIAN PERSELISIHAN PEMILIHAN KEPALA DESA (Psl. 60 s/d 61)
8. BAB VIII PEMILIHAN KEPALA DESA ANTAR WAKTU MELALUI MUSYAWARAH DESA
(Psl. 62 s/d 87)
9. BAB IX KEADAAN TERTENTU/FORCE MAJEURE DALAM PELAKSANAKAN
PEMILIHAN KEPALA DESA (Psl. 88 s/d 91)
10. BAB X PEMBINAAN DAN PENGAWASAN (Psl. 92)
11. BAB XI KETENTUAN PENUTUP (Psl. 93)
BAB II PEMILIHAN KEPALA DESA (Psl. 2 s/d 8)
• Pemilihan Kepala Desa dilaksanakan secara serentak di seluruh wilayah Daerah
Kabupaten dan dapat dilaksanakan bergelombang paling banyak 3 (tiga) kali dalam
jangka waktu 6 (enam) tahun, dilaksanakan pada waktu yang sama diseluruh Desa
pada wilayah Daerah Kabupaten secara bergelombang, paling lama 2 (dua) tahun.
• Dalam hal terjadi kekosongan jabatan kepala Desa pada masa penyelenggaraan
pemilihan kepala Desa serentak, Bupati menunjuk Penjabat Kepala Desa, berasal dari
Pegawai Negeri Sipil Daerah.
• Pemilihan Kepala Desa dilaksanakan melalui tahapan:

a. persiapan;

b. pencalonan;

c. pemungutan suara; dan

d. penetapan
PEMILIHAN KEPALA DESA DILAKSANAKAN
MELALUI TAHAPAN

PERSIAPAN PENCALONAN PEMUNGUTAN SUARA PENETAPAN

a.pemberitahuan BPD kepada a.pengumuman dan pendaftaran a.pelaksanaan pemungutan dan • laporan Panitia Pemilihan
Kepala Desa tentang akhir masa bakal calon; penghitungan suara; mengenai calon terpilih kepada
jabatan yang disampaikan 6 b.penelitian kelengkapan b.Calon Kepala Desa yang BPD;
(enam) bulan sebelum berakhir persyaratan administrasi, memperoleh suara terbanyak dari a.laporan BPD mengenai calon
masa jabatan; klarifikasi, serta penetapan jumlah suara sah ditetapkan terpilih kepada Bupati melalui
b.pembentukan Panitia Pemilihan dan pengumuman nama calon; sebagai calon Kepala Desa terpilih; Camat;
oleh BPD ditetapkan dalam jangka c.penetapan calon kepala Desa; c.Dalam hal jumlah calon Kepala b.Bupati menerbitkan keputusan
waktu 10 (sepuluh) hari setelah d.penetapan daftar pemilih tetap; Desa terpilih yang memperoleh mengenai pengesahan dan
pemberitahuan akhir masa suara terbanyak yang sama lebih pengangkatan Kepala Desa; dan
e.pelaksanaan kampanye calon
jabatan; dari 1 (satu) calon pada desa c.Bupati atau pejabat lain yang
kepala Desa; dan
c.laporan akhir masa jabatan kepala dengan TPS lebih dari 1 (satu), ditunjuk melantik kepala
f. masa tenang. calon terpilih ditetapkan
desa kepada Bupati disampaikan Desa terpilih.
dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) berdasarkan suara terbanyak pada
hari setelah pemberitahuan akhir TPS dengan jumlah pemilih
masa jabatan; terbanyak;dan
d.perencanaan biaya pemilihan d.Dalam hal jumlah calon terpilih
diajukan oleh panitia kepada yang memperoleh suara terbanyak
Bupati melalui camat dalam yang sama lebih dari 1 (satu) calon
jangka waktu 30 (tiga puluh) pada desa dengan TPS hanya 1
hari setelah terbentuknya Panitia (satu), calon terpilih ditetapkan
Pemilihan; dan berdasarkan wilayah tempat
e.persetujuan biaya pemilihan dari tinggal dengan jumlah pemilih
Bupati dalam jangka waktu 30 (tiga terbesar.
puluh) hari sejak diajukan oleh
Panitia Pemilihan.
BAB III PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA (Psl. 9 s/d 16)
Panitia Pemilihan Kepala Desa terdiri dari Panitia Pemilihan Tingkat Kabupaten
• unsur Perangkat Daerah yang membidangi Pemerintahan Desa, unsur Kecamatan dan unsur
lain yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

Panitia Pemilihan Kepala Desa terdiri dari Panitia Pemilihan Tingkat Desa
•terdiri atas unsur perangkat desa, lembaga kemasyarakatan, dan tokoh masyarakat desa.
•Panitia Pemilihan berjumlah 11 orang terdiri dari:
a.Ketua;
b.Wakil Ketua;
c.Sekretaris;
d.Bendahara;dan
e.Anggota sebanyak 7 (tujuh) orang.
▪ Apabila terdapat penambahan jumlah anggota Panitia Pemilihan sebagaimana dimaksud pada
ayat (2), maka pembiayaan untuk honor dan operasional dibebankan kepada APBD.
• Masa kerja Panitia Pemilihan Kepala Desa terhitung sejak pembentukan sampai dengan
pelaksanaan pelantikan kepala desa terpilih.
Panitia Pemilihan Kepala Desa terdiri dari Panitia Pemilihan Panitia Pemilihan Kepala Desa terdiri dari Panitia Pemilihan Tingkat
Tingkat Kabupaten Desa

a.merencanakan, mengkoordinasikan dan menyelenggarakan a.merencanakan, mengkoordinasikan, menyelenggarakan,


semua tahapan pelaksanaan pemilihan tingkat kabupaten; mengawasi dan mengendalikan semua tahapan pelaksanaan
b.melakukan bimbingan teknis pelaksanaan pemilihan kepala pemilihan;
desa terhadap Panitia Pemilihan kepala desa tingkat desa; b.merencanakan dan mengajukan biaya pemilihan kepada Bupati
c.menetapkan jumlah surat suara dan kotak suara; melalui Camat;
d.memfasilitasi pencetakan surat suara dan pembuatan kotak c.mengusulkan surat suara, kotak suara dan perlengkapan
suara serta perlengkapan pemilihan lainnya; pemilihan lainnya kepada panitia Tingkat Kabupaten;

