Anda di halaman 1dari 10

Rangkuman Materi

Topik 5 : Membuat Video Pengajaran di Youtube

Mengenal Jenis-Jenis Konten di Internet


Konten adalah informasi yang tersedia melalui media atau produk elektronik. Konten
berawal pada tahun 2000-an dengan adanya blog yaitu sebuah situs yang biasanya berisi
konten personal berupa artikel, foto, atau video. Konten tersedia dalam berbagai macam
bentuk seperti infografis, e-book, podcast, webinar, video dll. Saat ini banyak orang yang
membuat konten dalam platform Youtube untuk mengunggah, menonton, dan berbagi video.
Dalam Youtube terdapat beberapa jenis video seperti ulasan, tutorial/demo, vlog, video klip,
podcast, film, dll. Kita juga dapat memiliki penghasilan tambahan dengan membuat konten
menarik dalam platform Youtube.

Tools dan Media yang Dibutuhkan dalam Membuat Video

1. Kamera (contoh DSLR, mirrorless, action camera, handphone)


2. Audio recorder (contoh handy recorder, shotgun microphone, wireless mircrophone,
receiver wireless, microphone)
3. Lampu/lighting (contoh LED, LED portable, lampu ring light, lampu tumblr, lampu
berwarna, senter pada handphone)
4. Penyangga kamera, untuk (contoh monopod, tripod, mini tripod portable)
5. Media editing. Pengeditan dapat dilakukan dengan PC/Laptop atau handphone.
(contoh software Sony Vegas, Adobe Premiere Pro, Adobe After Effect, Final Cut
Pro; aplikasi Kinemaster, Filmora, VN, Adobe Premiere Clip, Video Leap, Video
Maker)

Macam-Macam Proses Mengambil Video


1. Jenis-Jenis Pengambilan Gambar
Type of shot
● Medium shot
Pengambilan gambar yang memperlihatkan bagian kepala sampai pinggang,
Digunakan untuk konten review dan explainer.
● Close up - Extreme close up
Pengambilan gambar tertentu secara dekat untuk menunjukkan detail atau
ekspresi.
● Point of view
Pengambilan gambar dengan membuat seakan-akan penonton menjadi diri
kita atau melihat apa yang kita lihat. Digunakan untuk video unboxing,
vlogging, dan review.
● Wide shot, dll.

Angle
● Eye level
● High Angle
● Bird eye, dll.

2. Tata cahaya
Berdasarkan kualitas
● Natural (soft light)
Proses tata cahaya yang membuat terang secara merata. Teknik ini paling
umum digunakan agar penonton fokus pada objek yang ditunjukan oleh
pembuat konten
● Hard light
Tata cahaya dengan intensitas tinggi untuk memperlihatkan atau membuat
spot, sehingga menghasilkan kekontrasan yang tinggi dan bayangan yang
keras/tegas.

Berdasarkan posisi
● Key light
Pencahayaan utama yang diarahkan pada objek. Key light juga merupakan
sumber pencahayaan paling dominan. Key light lebih terang jika
dibandingkan dengan fill light
● Fill light
Pencahayaan pengisi biasanya digunakan untuk menghilangkan bayangan
objek yang disebabkan oleh key light. Dapat digunakan juga untuk dekorasi
cahaya yang diarahkan ke tembok, benda, dll.
● Back light
Pencahayaan dari arah belakang objek, berfungsi untuk memberikan dimensi
agar subjek tidak “menyatu” dengan latar belakang. Biasanya digunakan
pada green screen.

Pengenalan Proses Mengedit Video Pembelajaran


Saat melakukan pengeditan video, siapkan terlebih dahulu gambar, potongan video, audio,
dan teks yang akan digunakan. Mengedit video pembelajaran dibutuhkan alat bantu
software atau aplikasi pengedit video. Cara kerja aplikasi ini kurang lebih sama seperti
terdapat timeline yang menunjukan settingan waktu, kemudian menambahkan gambar atau
potongan video, teks, efek atau transisi. Anda juga dapat memotong atau mengatur urutan
bagian video yang ingin digunakan. Langkah terakhir adalah render video agar seluruh
potongan video menjadi satu.

