Anda di halaman 1dari 9

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO TUTORIAL UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SMK


DEVELOPMENT OF VIDEO TUTORIAL LEARNING MEDIA TO IMPROVE STUDENT
LEARNING OUTCOMES IN VOCATIONAL SCHOOL STUDENTS

Aulia Chairul Rizal


Pendidikan Vokasional Teknik Mesin, FKIP Universitas Sarjanawiyata Taman Siswa,
Yogyakarta, Indonesia
rizalholaholo@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangan media pembelajaran dengan teknologi video tutorial
yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran pembelajaran Pekerjaan Dasar Teknik
Otomotif. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Riset dan
Pengembangan. Perancangan dilakukan dengan melalui prosedur tahap studi pendahuluan dan tahap
pengembangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penilaian ahli materi yang menyatakan bahwa
media pembelajarannvideo tutorial memenuhi kriteria baik sekali dengan persentase sebesar 91%.
Penilaian ahli media terhadap media video tutorial dengan rata-rata sebesar 88% yang memenuhi
kriteria baik sekali. Penilaian ahli multimedia terhadap media video tutorial dengan rata-rata sebesar
79% yang memenuhi kriteria baik. Tanggapan pada uji coba terbatas, memperoleh rata-rata sebesar
73% yang memenuhi kriteria baik, kemudian tanggapan dari siswa pada uji coba luas memperoleh rata-
rata sebesar 78% yang memenuhi kriteria baik. Hasil post test yang telah dilakukan memperoleh nilai
rata-rata yang lebih tinggi sebesar 80 dari nilai sebelumnya sebesar 73, serta memperoleh presentase
ketuntasan sebesar 76 %.
PENDAHULUAN Video Tutorial Pembelajaran adalah salah satu
alternatif media pembelajaran elektronik yang
Permasalahan pendidikan di
memuat wawasan dan pengetahuan mengenai
Indonesia salah satunya adalah masih
rendahnya kualitas pembelajaran di teori dan penerapan materi tersebut. Dengan
Indonesia, khususnya pada proses belajar
mengajar. Seiring permasalahan pendidikan
di Indonesia, pengelolaan alat bantu merancang video tutorial pembelajaran dapat
pembelajaran berupa media sangat membuat siswa untuk belajar mandiri dan
dibutuhkan untuk membantu proses belajar dapat memacu siswa untuk memahami materi
mengajar, dalam pembelajaran Pekerjaan yang diajarkan oleh guru.
Dasar Teknik Otomotif online di SMK masih
belum optimal dalam pemanfaatan teknologi Penelitian ini terletak pada faktor
informasi. Pemanfaatan teknologi informasi instrumental yaitu sarana pembelajaran berupa
dalam pembelajarandapat berupa media pembelajaran. Penelitian ini bertujuan
penggunaan media dalam pembelajaran untuk mengembangkan media pembelajaran
yang berbasis multimedia sangat diperlukan dengan menggunakan teknologi multimedia
dalam pembelajaran online. Penggunaan video tutorial di SMK.
media pembelajaran yang berbasis multimedia
KAJIAN LITERATUR
di SMK kurang dimanfaatkan oleh guru,
sehingga siswa merasa kesulitan dalam Berdasarkan uraian diatas, perlu
memahami materi pada mata pelajaran dirancang media pembelajaran berupa video
tersebut. Materi tersebut akan lebih mudah tutorial pembelajaran guna mengatasi
dipahami siswa jika menggunakan media permasalahan yang ada di sekolah tersebut,
pembelajaran seperti video tutorial yang di agar pembelajaran menjadi lebih efektif dan
modifikasi dengan berbagai animasi, bila menjadikan siswa untuk belajar secara mandiri.