PANITIA PILKADES
e.menyampaikan surat suara dan kotak suara dan perlengkapan d.melakukan pendaftaran dan penetapan pemilih;
pemilihan lainnya kepada Panitia Pemilihan; e.mengadakan penjaringan dan penyaringan bakal calon;
f.memberikan pembekalan kepada BPD, Panitia Pemilihan, f.menetapkan calon yang telah memenuhi persyaratan;

TUGAS
Panitia Pengawas, para calon Kepala Desa dan para g.menetapkan tata cara pelaksanaan pemilihan;
pendukung dan/atau tim sukses masing-masing calon. h.menetapkan tata cara pelaksanaan kampanye;
g.melakukan pengawasan penyelenggaraan pemilihan Kepala i. memfasilitasi penyediaan peralatan, perlengkapan dan tempat
Desa dan melaporkan serta membuat rekomendasi kepada pemungutan suara;
Bupati;
j. melaksanakan pemungutan suara;
h.memfasilitasi penyelesaian permasalahan pemilihan kepala
k.melaksanakan penghitungan suara;
desa tingkat kabupaten;
l. menetapkan hasil rekapitulasi penghitungan suara dan
i. melakukan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pemilihan; dan
mengumumkan hasil pemilihan;
j. melaksanakan tugas dan wewenang lain yang ditetapkan
m.menetapkan calon Kepala Desa terpilih; dan
dengan Keputusan Bupati.
n.melakukan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pemilihan.
BAB IV PEMBENTUKAN PANITIA PENGAWAS (Psl. 17)

(1) Dalam melaksanakan tugas Panitia Pemilihan dibantu oleh Panitia Pengawas.
(2) Panitia Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berkedudukan di Desa
dan dibentuk oleh BPD.
(3) Susunan keanggotaan Panitia Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
sebagai berikut:
a. Ketua;
b. Wakil Ketua;
c. Sekretaris;dan
c. Anggota paling banyak 2 orang.

Keanggotaan Panitia Pengawas terdiri atas unsur masyarakat dari desa yang
melaksanakan Pemilihan Kepala Desa.
1. mengawasi dan
memastikan
dilakukannya
semua tahapan
penyelenggaraan
pemilihan Kepala 2. menerima
6. melaporkan Desa oleh Panitia laporan dugaan
kegiatan Pemilihan; pelanggaran
pengawasan
terhadap
kepada Panitia
pelaksanaan
Pemilihan
peraturan
Kabupaten sebagai
mengenai
bahan pembuatan Dalam pelaksanaan
rekomendasi. Tugas Pemilihan Kepala
Desa; tugas panitia pengawas
dibantu oleh Unsur
Panitia Kecamatan, Babinsa dan
5. meneruskan
laporan dugaan
Pengawas 3. memfasilitasi
penyelesaian masalah
Babinkamtibmas.
pelanggaran yang yang terjadi dalam
tidak dapat penyelenggaraan
diselesaikan Pemilihan Kepala Desa
kepada Panitia antara Panitia
Pemilihan dengan
Pemilihan 4. menyelesaikan Calon Kepala Desa.
Kabupaten; dan temuan atau
laporan
pelanggaran yang
tidak mengandung
unsur tindak
pidana;
Persyaratan Panitia Pengawas Pemilihan
Panitia Pengawas berkewajiban
Kepala Desa

a.memperlakukan Calon Kepala Desa a.penduduk/ masyarakat yang memiliki


secara adil dan setara; Kartu Tanda Penduduk (KTP) desa yang
b.melakukan pengawasan pelaksanaan bersangkutan;
Pemilihan Kepala Desa secara aktif; b. berpendidikan paling rendah tamat

c.meneruskan temuan dan laporan sekolah menengah atas atau sederajat;


yang merupakan pelanggaran c. berusia minimal 20 tahun ;dan/atau

ketentuan peraturan perundang- d. memiliki pengalaman pada


undangan; penyelenggaraan pemilihan umum,
d.menyampaikan laporan kepada pemilihan Kepala Daerah atau
Panitia Pemilihan Kabupaten atas sejenisnya.
pelaksanaan tugas pada akhir masa
tugas.
BAB V PELAKSANAAN PEMILIHAN KEPALA DESA (Psl.19 s/d 58)
PEMILIH

Pemilih hanya didaftar 1 (satu) kali


dalam daftar pemilih.

Pemilih yang telah terdaftar dalam


daftar pemilih ternyata tidak lagi
memenuhi syarat, tidak dapat
menggunakan hak memilihnya
Pendaftaran Hak Pemilih
Panitia Pemilihan DPT pemilihan terakhir
dapat yang telah diperbaiki
menggunakan DPT tersebut, disusun
pemilihan terakhir berurutan DPS dan Daftar
(Pemilihan berdasarkan dusun, Pemilih Tambahan
Presiden, Pemilihan rukun warga (RW) dan yang sudah diperbaiki,
rukun tetangga (RT)
Gubernur,
dan ditetapkan
disahkan menjadi DPT
Pemilihan Legislatif, menjadi DPS oleh Ketua Panitia
dan Pemilihan Pemilihan Kepala Desa Pemilihan disaksikan
Bupati). oleh Panitia Pemilihan. oleh Ketua BPD, Calon
Kepala Desa serta
dibuatkan berita acara

DPT yang telah ditetapkan


Panitia Pemilihan DPS yang telah ditetapkan, digunakan sebagai bahan
melakukan perbaikan diumumkan di
Kantor/Balai Desa dan/ pembuatan surat suara,
DPT pemilihan terakhir atau di tempat-tempat pemberitahuan dan/atau
Dalam pelaksanaan yang strategis lainnya
untuk mendapatkan undangan, formulir-formulir
perbaikan DPT
pemilihan terakhir tanggapan dari masyarakat dan alat perlengkapan
tersebut, Panitia wajib dilaksanakan selama 3 pemilihan lainnya.
melibatkan Ketua RW (tiga) hari terhitung sejak
tanggal ditetapkannya DPS.
dan RT setempat
Pencalonan Kepala Desa

Dalam hal bakal calon yang memenuhi


persyaratan sebagaimana dimaksud dalam
pasal 25 kurang dari 2 (dua) orang, panitia
pemilihan memperpanjang waktu pendaftaran
selama 20 (dua puluh) hari.

