Anda di halaman 1dari 20

SEJARAH PEMBENTUKAN UUD 1945

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata


kuliah Politk Hukum

DOSEN PENGAJAR : DR. YUSDAR, SH., SE., MH

OLEH :

ASWANDI
742352020065

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BONE

2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, Rabb

semesta alam yang memberikan segala nikmat untuk seluruh mahkluk. Dan hanya

dengan segala nikmat untuk seluruh mahluk. Dan hanya dengan segala ridho dari Allah

SWT penulis mampu menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Sejarah Pembentukan

Undand Undang dasar 1945”.

Menjadi suatu kebahagiaan tersendiri telah melewati berbagai rintangan suka

dan duka dalam proses menyelesaikan proposal penelitian ini. Adapun maksud

penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi sebagian tugas dalam mata kuliah

Politik Hukum.

Dalam penyusunan proposal penelitian ini tidak akan selesai tanpa adanya

bimbingan, bantuan serta kerjasama dari berbagai pihak. Untuk itu dengan segala

kerendahan hati perkenankanlah pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimah

kasih yang sebesar- besarnya kepada Bapak Dr. Yusdar,S.H.,S.E.,M.H selaku dosen

mata kuliah Politik Hukum dan semua pihak yang telah berkontribusi demi kelancaran

penyusunan proposal penelitian ini. Penulis menyadari bahwa masih banyak

kekurangan dalam penyusunan proposal penelitian ini. Oleh karena itu, penulis

memohon maaf sebesar-besarnya dan berharap adanya kritik serta saran yang bersifat

membangun agar makalah ini menjadi sempurna.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...

II
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL................................................................................................................................I
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................... II
DAFTAR ISI .............................................................................................................................................. III
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 1
A. Latar Belakang................................................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................................................................. 2

C. Tujuan Penulisan................................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................................ 3

A. Sejarah UUD 1945........................................................................................................................................... 3


B. Pengertian UUD 1945 ..................................................................................................................................... 4
C. Fungsi UUD 1945............................................................................................................................................ 6
D. UUD 1945 Dan otoriterisme............................................................................................................................ 6
E. Kedudukan Dan Tujuan UUd 1945 ................................................................................................................. 7
F. Perubahan UUD 1945...................................................................................................................................... 9
G. Tujuan Amandemen 1945 ............................................................................................................................... 12

BAB III PENUTUP ..................................................................................................................................... 14


A. Kesimpulan......................................................................................................................................... 14
B. Saran ................................................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................................. 15
BIODATA

III
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-undang dasar 1945 memiliki peranan yang sangat penting dalam


pelaksanaan ketatanegaraan di Indonesia. Peranannya dapat dilihat dari
kandungan yang terdapat di dalamnya. UUD 1945 mengandung cita- cita dan
nilai-nilai luhur bangsa Indonesia, yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945
dan diikat oleh pasal dan ayat yang dijelaskan didalam batang tubuh UUD
1945. Dalam perkembangannya, batang tubuh UUD 1945 telah diamandemen
sebanyak empatkali. Amandemen yang dilakukan bertujuan untuk memperjelas
hukum-hukum yang terkandung di dalamnya, atau untuk membentuk suatu
hukum yang belum dijelaskan, demi penyempurnaan UUD 1945. Dengan
dilakukannya amandemen UUD 1945 diharapkan dapat memenuhi kebutuhan
hukum dalam pelaksanaan ketatanegaraan. Sehingga tidak ada celah untuk
melakukanpelanggaran terhadapnya.
Pemikiran untuk melaksanakan amandemen didasarkan pada kenyataan
yang terjadi selama masa pemerintahan orde lama dan baru, sehingga kehidupan
ketatanegaraan berjalan secara sentralisasi kekuasaan sepenuhnya ditangan
presiden. Karena latar belakang inilah, UUD1945 menjadi suatu peraturan dasar
yang tidak dapat diganggu gugat.
Amandemen UUD 1945 dilaksanakan oleh bangsa Indonesia sejak tahun
1999, amandemen pertama dilaksanakan dengan memberikan tambahan dan
perubahan terhadap 9 pasal UUD 1945. Selanjutnya amandemen kedua
dilaksanakan pada tahun 2000, amandemen ketiga dilaksanakan pada tahun
2001, dan amandemen terakhir dilaksanakan pada tahun 2002 dan disahkano
pada tanggal 10 Agustus 2002.
Amandemen UUD 1945 mengawali kehidupaan ketatanegaraan baru bagi
rakyat Indonesia yang diharapkan dapat meningkatkan kehidupan rakyat.
Disamping itu, Sebagaiwarga negara, kita hendaknya memahami UUD 1945.

