Anda di halaman 1dari 3

2.1.

Pakan buatan

Pakan ikan buatan adalah pakan yan sengaja dibuat dengan


mempertimbangkan komposisi dan jenis nutrisi ikan. Bahkan, pakan buatan juga
dibuat dengan mempertimbangkan umur dan jenis ikan. Kebutuhan ikan terhadap
protein lebih besar dibandingkan dengan hewan ternak yang ada di darat seperti
unggas dan hewan menyusui (sapi, domba, kerbau, dan kambing) (Parnata, 2004).

Pakan buatan menjadi hal yang sangat penting. Pakan yang diberikan
tentunya harus kontinyu (terus-menerus), cukup, bermutu, dan sesuai dengan
kebutuhan gizi ikan. Selain itu, pakan merupakan satu diantara beberapa faktor
produksi dalam budidaya ikan yang biayanya cukup mahal, diperkirakan
mencapai 60-70%. Kendala yang dihadapi dalam usaha pengembangan pakan
buatan untuk benih nila gift adalah pemanfaatan protein nabati dalam pakan
belum optimal. Selama ini sumber protein nabati pakan buatan menggunakan biji-
bijian seperti kedelai (Rachmawati dan Samidjan, 2014).

Menurut Devani dan Basriati (2015), pakan buatan (atrificial feed) adalah
campuran dari berbagai sumber bahan baku yang disusun secara khusus
berdasarkan komposisi yang dibutuhkan untuk digunakan sebagai pakan.
Berdasarkan tingkat kebutuhannya, maka pakan buatan dapat dibagi menjadi tiga
kelompok:

1. Pakan tambahan
Ikan sudah mendapat pakan dari alam, namum jumlahnya belum
mencukupi untuk tumbuhdengan baik sehingga perlu diberi pakan buatan
sebagai bahan tambahan.
2. Pakan suplemen
Pakan yang sengaja dibuat untuk menambah nutrisi tertentu yang tidak
mampu disediakan pakan alami
3. Pakan utama
Pakan yang sengaja dibuat untuk menggantikan sebagian besar atau
keseluruhan pakan alami.
2.3. Bahan baku lokal
Menurut Sukarman (2011), sebagian besar bahan baku pakan ikan
merupakan barang impor, sehingga harga pakan yang dihasilkan menjadi mahal.
Perlu dicari alternatif bahan baku lokal yang bisa dipakai untuk pakan ikan dan
udang. Limbah industri mie instan, tepung daun singkong, homini, limbah roti,
tepung rebon, dan MBM bisa dimanfaatkan sebagai bahan pakan alternatif untuk
ikan dan udang. Bahan lainnya juga memungkinkan dimanfaatkan sebagai bahan
baku pakan ikan asal diketahui aspek-aspek nutrisi baik proksimat, asam amino,
vitamin, mineral, kecernaan dan anti nutrisinya, serta telah dilakukan uji coba
pada ikan.
Jagung dan dedak dapat digunakan sebagai bahan baku alternatif karena
tingkat ketersediaannya tinggi dan harganya relatif murah. Jagung dan dedak padi
merupakan sumber energi bagi ikan, karena mengandung karbohidrat yang cukup
tinggi yaitu 34,73% untuk dedak padi dan 73,7% untuk jagung. Penggunaan
dedak dalam pakan untuk ikan karnivora dapat mencapai 15% sedangkan untuk
ikan omnívora atau herbivora dapat mencapai 35%. Penggunaan tepung biji
jagung pada pakan ikan karnivora dapat mencapai 20% sedangkan pada pakan
ikan omnívora atau herbivora dapat mencapai 35%. Ampas tahu mengandung gizi
yang baik dan dapat digunakan sebagai pakan ternak besar dan kecil. Ampas tahu
memiliki kandungan protein sebesar 43%. Penggunaan ampas tahu pada pakan
ikan berkisar 27% (Lestari et al.,2013).

Daftar Pustaka
Lestari, S. F., S. Yuniarti dan Z. Abidin. 2013. Pengaruh Formulasi Pakan
Berbahan Baku Tepung Ikan, Tepung Jagung, Dedak Halus Dan Ampas
Tahu Terhadap Pertumbuhan Ikan Nila (Oreochromis Sp). Jurnal
KELAUTAN, 6 (1): 36-46
Sukarman. 2011. Berbagai Bahan Baku Lokal untuk Pakan Ikan. Media
Akuakultur 6 (1): 36-42
Devani V., dan S. Basriati. 2015. Optimasi Kandungan Nutrisi Pakan Ikan Buatan
dengan Menggunakan Multi Objective (Goal) Programming Model. Jurnal
Sains, Teknologi dan Industri, 12 (2): 255-261
Rachmawati, D. dan I. Samidjan. 2014. Penambahan Fitase Dalam Pakan Buatan
Sebagai Upaya Peningkatan Kecernaan, Laju Pertumbuhan Spesifik Dan
Kelulushidupan Benih Ikan Nila (Oreochromis niloticus). Jurnal Saintek
Perikanan 10 (1) : 48-55
Parnata, A. S. 2004. Pupuk Organik cair Aplikasi dan Manfaatnya. Agromedia
Pustaka: Jakarta. 112 hlm.

Anda mungkin juga menyukai