Dalam hal bakal calon yang memenuhi


persyaratan tetap kurang dari 2 (dua) orang
setelah perpanjangan waktu pendaftaran
Bupati menunda pelaksanaan pemilihan Kepala
Desa sampai dengan waktu yang ditetapkan
kemudian.

Apabila dalam tenggang waktu masa jabatan


Kepala Desa berakhir, Bupati mengangkat
penjabat Kepala Desa dari pegawai Negeri Sipil
dilingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten.
fotocopy ijazah pendidikan formal, paling rendah SMP/
MTs negeri yang sederajat dilegalisasi oleh Kepala Sekolah
serta melampirkan ijazah sebelumnya;

fotocopy ijazah pendidikan formal, paling rendah


SMP/MTs swasta yang sederajat dilegalisasi oleh Kepala
Sekolah dan Perangkat Daerah yang membidangi
Pendidikan atau Kementerian Agama Kabupaten serta
melampirkan ijazah sebelumnya

berkelakuan baik yang dibuktikan dengan


Persyaratan administrasi Surat Keterangan Catatan Kepolisian yang
bakal calon Kepala Desa dikeluarkan oleh Kepolisian Resor;

keterangan pemeriksaan Kesehatan dari RSUD


yang ditunjuk oleh pemerintah daerah; dan

keterangan bebas penyalahgunaan narkoba dari


Badan Narkotika Nasional Kabupaten
Dalam hal bakal Calon Kepala Desa yang memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 25 ayat (2) berjumlah paling sedikit 2 (dua) orang dan paling banyak 5 (lima) orang, Panitia
Pemilihan Tingkat Desa menetapkan Bakal Calon Kepala Desa menjadi Calon Kepala Desa.

Dalam hal Bakal Calon yang memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25
ayat (2) lebih dari 5 (lima) orang, panitia melakukan seleksi tambahan dengan menggunakan
kriteria pengalaman bekerja di lembaga pemerintahan, tingkat pendidikan, usia, dan
persyaratan lain.

Persyaratan lainnya sebagimana dimaksud ayat (2) adalah lulus Uji Kompetensi yang di
selenggarakan oleh Panitia Pemilihan tingkat desa yang difasilitasi oleh Panitia Pemilihan
Tingkat Kabupaten.

Calon Kepala Desa yang ditetapkan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diumumkan kepada
masyarakat.

Persyaratan lain sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan Keputusan Bupati.
• Tata Cara Permohonan Pelaksanaan Uji Kompetensi

Panitia Pemilihan tingkat desa mengajukan surat permohonan fasilitasi penyelenggaraan


Uji Kompetensi kepada Panitia Pemilihan tingkat Kabupaten.

Panitia Pemilihan tingkat Kabupaten memfasilitasi pelaksanaan Uji Kompetensi oleh pihak
perguruan tinggi .

Pihak Perguruan Tinggi menyerahkan hasil uji kompetensi kepada panitia pemilihan
tingkat desa

Panitia Pemilihan Tingkat Desa mengumumkan hasil tes Uji Kompetensi yang diterima dari
pihak perguruan tinggi.
Calon Kepala Desa yang berasal dari Kepala Desa, Perangkat Desa, Anggota BPD Dan Pegawai Negeri
Sipil termasuk TNI/ Polri

Bakal Calon Kepala Desa yang berasal


Calon Kepala Desa yang dari Perangkat Desa, meliputi : Bakal calon Kepala Desa yang berasal dari
Pegawai Negeri Sipil termasuk TNI/Polri,
berasal dari Kepala Desa, perangkat Desa yang akan meliputi;
mencalonkan diri dalam Pemilihan Bakal calon Kepala Desa
meliputi : Pegawai Negeri Sipil yang mencalonkan diri
Kepala Desa mengajukan izin cuti yang berasal dari Anggota dalam Pemilihan Kepala Desa harus mendapatkan
Kepala Desa yang akan mencalonkan kepada Kepala Desa; izin tertulis dari pejabat pembina kepegawaian
BPD, meliputi: pada saat pendaftaran Bakal Calon Kepala Desa;
kembali mengajukan izin cuti kepada izin cuti yang dikeluarkan oleh Kepala Dalam hal Pegawai Negeri Sipil sebagaimana
Bupati atau Pejabat yang ditunjuk; Desa terhitung sejak yang Anggota BPD yang mencalonkan dimaksud pada huruf a terpilih dan diangkat
izin cuti yang dikeluarkan oleh Bupati bersangkutan terdaftar sebagai Bakal diri dalam Pemilihan Kepala Desa menjadi Kepala Desa, yang bersangkutan
atau Pejabat yang ditunjuk terhitung mengajukan pengunduran diri dibebaskan sementara dari jabatannya selama
Calon Kepala Desa sampai dengan menjadi Kepala Desa tanpa kehilangan hak
sejak ditetapkan sebagai calon selesainya pelaksanaan Pemilihan kepada Bupati melalui Camat; sebagai Pegawai Negeri Sipil;
sampai dengan selesainya Kepala Desa; dan Pegawai Negeri Sipil yang terpilih dan diangkat
pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa; selama masa cuti, Perangkat Desa menjadi Kepala Desa sebagaimana dimaksud
Anggota BPD yang telah pada huruf b berhak mendapatkan tunjangan
selama masa cuti, kepala desa dilarang menggunakan fasilitas kepala desa dan penghasilan lainnya yang sah;
dilarang menggunakan fasilitas pemerintah desa untuk kepentingan ditetapkan sebagai Calon Kepala
Anggota TNI/ Polri yang akan mencalonkan diri
Pemerintah Desa untuk kepentingan sebagai Calon Kepala Desa; Desa diberhentikan sebagai dalam Pemilihan Kepala Desa harus
sebagai Calon Kepala Desa; dalam hal perangkat desa cuti tetap
anggota BPD. mendapatkan izin tertulis dari institusinya
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
dalam hal Kepala Desa Cuti tetap diberikan penghasilan tetap; dan Pemberhentian anggota BPD, undangan sebelum pendaftaran bakal calon
diberikan penghasilan tetap; dan tugas Perangkat Desa sebagaimana ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa; dan
Anggota TNI/ Polri yang terpilih dan diangkat
dalam hal Kepala Desa Cuti, dimaksud pada huruf a dirangkap oleh Bupati. menjadi Kepala Desa sebagaimana dimaksud
Sekretaris Desa melaksanakan tugas perangkat desa lainnya yang pada huruf d berhak mendapatkan tunjangan
dan kewajiban Kepala Desa. ditetapkan dengan Keputusan Kepala kepala desa dan penghasilan lainnya yang sah.
Desa.
Penentuan Nomor Urut dan Tanda
Pembekalan Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa
Gambar Calon Kepala Desa