1
Sehingga kita dapat menjalankan fungsi kita sebagi seorang intelek yang dapat
mengkritik jalannya pemerintahan. Untuk itu, penulis membahas makalah yang
bertemakan UUD 1945, yang berisi mengenai hukum dasar tertulis dantidak
tertulis,konstitsi, struktur pemerintahan Indonesia berdasarkan UUD 1945, isi
pokok batangtubuh UUD 1945, hubungan antar lembaga-lembaga negara dan
hak asasi manusia.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sejarah Perumusan dan Penetapan Undang-Undang Dasar
1945
2. Bagaimana Fungsi Undang-Undang Dasar 1945
3. Bagaimana Tujuan Perubahan Undang-Undang Dasar 1945

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Sejarah Perumusan Dan Penetapan UUD 1945
2. Mengetahui Fungsi Dari UUD 1945
3. Mengetahui Tujuan Perubahan Undang Undang Dasar 1945

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Undang-Undang Dasar 1945

Sebagai negara yang berdasarkan atas hukum, tentu saja Indonesia


memiliki suatukonstitusi yang dikenal di Indonesia dikenal dengan Undang-
Undang Dasar 1945. Eksistensi Undang-Undang Dasar 1945 sebagai konstitusi
di Indonesia mengalami sejarah yang sangat panjang hingga akhirnya diterima
oleh seluruh rakyat sebagai landasan hukum bagi pelaksanaan kenegaraan
Indonesia.
Undang-Undang Dasar 1945 dirancang sejak 29 Mei 1945 sampai 16 juni
1945 oleh Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdkaan Inddonesia
(BPUPKI) atau dalam bahasa jepang dikenal dengan Dokuritsu Zyunbi
Tyoosakai yang beranggotakan 21 orang. Diketahui Ir. Soekarno, Drs. Moh,
Hatta sebagai wakil ketua dengan 19 orang anggota yang terdiri dari 11 orang
wakil dari jawa, 3 orang dari Sumatera dan masingmasing 1 wakil dari
Kalimantan, Maluku, dan sunda kecil.
Badan ini kemudian menetapkan tim khusus yang bertugas menyusun
konstitusibagi Indonesia Merdeka yang kemudian dikenal dengan nama
Undang-Undang Dasar1945 (UUD 1945). Para tokoh perumus itu adalah
antara lain Dr. Radjiman Widiodiningrat, Ki Bagus Hadikoesoemo, Oto
Iskandardinata, Pangeran Purboyo,Pangeran Soerjohamidjojo, Soetarjo
Kartohamidjojo, Prof. Dr. Mr. Soepomo, AbdulKadir, Drs Yap Tjwan Bing,
Dr. Mohammad Amir (Sumatra), Mr. Abdul Abdul Abbas(Sumatra), Dr.
Ratulangi, Andi Pangerang, Mr. Latuharhari, Mr. Pudja, AH. Hamidan,

R.P. Soeroso, Abdul Wachid Hasyim dan Mr. Muhammad Hasan.