dibandingkan hanya dengan membaca buku Rudi Susilana dan Cepi Riyana (2009 : 147)
dan mendengarkan penjelasan secara verbal. model tutorial adalah pembelajaran melalui
Pembelajaran yang bersifat audio visual akan komputer dimana siswa dikondisikan untuk
lebih membuat siswa termotivasi dibandingkan mengikuti alur pembelajaran yang sudah
hanya dengan membaca buku teks maupun terprogram dengan penyajian materi dan
apabila guru mengajar hanya dengan metode latihan soal, dalam hal ini dapat disimpulkan
ceramah. Apalagi di ssat pandemi seperti video tutorial adalah rangkaian pembelajaran
sekarang yang banyak dilakukan melalui komputer dimana siswa dikondisikan
pembelajaran via daring/ online. untuk mengikuti alur pembelajaran yang sudah
Berdasarkan hal tersebut, maka perlu terprogram dengan penyajian materi dan
adanya pengembangan suatu media latihan soal berbasis audio visual untuk
pembelajaran yang menarik untuk membantu membantu pemahaman siswa terhadap suatu
guru dalam penyampaian materi pelajaran materi pembelajaran sebagai bimbingan atau
daring/online agar siswa lebih memahami bahan pengajaran tambahan kepada
materi yang di berikan secara online tersebut. sekelompok kecil peserta didik atau siswa.
Media pembelajaran merupakan hal yang siswa. e) Daya Tarik Media pembelajaran harus
penting untuk berlangsungnya suatu bersifat kreatif dan menarik agar peserta didik
pembelajaran dikelas, pembelajaran yang tertarik dan tidak bosan dalam pembelajaran. 4)
kreatif,komunikatif, dan inovatiflah yang dapat Ketersediaan. Apakah media yang diperlukan
mendukung dalam meningkatkan hasil belajar itu sudah tersedia? Kalu belum, apakah media
siswa, dalam hal ini kata “media” berasal dari itu dapat diperoleh dengan mudah? Untuk
bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari tersedianya media ada beberapa alternatif yang
kata “medium”, yang secara harfiah berarti dapat diambil yaitu membuat sendiri, membuat
“perantara atau pengantar”. Media merupakan bersama-sama dengan peserta didik, meminjam
wahana penyalur informasi belajar atau menyewa, membeli dan mungkin bantuan. 5)
penyalur pesan. Djamarah, Bahri, & Zain (2010: Kualitas teknis atau mutu teknis. Apakah media
120). Kriteria yang perlu dipertimbangkan guru media yang dipilih itu kualitas baik? Apakah
atau tenaga pendidik dalam memilih media memenuhi syarat sebagai media pendidikan?
pembelajaran meliputi : 1) Tujuan Bagaimana keadaan daya tahan media yang
pembelajaran. Media hendaknya dipilih yang dipilih itu?.Apakah media sudah memenuhi
dapat menunjang pencapaian tujuan unsur unsur visualisasi media? . Dari pertanyaan
pembelajaran yang telah ditetapkan di atas unsur visualisasi media sangat penting,
sebelumnya. 2) Keefektifan. Dari beberapa unsur unsur tersebut terdiri: a) Komposisi
alternatif media yang sudah dipilih, mana yang Komposisi dalam media pembelajaran meliputi
dianggap paling efektif dan berguna untuk perpaduan antara tampilan media dengan
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 3) gambar harus serasi dan sesuai. b)
Peserta didik. Ada beberapa pertanyaan yang Keseimbangan Keseimbangan dalam media
bisa diajukan ketika kita memilih media pembelajaran yaitu adanya keseimbangan
pembelajaran berkait dengan peserta didik, warna gambar dengan media ,serta
seperti: apakah media yang dipilih sudah sesuai keseimbangan gaya teks dengan media. c)
dengan karakteristik peserta didik, baik itu Keterpaduan Keterpaduan mengacu pada
kemampuan/taraf berpikirnya, pengalamannya, hubungan yang terdapat diantara elemen-
menarik tidaknya media pembelajaran bagi elemen visual yang ketika diamati akan
peserta didik?. Dari pertanyaan diatas dapat berfungsi secara bersama-sama dalam media
disimpulkan siswa akan dapat menerima media pembelajaran dan elemen-elemen itu harus
pembelajaran dengan baik jika media tersebut saling terkait dan menyatu. 6) Biaya pengadaan.