(1) Penentuan nomor urut dan tanda gambar Panitia Pemilihan Tingkat Kabupaten beserta Unsur Forum Koordinasi
calon kepala desa, dilaksanakan dalam Pimpinan Tingkat Kecamatan melakukan pembekalan kepada Panitia
suatu Rapat Pleno Panitia Pemilihan yang Pemilihantingkat desa, panitia pengawas dan para calon kepala desa
beserta saksi dari masing- masing calon kepala desa
disaksikan oleh para Calon Kepala Desa,
Panitia Pemilihan Tingkat Kabupaten beserta Unsur Forum Koordinasi
Camat atau pejabat yang ditunjuk, Unsur
Pimpinan Tingkat Kecamatan memandu para calon kepala desa untuk
Forum Koordinasi Tingkat Kecamatan, membuat pernyataan kesepakatan bersama mengenai pelaksanaan
BPD dan masyarakat. pemilihan kepala desa dan dituangkan didalam Berita Acara Hasil
(2) Penentuan nomor dilakukan dengan cara Kesepakatan Para Calon Kepala Desa.
pengundian oleh Panitia Pemilihan. Berita Acara Hasil Kesepakatan Para Calon Kepala ditandatangani oleh
(3) Tanda Gambar Calon Kepala Desa berupa seluruh calon kepala desa dan Panitia Pemilihan bermaterai cukup,
kotak segi empat yang memuat nomor, serta disaksikan dan ditanda tangani oleh Forum Koordinasi Pimpinan
Tingkat Kecamatan.
foto dan nama calon.
Tindasan/Copy Berita Acara Hasil Kesepakatan Para Calon Kepala
(4) Keputusan tentang nomor urut dan disampaikan kepada:
tanda gambar dituangkan dalam Berita a. Para Calon Kepala Desa;
Acara Hasil Pengundian Nomor Urut dan b.Panitia Pemilihan Tingkat Desa;
Tanda Gambar Calon Kepala Desa. c. Panitia Pengawas;
d.BPD;
e. forum Koordinasi Pimpinan Tingkat Kecamatan; dan
f. Panitia Pemilihan Tingkat Kabupaten.
Kampanye Calon Kepala Desa
Masa tenang
dilaksanakan selama
Bentuk kampanye 3 (tiga) hari sebelum
dilakukan dengan cara: hari pemungutan
pertemuan terbatas;
Kampanye ,
Bentuk, waktu suara.
tatap muka dan dialog; dititikberatkan
dan tempat/ Pada saat masa
penyebaran bahan pada tenang seluruh
lokasi kampanye kampanye kepada umum; Waktu
penyampaian atribut kampanye
ditentukan dan pemasangan alat peraga pelaksanaan calon kepala desa
ditetapkan oleh di tempat kampanye dan visi, misi dan yang terpasang harus
ditempat lain yang kampanye.
Panitia ditentukan oleh program kerja sudah diturunkan
oleh tim kampanye
Pemilihan panitia;dan yang akan masing-masing calon
kegiatan lain yang tidak
melanggar peraturan
dilaksanakan. kepala desa, kecuali
perundang-undangan. yang berada di
tempat pemungutan
suara..

a. pelaksanaan Kampanye dimulai 7 (tujuh) hari setelah penentuan nomor urut dan tanda gambar calon kepala desa atau
setelah selesai pelaksanaan pembekalan sampai dengan masa tenang;
b. pelaksanaan kampanye calon kepala desa paling lama 3 (tiga) hari;
c. waktu kampanye dimulai Pukul 09.00 WIB sampai dengan Pukul 21.00 WIB;
d. jadwal pelaksanaan kampanye disesuaikan dengan jumlah calon kepala desa dan pelaksananya oleh masing-masing calon
kepala desa atau tim kampanye dari pendukung utama calon kepala desa;
e. jadwal pelaksanaan kampanye bersama difasilitasi oleh Panitia Pemilihan; dan
f. tim kampanye dari pendukung utama calon kepala desa sebagaimana dimaksud pada huruf c wajib melaporkan susunan tim
kampanye dimaksud kepada Panitia Pemilihan.
Tahapan Pelaksanaan Pemungutan Suara dan
Penghitungan Suara

(1) Paling lambat 3 (tiga) hari sebelum pelaksanaan pemungutan suara, Panitia Pemilihan menyampaikan
surat pemberitahuan dan/atau undangan kepada penduduk Desa yang berhak memilih, dengan tanda
bukti penerimaan.