Latar belakang terbentuknya konstitusi (UUD 1945) bermula dari janji


jepang untuk memberikan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia dikemudian hari.
Setelah kemerdekaan diraih, kebutuhan akan sebuah konstitusi resmi
nampaknya tidak bisa ditawar-tawar lagi, dan segera harus dirumuskan.
Sehingga lengkaplah Indonesia menjadisebuah Negara yang berdaulat. Pada

3
tanggal 18 Agustus 1945 atau sehari setelah ikrar kemerdekaan, Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) mengadakan sidangnya Yang
pertama kali dan menghasilkan beberapa keputusan sebagai berikut:

1. Menetapkan dan mengesahkan pembukaan UUD 1945 yang bahannnya


diambil dari rancangan undang-undang yang disusun oleh panitia perumus
pada tanggal 22 juni 1945
2. Menetapkan dan mengesahkan UUD 1945 yang bahannya hamper
seluruhnya diambildari RUU yang disusun oleh panitia perancang UUD
tanggal 16 juni 1945
3. Memilih ketua persiapan kemerdekaan Indonesia Ir.Soekarno sebagai
presiden dan wakil ketua Drs.Muhammad Hatta sebagai wakil presiden.
Pekerjaan presiden untuk sementara waktu dibantu oleh Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia yang menjadi komite nasional.1
Pada tanggal 22 juni 1945, disahkan Piagam Jakarta yang menjadi
naskah Pembukaan UUD 1945 setelah dihilangkannya anak kalimat dengan
kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya. Naskah
rancangan UUD 1945 Indonesia disusun pada masa siding kedua Badan
Penyelidik Usaaha-Usaha PersiapanKemerdekaan (BPUPKI). Masa siding
kedua tanggal 10-17 juli 1945, sedangkan tanggal 18 Agustus PPKI
mengesahkan UUD 1945 sebagai Undang-Undang Dasar Republik Indonesia.

B. Pengertian Undang-Undang Dasar 1945

Sebagai negara yang berdasarkan atas hukum, tentu saja Indonesia


memiliki suatukonstitusi yang dikenal di Indonesia dikenal dengan Undang-
Undang Dasar 1945.Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 atau disingkat dengan UUD 1945 adalah Hukum dasar tertulis, dan juga
konstitusi pemerintahan NegaraRepublik Indonesia saat ini. Undang-Undang
Dasar 1945 adalah hukum dasar lembagaNegara yang mengikat pemerintah,
lembaga-lembaga Negara, lembaga masyarakat, dan juga mengikat setiap

4
penduduk yang berada diwilayah Negara Republik Indonesia.

Terdapat dua istilah terkait dengan Norma atau ketentuan dasar dalam
kehidupan kenegaraan dan kebangsaan. Kedua istilah ini adalah konstitusi dan
Undang-Undang Dasar. Konstitusi berasal dari bahasa Perancis, constituer, yang
berarti membentuk. Maksud dari istilah ini ialah pembentukan, penyusunan, atau
pernyataan akan suatu Negara. Dalam bahasa Latin, kata Konstitusi merupakan
gabungan dua kata, yakni cume, berarti “ bersama dengan”, dan statuere, berarti
“ membuat sesuatu agar berdiri “ atau “ Mendirikan, menetapkan sesuatu “.
Adapun undang-undang dasar merupakan terjemahan dari istilah Belanda,
Grondwet. Kata Grond berarti tanah atau dasar, dan Wet berarti undang-undang.

Istilah konstitusi (constitution) dalam bahasa inggris memiliki makna yang


lebih luas dari UUD, yakni keseluruhan dari peraturan-peraturan baik yang
tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur secara mengikat cara-cara
bagaimana suatu pemerintahan diselenggarakan dalam suatu masyarakat.
Konstitusi menurut Miriam Budiardjo, adalah suatu piagam yang menyatakan
cita-cita bangsa dan merupakan dasar organisasi kenegaraan suatu bangsa.
Sedangkan menurut Sir Jhon Laws, konstitusi adalah sebuah bagian dari aturan
hukum yang mengatur mengenai hubungan dalam sebuah Negara antara yang
mengatur dan yang diatur. Sedangkan menurut Bogdanor V. Finer dan B.
Rudder, Konstitusi adalah aturan norma-norma yang mengatur Alokasi
kekuasaan, fungsi, dan tugas dari berbagai lembaga dan petugas pemerintahan
serta mengatur mengenai hubungan antara lembaga dan petugas tersebut dengan
masyarakat. Dapat disimpulkan bahwa Undang-udang dasar suatu Negara ialah
hanya sebagian dari hukum dasar Negara itu, undang-undang dasar ialah hukum
dasar yang tertulis, sedangkan disampingnya UUD itu berlaku juga hukum dasar
yang tidak tertulis, ialah aturan-aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam
praktik penyelenggaraan Negara, meskipun tidak tertulis.