memiliki kreteria : a) Kesederhanaan Secara Bila memerlukan biaya untuk pengadaan media,
umum kesederhanaan itu mengacu kepada apakah tersedia biaya untuk itu? Apakah yang
jumlah elemen yang terkandung dalam suatu dikeluarkan seimbang dengan manfaat dan hasil
visual. b) Kejelasan Media pembelajaran dapat penggunaannya? Adakah media lain yang
menyalurkan informasi pembelajaran dengan mungkin lebih murah, tetapi memiliki
jelas dan mudah dipahami oleh peserta didik. c) keefektifan setara? 7) Fleksibilitas (lentur), dan
Kemudahan Media pembelajaran harus mudah kenyamanan media. Dalam memilih media
dipahami oleh peserta didik,demi pemahaman harus dipertimbangkan kelenturan dalam arti
informasi materi yang ada didalam media dapat digunakan dalam berbagai situasi dan
pembelajaran tersebut. d) Edukatif Media pada saat digunakan tidak berbahaya. 8)
pembelajaran tidak sekedar memberi informasi Kemampuan orang yang menggunakannya.
tentang materi pembelajaran,tetapi media Betapapun tingginya nilai kegunaan media,
pembelajaran juga harus bersifat mendidik tidak akan memberi manfaat yang banyak bagi
orang yang tidak mampu menggunakannya. 9) awal. Kedua tahap pengembangan meliputi
Alokasi waktu. Waktu yang tersedia dalam tahap uji coba terbatas dan uji coba lebih luas,
proses pembelajaran akan berpengaruh dinamakan uji coba terbatas karena uji coba
terhadap penggunaan media pembelajaran. produk hanya dilakukan di satu sekolah dan
Menurut Niken Ariani dan Dany Haryanto (18 : satu kelas saja.
2010) dalam penilaian media dapat dinialai dari
Langkah pertama adalah studi
aspek komunikasi visual aspek ini masuk dalam
pendahuluan. Pada tahapan ini terdiri dari tiga
aspek penilaian pembelajaran multimedia,
langkah, pertama studi kepustakaan, kedua
meliputi : 1) Komunikatif. Sesuai dengan pesan
survei lapangan dan ketiga penyusunan produk
dan dapat diterima/sejalan dengan keinginan
awal. Studi kepustakaan pada penelitian ini
sasaran. 2) Kreatif. Dalam ide berikut
difokuskan pada konsep dan teori – teori
penuangan gagasan yang menarik peserta didik.
tentang media pembelajaran yang berbasis
3) Audio. Meliputi hal-hal yang mendukung
multimedia, serta menyajikan penelitian –
pembuatan video meliputi narasi, sound effect,
penelitian terdahulu yang relevan dengan
backsound musik. 4) Visual. Komponen dalam
penelitian yang dilakukan. Survei lapangan
media pembelajaran yang meliputi layout
dilakukan dengan cara observasi dilapangan
design, typography dan warna. 5) Media
dengan menggali permasalahan dilapangan,
bergerak (Animasi). Komponen dalam media
selanjutnya diidentifikasi berdasarkan
pembelajaran yang meliputi media bergerak
permasalahan-permasalahan yang segera
serta gaya pergantian tampilan media 6) Layout
diselesaikan. Berdasarkan pada data yang
Interactive (Tata Letak). Dalam media
didapat dari survei lapangan dan mengacu pada
pembelajaran peletakkan gambar dan teks
dasar – dasar teori dari hasil studi kepustakaan,
harus sesuai agar menjadi komunikatif dan
maka peneliti menyusun draf awal produk yang
memudahkan pembaca menerima informasi
dikembangkan. Pengembangan produk tersebut
yang disajikan. Kriteria pemilihan media diatas
berupa pengembangan media pembelajaran
dijadikan sebagai indikator dalam pembuatan
video tutorial pada pembelajaran pemasaran
instrumen penilaian ahli dan angket tanggapan
online, agar dapat meningkatkan hasil belajar
siswa terhadap media pembelajaran yang
siswa. Draft produk tersebut selanjutnya
dikembangkan.
divalidasi dan dinilai oleh tim ahli. Tim ahli
tersebut meliputi tim ahli tehnologi informasi
dan komunikasi, tim ahli media pembelajaran,
METODE PENELITIAN
tim ahli bahasa dan tim ahli materi.