(2) Dalam surat pemberitahuan dan/atau undangan dicantumkan nama pemilih sesuai dengan DPT dan
tempat pemungutan suara diselenggarakan.

(3) Nama-nama yang tercantum dalam Daftar Pemilih Tetap tetapi belum menerima surat pemberitahuan
dan/atau undangan dapat meminta kepada Panitia Pemilihan selambat-lambatnya pukul 24.00 WIB,
sehari sebelum hari pemungutan suara dilaksanakan.

(4) Saksi yang ditugaskan pada pelaksanaan pemungutan suara dan penghitungan suara harus dilengkapi
dengan surat mandat dari masing- masing Calon Kepala Desa.

(5) Pemungutan suara dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia jujur dan adil.

(6) Hak pilih memberikan hak suaranya didalam bilik suara dengan cara mencoblos tanda gambar kotak
segi empat yang memuat nomor, foto dan nama Calon Kepala Desa dengan menggunakan alat coblos yang
disediakan.

(7) Hak pilih hanya diberi kesempatan 1 (satu) kali untuk memilih calon kepala desa.

(8) Hak pilih yang berhalangan hadir karena sesuatu alasan tidak dapat diwakilkan.
➢ Pemungutan suara dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia jujur dan adil.

➢ Hak pilih memberikan hak suaranya didalam bilik suara dengan cara mencoblos tanda gambar kotak segi empat yang
memuat nomor, foto dan nama Calon Kepala Desa dengan menggunakan alat coblos yang disediakan.

➢ Hak pilih hanya diberi kesempatan 1 (satu) kali untuk memilih calon kepala desa.

➢ Hak pilih yang berhalangan hadir karena sesuatu alasan tidak dapat diwakilkan.

➢ Pelaksanaan pemungutan suara dilaksanakan dalam 1 (satu) lokasi TPS atau lebih yang ditetapkan oleh Panitia
Pemilihan, dengan mempertimbangkan jumlah hak pilih.

➢ Bagi desa yang TPS nya 1 (satu) lokasi, penghitungan suara dilaksanakan pada TPS tersebut.

➢ Bagi desa yang TPS nya lebih dari 1 (satu) lokasi, untuk penghitungan suaranya dilaksanakanpada 1 (satu) lokasi TPS
yang telah ditetapkan oleh Panitia Pemilihan.

➢ Dalam hal penghitungan suara yang dilaksanakan pada 1 (satu) lokasi TPS sebagaimana dimaksud pada ayat (3), kotak
suara yang berisi surat suara hasil pemungutan suara diberi pengaman berupa segel dan selanjutnya dibawa menuju
lokasi penghitungan suara.

➢ Pada saat pemunggutan suara, pemilih difabel dapat dibantu oleh keluarga, atau orang lain atas permintaan yang
bersangkutan.

➢ Keluarga atau orang lain yang ditunjuk untuk membantu pemilih difabel wajib merahasiakan pilihan yang
bersangkutan.
✓ Waktu pemungutan suara dimulai pada pukul 07.00 WIB dan berakhir pada pukul 14.00 WIB.

✓ Pada saat pemungutan suara dilaksanakan, Panitia Pemilihan berkewajiban untuk menjamin agar
pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa dapat berjalan lancar, tertib, aman dan teratur.

✓ Pada saat berlangsungnya pemungutan suara, setiap 2 (dua) jam sekali atau berdasarkan kesepakatan para
calon kepala desa dapat dilakukan pemeriksaan bilik suara oleh para calon kepala desa/ saksi, ketua Panitia
Pemilihan, ketua Panitia Pengawas, ketua BPD, dan Unsur Forum Koordinasi Pimpinan Tingkat Kecamatan.

✓ Apabila terdapat pemilih yang meminta penggantian surat suara karena salah pilih atau rusak, panitia dapat
memberikan surat suara pengganti hanya 1 (satu) kali.

✓ Surat suara karena salah pilih atau rusak disimpan oleh panitia untuk diamankan.

✓ Apabila terjadi keadaan force majeur pada waktu pemungutan suara sebagaimana dimaksud pada ayat 1
(satu), Panitia Pemilihan dapat mengakhiri, menutup sementara atau menambah waktu pemungutan suara
berdasarkan kesepakatan para calon kepala desa dan dibuatkan Berita Acara Kesepakatan.

✓ Keadaan force majeur berupa bencana alam dan/atau keadaan lain yang tidak memungkinkan untuk
dilaksanakannya pemungutan suara sesuai jadwal.

✓ Pada saat berlangsungnya pemungutan suara, terjadi permasalahan yang menyangkut hak pilih dan/atau
permasalahan lain, diselesaikan pada saat itu juga berdasarkan kesepakatan para calon kepala desa/ saksi,
Panitia Pemilihan, Panitia Pengawas, BPD, dan Unsur Forum Koordinasi Pimpinan Tingkat Kecamatan.
(1) Panitia Pemilihan mengumumkan bahwa pelaksanaan pemungutan suara telah ditutup dan
akan dilanjutkan acara penghitungan suara dengan terlebih dahulu masing-masing calon
membacakan pernyataan.

(2) Penghitungan suara dilakukan oleh Panitia Pemilihan dengan disaksikan oleh Panitia
Pengawas, para calon kepala desa dan /atau saksi yang ditunjuk, unsur BPD dan dapat
dihadiri oleh Unsur Forum Koordinasi Pimpinan Tingkat Kecamatan.

(3) Pada saat penghitungan suara, masyarakat dapat menyaksikan ditempat yang telah
ditentukan.

• Sebelum pelaksanaan penghitungan suara Panitia Pemilihan mengatur:

a. susunan tempat penghitungan suara, papan penghitungan dan tempat duduk saksi;

b. alat keperluan administrasi lainnya;

c. penempatan kotak suara di tempat yang telah ditentukan.


