Sos
SEKRETARIS DAERAH
TEKNIS PELAKSANAAN
PEMILIHAN HUKUM TUA
DASAR HUKUM
UU NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA
• TAHAPAN PERSIAPAN
• TAHAPAN PENCALONAN
• TAHAPAN
PEMUNGUTAN SUARA
• TAHAPAN PENETAPAN
TAHAPAN PERSIAPAN
Meliputi :
Meliputi :
1. PEMUNGUTAN SUARA;
2. PENGHITUNGAN SUARA.
1. PEMUNGUTAN SUARA
Pelaksanaan Pemilihan Hukum Tua menggunakan atribut yaitu :
- Surat suara memuat nomor urut, pas foto dan nama lengkap
Calon Hukum Tua
- TPS dilengkapi antara lain denah TPS, bilik suara, spanduk dan
DPT
Pemilihan Hukum Tua dipimpin oleh Ketua Panitia Pemilihan atau
Panitia yang ditugaskan
Pada saat pemungutan suara dilaksanakan, para calon yang berhak
dipilih berada di tempat yang telah ditentukan untuk mengikuti
pelaksanaan pemungutan suara atau keberadaan diatur oleh panitia
pemilihan menyesuaikan dengan situasi dan kondisi saat
pemungutan.
Panitia Pemilihan dan Calon Hukum Tua mempunyai hak untuk
menggunakan hak pilihnya kecuali Calon Hukum Tua yang tidak
terdaftar dalam DPT
Pemungutan suara dapat dilakukan dengan memberikan
suara melalui surat suara yang berisi nomor urut, foto dan
nama calon dan memberikan Pemungutan suara dengan
penerapan E-Voting
Pemberian suara dilakukan di TPS dengan cara mencoblos
salah satu calon pada surat suara, di dalam bilik suara yang
telah disediakan oleh Panitia Pemilihan
Pelaksanaan pemungutan suara melalui E-voting dapat
dimaknai dengan memperhatikan kebiasaan masyarakat
yang terus berkembang sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Pemilih yang berhalangan hadir, tidak dapat diwakilkan
dengan cara apapun
Jumlah pemilih di TPS ditentukan oleh Panitia
Pemilihan
Dimasa Pandemi Covid-19 jumlah pemilih di TPS
sebanyak 500 (lima ratus) Pemilih
TPS ditentukan lokasinya di tempat yang mudah
dijangkau, termasuk oleh penyandang cacat serta
menjamin setiap pemilih dapat memberikan suaranya
secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil
Lokasi Pemungutan suara bentuk dan tata letak TPS
ditetapkan oleh Panitia.
Jumlah TPS di setiap Desa menyesuaikan dengan
Jumlah pemilih.
Pemilih tunanetra, tunadaksa atau yang mempunyai
halangan fisik lain pada saat memberikan suaranya di TPS
dapat dibantu oleh Panitia Pemilihan atau orang lain atas
permintaan pemilih
Anggota Panitia Pemilihan atau orang lain yang
membantu pemilih wajib merahasiakan pilihan pemilih
yang bersangkutan
Pemilih yang menjalani rawat inap di rumah sakit dan
dirumah atau sejenisnya, yang sedang menjalani
hukuman penjara, pemilih yang tidak mempunyai tempat
tinggal tetap, yang tinggal di perahu atau pekerja lepas
pantai, dan tempat-tempat lain yang mudah dijangkau
dapat difasilitasi untuk menggunakan hak suaranya
Untuk kelancaran pemilihan, Panitia wajib menyiapkan:
1. Papan yang memuat tanda gambar calon yang berhak
dipilih
2. Surat suara yang memuat tanda gambar calon yang
berhak dipilih sesuai jumlah pemilih terdaftar ditambah
2,5 (dua koma lima) persen dari DPT dan pada bagian
bawahnya ditandatangani oleh Panitia Pemilihan serta
cap sebagai tanda surat suara yang sah
3. Satu Kotak suara besarnya disesuaikan dengan jumlah
dan kebutuhannya
4. Bilik suara atau tempat khusus untuk pelaksanaan
pemungutan suara yang terjamin keamanannya
5. Tinta bukti tanda mencoblos
Sebelum melaksanakan pemilihan suara, panitia pemilihan
membuka kotak surat suara, mengeluarkan isinya,
mengidentifikasi dan menghitung jenis dokumen dan peralatan,
memperlihatkan kepada para pemilih bahwa kotak suara dalam
keadaan kosong serta menutupnya kembali, mengunci dan
menyegel dengan menggunakan kertas yang dibubuhi cap panitia
pemilihan
Kegiatan panitia sebagaimana point diatas dapat dihadiri oleh
saksi dari calon, BPD dan warga masyarakat serta Panitia
Pemilihan Daerah dan Camat
Kegiatan panitia sebagaimana point diatas dibuatkan berita acara
yang ditandatangani oleh Ketua Panitia Pemilihan dan sekurang-
kurangnya 2 (dua) anggota panitia serta dapat ditandatangani oleh
saksi dari calon
Saksi calon harus membawa surat mandat dari calon yang
bersangkutan dan menyerahkannya kepada Ketua Panitia
Pemilihan sebelum pelaksanaan pemungutan suara
Pemilih yang hadir diberikan sarung tangan plastik ,selembar
surat suara oleh panitia pemilihan setelah yang bersangkutan
menyerahkan surat undangan
Surat undangan harus dibawa langsung oleh pemilih untuk
diganti dengan surat suara oleh panitia pemilihan
Setelah menerima surat suara, pemilih memeriksa atau meneliti
dan apabila surat suara dimaksud dalam keadaan cacat atau
rusak, pemilih berhak meminta surat suara baru setelah
menyerahkan surat suara yang cacat atau rusak
Pencoblosan surat suara dilaksanakan dalam bilik suara dengan
menggunakan alat yang telah disediakan oleh panitia pemilihan
Pemilih yang masuk ke dalam bilik suara adalah pemilih yang
akan menggunakan hak pilihnya
Pemilih yang memiliki keterbatasan fisik, dapat didampingi 1
(satu) orang yang ditunjuk oleh yang bersangkutan dan 1 (satu)
orang panitia
Pemilih yang keliru mencoblos surat suara dapat meminta
surat suara baru setelah menyerahkan surat suara yang
keliru dicoblos kepada panitia pemilihan, hanya 1 (satu) kali
Surat suara yang keliru dicoblos dinyatakan rusak dan
ditandatangani oleh Ketua Panitia
Surat suara yang dicoblos oleh pemilih dilipat dengan rapi
dan dimasukkan ke dalam kotak suara yang disediakan
Pelaksanaan pemungutan suara dimulai Pukul 08.00 WITA
dan berakhir pada Pukul 13.00 WITA
Penentuan waktu berakhirnya pemungutan suara diartikan
bahwa pemungutan suara telah selesai dan hanya
memberikan kesempatan kepada pemilih yang telah hadir di
TPS dan sedang menunggu giliran untuk memberikan suara
2. PENGHITUNGAN SUARA
Penghitungan suara di TPS dilakukan oleh Panitia Pemilihan
setelah pemungutan suara berakhir
Waktu pelaksanaan penghitungan suara mulai pukul 14.00
WITA sampai selesai
Sebelum penghitungan suara dimulai, panitia pemilihan
menghitung :
1. jumlah pemilih yang memberikan suara berdasarkan
salinan DPT;
2. jumlah surat suara yang tidak terpakai; dan
3. jumlah surat suara yang dikembalikan oleh pemilih karena
rusak atau keliru dicoblos
Panitia pemilihan membuka kotak surat suara dan menghitung
surat suara
Penghitungan suara dilakukan di TPS `dan dapat dihadiri serta
disaksikan oleh saksi calon, BPD dan warga masyarakat serta
Panitia Pemilihan Kabupaten dan atau Camat
Surat suara diteliti dan dibacakan oleh panitia pemilihan
kemudian dicatat di papan dan dalam formulir Berita Acara
Surat suara yang digunakan dan tidak digunakan menjadi
dokumen Desa
Surat suara dianggap sah apabila :
1. Surat suara ditandatangani oleh Panitia Pemilihan dan dibubuhi cap
panitia pemilihan; dan
2. Tanda coblos hanya terdapat pada 1 (satu) kotak segi empat yang
memuat satu calon; atau
3. Tanda coblos terdapat dalam salah satu kotak segi empat yang
memuat nomor, foto dan nama calon yang telah ditentukan; atau
4. Tanda coblos lebih dari satu, tetapi masih di dalam salah satu kotak
segi empat yang memuat nomor, foto, dan nama calon; atau
5. Tanda coblos terdapat pada salah satu garis kotak segi empat yang
memuat nomor, foto dan nama calon;
6. Tanda coblos tembus secara garis lurus (simetris) sehingga
mengakibatkan surat suara terdapat 2 (dua) hasil pencoblosan suara
pada surat suara sepanjang tidak mengenai kolom calon lainnya
Surat suara dianggap tidak sah apabila :
1. Tidak memakai surat suara yang ditentukan;
2. Tidak terdapat tanda tangan Panitia Pemilihan dan cap panitia
pemilihan;
3. Ditandatangani atau memuat tanda yang menunjukkan
identitas pemilih;
4. Memberikan suara untuk lebih dari 1 (satu) calon yang berhak
dipilih;
5. Mencoblos tidak tepat pada bidang segi empat yang
disediakan;
6. Tanda gambar telah dicopot/hilang sebagian atau seluruhnya.
Alasan-alasan yang menyebabkan surat suara tidak sah/rusak
langsung diumumkan kepada para pemilih
Panitia Pemilihan membuat berita acara hasil penghitungan
suara yang ditandatangani oleh Ketua Panitia Pemilihan dan
sekurang-kurangnya 2 (dua) orang anggotanya serta dapat
ditandatangani oleh saksi calon
Panitia Pemilihan membuat salinan Berita Acara Hasil
Penghitungan Suara, untuk :
1. saksi calon yang hadir masing-masing sebanyak 1 (satu)
eksemplar;
2. Panitia Pemilihan Kabupaten sebanyak 1 (satu) eksemplar; dan
3. ditempel di tempat umum sebanyak 1 (satu) eksemplar.
Berita Acara beserta perlengkapan lainnya, dimasukkan dalam
sampul khusus yang disediakan dan dimasukkan ke dalam kotak
suara yang pada bagian luar ditempel label atau segel
Panitia Pemilihan menyerahkan Berita Acara hasil perhitungan
suara, surat suara,dan alat kelengkapan administrasi pemungutan
dan penghitungan suara kepada panitia pemilihan.
Panitia Pemilihan menyerahkan berita acara hasil penghitungan
suara, surat suara, dan alat kelengkapan administrasi
pemungutan dan penghitungan suara kepada BPD segera setelah
selesai penghitungan suara pada hari dan tanggal yang sama.
Ketua panitia pemilihan mengumumkan hasil pemilihan dan
mengesahkan hasil pemilihan
Untuk menentukan Calon yang memperoleh suara terbanyak
Panitia Pemilihan melakukan rapat pleno rekapitulasi
penghitungan suara dengan ketentuan sebagai berikut:
a. pada hari tanggal yang sama setelah penghitungan suara
di TPS, Panitia Pemilihan mengundang seluruh Calon,
Saksi calon dan BPD untuk mengikuti rapat pleno
rekapitulasi penghitungan suara bertempat di Kantor
Desa atau tempat lain yang terjamin keamanannya;
b. rapat sebagaimana dimaksud pada huruf a, dipimpin oleh
Ketua atau salah seorang Panitia Pemilihan;
c. Panitia Pemilihan yang bertugas di setiap TPS
membacakan laporan hasil penghitungan suara;
d. Panitia Pemilihan melakukan pencatatan rekapitulasi hasil
penghitungan suara seluruh TPS;
e. rekapitulasi sebagaimana dimaksud pada huruf d, dibuat
dalam bentuk Berita Acara dan ditandatangani oleh Panitia
Pemilihan dan para calon/saksi calon;
f. dalam hal calon/saksi calon tidak bersedia menandatangani
Berita Acara Rekapitulasi sebagaimana dimaksud pada huruf
e, maka Berita Acara dinyatakan tetap sah.
g. Panitia Pemilihan membuat salinan Berita Acara rekapitulasi
hasil Penghitungan Suara sebagimana dimaksud pada huruf e
untuk:
1. Saksi calon yang hadir masing-masing satu eksemplar;
2. Panitia Pemilihan Kabupaten sebanyak 1 (satu) eksemplar;
dan
3. Ditempel ditempat umum sebanyak 1 (satu) eksemplar.
Para Calon Hukum Tua menandatangani Berita
Acara Hasil Pemilihan disaksikan Pemerintah
Kabupaten dan atau Pemerintah Kecamatan
yang ditugaskan
Berita Acara Pemilihan dianggap sah sekalipun
ada calon yang tidak menandatanganinya
TAHAPAN PENETAPAN
Meliputi :
1
Apabila adanya kecurangan dalam pelaksanaan
pemilihan Hukum Tua dapat dibuktikan
kebenarannya oleh Panitia Pemilihan Kabupaten,
maka pemilihan Hukum Tua yang sudah
dilaksanakan dapat dibatalkan dan akan
dilaksanakan pemilihan ulang dan diikutsertakan
pada gelombang berikutnya
Apabila calon Hukum Tua yang terpilih terbukti
melakukan kecurangan, maka calon Hukum Tua
terpilih dinyatakan gugur
2
PEMILIHAN HUKUM TUA DALAM KONDISI
BENCANA NONALAM COVID 2019
PELAKSANAAN TAHAPAN PEMILIHAN HUKUM TUA DALAM KONDISI BENCANA
NONALAM COVID-19 DILAKUKAN DENGAN PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN,
BERPEDOMAN PADA KEPUTUSAN BUPATI;
PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN, MELIPUTI :
a. MELAKUKAN PENGUKURAN SUHU TUBUH BAGI SELURUH UNSUR PELAKSANA
PALING TINGGI 37,3ºC (TIGA PULUH TUJUH KOMA TIGA DERAJAT CELCIUS);
b. PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI BERUPA MASKER YANG MENUTUPI
HIDUNG DAN MULUT HINGGA DAGU DAN/ATAU DENGAN PELINDUNG WAJAH
SERTA SARUNG TANGAN SEKALI PAKAI BAGI PANITIA PEMILIHAN HUKUM TUA
DESA DAN PEMILIH;
c. PENYEDIAAN TEMPAT SAMPAH TERTUTUP DI TPS UNTUK PEMBUANGAN
SARUNG TANGAN SEKALI PAKAI;
d. TIDAK MELAKUKAN JABAT TANGAN ATAU KONTAK FISIK SERTA MENJAGA
JARAK ANTARA 1 (SATU) SAMPAI DENGAN 2 (DUA) METER;
e. MENGHINDARI TERJADINYA KERUMUNAN BAIK DI DALAM MAUPUN
DILUAR RUANGAN;
f. PENYEDIAAN TEMPAT CUCI TANGAN DENGAN SABUN DAN AIR
MENGALIR SERTA HAND SANITIZER DI TEMPAT PENYELENGGARAAN;
g. PENYEDIAAN BILIK KHUSUS YANG TERJAMIN KEAMANANNYA DAN
SEGALA SESUATU KELENGKAPAN UNTUK PELAKSANAAN PEMUNGUTAN
SUARA BAGI PEMILIH YANG SUHU TUBUHNYA DIATAS 37,3 ºC (TIGA
PULUH TUJUH KOMA TIGA DERAJAT CELSIUS);
h. MELAKUKAN PENYEMPROTAN DISINFEKTAN PADA TEMPAT PELAKSANAN
PENYELENGGARAAN SEBELUM DAN SETELAH PELAKSANAAN KEGIATAN;
i. PENYUSUNAN TATA LETAK TEMPAT DUDUK DENGAN PENERAPAN JAGA
JARAK;
j. PENYEDIAAN SUMBER DAYA KESEHATAN SEBAGAI ANTISIPASI KEADAAN
DARURAT BERUPA OBAT, PERBEKALAN KESEHATAN, DAN/ATAU
PERSONEL YANG MEMILIKI KEMAMPUAN DI BIDANG KESEHATAN ATAU
TIM DARI SATUAN TUGAS PENANGANAN COVID-19 DESA; DAN
k. PROTOKOL KESEHATAN PENCEGAHAN COVID-19 SESUAI DENGAN
KEBUTUHAN YANG DITETAPKAN DALAM KEPUTUSAN BUPATI.
TAHAP PENCALONAN HUKUM TUA
I. Tahap pencalonan meliputi kegiatan pendaftaran,
pengambilan nomor urut dan kampanye wajib dilakukan
dengan penerapan protokol kesehatan;
II. Penerapan protokol kesehatan paling sedikit meliputi :
a. pada kegiatan pendaftaran, pengambilan nomor urut
dan kampanye, calon Hukum Tua dilarang melakukan
segala bentuk kegiatan yang berpotensi menciptakan
kerumunan dan sulit menjaga jarak yaitu deklarasi,
iring-iringan, konvoi dan mengundang massa
pendukung baik di dalam maupun diluar ruangan;
b. PADA KEGIATAN KAMPANYE, MELAKUKAN KETENTUAN MELIPUTI :
1. DILARANG MELAKSANAKAN KEGIATAN BAZAR, KONSER,
PERTUNJUKAN SENI BUDAYA, PAWAI KENDARAAN BERMOTOR SERTA
KEGIATAN LOMBA DAN OLAH RAGA BERSAMA;
2. PELAKSANAAN KAMPANYE DIUTAMAKAN MENGGUNAKAN MEDIA
CETAK DAN MEDIA ELEKTRONIK DAN/ATAU MEDIA SOSIAL;
3. PELAKSANAAN KAMPANYE YANG MENGGUNAKAN MEDIA
ELEKTRONIK SEPERTI PENGERAS SUARA DIJADWALKAN WAKTU
PELAKSANAANNYA UNTUK MASING-MASING CALON OLEH PANITIA
PEMILIHAN;
4. APABILA KAMPANYE TIDAK DAPAT DILAKUKAN DAPAT DILAKSANAKAN
DENGAN MEMBATASI JUMLAH PESERTA YANG HADIR PALING BANYAK
50 (LIMA PULUH) ORANG DENGAN TETAP MENERAPKAN PROTOKOL
KESEHATAN;
5. PEMBAGIAN BAHAN KAMPANYE HARUS DALAM KEADAAN
BERSIH, DIBUNGKUS DENGAN BAHAN YANG TAHAN TERHADAP
ZAT CAIR, TELAH DISTERILISASI DAN DAPAT DISERTAI DENGAN
IDENTITAS CALON HUKUM TUA BERUPA NAMA, GAMBAR,
NOMOR URUT DAN PESAN CALON HUKUM TUA;
6. BAHAN KAMPANYE DIUTAMAKAN BERUPA MASKER, SABUN
CAIR, HAND SANITIZER, DISINFEKTAN BERBASIS ALKOHOL 70%
(TUJUH PULUH PERSEN) DAN/ATAU KLORIA SERTA SARANA CUCI
TANGAN; DAN
7. CALON HUKUM TUA ATAU PELAKSANA KAMPANYE YANG POSITIF
TERPAPAR COVID-19 DILARANG TERLIBAT DALAM KEGIATAN
KAMPANYE.
III. KAMPANYE, DISISIPKAN DENGAN MATERI MENGENAI PENANGANAN
PANDEMI COVID-19 DAN DAMPAK SOSIAL EKONOMI DI DESA.
IV. PENGAMBILAN NOMOR URUT DIHADIRI OLEH:
a. CALON HUKUM TUA;
b. PANITIA PEMILIHAN HUKUM TUA YANG TERDIRI KETUA, WAKIL KETUA
DAN ANGGOTA PALING BANYAK 3 (TIGA) ORANG;
c. 1 (SATU) ORANG PERWAKILAN PANITIA PEMILIHAN DI KABUPATEN;
d. 1 (SATU) ORANG PERWAKILAN SUB KEPANITIAAN DI KECAMATAN;
e. 1 (SATU) ORANG PERWAKILAN YANG MEMILIKI KEMAMPUAN DI BIDANG
KESEHATAN ATAU TIM DARI SATUAN TUGAS PENANGANAN COVID-19
DESA; DAN1 (SATU) ORANG PERWAKILAN MASING-MASING DARI
LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN LEMBAGA ADAT DESA.
V. DALAM HAL TERDAPAT UNSUR YANG TIDAK HADIR, MAKA
KETIDAKHADIRANNYA TIDAK MENGGANGGU KEGIATAN.
TAHAP PEMUNGUTAN SUARA DAN PELANTIKAN
I. PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN UNTUK TAHAP PEMUNGUTAN
SUARA, DENGAN MEKANISME MELIPUTI:
a. MELAKUKAN IDENTIFIKASI KONDISI KESEHATAN TERHADAP
DAFTAR PEMILIH TETAP YANG BERDOMISILI DAN BERAKTIVITAS DI
LUAR DESA;
b. TERSEDIANYA PEMBATAS TRANSPARAN PADA MEJA PANITIA
PEMILIHAN HUKUM TUA UNTUK MENGHINDARI TERJADI KONTAK
LANGSUNG ANTARA PANITIA DENGAN PEMILIH;
c. MENETAPKAN WAKTU PEMUNGUTAN SUARA DISESUAIKAN
DENGAN JUMLAH PEMILIH, JIKA PEMILIH TIDAK HADIR SESUAI
WAKTU YANG TELAH DITENTUKAN TETAP DAPAT MEMBERIKAN
HAK PILIH DI AKHIR PEMUNGUTAN SUARA;
d. PEMUNGUTAN SUARA WAJIB MEMPERTIMBANGKAN KONDISI
DEMOGRAFI DESA, ZONA PENYEBARAN COVID-19 SERTA
PENYUSUNAN TATA LETAK TEMPAT DUDUK DENGAN
MEMPERHATIKAN PENERAPAN JAGA JARAK;
e. BAGI PEMILIH YANG SUDAH MELAKUKAN HAK PILIH
DIBERIKAN TINTA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT TETES;
f. PEMILIH YANG MENJALANI ISOLASI MANDIRI DI RUMAH ATAU
ISOLASI DI RUMAH SAKIT DAPAT DIFASILITASI UNTUK
MENGGUNAKAN HAK SUARANYA; DAN
g. BERKAS DOKUMEN DAN/ATAU PERLENGKAPAN SECARA FISIK
YANG DISAMPAIKAN DIBUNGKUS DENGAN BAHAN YANG
TAHAN TERHADAP ZAT CAIR.
II. SAAT PROSES PERHITUNGAN SUARA, DIHADIRI OLEH:
a) CALON HUKUM TUA DAN ATAU 1 (SATU) ORANG SAKSI;
b) PANITIA PEMILIHAN;
c) BADAN PERMUSYAWARATAN DESA;
d) 1 (SATU) ORANG PERWAKILAN PANITIA PEMILIHAN KABUPATEN;
e) 1 (SATU) ORANG PERWAKILAN SUB KEPANITIAAN DI KECAMATAN;
f) 1 (SATU) ORANG PERWAKILAN YANG MEMILIKI KEMAMPUAN DI
BIDANG KESEHATAN ATAU TIM DARI SATUAN TUGAS
PENANGANAN COVID-19 DESA; DAN
g) 1 (SATU) ORANG PERWAKILAN MASING-MASING DARI LEMBAGA
KEMASYARAKATAN DESA DAN LEMBAGA ADAT DESA;
III. DALAM HAL TERDAPAT UNSUR YANG TIDAK HADIR SEBAGAIMANA DIMAKSUD
PADA AYAT (2) DIBUAT BERITA ACARA.
IV. PELANTIKAN HUKUM TUA TERPILIH DILAKSANAKAN SECARA LANGSUNG ATAU
VIRTUAL/ELEKTRONIK.
V. DALAM HAL PELANTIKAN HUKUM TUA TERPILIH DILAKSANAKAN SECARA
LANGSUNG PROSES PELANTIKAN DIHADIRI OLEH:
• CAMAT;
• PERANGKAT ACARA;
• UNDANGAN LAINNYA.
VI. PELANTIKAN SECARA LANGSUNG DENGAN MEMPERTIMBANGKAN JARAK DAN
KAPASITAS RUANGAN PALING BANYAK DIHADIRI 50% (LIMA PULUH PERSEN).
SANKSI UNTUK PELANGGAR PROTOKOL KESEHATAN
1. SANKSI CALON HUKUM TUA, PANITIA PEMILIHAN, PENDUKUNG DAN
UNSUR LAIN YANG MELANGGAR PROTOKOL KESEHATAN, MELIPUTI:
• TEGURAN LISAN;
• TEGURAN TERTULIS I;
• DISKUALIFIKASI.
2. SANKSI TEGURAN LISAN DIKENAKAN KEPADA CALON HUKUM TUA,
PENDUKUNG DAN UNSUR LAIN YANG TERLIBAT OLEH PANITIA PEMILIHAN
3. SANKSI TEGURAN LISAN DIKENAKAN KEPADA PANITIA PEMILIHAN DESA
OLEH PANITIA KECAMATAN
4. SANKSI TEGURAN TERTULIS I DIKENAKAN KEPADA CALON HUKUM TUA OLEH
PANITIA KECAMATAN BERDASARKAN LAPORAN DARI PEMILIHAN DI DESA;
5. SANKSI TEGURAN TERTULIS II DIKENAKAN KEPADA CALON HUKUM TUA OLEH
BUPATI BERDASARKAN REKOMENDASI DARI PANITIA PEMILIHAN DAERATAS
LAPORAN DARI PANITIA KECAMATAN;
6. SANKSI DISKUALIFIKASI DIKENAKAN KEPADA CALON HUKUM TUA OLEH
BUPATI BERDASARKAN REKOMENDASI DARI PANITIA PEMILIHAN DAERAH
ATAS LAPORAN DARI PANITIA KECAMATAN DAN SATUAN TUGAS
PENANGANAN COVID-19.
BUPATI SELAKU KETUA SATUAN TUGAS PENANGANAN COVID-19 KABUPATEN
BERDASARKAN REKOMENDASI DARI PANITIA PEMILIHAN DAERAH DAPAT
MENUNDA PELAKSANAAN PEMILIHAN HUKUM TUA JIKA SITUASI PENANGANAN
PROTOKOL KESEHATAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN COVID-19 TIDAK
DAPAT DIKENDALIKAN
Terima Kasih