Langkah mengedit video


1. Menambahkan potongan video dan gambar (import)
2. Menambahkan teks
3. Menambahkan efek atau transisi
4. Memotong bagian video dan mengatur urutannya
5. Render video (export)

Proses Editing Video untuk Youtube menggunakan Adobe Premiere Pro


Langkah-Langkah Membuat Projek Baru
1. Klik ‘File’ → ‘New Project’
2. Pada kotak dialog, isi lah nama projek pada kolom ‘Name’
3. Pilih tempat Anda menyimpan file di kolom ‘Location’ atau pilih ‘Browser’ jika ingin
mengubah tempat sebelumnya
4. Pada bagian ‘Renderer’, pilih ‘Memory Playback Engine GPU Acceleration (CUDA)’
agar dapat melakukan render menggunakan GPU atau VGA dan mempercepat
prosesnya
5. Setelah selesai klik ‘Oke’
6. Anda dapat mengubah ukuran layout dengan mengklik garis perbatasan antar kotak
jendela dan menggesernya ke kanan atau ke kiri.
7. Pada bagian atas laman terdapat workspace menu, berfungsi untuk mengubah
workspace editing sesuai kebutuhan.
8. Pada layout terdapat 4 jendela yaitu source panel, project panel, program monitor
dan timeline.

Cara Import Video


1. Drag and drop dari folder penyimpanan ke bagian project panel
2. Klik menu ‘File’ → klik ‘Import’ → pilih video yang akan digunakan.

Langkah-Langkah Membuat Sequence Editing


1. Klik ‘File’ → klik ‘New Sequence’ → pilih berdasarkan resolusi dan frame rate video
yang Anda miliki.
2. Ubah nama sequence pada ‘Sequence Name’ di bagian bawah kotak dialog
3. Hasil pengaturan sequence akan muncul di timeline
4. Jika resolusi video tidak sesuai dengan pengaturan sequence yang telah dibuat,
maka klik kanan pada video tersebut, kemudian pilih ‘New sequence From Clip’.
Secara otomatis video akan membuat sequence baru yang sesuai dengan resolusi
video.

Import Video ke dalam Sequence


1. Klik video sebanyak dua kali untuk dicek pada source panel
2. Import video ke dalam timeline dengan melakukan drag and drop. Import dapat
dilakukan hanya dengan video dan/atau audio saja.

Cara Memotong Video


1. Source panel → tandai video → klik ‘mark it’ → tandai video → klik ‘mark out’
2. Pada timeline klik ‘Razer Tool’ → tandai klip video → pilih klip video → hapus video
yang tidak digunakan
3. Menggunakan shortcut pada keyboard. Tekan huruf Q untuk memotong klip bagian
sebelah kiri kursor dan huruf W untuk memotong klip bagian sebelah kanan kursor
secara otomatis dengan keyboard pada klip video di timeline.
4. Klik bagian ujung klip video di timeline, kemudian geser ke arah kanan atau kiri
kemudian klip akan otomatis terpotong.

Cara Mengatur Durasi dan Kecepatan Video


1. Klik kanan pada klip video di timeline → klik ‘Speed/Duration’ → sesuaikan
kecepatan atau waktu berdasarkan kebutuhan pada kotak dialog
2. Ceklis kotak ‘Reverse speed’ untuk tampilan video dari akhir ke awal
3. Pada timeline klik ‘Rate Stretch Tool’ → pilih klip video → geser ujung klip video ke
kanan atau ke kiri untuk mempercepat atau melambatkan klip video

Langkah-Langkah Menambah transisi antar video


1. Pada project panel klik tab ‘Effects’
2. Pilih ‘Video Transition’
3. Drag and drop pada klip video di bagian timeline. waktu transisi juga dapat diatur

Langkah-Langkah Memberi Efek Pada Video.


1. Pada project panel klik tab ‘Effects’
2. Pilih ‘Video Effects’
3. Drag and drop pada klip video di bagian timeline
4. Untuk melihat atau menghapus effect, pada source panel klik ‘Effects Controls’ →
klik icon effect yang digunakan.

Langkah-Langkah Menambahkan Audio.


1. Drag and drop dari folder penyimpanan ke bagian project panel.
2. Klik audio sebanyak dua kali untuk dicek pada source panel.
3. Import audio ke dalam timeline dengan melakukan drag and drop.

Cara Mengatur Volume


1. Klik kanan pada audio → klik ‘Audio Gain’ → atur volume sesuai kebutuhan
menggunakan ‘Adjust Gain by:’
2. Pada timeline lebarkan Q frame ke arah bawah → drag and drop garis putih di audio
ke arah bawah atau atas

Langkah-Langkah Memberi Transisi pada Audio.