Penetapan Pelantikan
➢ BPD berdasarkan laporan Hasil Pelaksanaan • Sebelum Calon Kepala Desa Terpilih dilantik
Pemilihan Kepala Desa dari Panitia Pemilihan diwajibkan mengikuti Program Pembinaan
mengusulkan Calon Kepala Desa Terpilih Peningkatan kapasitas calon kepala Desa yang
kepada Bupati melalui Camat dengan diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah.
tembusan kepada Kepala Desa. • Program Pembinaan Peningkatan Kapasitas
calon kepala Desa meliputi :
➢ Bupati menetapkan Pengesahan dan a. pengetahuan dasar tentang penyelenggaran
Pengangkatan Kepala Desa dengan Keputusan pemerintahan desa;
Bupati. b. kepemimpinan;
c. wawasan kebangsaan;
d. keamanan dan ketertiban masyarakat;dan
e. etika dan disiplin.

➢ Kepala Desa memegang jabatan selama 6 (enam) tahun terhitung sejak tanggal pelantikan.
➢ Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat menjabat paling banyak 3 (tiga)
kali masa jabatan secara berturut-turut atau tidak secara berturut-turut, dalam wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
PEMBIAYAAN

• Biaya Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Desa dibebankan pada Anggaran Pendapatan


dan Belanja Daerah Kabupaten.
• Kriteria pembiayaan di tetapkan dengan keputusan Bupati
BAB VII PENYELESAIAN PERSELISIHAN PEMILIHAN KEPALA DESA
(Psl. 60 s/d 61)

• Pengaduan dan laporan serta cara penyelesaian sengketa proses pada Pemilihan Kepala Desa,
sebagai berikut:
a. Laporan atas pengaduan dilakukan secara tertulis sejak terjadinya pelanggaran pada saat
pendaftaran calon Kepala Desa sampai dengan penetapan hasil pemilihan Kepala Desa.

b. Pengaduan diajukan kepada Panitia Pengawas paling lambat 3 (tiga) hari (3 x 24 jam) sejak
pelanggaran ditemukan.

c. Penyelesaian pengaduan sebagaimana dimaksud pada huruf a dilakukan secara


berjenjang:

1. Tingkat Desa oleh Pemerintah Desa;

2. Tingkat Kecamatan oleh Camat; dan

3. Tingkat Kabupaten oleh Panitia Pemilihan Tingkat Kabupaten.


➢ Apabila upaya penyelesaian pengaduan tidak dapat diterima oleh para pihak, maka
pihak yang merasa dirugikan dapat menempuh jalur hukum sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

➢ Keputusan penyelesaian pengaduan pada masing-masing jenjang disampaikan kepada


pihak yang merasa dirugikan.

➢ Dalam hal terjadi perselisihan hasil pemilihan kepala Desa, Bupati melalui Panitia
Pemilihan Tingkat Kabupaten wajib menyelesaikan perselisihan dalam jangka waktu 30
(tiga puluh) Hari.
• Laporan atas pengaduan terkait proses pemilihan Kepala Desa diserahkan kepada Panitia
Pengawas.
• Panitia Pengawas menerima laporan atas pengaduan terkait proses Pemilihan Kepala Desa pada
setiap tahapan penyelenggaraan Pemilihan Kepala Desa.
• Laporan atas pengaduan terkait proses Pemilihan Kepala Desa dapat disampaikan oleh:
a. Pemilih; atau
b. Peserta Pemilihan
• Laporan atas pengaduan terkait proses Pemilihan Kepala Desa disampaikan secara tertulis dengan
memuat paling sedikit:
a. Nama dan alamat pelapor;
b. Pihak terlapor;
c. waktu dan tempat kejadian perkara; dan
d. Uraian kejadian
• Laporan atas pengaduan terkait proses Pemilihan Kepala Desa disampaikan paling lama 7 (tujuh)
hari sejak diketahui dan/atau ditemukannya dugaan pelanggaran Pemilihan.
• Dalam hal laporan pengaduan terkait proses Pemilihan Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) telah dikaji dan terbukti adanya dugaan pelanggaran, Panitia Pengawas wajib
menindaklanjuti proses penyelesaiannya paling lama 3 (tiga) hari setelah laporan diterima.
• Dalam hal diperlukan, Panitia Pengawas dapat meminta keterangan tambahan dari pelapor dalam
waktu paling lama 2 (dua) hari.
BAB VIII PEMILIHAN KEPALA DESA ANTAR WAKTU MELALUI
MUSYAWARAH DESA (Psl. 61 s/d 86)
Dilaksanakan
Pilkades melalui
musyawarah
PAW desa.

Musyawarah dilaksanakan paling lambat dalam jangka


waktu 6 (enam) bulan sejak Kepala
desa Desa diberhentikan.

Pemilihan Kepala Desa Antar Waktu


hanya dapat dilaksanakan apabila sisa
masa jabatan kepala desa yang
diberhentikan lebih dari 1 (satu) tahun.
Pembentukan Panitia

(1) Dalam rangka pemilihan kepala desa antar waktu, BPD membentuk Panitia Pemilihan paling
lambat dalam jangka waktu 15 (lima belas) hari terhitung sejak Kepala Desa meninggal
dunia, berhenti atas permintaan sendiri dan/atau diberhentikan.

(2) Panitia Pemilihan dibentuk berdasarkan musyawarah desa yang dihadiri oleh pemerintah
desa, pengurus Lembaga Kemasyarakatan, unsur masyarakat dan Camat.

(3) Panitia Pemilihan terdiri dari unsur perangkat desa dan unsur masyarakat, dengan
mempertimbangkan keterwakilan wilayah dan bersifat netral serta tidak memihak kepada
salah satu bakal calon atau salah satu calon.

(4) Panitia Pemilihan kepala Desa antar waktu, jumlahnya disesuaikan dengan beban tugas dan
kemampuan anggaran pendapatan belanja Desa.