Jenis penelitian yang digunakan adalah Berdasarkan masukan – masukan dan penilaian
penelitian dan pengembangan (R & D) dalam yang dilakukan tim ahli, maka peneliti
bidang pendidikan, yaitu pengembangan media melakukan revisi atau perbaikan atas produk
pembelajaran berbasis video tutorial di SMK. . media pembelajaran yang dikembangkan. Draft
Subjek penelitian : siswa kelas X TKR 1 SMK produk media pembelajaran yang sudah
Swasta Magelang sjumlah 33 siswa dan tim Ahli. disempurnakan kemudian dilakukan tahap uji
Objek penelitian : media pembelajaran video coba secara terbatas dan uji coba secara luas
tutorial, hasil belajar siswa. Dalam hal ini yang lingkupnya satu sekolah.
peneliti melakukan pengembangan melalui 2
Langkah kedua adalah pengembangan.
tahapan yaitu pertama tahap studi
Langkah pengembangan ini meliputi tahap uji
pendahuluan meliputi studi kepustakaan, kedua
coba terbatas dan uji coba lebih luas,
survei lapangan dan ketiga penyusunan produk
dinamakan uji coba terbatas karena uji coba tutorial pada mata pelajaran Pekerjaan Teknik
produk hanya dilakukan di satu sekolah dan Dasar Otomoti.Teknik analisis data yang
satu kelas saja. Uji coba terbatas dilakukan digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
untuk melihat penggunaan media pembelajaran deskriptif sederhana, kemudian untuk
video tutorial dan juga untuk mengetahui mengetahui hasil belajar maka dilakukan
tanggapan siswa tentang media pembelajaran perbandingan rata-rata ulangan harian dengan
video tutorial yang diterapkan, menggunakan hasil post test pada kelas X PM 1.
uji coba terbatas karena uji coba dilakukan di
HASIL PENELITIAN
satu sekolah sata atau terbatas pada satu
sekolah saja , yaitu di SMK Swasta Magelang. Uji Ahli materi menilai media pembelajaran
coba terbatas ini dilakukan di satu kelas. Uji dari sisi materi, apakah materi tersebut sudah
coba terbatas menggunakan 10 siswa dan mencapai tujuan pembelajaran yang di
sepuluh siswa ini yang sudah mendapatkan inginkan. Ahli materi menilai media
mata pelajaran pemasaran online kelas X TKR 1 pembelajaran berdasarkan indikator tujuan,
SMK Swasta Magelang. Setelah uji coba ketepatgunaan, mutu teknis, tingkat
terbatas maka diketahui tanggapan siswa kemampuan siswa dan manfaat. Indikator
tentang media pembelajaran video tutorial yang tujuan yaitu media hendaknya dipilih yang
diterapkan. Atas dasar tanggapan siswa lalu dapat menunjang pencapaian tujuan
peneliti melakukan revisi tahap uji coba pembelajaran yang telah ditetapkan
terbatas atas produk media pembelajaran video sebelumnya, mungkin ada sejumlah alternatif
tutorial yang di uji cobakan kepada siswa. yang dianggap sesuai untuk tujuan-tujuan
pembelajaran tersebut dan media
Uji coba lebih luas, uji coba lebih luas
pembelajaran perlu adanya kesesuaian
peneliti menggunakan 33 siswa. Uji coba ini
karakteristik tujuan yang akan dicapai dengan
dilaksanakan dengan menerapkan media
karakteristik media yang akan digunakan.