5
C. Fungsi UUD 1945

Telah dijelaskan bahwa UUD 1945 adalah hukum dasar tertulis yang
mengikatpemerintah, lembaga-lembaga Negara, lembaga masyarakat, dan
juga mengikat setiap warga Negara Indonesia dimanapun mereka berada dan
juga mengikat setiap penduduk yang berada diwilayah Negara Republik
Indonesia.

Sebagai hukum dasar, UUD 1945 berisi norma-norma dan aturan-aturan


yang harus ditaati dan dilaksanakan oleh semua komponen tersebut diatas. UUD
1945 bukanlah hukum biasa, melainkan hukum dasar, yaitu hukum dasar tertulis.
Sebagai hukum dasar, UUD 1945 merupakan sumber hukum tertulis. Dengan
demikian, setiap hukum seperti Undang-Undang, peraturan pemerintah,
peraturan presiden, ataupun bahkan setiap tindakan atau kebijakan pemerintah
haruslah berlandaskan dan bersumber pada peraturan yang lebih tinggi, yang
pada akhirnya bersumber pada aturan perundangundangan tersebut harus dapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan UUD 1945, dan Pedomannya
adalah Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum Negara.

Dalam kedudukan yang demikian itu, UUD 1945 dalam kerangka tata
urutan perundangan atau hirarki peraturan perundangan di Indonesia menempati
kedudukanyang tertinggi. Dalam hubungan ini, UUD 1945 juga mempunyai
fungsi sebagai alat control, dalam pengertian UUD 1945 mengontrol apakah
norma hukum yang lebih rendah sesuai atau tidak dengan norma hukum yang
lebih tinggi. UUD juga berperan sebagai pengatur bagaimana kekuasaan Negara
disusun, dibagi, dan dilaksanakan. Selain itu UUD 1945 juga berfungsi sebagai
penentu hak dan kewajiban Negara, aparat Negara, dan warga Negara.

D. UUD 1945 Dan Otoriterisme


Adalah kenyataan bahwa UUD 1945 sebelum diamandemen selali
menimbulkan otoriterisme kekuasaan. Ini dapat dilihat dari periodisasi
berlakunya UUD 1945 yang berlaku dalam tiga periode sejarah politik dan
ketatanegaraan di Indonesia, yaitu pertama, peridode 1945 -1949; kedua, periode

6
1959 -1966; ketiga, periode 1966 – 1998. Dalam sejarah politik dan
ketatanegaraan Indonesia perkembangan demokrasi dan otoriterisme tercatat
sebagai berikut.
1. Periode 1945 – 1959 demokrasi dapat tumbuh dan berkembang dengan baik
dibawah sistem parlementer. Pada periode ini sempat berlaku 3 konstitusi
atau UUD, yakni UUD 1945(1945 – 1949), Konstitusi RIS 1949, dan UUDS
1950. Dari ukuran-ukuran umum tentang bekerja demokrasi (misalnya
diukur dari peran parlemen, kebebasan pers, peran parpol dan netralitas
pemerintah pada periode ini) demokrasi tumbuh subur meski berlaku tiga
UUD yang berbeda.
2. Periode 1959 – 1966 demokrasi dapat dikatakan mati sebab dengan
demokrasi terpimpin pemerintah tampil secara sangat otoriter yang ditandai
dengan pembuatan pempres dibidang hukum, pembubaran lembaga
perwakilan rakyat, pembredelan pers secara besar-besaran, penangkapan
tokoh-tokoh politik tanpa prosedur hukum, dan sebagainya. Pada periode ini
berlaku UUD 1945 berdasarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang
dituangkan didalam Kepres No. 150 dan ditempatkan di dalam Lembaran
Negara No. 75 Tahun 1959.
3. Periode 1966 – 1998 demokrasi juga tidak dapat hidup dengan wajar karena
yang dikembangkan adalah demokrasi prosedural semata-mata, yakni
demokrasi yang dibatasi dan diatur dengan UU, tetapi isi UU itu melanggar
substansi demokrasi. Akibatnya tidak ada control yang kuat terhadap
pemerintah, pemeran utama politik nasional adalah militer dengan sutradara
utamanya Presiden Soeharto, dan KKN 6 merajalela sampai
menjerumuskan Indonesia kedalam krisis multidimensi yang sulit diatasi.

E. Kedudukan dan Tujuan UUD 1945


UUD 1945 memiliki kedudukan yang tetap dan melekat bagi negara
Republik Indonesia. Oleh sebab itu, pembukaan UUD 1945 tidak dapat diubah
oleh siapapun, termasuk DPR dan MPR sesuai dengan sifat konstitutifnya pasal

7
3 dan pasal 37 UUD 1945. Mengubah UUD 1945 berarti meniadakan negara
Republik Indonesia. Hal ini disebabkan pembukaan UUD 1945 merupakan1:
1. Sumber dari motivasi dan inspirasi perjuangan dan tekad bangsa Indonesia.
2. Sumber dari cita-cita hukum dan cita-cita moral yang ingin ditegakkan
dalam lingkungan Internasional dan Nasional. Pada tahun 1999 – 2002
UUD mengalami perubahan yang keempat, perubahan dalam bentuk
amandemen, yaitu penambahan dan pengurangan dalam beberapa hal yang
selama ini belum dimuat dalam UUD 1945, perubahan difokuskan pada
batang tubuh UUD 1945 dan bukan pada pembukaan UUD 1945. Maka dari
itu UUD 1945 sudah tidak bias lagi dirubah, jikalau ada suatu permasalahan
yang berkembang sesuai perkembangan zaman, jalan satu-satunya ialah
revisi UUD 1945. Latar belakang tuntutan perubahan UUD 1945, yakni:
a. Pada masa Orde Baru kekuasan tertinggi ditangan MPR dan bukan
terletak pada rakyat,
b. Kekuasan yang sangat besar pada Presiden,
c. Adanya pasal-pasal yang terlalu luas (dapat menimbulkan multitafsir ).
Tujuan perubahan UUD 1945 sebagai penyempurnaan aturan dasar
seperti tatanan negara, kedaulatan rakyat, Hak Asasi Manusia,
pembagian kekuasaan, eksistensi negara demokrasi dan negara hukum,
serta hal-hal lain yang sesuai dengan perkembangan aspirasi dan
kebutuhan bangsa. Pada saat UUD 1945 diamandemen dengan
kesepakatan diantaranya tidak mengubah pembukaan UUD 1945, akan
tetapi mempertahankan sususan kenegaraan kesatuan atau selanjutnya
lebih dikenal sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),
serta mempertegas system pemerintahan Presidensil.

2 Moh. Mahmud MD, Konstitusi Dan Hukum Dalam Kontroversi Isu, (Jakarta: Rajawali
Pers,2012),hlm.139-140

8
Berikut amandemen UUD 1945 yang diterapkan dalam Sidang Umum
dan Sidang Tahunan MPR:
 Sidang Umum MPR 1999, tanggal 14-21 Oktober 1999 →
amandemen pertama UUD 1945.
 Sidang Tahunan MPR 2000, tanggal 7-18 Agustus 2000 →
amandemen kedua UUD 1945.
 Sidang Tahunan MPR 2001, tanggal 1-9 November 2001 →
amandemen ketiga UUD 1945.
 Sidang Tahunan MPR 2002, tanggal 1-11 Agustus 2002 →
amandemen keempat UUD 1945.

Selain itu ada beberapa yang menjadi tujuan bangsa Indonesia


merubah Amandemen UUD 1945, yakni:
 Untuk mengembalikan UUD 1945 berderajat tinggi dan menjiwai
konstitusionalisme serta negara berdasarkan atas hukum dan
keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.
 Menyempurnakan UUD 1945.
 Menciptakan era baru dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara yang lebih baik dalam arti demoratis, lebih
berkeadilan sosial dan lebih berkemanusiaan sesuai dengan
komitmen bangsa Indonesia.

F. Perubahan (Amandemen) UUD 1945

UUD 1945 memiliki kedudukan yang tetap, dan melekat bagi Negara
Republik Indonesia. Oleh sebab itu, pembukaan UUD 1945 tidak dapat diubah
oleh siapapun, termasuk DPR dan MPR sesuai dengan sifat konstitusinya
pasal 3 dan pasal 37 UUD1945 berarti meniadakan Negara Republik Indonesia.
Hal ini disebabkan Pembukaan UUD 1945 merupakan:
1. Sumber dari motivasi dan inspirasi perjuangan dan tekad bangsa Indonesia.

2. Sumber dari cita-cita hukum dan cita-cita moral yang ingin ditegakkan

9
dalam lingkungan Internasional dan Nasional.

Pada tahun 1999-2002 UUD 1945 mengalami perubahan amandemen


yang keempat, perubahan dalam bentuk amandemen, yaitu penambahan dan
pengurangan beberapa hal yang selama ini belum dimuat dalam UUD 1945,
perubahan difokuskan pada batang tubuh UUD 1945 dan bukan pada
pembukaan UUD 1945. Maka dari itu UUD 1945 sudah tidak bisa lagi
dirubah, jikalau ada suatu permasalahan yang berkembang sesuai perubahan
zaman, jalan satu-satunya ialah revisi UUD 1945.2

Salah satu tuntutan Reformasi 1998 ialah dilakukannya perubahan


(amandemen) terhadap UUD 1945. Latar belakang tuntutan perubahan
UUD 1945, yakni:
1. Pada masa Orde Baru kekuasaan tertinggi ditangan MPR dan bukan
terletak pada rakyat,
2. Kekuasaan yang sangat besar pada Presiden
3. Adanya Pasal-pasal yang terlalu luwes (dapat menimbulkan
multitafsir).2 Tujuan Perubahan UUD 1945 sebagai penyempurnaan
aturan dasar seperti tatanan Negara, kedaulatan rakyat, Hak Asasi
Manusia, Pembagian kekuasaan, eksistensi Negara demokrasi dan
Negara hukum, serta hal-hal lain yang sesuai dengan perkembangan
aspirasi dan kebutuhan bangsa. Pada saat UUD 1945 diamandemen
dengan kesepakatan diantaranya tidak mengubah pembukaan UUD
1945, akan tetapi mempertahankan susunan kenegaraankesatuan atau
selanjutnya lebih dikenal sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI), serta mempertegas system pemerintahan Presidensial. Berikut
amandemen UUD 1945 yang ditetapkan dalam siding Umum dan
Sidang Tahunan MPR:
• Sidang Umum MPR 1999, tanggal 14-21 Oktober 1999
(Amandemen Pertama UUD 1945)

2
Maulana Arafat Lubis, Pembelajaran PPKN di SD/MI Kelas Rendah,
(Bandung:Manggu Makmur Tanjung Lestari, 2019), hal 75

10
• Sidang Tahunan MPR 2000, tanggal 7-18 Agustus 2000
(Amandemen Kedua UUD 1945)
• Sidang Tahunan MPR 2001, tanggal 1-9 November 2001
(Amandemen Ketiga UUD 1945)

• Sidang Tahunan MPR 2002, tanggal 1-11 Agustus 2002


(Amandemen Keempat UUD 1945).

Selain itu ada beberapa yang menjadi tujuan bangsa Indonesia


merubah Amandemen UUD 1945, yakni:

• Untuk mengembalikan UUD 1945 berderajat tinggi dan menjiwai


konstitusionalisme serta Negara berdasarkan atas hukum dan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
• Menyempurnakan UUD 1945

• Menciptakan era baru dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,


lebih berkeadilan sosial dan lebih berkemanusiaan sesuai dengan
komitmen bangsa Indonesia.

Disamping itu amandemen UUD 1945 memiliki alas an yang


diharuskan, yaitu:

• Secara Historis

Pada mulanys UUD 1945 disusun oleh BPUPKI dan PPKI sebagai
Undang-Undang yang bersifat sementara karena dibuat dan
ditetapkan dalam keadaan dan suasan tergesa-gesa sehingga
dianggap tidak lengkap.
• Secara Fisolofis

Materi-materi yang terdapat didalam UUD 1945 tercampur aduk


dari berbagai gagasan yang kadang-kadang saling bertentangan.
Hal ini disebabkan para pembuat UUD 1945 (anggota BPUPKI dan
PPKI) berasal dari latar belakang macam gagasan yang berbeda
pula dan mengakibatkan timbulnya berbagai perbedaan.

11
• Secara Teoritis

Secara Konstitusionalisme, kebebasan konstitusi suatu Negara


pada hakikatnya ialah membatasi kekuasaan Negara agar
tidaksewenangwenang tetapi didalam UUD 1945 kurang
menonjolkan pembatasan kekuasaan melainkan lebih menonjolkan
prinsip totaliterisme.

• Secara Yuridis

Sebagaimana lazimnya setiap konstitusi, maka UUD 1945 juga


telah mencantumkan klausul perubahan UUD 1945 itu sendiri
seperti yang terdapat dalam pasal 37
• Secara Praktis Politis
Bahwa sadar atau tidak sadar, langsung atau tidak langsung dalam
praktiknya UUD 1945 sering mengalami perubahan dan
penyimpangan dari teks aslinya. Baik pada masa 1945-1949 dan
19591998. Bahkan praktik politik sejak 1959-1994 UUD 1945
yang kurang membatasi kekuasaan eksekutif dan pasal-pasalnya
yang bisa menimbulkan multi interpretasi yang telah
dimanipulasi oleh pemerintah yang ingin berkuasa.3

G. Tujuan Amandemen UUD 1945

1. Untuk menyempurnakan aturan dasar mengenai tatanan Negara agar dapat


lebih mantap dan mencapai tujuan nasional serta menyempurnakan aturan
dasar mengenai jaminan danpelaksanaan kekuatan rakyat.
2. Memperluas partisipasi rakyat agar sesuai dengan perkembangan paham
demokrasi.

3. Menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan dan perlindungan hak


agar sesuaidengan perkembangan HAM dan Peradaban umat manusia yang

3
Feri Amsari, Perubahan UUD 1945, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2013), hal 17

12
menjadi syarat Negara hukum.
4. Melengkapi aturan dasar dalam penyelenggaraan Negara yang sanagt
penting bagi eksistensi Negara dan perjuangan Negara mewujudkan
demokrasi.
5. Menyempurnakan aturan dasar mengenai kehidupan bernegara dan
berbangsa sesuaidengan perkembangan aspirasi kebutuhan dan kepentingan
bangsa dan Negara Indonesia sekaligus mengakomodasi kecenderungannya
untuk kurun waktu yang akan datang.

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setiap warga berhak mendapatkan hak-hak asasinya yang meliputi hak asasi
pribadi, hakasasi ekonomi, hak asasi politik, hak asasi sosial dan kebudayaan, hak asasi
mendapatkan pengayoman dan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan
serta hak asasi terhadap perlakuan data cara peradilan dan perlindungan hukum.
Keseluruhan Hak Asasi Manusia tercantum didalam UUD 1945

B. Saran

Majelis permusyawaratan rakyat perlu melakukan amandemen UUD


Negara RI 1945 untuk mempertegas kembali lembaga mana yang berwenang
menguji perppu agar dikursus mengenai lembaga mana yang berwenang
menguji perppu dapat segera terselesaikan demi menjamin kepastian hukum.

14
Daftar Pustaka

Abdul Ghaffar. 2009. Perbandingan kekuasaan Presiden Indonesia Setelah


Perubahan UUD1945. Jakarta: Kencana

Arafat Lubis, Maulana.2019. Pembelajaran PPKN MI/SD. Bandung: Manggu


Makmur TanjungLestari.

Amsari Feri. 2013 Perubahan UUD 1945. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Mahfud, Moh. 2012. Konstitusi dan Hukum dalam Kontroversi Isu. Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada

15
BIODATA

NAMA : ASWANDI
NIM : 742352020065
PRODI : 20 HUKUM TATA NEGARA – 3
TTL : PAJEKKO, 02 DESEMBER 2000
ALAMAT : DESA SAMAELO, KEC. BAREBBO
ASAL SEKOLAH : SMKN 1 BONE

Anda mungkin juga menyukai