(5) Panitia Pemilihan ditetapkan dengan Keputusan BPD dan bertanggungjawab kepada
pimpinan BPD.
Panitia Pemilihan berkewajiban:
a. melaksanakan tahapan pemilihan Kepala
Desa Antar Waktu sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan; dan
b. bersifat mandiri dan tidak memihak.
Persyaratan dan Pengumuman Pendaftaran Bakal Calon

Persyaratan Bakal Calon Pengumuman Pendaftaran Jumlah Bakal Calon


Kepala Desa Bakal Calon Kepala Desa
• Sama seperti persyaratan a.Panitia Pemilihan mengumumkan Dalam hal Bakal Calon Kepala Desa
jadwal pendaftaran bakal calon dalam yang mendaftarkan diri tidak
Bakal Calon Kepala Desa jangka waktu 15 (lima belas) hari. mencapai jumlah 2 (dua) orang
pada Pilkades Serentak b.Pengumuman sebagaimana dimaksud pada saat penutupan pendaftaran
pada ayat (1) paling sedikit memuat sebagaimana dimaksud dalam
persyaratan administrasi bakal calon Pasal 65 ayat (2) huruf e,
dan batas waktu pendaftaran serta pendaftaran diperpanjang paling
penyerahan persyaratan administrasi lama 7 (tujuh) hari.
bakal calon.
c.Pengumuman pendaftaran bakal calon
ditempatkan pada lokasi yang strategis Dalam hal bakal calon yang
dan dapat dibaca oleh masyarakat memenuhi persyaratan tetap
luas. kurang dari 2 (dua) orang setelah
d.Batas waktu pendaftaran dan perpanjangan waktu sebagaimana
penyerahan berkas persyaratan bakal dimaksud pada ayat (1), BPD
calon, paling lambat diserahkan menunda pelaksanaan
kepada Panitia Pemilihan pada saat musyawarah Desa pemilihan kepala
penutupan pendaftaran. Desa sampai dengan waktu yang
e.Penutupan pendaftaran sebagaimana ditetapkan oleh BPD
dimaksud pada ayat (2) huruf d paling
lambat sampai dengan pukul 24.00
WIB.
fotocopy ijazah pendidikan formal, paling rendah SMP/
MTs negeri yang sederajat dilegalisasi oleh Kepala Sekolah
serta melampirkan ijazah sebelumnya;

fotocopy ijazah pendidikan formal, paling rendah


SMP/MTs swasta yang sederajat dilegalisasi oleh Kepala
Sekolah dan Perangkat Daerah yang membidangi
Pendidikan atau Kementerian Agama Kabupaten serta
melampirkan ijazah sebelumnya

berkelakuan baik yang dibuktikan dengan


Persyaratan administrasi Surat Keterangan Catatan Kepolisian yang
bakal calon Kepala Desa dikeluarkan oleh Kepolisian Resor;

keterangan pemeriksaan Kesehatan dari RSUD


yang ditunjuk oleh pemerintah daerah; dan

keterangan bebas penyalahgunaan narkoba dari


Badan Narkotika Nasional Kabupaten
Penetapan Calon Kepala Desa Antar Waktu
❑ Terhadap nama-nama Bakal Calon yang telah memenuhi persyaratan administrasi yang ditetapkan oleh panitia selanjutnya
dilakukan assesment paling lambat dalam jangka waktu 3 (tiga) hari setelah ditetapkan lolos penelitian adminitrasi.

❑ Assesment terhadap Bakal Calon sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi tes tertulis dan wawancara.

❑ Dalam hal jumlah Bakal Calon sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang memenuhi persyaratan lebih dari 3 (tiga) orang,
panitia melakukan seleksi tambahan.

❑ Seleksi tambahan terdiri atas:

a. memiliki pengalaman mengenai pemerintahan Desa;

b. tingkat pendidikan; dan/atau

c. persyaratan lain yang ditetapkan Bupati.

❑ Panitia menetapkan Bakal Calon menjadi Calon Kepala Desa berdasarkan hasil assesment yang dituangkan dalam berita
acara dan ditetapkan dengan Keputusan Panitia Pemilihan.

❑ Penetapan Calon Kepala Desa oleh Panitia Pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) paling sedikit 2 (dua) orang Calon
dan paling banyak 3 (tiga) orang Calon.

❑ Dalam hal Calon yang ditetapkan paling sedikit 2 (dua) orang sebagaimana dimaksud pada ayat (6), salah satu Calon
mengundurkan diri maka pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa dilakukan melalui musyawarah BPD dengan
mempertimbangkan sisa masa jabatan Kepala Desa
Penetapan Calon Kepala Desa diusulkan dalam forum Musyawarah Desa untuk disahkan
menjadi Calon Kepala Desa.

Dalam hal Calon meninggal dunia sebelum pelaksanaan Musyawarah Desa, sedangkan
jumlah Calon hanya 2 (dua) orang, maka Musyawarah Desa ditunda dan dilakukan kembali
pendaftaran Bakal Calon.

Pelaksanaan Pemilihan

BPD menyelenggarakan Musyawarah Desa untuk memilih Kepala Desa Antar Waktu paling
lama 7 (tujuh) hari setelah penetapan Calon Kepala Desa oleh panitia.
Musyawarah Desa, mengesahkan Calon Kepala Desa yang berhak dipilih, menetapkan tata
cara pemilihan meliputi pelaksanaan pemilihan melalui mekanisme musyawarah mufakat
atau mekanisme pemungutan suara, dan mengesahkan Calon Kepala Desa terpilih.
Peserta Musyawarah

(1) Musyawarah Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 71 ayat (1) diikuti oleh anggota BPD,
Panitia Pemilihan, Ketua Lembaga Kemasyarakatan Desa, unsur masyarakat, serta dihadiri
calon kepala desa, 1 (satu) orang saksi dari masing-masing calon, Penjabat Kepala Desa dan
Camat.