pembelajaran video turorial pada semua siswa
Indikator ketepatgunaan yaitu apabila
yaitu kelas X TKR 1. Setelah media
melakukan pemilihan media harus di tetapkan
pembelajaran video turorial selesai
mana yang dianggap paling efektif dan berguna
dikembangkan dan dilakukan revisi uji coba
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
terbatas maka langkah selanjutnya adalah
Indikator mutu teknis yaitu media yang dipilih
melakukan uji coba kelompok besar yaitu pada
itu berkualitas baik, memenuhi syarat sebagai
1 kelas uji coba sebanyak 33 siswa. Uji coba
media pendidikan, keadaan daya tahan media
dilakukan dengan menerapkan media
yang dipilih baik, serta media sudah memenuhi
pembelajaran video turorial dalam
unsur-unsur visualisasi media. Indikator tingkat
pembelajaran yang sudah didesain sesuai
kemampuan siswa yaitu media yang dipilih
perencanaan dan dilakukan uji kelayakan media
harus sesuai dengan karakteristik peserta didik,
menggunakan angket yang ditujukan untuk
baik itu kemampuan/taraf berpikirnya,
siswa sebagai responden penerapan media
pengalamannya, daya tarik media pembelajaran
pembelajaran video turorial. Angket uji
bagi peserta didik dan media pembelajaran
kelayakan disusun berdasarkan poin-poin
harus menyesuaikan dengan tingkat
kelayakan media pembelajaran video turorial
kemampuan siswa dalam memahami media
sesuai dengan instrumen penilaian. Kemudian
pembelajatan tersebut. Indikator manfaat yaitu
dilakukan revisi uji coba luas, revisi ini dilakukan
media pembelajaran yang dipilih harus
berdasarkan dari hasil angket tanggapan siswa
memberi manfaat kepada guru juga peserta
pada penerapan media pembelajaran video
didik,jika manfaat bagi guru memudahkan saat pemilihan media pembelajaran harus
proses pembelajaran apabila manfaat bagi diperhatikan adanya keseimbangan warna
siswa dapat meningkatkan hasil belajar saat gambar dengan media ,serta keseimbangan
menggunakan media pembelajaran tersebut. gaya teks dengan media. Indikator selanjutnya
Berdasarkan hal diatas maka dilakukan yaitu keterpaduan, dalam indikator
penilaian ahli materi yaitu guru mata pelajaran keterpaduan mengacu pada hubungan yang
pemasaran online terhadap pengembangan terdapat diantara elemen-elemen visual yang
media pembelajaran video tutorial, diperoleh ketika diamati akan berfungsi secara bersama-
hasil bahwa pengembangan media sama dalam media pembelajaran dan elemen-
pembelajaran tersebut merupakan media elemen itu harus saling terkait dan menyatu.
pembelajaran yang baik sekali. Hasil ini dapat Aspek yang dinilai oleh ahli media terdapat
dilihat dari aspek yang dinilai oleh ahli materi. pada tabel dibawah. Sehingga diperoleh total
Aspek yang dinilai oleh ahli materi terdapat penilaian dari ahli media dengan ratarata
pada tabel dibawah. Jumlah keseluruhan rata- sebesar 3,52 dan persentase sebesar 88% yang
rata penilaian oleh ahli materi mendapatkan memenuhi kriteria baik sekali.
prosentase sebesar 91% sehingga
pengembangan media pembelajaran video
tutorial memenuhi kriteria baik sekali.
No Aspek Jumlah Skor Jumlah Rata presen No. Aspek yg Jumla Skor Skor Rata prese
. yg butir yg skor yg rata tase dinilai h butir yg yg rata ntase
dinilai harus di skor haru didap skor
di dapat s at
capai dicap
1. Tujuan 2 8 8 4 100% ai
2. Ketepat 4 16 16 4 100% 1. Mutu 10 40 37 3,7 93%
gunaan teknis
3. Mutu 7 28 21 3 75% 2. komposi 5 20 17 3,4 85%
teknis si
4. Tingkat 5 20 18 3,6 90% 3. Keseimb 3 12 9 3 75%
kemam angan
puan 4. Keterpa 5 20 18 3,6 90%
siswa duan
5. Manfaat 7 28 28 4 100% Total 23 92 81 3,52 88%

Total 25 100 91 3,46 91% Sumber: data primer yang di olah Tahun 2016
Sumber : data primer yang di olah tahun 2016 Ahli multimedia menilai media
pembelajaran dari sisi multimedia yang meliputi
Ahli media menilai media pembelajaran dari sisi
indikator komunikatif, kreatifitas, audio, visual,
media yang meliputi indikator mutu teknis,
animasi (media bergerak), tata letak (layout).
komposisi, keseimbangan dan keterpaduan.
Indikator komunikatif yaitu media pembelajaran
Indikator mutu teknis yaitu media yang dipilih
didalamnya harus sesuai dengan pesan dan
itu berkualitas baik, memenuhi syarat sebagai
dapat diterima/sejalan dengan keinginan
media pendidikan, keadaan daya tahan media
sasaran, sasaran dalam pembelajaran ini adalah
yang dipilih baik, serta media sudah memenuhi
peserta didik. Indikator kreatif yaitu dalam
unsur-unsur visualisasi media. Indikator
pemilihan media pembelajaran diawali dengan
komposisi yaitu pemiliham media pembelajaran
ide dan ide itu harus menciptakan gagasan yang
didalamnya terdiri dari perpaduan antara
menarik bagi peserta didik. Indikator audio
tampilan media dengan gambar harus serasi
yaitu hal-hal yang mendukung pembuatan
dan sesuai. Indikator keseimbangan yaitu dalam
media video meliputi narasi, sound effect,
backsound musik. Indikator visual yaitu Indikator kemudahan yaitu media pembelajaran
komponen dalam media pembelajaran yang harus mudah dipahami oleh peserta didik,demi
meliputi layout design, typography (gaya huruf) pemahaman informasi materi yang ada didalam
dan warna. Indikator animasi yaitu komponen media pembelajaran tersebut. Indikator
dalam media pembelajaran yang meliputi media selanjutnya edukatif yaitu media pembelajaran
bergerak serta gaya pergantian tampilan media. tidak sekedar memberi informasi tentang
Indikator layout yaitu dalam media materi pembelajaran,tetapi media
pembelajaran peletakkan gambar dan teks pembelajaran juga harus bersifat mendidik
harus sesuai agar menjadi komunikatif dan siswa. Hasil uji coba terbatas terdapat pada
memudahkan pembaca menerima informasi tabel berikut : Sehingga diperoleh total
yang disajikan. Aspek yang dinilai oleh ahli tanggapan siswa dengan rata-rata sebesar 2,9
multimedia terdapat pada tabel dibawah. dan persentase sebesar 73% yang memenuhi
Sehingga diperoleh total penilaian dari ahli kriteria baik.
multimedia dengan rata-rata sebesar 3 dan
persentase sebesar 79% yang memenuhi
kriteria baik. Setelah dilakukan penilaian oleh
tim ahli lalu dilakukan revisi atas produk
tersebut, revisi didasarkan atas saran dan
masukan dari tim ahli. Setelah revisi dilakukan
uji coba produk.
No Aspek Juml Skor Jum Rata Prese
No. Aspek Juml Skor Juml Rata presen yg ah yg lah rata ntase
yg ah yang ah rata tase dinilai butir harus skor skor
dinilai butir haru skor skor dicap dida
s dida ai pat
dica pat 1. Kesede 5X10 200 134 2,7 67%
pai rhanaan
1. Komuni 2 8 7 3,5 88% 2. Kejelas 3X10 120 88 2,9 73%
katif an
2. Kreatif 1 4 3 3 75% 3. Kemud 5X10 200 152 3,0 76%
3. Audio 1 4 3 3 75% ahan
4. Visual 2 8 8 4 100% 4. Edukatif 6X10 240 179 3,0 75%
5. Animasi 2 8 5 2,5 63% 5. Daya 6X10 240 176 2,9 73%
6. Layout 4 16 12 3 75% Tarik
Total 12 48 38 3 79% Total 1000 729 2,9 73%
Sumber : Data primer diolah Tahun 2016
Sumber : Data primer diolah Tahun 2016
Hasil uji coba luas terdapat pada tabel
Siswa memberi tanggapan berdasarkan
berikut : Jumlah rata-rata keseluruhan
indikator atau aspek media pembelajaran,
prosentase sebesar 78% dalam hal ini
indikator tersebut meliputi kesederhanaan,
pengembangan media pembelajaran video
kejelasan, kemudahan, edukatif, dan daya tarik.
tutorial memenuhi kriteria baik.
Indikator kesederhanaan yaitu dalam pemilihan
media pembelajaran harus memakai huruf No Aspek Juml Skor Juml Rata Prese
yg ah yg ah rata ntase
sederhana, dengan huruf mudah terbaca dan dinilai butir harus skor skor
tidak terlalu beragam dalam tampilan visual dicap didap
ai at
serta kalimat-kalimat harus ringkas, tetapi 1. Kesede 5X33 660 500 3,0 76%
rhanaan
padat dan mudah dimengerti. Indikator
2. Kejelas 5X33 396 317 3,2 80%
kejelasan yaitu media pembelajaran dapat an
3. Kemud 5X33 660 524 3,2 79%
menyalurkan informasi pembelajaran dengan ahan
jelas dan mudah dipahami oleh peserta didik. 4. Edukatif 6X33 792 612 3,1 77%
5. Daya 6X33 792 611 3,1 77% tentang pembuatan media pembelajaran
Tarik
Total 3300 2564 3,1 78% dengan cara mendatangkan ahli media
Sumber : Data primer diolah Tahun 2016 pembelajaran. c. Produk ini dapat digunakan
sebagai media pembelajaran pada mata
Keterangan Sebelum Sesudah
pelajaran pemasaran online. 2. Bagi Guru: a.
penerapan penerapan
Guru mengembangkan media pembelajaran
media media
yang berbasis multimedia agar mendorong
Nilai rata rata 73 80
Presentase 33% 76% siswa untuk aktif dan lebih mudah dalam
ketuntasan memahami materi pembelajaran, khususnya
pada materi pembelajaran pemasaran online. b.
Guru lebih optimal dalam memanfaatkan
sarana dan prasarana yang sudah disediakan
Grafi k Hasil Belajar oleh pihak sekolah sebagai media dalam
100 80 76 pengembangan media pembelajaran. 3. Bagi
80 73
siswa : a. Siswa harus dapat meningkatkan hasil
60
40 33 belajar yang dimiliki melalui media
20 pembelajaran. b. Siswa harus berperan aktif
0 dalam proses pembelajaran. c. Siswa tidak
sebelum sesudah
hanya menganggap guru sebagai pusat
nilai Series 3
informasi, namun siswa dapat memperoleh
informasi dari media yang ada.
Berdasarkan penjelasan tersebut maka
diketahui bahwa hasil belajar siswa setelah REFERENSI
penerapan media pembelajaran video tutorial
mengalami peningkatan. Jadi dapat disimpulkan Ardianti, Ni Made Yunia. (2012).
bahwa media pembelajaran berbasis video Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif
tutorial dapat meningkatakan hasil belajar siswa Berbasis Team Assisted Individualization Untuk
pada mata pelajaram Pekerjaan Teknik Dasar Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan
Otomotif pada kelas X TKR 1 Swasta Magelang. Komunikasi (Tik) Dengan Pokok Bahasan Desain
Grafis Pada Siswa Kelas XII SMAN 1 Sukasada. 1
SIMPULAN (3): 219-243. Ariani, N. & Haryanto, D. (2010).
1. Pengembangan media pembelajaran Pembelajaran Multimedia di Sekolah. Jakarta:
berbasis video tutorial dapat diterapkan dan PT. Prestasi Pustakaraya. Arsyad, Azhar. (1997).
digunakan dalam pembelajaran, khususnya Media Pengajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo
pembelajaran Pekerjaan Tknik Dasar Otomotif Persada. Baso, Intang Sappaile. (2006).
di SMK Swasta Magelang. 2. Media “Pengaruh Metode Mengajar dan Ragam Tes
pembelajaran berbasis video tutorial dapat terhadap Hasil Belajar Matematika dengan
meningkatakan hasil belajar siswa pada mata Mengontrol Sikap Siswa”. Jurnal Pendidikan dan
pelajaram pemasaran online pada kelas X TKR Kebudayaan. Edisi Khusus, Desember 2006.
11 SMK Swasta Magelang. Djamarah, Bahri, S., dan Zain, A. (2010). Strategi
Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
SARAN Oetomo, B. S. D. (2002). E-education; Konsep
1. Bagi Sekolah : a. Sekolah memfasilitasi guru Teknologi dan Aplikasi Internet Pendidikan.
dengan media, baik media cetak maupun Yogyakarta: Andi. Riyana, C. (2007). Pedoman
elektronik. b. Sekolah memberikan pelatihan Pengembangan Media Video. Jakarta: P3AI UPI.
Rusman. (2012). Belajar dan Pembelajaran
Berbasis Komputer Mengembangkan
Profesionalisme Guru Abad 21. Bandung:
ALFABETA. Suharno, Sukardi, Chodijah &
Suwalni. (2000). Belajar dan Pembelajaran II.
Surakarta: UNS Press. Sukmadinata, N. S.
(2007). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung
: Remaja Rosdakarya. Sukmadinata, N. S. (2009).
Metode Penelitian Pendidikan. Bandung :
Remaja Rosdakarya. Sukmadinata, N. S. (2013).
Metode Penelitian Pendidikan. Bandung :
Remaja Rosdakarya. Susilana, R. & Riyana, C.
(2009). Media Pembelajaran : Hakikat,
Pengembangan, Pemanfaatan,dan Penilaian.
Bandung: CV. Wacana Prima

Anda mungkin juga menyukai