1. Pada project panel klik tab ‘Effects’
2. Pilih ‘Audio Transition’
3. Drag and drop pada klip video di bagian timeline

Langkah-Langkah Memberi Teks dan Transisi Teks pada Video


1. Pada timeline klik ‘Type Tool’ → Tulis teks pada program monitor
2. Pada source panel klik ‘Effect Controls’ untuk mengatur teks
3. Pada project panel klik tab ‘Effects’ → pilih ‘Video Transition’ → drag and drop pada
klip video di bagian timeline

Langkah-Langkah Export Video


1. Berikan area video dengan klik ‘Mark in’ pada program monitor → tandai awal video
→ klik ‘Mark out’ → tandai akhir video
2. Pilih menu ‘File’ → klik ‘Export’ → klik ‘Media’
3. Muncul kotak dialog export, atur format dan preset sesuai kebutuhan
4. Beri nama video
5. Pastikan kotak ‘Export Video’ dan ‘Export Audio’ terceklis
6. Setelah selesai, klik ‘Export’

Cara Membuat Channel Youtube


1. Buka laman youtube.com
2. Klik ‘Sign in’ pada bagian pojok kanan atas laman
3. Buat akun Youtube atau masuk menggunakan akun email Google
4. Klik icon profile di pojok kanan atas laman
5. Klik menu ‘Buat Channel’
6. Gunakan nama yang sesuai konten, target audience, dan tujuan pembuatan channel
Youtube (channel personal/kelompok/organisasi)
7. Tambahkan channel art seperti banner channel, social media link untuk
merepresentasikan dan mempromosikan channel
8. Mengubah profil channel dengan memasang foto profil yang mendeskripsikan
identitas channel seperti foto pribadi atau logo organisasi
9. Memasang trailer channel untuk video penyambut penonton yang mengunjungi
channel. Gunakan video yang dianggap paling menarik.
10. Buat playlist video untuk mengategorikan video yang Anda buat

Membuat Thumbnail yang Menarik


1. Tampilkan subjek (orang atau barang) yang ada di video sehingga penonton tahu
siapa dan apa yang ada di video
2. Gunakan teks overlay untuk memperjelas teks. Gunakan font yang besar dan
kontras sehingga teks bisa menonjol dan menarik
3. Hindari clickbait yang melanggar pedoman Youtube (konten seksual, narkoba,
kekerasan, dsb.) agar para pengiklan tidak kehilangan minat memasang iklan di
video Anda
4. Gunakan gambar beresolusi tinggi, misalnya Full HD (1920x1080P) berukuran
kurang dari 2 megapixel
5. Gunakan depth/kedalaman foto seperti foreground/bagian depan untuk menampilkan
subjek video, middleground/bagian tengah untuk menuliskan teks, background/latar
belakang untuk menampilkan latar tempat.

Cara Mendapatkan Views dengan Search Engine Optimization (SEO) Tags


1. Gunakan tags yang tepat. Tags adalah bentuk lain dari metadata Youtube untuk
memahami video Anda.
2. Tags harus akurat dan relevan
3. Gunakan 6-12 kata yang relevan dengan tags
4. Fokus menemukan kata kunci yang relevan untuk membuat tags
5. Gunakan tags video sebelumnya, jika berkaitan dengan video sebelumnya
6. Gunakan konteks video untuk memberikan informasi “siapa” dan “mengapa”

Talkshow Membuat Video Pengajaran di Youtube


Speaker : Kak Aldiva

1. Menurut Kak Aldiva biasanya ada proses apa saja yang perlu dilalui sebelum
mulai proses pengambilan video?

Banyak. Mencari ide, membuat konsep dan mengembangkannya, membuat script,


menentukan lokasi, menentukan alat yang akan digunakan, siapa yang akan tampil,
dan bagaimana proses pengambilannya nanti. Itu semua harus dipikirkan dan itu
memakan waktu yang cukup lama. Kadang mencari ide itu tidak semudah
membalikkan tangan. Ada orang yang harus nonton film, ada yang harus lari-lari, ada
yang sepedaan, banyak cara untuk mencari ide. Setelah mendapatkan ide pun tidak
langsung idenya bisa direalisasikan. Harus dikembangkan, bahkan di filter yang tidak
bisa direalisasikan. Terus berulang, bahkan proses ini kadang membuat kita
menyerah.

Tapi yang pertama yang paling penting adalah niat dan jangan menyerah. Karena
first is my worst. Kadang yang pertama itu yang paling buruk tapi gapapa. Jalan dulu
aja, nanti sambil jalan akan berkembang sehingga menjadi lebih baik.

2. Selanjutnya menurut Kak Aldiva, dari sekian banyak aspek dalam proses
pembuatan video, kira-kira aspek apa yang paling penting diperhatikan agar
tetap menarik dilihat oleh penonton?

Ini pertanyaan yang menjebak karena jawabannya gaada yang paling penting.
Semua aspek dalam pembuatan video itu penting dari mulai pra produksi atau
sebelum produksi, saat produksi, dan juga setelah produksi. Ini semuanya penting.
Ibarat kita membangun rumah atau masak kalau bahannya bagus tapi prosesnya
jelek ya hasilnya jelek. Kalau bahannya jelek tapi prosesnya bagus, juga hasilnya
bisa jadi jelek. Jadi setiap aspek ini mulai dari awal banget sampai akhir harus
berkesinambungan. Ibarat mobil hilang satu ban aja langsung gak bisa maju. Atau
hilang mesinnya, atau supirnya gak ada, sama aja. Nah contohnya di akhir film-film
ada namanya credits. Credit itu mulai yang paling penting seperti direktur dan aktor,
sampai orang-orang yang mengisi-isi dokumen atau asisten pasti disebutkan disitu.
Jadi semuanya penting.

3. Kak Aldiva sepertinya sudah berpengalaman dalam menjadi pembicara di


konten-konten video. Hal-hal apa saja yang biasanya diperhatikan agar
penjelasan kita jelas dan menarik?

Basic aku emang public speaking. Public speaking ini gak cuma ngomong aja. Ada
tekniknya ada caranya. Untuk membuat sebuah konten menarik kita punya script,
sebenarnya scriptnya biasa aja tapi bisa dibuat menarik. Agar lebih menarik kita
harus menambahkan intonasi dan gestur. Dengan hanya perbedaan dari intonasi
dan gestur saja bisa membuat video yang dibuat menjadi lebih menarik.

4. Apakah Kak Aldiva punya tips untuk orang-orang yang ingin membuat video
pengajaran tapi tidak percaya diri untuk berada di depan kamera?

Untuk yang tidak percaya diri, teman-teman harus percaya yang namanya 3P.
Pertama preparation. Untuk aku bisa berbicara di depan kamera seperti ini tidak
langsung semerta-merta ngomong. Tau dulu materinya, tahu dulu siapa audiensnya,
pelajaran apa yang dibawakan, atau mungkin tau teman-teman yang ada di
ruangannya. Seperti apa proses kerjanya. Yang kedua adalah practice. Sebelum aku
berbicara seperti ini, pasti aku latihan dulu tentunya. Latihannya macam-macam.
Bisa mulai dari baca-baca atau bisa juga mencoba berbicara kepada keluarga,
teman, pacar, siapapun, atau di depan kaca. Yang ketiga adalah perform. Setelah
latihan, setelah prepare, ini ujiannya. Kita harus menguatkan diri, percaya bahwa apa
yang akan kita sampaikan itu akan berguna bagi orang banyak. Itu akan membuat
pede kamu naik.

5. Bagaimana caranya membuat konten video yang kreatif dari materi-materi


yang mungkin termasuk rumit dan membosankan?

Aku kuliah jurusan fisika. Ya rumit dan membosankan. Banyak orang-orang yang
menghindari fisika. Tapi aku melihat dari sisi lain. Ternyata, fisika dan dunia kreatif itu
bisa digabungkan. Berkesinambungan. Dulu aku pernah membuat surat cinta
menggunakan coding. Dulu aku juga pernah menggunakan rumus yang harusnya
rumit tapi aku gambarkan dengan hal yang lain. Jadi jangan terpaku bahwa
matematikanya susah, bahasa inggris susah, ataupun hal-hal yang susah lainnya.
Jika kita lihat dari sisi lain, nah sisi lainnya ini yang perlu kita eksplor. Sisi lainnya ini
yang akan membuat konten yang rumit sekalipun menjadi sangat menarik.

Talkshow Pengalaman Mengedit Video


Speaker : Mas Aan

1. Berdasarkan pengalaman Mas Aan membuat konten, software mana yang


sering digunakan dan menjadi andalan untuk mengedit video? Apakah ada
alasan tertentu?

Software yang saya gunakan pertama kali untuk editing video itu adalah Corel Video
Studio. Ini software editing untuk laptop atau PC. Waktu awal saya menggunakan
Corel Video Studio, saya mempelajari istilah-istilah dalam editing. Seperti transisi,
effect, dll. Disini saya baru pertama kali mempelajari proses editing. Setelah itu saya
menggunakan filmora. Karena dari segi spesifikasi mirip dengan Corel Video Studio.
Disini saya mencoba software lain karena ingin mengetahui bagaimana proses
editing menggunakan filmora. Setelah saya memiliki device yang mumpuni, saya
menggunakan Adobe Premiere Pro sampai sekarang. Jadi software yang paling
sering saya gunakan adalah Adobe Family, yaitu Adobe Premiere Pro dan Adobe
After Effect. Kedua software ini berbeda fungsi. Karena Adobe Premiere Pro lebih
untuk compositing, lalu untuk Adobe After Effect itu untuk membuat efek-efek visual
khusus atau motion graphic. Kenapa saya memilih editing video untuk menggunakan
adobe premiere karena adobe family ini sudah familiar di kalangan editor. Sehingga
untuk kerja secara tim lebih enak dan juga banyak referensi yang menggunakan
Adobe Premiere Pro. Satu lagi fitur yang paling menarik yaitu Adobe Dynamic Link
dimana dengan fitur ini memungkinkan kita mengedit video dengan efek khusus atau
motion graphic, dengan bekerja sama antara Adobe Premiere dan Adobe After
Effect.

2. Bagi Mas Aan mengedit video mungkin adalah kegiatan yang sering dilakukan.
Nah, kesulitan apa saja yang Mas temui selama proses pengeditan video dan
bagaimana cara Mas mengantisipasinya?

Untuk profesi sebagai video editor, itu bisa diibaratkan sebagai koki. Artinya jika
bahan yang didapatkan itu bagus nah seharusnya untuk editing tidak ada masalah.
Tapi kalau dari bahannya tidak bagus misalnya artinya audionya banyak noise,
seperti ada suara lalu lintas atau mungkin gambarnya kurang cahaya. Itu adalah
kendala-kendala yang dialami selama proses produksi. Itu mempengaruhi kualitas
bahan yang dimiliki ketika editing.

Kedua, yaitu kesulitan untuk menemukan tujuan editing videonya atau konsep
videonya seperti apa. Disini cara mengatasinya adalah memperbanyak referensi
bahwa kita ingin mengedit video apa nih? Konsep videonya seperti apa? Video itu
akan ditonton oleh siapa? Kemudian kita bisa mencari referensi melalui youtube atau
mungkin website video lain.

Ketiga adalah device yang digunakan. Bagaimanapun, ketika editing device itu
sangat mempengaruhi proses editing. Artinya banyak efek visual khusus yang
membutuhkan kinerja komputer yang tinggi tapi ketika kita memiliki device yang
terbatas atau mungkin device kita tidak mumpuni untuk memiliki device seperti itu,
nah mungkin kita akan terkendala disitu.

3. Berdasarkan pengalaman Mas Aan, persiapan apa saja yang harus dilakukan
sebelum memulai mengedit video?

Untuk persiapan ketika ingin memulai proses editing video itu adalah saya harus
memperbaiki mood saya. Karena proses editing itu adalah proses kreatif, ibaratnya
seperti pelukis atau seniman. Pelukis ketika menghasilkan karyanya pasti ada unsur
perasaannya. Jadi kalau unsur perasaan kita sedang bagus bisa jadi itu
mempengaruhi kualitas karya yang dihasilkan

Kedua yang saya persiapkan adalah device editing. Device editing yang saya
gunakan harus mumpuni untuk editing yang nantinya akan dikerjakan. Contohnya
kita ingin memiliki konten untuk media sosial yang sederhana maka itu cukup pakai
handphone, tapi kalau kita ingin editing video youtube yang lebih serius tingkatnya,
nah itu bisa kita mulai menggunakan device yang lebih serius juga misalnya PC atau
laptop yang spesifikasi-nya lebih tinggi

Ketiga, saya menyiapkan meja kerja termasuk apapun yang disiapkan disampingnya.
Misalnya kopi atau buku. Itu disiapkan dulu. Jadi siapkan meja kerja sesuai dengan
yang bisa menaikkan mood kita. Ada orang yang suka dengan meja kerja
berantakan karena dia bisa berpikir lebih kreatif dengan kondisi seperti itu, tapi ada
juga yang ingin mejanya bersih dan rapi. Setiap orang punya alasan sendiri untuk
mengatur meja kerja yang akan digunakan. Nah itu akan mempengaruhi proses
editing karena itu akan mempengaruhi perasaan editor ketika menghasilkan konten

Kemudian, yang perlu dipersiapkan adalah bahan editing. Bahan yang dimaksud
adalah video yang akan diedit kemudian nanti persiapan editingnya seperti apa.
Misalnya kita ingin di video ada backsound maka kita persiapkan dulu
backsound-nya. sehingga kita gak perlu lagi mencari bahan-bahannya, karena itu
akan membuat kita terkendala.
Talkshow Tips Editing Video
Speaker : Mas Aan

1. Kira-kira nih mas, ada gak tips editing agar video menjadi lebih menarik saat
ditonton?

Tergantung video itu akan ditonton untuk siapa. Artinya kita harus mengenal target
video kita siapa. Seperti contoh, video kita akan ditonton oleh anak-anak maka video
yang kita buat itu harus memiliki suasana ceria, menggembirakan dan lucu. Kalau
misalnya proses editing dibuat untuk orang dewasa sementara target untuk
anak-anak maka video kita gak akan cocok. Jadi sesuaikan backsound dan sound
effect dengan kebutuhan video

Selain itu, memaksimalkan proses editing seperti tahap color grading, penentuan
effect. Artinya kita bisa memperbaiki video yang sebelumnya gelap menjadi terang
misalnya. Kita juga bisa memaksimalkan penggunaan transisi untuk menghindari
potongan-potongan video yang membuat penonton tidak nyaman. Kita juga bisa
menggunakan effect video untuk memperkuat pesan. Misalnya kalau mau membuat
flashback artinya kita bisa menggunakan black and white. Kita juga bisa mengubah
suasana penonton dengan backsound.

2. Bagaimana cara Mas Aan menghadapi situasi dimana Mas harus mengedit
video dalam waktu singkat?

Itu sering banget terjadi. Kita harus menyiapkan kondisi device kita dan kondisi folder
kita. Kalau kita sudah terbiasa dengan proses editing, maka kita harus memiliki folder
yang bernama editing pack. Isinya adalah bahan-bahan yang seharusnya kita
butuhkan seperti backsound, transisi, preset, opener, sound effect, overlay, dll. Jadi
kalau kita membuat konten dengan cepat kita bisa membuka folder itu dan mencari
kebutuhan kita

Ada satu software yang mempermudah proses editing kita. Terutama editing offline.
Editing offline adalah yang pertama kali yang kita lakukan untuk mengatur timeline
atau alur video kita sebelum memasukkan effect atau preset. Saya biasa
menggunakan Plural Ace. Software ini bisa digunakan untuk mensinkronkan kamera
satu dengan kamera lainnya sesuai dengan audionya.

3. Proses editing merupakan proses kreatif, apa yang dilakukan mas aan apabila
sedang tidak ada ide atau berada di situasi yang jenuh untuk mengedit video?

Kuncinya adalah bagaimana caranya keluar dari perasaan yang membuat kita jenuh.
Untuk mengatasinya adalah saya biasanya mengumpulkan mood dulu.
Macam-macam caranya. Bisa main PS dulu, bisa dengerin musik dulu, dll. Jadi untuk
mengumpulkan mood tiap orang pasti punya cara yang berbeda. Setelah moodnya
udah bagus saya mulai editing.

Kalau kondisi tidak ada ide, biasanya saya memperbanyak referensi dengan
menonton video yang sejenis. Banyak tempat-tempat yang menyediakan template
secara gratis atau berbayar. Disitu bisa jadi salah satu opsi kita. Kuncinya adalah
memperbanyak referensi. Bahkan ketika proses pengumpulan ide kita bisa ATM
(Amati, tiru, modifikasi). Yang jelas ketika kita ATM, ketika memodifikasi gaya editing
orang lain kita harus berada di posisi editing kita sendiri. Kita punya editing khas, jadi
kita gak semerta-merta meniru editing orang lain tanpa kita improvisasi didalamnya.

Anda mungkin juga menyukai