(2) Musyawarah Desa dilaksanakan secara terbuka.

(3) Peserta musyawarah Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melibatkan unsur
masyarakat yang memiliki hak suara.
Pelaksanaan Musyawarah

(1) Panitia menyampaikan undangan kepada peserta Musyawarah Desa sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 72 ayat (3) paling lambat 3 (tiga) hari sebelum dilaksanakan
Musyawarah Desa.

(2) Undangan berisi pemberitahuan pelaksanaan Musyawarah Desa yang memuat


hari/tanggal, waktu dan tempat pelaksanaan.

(3) Dalam undangan diberitahukan agar peserta hadir 15 (lima belas) menit sebelum acara
dimulai.

(4) Musyawarah Desa dilaksanakan sesuai dengan jumlah undangan yang hadir.
Tata Cara Pemilihan Kepala Desa Antar Waktu

(1) Pelaksanaan tata cara pemilihan Kepala Desa antar waktu dilaksanakan oleh Panitia
Pemilihan.

(2) Tata cara Pemilihan Kepada Desa melalui mekanisme musyawarah mufakat
dilaksanakan berdasarkan kesepakatan peserta musyawarah yang mempunyai hak pilih
sesuai dengan kebiasaan/adat istiadat masyarakat setempat.

(3) Hasil Pemilihan Kepala Desa dituangkan dalam berita acara.

(4) Tata cara Pemilihan Kepala Desa melalui mekanisme pemungutan suara dilaksanakan
secara langsung, bebas, rahasia, jujur dan adil.

(5) Pemungutan suara menggunakan surat suara yang memuat kotak tanda gambar
berupa nomor urut calon yang telah ditetapkan oleh panitia.
• Pengundian Calon Kepala Desa, dilaksanakan dalam 2 (dua) tahap, yaitu:
a. pengundian nomor urut pengambilan; dan
b. pengundian nomor urut calon.
• Calon Kepala Desa yang memperoleh suara terbanyak dinyatakan
sebagai Calon Kepala Desa terpilih.
• Dalam hal terdapat 2 (dua) calon atau lebih memperoleh jumlah suara
terbanyak yang sama, maka dilaksanakan pemungutan suara ulang.
• Pemungutan suara ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) hanya
dilakukan terhadap calon yang memperoleh suara terbanyak yang sama.
• Sebelum pelaksanaan pemungutan suara ulang sebagaimana dimaksud
pada ayat (2), dilakukan pengundian tanda gambar ulang.
• Dalam hal hasil perhitungan suara pada pemungutan suara ulang
memperoleh suara yang sama, maka pemungutan suara diulang kembali
sampai terpilihnya Calon Kepala Desa.
Pelaporan Calon Kepala Desa Terpilih

(1) Hasil pemungutan dan Pemilihan Kepala Desa Antar Waktu dituangkan dalam Berita
Acara yang ditandatangani oleh Panitia Pemilihan.

(2) Hasil pemungutan dan pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaporkan oleh
Panitia Pemilihan kepada forum Musyawarah Desa.

(3) Berita acara hasil pemungutan dan Pemilihan Kepala Desa Antar Waktu disampaikan
kepada BPD.
Pembiayaan

(1) Biaya Pemilihan Kepala Desa Antar Waktu dibebankan pada APB Desa.

(2) Biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan oleh Panitia Pemilihan kepada
Penjabat Kepala Desa paling lambat dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari terhitung
sejak panitia terbentuk.

(3) Pemberian persetujuan biaya pemilihan oleh Penjabat Kepala Desa paling lambat dalam
jangka waktu 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak diajukan oleh Panitia Pemilihan.
BAB IX KEADAAN TERTENTU/FORCE MAJEURE DALAM
PELAKSANAKAN PEMILIHAN KEPALA DESA (Psl. 88 s/d 91)

Penerapan Sanksi
Corona Virus
Protokol
Disease 2019 administratif
Kesehatan

Kegiatan
Pendaftaran,
➢ teguran lisan;
Pengambilan Nomor
Urut, Kampanye, ➢ teguran tertulis I;
Pemungutan dan ➢ teguran tertulis II;
Pengitungan Suara ➢ diskualifikasi.
BAB X PEMBINAAN DAN PENGAWASAN (Psl. 92)

(1) Pembinaan dan pengawasan yang berkaitan dengan pelaksanaan pemilihan Kepala
Desa dilakukan oleh Bupati.

(2) Bupati dapat melimpahkan kewenangan pembinaan dan pengawasan kepada Kepala
Perangkat Daerah yang melaksanakan urusan pemerintahan di bidang Desa.
BAB XI KETENTUAN PENUTUP (Psl. 93)
Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, Ketentuan Pasal 30, Pasal 31,
Pasal 32, Pasal 33, Pasal 34, Pasal 35, Pasal 36, Pasal 37, Pasal 38, Pasal 39,
Pasal 40, Pasal 41, Pasal 42, Pasal 43, Pasal 44, Pasal 45, Pasal 46, Pasal 47,
Pasal 48, Pasal 49, Pasal 50, Pasal 51, Pasal 52, Pasal 53, Pasal 54, Pasal 55,
Pasal 56, Pasal 57, Pasal 58, Pasal 59, pasal 60, Pasal 61, Pasal 62, Pasal 63, dan
Pasal 64 Peraturan Daerah Kabupaten Sukabumi Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Desa (Lembaran Daerah kabupaten Sukabumi Tahun 2015 Nomor 9)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sukabumi Nomor
6 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2015
tentang Desa (Lembaran Daerah kabupaten Sukabumi Tahun 2017 Nomor 6)
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
DAFTAR BESARAN PAGU SEMENTARA PILKADES TAHUN 2022
DI KABUPATEN SUKABUMI
Indonesia Tidak Akan
Bederang Karena
Obor di Jakarta,
Tapi Akan Bercahaya
karena Lilin di DESA

*Bung Hatta*
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai